Anda di halaman 1dari 42

Tugas 4 Ergonomi dan Perancangan Kerja: Survei Ergonomi

Penjelasan:
Pelajari buku Introduction of Ergonomics (R.S. Bridger) dan Standar ISO 1,
kemudian lakukan survey pada suatu perusahaan skala menengah atas
sehingga terdapat sistem kerja yang kompleks. Survei dilakukan untuk; Area
Kerja, Beban Kerja Perceptual, Beban Kerja Fisik, Beban Kerja Mental,
Lingkungan Kerja Fisik, Lingkungan Kerja Sosial, Pengaturan dan
Keselamatan Kerja. Dikerjakan secara kelompok, maksimal anggota 3 orang
pada perusahaan yang berbeda, dikumpulkan 6 Januari 2014 jam 09.00
Langkah langkah survei:
1. Jelaskan dasar teori dari item pertanyaan berdasarkan bukunya RS.
Bridger, lakukan sitasi dengan menyebut [Bridger, halaman]
2. Tetapkan Standar ISO sesuai dengan item pertanyaan survey dengan
menyebut
seri
dan
bunyi
klausalnya.
Diambil
dari
http://www.iso.org/iso/home.htm
dan dari web site lain yang terkait
dengan ISO. Apabila ISO tidak ada maka bisa menggunakan standar NIOSH
atau OSHA
3. Jelaskan kondisi riil perusahaan yang disurvey sesuai dengan item
petanyaan
4. Berikan penilaian (1; Butuh Perbaikan Major, 2: Butuh Perbaikan Minor, 3:
Perlu Dipertahankan, 4: Best Practice)
5. Berikan rekomendasi perbaikan berdasarkan teori Bridger dan standar ISO
yang disebitkan
Format Laporan Survei:
Nama
Perusahaan
Alamat/Tlp/Fax
Web site
Person in
Charge
Telephone/email
Profile
Perusahaan

: PT. SALIM IFOMAS SEJAHTERA


: Jl. tanjung tembaga 2-6 surabaya/3292040/3292033
: www.indoagri.com
:
: 3292040
: PT. SALIM IFOMAS SEJAHTERA adalah perusahaan yang
berada didaerah Surabaya bagian utara yang lebih
tepatnya di Jl. Tanjung tembaga 2-6 surabaya.
PT. SALIM IFOMAS SEJAHTERA tergabung dalam
INDOFOOD GROUP yang dimana perusahaan ini bergerak
dibidang minyak goreng dan margarine yang berbahan
dari minyak kelapa sawit.
Perusahaan yang berdekatan dengan pelabuhan tanjung

http://www.iso.org/iso/home.htm

perak Surabaya ini memiliki lebih dari 800 pegawai.

Karakteristik Area Kerja


1. Teori
tentang Jumlah gerakan yang dibutuhkan untuk
Gerakan
tubuh melakukan tugas dapat memiliki dampak
yang tidak normal mendalam pada produktivitas dan keausan
(extend) menurut tubuh. Terlalu banyak gerakan dapat
Bridger
membuat cedera pada jaringan sensitif dan
sendi, serta
berkontribusi terhadap tidak
efisiennya penggunaan waktu. (taylor and
francis page 36)
Standard
ISO ISO: ISO 6385 : 2004 bagian 3.6.6.2 Body
tentang
Gerakan dimensions and body posture
tubuh yang tidak Untuk tugas berkepanjangan, pekerja harus
normal
dapat bergantian antara duduk dan berdiri.
Jika hanya salah satu dari tersebut postur
harus dipilih, duduk biasanya lebih baik
untuk berdiri, meskipun berdiri mungkin
diharuskan oleh proses kerja. Untuk tugastugas yang berkepanjangan, berjongkok
atau berlutut harus dihindari.
Jelaskan
bagian- Pada perusahaan ini tidak ada pekerja yang
bagian tubuh yang melakukan gerakan gerakan tubuh yang
melakukan
tidak normal pada saat bekerja. Karena
gerakan
extend tempat kerja telah dirancang sedemikian,
atau tidak normal. supaya pekerja nyaman dan jauh dari cidera
(Nilai: 3)
kerja
Rekomendasi
Rekomendasi untuk perbaikan yang kami
Perbaikan menurut berikan berdasarkan teori Bridger dan
Bridger dan ISO standar ISO yaitu masalah-masalah lebih lanjut
terkait
tentang dapat terjadi pada orang yang sangat tinggi, pendek,
gerakan
tubuh atau gemuk sekali dan rancangan kusus mungkin
yang tidak normal diperlukan untuk membuat mereka nyaman.
2. Teori
tentang Penyediaan jarak dalam tempat kerja dan
clearance
and jalan masuk harus bisa menjadikan pekerja
access
menurut bisa bergerak dengan leluasa dan dapat
Bridger
memudahkan pekerja dalam menjangkau
bahan dan alat, tetapi pijakan pekerja
terlalu sempit menyebabkan pekerja sulit
bergerak. Masalah dengan clearance and
acces biasanya tampak jelas, akibatnya
orang sering merasa kurang nyaman untuk
bekerja, keadaan tersebut sering membuat

kelelahan dan dapat menghambat kinerja.


Pemberian ruang gerak dan acces ini
penting sebagai kategori ruang kerja yang
memadai, baik dan akses mudah untuk
melakukan segala sesuatu yang diperlukan.
Masalah yang umum di tempat kerja
industry yaitu ruang yang cukup
untuk
lutut, selain itu ruang untuk kepala, badan,
kaki, dan tangan.
(TAYLOR and FRANCIS:49)
Standard
ISO ISO: ISO 6385 : 2004 part 3.6.6 Design of
tentang clearance workspace and workstation
and access
Desain
Workstation
harus
mempertimbangkan dimensi tubuh, postur,
kekuatan otot dan gerakan.Misalnya, ruang
yang cukup harus disediakan untuk
memungkinkan tugas yang harus dilakukan
dengan postur yang baik dan memberi
peluang gerakan, untuk postur yang
bervariasi, dan untuk memungkinkan akses
dengan mudah. Postur tubuh tidak akan
menyebabkan
kelelahan
kerja
dari
ketegangan otot yang berkepanjangan
statis. Perubahan dalam tubuh postur harus
dimungkinkan.
Jelaskan
adanya Di perusahaan ini terdapat
untuk
clearance
and penyediaan jarak dalam tempat kerja dan
access
untuk jalan masuk agar pekerja bisa bergerak
material handling leluasa misal pada proses penimbangan
dan tugas untuk yang dimana memiliki jarak dengan tempat
melakukan
kerja lain yang mudah dijangkau dan pada
perawatan (nilai:3) proses penimbangan ini
memiliki ruang
yang luas untuk pekerja agar dapat
bergerak dengan leluasa.
Untuk tugas perawatan mesin produksi
diperusahaan ini terdapat beberapa mesin
produksi dilakukan satu bulan sekali dan
mesin yang lainnya sekitar dua bulan sekali.
Rekomendasi
Rekomendasi untuk perbaikan yang kami
berdasar
Bridger berikan berdasarkan teori Bridger dan
dan ISO tentang standar ISO yaitu memberikan lebih lanjut
tentang clearance dukungan untuk penempatan tugas pekerjaan dan
obyek kerja utama dalam zona jangkauan nyaman.
and access

Serta penempatan barang dan keperluan yang utama


supaya lebih didekatkan dengan pekerja.
3

Teori
display
control
Bridger

tentang Desain dari display dan kontrol sebuah


and mesin yang baik dapat
memfasilitasi
menurut interaksi untuk menghindari kemungkinan
kesalahan terhadap peningkatan kesulitan
dalam tugas. Terdapat Prinsip-prinsip umum
untuk desain display dan kontrol , tetapi
analisis tugas biasanya diperlukan sebelum
prinsip-prinsip ini dapat diterapkan.

(RS Bridger page 360)


Standard
ISO ISO: ISO 6385:2004 part 3.6.5 Design of
tentang
display work equipment, hardware and software
and control
Pada prinsipnya, elemen-elemen yang
paling perlu dicapai harus di mana mereka
dapat
dengan
mudah
dicapai
dan
dioperasikan, dan orang-orang yang paling
perlu harus dilihat di mana mereka dapat
melihat dengan mudah.
Sinyal dan display harus dipilih, dirancang
dan ditata dengan cara yang kompatibel
dengan karakteristik persepsi manusia dan
tugas yang akan dilakukan.
ISO 9355-1:1999Ergonomic requirements
for the design of displays and control
actuators - Part 1: Human interactions with
displays and control actuators
Ini menentukan prinsip-prinsip umum untuk
interaksi manusia dengan menampilkan dan
aktuator kontrol, untuk meminimalkan
kesalahan
operator
dan
memastikan
interaksi yang efisien antara operator dan
peralatan. Hal ini sangat penting untuk
mengamati
prinsip-prinsip
ini
ketika
kesalahan operator dapat menyebabkan
cedera atau kerusakan pada kesehatan.
ISO 9355-2:1999 Ergonomic requirements
for the design of displays and control

actuators - Part 2: Displays


Standar ini memberikan panduan pemilihan,
desain
dan
lokasi
display
untuk
menghindari bahaya potensial ergonomi
terkait dengan penggunaan mereka. Ini
menentukan persyaratan ergonomi dan
mencakup tampilan visual, terdengar dan
taktil, dan berlaku untuk display yang
digunakan
dalam
mesin
(misalnya
perangkat dan instalasi, panel kontrol,
operasi dan pemantauan konsol) untuk
pekerjaan dan pribadi penggunaan.
Jelaskan
apakah
posisi display dan
control bisa dibaca
atau dipergunakan
dengan
mudah
(nilai:3)
Rekomendasi
berdasar
Bridger
dan ISO tentang
tentang
display
and control

Bisa, misal pada operator motor penggerak


yang dapat dengan mudah dioperasikan
dan untuk penglihatan operatornya pun
dapat
melihat
dengan
jelas
saat
mengemudikan mesin motor tersebut.
Rekomendasi untuk perbaikan yang kami
berikan berdasarkan teori Bridger dan
standar ISO yaitu sebenarnya perusahaan
ini telah memenuhi standart cukup baik
namun perlu ditingkatkan lagi untuk
meletakkan barang atau alat dengan
strategis supaya mereka dapat dengan
mudah dicapai dan dioperasikan.

Teori
tentang Manusia dirancang untuk berdiri dengan dua kaki,
static
loading tetapi tidak dirancang untuk berdiri tetap. Berdiri
merupakan posisi pilihan jika banyak tugas di industri,
menurut Bridger
tetapi juga dapat menyebabkan ketidaknyamanan jika
tidak menyediakan istirahat yang cukup atau jika beban
yang tidak begitu perlu ditempatkan pada tubuh.
Sepanjang tulang belakang lumbal, sikap
kerja yang baik adalah dimana tulang
belakang
menuju
titik
tengah
dari
jangkauan gerakan dan batang tubuh tidak
dipaksakan- bebas bergerak ke depan
ataupun ke belakang.Rasa sakit atau nyeri
pada tulang belakang bagian bawah adalah
hal yang biasa bagi pekerja yang berdiri.
Pada postur postur secara luas (contohnya
saat berdiri dengan bentuk pinggang yang

Standar
tentang
loading

terlalu membengkok ke depan) permukaan


sendi mungkin mulai menerima beban yang
sangat banyak.
(BRIDGER: 89, 94)
ISO ISO 11226:2000
static Ergonomics -- Evaluation of static working
postures
Standar
ini
menetapkan
rekomendasi
ergonomis untuk tugas-tugas kerja yang
berbeda.Standar ini memberikan informasi
kepada mereka yang terlibat dalam desain,
atau mendesain ulang, pekerjaan, pekerjaan
dan produk yang akrab dengan konsepkonsep dasar ergonomi pada umumnya,
dan postur kerja pada khususnya.
Ini
menentukan
batas
yang
direkomendasikan untuk postur kerja statis
tanpa atau hanya dengan sedikit kekuatan
tenag
eksternal,
sementara
mempertimbangkan sudut tubuh akun dan
aspek waktu.
Hal ini dirancang untuk memberikan
panduan pada penilaian beberapa variabel
tugas,
yang
memungkinkan
risiko
kesehatan bagi penduduk yang bekerja
untuk dievaluasi.

Jelaskan
beban
static loading yang
harus di pegang
oleh tangan (Nilai:
2)

Rekomendasi
terkait
dengan
resiko
kesehatan dan perlindungan terutama
didasarkan
pada
studi
eksperimental
mengenai
beban
muskuloskeletal,
ketidaknyamanan atau nyeri, dan daya
tahan atau kelelahan yang berhubungan
dengan postur kerja statis.
Beban yang terjadi adalah dimana pekerja
harus menata margarin yang telah siap
untuk dimasukkan kedalam kardus dengan
gerakan yang cepat, dan dalam hal ini
pekerja melakukannya dengan berdiri, lalu
mengangkat kardus yang berisi margarin
keatas troli untuk dimasukkan kedalam
gudang pemasaran.

Rekomendasi
Rekomendasi untuk perbaikan yang
berdasar
Bridger kami berikan berdasarkan teori Bridger dan
dan ISO tentang standar ISO yaitu Saat berdiri, area kerja harus
static loading
dirancang untuk menghindari pekerja dari sikap berdiri
dengan pinggang yang terlalu membengkok ke depan
atau mengambil posisi yang menekuk ke depan. Dan
jika ada tempat duduk harus lebih tinggi dan harus
miring kedepan untuk mengurangi jumlah lekukan pada
pinggul yang dibutuhkan untuk menggunakannya. (RS.
Bridger 96). Jadi area kerja dirancang untuk memiliki
tinggi yang sesuai dengan pekerja (standard) supaya
pekerja yang memili tinggi badan lebih tidak harus
membungkuk.

Teori tentang area


kerja, pengaturan
tool dan material
menurut Bridger

antropometrik yang sesuai antara pekerja


dengan peralatannya. Perancang secara
umum merancang untuk memastikan 90%
penggunanya nyaman. Masalah-masalah
lebih lanjut dapat terjadi pada orang yang
sangat tinggi, pendek, atau gemuk sekali
dan rancangan khusus mungkin diperlukan
untuk membuat mereka nyaman.
(RS Bridger page 97)
Standard
ISO ISO: ISO 11228-3:2007(E) part Handling of
tentang area kerja, low loads at high frequency 4.2.2.6 Object
pengaturan
tool characteristics
dan material
benda yang dirancang secara tidak baik
memiliki
karakteristik
yang
dapat
menyebabkan kerugian (kekuatan kontak
misalnya,
bentuk,
dimensi,
kopling,
temperatur objek). Pegangan tidak tepat
ditempatkan dapat menyebabkan tangan
canggung / postur lengan. Pegangan yang
tidak empuk dan benda-benda terbuat dari
bahan yang halus meningkatkan kesulitan
menangkap
obyek
dan
persyaratan
peningkatan kekuatan. Ukuran dan bentuk
dari objek yang sedang ditangani dan
kopling antara itu dan tangan operator akan
menentukan jenis pegangan dan kekuatan
yang operator harus mengerahkan.
ISO 6385:2004 Ergonomic principles in the

design of work systems.


Menetapkan prinsip-prinsip dasar ergonomi
sebagai pedoman dasar untuk desain
sistem kerja dan mendefinisikan istilah
dasar yang relevan. Proyek kerja harus
mempertimbangkan kendala yang ada pada
tubuh manusia dalam kaitannya dengan
proses kerja, mengingat ukuran tubuh
pekerja. Juga untuk ketinggian permukaan
kerja agar sesuai dengan dimensi (tinggi)
dari tubuh operator dan jenis pekerjaan
yang dilakukan.
Jelaskan
ketinggian
permukaan
area
kerja
dan
pengaturan
tool
dan
material(nilai:3)

Rekomendasi
berdasar
Bridger
dan ISO

Teori
tentang
jangkauan tangan
menurut Bridger

Standard
ISO
tentang jangkauan

Untuk perusahaan ini pada ketinggian


permukaan area kerja sudah sesuai dengan
alat-alat yang ada di tempat tersebut misal
ketinggian permukaan area kerja melebihi
alat produksi seperti pada bagian tangki
mixer yang memiliki ketinggian sekitar
6meter dari area permukaan area kerja dan
untuk penataan alatnya pun sudah baik dan
dapat dijangkau dengan cepat/mudah oleh
pekerja.
Rekomendasi untuk perbaikan yang kami
berikan berdasarkan teori Bridger dan
standar ISO yaitu sebenarnya tidak ada,
namun perlu ditingkatkan lagi dalam hal,
rancangan lingkungan kerja serta antropometrik yang
sesuai antara pekerja dengan peralatannya. Seperti
halnya pada tangki mixer harusnya ada tangga yang
memiliki standart untuk pekerja yang ingin memeriksa
isi didalam mixer. Karena dalam perusahaan ini tangga
yang digunakan tidak memiliki pegangan yang
standart(tidak ada pegangan).
Meletakkan sesuatu di area kerja harus
selalu berada pada posisis yang mudah
dijangkau oleh tangan agar tidak kesulitan
ketika akan mengambil,jangkauan tangan
dibagi menjadi dua yaitu normal work
area(area normal) dan maksimum work
area
(area
yang
di
iznkan)
(Bridger page 69)
ISO 14738:2002 Safety of machinery -Anthropometric requirements for the design

tangan

of workstations at machinery
Standar internasional
ini
menetapkan
prinsip-prinsip untuk berasal dimensi dari
pengukuran
anthropometric
dan
menerapkannya ke desain workstation
mesin-mesin non-mobile. Hal ini didasarkan
pada
pengetahuan
ergonomis
dan
anthropometric pengukuran.
Standar internasional ini menentukan tubuh
kebutuhan ruang untuk peralatan selama
operasi normal di tempat duduk dan posisi
berdiri. Ini standar internasional tidak
khusus termasuk ruang tuntutan untuk
pemeliharaan, perbaikan dan pekerjaan
pembersihan.
ISO 6385 : 2004 part 3.6.6 Design of
workspace
and
workstation
Desain
Workstation
harus
mempertimbangkan dimensi tubuh, postur,
kekuatan otot dan gerakan. Misalnya, ruang
yang cukup harus disediakan untuk
memungkinkan tugas yang harus dilakukan
dengan postur yang baik dan memberi
peluang gerakan, untuk postur yang
bervariasi, dan untuk memungkinkan akses
dengan mudah. Postur tubuh tidak akan
menyebabkan
kelelahan
kerja
dari
ketegangan otot yang berkepanjangan
statis. Perubahan gerakan dalam postur
tubuh harus dimungkinkan.
Tidak,karena pada perusahaan ini untuk
penataan bahan belum jadi/ belum diproses
serta alat-alatnya diletakkan dengan baik
agar pekerja dapat menjangkau apapun
dengan mudah yang ada disekitarnya.

Jelaskan
apakan
pekerja
sering
melakukan
gerakan
tangan
yang terlalu jauh
jangkauannya
Rekomendasi
Rekomendasi untuk perbaikan yang kami
berdasar
Bridger berikan berdasarkan teori Bridger dan
dan ISO
standar ISO yaitu lebih menerapkan lagi
antropometrik fungsional yang berguna untuk merancang
ruang kerja dan posisi benda-benda di dalamnya, terutama
dalam desain cockpits pesawat. Supaya pekerja lebih
nyaman dan mudah untuk mencari dan meletakkan barang.

Teori tentang area Area kerja untuk kaki,baik untuk posisi kerja
kerja untuk kaki duduk maupun berdiri harus sesuai,pada
pada
waktu posisi duduk misalnya harus ada pijakan.

bekerja
Bridger

menurut Ruang bebas untuk kaki harus disediakan di


bawah
kursi
untuk
memungkinkan
pengguna melenturkan lutut 90 derajat
atau lebih dan di bawah permukaan kerja
untuk meluruskan/melenturkan lutut saat
berbaring (introduction of ergonomics R.S
Bridger page 107).Sedangkan pada posisi
berdiri harus ada kelonggaran sehingga bisa
memudahkan untuk bergerak, pekerjaan
yang berdiri harus dikombinasikan dengan
jenis pekerjaan lain dimana memungkinkan
untuk duduk,agar kaki tidak cepat lelah.

Standard
ISO
tentang area kerja
untuk kaki pada
waktu bekerja

Jelaskan area kerja


untuk kaki pada
waktu
bekerja
(nilai: 2)
Rekomendasi
berdasar
Bridger
dan ISO

(R.S Bridger: 92)


ISO: ISO 9241-5:1998
Bekerja dalam posisi berdiri membutuhkan
lutut yang cukup dan ruang kaki. Itu harus
memungkinkan untuk memindahkan kaki ke
arah maju. Selain itu, orang yang bersandar
ke depan dapat mendukung tubuh bagian
atas lebih baik jika kakinya yang bengkok.
Ketinggian
pijakan
kaki
harus
memungkinkan pengguna untuk duduk
dengan kaki mereka nyaman di pijakan kaki
tanpa tekanan yang tidak semestinya pada
bagian bawah paha dan memungkinkan
untuk berbagai postur duduk.
Pada bagian filling / timbangan hasil
produksi bekerja melakukan pekerjaannya
duduk yang mengakibatkan selalu menekuk
kakinya
Rekomendasi untuk perbaikan yang kami
berikan berdasarkan teori Bridger dan
standar ISO yaitu pada posisi duduk harus
ada pijakan. Ruang bebas untuk kaki harus
disediakan
di
bawah
kursi
untuk
memungkinkan
pengguna
melenturkan
lutut 90 derajat atau lebih dan di bawah
permukaan
kerja
untuk
meluruskan/melenturkan
lutut
saat
berbaring. Ketinggian pijakan kaki harus
memungkinkan pengguna untuk duduk
dengan kaki mereka nyaman di pijakan kaki
tanpa tekanan yang tidak semestinya pada

bagian bawah paha dan memungkinkan


untuk berbagai postur duduk.
Beban Kerja Perceptual
8 Teori
tentang Frekuensi dan amplitudo menentukan nada
penangkapan
murni. Persepsi lapangan juga tergantung
signal
suara pada bentuk gelombang dan kenyaringan
menurut Bridger
tergantung pada frekuensi. Orang normal
yang sehat dapat mendengar suara dalam
kisaran 16-20000 Hz.Telinga mengkonversi
gelombang suara di udara menjadi impuls
saraf, yang berjalan sepanjang saraf
pendengaran ke otak. Selanjutnya hasil
pengolahan
di
otak
dalam
persepsi
suara dan pengakuan pola pendengaran.
(296)
Kepekaan pendengaran terbesar antara
1000 dan 4000 Hz. Kenyaringan suara
tergantung pada frekuensi serta tingkat
tekanan suaranya. Kontur kenyaringan yang
sama telah bekerja dengan menggunakan
sejumlah besar subyek. Sebuah referensi
nada 1000 Hz dan 60 dB dapat
dipresentasikan kepada subyek. Ini diikuti
dengan nada kedua pada frekuensi yang
lebih tinggi atau lebih rendah. Subjek
kemudian menyesuaikan intensitas nada
kedua hingga kenyaringan yang cocok
dengan referensi.
(300)
(BRIDGER:296,300)
Standard
ISO
tentang
penangkapan
signal suara
Jelaskan
apakah
signal suara dapat
mudah ditangkap

ISO 7731:2008 Ergonomics - Danger signals for public


and work areas - Auditory
danger signals

Untuk signal suara diperusahaan ini dapat


mudah ditangkap karena setiap bagian
tertentu terdapat speaker yang dimana
diperusahaan ini digunakan sebagai tanda
peringatan, panggilan untuk pekerja dan

Rekomendasi
berdasar
Bridger
dan ISO terkait
penangkapan
signal suara

Teori
tentang
pemakaian warna
yang
berbeda
untuk
mempermudah
mendiskriminasi
obyek
menurut
Bridger

Standard
ISO
tentang
pemakaian warna
yang
berbeda
untuk
mempermudah
mendiskriminasi
obyek

pada waktu istirahat.


Rekomendasi untuk perbaikan yang kami
berikan berdasarkan teori Bridger dan
standar ISO yaitu tidak ada, karena dalam
perusahaan ini telah mempunyai standart
yang baik dalam pemberian pengeras
suara.
Namun
perlu
ditinjau
lagi
bahwasannya dalam saat bekerja dan
terdapat informasi yang melalui pengeras
suara tidak menggangu pendengaran
pekerja
saat
bekerja,
karena
dapat
menimbulkan kecelakaan kerja.
Teori teori mengenai penglihatan warna
dapat memiliki implikasi untuk ergonomic.
Semisal warna merah, hijau, biru dan
kuning yang terlihat neurologis memilki
implikasi desain yang menarik. Pada
umumnya pedoman yang digunakan untuk
pemilihan warna adalah memilih warna
yang serasi dengan menghindari warna
merah/hijau,
biru/kuning,
hijau/biru,merah/biru
(R.S Bridger page : 273,274).
ISO 3864-2: 2004 Graphical symbols -Safety colours and safety signs -- Part 2:
Design principles for product safety labels
Menetapkan prinsip-prinsip tambahan untuk
ISO 3864-1 untuk desain label produk, yaitu
setiap item yang diproduksi dan dijual
dalam
kursus
normal
perdagangan,
termasuk namun tidak terbatas pada
produk konsumen dan peralatan industri.
Tujuan dari label keselamatan produk
adalah untuk mengingatkan orang bahaya
tertentu
dan
untuk
mengidentifikasi
bagaimana bahaya dapat dihindari.
ISO 9241-8:1997Ergonomic requirements
for office work with visual display terminal
(VDT) - Part 8: Requirements for displayed
colors
Ini bagian dari ISO 9241 menjelaskan
persyaratan ergonomis minimum dan
rekomendasi untuk diterapkan pada warna
ditugaskan untuk teks dan aplikasi grafis

dan gambar dalam warna yang discretely


ditugaskan. Spesifikasi pada bagian ini
sehingga
mengecualikan
gambar
fotorealistik dan grafis.
Ini bagian dari ISO 9241 berlaku untuk
hardware dan software untuk terminal
tampilan visual, karena kedua sumber ini
mengontrol presentasi dan tampilan warna
pada layar tampilan.

Jelaskan
pemakaian warna
yang
berbeda
untuk
mempermudah
mendiskriminasi
obyek (4)

1
0

Rekomendasi
berdasar
Bridger
dan ISO terkait
pemakaian warna
yang
berbeda
untuk
mempermudah
mendiskriminasi
obyek
Teori
tentang
gerakan
mata
yang
terlalu
banyak
pada
waktu
bekerja

Meskipun pengguna utama ini bagian dari


ISO 9241 dimaksudkan untuk menjadi
hardware dan software desainer antarmuka
pengguna dan produsen, juga akan berguna
bagi orang-orang yang bertanggung jawab
untuk pengadaan menampilkan warna dan
mereka mengevaluasi penggunaan warna.
Untuk pemakaian warna yang berbeda di
perusahaan ini terdapat tiga warna yang
berbeda agar mudah mendeskriminasikan
objek yaitu untuk warna merah artinya
panas, warna hijau artinya dingin dan warna
biru yang artinya adalah angin.
Misal pada perusahaan ini terdapat pipa
yang dialiri oleh air panas otomatis pipa
tersebut akan mengandung panas juga
untuk itu digunakan warna merah pada pipa
agar pekerja
mengetahui
dan tidak
memegang ataupun berdekatan dengan
pipa tersebut.
Rekomendasi untuk perbaikan yang kami
berikan berdasarkan teori Bridger dan
standar ISO yaitu tidak ada, dan pelu
dipertahankan, karena semua pekerja
mengetahui akan bahaya yang ditunjukkan
oleh warna.

Berkedip adalah tindakan refleks yang terjadi setiap 210 detik.


Pekerjaan
yang
membutuhkan
konsentrasi dapat
mengurangi tingkat
berkedip.
Penurunan
abnormal
tingkat
berkedip dalam
pekerjaan yang
melibatkan
VDUs dan

menurut Bridger
Standard
ISO
tentang
gerakan
mata yang terlalu
banyak
pada
waktu bekerja
Jelaskan
apakah
diperlukan
gerakan
mata
yang
terlalu
banyak
pada
waktu
bekerja
(nilai:3)
Rekomendasi
berdasar
Bridger
dan ISO terkait
gerakan
mata
yang
terlalu
banyak
pada
waktu bekerja
1
1

Teori
tentang
Normal Light Sight
(garis
pandang
normal) menurut
Bridger

Standard
ISO
tentang
Normal
Light Sight (garis
pandang normal)

merupakan faktor
penyumbang dalam
kejadian VDU terkait masalah penglihatan.
(RS bridger page 264)
ISO/DIS 9241-391
Ergonomics of Human System Interaction -Part 391: Requirements, analysis and
compliance test methods for the reduction
of photosensitive seizures
Untuk pergerakan mata yang terlalu banyak
diperusahaan ini tidak ada, namun terdapat
bagian yang tidak terlalu memerlukan
pergerakan mata yang banyak yaitu pada
bagian pengepakan
Rekomendasi untuk perbaikan yang kami
berikan berdasarkan teori Bridger dan
standar ISO yaitu tidak ada, namun lebih
ditingkatkan lagi. Jika terdapat pekerjaan
yang membutuhkan konsentrasi tinggi
maka tempat kerja tersebut harus terang
dan pencayaan yang pas, agar pekerja juga
tidak sering mengalami berkedip mata
ataupun mata panas.
Tinggi mata seseorang dari tanah yang
berdiri tegak bisa digunakan sebagai
dimensi maksimum yang diijinkan untuk
mencari menampilkan visual untuk operator
berdiri. Display
tidak harus lebih tinggi
daripada ketinggian mata berdiri dari
operator yang pendek. Intinya operator
tidak perlu untuk memperpanjang leher
untuk melihat display.
(RS Bridger page 77)
ISO 9241-307:2008(en) Ergonomics of
human-system interaction Part 307:
Analysis and compliance test methods for
electronic visual displays
5.1.3 Compliance assessment method
Mata sensitif terhadap rangsangan hingga
95 derajat ke kiri dan kanan, dengan asumsi
penglihatan binokular. Posisi optimal untuk
menempatkan objek adalah 15 derajat
kedua sisi langsung ke depan garis
pandang.
Batas ini menggambarkan bidang visual

Jelaskan
apakah
Jelaskan
apakah
display
berada
pada Normal Light
Sight
(garis
pandang normal)
(nilai: 4)

1
2

yang di mana objek dapat ditempatkan


seperti bahwa mereka
dapat dilihat tanpa memindahkan kepala
dari posisi tegak yang nyaman. Dengan
demikian,
statis pemuatan leher otot dan jaringan
lunak lainnya di leher dapat dihindari jika
komponen visual tugas disimpan dalam
sebuah kerucut dari 'langsung ke depan'
garis pandang
untuk 30 derajat di bawah ini dan 15 derajat
ke kiri dan kanan.
Sudah maksimal, karena dalam perusahaan
ini terdapat pekerja yang mengontrol
dibagian bahan jadi yang melintasi alat
berjalan, telah sesuai dengan standard,
mereka
hanya
melihat
bahan
yang
melewati mata mereka saja, tanpa harus
menoleh ke belakang atau pun kearah
kanan-kiri yang ekstream
Rekomendasi untuk perbaikan yang kami
berikan berdasarkan teori Bridger dan
standar ISO yaitu tidak ada. Tetapi perlu
dipertahankan dan di tingkatkan lagi dalam
penempatan objek pekerjaan.

Rekomendasi
berdasar
Bridger
dan ISO terkait
Normal Light Sight
(garis
pandang
normal)
Teori
tentang
menangkap
dan Orang-orang memiliki reaksi yang dapat
merespon
signal diprediksi. Orang selama hidup mereka
menurut Bridger
belajar untuk mengasosiasikan tindakan
tertentu dengan sinyal tertentu. Desain
tempat kerja dapat ditingkatkan dan
pengoperasian mesin dan peralatan dapat
dibuat
lebih
memudahkan
pengguna.
Dengan
mempelajari
respon
ini
diprediksikan dapat diintegrasikan ke dalam
desain yang baik. (TAYLOR and FRANCIS :
5)
Standard
ISO
tentang
menangkap
dan
merespon signal

ISO 11428:1996 Ergonomics -- Visual


danger signals -- General requirements,
design and testing
Menjelaskan kriteria untuk persepsi visual
bahaya sinyal di daerah di mana orang
dimaksudkan
untuk
memahami
dan

bereaksi
terhadap
sinyal
tersebut.
Menentukan keselamatan dan persyaratan
ergonomis dan pengukuran fisik yang
sesuai.
ISO 11429:1996 Ergonomics -- System of
auditory and visual danger and information
signals
Menentukan sistem sinyal bahaya dan
informasi
yang
memperhitungkan
perbedaan tingkat urgensi. Berlaku untuk
semua sinyal bahaya dan informasi yang
harus jelas dirasakan dan dibedakan
sebagai ditentukan dalam ISO/TR 12100-2.
Tidak berlaku untuk bidang-bidang tertentu
yang ditutupi oleh standar tertentu.
apakah ........................

Jelaskan
pekerja
mendapatkan
waktu yang cukup
untuk menangkap
dan
merespon
signal
Rekomendasi
berdasar
Bridger
dan ISO terkait
menangkap
dan
merespon signal
Beban Kerja Mental
1 Teori
tentang
3 mental work load
menurut Bridger

Standard

...................

Beban kerja yang tinggi menyebabkan


peningkatan di daerah bagian dari sistem
saraf
pusat.
Ini
adalah
hipotesis
menyebabkan disengaja perubahan variabel
fisiologis tertentu yang dapat diukur secara
obyektif. Beberapa dari variabel fisiologis
utama yang digunakan. Beban kerja fisik
dapat diukur secara obyektif pada tingkat
kedua fisika dan fisiologi. Masalah dengan
pengukuran beban kerja mental adalah
proses berpikir operator tidak secara
langsung
diamati.
Pendekatan
paling
langsung
dan
jelas
akan
meminta
penafsiran
operator
atau
pengguna
bagaimana sulitnya untuk melaksanakan
pekerjaan.
(BRIDGER:442)
ISO ISO 10075:1991Prinsip-prinsip ergonomis

tentang
work load

mental

yang berkaitan dengan mental yang beban


kerja - Istilah umum dan definisi.
ISO
10075-2:1996
Prinsip-prinsip
ergonomis yang terkait dengan beban
mental - Bagian 2: Prinsip-prinsip desain
Memberikan bimbingan pada desain sistem
kerja, termasuk tugas dan peralatan dan
desain tempat kerja, serta kondisi kerja.
Berkaitan dengan desain yang memadai
kerja dan penggunaan kapasitas manusia.
Dengan tujuan untuk menyediakan kondisi
kerja yang optimal dengan memperhatikan
kesehatan dan keselamatan , kesejahteraan
, kinerja , dan efektivitas , mencegah overserta underload untuk menghindari efek
merusak yang diuraikan dalam ISO 10075 .
ISO
10075-3:2004
Prinsip-prinsip
ergonomis yang terkait dengan beban
mental - Bagian 3: Prinsip dan persyaratan
mengenai metode untuk mengukur dan
menilai beban mental

Jelaskan pekerjaan
yang
dilakukan,
apakah
membutuhkan
mental work load
yang berat (nilai:
2)
Rekomendasi
berdasar
Bridger
dan ISO terkait
mental work load

Menetapkan prinsip dan persyaratan untuk


pengukuran dan penilaian beban kerja
mental dan menetapkan persyaratan untuk
instrumen pengukuran. ISO ini menyediakan
informasi untuk memilih metode yang tepat
dan memberikan informasi tentang aspek
menilai dan mengukur beban kerja mental.
Pada perusahaan ini untuk pekerjaannya
tidak terlalu membutuhkan beban mental
yang berat namun lebih ke beban fisik yang
dimana pekerja harus mengangkat atau
memindahkan hasil pengelolahan atau pun
bahan mentah.
Rekomendasi untuk perbaikan yang kami
berikan berdasarkan teori Bridger dan
standar ISO yaitu diberikannya alat angkut
atau pesawat angkat untuk membawa dan
mengangkat beban. Supaya pekerja juga

lebih nyaman dan mengurangi terjadinya


WMSDs
1
4

Teori
tentang
ketelitian
yang
tinggi
menurut
Bridger
Standard
ISO ISO/TS 18152:2010(en)
tentang ketelitian Ergonomics of human-system interaction
yang tinggi
Specification for the process assessment of
human-system issues
D.3.2 Process assessment procedure
the client. The next step is to select typical
projects for assessment. For a thorough
assessment, the range of projects are
selected to be representative of the spread
of
Jelaskan
apakah Di
perusahaan
itu
tidak
terlalu
pekerjaan
membutuhkan ketelitian yang tinggi namun
membutukan
membutuhkan ketelitian yang normal,
ketelitian
yang seperti pada pengepakan agar menjaga
tinggi
kwalitas
hasil
produksi
pada
saat
pengepakan.
Rekomendasi
berdasar
Bridger
dan ISO terkait
ketelitian
yang
tinggi
Beban Kerja Fisik
1 Teori
tentang Perspektif
ergonomi
adalah
untuk
5 pengangkatan
merancang tugas-tugas untuk membuat
beban
menurut mereka aman, tapi yang paling umum di
Bridger
sebagian besar industri adalah pendekatan
untuk
melatih
para
pekerja
untuk
mengangkat secara aman. Aman untuk
mengangkat dengan lutut dan tidak dengan
punggung. Mengangkat beban yang benar
yaitu dengan cara beban didekatkan
dengan tubuh lalu, lalu berada pada posisi
jongkok dan punggung dalam keadaan lurus
. (BRIDGER:161)
Standard
ISO ISO: ISO 11228-1 : 2003 Ergonomics manual
tentang
handling
pengangkatan
Menetapkan batas yang direkomendasikan
beban
untuk mengangkat manual dan membawa
dengan
mempertimbangkan,
masing-

Jelaskan
apakah
pekerja
mengangkat
beban yang berat
untuk dipindahkan
atau ditahan ( nilai
:3)
Rekomendasi
berdasar
Bridger
dan ISO terkait
pengangkatan
beban

1
6

Teori tentang alat


pengangkatan
beban
menurut
Bridger

Standard
tentang

ISO
alat

masing, internsitas, frekuensi dan durasi


tugas. ISO 11228 : 2003 dirancang untuk
memberikan bimbingan pada penilaian
variable tugas beberapa, sehingga risiko
kesehatan bagi penduduk yang bekerja
untuk
dievaluasi.
Berlaku
untuk
penanganan manual benda dengan massa
3kg atau lebih. Berlaku sampai sedang
kecepatan berjalan, yaitu 0,5 m/s ke 1,0 m/s
pada tingkat permukaan horizontal. Tidak
termasuk
memegang
benda
(tanpa
berjalan), mendorong atau menarik benda,
mengankat
dengan
satu
tangan,
penanganan manual sambil duduk, dan
mengangkat oleh dua orang atau lebih.
Memegang, mendorong dan menarik akan
dimasukkan dalam bagian ISO 11228.
Pada perusahaan ini tidak ada pekerja yang
mengangkat beban yang berat untuk
dipindahkan karena pada perusahaan ini
bila mana pekerja akan mengangkat beban
yang berat pasti akan memakai alat bantu
seperti forklif yang dapat meringankan
beban fisik pekerja.
Rekomendasi untuk perbaikan yang kami
berikan berdasarkan teori Bridger dan
standar ISO yaitu pihak perusahaan
berusaha untuk memberikan memahaman
yang lebih mendalam mengenai prosedur
pengangkatan beban yang aman, tepat,
dan efisien. Sehingga mengurangi risiko
adanya cedera pada pekerja.
Perspektif
ergonomi
adalah
untuk
merancang tugas-tugas untuk membuat
mereka aman, tapi yang paling umum di
sebagian besar industri adalah pendekatan
untuk
melatih
para
pekerja
untuk
mengangkat secara aman. Aman untuk
mengangkat dengan lutut dan tidak dengan
punggung. Mengangkat beban yang benar
yaitu dengan cara beban didekatkan
dengan tubuh lalu, lalu berada pada posisi
jongkok dan punggung dalam keadaan lurus
. (BRIDGER:161)
ISO: ISO 11228-3:2007(E) part Handling of
low loads at high frequency 4.1 Avoiding

pengangkatan
beban

Jelaskan
Apakah
tersedia alat bantu
untuk
untuk
mengangkat
beban ( nilai : 3 )
Rekomendasi
berdasar
Bridger
dan ISO terkait
alat pengangkatan
beban

1
7

Teori
tentang
pengangkatan
beban pada posisi
tubuh
yang
ekstrim
menurut
Bridger

repetitive handling tasks


tugas yang berbahaya dengan penanganan
manual harus dihindari sebisa mungkin. Hal
ini dapat dicapai melalui kerja pembesaran,
rotasi pekerjaan dan / atau mekanisasi /
otomatisasi dalam kerangka partisipatif
pendekatan
ergonomi.
Dalam
hal
penanganan berulang pada beban rendah
dalam frekuensi tinggi, banyak tugas dapat
dimodifikasi melalui penggunaan robotika
atau sistem produksi otomatis. CATATAN
"partisipatif
ergonomi
pendekatan"
menandakan keterlibatan praktis para
pekerja, didukung oleh komunikasi yang
cocok, dalam perencanaan dan pengelolaan
sejumlah besar aktivitas kerja mereka,
dengan pengetahuan yang cukup dan
kemampuan untuk mempengaruhi proses
dan hasil dalam rangka mencapai tujuan
yang diinginkan
Di perusahaan ini tersedia alat bantu untuk
mengangkat beban seperti forklif, alat
pengangkut, troly, drum truck, hoist crane
dan hand plet semua alat ini berfungsi
sama yaitu untuk mengangkat beban berat
yang meringankan pekerjaan pekerja.
Rekomendasi untuk perbaikan yang kami
berikan berdasarkan teori Bridger dan
standar ISO yaitu pihak perusahaan
berusaha untuk memberikan memahaman
yang lebih mendalam mengenai prosedur
pengoperasian alat pengangkatan beban
yang aman, tepat, dan efisien. Serta
melakukan perawatan rutin terhadap alat
angkat dan angkut sebagai langkah
engineering control. Sehingga mengurangi
risiko adanya cedera pada pekerja dan
kegagalan pengontrolan alat.
Ketika seseorang pekerja mengangkat
beban disarankan untuk menggunakan alat
bantu, tujuannya agar terhindar dari cedera
bagian tubuh. Sabuk perut digunakan untuk
melindungi pekerja dengan membatasi
fleksi yang tidak semestinya atau rotasi
tulang dan mungkin menambah IAP
(tekanan
intra-abdomen),
kemudian

Standard
ISO
tentang
pengangkatan
beban pada posisi
tubuh
yang
ekstrim

Jelaskan
apakah
pekerja
mengangkat
beban pada posisi
tubuh
yang
ekstrim
Rekomendasi
berdasar
Bridger
dan ISO terkait
pengangkatan

menurunkan kompresi oleh tulang belakang


mengerahkan kekuatan tarik hidrolik pada
diafragma dan ekstensor tulang belakang
saat atau, IAP dapat melindungi tulang
belakang lumbal dimuat secara tidak
langsung. (BRIDGER:165)
ISO 11228-1:2003 Ergonomics -- Manual
handling -- Part 1: Lifting and carrying
ISO
11228-1:2003
menentukan
merekomendasikan
batas
untuk
mengangkat
dan
membawa
sambil
mempertimbangkan,
masing-masing,
intensitas, frekuensi dan durasi tugas
secara manual. ISO 11228:2003 dirancang
untuk
memberikan
bimbingan
pada
penilaian
beberapa
variabel
tugas,
memungkinkan risiko kesehatan untuk
penduduk bekerja untuk dievaluasi.
ISO
11228-1:2003
berlaku
untuk
penanganan manual yang objek dengan
massa 3 kg atau lebih.
ISO 11228-1:2003 berlaku untuk kecepatan
sedang berjalan, yakni 0,5 m/s ke 1,0
m/detik pada permukaan horisontal.
ISO
11228-1:2003
tidak
termasuk
memegang
objek
(tanpa
berjalan),
mendorong
atau
menarik
objek,
mengangkat dengan satu tangan, manual
penanganan
sambil
duduk,
dan
mengangkat oleh dua orang atau lebih.
Menekan, mendorong dan menarik objek
akan disertakan di bagian lain dari ISO
11228.
ISO 11228-1:2003 berdasarkan hari kerja 8
h. Itu tidak perhatian analisis tugas
gabungan dalam pergeseran selama sehari.
Tidak ada, untuk pengangkatan beban
memakai alat bantu semua

1
8

beban pada posisi


tubuh
yang
ekstrim
Teori tentang kerja Menarik pada keranjang atau beban lain
mendorong
atau yang sejenis adalah lazim di berbagai jenis
menarik menurut operasi.
Jelas,
dengan
menggunakan
Bridger
gerobak umumnya lebih baik daripada
membawa dan mengangkut kotak dan
persediaan. Namun, gerobak penuh muatan
dapat
menciptakan
kekuatan
tinggi.
Umumnya, lebih baik untuk mendorong
beban daripada menarik mereka. Namun,
menarik sering lebih baik ketika akan atas
trotoar, kesenjangan (seperti dengan Lift),
atau jenis lain dari obstruksi. Menarik
membantu mengangkat gerobak ke atas
dan ke penghalang, sedangkan mendorong
cenderung memaksa jungkir balik ke dalam
penghalang. (TAYLOR and FRANCIS:20)
Standard
tentang
mendorong
menarik

ISO ISO 11228-2:2007 Ergonomics -- Manual


kerja handling -- Part 2: Pushing and pulling
atau Memberi batas yang direkomendasikan
untuk seluruh tubuh mendorong dan
menarik. Ini memberikan bimbingan pada
penilaian dari faktor-faktor risiko yang
dianggap penting untuk mendorong dan
menarik, memungkinkan risiko kesehatan
untuk penduduk bekerja untuk dievaluasi
secara manual. Rekomendasi berlaku untuk
penduduk bekerja dewasa sehat dan
memberikan perlindungan untuk mayoritas
penduduk ini. Pedoman ini didasarkan pada
studi percobaan tekan-tarik tugas dan
terkait tingkat pemuatan muskuloskeletal, /
nyeri dan ketahanan kelelahan.
Mendorong dan menarik, sebagaimana
didefinisikan dalam ISO 11228-2:2007,
dibatasi ke berikut: seluruh tubuh memaksa
pengerahan
tenaga
(yaitu
sambil
berdiri/berjalan); tindakan yang dilakukan
oleh satu orang; pasukan yang diterapkan
oleh dua tangan; pasukan yang dipakai
untuk memindahkan atau menahan objek;

Apakah
apakah
pekerja melakukan
kerja mendorong
atau
menarik
beban yang berat (
nilai : 3 )

Rekomendasi
berdasar
Bridger
dan ISO terkait
kerja mendorong
atau menarik

1
9

Teori
tentang
gerakan berulang
menurut Bridger

pasukan yang diterapkan dalam cara yang


halus dan terkendali; pasukan yang
diterapkan tanpa penggunaan support(s)
eksternal; pasukan yang diterapkan pada
objek yang terletak di depan operator;
kekuatan diterapkan dalam posisi tegak
(tidak duduk).
ISO 11228-2:2007 ini dimaksudkan untuk
memberikan
informasi
bagi
desainer,
pengusaha, karyawan dan orang lain yang
terlibat dalam desain atau mendesain ulang
kerja, tugas, produk dan kerja organisasi.
Pada perusahaan ini untuk pekerja yang
melakukan kerja mendorong atau menarik
beban
yang
berat
yaitu
dibidang
pengepakan yang dimana setelah pekerja
selesai pengepakan hasil produksi pekerja
akan membawanya dengan bantuan alat ke
gudang penyimpanan bahan jadi yang
dimana
membawanya
dengan
cara
mendorong.
Rekomendasi untuk perbaikan yang kami
berikan berdasarkan teori Bridger dan
standar ISO yaitu memperhitungkan beban
benda maksimal yang mampu diangkut oleh
alat angkut sebelum beban tersebut
diangkut agar supaya pekerjaan mendorong
alat angkut ataupun menariknya tidak
memerlukan tenaga yang berlebih.
Kebanyakan
gerakan
yang
dilakukan
berulang membutuhkan kombinasi dari
kegiatan
otot
statis
maupun
berirama. Dalam pekerjaan manual, postur
tangan dan lengan yang stabil sangat
pentinguntuk
menyelesaikan
semua
pekerjaan tetapi dari gerakan gerakan
tersebut kita dapat menciptakan sesutau
alat
yang
dapat
bermanfaat
atau
menguntungkan untuk pekerjaan kita,
sehingga mempermudahkan kita dalam
pekerjaan. Jika
melakukan
kegiatan
berlebihan, memungkinkan terjadinya nyeri
otot kemudian otot-otot atau sendi efektor
masing-masing akan memberikan stabilisasi

atau
juga
keduanyan
memberikan
kestabian. Seiring
waktu,kondisi
medis
dapat berkembang. (BRIDGER:121)
Standard
tentang
berulang

2
0

ISO ISO 11228-3:2007 Ergonomics -- Manual


gerakan handling -- Part 3: Handling of low loads at
high frequency
ISO 11228-3:2007 menetapkan ergonomis
rekomendasi untuk melakukan kerja yang
berulang tugas-tugas yang melibatkan
penanganan manual yang rendah beban
pada
frekuensi
tinggi.
Memberikan
bimbingan pada identifikasi dan penilaian
faktor-faktor risiko yang umumnya terkait
dengan penanganan rendah beban pada
frekuensi tinggi, sehingga memungkinkan
evaluasi risiko terkait kesehatan penduduk
bekerja.
Rekomendasi
berlaku
untuk
penduduk bekerja dewasa dan bertujuan
untuk memberi perlindungan untuk hampir
semua
orang
dewasa
yang
sehat.
Rekomendasi tersebut mengenai langkahlangkah kontrol dan risiko kesehatan
terutama didasarkan pada studi percobaan
mengenai pemuatan muskuloskeletal, /
nyeri dan ketahanan/kelelahan berkaitan
dengan metode kerja. ISO 11228-3:2007
bertujuan memberikan informasi bagi
semua orang yang terlibat dalam desain
atau desain ulang pekerjaan, pekerjaan, dan
produk.
Jelaskan
apakah Tidak terlalu sering, yaitu pada bagian
pekerja
sering setelah selesai pengepakan setelah itu
melakukan
masuk ke gudang penyimpanan bahan jadi.
gerakan berulang
yang tidak efisien
Rekomendasi
berdasar
Bridger
dan ISO terkait
gerakan berulang
Teori
tentang Penanganan manual cedera tampaknya
gerakan
kerja berhubungan dengan kejadian tak terduga
yang
mendadak (gerakan kerja yang mendadak ) seperti
menurut Bridger
slip, perjalanan dan jatuh. Kekurangan
kesempatan untuk persiapan fisik dapat
menyebabkan
otot-otot
kembali
ke

overcompensate
atau
meningkatkan
kekuatan yang dibutuhkan untuk mencegah
hilangnya keseimbangan di bawah secara
tiba-tiba, tak terduga. Marras et al. (1987)
menemukan bahwa beban tulang belakang,
secara signifikan (hingga 70%) lebih besar
ketika tulang belakang itu terkena tiba-tiba
beban tak terduga /gerakan kerja yang
mendadak (BRIDGER:161)
Standard
ISO ISO: ISO 11228-3:2007(E) part Handling of
tentang
gerakan low loads at high frequency 4.2.2.4 Force
kerja
yang
mendadak
Pengerahan tenaga yang kuat dapat
berbahaya. Tugas harus melibatkan
pengerahan tenaga dan kekuatan secara
halus, dengan menghindari gerakan
mendadak atau gerakan tersentak-sentak.
Penanganan presisi (memetik akurat dan
penempatan), dan jenis dan sifat grip dapat
memperkenalkan aktivasi otot tambahan.
Jelaskan
apakah Pekerja diperusahaan ini tidak sering
perkerja
sering melakukan gerakan kerja yang mendadak
melakukan
karena di perusahaan ini bila pekerja
gerakan
kerja melakukan gerakan kerja yang mendadak
yang mendadak
harus sesuai dengan intruksi dari supervisor
Rekomendasi
berdasar
Bridger
dan ISO terkait
gerakan
kerja
yang mendadak
Lingkungan Kerja Fisik
2 Teori
tentang Paparan kebisingan di tempat kerja pada 85
1 kebisingan
db (A) harus dianggap sebagai tingkat
menurut Bridger
tindakan pertama di mana pekerja harus
diberi informasi dan harus memakai
perlindungan telinga. Ini akan tampak jelas
bahwa kebisingan dapat mempengaruhi
kinerja tugas pendengaran oleh masking
suara penting, membuat tugas lebih sulit
untuk melakukan. Berapa banyak lebih sulit
tugas akan tergantung pada faktor-faktor
seperti intensitas dan sifat kebisingan dan

pentingnya
akustik.

informasi

yang

disampaikan

(BRIDGER:306,318)

2
2

Standard
ISO ISO:
ISO
1999:1990
Acoustics

tentang kebisingan Determination


of
occupational
noise
exposure and estimation of noise-induced
hearing impairment
Mengatur
hubungan
praktis
untuk
quanitities yang dinyatakan sebagai Atertimbang tingkat kebisingan dalam dB dan
durasi paparan dalam waktu seminggu kerja
normal (40 jam) dan persentase personil
yang
diharapkan
untuk
memperoleh
ambang pendengaran mengangkat 25 dB
atau lebih sebagai akibat dari paparan ini,
rata-rata dari 500, 1000, dan 2000 Hz.
Jelaskan
apakah Pada perusahaan ini tidak ada kebisingan
terdapat
yang mengganggu aktivitas kerja karena
kebisingan
yang semua yang masuk ke area kerja baik
dapat
atasan,
supervisor,
pekerja,
dan
mengganggu
pengunjung harus memakai Alat Pelindung
aktivitas
kerja Diri dan juga kebisingan diperusahaan ini
( nilai : 3 )
tidak tinggi jadi hanya bising disekitar
sumbernya seperti alat kompresor yang
jaraknya dengan pekerja cukup berjauhan.
Rekomendasi
Rekomendasi untuk perbaikan yang kami
berdasar
Bridger berikan berdasarkan teori Bridger dan
dan ISO terkait standar ISO yaitu pihak management
kebisingan
perusahaan mengatur kebisingan atau
mengendalikan faktor kebisingan agar tidak
melampaui
nilai
ambang
batasnya,
sehingga
tidak
akan
menyebabkan
gangguan
pendengaran
pada
tenaga
kerjanya.
Teori
tentang Jika
tingkat
pencahayaan
tidak
iluminasi
cahaya memadai,seseorang
tidak
dapat
untuk kebutuhan meningkatkan kinerja, pekerja yang lebih
kerja
menurut
tua
umumnya
memerlukan
tingkat
Bridger
pencahayaan yang lebih tinggi daripekerja
muda karena hilangnya daya bias dan
perubahan di media light transmitting
struktur internal mata mereka.

Jika kita mengetahui penerangan dari


permukaan
dalam
sebuah
ruangan
(misalnya,
dengan
mengukur
dengan
pengukur cahaya) kita dapat memilih bahan
yang tepat reflectances untuk masingmasing permukaan dalam rangka mencapai
keseimbangan
luminances
permukaan
dalam ruangan dan memastikan bahwa
rasio
luminances
permukaan
yang
berdampingan
tidak
berlebihan.
Lebih rinci diskusi tentang istilah fotometrik,
ditemukan dalam publikasi dari Teknik
Penerangan Masyarakat (IES) dan Boyce
(1982).
Luminance
diberikan
oleh
perbedaan
antara
luminances
dari
permukaan terang dan redup dinyatakan
sebagai persentase dari terang
(BRIDGER:279)
Standard
ISO
tentang iluminasi
cahaya
untuk
kebutuhan kerja

ISO: ISO 8995-1:2002 (E) / 008 CIE S / E:


2001
Pencahayaan yang baik membutuhkan
perhatian yang sama dengan kuantitas dan
kualitas
pencahayaan.
Sementara
penyediaan pencahayaan yang cukup pada
tugas diperlukan, dalam banyak kasus
visibilitas tergantung pada cara di mana
cahaya diterapkan, karakteristik warna dari
sumber cahaya dan permukaan bersamasama
dengan
jumlah
silau
sistem
memberikan. Dalam kesempatan ini standar
diambil untuk menentukan tempat untuk
berbagai pekerjaan dan jenis tugas yang
tidak hanya penerangan tetapi juga silau
ketidaknyamanan membatasi dan warna
rendering
indeks
minimum
sumber.
Parameter untuk menciptakan kondisi visual
nyaman diusulkan dalam tubuh standar ini.
Nilai-nilai yang direkomendasikan dianggap
mewakili keseimbangan yang wajar, dengan
memperhatikan persyaratan untuk kinerja
kerja yang aman, sehat dan efisien. Nilainilai dapat dicapai dengan solusi energi

Jelaskan
apakah
iluminasi
cahaya
sudah mencukupi
untuk kebutuhan
kerja ( nilai : 3 )
Rekomendasi
berdasar
Bridger
dan ISO terkait
iluminasi
cahaya
untuk kebutuhan
kerja

2
3

Teori
tentang
kesilauan
(glare)
dan penempatan
sumber
cahaya
menurut Bridger

Standard
ISO
tentang kesilauan
(glare)
dan
penempatan
sumber cahaya
Jelaskan
adanya
kesilauan
(glare)
dan penempatan
sumber
cahaya
yang tidak tepat
( nilai : 4 )

praktis efisien.
Untuk penerangan di perusahaan ini cukup
baik karena terdapat beberap lampu
sebagai penerangan pekerja agar pekerja
dapat
bekerja
secara
optimal
dan
meningkatkan produktifitas kerjanya.
Rekomendasi untuk perbaikan yang kami
berikan berdasarkan teori Bridger dan
standar ISO yaitu pencahayaan di tempat
tersebut diatur sebaik mungkin disesuaikan
dengan
jenis
pekerjaan,
dengan
mempertimbangkan karakteristik warna
penerangan sehingga tidak menimbulkan
kesilauan, ketidaknyamanan serta dapat
menciptakan kinerja yang aman, sehat dan
efisien.
Tingkat pencahayaan yang tinggi dapat
meningkatkan
silau
dan
dapat
membersihkan penting detail visual. Silau
dapat dikurangi dengan memilih kombinasi
yang sesuai daripencahayaanlangsung dan
tidak langsung. Dengan pencahayaan
langsung sebagian besar cahaya diarahkan
ke arah target dalambentuk kerucut .Ini
menghasilkan bayangan keras dan kontras
tajam antaradaerah diterangi dan nonditerangi.Pencahayaan
tidak
langsung
tercermin daripermukaanlaindi ruangan dan
menghasilkan
transisi
halus
antara
permukaan pencahayaan dan mengurangi
bayangan penempatan sumber cahaya
yang benar yaitu cahaya yang bersumber
dari atas.
(BRIDGER:279, 281)
ISO:ISO
8995-3:2006
menetapkan
persyaratan
pencahayaan
yang
akan
memberiakan
konstribusi
terhadap
kebutuhan visual untuk keselamatan dan
keamanan didalam tempat kerja luar.
Diperusahaan ini untuk kesilauan yang
mengganggu pekerja pada saat bekerja
tidak ada karena pada lampu yang
menerangi
area
kerjanya
terdapat
pelindung (cup) yang dapat mengurangi
intensitas
cahaya,
dan
penempatan
lampunya ukuran intensitas cahayanya

Rekomendasi
berdasar
Bridger
dan ISO terkait
kesilauan
(glare)
dan penempatan
sumber cahaya
2
4

Teori
tentang
getaran
mekanis
menurut Bridger

Standard
tentang
mekanis

ISO
getaran

disesuaikan dengan pekerjaannya.


Rekomendasi untuk perbaikan yang kami
berikan berdasarkan teori Bridger dan
standar ISO yaitu Mengatur pencahayaan
sebaik mungkin yang sesuai dengan jenis
pekerjaan
sehingga
bisa
memberikan
kenyamanan bagi visual pekerja serta dapat
menjaga
keselamatan
dan
keamanan
pekerja dalam melakukan pekerjaanya.
Getaran didefinisikan sebagai osilasi dari
tubuh tentang posisi referensi dan dapat
dijelaskan. Menurut Griffin (1990), tidak ada
gangguan yang disebabkan murni oleh
paparan
getaran. Kebanyakan orang terkena getaran
juga terkena faktor-faktor lain yang
dapat mempengaruhi kesehatan mereka
(misalnya postur tubuh yang buruk atau
dingin). Gangguan utama yang getaran
adalah faktor penyebab. Getaran dalam
rentang frekuensi 4-8 Hz (frekuensi alami
dari bagasi) adalah sangat berbahaya.
(BRIDGER:321)
ISO: ISO 2631-1:1997
bobot frekuensi yang didefinisikan dalam
lampiran A termasuk band-membatasi filter
(batas tinggi pada 0,4 Hz dan batas rendah
pada 100 Hz) untuk digunakan dengan
bobot Wc, Wd, We, Wj, dan Wk yang mana
bobot frekuensi Wf memiliki tinggi dan
batas terendah filter band-membatasi pada
0,08 Hz dan 0,63 Hz dari masing-masing

Jelaskan
apakah Tidak ada getaran mekanis yang dirasakan
terdapat getaran pekerja, namun ada getaran mekanis yang
mekanis
yang bersumber
dari
tangki
mixer
tetapi
dirasakan pekerja ( getarannya bergetar diarea tangki mixer
nilai : 3 )
yang memang penataan alat tersebut agak
dijauhkan dari area pekerja.
Rekomendasi
Rekomendasi untuk perbaikan yang kami
berdasar
Bridger berikan berdasarkan teori Bridger dan
dan ISO terkait standar ISO yaitu menjaga agar getaran
getaran mekanis
mekanis tidak melebihi ambang batas serta
tidak menimbulkan gangguan kesehatan
bagi tenaga kerja.
Teori tentang suhu Kondisi iklim di dalam sebuah gedung tergantung pada

lingkungan
menurut Bridger

kondisi yang berlaku di luar dan orang-orang yang


bekerja di dalam ruangan. Namun, banyak tambahan
faktor yang dapat memediasi efek dari kondisi eksterior
pada orang-orang di dalam ruangan. Dari hal yang
terpenting adalah desain bangunan itu sendiri. Desain
bangunan menentukan jumlah masuknya sinar matahari
ke dalam gedung dan panas pancaran dari matahari.
Kenyamanan dan kesejahteraan tidak hanya
dipengaruhi oleh suhu di dalam ruang
namun dipengaruhi oleh suhu lingkungan
luar. Meskipun suhu di dalam ruangan lebih
dingin namun masih bisa ditoleransi.
(BRIDGER:250,251)

Standard
tentang
lingkungan

ISO ISO: ISO 7726:1998 "Ergonomics of the


suhu thermal environment Instruments for
measuring physical quantities
Setiap dari jumlah dasar ciri fisik salah satu
faktor lingkungan secara independen dari
yang lain. Mereka sering digunakan untuk
menentukan indeks kenyamanan atau stres
termal
didasarkan
pada
rasionalisasi
pembentukan keseimbangan termal dari
seseorang ditempatkan dalam lingkungan
termal yang diberikan. Jumlah ini adalah
sebagai berikut:
a) suhu udara, dinyatakan dalam kelvin (Ta)
atau dalam derajat Celcius (ta);
b) suhu rata-rata radiasi dinyatakan dalam
kelvin (Tr), atau dalam derajat Celcius (tr)
temperatur pesawat radiasi dinyatakan
dalam kelvin (TPR) atau dalam derajat
Celcius (TPR) radiasi langsung dinyatakan
dalam watt per meter persegi;
c) mutlak kelembaban udara, dinyatakan
oleh tekanan uap parsial (pa) dalam
kilopascal;
d) kecepatan udara (Va), dinyatakan dalam
meter per detik;

2
6

e) suhu permukaan, dinyatakan dalam


kelvin (Ts), atau dalam derajat Celcius (ts).
Jelaskan
apakah Sangat nyaman, karena tempat perusahaan
suhu
lingkungan ini berdekatan dengan pelabuhan yang
sudah
dimana suhu lingkungannya selalu sejuk
memberikan
karena adanya angin laut yang selalu
kenyamanan bagi berhembus dilingkungan perusahaan
pekerja ( nilai : 3 )
Rekomendasi
Rekomendasi untuk perbaikan yang kami
berdasar
Bridger berikan berdasarkan teori Bridger dan
dan ISO terkait standar ISO yaitu pengaturan suhu di area
suhu lingkungan
kerja tersebut diatur sedemikian mungkin
sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan
oleh ISO 7726 sehingga akan menciptakan
kenyamanan bagi pekerja dalam melakukan
pekerjaanya dan tidak akan menimbulkan
gangguan kesehatan bagi pekerjanya. Dan
Seharusnya dipasang AC, blower, ventilasi
udara
Teori
tentang Ventilasi merupakan penentu kenyamanan
ventilasi dan aliran termal dan, lebih umum, berhubungan
udara
menurut kepuasan
dengan
lingkungan
dalam
Bridger
ruangan. Tujuan utama dari ventilasi adalah
untuk menyediakan udara segar dan untuk
menghapus akumulasi gas beracun dan
kontaminan.Ventilasi merupakan penentu
kenyamanan
termal
bertujuan
untuk
membantu menghilangkan panas yang
dihasilkan di daerah bekerja dengan
konveksi sehingga dapat mendinginkan
tubuh. Sedangkan aliran udara di dalam
suatu ruangan mempengaruhi kenyamanan
orang bekerja. Di negara-negara panas,
penggunaan
dari
ventilasi
untuk
mendinginkan area kerja dan isinya, dengan
ventilasi bangunan pada malam hari, saat
udara di luar sudah dingin.
(BRIDGER:254,255)
Standard
ISO ISO 14064-2:2006 Greenhouse gases -- Part
tentang
ventilasi 2: Specification with guidance at the project

dan aliran udara

Jelaskan
apakah
ventilasi dan aliran
udara
sudah
mencukupi ( nilai :
3)
Rekomendasi
berdasar
Bridger
dan ISO terkait
ventilasi dan aliran
udara

2
7

Teori
tentang
lingkungan
dan
bahan berbahaya
menurut Bridger

Standard
tentang
lingkungan

ISO
dan

level for quantification, monitoring and


reporting of greenhouse gas emission
reductions or removal enhancements
ISO 14064-2:2006 menentukan persyaratan
dan
prinsip-prinsip
dan
memberikan
bimbingan
di
tingkat
proyek
untuk
kuantifikasi, pengawasan dan pelaporan
aktivitas
yang
dimaksudkan
untuk
menyebabkan
pengurangan
emisi
greenhouse gas (GHG) atau penghapusan
perangkat tambahan. Termasuk persyaratan
untuk perencanaan proyek GHG identitas
dan memilih sumber-sumber gas rumah
kaca, detergen dan waduk relevan dengan
proyek dan skenario baseline, monitoring,
mengukur,
mendokumentasikan
dan
pelaporan
GHG
proyek
kinerja
dan
mengelola kualitas data.
Sudah cukup, karena perusahaan ini
memakai local exhaust ventilation (LEV)
untuk menyerap zat emisi langsung dari
sumbernya, sehingga paparannya terhadap
pekerja berkurang.
Rekomendasi untuk perbaikan yang kami
berikan berdasarkan teori Bridger dan
standar ISO yaitu perawatan local exhaust
ventilation ( LEV ) untuk mencgah
kebocoran zat emisi lepas dan memapari
pekerja. Disamping itu memperhitungkan
arah datangnya udara bersih yang masuk,
agar tidak mengganggu penyerapan emisi
oleh local exhaust ventilation.
Kenyamanan dan kesejahteraan tidak hanya
tergantung pada suhu dalam ruangan .
Mereka juga dipengaruhi oleh lingkungan
luar . Banyak senyawa beracun atau
berpotensi
karsinogenik
seperti
ammonia,karbonmonoksida,asbes,dan serat
kaca. Jika konsentrasi zat-zat ini meningkat
atau melampaui batas baik secara lokal
atau global kesehatan pekerja akan
beresiko
BRIDGER:252
ISO/FDIS 31000:2009(E) Risk management
Principles and guidelines
3. Principles

bahan berbahaya

Untuk manajemen risiko untuk menjadi


efektif, organisasi harus di semua tingkatan
sesuai dengan prinsip-prinsip yang di bawah
ini.
) manajemen risiko menciptakan dan
melindungi nilai.
Manajemen risiko berkontribusi dibuktikan
pencapaian tujuan dan peningkatan
kinerja dalam, misalnya, manusia kesehatan
dan keselamatan, keamanan, hukum dan
peraturan
kepatuhan,
penerimaan,
perlindungan lingkungan.
Jelaskan
apakah Terbebas dari bahan berbahaya karena
lingkungan
demi menjadi perusahaan yang terbaik
terbebas
dari perusahaan ini tidak hanya menjaga
lingkungan
dan kwalitas bahan produksinya namun juga
bahan berbahaya menjaga kwalitas dari pekerjanya agar tidak
(toxic, flammable, terkena
penyakit
akibat
kerja
yaitu
explosive
mengadakan suatu pelatihan agar pekerja
material)
dan mengetahui dan dapat menghindari bahaya
sumber
bahaya bahaya yang ada dilingkungan area kerja
lain ( nilai : 3 )
maupun sumber lainnya
Rekomendasi
Rekomendasi untuk perbaikan yang kami
berdasar
Bridger berikan berdasarkan teori Bridger dan
dan ISO terkait standar ISO yaitu selain melindungi pekerja
lingkungan
dan dari bahan berbahaya, perusahaan juga
bahan berbahaya
wajib melindungi lingkungan di sekitar
perusahaan dari bahan berbahaya yang
mungkin dapat mencemari lingkungan.
Lingkungan Kerja Sosial
2 Teori
tentang Keterlibatan orang yang lebih dekat dengan
8 pengawasan pada situasi kerja yang sebenarnya memberikan
waktu
bekerja informasi
lebih
banyak
karena
ia
menurut Bridger
memperhitungkan struktur informal serta
pengaturan kerja yang sebenarnya dalam
organisasi (bagaimana pekerjaan benarbenar
dilakukan
berlawanan
dengan
bagaimana seharusnya dilaksanakan).
BRIDGER:478
Standard
ISO ISO/FDIS 31000:2009(E) Risk management
tentang
Principles and guidelines
pengawasan pada 4.5 Monitoring and review of the framework
waktu bekerja
Untuk memastikan bahwa manajemen risiko
efektif dan terus mendukung kinerja
organisasi,
organisasi harus:

Jelaskan
apakah
pekerja
sudah
mendapat
pengawasan yang
baik
selama
bekerja ( nilai : 4 )
Rekomendasi
berdasar
Bridger
dan ISO terkait
pengawasan pada
waktu bekerja
2
9

Teori
tentang
hubungan
antar
pekerja
dengan
supervisor
menurut Bridger

Standard
ISO
tentang hubungan
antar
pekerja

mengukur kinerja manajemen risiko


terhadap indikator, yang secara berkala
meninjau untuk
kesesuaian;
secara periodik mengukur kemajuan
terhadap, dan penyimpangan dari, rencana
manajemen risiko;
secara berkala meninjau baik kerangka
kerja manajemen risiko, kebijakan dan
rencana ini masih tepat, mengingat
konteks eksternal dan internal organisasi;
Laporan risiko, kemajuan dengan rencana
manajemen risiko dan seberapa baik
kebijakan manajemen risiko sedang
diikuti; dan
meninjau efektivitas kerangka kerja
manajemen risiko.
Sudah, pada perusahaan ini terdapat
pengawas pada saat proses produksi
perusahaan ini, dan setiap satu jam sekali
pengawas mengontrol atau langsung turun
ke proses produksinya.
Rekomendasi untuk perbaikan yang kami
berikan berdasarkan teori Bridger dan
standar
ISO
yaitu
upaya
untuk
meningkatkan pengawasan pada semua
kegiatan yang ada di tempat kerja
disertakan komunikasi yang baik dari pihak
pengawas dan yang diawasi.
Dalam suatu proses produksi, pekerja
membentuk kelompok homogen dalam
status dan keterampilan.Hubungan antara
mereka
adalah
salah
satu
dari
ketergantungan linier dalam satu arah (arah
dari jalur produksi). supervisior melakukan
control kepada para pekerja,maka anggota
tim berbeda dalam satu status yang
tergabung dalam individu yang melakukan
fungsi berbeda serta memiliki keaahlian
berbeda mempunyai hubungan saling
ketergantungan.
BRIDGER:482
OSHA : 3123, 1993 Ergonomics Program
Management Guide for Meatpacking Plants
Pihak supervisor berkomitmen untuk selalu

dengan supervisor

Jelaskan
apakah
hubungan
antar
pekerja
dengan
supervisor terjadi
secara baik ( nilai :
4)
Rekomendasi
berdasar
Bridger
dan ISO terkait
hubungan
antar
pekerja
dengan
supervisor
3
0

Teori
tentang
hubungan soasial
antar
pekerja
dengan
pekerja
yang lain menurut
Bridger
Standard
ISO
tentang hubungan
antar
hubungan
soasial
antar
pekerja
dengan
pekerja yang lain

memprioritaskan menghilangkan potensi


bahaya, mementingkan kesehatan dan
keselamatan selayaknya hasil produksi,
bertanggung jawab serta menyediakan
penghasilan dan wewenang.
Pekerja terlibat untuk mengikuti prosedur
yang
berlaku,
menerapkannya
untuk
memberikan tanggapan terhadap prosedur,
mendukung
pelaporan
bila
terdapat
kekacauan, mendirikan komite keselamatan
dan kesehatan, mendirikan tim intervensi
ergonomic
Sudah, diperusahaan ini terdapat sebuah
program yang dimana setiap tiga bulan
sekali supervisor dengan pekerja melakukan
pertemuan
atau
silaturahmi
dirumah
pekerja lainnya agar supervisor lebih
mengenal pekerja, program ini dilakukan
secara berurutan.
Rekomendasi untuk perbaikan yang kami
berikan berdasarkan teori Bridger dan
standar ISO yaitu meningkatkan hubungan
antara supervisor dengan pekerja agar
pekerja merasa nyaman dan aman serta
merasa pihak perusahaan memerhatikan
kesejahteraan pekerja.
Dalam suatu proses produksi, pekerja
membentuk kelompok homogen dalam
status dan keterampilan. Hubungan antara
mereka
adalah
salah
satu
dari
ketergantungan linier dalam satu arah (arah
dari jalur produksi).
BRIDGER:482
ISO/FDIS 26000:2010(E) Guidance on social
responsibility
6.3.10.3 Related actions and expectations
Meskipun hak-hak ini diatur untuk di banyak
yurisdiksi, sebuah organisasi independen
harus memastikan bahwa ini membahas
hal-hal berikut:
kebebasan asosiasi dan tawar-menawar
kolektif
pekerja dan majikan, tanpa
perbedaan apapun, memiliki hak untuk
membangun dan, hanya tunduk kepada
aturan organisasi yang bersangkutan, untuk
bergabung dengan organisasi mereka

Jelaskan hubungan
sosial
antar
pekerja
dengan
pekerja yang lain (
nilai : 4 )
Rekomendasi
berdasar
Bridger
dan ISO terkait
hubungan
sosial
antar
pekerja
dengan
pekerja
yang lain

sendiri memilih tanpa izin sebelumnya.


Organisasi-organisasi perwakilan dibentuk
atau bergabung dengan pekerja harus
diakui untuk tujuan tawar-menawar kolektif.
Syarat dan kondisi kerja dapat diatasi
dengan sukarela kolektif negosiasi mana
pekerja sehingga memilih. Wakil-wakil
pekerja harus diberikan fasilitas sesuai yang
akan
memungkinkan
mereka
untuk
melakukan pekerjaan mereka secara efektif
dan
memungkinkan
mereka
untuk
melakukan peran mereka tanpa gangguan.
Perjanjian
kolektif
harus
mencakup
ketentuan untuk penyelesaian sengketa.
Wakil-wakil
pekerja
harus
disediakan
dengan informasi yang diperlukan untuk
negosiasi bermakna.
Baik, karena pekerja di perusahaan ini
memiliki visi misi yang sama yaitu
menjadikan perusahaan ini menjadi yang
terbaik

Rekomendasi untuk perbaikan yang kami


berikan berdasarkan teori Bridger dan
standar ISO yaitu dalam meningkatkan
hubungan pekerja dengan pekerja lain
dapat melalui kegiatan lain di luar kegiatan
memproduksi barang seperti olahraga rutin
maupun kegiatan kegiatan lain yang dapat
mendekatkan hubungan baik antar pekerja.
Pengaturan dan Keselamata Kerja
3 Teori tentang jam
1 kerja dan istirahat
menurut Bridger
Standard
ISO ISO: ISO 11228-3:2007(E) part Handling of
tentang jam kerja low loads at high frequency 4.2.2.5 Duration
dan istirahat
and insufficient recovery
Kurangnya
waktu
bagi
tubuh
untuk
memulihkan antara gerakan berulang (yaitu
kurangnya
waktu
pemulihan) meningkat risiko cedera. Durasi
dapat
dipecah
ke
dalam
beberapa
tingkatan, yaitu durasi shift pekerjaan,
durasi kerja,
durasi tugas. Kesempatan untuk pemulihan
atau istirahat dapat jatuh dalam masing-

masing periode kerja.


Sudah, karena adanya perolingan kerja
pada jam kerja agar tidak merasa bosan
dan untuk istirahatnya tergantung intruksi
dari atasan atau supervisor.

3
2

Jelaskan
apakah
jam
kerja
dan
istirahat
sudah
diatur secara tepat
Rekomendasi
berdasar
Bridger
dan ISO terkait
jam
kerja
dan
istirahat
Teori tentang sift Kinerja dari pada tugas yang bervariasi
kerja
menurut selama
sehari
dapat
menyebabkan
Bridger
kesalahan dan kecelakaan di industry yang
lebih
umum
pada
waktu
tertentu
dibandingkan waktu yang lain.Seseorang
lebih nyaman berada pada posisi shift pagi
daripada shift malam,karena shift malam
memiliki
kekurangan
waktu
tidur,
berubahnya kebisaan makan, lebih besar
kemungkinan
akan
mengonsumsi
alcohol.Suhu tubuh merupakan contoh
representative. Seperti halnya rendah pada
awal pagi, naik sepanjang hari sebelum
memuncak pada sore nanti, dan menjadi
lebih rendah lagi pada malam hari. Hanya
setelah tengah hari, variabel fisiologis, yang
telah meningkat terus sejak pagi, tiba-tiba
menurun sampai tingkat yang lebih rendah.
Hal ini dikenal sebagai 'kemiringan pasca
makan siang. Ada setidaknya 7 macam shif
kerja yang disarankan baik untuk pekerja.
BRIDGER:493
Standard
ISO ISO 11228-3:2007(en) [Ergonomics
tentang sift kerja
Manual handling Part 3: Handling of low
loads at high frequency]
4.1 Avoiding repetitive handling tasks
Hazardous manual handling tasks should be
avoided wherever possible. This can be
achieved through work enlargements, job
rotation
4.2.2.9 Work organization
Work organization (e.g. task duration, job
duration, recovery time, shift patterns), rest
periods and avoid the use of similar muscle
groups over the duration of the work shift.
Jelaskan
apakah Sudah diatur, karena pada perusahaan ini

3
3

sift kerja sudah perolingan sift kerja dilakukan satu minggu


diatur secara tepat sekali
agar
lebih
meningkatkan
produktivitas pekerjanya
Rekomendasi
berdasar
Bridger
dan ISO terkait sift
kerja
Teori
tentang Operator
tidak
terampil
memiliki
pelatihan
kerja keterbatasan dalam menyajikan tugas
menurut Bridger
karena kurangnya proses perhatian yang
otomatis
terhadap
mekanisme
tugas.
Operator terampil telah terlatih untuk
menangani mekanisme tugas. Dia tidak
harus memantau tindakan kontrol sendiri
dan dapat melihat prediksi ke depan terusmenerus. Dengan demikian, perbedaan
antara operator terampil dan tidak terampil
lebih dari kuantitatif.
Standard
ISO
tentang pelatihan
kerja

R.S. BRIDGER page 339 - 340


ISO/FDIS 31000:2009(E) Risk management
Principles and guidelines
4.3.5 Resources
Organisasi harus mengalokasikan sumber
daya yang sesuai untuk manajemen risiko.
Pertimbangan harus diberikan sebagai
berikut:
Orang-orang , keahlian, pengalaman dan
kompetensi;
sumber daya yang dibutuhkan untuk
setiap langkah dari proses manajemen
risiko;
proses organisasi risiko, metode dan alat
yang akan digunakan untuk mengelola
risiko;
didokumentasikan proses dan prosedur;
informasi dan pengetahuan manajemen
sistem; dan
program pelatihan.
Sudah. Karena pekerja telah mendapatkan
pelatihan satu tahun sekali yang dilakukan
oleh depnaker dan ahli K3.

Jealaskan Apakah
pekerja
sudah
mendapat
pelatihan
kerja
yang
mencukupi
( nilai : 4 )
Rekomendasi
Rekomendasi untuk perbaikan yang kami

3
4

berdasar
Bridger berikan berdasarkan teori Bridger dan
dan ISO terkait standar ISO yaitu meningkatkan intensitas
pelatihan kerja
pelatihan dan pengembangan pelatihan
pekerja agar meningkatkan kemampuan
pekerja untuk memproduksi barang lebih
meningkat.
Teori tentang alat Pakaian pelindung dan peralatan dapat
perlindungan diri mempengaruhi kapasitas kerja dalam
menurut Bridger
beberapa
cara
tergantung
aplikasi.
Peralatan
yang
besar,
berat
serta
pemasangan yang tidak sesuai dapat
membatasi
jangkauan
gerak
dan
menghambat gerakan kerja.
BRIDGER:208
Standard
ISO ISO/TR 21808:2009(en) 2.1 [Guidance on
tentang
alat the selection, use, care and maintenance of
perlindungan diri
personal
protective
equipment
(PPE)
designed
to
provide
protection
for
firefighters]
personal protective equipment (PPE )
equipment that can include, but is not
limited to, clothing, gloves, helmets,
footwear and face protection
Jealskan
Apakah Sudah,
diperusahaan
ini
untuk
alat
pekerja
sudah pelindung dirinya sudah sesuai dengan
mendapat
alat resiko
sumber
bahaya
diperusahaan
perlindungan diri tersebut, apd (alat pelingdung diri) yang
yang mencukupi
ada di perusahaan ini antara lain :helm, ear
plug, ear muff, respirator, dll.
Rekomendasi
berdasar
Bridger
dan ISO terkait
alat perlindungan
diri

Tugas: 4
Mata Kuliah:
Ergonomi dan Perancangan Kerja

Survei Ergonomi

(nama perusahaan)

Dikumpulkan 6 Januari 2014


Anggota Kelompok:
Nama

NRP

PRODI HIPERKES & KESELAMATAN KERJA


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2013
Catatan

Anda mungkin juga menyukai