3)
4)
5)
6)
7)
(loose ore).
Harus mempunyai batas yang jelas antara ore body dengan country rock
Orenya bersifat tidak akan mengeras kembali bila bercampur dengan air.
Sebaiknya bukan endapan sulfida.
Contohnya adalah endapan bijih emas yang berbentuk vein tetapi
kedalamannya dangkal.
Gambar 1.1.
Shrinkage Stoping
b. Block caving
Achmad (H1C110034)
Gambar 1.2.
Block Caving
Metode ini cocok untuk endapan bijih yang memilki sifat seperti
berikut:
1) Bentuk endapan homogen karena tidak mungkin dilakukan tambang pilih.
2) Kekuatan bijih lemah sehingga mudah pecah atau runtuh dan dapat
dipisahkan dari block di sebelahnya.
3) Kekuatan batuan samping lemah, sehingga mudah pecah menjadi bongkah
bongkah yang lebih besar dari pada bongkah bijih, dimana tekanannya
akan membantu memecah endapan bijih di bawahnya.
Achmad (H1C110034)
5)
6)
bentuknya teratur.
Penyebaran bijih sebaiknya merata karena cara ini tidak memungkinkan
tidak selektif.
Contohnya adalah endapan bijih besi.
Gambar 1.3.
Sub-Level Stoping
d. Sub-level caving
Achmad (H1C110034)
3)
bawahnya.
Kekuatan bijih lemah tetapi batuan tidak runtuh untuk beberapa waktu
dengan penyanggahaan biasa tetapi endapan ini akan runtuh bila
penyanggaan ini diambil.
Sub-level caving merupakan salah satu metode penambangan untuk
tambang bawah tanah yang berproduksi besar, tetapi cukup berbahaya.
Umumnya kecelakaanyang terjadi yaitu tertimpa oleh penyanggah sendiri.
Gambar 1.4.
Sub-Level Caving
2. Alat-alat yang digunakan pada tambang bawah tanah, yaitu :
Achmad (H1C110034)
disebut
Achmad (H1C110034)
dengan
tail
gate.
Pekerjaan
persiapan
penambangan
Achmad (H1C110034)