Anda di halaman 1dari 11

ANALISA JENIS KEHILANGAN GAYA PRATEGANG (LOSES)

PADA BALOK BETON PRATEKAN DENGAN SISTEM POSTTENSION

TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Penyelesaian
Pendidikan Sarjana Teknik Sipil

Disusun oleh :

HENDRIKO SIAHAAN
090404141

BIDANG STUDI STRUKTUR


DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2014

Universitas Sumatera Utara

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur saya ucapkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat karunia
Nya, serta dukungan dari berbagai pihak, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas
akhir ini dengan baik. Salawat dan Salam tidak lupa pula saya curahkan kepada
Rasulullah Muhammad SAW, yang telah membawa kita menuju alam yang terang
benderang akan ilmu pengetahuan seperti saat ini. Tugas akhir ini berjudul
ANALISA JENIS KEHILANGAN GAYA PRATEGANG PADA BALOK
BETON PRATEKAN DALAM SISTEM POST TENSION. Tugas akhir ini
disusun sebagai salah satu syarat menempuh jenjang pendidikan Strata satu (S1) pada
Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.
Untuk dapat menyelesaikan tugas akhir ini, tentunya tidak dapat terlepas dari
segala hambatan dan rintangan, namun berkat bantuan moril maupun materil dari
berbagai pihak serta dukungan dan saran dari berbagai pihak, akhirnya tugas akhir ini
dapat diselesaikan dengan baik. Untuk tidak berlebihan kiranya dalam kesempatan
ini saya mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof.DR.Ing.Johannes Tarigan, selaku Ketua Departemen Teknik Sipil


dan juga merangkap sebagai pembimbing yang telah memberikan begitu
banyak ilmu yang tak ternilai harganya serta masukan-masukan, tenaga,
pikiran yang dapat membimbing saya sehingga terselesaikannya tugas akhir
ini.

ii
Universitas Sumatera Utara

2. Bapak Ir. Syahrizal, MT, selaku Sekretaris Departemen Teknik Sipil,


Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak/Ibu Dosen Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas
Sumatera Utara, yang telah memberikan banyak sekali ilmu yang bermanfaat
selama saya menempuh pendidikan di Departemen Teknik Sipil, Fakultas
Teknik, Universitas Sumatera Utara.
4. Bapak/Ibu Staf TU Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas
Sumatera Utara, yang telah memberikan bantuan dalam proses administrasi
selama saya menempuh pendidikan di Departemen Teknik Sipil, Fakultas
Teknik, Universitas Sumatera Utara
5. Teristimewa untuk Orang Tua saya yang telah mendoakan dan mendukung
saya, dan serta buat adik dan kakak saya
6. Teristimewa buat pacar saya tercinta Ayhi, yang senantiasa mendukung,
membantu dan memberikan semangat bekerja dalam menyelesaikan Tugas
Akhir ini.
7. Mahasiswa seperjuangan 2009
8. Abang dan Kakak mahasiswa stambuk 2006, 2007, 2008, yang telah banyak
membantu memberikan informasi maupun memberikan dukungan untuk
meneyelesaikan Tugas Akhir ini
9. Adik-adik mahasiswa stambuk 2010, 2011, 2012, 2013, yang telah banyak
membantu memberikan dukungan untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini.
Saya sadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga saya
mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk menambah pengetahuan dan
wawasan saya dimasa depan.

iii
Universitas Sumatera Utara

Akhirnya saya berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi saya dan
rekan-rekan serta adik-adik di Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik,
Universitas Sumatera Utara

Medan

2014

Hendriko Siahaan
(09 0404 141)

iv
Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK

Beton adalah material yang kuat dalam kondisi tekan, tetapi lemah dalam
kondisi tarik, karena rendah nya kapasitas tarik tersebut, maka retak lentur terjadi
pada pembebanan yang relatif rendah. Kekuatan tarik beton polos hanyalah
merupakan suatu fraksi saja dari kekuatan tekannya dan masalah kurang
sempurnanya kekuatan tarik ini, menjadi pendorong dalam pengembangan beton
bertulang. Pada struktur dengan bentang yang panjang, struktur beton bertulang biasa
tidak cukup menahan tegangan lentur sehinggga terjadi retak didaerah yang
mempunyai tegangan lentur, geser, atau puntir yang tinggi. Timbulnya retak-retak
awal pada beton bertulang yang disebabkan olek ketidakcocokan dalam reganganregangan baja dan beton merupakan titik awal dikembangkannya suatu material
seperti beton prategang. Beton prategang pada dasarnya adalah beton dimana
tegangan-tegangan internal dengan besar serta distribusi yang sesuai diberikan
sedemikian rupa sehingga tegangan-tegangan yang diakibatkan oleh beban-beban
luar dilawan sampai suatu tingkat yang diinginkan. Proses prategang memberikan
tegangan tekan terlebih dahulu pada batang untuk dapat mengurangi atau
menghilangkan tegangan-tegangan tarik yang tidak diinginkan yang ada pada batang.
Melalui cara ini retak-retak yang terjadi pada kondisi beban yang bekerja dapat
dikurangi sampai seminimum mungkin atau bahkan dihilangkan seluruhnya.
Lendutan yang terjadi dapat dibatasi sampai suatu harga tertentu yang masih dapat
diterima. walaupun sesungguhnya dengan mengkombinasikan efek dari beban kerja
dan gaya-gaya prategang, batang dapat direncanakan tanpa mengalami lendutan
sama sekali. Dengan banyak keuntungan yang diperoleh, beton prategang juga tidak
luput dari beberapa permasalahan kehilangan gaya prategang yang penting dan
menarik untuk dianalisis. Agar kegagalan struktur dapat dihindari.
Dalam Tugas Akhir ini, kehilangan gaya prategang dibahas dalam berbagai kondisi
dimana diletakkannya baja prategang, guna melihat dan menyimpulkan kondisi
perletakan baja yang efektif, agar diperoleh dimensi yang ekonomis dan kehilangan
gaya prategang yang terkecil.

Kata kunci : Beton Prategang, Baja Prategang, Pratarik, Pasca Tarik, Loses,Tendon

v
Universitas Sumatera Utara

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................................

ABSTRAK ................................................................................................................

iv

DAFTAR ISI .............................................................................................................

DAFTAR NOTASI ...................................................................................................

viii

Bab I Pendahuluan
1.1 Umum...................................................................................................................

1.2 Latar Belakang Masalah ............................................................................. .........

1.3 Perumusan Masalah .............................................................................................

1.4 Pembatasan Masalah ...........................................................................................

1.5 Maksud dan Tujuan .............................................................................................

1.6 Metode Penelitian ................................................................................................

1.7 Sistematika Penulisan .........................................................................................

1.8 Diagram alur ........................................................................................................

Bab II Tinjauan Pustaka


2.1 Pendahuluan .........................................................................................................

10

2.2 Sejarah Beton Prategang ......................................................................................

11

2.3 Karakteristik Material .........................................................................................

12

2.4 Mekanika Material ..............................................................................................

12

2.4.1 Tegangan ...........................................................................................................

12

vi
Universitas Sumatera Utara

2.4.2 Regangan ...........................................................................................................

13

2.4.3 Tegangan regangan ..........................................................................................

14

2.5 Material Prategang (beton) ..................................................................................

17

2.5.1 Kuat tekan .........................................................................................................

19

2.5.2 Kuat Tarik Dan Kuat Lentur ...........................................................................

20

2.5.3 Hubungan Tegangan Regangan .......................................................................

22

2.5.4 Susut .................................................................................................................

23

2.5.5 Rangkak ............................................................................................................

25

2.6 Material Prategang (baja) ....................................................................................

25

2.7 Pembebanan ........................................................................................................

30

2.7.1 Beban Mati .......................................................................................................

30

2.7.2 Beban Hidup ....................................................................................................

31

2.7.3 Beban Gempa ...................................................................................................

32

2.7.4 Beban Angin ....................................................................................................

33

BAB III Tinjauan Pembahasan


3.1 Prinsip Dasar Prategang ......................................................................................

35

3.2 Metode Prategang ...............................................................................................

40

3.2.1 Metode Pratarik ................................................................................................

40

3.2.2 Metode Pasca tarik ...........................................................................................

42

3.3 Material Penyuntikan ..........................................................................................

44

3.4 Saluran Tendon ...................................................................................................

46

3.5 Pengangkeran Tendon .........................................................................................

47

3.6 Tahap Pembebanan .............................................................................................

49

vii
Universitas Sumatera Utara

3.7 Kehilangan Prategang .........................................................................................

50

3.7.1 Kehilangan Prategang pratarik ..........................................................................

51

3.7.2 Kehilangan Prategang pasca tarik .....................................................................

51

3.8 Jenis Kehilangan Prategang ...............................................................................

51

3.8.1 Kehilangan Gaya Prategang Akibat Perpendekan Elastis Beton .....................

53

3.8.2 Kehilangan Gaya Prategang Akibat Relaksasi Baja ........................................

55

3.8.3 Kehilangan Gaya Prategang Akibat Rangkak ..................................................

56

3.8.4 Kehilangan Gaya Prategang Akibat Susut .......................................................

57

3.8.5 Kehilangan Gaya Prategang Akibat Slip Angker .............................................

58

3.8.6 Kehilangan Gaya Prategang Akibat Gesekan Tendon .....................................

59

BAB IV Aplikasi Dan Pembahasan


4.1 Data Perencanaan ................................................................................................

62

4.2 Kondisi 1 .............................................................................................................

69

4.3 Kondisi 2 .............................................................................................................

81

4.4 Kondisi 3 .............................................................................................................

93

4.5 Kondisi 4 .............................................................................................................

106

BAB V Kesimpulan Dan Saran


5.1 Kesimpulan .........................................................................................................

119

5.2 saran ....................................................................................................................

121

Daftar Pustaka

viii
Universitas Sumatera Utara

Daftar Notasi

luas potongan melintang bentang

Ac

luas penampang beton

Aps

luas tendon prategang

Dc

kerapatan beton (berat jenis)

Ec

modulus elastisitas beton

Es

modulus elastisitas baja

momen inersia penampang

Ic

momen inersia penampang beton yang tidak retak

koefisien gesek untuk pengaruh gelombang

panjang bentang

momen lentur

Mg

momen lentur akibat beban mati

Mq

momen lentur akibat beban hidup

Mu

momen ultimate

gaya normal terhadap suatu penampang

gaya prategang

Pk

beban karakteristik pada tendon

P0

gaya prategang padatendon pada ujung pendongkrakan

Pi

gaya prategang awal

Pt

gaya prategang setelah waktu t

gaya geser

Vc

tahanan geser ultimate beton

Vcw

tahanan geser ultimate beton pada penampang yang tidak retak dalam
pelenturan

ix
Universitas Sumatera Utara

Vu

gaya geser ultimate

momen tahanan

fc

tegangan tekan

fc

kekuatan silinder beton yang ditentukan

fci

kekuatan tekan beton pada awal transfer prategang

fct

tegangan tekan yang diperkenankan pada beton pada awal transfer prategang

fcu

kekuatan kubus karakteristik beton

fcw

tegangan tekan yang diperkenankan pada beton dibawah beban layan

fep

prategang efektif pada beton pada bidang tarik balok

fmaks

tegangan maksimum

fmin

tegangan minimum

fpe

prategang efektif pada tendon

fpi

tegangan awal pada tendon

fpu

kekuatan karakteristik tendon prategang

ft

kekuatan tarik karakteristik beton

konstanta

waktu

beban hidup

jari-jari girasi

sudut, perbandingan atau koefisien tanpa dimensi

rasio modulus baja terhadap beton

koefisien tanpa dimensi

faktor reduksi untuk kehilangan prategang atau perbandingan kehilangan

rotasi pada balok tumpuan

regangan

regangan pada baja

x
Universitas Sumatera Utara

se

regangan efektif pada tendon setelah semua kehilangan

koefisien gesek

xi
Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai