Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Bp.

Mj
DENGAN ANGGOTA KELUARGA(Bp. Mj) MENDERITA ASAM URAT
Hari, tanggal : Rabu, 11 Mei 2005
Jam

: 12.15 13.00 WIB

Oleh

: Suryani

Metode

: Wawancara, observasi, pemeriksaan fisik.


1. PENGKAJIAN KELUARGA

A. DATA UMUM
2.

Nama Kepala Keluarga

: Bp.Mj

3.

Jenis kelamin

: Laki-laki

4.

Umur

: 43 tahun

5.

Alamat

: Pundong I, RT 05, Tirtoadi

6.

Pekerjaan Kepala Keluarga

: Tani

7.

Pendidikan Kepala Keluarga : SD

8.

Agama

: Islam

9.

Suku bangsa

: Jawa

10.

Komposisi keluarga

Mlati Sleman.

No
1.
2.

Nama
An. N
An. P

JK

Hub dgn Umur

Pendidikan

Agama

Pekerjaan

P
L

KK
Anak
Anak

SMEA
SMA

Islam
Islam

Swasta
Swasta

26 th
23 th

11.

Genogram

Keterangan:

Laki-laki
Perempuan
Klien sakit
Meninggal
Menikah
Pisah
Tinggal serumah

12.

Tipe keluarga: Nuclear Family

13.

Status sosial ekonomi keluarga: Cukup

14.

Aktifitas rekreasi keluarga:

Keluarga jarang pergi

ketempat-tempat rekreasi, terutama Bp. Mj, karena kondisi kesehatannya. untuk


melepaskan pikiran yang suntuk biasanya dengan mendengarkan radio.

B. RIWAYAT TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


1.

Tahap perkembangan keluarga saat ini: Keluarga dengan anak dewasa, karena
anak tertua berusia 26 tahun.

2.

Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi: Kedua anak Bp. Mj


belum menikah.

3.

Riwayat keluarga inti: Bp. Mj menderita asam urat sudah lama (sekitar lebih
dari 10 tahun). Saat ini kondisi sudah lebih baik, tetapi jika digunakan untuk
beraktivitas berlebihan kaki masih terasa nyeri . Istri Bp. Mj menderita sakit
Ginjal dan sekitar 5 bulan yang lalu meninggal. Kedua anak Bp.Mj dalam
kondisi sehat.

4.

Riwayat keluarga sebelumnya: Kakak laki-laki Bp.Mj menderita asma.


Sedangkan riwayat penyakit keturunan maupun penyakit kronis yang lain
seperti Jantung, DM dan hipertensi tidak ditemukan.

C. LINGKUNGAN
1. Karakteristik rumah :
a. Denah rumah :

Ruang belakang
Kamar tidur

Dapur

Ruang Tamu

Rg kosong
(bekas warung)

Sumur

b. Keadaan lingkungan dalam rumah


Rumah keluarga Bp.Mj merupakan rumah permanen dengan status
kepemilikan pribadi. Dinding terbuat dari tembok dengan lantai semen.
Penerangan yang digunakan adalah listrik. Kondisi rumah rapi dan bersih.
c. Keadaan lingkungan di luar rumah
Halaman rumah cukup luas, ditanami pohon pisang. Untuk Sumber air
bersih dan air minum keluarga memiliki sumur gali yang digunakan
bersama-sama dengan keluarga kakaknya yang tinggal disebelah rumah
Bp. Mj. Air bekas mandi dan cucian hanya disalurkan ke pekarangan di
belakang rumah dan terbuka. Untuk pengelolaan sampah rumah tangga
keluarga membuat lubang sampah terbuka dan jika sudah penuh sampah
dibakar.
2.

Karakteristik tetangga dan komunitas: Jarak antar rumah saling dekat masingmasing halaman tidak dipagar. Antar tetangga saling toleransi dan mengenal
satu sama lain.

3.

Mobilitas geografis keluarga: Keluarga tinsggal menetap dirumah, tidak


berpindah-pindah.

4.

Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat: Keluarga tidak


memiliki acara khusus pertemuan keluarga yang rutin tetapi hanya sewaktusewaktu jika ada acara di salah satu keluarga, atau saat lebaran.

5.

Sistem pendukung keluarga: Saat ini anggota keluarga yang lain( An.P dan
An.n) dalam keadaan sehat, sehingga bisa merawat Bp.Mj dan bekerja untuk
mencukupi kebutuhan sehari-hari.

D. STRUKTUR KELUARGA
1.

Pola komunikasi keluarga: Menurut Bp.Mj, Komunikasi dalam keluarganya


lancar tidak ada hambatan. Mereka terbiasa saling berkomunikasi secara
terbuka, terutama bila sedang berkumpul. Bahasa yang dipergunakan seharihari adalah bahasa jawa.

2.

Struktur kekuatan keluarga: Sebagai kepala keluarga, pengambilan keputusan


dipegang oleh Bp.Mj. tetapi mengingat kondisi kesehatannya, Bp.Mj

mempercayakan segala sesuatu kepada anaknya, termasuk juga hal-hal yang


terkait dengan hubungan kemasyarakatan. kedudukan masing-masing anggota
keluarga seimbang, tidak ada yang mendominasi atau mempengaruhi.
3.

Struktur peran (formal dan informal): Kepala keluarga tetap dipegang oleh
Bp.Mj, tetapi sebagai pencari nafkah digantikan oleh anak laki-laki Bp.Mj.
Tugas rumah tangga dikerjakan oleh An. N. Selain sudah tua, kondisi
kesehatan Bp. Mj tidak memungkinkan lagi untuk bekerja.

4.

Nilai dan norma keluarga: Nilai/norma yang dianut adalah nilai dan norma
suku Jawa, tidak ada norma-norma khusus yang berlaku di keluarga dan tidak
ada norma yang bertentangan dengan kesehatan.

E. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi biologis keluarga:
a. Kebersihan perorangan
Keluarga memiliki kebiasaan mandi 2 kali sehari, keramas 2 hari sekali,
sikat gigi 2 kali sehari.
b. Pola makan dan minum
Keluarga biasa makan 3 kali sehari dengan makanan beraneka ragam. Bp.Mj
menghindari jenis makanan yang menyebabkan penyakitnya kambuh,
seperrti daun so, emping dan mlinjo, juga menghindari makan lele, karena
jika makan lele Bp.Mj merasakan kakinya nyeri-nyeri. Jarang minum susu.
c. Bp. Mj terbiasa istirahat lebih awal, dibandingkan anak-anaknya yaitu, dari
pukul 20.00 sampai dengan pukul 4.30 pagi, sedangkan An.p biasanya
tiduur arut malam sekitar pukul 22.00 WIB, apalagi jika mendapat dinas
sore dan pulang kerumah sudah malam.
2. Fungsi psikologis keluarga:
a. Keadaan emosi
Hubungan antar anggota keluarga baik dan cukup harmonis. Kedua anak
Bp.Mj sangat menyayanggi Bapaknya, mengingat mereka hanya tinggal
memiliki Bp.Mj. Selama ini tidak ada masalah yang menyebabkan

hubungan antar anggota keluarga menjadi renggang. Keadaan emosi semua


anggota keluarga stabil.
b. Pengambilan keputusan
Dalam pengambilan keputusan dibicarakan bersama, biasanya Bp. Mj lebih
menurut apa yang menjadi pendapat anak-anaknya.
c. Mencari pelayanan kesehatan
Dalam mencari pelayanan kesehatan, keluarga berobat ke Puskesmas atau
Dokter praktek tetapi disamping itu juga terbiasanya minum jamu-jamuan
jawa/ramuan tradisional, dalam upaya pencarian pengobatan tradisional ini
Bp. Mj dibantu oleh kakaknya yang tinggal disebelah rumah.
3. Fungsi sosial keluarga:
Hubungan dalam keluarga baik, hubungan dengan orang lain baik, Keluarga
Bp.Mj juga selalu aktif mengikuti kegiatan di masyarakat, seperti kerjabakti,
ronda dll. Tetapi tugas-tugas tersebut digantikan oleh An.P.
4. Fungsi spiritual:
a.

Ketaatan beribadah: Keluarga Bp.Mj taat dalam menjalankan ibadah.

b.

Keyakinan kesehatan: Keluarga Bp Mj yakin bahwa kesehatan adalah


nikmat dari Tuhan dan merupakan hal yang sangat penting agar aktivitas
sehari-hari dapat berjalan lancar.

5. Fungsi kultural:
a.

Pengambilan

keputusan:

Dalam

pengambilan

keputusan

berdasar

musyawarah, tidak berdasarkan pada adat tertentu.


b.

Adat yang berpengaruh terhadap kesehatan: Dalam keluarga Bp Mj tidak


ada adat yang mempengaruhi serta tidak ada hal yang dianggap tabu dalam
masalah kesehatan.

6. Fungsi ekonomi:
Sumber penghasilan keluarga adalah dari kerja An.P dan An.N, karena mereka
belum menikah maka uang gaji digunakan untuk membantu kebutuhan hidup
sehari-hari. Dahulu sewaktu ibu masih ada, ibu berdagang warung kecil-kecilan,
tetapi sekarang warung tersebut diteruskan oleh keluarga kakak Bp.Mj.

8. Fungsi perawatan kesehatan:


a. Kemampuan keluarga mengenal masalah
Keluarga sudah mengetahui jika Bp.Mj menderita Asam urat dan sudah
mengupayakan berbagai macam usaha pengobatan tetapi belum mengetahui
tentang bagaimana perawatan dan pencegahan agar tidak semakin parah.
b. Kemampuan keluarga mengambil keputusan
Keluarga merasakan adanya masalah kesehatan dan menyadari jika penyakit
asam urat sangat dipengaruhi oleh pola makanan sehari-hari, oleh karena itu
keluarga berusaha untuk menghindari jenis makanan yang dipantang. Jika
merasakan gejala-gejala yang cukup serius keluarga segera membawa Bp.
Mj ke Dokter untuk periksa.
c. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
An.P dan An.n sangat telaten merawat ayahnya, jika mendapat masukan
baik dari tetangga ataupun dari saudara-saudaranya, segera dipraktekkan
untuk perbaikan kondisi Bp.Mj. Keluarga juga melarang Bp.Mj untuk
bekerja lagi.
d. Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah
Keluarga memahami bahwa kebersihan rumah penting untuk kesehatan.
Rumah tampak rapi dan bersih. Tidak ada sampah berserakan.
e. Kemampuan keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan
Keluarga selalu membawa anggota keluarga yang sakit ke Puskesmas atau
langsung ke Dokter praktek. Tidak ada pengalaman yang kurang baik
dengan petugas kesehatan.
F.

STRES DAN KOPING KELUARGA


1.

Stresor jangka pendek dan jangka panjang: Bp.Mj merasa kondisinya saat
ini membebani kedua anaknya, padahal saat ini mereka seharusnya bisa
memikirkan diri mereka dan hasil kerjanya untuk kebutuhan-kebutuhan
mereka. Tetapi Bp.Mj sangat bersyukur memiliki anak yang sangat
menyayanginya.

2.

Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor: Menurut Bp.Mj,


masalah yang terjadi sudah menjadi kehendak Tuhan. Keluarga sudah
terbiasa dengan kehidupan yang penuh cobaan sehingga mudah beradaptasi
jika mendapat masalah.

3.

Strategi koping yang digunakan: Jika ada masalah dihadapi bersama-sama,


berusaha untuk diselesaikan dengan berbagai usaha dan apapun akhirnya
diserahkan kepada Allah yang Maha Berkehendak.

G.

PEMERIKSAAN FISIK
Bp.Mj :
KU baik, Postur tubuh kurus, tinggi. Berat Badan : 45 Kg, TB: 166 cm
Tekanan darah : 130/80 mmHg, Nadi : 96x/mnt, Respirasi : 20x/mnt.
Konjuctiva tak tampak anemis,
Gerak reflek :positif
Paru-paru: suara paru bersih, rreguler, tidak ada ronchi,
Persendian kaki tampak mengkilap dan kemerahan, tidak membengkak.

H.

HARAPAN KELUARGA
1.

Persepsi keluarga terhadap masalah


Bp.Mj mengatakan bahwa masalah dalam kehidupan adalah hal yang
lumrah, dan sudah menjadi kehendak dari Tuhan. Sebagai manusia diberi
kemampuan untuk memecahkan setiap masalah yang dihadapi.

2.

Harapan Keluarga terhadap Masalah


Keluarga mengharapkan agar kondisi kesehatan Bp.Mj semakin
membaik, meskipun tidak bisa sembuh total karena keluarga menyadari
penyakit Bp.Mj memang sudah kronis dan keluarga juga sangat
mengharapkan tenaga kesehatan yang saat ini berkunjung ke rumah bisa
memberikan pengetahuan-pengetahuan atau informasi kesehatan yang
bermanfaat untuk meningkatkan status kesehatan keluarga.

15. ANALISA DATA


No
1.

Data
Masalah
Penyebab
Tipologi
DS :
Nyeri kronis Ketidakmampuan
Aktual
Bp. Mj mengeluh persendian pada Bp. Mj
keluarga melakukan
tumit kaki terasa panas dan
perawatan
pada
nyeri terutama jika malam
anggota
keluarga
hari dan cuaca dingin, serta
yang sakit
setelah beraktivitas yang
terlalu lama.
Keluarga
tidak
tahu
bagaimana cara mengurangi
nyeri saat asam urat kambuh.
Bp. Mj menggatakan kalau
kaki sudah terasa sakit, tidak
bisa digunakan untuk apa-apa.
DO :
Bagian persendian kaki tampak
mengkilap dan kaku.

DO: Bp.Mj menanyakan tentang


bagaimana mengobati asam
urat.
Keluarga menanyakan apakah
asam urat bisa sembuh.
DS:
a. Keluarga tidak begitu
mengetahui bagaimana
cara mengatasi rasa sakit
saat asam urat kambuh,
biasanya hanya dipijatpijat/diurut saja.
b. Bp. Mj menyatakan tidak
banyak
mengetahui
tentang
asam
urat
sehingga
tidak
tahu
bagaimana
cara
perawatannya .

Kurang
Pengetahuan
tentang
perawatan
penyakit

Ketidakmampuan
Aktual.
keluarga mengenal
masalah kesehatan.

16. SKALA PRIORITAS MASALAH


a. Nyeri Kronis pada Bp. Mj b.d ketidakmampuan keluarga melakukan perawatan
pada anggota keluarga yang sakit
Hitunga
n
3/3 x 1

No

Kriteria

Skor

Pembenaran

Sifat masalah : aktual

Saat ini Bp. Mj masih sering


merasakan nyeri, terutama kalau
malam hari atau setelah beraktivitas.
meskipun tidak separah dahulu.
Dana ada, ada tindakan untuk
mengatasi, fasilitas ada, pengetahuan
keluarga cukup
Masalah sudah lama, ada upayaupaya yang telah dilakukan, tidak
ada kelompok high risk.
Bp. Mj menyatakan nyeri yang
dirasakan sangat mengganggu dan
ingin diberi tahu bagaimana cara
mengatasi.

Kemungkinan masalah 2/2 x 2


dapat diubah: mudah

Potensi masalah untuk 2/3 x 1


dicegah: cukup

2/3

Menonjolnya masalah: 2/2 x 1


masalah berat harus
segera ditangani

Jumlah

4 2/3

b. Kurang Pengetahuan tentang perawatan penyakit pada keluarga Bp. Mj b.d


ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan (penyakit asam urat)
No
1

Kriteria
Sifat masalah : aktual

Kemungkinan
masalah 2/2 x 2
dapat diubah: mudah

Potensi masalah untuk 2/3 x 1


dicegah: cukup
Menonjolnya
masalah: 1/2 x 1
keluarga
merasakan
adanya masalah akan
tetapi tidak harus segera
ditangani

2/3

Jumlah

4 1/6

Hitungan
3/3 x 1

Skor
1

1/2

Pembenaran
Saat
ini
Keluarga
belum
mengetahui bagaiman perawatan
yang benar bagi penderita asam
urat.
Dana ada, ada tindakan untuk
mengatasi,
fasilitas
ada,
pengetahuan keluarga cukup,
keluarga sangat tertarik dengan
infformasi-informasi kesehatan.
Masalah sudah lama, ada upayaupaya yang telah dilakukan
Keluarga belum mengetahui cara
perawatan yang benar tetapi
selama sudah berusaha merawat
sesuai dengan saran-saran yang
diberikan saudara dan para
tetangga.

10

Diagnosa Keperawatan Sesuai Prioritas


1.

Nyeri Kronis pada Bp. Mj Keluarga Bp. Mj b.d ketidakmampuan keluarga


melakukan perawatan pada anggota keluarga yang sakit

2.

Kurang Pengetahuan tentang perawatan penyakit pada keluarga Bp. Mj b.d


ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan (penyakit asam urat)
IV . RENCANA KEPERAWATAN

No. Dx.
1

2.

Tujuan
Umum:
Setelah
dilakukan
asuhan
keperawatan keluarga, Nyeri Bp. Mj
berkurang.
Khusus:
Setelah 3x kunjungan keluarga dapat:
a. Mengetahui
mekanisme
timbulnya rasa nyeri.
b. Mengetahui cara mengatasi rasa
nyeri.
c. Mempraktekan
teknik-teknik
pengurang rasa nyeri.
d. Menyatakan rasa nyeri berkurang.

Intervensi
1. Mengkaji upaya-upaya yang telah
dilakukan untuk menurunkan rasa
nyeri.
2. Menjelaskan mekanisme timbulnya
nyeri pada asam urat.
3. Mengajarkan teknik-teknik untuk
mengurangi nyeri.
4. Memotivasi
keluarga
untuk
mempraktekan metoda pengurang
nyeri yang telah diajarkan.
5. Menganjurkan keluarga menjaga
keseimbangan
aktivitas
dan
istirahat.
6. Menganjurkan keluarag mengurangi
aktivitas yang berlebihan.
7. Menganjurkan olahraga ringan dan
teratur setiap pagi.

Umum:
Setelah
dilakukan
asuhan
keperawatan keluarga, pengetahuan
keluarga tentang cara perawatan
asam urat meningkat.
Khusus:
Setelah 3x kunjungan keluarga dapat:
a. Mengetahui seputar
penyakit
asam urat.
b. Mengetahui faktor pencetus asam
urat.
c. Mengetahui
cara
perawatan
penderita asam urat.
d. Keluarga memahami tentang diet
asam urat
e. Melakukan tindakan pencegahan
kekambuhan asam urat

1. Kaji tingkat pengetahuan keluarga


tentang asam urat dan tindakan yang
telah dilakukan
2. Menjelaskan seputar penyakit asam
urat .
3. Menjelaskan
cara
perawatan
penderita asam urat.
4. Menjelaskan tentang cara mencegah
kekambuhan asam urat
5. Memberikan
motivasi
untuk
menghindari faktor-faktor pencetus
asam urat
6. Menjelaskan tindakan yg tepat saat
terjadi serangan asam urat
7. Menjelaskan diit yang tepat bagi
penderita asam urat
8. Mendiskusikan
sumber-sumber
11

f. Melakukan tindakan yang tepat


informasi yang dapat dimanfaatkan.
saat terjadi serangan asam urat
9. Menganjurkan
keluarga
g. Keluarga
dapat
memahami
memanfaatkan
fasilitas
yang
tentang fungsi pemeriksaan kadar
disediakan dimasyarakat seperti
asam urat
posyandu lansia dll.

i. IMPLEMENTASI
No Dx.
1,2

Tanggal
Implementasi
Rabu, 11 Mei 1. Memperkenalkan
diri
dan
2005,
Pukul
menjelaskan maksud dan tujuan
12.15 13.00 2. Melakukan kontrak waktu untuk
WIB.
mengadakan kujungan keluarga.

Rabu, 11 Mei Melakukan pemeriksaan fisik.


2005,
Pukul Mengkaji permasalahan kesehatan
12.15 13.00 yang terjadi pada keluarga.
WIB
Mengkaji tindakan yang biasa
dilakukan untuk mengurangi gejala.
Mengajarkan teknik relaksasi.
Menganjurkan keluarga melakukan
kompres dengan air es.
Menganjurkan
keluarga
meninggikan kaki yang sakit.

Senin, 16 mei
2005,
pukul
16.00-16.40
WIB.

Mengkaji efektivitas metode yang


diajarkan terhadap penurunan rasa
nyeri.
Memotivasi
keluarga
untuk
mempraktekan metoda pengurang
nyeri yang telah diajarkan.

Evaluasi
Keluarga sangat senang akan
kehadiran mahasiswa.
Keluarga berharap mendapat
informasi-informasi kesehatan
tentang penyakit yang diderita.
Keluarga bisa dikunjungi kapan
saja.
S: Bp. Mj menyatakan akan
melakukan tindakan yang
telah dianjurkan
Bp. Mj mengucapkan terima
kasih
dan
akan
terus
mengingat hal-hal yang telah
dijelaskan
O:
Bp. Mj terlihat sangat antusias
saat menceritakan rencananya
untuk
mengurangi
kekambuhan asam urat
A: Tujuan tercapai
P : Intervensi dihentikan
S:
Bp.
Mj
berusaha
mempraktekan apa yangg
diajarkan.
Bp. Mj menyatakan nyeri mulai
berkurang.
O: A: Tujuan tercapai
P: Follow up.

Rabu, 11 Mei Mengkaji


tingkat
pengetahuan S: Bp. Mj menyatakan menderita
2005,
Pukul keluarga tentang asam urat
asam urat akan tetapi tidak
12.15 13.00 Mengkaji upaya pengobatan dan
mengetahui
cara
WIB.
perawatan yang telah dilakukan.
perawatannya selama ini u/

12

Mengkaji kebiasaan keluarga yang


mencegah kekambuhan
berkaitan dengan kesehatan.
O: Bp. Mj bertanya lebih lanjut
A: Tujuan belum tercapai
P:Rencanakan
pendidikan
kesehatan tentang asam urat dan
perawatannya.
Senin, 16 mei Memberikan informasi tentang S : Bp. Mj menyatakan mengerti
2005,
pukul penyakit asam urat.
tentang penjelasan yang
16.00-16.40
Mendiskusikan
cara mencegah
diberikan
WIB.
kekambuhan penyakit asam urat
O : Bp. Mj bertanya lebih lanjut
Menganjurkan
keluarga A : Tercapai sebagian.
menghindari
aktivitas
yang P : Berikan reinforcement positif
berlebihan.
terhadap tindakan yang
Menjelaskan diit asam urat
dilakukan oleh Bp.Mj dan
Menganjurkan keluarga mengurangi
keluarga
konsumsi makanan yang banyak
mengandung
zat
purin
( Bayam/kobis, Emping/mlinjo/daun
so, Nanas, Jeroan, Otak, dan Lemak)
Menganjurkan keluarga mengurangi
aktivitas yang berlebihan.
Menganjurkan olahraga ringan dan
teratur setiap pagi.
Jumat, 27 Mei
2005, Pukul 10.
10-10. 45 WIB.

Evaluasi pengetahuan dan tindakan S: Bp. Mj menyatakan lebih


yang telah dilakukan
memahami apa itu asam urat
Mendiskusikan
sumber-sumber
dsn
mengetahui
cara
informasi yang dapat dimanfaatkan.
perawatannya selama ini u/
Menganjurkan
keluarga
mencegah kekambuhan
memanfaatkan
fasilitas
yang O: Bp. Mj bisa mencerikan
disediakan dimasyarakat seperti
kembali tindakan perawatan
posyandu lansia dll.
pada penderita asam urat.
Memberikan leaflet-leaflet tentang A: Tujuan tercapai
kesehatan.
P: Motivasi keluarga untuk
Terminasi kunjungan.
mempraktekan
pengetahuan
yang sudah didapat.

13

DAFTAR PUSTAKA
Bailon dan Maglaya. 1978. Perawatan Kesehatan Keluarga. Depkes RI. Jakarta
Carpenito, L.J. 1999. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. EGC. Jakarta
FIK UI. 2000. Kumpulan Makalah Pelatihan Asuhan Keperawatan Keluarga. FK UI.
Jakarta
McCloskey dan Bulechek. 1996. Nursing Interventions Classification (NIC). Second
edition. Mosby. Philadelphia.
Indriana, I. 1996. Kesehatan Umum: Gout, Gara-Gara Asam Urat. Ayah-Bunda No. 22.
Jakarta.
NANDA. 2000. Nursing Diagnoses: Definition and Classification 2001-2002. NANDA.
Philadelphia.
NANDA. 2004. Handbook Nursing Diagnosis: A Guide To Planning Care. Download
from www1.Us.Elsevierhealth.com.

14

Anda mungkin juga menyukai