Anda di halaman 1dari 72

ABORTUS & INFANTISID

PEMBIMBING :
ANDRI A.RUSMAN, DR., M.KES., SP.F.

DISUSUN OLEH :
ANDYKA BANYU SUTRISNO
LYKA MUSTIKA DELIMA
MELISA YUSENDARANI
ANGGIT PARAMADITA

DEFINISI :
Abortus = Pengguran kandungan
Menurut medis = Berakhirnya suatu kehamilan (oleh
sebab tertentu) pada atau sebelum kehamilan berusia
22 minggu atau buah kehamilan belum mampu untuk
hidup di luar kandungan

Menurut
Hukum
Tindakan menghentikan kehamilan atau mematikan
janin sebelum waktu kelahiran tanpa melihat usia
kandungannya.

Sewaktu pengguguran kehamilan dilakukan,


janin masih hidup

Ada Unsur
Kesengajaan

JENIS
1. Abortus
Spontan

abortus yang terjadi secara spontan


(natural), bisa disebabkan penyakit atau
kelainan ibu maupun janin.

2. Abortus
provokatu
s

abortus yang didahului oleh suatu


tindakan yang disengaja, dapat berupa :
a. Legal (untuk kepentingan terapetik)
b. Ilegal (kriminalis)

ABORTUS PROVOKATUS
Legal/ilegal tergantung norma hukum yang
berlaku di negaranya
Abortus provokatus medicinalis (karena alasan
medik) dinyatakan legal di Perancis.
Abortus provokatus sosio-medicinalis (karena
alasan sosio-medik) dinyatakan legal di Inggris
Abortus provokatus karena alasan sosial
dinyatakan legal di Jepang

PERUNDANGAN TENTANG
ABORTUS :
KUHP pasal 346 :
Maksimum 4 thn, Wanita yang sengaja
menggugurkan kandungannya atau menyuruh orang
lain melakukannya
KUHP pasal 347 :
Maksimum 12 th,
bagi
seseorang yang
menggugurkan
kandungan
wanita
tanpa
seizinnya dan bila wanita tersebut meninggal,
hukuman maksimum 15 tahun.

LANJUTAN......

KUHP pasal 348 :


Maksimum 5 tahun 6 bulan bagi seseorang yang
menggugurkan kandungan wanita dengan seizin
wanita tersebut dan bila wanita tersebut meninggal,
maksimum 7 tahun.

KUHP pasal 349 :


Hukuman ditambah sepertiga & pencabutan hak
pekerjaannya, bagi dokter, bidan / juru obat yg
melakukan kejahatan di atas.
KUHP pasal 299 :
Hukuman maksimum 4 tahun bagi yang
menganjurkan / merawat / memberi obat kepada
seorang wanita dengan memberi harapan agar gugur
kandungannya.

UU no 23/1992 TENTANG
KESEHATAN :

a.
b.

c.
d.

Pasal 15
ayat 1 : Dalam keadaan darurat sebagai upaya untuk
menyelamatkan jiwa ibu hamil dan atau janinnya, dapat
dilakukan tindakan medis tertentu.
ayat 2 : Tindakan medis tertentu sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1) hanya dapat dilakukan :
berdasarkan indikasi medis yang mengharuskan diambilnya
tindakan tersebut;
oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan
kewenangan untuk itu dan dilakukan sesuai dengan tanggung
jawab profesi serta berdasarkan pertimbangan tim ahli;
dengan persetujuan ibu hamil yang bersangkutan atau suami
atau keluarganya;
pada sarana kesehatan tertentu.

UU no 23/1992 TENTANG
KESEHATAN :

Pasal 80 :
Barang siapa dengan sengaja melakukan
tindakan medis tertentu terhadap ibu hamil
yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 15 ayat (1) dan ayat (2),
dipidana dengan pidana penjara paling lama 15
(lima belas) tahun dan pidana denda paling
banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta
rupiah).

ABORTUS PROVOKATUS
KRIMINALIS

Merupakan terminasi kehamilan tanpa indikasi


medis.
Untuk kepentingan pelaku atau si ibu.
Dapat akibat ajakan/bujuk rayu seseorang atau
orang lain,
Bisa dilakukan sendiri atau dengan bantuan
orang lain

TEKNIK ABORTUS
PROVOKATUS KRIMINALIS :
1. Kekerasan umum atau kegiatan fisik yang berlebihan

TEKNIK ABORTUS
PROVOKATUS KRIMINALIS :
3. Menggunakan obat-obatan abortifisien

PASCA ABORTUS
PROVOKATUS
Ibu selamat, hasil konsepsi keluar

KOMPLIKASI ABORTUS :

PEMERIKSAAN KORBAN ABORTUS :

Pada korban hidup perlu diperhatikan tanda


kehamilan misalnya perubahan pada payudara,
pigmentasi, hormonal, dll.
Usaha penghentian kehamilan, misalnya tanda
kekerasan pada genitalia interna/eksterna, daerah
perut bagian bawah.
Pemeriksaan
toksikologik
dilakukan
untuk
mengetahui
adanya
obat/zat
yang
dapat
mengakibatkan abortus.

PEMERIKSAAN POSTMORTEM :

Dalam aborsi kriminal hanya terungkap jika


wanita yang diaborsi meninggal dunia.
Pemeriksaan postmortem menjadi sangat
penting untuk menentukan :
1.
Wanita tersebut hamil atau tidak
2.
Adanya tanda-tanda upaya aborsi
3.
Sebab-sebab kematian

PEMERIKSAAN POSTMORTEM :
Wanita tersebut hamil atau tidak :
Pada wanita yang hamil akan terlihat tanda-tanda :
a)
Payudara : tampak besar akibat proliferasi kelenjar
susu.
b)
Uterus :
- tampak besar
- ditemukan sisa-sisa janin pada aborsi yang tidak
berhasil
- ditemukan sel-sel trofoblas dan sel-sel desidua
c) Ovarium : terdapat corpus luteum persisten
1.

PEMERIKSAAN POSTMORTEM :
2. Adanya tanda-tanda upaya aborsi :
Jika aborsi menggunakan kekerasan lokal akan
dapat ditemukan tanda-tanda :
- Memar, laserasi atau perdarahan pada alat
kelamin dalam dan sekitarnya.
- Infeksi atau sepsis akibat alat-alat yang tidak
steril
Jika digunakan obat oral atau suntikan maka
obat-obatan tersebut dapat dilacak melalui
pemeriksaan toksikologik.

PEMERIKSAAN POSTMORTEM :
3. Sebab-sebab kematian
- dilakukan pemeriksaan otopsi yang teliti
disertai pemeriksaan penunjang.

Dapat diketahui sebab kematian


( refleks vagal, perdarahan,sepsis,
gagal ginjal akut,dll)

PEMBUNUHAN ANAK SENDIRI


(INFANTICIDE)
DEFINISI
Umum
Pembunuhan bayi
Setiap perbuatan merampas nyawa bayi di luar kandungan

Khusus (berbeda secara spesifik di tiap negara hukum)

Inggris : tindakan merampas nyawa bayi yang belum berumur 12


bulan oleh ibu kandungnya.
Skotlandia : tidak ada sama sekali pengkhususan pembunuhan
bayi oleh ibu kandungnya

INDONESIA

Infanticide adalah pembunuhan yang


dilakukan oleh seorang ibu atas anak
kandungnya pada saat lahir atau tidak lama
kemudian karena takut ketahuan telah
melahirkan anak.

Pasal 341 (Kinderdoodslag)


KUHP Pasal 342 (Kindermoord)
KUHP

KUHP Pasal 341


Seorang ibu yang karena takut akan ketahuan melahirkan
anak pada saatanak dilahirkan atau tidak lama kemudian,
dengan sengaja merampas nyawa anaknya,diancam karena
membunuh anak sendiri dengan pidana penjara paling lama
tujuh tahun. (Kinderdoodslag)
KUHP Pasal 342
Seorang ibu yang untuk melaksanakan niat yang ditentukan
karena takutakan ketahuan bahwa ia akan melahirkan anak,
pada saat anak dilahirkan atau tidak lama kemudian
merampas nyawa anak sendiri diancam karena melakukan
pembunuhan anak sendiri dengan rencana, dengan pidana
penjara palinglama sembilan tahun. (Kindermoord)

IBU
Hanya ibu kandung yang dapat dihukum karena
melakukan pembunuhan anaksendiri.
Tidak dipersoalkan apakah ibu telah menikah atau
belum.
Bagi orang lain yang turut membunuh anak tersebut
dihukum karena pembunuhan berencana, dengan
hukuman yang lebih berat:

15

tahun penjara (pasal 338 pembunuhan tanpa rencana)


20 tahun, seumur hidup/hukuman mati (pasal 339 dan
340, pembunuhan dengan rencana).

PEMBUNUHAN ANAK SENDIRI


(INFANTICIDE)
DEFINISI
Umum
Pembunuhan bayi
Setiap perbuatan merampas nyawa bayi di luar kandungan

Khusus (berbeda secara spesifik di tiap negara hukum)

Inggris : tindakan merampas nyawa bayi yang belum berumur 12


bulan oleh ibu kandungnya.
Skotlandia : tidak ada sama sekali pengkhususan pembunuhan
bayi oleh ibu kandungnya

WAKTU

Dalam UU tidak disebutkan batasan waktu yang tepat,


tetapi hanya dinyatakan pada saat dilahirkan atau tidak
lama kemudian. (sebelum ada rasa kasih sayang/ sebelum
ada yang mengetahui kelahiranya)

PSIKIS
Ibu membunuh anaknya karena terdorong oleh rasa
ketakutan akan diketahui orang lain telah melahirkan anak
itu, biasanya anak yang dilahirkan tersebut didapatkan dari
hubungan tidak sah.

PERAN DOKTER PADA KASUS


INFANTICIDE
Memeriksa jenazah bayi (diminta oleh penyidik secara
resmi) :
1.Apakah anak tersebut dilahirkan hidup atau lahir mati?
2.Apakah terdapat tanda-tanda perawatan?
3. Berapakah umur bayi tersebut (intra atau ekstrauterin)?
4. Apakah sebab kematiannya?

LAHIR HIDUP ATAU LAHIR MATI

Lahir hidup (live birth) adalah keluar atau dikeluarkannya


hasil konsepsi yang lengkap, bernapas atau menunjukkan
tanda kehidupan lain tanpa mempersoalkan usia gestasi,
sudah atau belumnya tali pusat dipotong dan plasenta
dilahirkan.
Lahir mati (stillbirth) adalah kematian hasil konsepsi
sebelum keluar atau dikeluarkan oleh ibunya, tanpa
mempersoalkan usia kehamilan (baik sebelum ataupun
setelah kehamilanberumur 28 minggu dalam kandungan).

TANDA-TANDA KEHIDUPAN BAYI BARU


LAHIR
Pernapasan

PEMERIKSAAN PARU-PARU
Paru-paru Belum Bernafas
1.

Paru-paru Sudah Bernafas

Volume kecil, kolaps, menempel vertebrata,


konsistensi padat, tdk ada krepitasi

Volume 4-6x lebih besar,


sebagian menutupi jantung,
konsistensi spt karet busa
(ada krepitasi).

2.

Tepi paru tajam

Tepi paru tumpul

3.

Warna homogen, merah kebiruan/ungu

Warna merah muda

4.

Kalau diperas dibawah permukaan air tdk keluar


gelembung gas, atau bila sudah ada pembusukan
gelembungnya besar, tak rata

Gelembung gas yang keluar


halus & rata ukurannya

5.

Tdk tampak alveoli yg berkembang (air sac) pd


permukaan.

Tampak air sac, kadang-kadang


terpisah sendiri-sendiri

6.

Bila diperas hanya keluar darah sedikit & tdk


berbuih (kecuali .bila sudah ada pembusukan)

Bila diperas keluar byk darah berbuih walaupun


belum ada pembusukan (volume drh 2x volume
sblm nafas)

7.

Berat paru 1/70 bb

Berat paru 1/35 bb

8.

Seluruh bagian paru tenggelam dlm air

Bagian-bagian paru yg mengembang


terapung dlm air

PEREDARAN DARAH, DENYUT JANTUNG,


DAN PERUBAHAN PADA HEMOGLOBIN

Bukti fungsional : denyut tali pusat dan detak jantung (saksi mata)
Bukti anatomis : perubahan Hb serta perubahan duktus arteriosus,
foramen ovale dan d duktus venosus
Foramen ovale menutup : 1 hari hingga beberapa minggu
Duktus arteriosus menutup : 3-4 minggu
Duktus venosus menutup : lebih dari 4 minggu

Perubahan pada Hb (Barcrofft) :

Waktu lahir : Hb 20 %, 80 % Foetal Hb, Erythrocyt 6,2 juta.


Hari ke 8 : Hb 18 %, foetal Hb menurun, Erytrocyt 5,4 juta.
Bulan ke 3 : foetal Hb 7 8 %
Bulan ke 6 : foetal Hb habis.

ISI USUS DAN LAMBUNG

Benda asing dalam lambung reflekmenelan, maka ini merupakan


bukti kehidupan (lahir hidup).
Udara dalam lambung dan usus dapat terjadi akibat pernapasan
wajar, pernapasan buatan, atau tertelan.
Cara pemeriksaan:
esophagus

diikat, dikeluarkan bersama lambung yang diikat pada


jejunum lekuk pertama, kemudian dimasukkan ke dalam air.
Semakin jauh udara usus masuk dalam usus, makin kuat dugaan adanya
pernapasan.

24-48 jam post mortem mekonium sudah keluar semua


seluruhnya dari usus besar.

KEADAAN TALI PUSAT

Diperhatikan ada atau tidak adanya denyut tali pusat setelah


kelahiran (harus saksi mata)

Pengeringan tali pusat, letak & sifat ikatan, bagaimana tali


pusat itu diputus (secara tajam atau tumpul)

18 24 jam post natal : pengeringan tali pusat di daerah


melekatnya tali pusat pada dinding abdomen.
30-36 jam post natal : kemerahan melingkari pusat
5 8 hari post natal : tali pusat terlepas.
10 12 hari post natal : penyembuhan tempat bekas melekatnya
tali pusat pada dinding abdomen.

TANDA PERAWATAN

Penentuan ada tidaknya tanda perawatan sangat


penting artinya dalam kasus pembunuhan anak
Keadaan baru lahir dan belum dirawat merupakan
petunjuk dari bayi tersebut tidaklama setelah
dilahirkan
Menurut Ponsold, bayi baru lahir (neugeborenen)
adalah bayi yangbaru dilahirkan dan belum dirawat
Jika sudah dirawat, maka bayi itu bukan bayi baru
lahirdan tidak dapat disebut sebagai pembunuhan
anak sendiri

TANDA-TANDA BAYI YANG BARU LAHIR DAN


BELUM MENDAPATKAN PERAWATAN

Tubuh masih berlumuran darah.


Ari-ari (plasenta) masih melekat dengan tali pusat
dan masih berhubungan denganpusat (umbilikus)
Adanya lemak bayi (vernix caseosa), pada daerah dahi
serta di daerah yang mengandung lipatan-lipatan
kulit, seperti daerah lipat ketiak, lipat paha dan
bagianbelakang bokong

TALI PUSAT BELUM TERPOTONG DAN


MASIH TERHUBUNG DENGAN ARI-ARI

VIABILITAS

Bayi yang viable adalah bayi yang sudah mampu untuk


hidup di luar kandungan ibunya atausudah mampu
untuk hidup terpisah dari ibunya (separate existence)
Viabilitas mempunyaibeberapa syarat, yaitu:
Umur 28 minggu dalam kandungan
Panjang badan 35 cm
Berat badan 2500 gram
Tidak ada cacat bawaan yang berat
Lingkaran fronto-ocipital 32 cm

PENENTUAN UMUR JANIN/EMBRIO DALAM KANDUNGAN RUMUS


DE HAAAS, ADALAH UNTUK 5 BULAN PERTAMA, PANJANG
KELAPA-TUMIT (CM) = KUADRAT UMUR DESTASI (BULAN) DAN
SELANJUTNYA = UMUR GESTASI (BULAN) X 5

Umur
1
bulan
2
bulan
3
bulan
4
bulan
5
bulan
6

Panjang badan
(kepala-tumit)
1x1=1 (cm)
2x2=4 (cm)
3x3=9 (cm)
4x4=16 (cm)
5x5=25 (cm)
6x5=30 (cm)

PERKIRAAN UMUR JANIN DAPAT PULA


DILAKUKAN DENGAN MELIHAT PUSAT
PENULANGAN (OSSIFICATION CENTERS)
Pusat penulangan
pada:
Klavikula
Tulang panjang
(diafisis)
Iskium
Pubis
Kalkaneus
Manubrium sterni
Talus
Sternum bawah
Distal femur
Proksimal tibia
Kuboid

Umur (bulan)
1,5
2
3
4
5-6
6
Akhir 7
Akhir 8
Akhir 9 / setelah lahir
Akhir 9/ setelah lahir
Akhir 9/setelah lahir
Bayi perempuan lebih
cepat

Ciri Eksternal
Daun telinga pada bayi yang lahir cukup bulan,
daun telinga menunjukkan pembentukan tulang
rawan yang sudah sempurna

Puting susu pada bayi yang matur sudah


berbatas tegas, areola menonjol
diataspermukaan kulit dan diameter tonjolan
susu itu 7 milimeter atau lebih

Kuku jari tangan, kuku jari tangan sudah panjang,


melampaui ujung jari, ujung distalnya tegas danrelatif
keras sehingga terasa bila digarukkan pada telapak
tangan

Garis telapak kaki pada bayi yang matur terdapat


garis-garis pada seluruh telapak kaki, dari depan
hingga tumit
Rambut kepala, rambut kepala relatif kasar,
masing-masing helai terpisah satu sama lain
dantampak mengkilat

Alat kelamin luarpada bayi laki-laki matur, testis


sudah turun dengan sempurna yakni pada
dasarskrotum dan rugae pada kulit skrotum sudah
lengkap. Pada bayi perempuan yang matur, labia minor
sudah tertutup dengan baik oleh labia mayor

Alis mata, pada bayi yang matur alis mata sudah


lengkap, yakni bagian lateralnya sudah ada, sedangkan
pada yang prematur bagian itu belum ada

Skin opacity, pada bayi matur, jaringan lemak bawah


kulit cukup tebal sehingga pembuluhdarah yang agak
besar pada dinding perut tidak tampak atau tampak
samar-samar

Processus xiphoideus, Pada bayi yang


maturprocessus xiphoideum membengkok ke dorsal,
sedangkanpada yang prematur membengkok ke ventral
atau satu bidang dengan korpusmanubrium sterni.

Penaksiran umur gestasi


Rumus De Haas
5 bulan pertama panjang kepala-tumit dalam
sentimeter = kuadrat angka bulan
5 bulan terakhir :Panjang badan adalah = angka
bulan dikalikan dengan angka 5

Rumus Arey
Umur (bulan) = panjang kepala - tumit (cm) x 0,2
Umur (bulan) = panjang kepala - bokong (cm) x 0,3

LANJUTAN
Rumus Finnstrom
Umur gestasi = 11,03 + 7,75 (panjang lingkar kepala
oksipito-frontal)

Penyebab Kematian
Kematian Wajar
Kematian akibat kecelakaan
Kematian karena tindakan pembusukan

Kematian
Wajar
KEMATIAN
WAJAR
Kematian secara alami
Perdarahan
Malformasi
Spasme laring
Penyakit plasenta
Eritoblastosis fetalis

Kematian Alami
Imunitas : Terjadi jika bayi yang lahir belum
cukup matang dan mampu hidup di
luarkandungan sehingga mati setelah beberapa
saat sesudah lahir.

Penyakit kongenital : Sering terjadi jika ibu


mengalami sakit ketika sedang mengandung
seperti sifilis, tifus, campak sehingga anak
memiliki cacat bawaan yang menyebabkan
kelainan pada organ internal seperti paru-paru,
jantung dan otak

Penyakit plasenta : Penyakit plasenta atau


pelepasannya secara tidak sengaja dari dinding
uterus dapat menyebabkan kematian dari bayi dan
ibu, dan dapat diketahui jika sang ibu meninggal dan
dilakukan pemeriksaan dalam

Malformasi : Kadangkala bayi tumbuh dengan


kondisi organ tubuh yang tidak lengkap
sepertianensefali. Jika kelainan tersebut fatal,
maka bayi tidak akan bisa bertahan hidup

Spasme laring : Hal ini dapat terjadi


karena aspirasi mekonium ke dalam laring
atau akibatpembesaran kelenjar timus

Perdarahan : Perdarahan dapat terjadi dari


umbilikus, perut, anus dan organ genital

Eritroblastosis fetalis : dapat terjadi karena ibu


yang memiliki rhesus negatif mengandung anak
dengan rhesus positif

Kematian Akibat
Kecelakaan
Akibat Persalinan Yang Lama
Trauma lahir :
Kaput suksedanum
Sefalhematom
Fraktur tulang tengkorak
Perdarahan intrakranial
Perdarahan subarachnoid
Perdarahan epidural

LANJUTAN..
Jeratan Tali Pusat

Trauma Hantaman :
Trauma tumpul pada perut wanita hamil
Terjatuhnya ibu dari ketinggian
Untuk kasus seperti ini harus diperiksa tanda-tanda
trauma pada ibu

Kematian dari ibu :

Ketika ibu mati saat proses melahirkan ataupun


sebelum melahirkan, maka anaktidak akan
bertahan lama di dalam kandungan sehingga harus
dilahirkan sesegeramungkin

KEMATIAN KARENA TINDAKAN


PEMBUNUHAN
Pembekapan (sufokasi) :
Merupakan tindakan yang paling sering dilakukan.
Bayi baru lahir sangat mudah dibekap dengan
menggunakan handuk, sapu tangan atau dengan
tangan.Dapat juga ditemukan benda asing yang
menyumbat jalan napas, seringkali karenaibu
berusaha mencegah agar anak tidak menangis dan
justru menyebabkan kematian

Penjeratan (strangulasi) :

Penjeratan juga merupakan cara pembunuhan anak


yang cukup sering ditemui.Sering ditemukan tandatanda kekerasan yang sangat berlebihan dari
yangdibutuhkan untuk membuat bayi mati. Tandatanda bekas jeratan akan ditemukandi daerah leher
disertai dengan memar dan resapan darah. Kadang
juga ditemukan penjeratan dengan menggunakan
tali pusat sehingga terlihat bahwa bayi matisecara
alami

Penenggelaman (drowning) :
Ini dilakukan dengan membuang bayi ke dalam
penampungan berisi air, sungai danbahkan toilet

Kekerasan tumpul pada kepala :


Jika ditemukan fraktur kranium, maka dapat
diperkirakan bahwa terjadi kekerasanterhadap bayi.
Pada keadaan panik, ibu memukul kepala bayi hingga
terjadi patahtulang

Kekerasan tumpul pada kepala :

Kematian pada bayi baru lahir yang dilakukan


dengan melukai bayi dengan senjata tajam seperti
gunting atau pisau dan menyebabkan luka yang fatal
hingga menembus organ dalam seperti hati, jantung
dan otak.

Keracunan :
Jarang dilakukan, tetapi pernah terjadi dimana
ditemukan sisa opium pada puttingsusu ibu, yang
kemudian menyusui bayinya dan menyebabkan bayi
tersebut mati.Penentuan penyebab kematian dapat
ditunjang dari pemeriksaan patologi anatomi yang
diambil dari jaringan tubuh mayat bayi

PEMERIKSAAN PADA MAYAT BAYI


Pada
prinsipnya
sama
saja
dengan
orang
dewasa,hanya saja harus lebih diperhatikan hal-hal
berikut :
Pada pemeriksaan luar :

Bayi

cukup bulan/premature/nonviable
Kepala : suksedaneum,molase tulang tengkorak
Kulit : tanda-tanda perawatan, keadaan verniks kaseosa,
warna, keriput atau tidak
Mulut : ada benda asing yang menyumbat

PEMERIKSAAN PADA MAYAT BAYI


Tali

pusat : sudah terputus/masih melekat pada


uri,sudah terikat dan diberi antiseptik
Tanda kekerasan : pembekapan disekitar mulut
dan hidung,memar pada mukosa bibir dan pipi,
tanda pencekikan/jerat pada leher.

PEMERIKSAAN PADA MAYAT BAYI


Pada pembedahan jenazah :
Leher : tanda-tanda penekanan, resapan
darah pada kulit sebelah dalam, benda asing
pada jalan nafas.
Mulut : benda asing dan perhatikan palatum
mole apakah terdapat robekan

PEMERIKSAAN PADA MAYAT BAYI

Rongga dada : pengeluaran organ rongga


mulut,leher dan dada dilakukan dengan tehnik tanpa
sentuhan. Perhatikan makroskopik paru dan difiksasi
dalam larutan formalin 10% histopatologi dan pada
pada paru yang dilakukan uji apung paru.
Tanda

asfiksia : tardieus spots pada permukaan


paru, jantung , timus dan epiglotis.
Tulang belakang : kelainan kongenital dan tanda
kekerasan.
Periksa pusat penulangan pada femur, tibia,
kalkaneus, talus dan kuboid.

Pemeriksaan terhadap pelaku


pembunuhan anak sendiri

Pemeriksaan terhadap wanita yang disangka sebagai


ibu dari bayi.
Pada pemeriksaan juga perlu dicatat keadaan jalan
lahir untuk menjawab pertanyaan Apakah mungkin
wanita tersebut mengalami partus presipitatus?.
Dengan melihat tanda-tanda partus :
1. Tanda telah melahirkan anak

a.Robekan baru pada alat kelamin


b.ostium uteri dapat dilewati ujung jari
c.keluar darah dari rahim

d.ukuran rahim saat post partum setinggi pusat, 67 hari post partum setinggi tulang kemaluan
e. payudara mengeluarkan air susu dan
hiperpigmentasi aerola mamma
g. striae gravidarum dari warna merah menjadi
putih
2. Berapa lama telah melahirkan
a.ukuran rahim kembali ke ukuran semula 2-3
minggu
b.getah nifas : 1-3 hari post partum berwarna
merah4-9 hari post partum berwarna putih10-14
hari post partum getah nifas habis
c.robekan alat kelamin sembuh dalam 8-10 hari

3. Mencari tanda-tanda partus precipitatus


a.robekan pada alat kelamin
b.inversio uteri (rahim terbalik) yaitu bagian dalam
rahim menjadi keluar, lebih-lebihbila tali pusat pendek
c.robekan tali pusat anak yang biasanya terdapat pada
anak atau pada tempat lekat talipusat. Robekan ini
harus tumpul dibuktikan dengan pemeriksaan
histopatologi
d.luka pada kepala bayi menyebabkan perdarahan di
bawah kulit kepala, perdarahandi dalam tengkorak
4. Pemeriksaan histopatologi yaitu sisa plasenta dalam
darah yang berasal dari rahim.

membuktikan seorang tersangka sebagai ibu dari


anak yang diperiksa.
Beberapa cara dapat digunakan, yaitu:
Mencocokkan waktu partus ibu dengan waktu lahir
anak yang diperiksa, apakah memang baru
melahirkan (tinggi fundus uteri, lochia, kolostrum
dan sebagainya).
Sedangkan saat lahir si anak dilihat dari usia pasca
lahir ditambah lama kematian.

Memeriksa

golongan darah ibu dan anakHal ini


juga sulit karena tidak adanya golongan darah
ayah.
Contohnya adalah bila golongan O sedangkan si
anak golongan AB. Penggunaan banyak jenis
golongan darah akan lebih memungkinkan
mencapai tujuan, tetapi oleh karena kendala
biaya maka cara ini tidak merupakan prosedur
rutin.
Pemeriksaan DNA Cara ini merupakan cara yang
canggih dan membutuhkan dana yang besar

DAFTAR PUSTAKA
1.

2.
3.
4.
5.

6.

Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta: Bagian Ilmu Kedokteran


Forensik, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1997 : 15964.
Sofwan Dahlan. Ilmu Kedokteran Forensik Pedoman Bagi Dokter
dan Penegak Hukum. Semarang: Diponegoro,2008 : 135-39.
Sarwono P. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal
dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka, 2007 : 145.
Shepherd, Richard. Simpson`s Forensic Medicine. 2003. London:
Arnoldpublishers.
www.affaveti.org/wp-content/uploads/2010/09/uu23_1992_ind.p
df
http://www.bbc.co.uk/ethics/abortion/medical/infanticide_1.sht
ml

Anda mungkin juga menyukai