Sebanyak 90% mutasi EGFR terjadi pada exon 19 dan exon 21, bagaimana implikasi klinisnya?
Karakteristik patologis klinik dari mutasi pada exon 19 lebih sering terjadi pada stadium I dan
II, sementara tumor yang bermetastasis ke kelenjar limfe dan tumor dengan stadium III dan IV
menunjukkan frekuensi mutasi pada exon 21 yang lebih tinggi. Selain itu, mutasi exon 19 lebih
sering terjadi pada tumor paru kiri dan insidens mutasi exon 21 lebih tinggi pada tumor paru
kanan.
Hal ini menunjukkan bahwa pada KPKBSK dengan mutasi EGFR di exon 19 memiliki
karakteristik keganasan yang lebih rendah dibandingkan dengan mutasi exon 21.
Apakah ada hubungan antara mutas EGFR dengan merokok?
Mutasi EGFR lebih sering dijumpai pada wanita yang tidak pernah merokok dan mutasi EGFR
lebih banyak disebabkan oleh karsinogen daripada rokok. Secara spesifik, bahkan terbukti
bahwa mutasi domain tyrosine kinase dari EGFR merupakan perubahan molekul yang
pertama terjadi pada individu yang tidak pernah merokok. Jadi, hubungan antara EGFR dan
merokok dapat dikatakan tidak signifikan.
Bagaimana mekanisme mutasi K-ras menyebakan karsinogenesis?
K-ras merupakan bagian dari famili proto-onkogen RAS yang berperan pada transduksi
growth-promoting signal dari membran ke nukleus. Pada keadaan mutasi, terjadi overstimulasi
pertumbuhan karena K-ras tidak dapat diinaktivasi sehingga nuklues terus-menerus mendapat
signal dari K-ras untuk berproliferasi. Pada akhirnya, hal ini menyebabkan karsinogenesis.
Bagaimana perbedaan prognostik pada kanker paru dengan mutasi EGFR dibandingkan dengan
kanker paru dengan mutasi K-ras?
Kanker paru dengan mutasi EGFR memiliki prognostik yang lebih baik karena dengan
targeted therapy, jenis kanker paru dengan mutasi tipe ini menunjukkan respon yang lebih
baik. Sehingga ada baiknya dilakukan pemeriksaan mutasi sebelum memulai suatu targeted
therapy. Dengan demikian, modalitas terapi yang dipilih dapat disesuai dengan mutasi yang
terdeteksi, sehingga respon terapi akan lebih baik.