Kelompok 6 :
Dwi Ayu Damayanti
Moh. Yudariansyah
Muhammad Alamsyah
Neneng Nurfahriza
Nindya Fereza
Sel Elektrokimia
Sel Volta
Sel Elektrolisis
Perubahan
Elektrode
Proses
Sel Volta
Sel Volta adalah sel elektrokimia yang menghasilkan arus listrik. Penemu sel ini
seorang ahli kimia berkebangsaan Italia adalah Alessandro Giuseppe Volta (1745
1827 ) dan Lugini Galvani ( 1737 1798 )
Reaksi yg terjadi :
Katode : Reduksi : Cu2+(aq) + 2e Cu(s)
Anode : oksidasi : Zn(s) Zn2+(aq) + 2e
Reaksi diatas dpt ditulis sebagai berikut :
Zn(s) + Cu2+(aq) Zn2+(aq) + Cu(s)
a. Diagram Sel
Sebelum diagram ( bagan ) sel suatu reaksi ditulis, harus ditentukan dahulu logam
yang bertindak sebagai katode dan anode
Perhatikan reaksi dibawah ini :
Oksidasi pada anode
Zn(s) + Cu2+(aq) Zn2+(aq) + Cu(s)
Reduksi pada katode
Penulisan diagram selnya adalah sebagai berikut :
Zn(s), Zn2+(aq)
Eosel
Eosel
0,34
0,34
c. Potensial Sel
Cara menghitung potensial sel dapat dilihat pada persamaan dibawah ini :
Selain itu kita bisa juga menggunakan deret tegangan logam yang lebih dikenal
dengan deret Volta logam. Dimana fungsi dari deret logam volta adalah untuk
mengetahui apakah reaksi tersebut bisa berlangsung spontan atau tidak, jadi unsur
yang berada di kiri mampu mereduksi unsur yang berada disebelah kanannya.
Adapun deret volta seperti dibawah ini :
Li K Ba Ca Na Mg Al Mn (H2O) Zn- Cr-Fe Co Ni Sn Pb H Cu Hg Ag Pt - Au
Example :
1. Apakah reaksi : Zn + Cu2+ Zn2+ + Cu dapat berlangsung
Jawab :
Oksidasi
Zn
Cu2+
Zn2+ +
reduksi
Cu
Cara I :
Reaksi kita bagi atas 2 buah setengah reaksi, yaitu :
Oksidasi : Zn
Zn2+ + 2e
; Eo = +0,76 volt
Reduksi : Cu2+ + 2e Cu
; Eo = +0,34 volt
Jumlah : Zn + Cu2+ Zn2+ + Cu
; Eosel = +1,1 volt
Harga Eo positif, berarti reaksi dapat berlangsung
Cara II :
Dengan menggunakan rumus :
Eosel = Eoreduksi Eooksidasi
Eosel = EoCu EoZn
Eosel = +0,34 ( 0,76 )
Eosel = +1,1 volt
Harga Eo positif berarti reaksi dapat berlangsung
2. Sel Aki
Sel aki disebut juga sebagai sel penyimpan, karena dapat berfungsi
penyimpan listrik dan pada setiap saat dapat dikeluarkan .
Anodenya terbuat dari logam timbal (Pb) dan katodenya terbuat dari
logam timbal yang dilapisi PbO2.
Reaksi penggunaan aki :
Anode
: Pb + SO4 2- PbSO4 + 2e
Katode
2Ni(OH)2.yH2O + Cd(OH)2
4H2O(l) + 4e
4OH-(aq)
2H2O(l)
Sel Elektrolisis
Dalam sel elektrolisis terjadi perubahan energi listrik menjadi energi kimia. Biasanya
senyawa yang dielektrolisis berupa senyawa yang bersifat elektrolit. Sel elektrolisis
banyak digunakan dalam pelapisan logam
Reaksi yang terjadi pada elektrode elektrode Sel Elektrolisis
Katode : Elektrode Positif (Terjadi reaksi reduksi)
1. Asam :
2H+ + 2e H2
Hukum Faraday
Dalam sel elektrolisis juga dapat ditentukan banyaknya logam yang akan direduksi
di katode. Penghitungan tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan hukum
Faraday. Faraday mengatakan bahwa jumlah perubahan kimia yang
dihasilkan dalam suatu proses elektrolisis tergantung pada jumlah listrik
yang digunakan.
Sehingga perumusan tersebut dapat ditulis sebagai berikut :
W F atau W = e . F
Keterangan : 1 F ( Faraday ) = 1 mol elektron = 96.500 coulomb ( C )
1 coulomb
= 1 Ampere ( A ) x 1 detik ( det )
Jika dalam elektrolisis digunakan arus sebesar i ampere dan waktu selama t detik,
maka berat zat yang dihasilkan menurut hukum Faraday I adalah
e.i . t
W
gram e . F gram
96.500
Ar
Mr
e
W1 e1
W2 e2
Example :
Larutan AgSO4 pekat dielektrolisis menggunakan elektrode Pt dengan kuat arus 15
ampere selama 25 menit. Tentukan berat perak yang mengendap, apabila
diketahui Ar Ag = 108
Jawab
Ar
108
e Ag
108
valensi
1
i = 15 A
t = 25 menit = 25 X 60 detik = 1.500 detik
e . i . t 108 X 15 X 1.500
W
96.500
96500
25,18 gram
Korosi
Korosi merupakan proses perusakan suatu materi yang terjadi secara perlahan
lahan dan dalam waktu yang lama oleh suatu proses kimia.
Reaksi yang terjadi pada proses korosi :
2Fe + O2 2FeO
2FeO + O2 Fe2O3 atau 4FeO + O2 2Fe2O3
Korosi ini terjadi karena senyawa feri oksida sangat mudah membentuk kompleks
dengan air sehingga terbentuk Fe2O3.H2O, dan senyawa tersebut dikenal dengan
istilah karat besi.
Beberapa faktor yang menyebabkan korosi, yaitu :
1. Air
2. Udara
3. Gas CO2
4. Gas SO2
Pencegahan Korosi :
1. Perlindungan Mekanis
Perlindungan mekanis dilakukan supaya permukaan logam tidak berhubungan
dengan oksigen dan air di udara. Misalnya dicat, diolesi minyak atau dilapisi
dengan logam lain
a. Besi yang dilapisi Seng
Besi ( Eo = -0,44 V ) lebih baik dilapisi dengan seng ( Eo = -0,76 V ) daripada
dilapisi dengan timah ( Eo = -0,14 V ). Karena apabila terjadi goresan atau
lapisan mengelupas, kedua logam akan muncul di permukaan. Adanya uap air,
gas CO2 di udara dan partikel partikel lain akan terjadi sel volta mini. Dimana
Zn menjadi anodenya dan Fe sebagai katodenya. Zn akan teroksidasi lebih
dahulu karena Eo-nya lebih kecil dari pada Fe sehingga korosi elektrolitik tidak
terjadi. Reaksinya adalah sebagai berikut :
Anode ( - ) : Zn Zn2+ + 2e
Katode ( + ) : 2H2O + 2e H2 + 2OH-
2. Perlindungan Elektrokimia
Perlindungan elektrokimia bertujuan mencegah terjadinya korosi elektrolitik
(
reaksi elektrokimia yang mengoksidasi logam ). Perlindungan elektrokimia ini
disebut juga perlindungan katode ( proteksi katodik ) atau pengorbanan anode
( anodaising )
Contoh contoh proteksi katodik
a. Pipa pipa air agar tidak berkarat, maka pada jarak tertentu dihubungkan
dengan logam Mg ( berupa lempeng )
b. Menara menara raksasa dilindungi dengan mengubungkan kaki menara
dengan lempeng magnesium
c. Baling baling kapal laut