Anda di halaman 1dari 2

Bagaimana pemeriksaan Troponin T dan Troponin I yang lebih dikenal sebagai cardiac enzyme

bermakna sebagai bagian diagnosa emboli paru?


Pemeriksaan cardiac Troponin pada emboli paru selain untuk menyingkirkan diagnosa
banding suatu sindroma koroner akut, dapat pula digunakan sebagai prognostik. Peningkatan
Troponin T dapat menandakan suatu keadaan hipotensi, syok, bahkan disfungsi ventrikel
kanan yang secara tidak langsung dapat menandakan peningkatan resistensi vaskularisasi
pulmonal pada emboli paru.
Manakah yang lebih sensitif dan spesifik dalam sistem skoring emboli paru, Wells score atau
Geneva score?
Mengenai hal tersebut, dalam suatu penelitian di Australia pada tahun 2011, dikatakan
bahwa Geneva Score memiliki sensitivitas yang lebih tinggi, sementara Wells score memiliki
spesifisitas yang lebih tinggi.
Sesuai dengan panduan diagnostik dimana hasil skoring yang tinggi menandakan probabilitas
kejadian emboli paru yang lebih tinggi, maka perlu dilakukan pemeriksaan radiografi lebih
lanjut untuk memastikan diagnostik bila skor prediksi yang didapat bermakna. Karena itulah,
penggunaan Wells score yang lebih spesifik dapat mengurangi kebutuhan untuk pemeriksaan
radiografi yang seyogiyanya tidak perlu.
Kapankah dilakukan ekokardiografi bila ada dugaan emboli paru?
Seperti dapat dilihat pada alur diagnostik pada gambar 6, ekokardiografi dilakukan bila CT
Scan tidak dapat dilakukan sesegera mungkin, jadi ekokardiografi sebagai modalitas awal
dapat digunakan untuk menilai disfungsi ventrikel kanan.
Ekokardiografi lebih dianjurkan pada pasien dengan hemodinamik yang tidak stabil (hipotensi
akibat gangguan fungsi ventrikel kanan).
Ekokardiografi juga bermanfaat untuk menilai respon terapi trombolitik (bila diberikan) pada
36 jam pertama.
Seberapa besar kemungkinan terjadi suatu kejadian emboli paru yang tidak terdiagnosa (missed
diagnosis) Dan mengapa hal ini terjadi?
Diagnosa emboli paru sangat bergantung pada tampilan klinis dan prosedur diagnostik yang
tersedia. Selain gejala klinisnya yang mirip dengan penyakit lain, keterbatasan prosedur
diagnostik pada beberapa fasilitas kesehatan menyebabkan hampir lebih dari setengah dari
seluruh kasus emboli paru tidak terdeteksi.
Hal ini disayangkan mengingat dengan terapi yang baik, tingkat mortalitas EP hanya 3-8%,
namun bila terjadi missed diagnosis, angka mortalitas meningkat hingga 4-6 kali lipat.
Namun sebaliknya pada fasilitas kesehatan dimana tersedia angiografi pulmonal, ventilationperfusin scanning, dan CT angiografi, diagnosis menjadi lebih mudah dan malah terjadi over
diagnosis.

Sebanyak 90% mutasi EGFR terjadi pada exon 19 dan exon 21, bagaimana implikasi klinisnya?
Karakteristik patologis klinik dari mutasi pada exon 19 lebih sering terjadi pada stadium I dan
II, sementara tumor yang bermetastasis ke kelenjar limfe dan tumor dengan stadium III dan IV
menunjukkan frekuensi mutasi pada exon 21 yang lebih tinggi. Selain itu, mutasi exon 19 lebih
sering terjadi pada tumor paru kiri dan insidens mutasi exon 21 lebih tinggi pada tumor paru
kanan.
Hal ini menunjukkan bahwa pada KPKBSK dengan mutasi EGFR di exon 19 memiliki
karakteristik keganasan yang lebih rendah dibandingkan dengan mutasi exon 21.
Apakah ada hubungan antara mutas EGFR dengan merokok?
Mutasi EGFR lebih sering dijumpai pada wanita yang tidak pernah merokok dan mutasi EGFR
lebih banyak disebabkan oleh karsinogen daripada rokok. Secara spesifik, bahkan terbukti
bahwa mutasi domain tyrosine kinase dari EGFR merupakan perubahan molekul yang
pertama terjadi pada individu yang tidak pernah merokok. Jadi, hubungan antara EGFR dan
merokok dapat dikatakan tidak signifikan.
Bagaimana mekanisme mutasi K-ras menyebakan karsinogenesis?
K-ras merupakan bagian dari famili proto-onkogen RAS yang berperan pada transduksi
growth-promoting signal dari membran ke nukleus. Pada keadaan mutasi, terjadi overstimulasi
pertumbuhan karena K-ras tidak dapat diinaktivasi sehingga nuklues terus-menerus mendapat
signal dari K-ras untuk berproliferasi. Pada akhirnya, hal ini menyebabkan karsinogenesis.
Bagaimana perbedaan prognostik pada kanker paru dengan mutasi EGFR dibandingkan dengan
kanker paru dengan mutasi K-ras?
Kanker paru dengan mutasi EGFR memiliki prognostik yang lebih baik karena dengan
targeted therapy, jenis kanker paru dengan mutasi tipe ini menunjukkan respon yang lebih
baik. Sehingga ada baiknya dilakukan pemeriksaan mutasi sebelum memulai suatu targeted
therapy. Dengan demikian, modalitas terapi yang dipilih dapat disesuai dengan mutasi yang
terdeteksi, sehingga respon terapi akan lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai