Anda di halaman 1dari 5

Mata kuliah : Manajemen Keuangan Pemerintah (MKP)

(Public Financial Management/PFM)


Prodip IV Akuntansi Khusus STAN
Smester 2 / 2014-2015 Kelas 8- F / 8- G
Dosen : Abdul Gofar
Pertemuan (TM) I, 2 Oktober 2014
I. Lingkungan Manajemen Keuangan Pemerintah
1. Pengertian Pemerintah, Keuangan Pemerintah dan Ruang Lingkup MKP;
2. Pejabat-pejabat yang terkait MKP beserta tugas-tugas mereka;
3. Azas umum MKP
RBK (Ringkasan Bahan Kuliah) MKP TM-I
1. Pengertian Pemerintah, Keuangan Pemerintah dan Ruang Lingkup MKP
Pemerintah Pusat selanjutnya disebut Pemerintah (sesuai UU No.32/2004 tentang
Pemerintahan Daerah) adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang
kekuasaan pemerintahan Negara RI (lembaga eksekutif ).
Pemerintah Daerah adalah Gubernur, Bupati atau Walikota dan perangkat daerah
sebagai unsur penyelenggara pemerintah daerah.
Pemerintah dalam arti sempit hanya berkaitan dengan lembaga eksekutif saja
(Presiden dan para Menteri sebagai pembantu presiden). Sedangkan dalam arti
luas, pengertian pemerintah mencakup aparatur negara yang meliputi semua organorgan, badan-badan atau lembaga-lembaga, alat perlengkapan negara yang
melaksanakan berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan negara (mewujudkan
kesejahteraan rakyat).
Sesuai Pembukaan UUD 1945 tujuan negara RI, adalah :
a. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia;
b. Memajukan kesejahteraan umum;
c. Mencerdaskan kehidupan bangsa;
d. Ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi
dan keadilan sosial.
Secara umum, terminologi Keuangan Publik = Keuangan Pemerintah = Keuangan
Negara, yaitu seluruh aktifitas finansial pemerintah suatu negara. Yang
membedakan adalah sudut pandangnya. Keuangan publik adalah aktifitas finansial
pemerintah dilihat dari aspek ilmu ekonomi atau sering disebut public sector
economic/public economic. Bahasan keuangan publik meliputi peran pemerintah
dalam perekonomian seperti eksternalisasi, kesejahteraan masyarakat, barang
publik, mekanisme pasar, stabilitas harga dan sebagainya.
Keuangan pemerintah adalah aktifitas finansial pemerintah (dalam arti luas) untuk
mencapai tujuan negara. Jika ditinjau dari ruang lingkupnya, keuangan pemerintah
lebih sempit dibandingkan dengan keuangan negara.
Kata manajemen berasal dari bahasa Perancis Menagement berarti seni
melaksanakan dan mengatur atau seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.

Manajemen adalah proses dalam rangka mencapai tujuan dengan bekerja bersama
melalui orang-orang dan sumber daya organisasi lainnya.
Fungsi manajemen ----- planning, organizing, actuating, controlling..
Manajemen Keuangan Publik atau Manajemen Keuangan Pemerintah adalah :
semua kegiatan/upaya/aktifitas yang dilakukan Pemerintah (pusat atau daerah)
dalam mengelola semua urusan negara, khususnya yang berkaitan dengan aktifitas
finansial pemerintahan, mulai dari pengelolaan penerimaan, pengeluaran hingga
kebijakan mengadakan pembiayaan.
Defining Public Financial Management (PFM) Jerome B McKinney (dalam bukunya
Effective Financial Management in Public and Non Profit Agencies)
PFM is the process wherein a government unit or agency
Employs the means to obtain and allocate resources and/or money, based on
implied or articulate priorities;and
Utilities methods and control to effectively achieve publicly determined ends.
Two important elements are emphasized and efficient raising of resources, and wise
and accountable use of funds to achieve the highest quality end products possible.
In general terms, financial management comprises 3 main activities :
It determines the scope and content of fiscal policy. This is a process in which
an agency, a community, or relevant political leaders set forth program and
provide the appropriate or resources required to accomplish their objectives.
(issues such as employment, inflation, borrowing, taxation, and revenue
raising consideredand resolved.
It establishes general guidelines and standards to ensure that funds are spent
honestly and wisely to achieve public determined purposes.
It provide organizational structures and controls to effectively carry out fiscal
duties and responsibilities.
Traditionally, the main financial management component include budgeting, taxation
(revenue raising), accounting, treasury management, purchasing, and auditing.
Lingkup Keuangan Publik/Keuangan Pemerintah.
1. Keuangan publik mencakup masalah-masalah kreasi memperoleh penerimaan
ataupun pendapatan yang dilakukan pemerintah (pusat dan daerah);
Penerimaan negara Uang yang masuk ke Kas Negara;
Pendapatan negara Hak pemerintah pusat yang diakui sebagai penambah
nilai kekayaan bersih.
2. Keuangan publik mencakup pengeluaran negara yang termasuk didalamnya
belanja publik/negara (pusat dan daerah).
Pengeluaran negara Uang yang keluar dari kas negara.
Belanja negara Kewajiban pemerintah pusat yang diakui sebagai
pengurang nilai kekayaan bersih.
3. Keuangan publik juga mencakup aspek pembiayaan yang dilakukan oleh pemerintah (pusat dan daerah).

Pembiayaan adalah setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau


pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang
bersangkutan maupun berikut (utang dan/atau piutang).

Lingkup Keuangan Negara:


a. Hak negara untuk memungut pajak, mengeluarkan dan mengedarkan uang, dan
melakukan pinjaman.
b. Kewajiban negara untuk menyelenggarakan tugas layanan umum pemerintahan
negara dan membayar tagihan pihak ketiga.
c. Penerimaan negara.
d. Pengeluaran negara
e. Penerimaan daerah
f. Pengeluaran daerah
g. Kekayaan negara/kekayaan daerah yang dikelola sendiri atau oleh pihak lain
berupa uang, surat berharga , piutang, barang, serta hak-hak lain yang dapat
dinilai dengan uang, termasuk kekayaan yang dipisahkan pada perusahaan
negara.
h. Kekayaan pihak lain yang dikuasai oleh pemerintah dalam rangka penyelenggaraan tugas pemerintahan dan/atau kepentingan umum.
i. Kekayaan pihak lain yang diperoleh dengan menggunakan fasilitas yang diberikan
pemerintah.
Konsep Keuangan Publik.
1. Undang-undang Keuangan Negara meletakkan negara sebagai penyedia layanan
dasar kepada masyarakat dalam bentuk pertahanan, kesehatan, keadilan,
pendidikan, dan pekerjaan umum lainnya (public goods);
2. Negara dipersepsikan sebagai pemegang kekuasaan (otoritas) yang mendapat
mandat dari rakyat untuk menyediakan dan membela kepentingan masyarakat.
3. Sebagai wujud itikat baik untuk mewujudkan good governance.
Pengertian Keuangan Negara.
Keuangan negara adalah semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai
dengan uang, serta segala sesuatu baik berupa uang maupun berupa barang yang
dapat dijadikan milik negara berhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban.
Pendekatan yang dipakai dalam merumuskan keuangan negara adalah dari sisi
objek, subjek, proses dan tujuan dengan penjelasan sebagai berikut:
1. Objek : semua hak, kewajiban, negara yang dapat dinilai dengan uang, termasuk
kebijakan dan kegiatan dalam bidang fiskal, moneter dan pengelolaan
kekayaan negara yang dipisahkan, serta segala sesuatu baik berupa
uang, maupun barang yang dapat dijadikan milik negara berhubungan
dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut.
2. Subjek :seluruh objek keuangan diatas yang dimiliki negara dan/atau dikuasai
Pemerintah Negara/Daerah dan badan lain yang ada kaitannya dengan
Keuangan negara.
3. Proses :Seluruh rangkaian kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan objek
tersebut di atas mulai dari perumusan kebijakan dan pengambilan
keputusan sampai dengan pertanggung jawaban.
4. Tujuan: Seluruh kebijakan, kegiatan dan hubungan hukum yang berkaitan dengan

pemilikan dan/atau penguasaan objek sebagaimana tersebut diatas


dalam rangka penyelenggaraan negara.
Bidang pengelolaan Keuangan Negara yang demikian luas dapat dikelompokkan
dalam sub bidang pengelolaan fiskal, sub bidang pengelolaan moneter, dan sub
bidang pengelolaan kekayaan negara yang dipisahkan.
Pokok-pokok Kebijakan Fiskal / APBN
Dalam praktik di Indonesia kebijakan fiskal merupakan keputusan bersama
antara pemerintah dan DPR tentang besar penerimaan, pengeluaran dan
pinjaman sebagaimana ditetapkan dalam APBN dalam rangka mengarahkan
perekonomian Indonesia mencapai kondisi tertentu.
Kebijakan Moneter ditujukan agar likuiditas dalam perekonomian berada
dalam jumlah yang tepat sehingga dapat melancarkan transaksi
perdagangan tanpa menimbulkan tekanan inflasi [Kebijakan moneter berkait
dengan masalah uang, jumlah uang, peredaran uang, nilai mata uang (tingkat
bunga/kurs mata uang) dan harga-harga].
Kebijakan fiskal dan kebijakan moneter tidak dapat dipisahkan satu sama lain
didalam pencapaian target-target ekonomi yang telah ditetapkan. Koordinasi
antara kebijakan fiskal dan kebijakan moneter sangat diperlukan untuk
menetapkan dan mencapai target-target moneter dan defisit fiskal secara
konsisten dalam rangka mencapai pembangunan ekonomi yang cukup tinggi
dan stabil.
2. Pejabat-pejabat yang terkait dengan MKP beserta tugas-tugas mereka
1. Presiden selaku Kepala Pemerintahan memegang kekuasaan pengelolaan
keuangan negara sebagai bagian dari kekuasaan pemerintahan. Untuk
membantu Presiden dalam penyelenggaraan kekuasaan dimaksud, sebagian
dari kekuasaan tersebut dikuasakan kepada Menteri Keuangan.
2. Menteri Keuangan selaku Pengelola Fiskal dan Wakil Pemerintah dalam
kepemilikan kekayaan negara yang dipisahkan. Menteri Keuangan sebagai
pembantu presiden dalam bidang keuangan pada hakekatnya adalah Chief
Financial Officer (CFO) Pemerintah RI.
3. Para Menteri/Pimpinan Lembaga selaku Pengguna Anggaran/Pengguna Barang
Kementerian/Lembaga yang dipimpinnya. Setiap Menteri/Pimpinan Lembaga
pada hakekatnya adalah Chief Operational Officer (COO) untuk suatu bidang
tertentu pemerintahan.
4. Gubernur Bank Indonesia ( Bank Sentral ) bertugas untuk mencapai kestabilan
nilai rupiah, menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter serta mengatur
dan menjaga kelancaran sistem pembayaran.
5. Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional / Ketua Bappenas,
bertugas menjadi Koordinator dalam penyusunan Rencana Pembangunan
Jangka Panjang, Rencana Pembangunan Jangka Menengah dan Rencana
Kerja Pemerintah.

6. Ketua/anggota DPR./ Badan Anggaran DPR/ Komisi-Komisi DPR , bertugas


membahas dan menyetujui Rancangan APBN
7. Ketua / anggota BPK bertugas melakukan audit/pemeriksaan pengelolaan dan
tanggung jawab Keuangan Negara;
8. Ketua / Pimpinan BPKP melaksanakan audit / pengawasan atas pelaksanaan
APBN/APBD pada Kementerian/Lembaga atau Pemerintah Daerah;
9. Pejabat/Pengelola Keuangan Negara:Pengguna Anggaran (PA), Kuasa PA, PPK
(Pejabat Pembuat Komitmen), Bendahara dan sebagainya.
3. Azas umum dalam Pengelolaan / Manajemen Keuangan Pemerintah.
a. Azas Tahunan, bahwa anggaran negara dibuat secara tahunan yang harus
mendapat persetujuan dari badan legislatif (DPR);
b. Azas Universalitas (kelengkapan) bahwa tidak diperkenankan terjadinya percampuran antara penerimaan negara dan pengeluaran negara;
c. Azas Kesatuan, mempertahankan hak budget dari dewan secara lengkap, berarti semua pengeluaran harus tercantum dalam anggaran. Oleh karena itu,
anggaran merupakan anggaran bruto, dimana yang dibukukan dalam anggaran
adalah jumlah bruto;
d. Azas Spesialitas, mensyaratkan bahwa jenis pengeluaran dimuat dalam mata
anggaran tertentu/tersendiri dan diselenggarakan secara konsisten baik secara
kualitatif maupun kuantitatif. Secara kuantitatif artinya jumlah yang telah
ditetapkan dalam mata anggaran tertentu merupakan batas tertinggi dan tidak
boleh dilampaui. Secara kualitatif artinya penggunaan angggaran hanya
dibenarkan untuk mata anggaran yang ditentukan.
e. Azas Akuntabilitas berorientasi pada hasil, artinya bahwa setiap penggunan
anggaran wajib menjawab dan menerangkan kinerja organisasi atas
keberhasilan atau kegagalan suatu program yang menjadi tanggung jawabnya;
f. Azas Profesionalitas, mengharuskan pengelolaan keuangan negara ditangani
oleh tenaga yang profesional;
g. Azas Proporsionalitas, pengalokasian anggaran dilaksanakn secara proporsional
pada fungsi-fungsi kementerian/lembaga sesuai dengan tingkat prioritas dan
tujuan yang ingin dicapai;
h. Azas Keterbukaan dalam pengelolaan keuangan negara mewajibkan adanya
keterbukaan dalam pembahasan, penetapan dan perhitungan anggaran serta
atas hasil pengawasan oleh lembaga audit yang independent;
i. Azas pemeriksaan keuangan oleh badan pemeriksa yang bebas dan mandiri,
memberi kewenangan lebih besar kepada BPK untuk melaksanakan
pemeriksaan atas pengelolaan keuangan negara secara objektif dan
independent.

Anda mungkin juga menyukai