Anda di halaman 1dari 6

Tugas Mata Kuliah Tambang Bawah Tanah

1. Perbedaan antara metode Shrinkage stoping, Block caving, Sub-level stoping


dan Sub-level caving :
a. Shrinkage stoping
Adalah suatu cara penambangan yang termasuk over hand stoping
dimana setiap bagian dibor dan diledakan dari bawah ke atas, tumpikan hasil
ledakan akan dibiarkan dilantai yang dapat dimanfaatkan sebagai tempat
pemboran berikutnya dan untuk menyanggah country rock. Sistem ini cocok
untuk :
1)
2)

Untuk endapan bijih dan batuan sampingnya keras.


Kemiringan dari pada stope wall (dinding stope) harus curam kira-kira

3)
4)

sudutnya > 600.


Bentuk urat/vain dengan ketebalan antara 1-3 meter.
Bentuk ore body harus teratur sehingga tidak banyak bijih yang hilang

5)
6)
7)

(loose ore).
Harus mempunyai batas yang jelas antara ore body dengan country rock
Orenya bersifat tidak akan mengeras kembali bila bercampur dengan air.
Sebaiknya bukan endapan sulfida.
Contohnya adalah endapan bijih emas yang berbentuk vein tetapi
kedalamannya dangkal.

Gambar 1.1.
Shrinkage Stoping
b. Block caving

Achmad (H1C110034)

Tugas Mata Kuliah Tambang Bawah Tanah


Block Caving merupakan suatu cara penambangan yang dimulai
dengan membuat suatu undercat terhadap suatu blok endapan bijih.
Sebelum undercat diruntuhkan, harus disanggah dulu memakai pillar
kemudian pillar ini di buang, maka blok akan runtuh secara perlahan lahan.
Corongan bijih ore chute harus banyak, agar pengambilan bijih yang
pecah (broken ore) dapat merata dan batas antara bijih dan lapisan penutup
teratur.

Gambar 1.2.
Block Caving
Metode ini cocok untuk endapan bijih yang memilki sifat seperti
berikut:
1) Bentuk endapan homogen karena tidak mungkin dilakukan tambang pilih.
2) Kekuatan bijih lemah sehingga mudah pecah atau runtuh dan dapat
dipisahkan dari block di sebelahnya.
3) Kekuatan batuan samping lemah, sehingga mudah pecah menjadi bongkah
bongkah yang lebih besar dari pada bongkah bijih, dimana tekanannya
akan membantu memecah endapan bijih di bawahnya.

Achmad (H1C110034)

Tugas Mata Kuliah Tambang Bawah Tanah


4) Kemiringan endapan tidak menjadi soal, tetapi jika berbentuk urat bijih
sebaiknya memiliki kemiringan > 65.
5) Kadar bijih tidak perlu bernilai tinggi.
Pada umumnya cara ini cocok untuk endapan-endapan pada bijih yang
berukuran besar.
c. Sub-level stoping
Adalah cara penambangan bijih terletak diantara 2 level dimana
penambangan ini dilakukan membuat sub level yang berurutan. Jarak antara
level 100 200 feet sedang itu sub level 25 40 feet. Cara penambangan ini
dapat dilakukan dengan cara oper Hand. Level utama dihubungkan dengan
raise dan sub level. Untuk sub level ini cocok untuk endapan sebagai berikut :
1)
2)
3)
4)

Ketebalan endapan kurang lebih 10-20 meter.


Kemiringan endapan sebaiknya 300
Endapan harus keras
Country rock sekelilingnya harus keras dan kompak agar tidak mudah

5)

terjadi pengotoran (Dilution)


Batas antara endapan dengan country rock sebaiknya mudah dilihat dan

6)

bentuknya teratur.
Penyebaran bijih sebaiknya merata karena cara ini tidak memungkinkan
tidak selektif.
Contohnya adalah endapan bijih besi.

Gambar 1.3.
Sub-Level Stoping
d. Sub-level caving
Achmad (H1C110034)

Tugas Mata Kuliah Tambang Bawah Tanah


Sub-level caving merupakan suatu cara penambangan yang mirip top
slicing tetapi penambangan dari sub level artinya penambangan dari atas ke
bawah dan setiap penambangan pada suatu level dilakukan lateral atau
meliputi seluruh ketebalan bijih. Endapan bijih antara dua sub level ditambang
dengan cara meruntuhkan atau mengambrukkan.
Metode ini cocok untuk endapan endapan bijih yang memiliki sifat
seperti berikut :
1)
2)

Bentuk endapan tidak homogeny


Kekuatan batuan samping lemah dan dapat pecah menjadi bongkahan
bongkahan dan akan menjadi penyanggah batuan terhadap timber di

3)

bawahnya.
Kekuatan bijih lemah tetapi batuan tidak runtuh untuk beberapa waktu
dengan penyanggahaan biasa tetapi endapan ini akan runtuh bila
penyanggaan ini diambil.
Sub-level caving merupakan salah satu metode penambangan untuk
tambang bawah tanah yang berproduksi besar, tetapi cukup berbahaya.
Umumnya kecelakaanyang terjadi yaitu tertimpa oleh penyanggah sendiri.

Gambar 1.4.
Sub-Level Caving
2. Alat-alat yang digunakan pada tambang bawah tanah, yaitu :

Achmad (H1C110034)

Tugas Mata Kuliah Tambang Bawah Tanah


a. Alat pemboran
1) Rock drill
2) Drill jumbo
3) Drill rigs
b. Alat muat/gali
1) Overshoot loader
2) Continous loader
3) Gathering arm loader
4) Scraper
5) Goal chutter
6) Lhd (load haul dump)
c. Alat angkut
1) Truck
2) Belt conveyord
3) Lori + lokomotif
4) Lhd (load haul dump)
5) Rope haulage
6) Hoisting
7) Pipa + pompa dan chage/skip
3. Tambang bawah tanah di Indonesia, metode yang digunakan & depositnya.
PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Unit Pertambangan Ombilin
mempunyai dua daerah penambangan dengan metode tambang bawah tanah yang
masih aktif terdiri dari Ombilin I di Sawahluwung, Ombilin III di Sigalut.
Penambangan dilakukan denagn cara mekanis yaitu dengan menggunakan
metode tambang bawah tanah Longwal Fully mechanized.
Salah satu kegiatan utama dari tambang bawah tanah di Sawahluwung,
khususnya dengan metode Longwall Fully Mechanized ini di awali dengan
pekerjaan persiapan penambangan (development) yang meliputi beberapa
kegiatan kerja, diantaranya adalah pembuatan Lubang Material Utama (LMU)
dan Lubang Ban Utama (LBU) serta pembuatan panel. Panel merupakan suatu
tempat untuk meletakan Double Ended Ranging Drum Shearer (DERDS) yaitu
peralatan mekanis yang digunakan untuk melakukan kegiatan penambangan
batubara.
Pada Panel, lubang ban disebut dengan main gate sedangkan lubang
material

disebut

Achmad (H1C110034)

dengan

tail

gate.

Pekerjaan

persiapan

penambangan

Tugas Mata Kuliah Tambang Bawah Tanah


(development) ini dilakukan dengan peralatan gali mekanis Roadheader
Machine,dan akan dibantu dengan pemboran dan peledakan apabila peralatan
tersebut kurang mampu melakukan penggalian sehingga kondisi Roadheader
Machine dapat terjaga.
Peralatan gali mekanis Roadheader Machine yang digunakan ditambang
bawah tanah Sawahluwung ini terdiri atas dua tipe, yaitu Dosco MK 2A dan
Alpine Miner 50 (AM -50) yang mempunyai perbedaan pada pola penggalian,
jumlah cutting head dan kecepatan penggalian.
Dosco MK -2A mempunyai satu cutting head dengan jumlah pick
sebanyak 24 pick/bit, sedangkan AM -50 mempunyai dua cutting head dengan
jumlah pick sebanyak 96 pick/bit. Untuk kecepatan penggalian, Dosco MK 2A
akan lebih cepat menggali pada lapisan batuan disbandingkan pada lapisan
batubara. Sebaliknya, AM -50 lebih cepat menggali pada lapisan batubara
dibandingkan pada batuan.
Tujuan pemakaian peralatan gali mekanis Roadheader Machine adalah
untuk mempercepat pekerjaan pembuatan lubang maju (development), sehingga
pekerjaan persiapan penambangan akan lebih dahulu selesai sebelum kegiatan
operasi penambangan batubara di suatu panel penambangan selesai. Akhirnya,
kegiatan face to face transfer peralatan penambangan dapat dilaksanakan dengan
baik.
Deposit atau bahan galian yang di gali pada Perusahaan Tambang
Batubara Bukit Asam (Persero) Unit Pertambangan Ombilin adalah batubara
dengan jenis kalori dari menengah ke atas.

Achmad (H1C110034)

Anda mungkin juga menyukai