PEKANBARU: Kontingen Jawa Timur kecewa berat gagal mempertahankan gelar juara umum dalam helatan PON VXIII/2012 Riau. Lepas gelar dan bahkan terpeleset di peringkat ketiga sungguh hasil yang menyakitkan, alias gagal memenuhi target mempertahankan juara umum yang direbut 4 tahun lalu dalam PON 2008 Kaltim. Wakil Komandan Kontingen Jatim Erlangga Satriagung saat pemaparan evaluasi hasil PON XVIII di Pekanbaru, mengatakan, selain gagal memenuhi target juara umum, perolehan medali emas dari seluruh cabang olahraga juga sangat tidak maksimal. Dari target sebanyak 133 medali emas, kontingen Jatim hanya mampu merebut 86 medali emas, 86 perak dan 84 perunggu. Sebaliknya, Jawa Barat yang selama ini selalu membayangbayangi Jatim, menghuni posisi kedua dengan mengoleksi 99 medali emas, 79 perak dan 101 perunggu. "Hasil yang sangat menyakitkan buat Jatim. Apalagi medali emas yang diperoleh atletatlet Jatim hanya sekitar 65 persen dari target," kata Erlangga, Kamis (20/9/2012). Bagi Jatim, prestasi kali ini merupakan yang terburuk dalam 2 dasawarsa terakhir, karena paling jelek posisi Jatim selalu berada di peringkat kedua setelah DKI Jakarta, kecuali PON 2000 dan 2008 yang menjadi juara umum. Dari hasil evaluasi tim KONI Jatim, lanjut Erlangga, penyebab utama kegagalan kali ini karena ada sedikitnya 27 nomor pertandingan dari sejumlah cabang olahraga yang secara teknis menjadi milik Jatim, tetapi lepas direbut atlet daerah lain. Sejumlah nomor andalan itu antara lain dari cabang olahraga renang, panjat tebing, wushu, panahan, aeromodeling, judo, dan karate. "Renang prestasinya paling jeblok, karena tanpa medali emas sama sekali. Kemudian di panjat tebing ada lima emas yang melayang, sementara di panahan hanya satu yang meleset," tambahnya. Dia menambahkan, secara teknis dan nonteknis persiapan Jatim sebenarnya sudah sangat maksimal, termasuk memetakan kekuatan atlet daerah pesaing dari seluruh cabang olahraga.
"Kita terlalu fokus pada pesaing utama seperti DKI, Jabar, Jateng, dan Riau. Padahal, peta kekuatan beberapa cabang olahraga dari daerah-daerah sudah semakin merata," kata Erlangga. Meratanya peta kekuatan PON itu terlihat dari perolehan medali kontingen peringkat teratas yang banyak meleset dari target, seperti DKI yang awalnya menargetkan 157 emas dan Jabar dengan ambisi meraih 120 medali emas. Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi KONI Jatim Irmantara Subagio menambahkan, pihaknya masih akan menunggu laporan dari seluruh cabang olahraga sebagai bahan evaluasi dari kegagalan mencapai hasil maksimal pada PON 2012. Program puslatda jangka panjang sebenarnya sudah bagus, tapi ada beberapa cabang olahraga yang justru tidak sejalan dengan agenda KONI Jatim, terutama untuk program try out ke luar negeri," ujarnya. (Antara/bas)(Foto:merdeka.com)
PON RIAU 2012: Selamat Buat DKI, Selamat Tinggal Riau, Sampai Jumpa Di Jabar 2016
PEKANBARU: Wakil Presiden Boediono resmi menutup Pekan Olaharga Nasional (PON) VXIII/2012 di Riau. DKI berhasil merebut juara umum dari Jawa Timur, dengan raihan medali terbanyak 110 emas, 101 perak, dan 112 perunggu. Kontingan ibu kota tersebut mengungguli Jawa Barat yang berada di urutan kedua 99 emas, 79 perak dan 101 perunggu. Juara umum PON 2008 di Kaltim, Jawa Timur harus puas kehilangan gelar dan hanya di peringkat tiga dengan 86 emas, 86 perak dan 84 perunggu. "Kami ucapkan selamat kepada Provinsi DKI Jakarta sebagai juara umum PON," kata Gubernur Riau H. Rusli Zainal yang juga ketua umum PB PON XVIII saat acara penutupan di Stadion Utama Riau, Pekanbaru, Kamis malam (20/9/2012). Final cabang polo air yang dimainkan pada Kamis sore, atau beberapa jam menjelang upacara penutupan, menjadi emas terakhir PON sekaligus emas terakhir bagi DKI yang melengkapi kejayaannya di pesta olahraga empat tahunan ini. Perjalanan DKI ke puncak peringkat PON XVIII/2012 baru terlihat beberapa hari menjelang hari penutupan. Sejak pertandingan PON dimulai 5 September, justru kontingen Jawa Barat yang tampak lebih favorit untuk menjadi juara umum. DKI bahkan sempat hanya di urutan tiga di bawah Jabar dan Jatim. Jabar, calon tuan rumah PON 2016, sempat mengejutkan ketika mereka meninggalkan kontingen lainnya. Dominasi Jabar terutama ketika mereka mencetak prestasi spektakuler di cabang renang, yakni merebut 22 emas dari 32 yang disediakan. Setelah pertandingan renang selesai 16 September, laju Jabar mulai tersendat dan DKI perlahan mulai mengambil alih posisi teratas. Pada cabang golf, DKI bahkan melakukan sapu bersih tujuh medali emas yang disediakan. Cabang terbang layang juga menjadi tambang medali emas bagi DKI yang menjuarai depalan nomor final. Pada cabang lain, meski tidak terlalu dominan, tetapi perolehan medali DKI cukup merata di berbagai cabang olahraga. Di antaranya pada cabang bulutangkis, bridge, catur, biliar, dan cabang-cabang beladiri. Sementara itu kontingen tuan rumah Riau gagal memenuhi ambisinya untuk meraih juara umum PON di daerahnya sendiri. Riau berada di urutan keenam dengan 43 emas, 39 perak dan 51 perunggu, di bawah DKI, Jabar, Jatim, Jateng, dan Kaltim. Pada PON XVIII yang diikuti 33 provinsi ini,
hanya Sulawesi Barat yang tidak meraih satu pun medali. PON berikutnya pada 2016 akan digelar di Jawa Barat. (Antara/bas)
A. Jumlah Kategori Rekor yang berhasil dipecahkan * Rekor PON * Rekor Nasional * Rekor Asia 137 9 Atletik (2), A. Besi (3) & Selam (4) 1 Selam
------------------TOTAL = 147
B. Jumlah Atlet Cabor yang berhasil memecahkan Rekor 1. ATLETIK 2. RENANG 3. ANGKAT BESI 21 orang 36 orang 9 orang
4. ANGKAT BERAT 27 orang 5. MENEMBAK 6. PANAHAN 7. SELAM TOTAL 7 orang 7 orang 15 orang 122 orang
Dia menyebutkan bahwa berkat PON ini banyak manfaat yang dapat diperoleh Riau. Diantaranya masyarakat seluruh Indonesia bisa melihat bagaimana perkembangan Riau saat ini. Selain itu, Riau juga memiliki sarana dan prasarana olahraga yang tidak hanya berstandar nasional, tapi juga internasional.(zas)
PEKANBARU: Akhirnya DKI Jakarta berhasil mengawinkan emas bridge beregu putra dan putri pada pertandingan PON XVIII yang berlangsung di Furaya Rabu (19/9) dengan di perolehnya medali emas beregu putra di hari terakhir cabor bidge. Sementara sehari sebelumnya catur beregu putri DKI Jakarta juga berhasil meraih emas setelah mengalahkan Jateng 187-154 Imp. Beregu Putra Di final DKI Jakarta yang di perkuat pemain Robert Tobing, Taufik Gautama Asbi,Franky Steven Karwur,jemmy Boyke Bojoh,Leslie Goantha, Memed Hendrawan Marthe Sompotan berhasil menaklukkan tim Jabar dengan 27-25 Imp atau selisih 2. Sedangkan untuk medali perak Jabar menurunkan pemain Julius Anthonius George,Syahrial Ali David P Hutahaean,Nofry Kaligis,Priatna,M Apin Nurhalim Tugiman.Jateng harus puas dengan medali perunggu dengan pemain M Bambang Hartono,Munawar Sawirudin,Agus Kustrijanto,santoso Sie,Anthoy Soebroto,Kamto SantjePanelewen. Final beregu putra yang berlangsung 5 ronde ini diikuti oleh 10 regu putra.Pertandingan yang di mulai tanggal 14 september diikuti oleh Sulut,DKI Jakarta, Jabar,Jateng,Sumsel,Sulsel,DIY,Kalsel,Riau dan Aceh . Dengan hasil ini, DKI Jakarta menambah perbendaharaan medali emas menjadi dua di kelas beregu puta /putri.Satu perak di kelas pasangan campuran dan satu perunggu di kelas pasangan putra.(rls).
PEKANBARU: Pertandingan Polo air grup putra PON XVIII di Kalinjuhang Pekanbaru berakhir sudah Kamis (20/9). Sumatera Utara puas dengan perolehan medali perunggu setelah difinal mampu menaklukkan Jawa Barat dengan skore 16-7. Perolehan medali perunggu ini penuh perjuangan dimana Sumut berjuang mengumpulkan poin demi poin mulai kuarter pertama hingga kuarter ke empat.Terbukti perolehan poin terbanyak oleh Sumut terjadi di kuarter pertama,dua dan empat. Sementara di pihak lawan Jabar hanya di beri kesempatan mencetak 7 goal hingga pertandingan berakhir. Kapten SUmatra Utara Hendra Jaya Putra kepada pengumpul data PON XVIII menyatakan, mereka senang bisa mendapatkan medali perunggu dan bisa mengalahkan Jabar . Karena dalam pertemuan terdahulu Sumut takluk dari Jabar dengan skore 8-10 . "kemenangan kami saat menggembirakan karena ini bisa membalaskan kekalahan yang kami peroleh saat di penyisihan," ujarnya. Ia menjelaskan untuk final ini Sumut menggunakan strategi baru untuk menghadapi Jabar. Jabar dengan kekalahannya otomatis harus puas di peringkat 4 tanpa perolehan mendali.(rls)
SIAK: Kejuaran BMX yang baru pertama kali diadakan pada Pekan Olahraga Nasional ke XVIII di Riau, menyeret atlit dari Jawa Tengah mengungguli Jawa Timur sebagai peraih medali, yang dilaksanakan di BMX Cross Park Jl. panglima Jimbam, Siak. Jawa Tengah memperoleh medali Emas pada nomor Putra yang diraih oleh Toni Syarifudin, medali Perak putri diraih Suswanti, sedangkan Rina Purnamasari peraih medali perunggu putri. Jawa Timur meraih medali Emas putri yang disambet oleh Elga Kharisma Novanda dan medali Perak Putri yang diperoleh Arik Kristanto. Sedangkan untuk medali perunggu Putra diraih oleh I Gusti Bagus Saputra dari Nusa Tenggara Barat. Atlit Asal Jogjakarta Alami Cidera Kejuaraan yang berlangsung selama satu hari untuk babak seeding run dan final tersebut memakan korban cidera yaitu atlit asal DI Jogjakarta Exa Raudina Khoiroti dengan nomor punggung 063. Ia terjatuh hingga mengalami cidera dibagian kaki. Ia dibawa ke posko kesehatan oleh petugas menggunakan tandu untuk mendapatkan pertolongan pertama, selanjutnya atlit yang juga peraih medali Perak pada MTB Down Hill tersebut dilarikan ke RSUD Kabupaten Siak. Akibat cidera, atlit asal kota Gudeg tersebut tidak dapat melakukan pertandingan lanjutan pada putaran penentuan.(Jai)