Anda di halaman 1dari 50

PENGOLAHAN DATA PENELITIAN

MENG GUNAKAN

S P S S 22

Lucky Lukman, SE.MM

Lucky Lukman, SE.MM | Pengolahan Data Penelitian menggunakan


SPSS

I. ANALISIS DATA
Kegiatan menghitung data agar dapat disajikan secara sistematis.
Sebelum dilakukan analisis data maka harus dipersiapkan variabel dan datadata yang akan dihitung. Data yang akan dianalisis memiliki aturan seperti
tipe variabel (angka, kalimat )

dan ukuran

data.

Ukuran Data untuk

menentukan analisis apa yangakan digunakan.


Ada 3 Ukuran Data pada penelitian yaitu :

1.

Nominal

kesejajaran,

: data yang didapat dari hasil kategorisasi dan menunjukan


misalnya : 1 = Pria, 2 = Wanita. Kedua hal tsb memiliki

kesejajaran yang sama, jadi


2.

bukan 2 lebih tinggi dari 1

Ordinal : Data yang didapat dari hasil kategorisasi dan tidak memiliki
kesejajaran, misalnya : 1 = tidak baik, 2= baik, 3 = sangat baik. Jadi
2 lebih tinggi dari 1, dan 3 lebih

3.

Scale

tinggi dari 2

data yang didapat bukan dari hasil kategorisasi. Data Inin

berupa data interval dan data rasio.


penghitungan.

Misalnya :

Data ini dapat dilakukan

Data pendapatan, data produksi, data

penjualan, dll

Selain Ukuran Data diatas, Analisis juga perlu menggunakan variabel yang
akan dimasukan atau diinput dalam program statistik.

Variabel adalah

konsep yang nilainya bervariasi atau berubah-ubah.

Ada 4 macam

Variabel :

Lucky Lukman, SE.MM | Pengolahan Data Penelitian menggunakan


SPSS

1.

Variabel Dependen

(Variabel terikat)

variabel yang nilainya

dipengaruhi oleh variabel lain. Contoh : tingkat penjualan, tingkat produksi,


harga saham, kepuasan
2.

Variabel

konsumen, kinerja karyawan, dsb

Independen

mempengaruhi variabel

(Variabel

dependen

(terikat).

kompensasi, biaya produksi, biaya promosi,


3.

Contoh

Variabel
:

yang

Motivasi,

biaya penjualan, dsb

Variabel Kontrol Variabel yang dikendalikan atau nilainya dibuat


tetap hal ini agar

4.

Bebas)

tidak dipengaruhi oleh variabel lain

Variabel Moderator

antara variabel

Variabel yang mempengaruhi hubungan

independen dengan variabel dependen.

Dalam manganalisis data perlu juga kita memperhatikan sumber datanya.


Sumber data terbagi menjadi dua yaitu :

1.

Data Primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung


(dari tangan pertama), Contoh data primer adalah data yang diperoleh
dari responden melalui kuesioner, kelompok

fokus, dan panel, atau

juga data hasil wawancara peneliti dengannara sumber.


2.

Data Sekunderdata yang diperoleh peneliti dari sumber yang sudah

ada. Contoh data sekunder misalnya catatan atau dokumentasi


perusahaan

berupa

absensi,

gaji,

laporan

keuangan

publikasi

perusahaan, laporan pemerintah, data yang diperoleh dari majalah,


dan lain sebagainya.
Sumber data ini yang nantinya akan mempengaruhi proses analisis
data yang akan kita gunakan. Penggunaan Data Primer memerlukan proses

Lucky Lukman, SE.MM | Pengolahan Data Penelitian menggunakan


SPSS

penghitungan yang lebih panjang dibandingkan apabila kita menggunakan


Data sekunder. Selanjutnya akan kita bahas pada bagian berikutnya.
II.

TAHAPAN ANALISIS DATA DENGAN SPSS

Adapun Tahapa Analisis Data yang akan kita lakukan terhadap data-data
yang kita peroleh dari hasil penelitian adalah sebagai berikut :
1.

Uji Validitas Data

2.

Uji Reliabilitas Data

3.

Analisis Korelasi

4.

5.

a.

Uji Normalitas Data

b.

Uji Linearitas

Uji Asumsi Klasik


a.

Uji Normalitas Data

b.

Uji Multikolinearitas

c.

Uji Heteroskedastisitas

d.

Uji AutoKorelasi

Analisis Regresi Linier Berganda


a.

Analisis Koefisien Determinasi (R2 / R Square)

b.

Uji F Simultan

Lucky Lukman, SE.MM | Pengolahan Data Penelitian menggunakan


SPSS

c.

Uji t - Parsial

Untuk Penelitian yang menggunakan Data Primer, semua tahapan


analisis data tersebut harus dilakukan.
menggunakan Data Sekunder,

Sedangkan untuk penelitian yang

analisis data cukup dilakukan mulai

tahapan ke 4 sampai dengan tahapan terakhir. Dalam melakukan analisis


data berikut ini penulis menggunakan SPSS versi 22.

III. UJI VALIDITAS DATA


Uji Validitas adalah pengujian yang dilakukan guna untuk mengetahui
seberapa cermat suatu instrumen dalam mengukur apa yang ingin diukur.
Item Kuesioner yang tidak valid berarti tidak dapat mengukur apa yang ingin
diukur sehingga hasil yang didapat

tidak dapat dipercaya, sehingga item

yang tidak valid harus dibuang atau di perbaiki.


Dalam SPSS alat uji validitas yang banyak digunakan ada 2 metode
yaitu :
1.

Metode

mengkorelasikan

2.

Metode

Pearson Correlation ( Product Moment Pearson)

yaitu

antara skor tiap item dengan skor total instrumen.

Corrected

mengkorelasikan tiap item

Item

Total

Correlation

yaitu

dengan

dengan skor total kemudian hasil dikoreksi

agar tidak overestimasi.

Lucky Lukman, SE.MM | Pengolahan Data Penelitian menggunakan


SPSS

Kita dapat menggunakan atau memilih salah satu metode tersebut


untuk menghitung validitas data. Data-data yang dikenai Uji Validitas dan
Reliabilitas biasanya berjenis ORDINAL.
Berikut ini contoh kasus untuk uji validitas dan Reliabilitas :
Seseorang melakukan penelitian tentang Kualitas pelayanan dan Kualitas
Produk terhadap Kepuasan Pelanggan. Penelitian dilakukan dengan uji coba
instrumen menggunakan Kuesioner yang diberikan kepada 30 responden.
Data-data Kuesioner ditabulasikan sebagai berikut :
Data Kepuasan Pelanggan (Y)

Resp
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23

1
4
5
4
4
5
4
4
5
5
4
5
4
4
4
4
5
4
5
4
4
4
5
5

2
4
5
4
4
5
4
4
4
5
4
5
4
4
4
4
5
4
5
4
4
4
5
5

3
4
4
4
4
5
4
4
4
5
4
5
4
4
4
4
5
4
5
4
4
4
5
5

Item
4
5
4
4
5
4
4
3
4
3
5
4
4
3
5
4
5
4
5
5
4
4
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
5
5
4
4
4
4
4
4
4
5
5
5

Skor
Total
6
3
4
4
4
5
3
4
4
5
3
4
4
4
4
4
5
4
5
5
4
4
5
4

7
4
4
3
4
5
4
5
4
4
4
5
4
3
4
4
5
4
5
4
3
4
5
5

8
4
5
4
4
5
4
5
4
5
4
5
4
4
4
4
5
4
5
4
3
4
4
5

31
36
30
31
39
30
35
34
39
31
39
32
31
32
32
39
32
40
33
30
32
38
39

Lucky Lukman, SE.MM | Pengolahan Data Penelitian menggunakan


SPSS

24
25
26
27
28
29
30

5
4
4
4
5
4
4

5
5
4
4
5
4
4

5
4
4
4
5
4
4

5
5
4
4
5
4
4

4
4
3
4
4
4
3

5
5
4
4
5
4
4

4
4
4
4
5
4
4

5
4
4
4
5
5
4

38
35
31
32
39
33
31

Data Kualitas Pelayanan (X1)

Resp

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27

Skor
Total

Item
1
4
4
5
4
4
4
5
3
4
5
5
4
5
5
5
4
5
4
3
4
4
5
4
5
4
4
5

2
5
4
5
4
5
5
5
4
4
4
5
3
4
4
5
4
5
5
4
5
4
5
4
5
4
4
4

3
4
4
5
4
5
5
5
3
4
4
5
4
5
5
4
3
5
4
4
4
3
5
4
5
4
5
4

4
4
4
5
4
4
4
5
4
5
5
5
4
5
4
5
4
5
4
4
4
4
5
4
4
4
5
4

5
4
4
5
4
5
5
5
5
4
4
5
4
5
5
5
4
5
4
4
5
4
5
4
5
4
5
4

6
4
4
5
4
5
5
5
4
3
4
5
4
5
5
5
4
5
5
4
5
4
5
4
4
4
5
4

7
4
3
5
4
5
4
5
4
3
4
5
4
5
5
5
4
5
5
4
3
4
5
4
5
4
5
4

8
4
3
5
4
5
5
5
4
5
4
5
3
5
5
5
4
5
4
4
5
4
5
4
5
4
5
5

9
5
4
5
4
5
5
5
4
5
3
5
4
5
5
5
4
5
4
4
4
4
5
4
5
4
5
4

1
0
5
4
5
4
5
3
5
4
5
4
5
4
5
3
5
4
5
4
4
5
4
5
4
5
4
5
4

43
38
50
40
48
45
50
39
42
41
50
38
49
46
49
39
50
43
39
44
39
50
40
48
40
48
42

Lucky Lukman, SE.MM | Pengolahan Data Penelitian menggunakan


SPSS

28
29
30

5
5
4

5
5
4

5
5
4

5
5
4

5
5
4

5
5
4

5
5
4

5
5
3

5
5
4

5
5
4

50
50
39

Data Kualitas Produk (X2)

Resp
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27

1
4
4
5
4
4
4
5
3
4
5
5
4
5
5
5
4
5
4
3
4
4
5
4
5
4
4
5

2
5
4
5
4
5
5
5
4
5
4
4
5
4
4
5
4
5
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4

3
4
5
4
5
5
3
4
3
4
4
4
4
5
4
4
5
4
3
5
4
5
5
5
4
5
5
5

4
3
5
5
4
4
4
5
5
5
4
5
4
4
4
4
4
5
4
5
4
4
4
5
4
5
4
5

Item
5
6
4
3
4
4
4
5
5
4
5
5
5
5
4
5
5
4
4
3
4
4
5
4
4
4
4
5
4
5
4
5
4
5
3
5
5
5
4
4
5
5
4
4
5
5
5
5
5
4
5
5
5
4
4
4

Skor
Total
7
4
3
4
4
5
4
5
4
5
4
4
4
5
5
5
4
4
5
4
4
5
4
4
5
4
4
4

8
4
3
5
5
5
4
4
5
5
3
5
5
5
3
5
5
5
3
5
5
4
5
4
5
4
5
5

9
5
3
5
4
5
5
5
4
4
3
5
4
3
5
5
4
5
4
4
4
4
5
4
5
4
5
4

10
5
4
5
4
5
3
5
4
5
4
5
4
5
3
5
4
5
4
4
5
4
5
4
5
4
5
4

41
39
47
43
48
42
47
41
44
39
46
42
45
42
47
43
46
41
42
45
42
47
44
46
44
45
44

Lucky Lukman, SE.MM | Pengolahan Data Penelitian menggunakan


SPSS

28
29
30

5
5
4

5
5
4

4
4
5

5
5
4

4
4
5

5
4
5

4
5
4

5
4
3

5
5
4

5
5
4

47
46
42

Dari Tabulasi tersebut Kita masukan data-data tersebut kedalam lembar


kerja SPSS :
1.

Uji Validitas menggunakan Metode Pearson Correlation


Mengkorelasikan antara skor tiap item dengan skor total instrumen.Kita

ambil contoh dengan Menguji Validitas Data Kepuasan Pelanggan (Y)

Gambar Variable View

Lucky Lukman, SE.MM | Pengolahan Data Penelitian menggunakan


SPSS

Gambar Data View

Setelah Selesai mengisikan data, maka selanjutnya Klik :


Menu Analyze>>Correlate>>Bivariate selanjutnya terbuka kotak dialog
Bivariate Correlation, lalu pindahkan seluruh item ke kolom Variables

Klik OK, maka hasil outputnya sebagai berikut :

Lucky Lukman, SE.MM | Pengolahan Data Penelitian menggunakan


SPSS

Cara membaca output :


Dari output tersebut terlihat korelasi antara tiap item dengan skor total,
korelasi item 1 dengan skor total sebesar 0,900 (ada 2 tanda bintang dua)
artinya nilai ini signifikan pada tingkat signifikansi 0,01, sedangkan bintang
satu berarti signifikan pada tingkat 0,05, sedangkan dibawahnya adalah nilai
sigifikansi dengan uji 2 sisi (nilai kurang dari 0,05 berarti hasilnya signifikan).
Untuk N atau sampel sebanyak 30 sampel maka apabila kita lihat pada r
tabel adalah sebesar 0,361. Apabila nilai korelasi dalam output tsb > 0,361
maka item tersebut valid, apabila sebaliknya < 0,361 maka item tsb tidak
valid dan harus dibuang atau diperbaiki.

2.

Uji Validitas menggunakan Metode Corrected Item Total

Correlation

Lucky Lukman, SE.MM | Pengolahan Data Penelitian menggunakan


SPSS

10

Mengkorelasikan antara skor tiap item dengan skor total instrumen dan
melakukan koreksi terhadap nilai koefisien korelasi yang overestimasi
Kita ambil contoh dengan menguji Validitas Kepuasan Pelanggan (Y)

Gambar Variable View

Lucky Lukman, SE.MM | Pengolahan Data Penelitian menggunakan


SPSS

11

Gambar Data View

Setelah Selesai mengisikan data, maka selanjutnya Klik :


Menu Analyze>>Scale>>Reliability Analysis selanjutnya terbuka kotak
dialog Reliability Analysis

pindahkan semua item ke kolom items

Selanjutnya klik tombol Statistics

Lucky Lukman, SE.MM | Pengolahan Data Penelitian menggunakan


SPSS

12

Beri tanda centang (v) pada Scale if item deleted kemudian klik tombol
Continue, maka akan kembali ke kotak dialog sebelumnya. Kemudian klik
OK, maka hasil output nya sebagai berikut:
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted

Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted

Total Correlation

Cronbach's
Alpha if Item
Deleted

item1

29.7667

9.289

.867

.906

item2

29.7667

9.220

.894

.904

item3

29.8333

9.385

.881

.906

item4

29.7333

9.444

.793

.912

item5

30.1333

9.568

.607

.927

item6

29.9333

9.513

.594

.929

item7

29.9667

9.275

.692

.920

item8

29.8000

9.338

.743

.915

Cara Membaca output :


Pada kolom Corrected Item-Total Correlationdiketahui korelasi item1
dengan nilai sebesar 0,867. Jika nilai korelasi > 0,361 maka item tersebut
valid, apabila sebaliknya

< 0,361maka item tsb tidak valid dan harus

Lucky Lukman, SE.MM | Pengolahan Data Penelitian menggunakan


SPSS

13

dibuang atau diperbaiki.Angka 0,361 diperoleh dengan melihat

r tabel

(lampiran), untuk sampel sebanyak 30 sampel.


IV. UJI RELIABILITAS DATA
Uji reliabilitas

adalah untuk menguji konsistensi alat ukur, apakah hasilnya tetap

konsisten jika pengukurannya diulang. Apabila instrumen kuesioner yang tidak reliabel maka
tidak dapat konsisten untuk pengukuran sehingga hasil pengukuran tidak dapat dipercaya. Uji
Reliabilitas yang banyak digunakan pada penelitian yaitu menggunakan Metode Cronbach
Alpha .
Berikut mari kita melakukan uji Reliabilitas dengan menggunakan
contoh soal seperti diatas yaitu dengan menguji Data Kepuasan Pelanggan
(Y). Menggunakan input data yang sama dengan uji validitas namun skor
total tidak digunakan. Apabila pada uji validitas ada item yang tidak valid,
maka item tersebut tidak dapat digunakan dalam uji reliabilitas.

Selanjutnya kita kilik Menu Analyze>>Scale>>Reliablity Analysis .


Selanjutnya akan terbuka kotak dialog Reliablity Analysis.

Pindahkan

semua item ke kolom items


Lucky Lukman, SE.MM | Pengolahan Data Penelitian menggunakan
SPSS

14

Selanjutnya klik OK, maka hasil outputnya sebagai berikut :


Case Processing Summary
N
Valid
Cases

Excludeda
Total

%
30

100.0

.0

30

100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's

N of Items

Alpha
.925

Cara membaca Output :


Metode pengambil keputusan pada uji reliabilitas biasanya menggunakan
batasan 0,6 .

Menurut Uma sekaran, reliabilitas kurang dari 0,6

adalah

kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan diatas 0,8 adalah baik.
Pada output pertama diketahui data valid sebanyak 30 , lalu output kedua
adalah hasil uji reliabilitas yang didapat nilai Cronbach's Alpha sebesar
0,925 dengan jumlah item sebanyak 8. Karena nilai 0,925 > 0,6 maka
dapat disimpulkan bahwa instrumen

pada kepuasan pelanggan adalah

reliabel.
Lucky Lukman, SE.MM | Pengolahan Data Penelitian menggunakan
SPSS

15

V.

ANALISIS KORELASI
Analisis korelasi yaitu untuk mengetahui hubungan antara 2 variabel

atau lebih. Dalam perhitungan korelasi akan didapat koefisien korelasi yang
digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan, arah hubungan dan
hubungan tersebut sigifikan atau tidak.

Dalam SPSS alat analisis yang

banyak digunakan untuk menganalisa hubungan dua variabel yang berskala


interval

atau

rasio

yaitu

Korelasi

Product

Moment

(Pearson

Correlation).
Untuk Contoh Kasus kita akan tetap menggunakan adalah data diatas,
yaitu menggunakan data skor total dari Kepuasan Pelanggan (Y), Kualitas
Pelayanan (X1) dan Kualitas Produk (X2). Seperti berikut dibawah ini :

Resp

Kepuasan
Pelanggan
Y

Kualitas
Pelayanan
X1

Kualitas
Produk
X2

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28

31
36
30
31
39
30
35
34
39
31
39
32
31
32
32
39
32
40
33
30
32
38
39
38
35
31
32
39

43
38
50
40
48
45
50
39
42
41
50
38
49
46
49
39
50
43
39
44
39
50
40
48
40
48
42
50

41
39
47
43
48
42
47
41
44
39
46
42
45
42
47
43
46
41
42
45
42
47
44
46
44
45
44
47

Lucky Lukman, SE.MM | Pengolahan Data Penelitian menggunakan


SPSS

16

29
30

33
31

50
39

46
42

Sebelum melakukan Analisis Korelasi ada beberapa 2 tahapan yang harus


dilakukan terlebih dahulu, yaitu Uji Normalitas Data dan Uji Linearitas.
1.

Uji Normalitas Data


Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah data terdistribusi dengan

normal atau tidak.

Analisis Parametrik seperti korelasi Product moment

mensyaratkan bahwa data harus terdistribusi dengan normal. Uji Normalitas


dapat menggunakan Metode Liliefors dan Kolmogorov-smirnov Z.
a.Metode Liliefors
Pertama kali membuka lembar kerja SPSS, kita dapat mengimpor data
dari Excel atau langsung copy paste ke lembar kerja sepeerti berikut :

Lucky Lukman, SE.MM | Pengolahan Data Penelitian menggunakan


SPSS

17

Setelah mengisikan data maka selanjutnya Klik :


Menu Analyze>>Descriptive Statistics>>Explore

Selanjutnya akan terbuka kotak dialog Explore, lalu pindahkan seluruh


variabel X dan Y ke kolom Dependent List

Lucky Lukman, SE.MM | Pengolahan Data Penelitian menggunakan


SPSS

18

Pada display pilih tombol Plots,

kemudian pada display Plots beri tanda

centang (v) pada Normality plot with tests kemudian klik tombol Continue.
Selanjutnya akan kembali ke kotak Dialog sebelumnya (seperti diatas) dan
klik tombol OK

Maka akan keluar output seperti berikut :


Case Processing Summary
Cases

Lucky Lukman, SE.MM | Pengolahan Data Penelitian menggunakan


SPSS

19

Valid
N

Missing
Percent

Total

Percent

Percent

Kepuasan Pelanggan

30

100.0%

0.0%

30

100.0%

Kualitas Pelayanan

30

100.0%

0.0%

30

100.0%

Kualitas Produk

30

100.0%

0.0%

30

100.0%

Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova
Statistic

df

Shapiro-Wilk

Sig.

Statistic

df

Sig.

Kepuasan Pelanggan

.230

30

.000

.846

30

.001

Kualitas Pelayanan

.189

30

.008

.856

30

.001

Kualitas Produk

.142

30

.125

.944

30

.118

a. Lilliefors Significance Correction

Cara membaca Output :


Pada Output pertama, Case Processing Summary, dapat diketahui jumlah
data valid sebanyak 30 dan tidak ada data missing. Pada output kedua yaitu
hasil uji normalitas. Data Kepuasan Pelanggan nilai signifikansi 0,000, data
kualitas pelayanan 0,008, data kualitas produk 0,125. Ketentuan untuk uji
ini yaitu apabila signifikansi > 0,05

maka data berdistribusi Normal,

apabila signifikansi < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal. Maka dari
output tersebut maka data yang berdistribusi normal hanya data kualitas
produk yang berdistribusi normal karena 0,125 > 0,05, sedangkan data
kepuasan pelanggan dan kualitas pelayanan tidak berdistribusi normal
karena nilai signifikansi nya < 0,005.
b. Metode Kolmogorov Smirnov Z
Langkah input sama dengan metode Liliefors, setelah mengisikan data maka
selanjutnya Klik :
Menu Analyze>>Nonparametric Test>>one sample

Lucky Lukman, SE.MM | Pengolahan Data Penelitian menggunakan


SPSS

20

Selanjutnya akan terbuka dialogOne Sample Non Parametric Testseperti


berikut ini :

Kemudian Klik Tombol Run , maka akan keluar output seperti berikut :

Lucky Lukman, SE.MM | Pengolahan Data Penelitian menggunakan


SPSS

21

Cara membaca Output :


Pada output diatas

yaitu hasil uji normalitas,

nilai signifikansi 0,084,


produk 0,579.

Data Kepuasan Pelanggan

data kualitas pelayanan 0,235,

data kualitas

Ketentuan untuk uji ini yaitu apabila signifikansi > 0,05

maka data berdistribusi Normal,


tidak berdistribusi normal.

apabila signifikansi < 0,05

maka data

Maka dari output tersebutseluruh data

berdistribusi normal karena nilai signifikansi > 0,05.


2. Uji Linearitas
Bertujuan untuk mengetahui apakah 2 variabel yang akandikenai prosedur analisis statistik
korelasional menunjukan hubungan yang linier atau tidak.

Input Data sama dengan Uji

Normalitas data, Selanjutnya Klik :


Menu Analyze>>Compare Means>>Means

Lucky Lukman, SE.MM | Pengolahan Data Penelitian menggunakan


SPSS

22

Kemudian akan terbuka kotak dialog Means, Pindahkan variabel Y ke kolom


Dependent List, variabel X ke kolom Independent List, kemudian klik
tombol Options :

Pada Kotak dialog Options dibawah, beri tanda centang (v) pada Test for
linearity kemudian klik Continue,

dan akan kembali kotak dialog

sebelumnya, lalu klik tombol OK :

Lucky Lukman, SE.MM | Pengolahan Data Penelitian menggunakan


SPSS

23

lalu klik tombol OK , maka akan muncul hasil output sebagai berikut :

Cara membaca Output :

Lucky Lukman, SE.MM | Pengolahan Data Penelitian menggunakan


SPSS

24

Pada output diatas

yaitu hasil uji Linearitas,

menunjukan hubungan

Kepuasan Pelanggan dengan

menunjukan nilai signifikansi 0,748,


hubungan
signifikansi

Ketentuan

signifikansiLinearity > 0,05


linier,

Kualitas Pelayanan

Kualitas Produk dengan nilai

untuk

uji

ini

yaitu

apabila

maka hubungan antara 2 variabel tidak

apabila signifikansiLinearity < 0,05

variabel linier.

pertama

pada output kedua menunjukan

Kepuasan Pelanggan dengan


0,214.

pada Output

maka hubungan antara 2

Maka dari output tersebut maka seluruh hubungan 2

variabel Tidak Linier karena nilai signifikansi > 0,05.


3. Analisis Korelasi Product Moment
Menggunakan input data yang sama dengan uji normalitas, selanjutnya klik :
Menu Analyze >>Correlate>>Bivariate

Kemudian akan terbuka dialogBivariate Correlation

seperti berikut ini,

kemudian pindahkan variabel X dan Y ke kolom Variables

Lucky Lukman, SE.MM | Pengolahan Data Penelitian menggunakan


SPSS

25

Kemudian klik tombol OK, maka hasil outputnya sebagai berikut :

Correlations

Pearson Correlation
Kepuasan Pelanggan

Pelanggan

Pelayanan

Kualitas Produk

.066

.223

.728

.237

30

30

30

Pearson Correlation

.066

.798**

Sig. (2-tailed)

.728

Sig. (2-tailed)

Kualitas Produk

Kualitas

N
Kualitas Pelayanan

Kepuasan

.000

30

30

30

Pearson Correlation

.223

**

Sig. (2-tailed)

.237

.000

30

30

.798

30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Cara membaca Output :


Pada output diatas yaitu hasil uji Korelasi,

pada Output menunjukan hubungan Kepuasan

Pelanggan dengan Kualitas Pelayanan menunjukan nilai hubungan

0,066,

pada output

hubungan Kepuasan Pelanggan dengan Kualitas Produk dengan nilai hubungan 0,223. Untuk

Lucky Lukman, SE.MM | Pengolahan Data Penelitian menggunakan


SPSS

26

mengukur kuat lemahnya hubungan antar 2 variabel, menggunakan patokan dari Sugiyono
(2007) dengan interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut :
0,00 - 0,199

= sangat Rendah

0,20 - 0,399

= rendah

0,40 - 0,599

= sedang

0,60 - 0,799

= kuat

0,80 - 1,000

= sangat kuat

Dengan demikian maka hubungan Kepuasan Pelanggan dengan Kualitas Pelayanan


menunjukan nilai hubungan 0,066 dapat disimpulkan hubungan sangat rendah, sedangkan
hubungan

Kepuasan Pelanggan dengan

menunjukan hubungan yang rendah.

Kualitas Produk dengan nilai hubungan

0,223

Sedangkan pengujian hubungan, apakah hubungan

signifikan atau tidak menggunakan ketentuan apabila nilai signifikansi < 0,05 maka hubungan
signifikan, sedangkan apabila > 0,05 hubungan tidak signifikan. Dari Output diatas menunjukan
hubungan Kepuasan Pelanggan dengan Kualitas Pelayanan menunjukan nilai signifikansi
0,728 > 0,05 artinya tidak ada hubungan yang signifikan.
Pelanggan dengan Kualitas Produk dengan nilai signifikansi

Untuk hubungan Kepuasan


0,237 > 0,05 artinya tidak ada

hubungan yang signifikan.

VI.

UJI ASUMSI KLASIK


Apa itu Uji Asumi Klasik ?itu pertanyaan yang sering dilontarkan

terutama bagi para peneliti yang sedang mengolah data yang mengharuskan
memenuhi kriteria Best Linear Unbiased Estimator (BLUE). BLUE dapat
dicapai bila memenuhi asumsi klasik.
Asumsi klasiktersebut antara lain adalah:

Model regresi dispesifikasikan dengan benar.


Lucky Lukman, SE.MM | Pengolahan Data Penelitian menggunakan
SPSS

27

Error menyebar normal dengan rataan nol dan memiliki suatu ragam

(variance) tertentu.

Tidak terjadi heteroskedastisitas pada ragam error.

Tidak terjadi multikolinieritas antara peubah bebas.

Error tidak mengalami autokorelasi (error tidak berkorelasi dengan

dirinya sendiri).
1. Uji Normalitas Data
Pada uji Normalitas asumsi klasik dapat menggunakan cara yang sama
seperti yang telah kita gunakan pada Uji Normalitas pada korelasi produk
Momen, dalam hal ini kita menggunakan Metode Liliefors dan Metode
Kolmogorov-Smirnov Z, juga dengan menggunakan Data yang sama yakni
Kepuasan Pelanggan (Y), kualitas pelayanan (X1), dan kualitas produk (X2)
a.Metode Liliefors
Setelah mengisikan data maka selanjutnya Klik :
Menu Analyze>>Descriptive Statistics>>Explore

Lucky Lukman, SE.MM | Pengolahan Data Penelitian menggunakan


SPSS

28

Selanjutnya akan terbuka kotak dialog Explore, lalu pindahkan seluruh


variabel X dan Y ke kolom Dependent List

Pada display pilih tombol Plots,

kemudian pada display Plots beri tanda

centang (v) pada Normality plot with tests kemudian klik tombol Continue.
Selanjutnya akan kembali ke kotak Dialog sebelumnya (seperti diatas) dan
klik tombol OK

Lucky Lukman, SE.MM | Pengolahan Data Penelitian menggunakan


SPSS

29

Maka akan keluar output seperti berikut :

Case Processing Summary


Cases
Valid
N

Missing
Percent

Total

Percent

Percent

Kepuasan Pelanggan

30

100.0%

0.0%

30

100.0%

Kualitas Pelayanan

30

100.0%

0.0%

30

100.0%

Kualitas Produk

30

100.0%

0.0%

30

100.0%

Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova
Statistic

df

Shapiro-Wilk

Sig.

Statistic

df

Sig.

Kepuasan Pelanggan

.230

30

.000

.846

30

.001

Kualitas Pelayanan

.189

30

.008

.856

30

.001

Kualitas Produk

.142

30

.125

.944

30

.118

a. Lilliefors Significance Correction

Cara membaca Output :


Lucky Lukman, SE.MM | Pengolahan Data Penelitian menggunakan
SPSS

30

Pada Output pertama, Case Processing Summary, dapat diketahui jumlah


data valid sebanyak 30 dan tidak ada data missing. Pada output kedua yaitu
hasil uji normalitas. Data Kepuasan Pelanggan nilai signifikansi 0,000, data
kualitas pelayanan 0,008, data kualitas produk 0,125. Ketentuan untuk uji
ini yaitu apabila signifikansi > 0,05

maka data berdistribusi Normal,

apabila signifikansi < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal. Maka dari
output tersebut maka data yang berdistribusi normal hanya data kualitas
produk yang berdistribusi normal karena 0,125 > 0,05, sedangkan data
kepuasan pelanggan dan kualitas pelayanan tidak berdistribusi normal
karena nilai signifikansi nya < 0,005.
b. Metode Kolmogorov Smirnov Z
Langkah input sama dengan metode Liliefors, setelah mengisikan data maka
selanjutnya Klik :
Menu Analyze>>Nonparametric Test>>one sample

Selanjutnya akan terbuka dialog One Sample Non Parametric Test


Lucky Lukman, SE.MM | Pengolahan Data Penelitian menggunakan
SPSS

31

Kemudian Klik Tombol Run , maka akan keluar output seperti berikut :

Cara membaca Output :


Pada output diatas

yaitu hasil uji normalitas,

nilai signifikansi 0,084,


produk 0,579.

Data Kepuasan Pelanggan

data kualitas pelayanan 0,235,

data kualitas

Ketentuan untuk uji ini yaitu apabila signifikansi > 0,05

maka data berdistribusi Normal, apabila signifikansi < 0,05 maka data
tidak berdistribusi normal. Maka dari output tersebut maka seluruh data
berdistribusi normal karena nilai signifikansi > 0,05.

Lucky Lukman, SE.MM | Pengolahan Data Penelitian menggunakan


SPSS

32

Selain dengan metode diatas, kita juga dapat menggunakan Metode


Normal probability Plots yang berbentuk grafik untuk mengetahui
apakah dalam sebuah model regresi, nilai regresi rsidual terdistribusi dengan
normal atau tidak.

Model regresi yang baik seharusnya distribusi regresi

residual normal atau mendekati normal.

Input data sama dengan metode Kolmogorov-Smirnov Z. Selanjutnya Klik :


menu Analyze>>Regression>> Linear

Selanjutnya akan terbuka kotak dialog Linear Regression seperti berikut,


kemudian pindahkan variabel Y ke kolom Dependent, dan variabel X ke
kolom Independent(s) :

Lucky Lukman, SE.MM | Pengolahan Data Penelitian menggunakan


SPSS

33

Selanjutnya Klik tombol Plots,

kemudian beri tanda centang (v) pada

Normal probability Plot kemudian klik tombol Continue :

Selanjutnya akan kembali ke kotak dialog sebelumnya lalu klik tombol OK,
maka hasil Outputnya sebagai berikut :

Lucky Lukman, SE.MM | Pengolahan Data Penelitian menggunakan


SPSS

34

Cara membaca Output :


Pada output diatas

untuk mendeteksi kenormalan adalah jika data

menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah diagonal, maka model
regresi memenuhi asumsi normalitas.
2. Uji Multikolinearitas
Adalah keadaan dimana antara variabel independen atau lebih pada model regresi terjadi
hubungan linier yang sempurna atau mendekati sempurna.
mensyaratkan tidak adanya masalah Multikolinearitas.
Multikolinearitas,

Model regresi yang baik

Untuk mendeteksi

ada tidaknya

kita akan menggunakan Metode melihat nilai Tolerance dan VIF .

Langkah-langkahnya sebagai berikut :


Klik menu Analyze>>Regression>> Linear ,

selanjutnya akan terbuka

kotak dialog Linear Regression kemudian pindahkan variabel Y ke kolom


Dependent, dan variabel X ke kolom Independent(s) :

Lucky Lukman, SE.MM | Pengolahan Data Penelitian menggunakan


SPSS

35

Selanjutnya Klik tombol Statistics,

kemudian beri tanda centang pada

Collinearity diagnostics kemudian klik tombol Continue :

Selanjutnya akan kembali ke kotak dialog sebelumnya lalu klik tombol OK,
maka hasil Outputnya sebagai berikut :

Cara membaca Output :


Lucky Lukman, SE.MM | Pengolahan Data Penelitian menggunakan
SPSS

36

Metode pengambilan keputusannya yaitu Apabila semakin kecil nilai


Tolerance dan semakin besar nilai VIF maka semakin mendekati masalah
multikolinearitas. Persyaratannya apabila nilai Tolerance > 0,1 dan VIF
<

10

maka tidak terjadi multikolinearitas.

Dari tabel output diatas

diketahui bahwa nilai Tolerance dari kedua variabel independen sebesar


0,363 > 0,1 dan VIF

sebesar

2.758

< 10, jadi dapat disimpulkan

bahwa dalam model regresi tidak terjadi masalah multikolinearitas.

3. Uji Heteroskedastisitas
Adalah keadaan dimana terjadinya ketidaksamaan varian dari residual pada
model regresi. Model regresi yang baik mensyaratkan tidak adanya masalah
Heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi ada tidaknya Heteroskedastisitas ,
kita akan menggunakan Metode Spearmans rho .

Langkah-langkahnya

sebagai berikut :
Klik menu Analyze>>Regression>> Linear ,

selanjutnya akan terbuka

kotak dialog Linear Regression kemudian pindahkan variabel Y ke kolom


Dependent, dan variabel X ke kolom Independent(s) :

Lucky Lukman, SE.MM | Pengolahan Data Penelitian menggunakan


SPSS

37

Selanjutnya Klik tombol Save,

kemudian beri tanda centang pada

Unstandardized (pada residuals)kemudian klik tombol Continue :

Selanjutnya akan kembali ke kotak dialog sebelumnya lalu klik tombol OK,
hiraukan hasil output regresi yang diperoleh, buka input data anda, maka
akan ada tambahan satu variabel bernama RES_1 seperti berikut ini :

Lucky Lukman, SE.MM | Pengolahan Data Penelitian menggunakan


SPSS

38

Selanjutnya lakukan korelasi Spearmans rho dengan cara :


klik menu Analyze>>Correlate>>Bivariate kemudian pindahkan variabel
Unstandardized residual, X1 dan X2 ke kolom variables. Kemudian pada
Correlation Coefficients

beri tanda centang pada Spearman dan

hilangkan tanda centang pada Pearson

Selanjutnya klik tombol OK , maka hasil outputnya sebagai berikut :

Cara membaca Output :


Lucky Lukman, SE.MM | Pengolahan Data Penelitian menggunakan
SPSS

39

Metode pengambilan keputusannya jika nilai signifikansi antara variabel


independen dengan residual > 0,05maka tidak terjadiHeteroskedastisitas,
sebaliknya apabila signifikansi < 0,05 maka terjadi Heteroskedastisitas. Dari
tabel output diatas diketahui bahwa nilai signifikansi kualitas pelayanan
sebesar 0,922, kualitas produk 0,827.

Karena nilai signifikansi lebih dari

0,05 jadi dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi

tidak terjadi

masalahHeteroskedastisitas.

4. Uji Autokorelasi
Adalah keadaaan dimana terjadinya korelasi dari residual untuk pengamatan 1 dengan
pengamatan yang lain yang disusun menurut runtut waktu.

Model regresi yang baik

mensyaratkan tidak adanya masalah autokorelasi. Untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi
digunakan Uji Durbin Watson (DW Test) . Langkah-langkahnya sebagai berikut:
Setelah melakukan input data, lakukan analisis linier berganda untuk
mendapatkan

nilai

Durbin

watson.

Analyze>>Regression>>Linear

Caranya

yaitu

klik

Menu

selanjutnya akan terbuka kotak dialog

Linear Regresion. kemudian pindahkan variabel Y ke kolom Dependent,


dan variabel X ke kolom Independent(s) :

Lucky Lukman, SE.MM | Pengolahan Data Penelitian menggunakan


SPSS

40

Selanjutnya klik tombol Statistics

Beri tanda centang (V) pada Durbin Watson, kemudian klik tombol Continue.
Maka akan kembali ke kotak dialog sebelumnya, lalu klik tombol OK, maka
outputnya sebagai berikut :
Model Summaryb
Model

.290a

R Square

.084

Adjusted R

Std. Error of the

Square

Estimate

.016

3.45340

Durbin-Watson

2.265

a. Predictors: (Constant), Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan


b. Dependent Variable: Kepuasan Pelanggan

Cara membaca Output dan prosedur pengujian :


Uji Durbin Watson yaitu membandingkan nilai Durbin Watson dari hasil
regresi dengan nilai Durbin Watson tabel. Prosedurnya sebagai berikut :
1.

Menentukan hipotesis nol dan hipotesis alternatif


H0 = Tidak terjadi Auto Korelasi
H1 = Terjadi Auto Krelasi

2.

Menetukan taraf signifikansi


Taraf signifikansi menggunakan 0,05
Lucky Lukman, SE.MM | Pengolahan Data Penelitian menggunakan
SPSS

41

3.

Menentukan nilai d (Durbin-Watson)


Nilai Durbin-Watson yang didapat dari hasil regresi adalah 2,265.

4.

Menetukan nilai dL dan dU


Nilai dL dan dU dapat dilihat pada tabel diatas pada signifikansi 0,05,
n=30 dan k=2 (n adalah jumlah data dan k adalah jumlah variabel
independen) . Dari tabel Durbin-Watson didapat dL = 1,283 dan dU =
1,566. Jadi dapat dihitung nilai 4- dL = 2,717 dan 4- dU = 2,434.

5.

Pengambilan keputusan
a.

dU < DW < 4-dU maka H0 diterima (tidak terjadi auto korelasi)

b.

DW < dL atau DW > 4-dL maka H0 ditolak (terjadi auto korelasi)

c.

dL < DW < dU atau 4-dU < DW < 4-dL maka tidak ada

keputusan yang pasti


6.

Hasil Pengujian
dU = 1,566 , DW = 2,265 , 4-dU = 2,434
dU (1,566) < DW(2,265) < 4-dU (2,434)

7.

Kesimpulan
Dapat diketahui bahwa nilai Durbin Watson sebesar 2,265 terletak

didaerah
dU < DW < 4-dU , maka dapat disimpulkan bahwa H0 diterima
(tidak terjadi auto korelasi)

VII. ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA


Analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara linear antara dua atau lebih
variabel independen (X1, X2,.Xn) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini untuk mengetahui
arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah masing-masing
variabel independen berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel
dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan. Data yang
digunakan biasanya berskala interval atau rasio.
Lucky Lukman, SE.MM | Pengolahan Data Penelitian menggunakan
SPSS

42

Langkah-langkah regresi linier sama dengan yang kita lakukan pada uji
asumsi klasik, adalah sebagai berikut :
Setelah melakukan input data selanjutnya lakukan regresi linier berganda.
Caranya :
Klik menu analyze>>Regression>>Linear

Selanjutnya akan terbuka kotak dialog Linear Regression

Lucky Lukman, SE.MM | Pengolahan Data Penelitian menggunakan


SPSS

43

kemudian pindahkan variabel Y ke kolom Dependent, dan variabel X ke


kolom Independent(s) selanjutnya tekan

tombol OK ,

maka hasil

outputnya sebagai berikut :


Variables Entered/Removeda
Model

Variables

Variables

Entered

Removed

Method

Kualitas Produk,
1

Kualitas

. Enter

Pelayanan

a. Dependent Variable: Kepuasan Pelanggan


b. All requested variables entered.

Output Pertama
diatas menjelaskan variabel yang dimasukan dan
dikeluarkan. Semua variabel yang dimasukan menggunakan metode Enter
Model Summaryb
Model

.290a

R Square

Adjusted R

Std. Error of the

Square

Estimate

.084

.016

3.45340

a. Predictors: (Constant), Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan


b. Dependent Variable: Kepuasan Pelanggan

Lucky Lukman, SE.MM | Pengolahan Data Penelitian menggunakan


SPSS

44

Output Kedua diatas Menjelaskan tentang nilai R 2


Koefisien Determinasi,

(R Square) atau

digunakan untuk mengetahui seberapa besar

prosentase sumbangan pengaruh variabel independen secara bersama-sama


terhadap variabel dependen.

Apabila regresi

menggunakan 2 variabel

independen maka yang digunakan adalah R2 (R Square), sedangkan


apabila

regresi

menggunakan

atau

lebih

variabel

independenmenggunakan Koefisien Determinasi Adjusted R Square.


Karena kita menggunakan 2 variabel independen maka yang digunakan
adalah R2 (R Square), Dari tabel output tersebut dapat diketahui Nilai R 2 (R
square) adalah sebesar 0,084. Artinya Sumbangan pengaruh dari variabel
independen yaitu sebesar 8,4 %,

sedangkan sisanya sebesar 91,6%

dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti.


ANOVAa
Model

Sum of Squares
Regression

df

Mean Square

29.465

14.733

Residual

322.001

27

11.926

Total

351.467

29

Sig.
.307b

1.235

a. Dependent Variable: Kepuasan Pelanggan


b. Predictors: (Constant), Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan

Output Ketigadiatas menjelaskan pengujian secara bersama-sama (Uji F /


uji Simultan), ukurannya jika signifikansi < dari 0,05 , maka ada
pengaruh secara bersama-sama/simultan variabel independen terhadap
variabel dependen, sebaliknya apabila signifikansi > dari 0,05 maka tidak
ada

pengaruh

secara

bersama-sama/simultan

variabel

independen

terhadap variabel dependen.


Ukuran lainnya dengan menentukan F hitung dan F tabel.

Apabila F

Hitung > F tabel, maka ada pengaruh secara bersama-sama/simultan


variabel independen terhadap variabel dependen, sebaliknya Apabila F
Hitung

<

F tabel,

maka tidak ada pengaruh secara bersama-

sama/simultan variabel independen terhadap variabel dependen.


Lucky Lukman, SE.MM | Pengolahan Data Penelitian menggunakan
SPSS

45

tabel

dapat dicari pada tabel F statistik 0,05 ,

dimana menentukan

terlebih dulu df1 = k - 1 3 1 = 2, dan df2 = n k 30 3 = 27,


( k = jumlah variabel, n = jumlah sampel), maka didapat F tabel sebesar
3,35.
Dari output diatas dihasilkan nilai signifikansi sebesar 0,307> 0,05 artinya
variabel independen secara bersama-sama / simultan tidak berpengaruh
terhadap variabel dependen.
sebesar 1.235<

Sedangkan F Hitung dari output tersebut

3.35 artinya variabel independen secara bersama-sama /

simultan tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.


Coefficientsa
Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Sig.

Coefficients
B
(Constant)
1

Kualitas Pelayanan
Kualitas Produk

Std. Error

15.919

12.153

-.232

.231

.649

.424

Beta
1.310

.201

-.308

-1.005

.324

.468

1.530

.138

a. Dependent Variable: Kepuasan Pelanggan

Output keempat menjelaskan 2 hal yaitu


Berganda dan Uji t / Uji Parsial.

Persamaan Regresi Linier

Pertama, kita bahas terlebih dahulu

persamaan regresi linier berganda dengan 2 variabel independen sebagai


berikut :
Y = a + b1X1+ b2X2
Y

= Variabel dependen yang diramalkan

= Konstanta

= Koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan)

X1 dan X2 = Variabel independen

Lucky Lukman, SE.MM | Pengolahan Data Penelitian menggunakan


SPSS

46

Nilai koefisien dapat dilihat pada output tabel diatas dn dimasukan pada
persamaan sebagai berikut :

Y = 15.919 - 0.232X1 + 0.649X2


a.

konstanta = 15.919
artinya jika kualitas pelayanan dan kualitas produk = 0,
kepuasan pelanggan nilainya 15.919

b.

maka

koefisien b1 = - 0,232
artinya kualitas pelayanan ditingkatkan sebesar 1 satuan, maka
kepuasan pelanggan akan menurun sebesar 0,232 satuan

c.

koefisien b2 = 0,649
artinya kualitas produk ditingkatkan sebesar 1 satuan, maka kepuasan
pelanggan akan meningkat sebesar 0,649 satuan

Penjelasan kedua atas output keempat tersebut adalah mengenai Uji t / Uji
Parsialukurannya jika signifikansi < dari 0,05 , maka ada pengaruh
secara parsial variabel independen terhadap variabel dependen, sebaliknya
apabila signifikansi > dari 0,05 maka tidak ada pengaruh secara parsial
variabel independen terhadap variabel dependen.
Ukuran lainnya dengan menentukan t hitung dan t tabel.
Hitung>

t tabel,

maka ada pengaruh secara parsial

Apabila t
variabel

independen terhadap variabel dependen, sebaliknya Apabila t Hitung < t


tabel,

maka tidak ada pengaruh secara parsial variabel independen

terhadap variabel dependen.

tabel

dapat dicari pada tabel t statistik 0,05/2 = 0.025 (uji 2 sisi)

dimana menentukan terlebih dulu df = n- k - 1 30 - 2 1 = 27,


jumlah variabel independen , n = jumlah sampel),

(k=

maka didapat t tabel

sebesar 2.052.

Lucky Lukman, SE.MM | Pengolahan Data Penelitian menggunakan


SPSS

47

Dari output diatas dihasilkan nilai

signifikansi untuk kualitas pelayanan

sebesar 0,324> 0,05

artinya variabel kualitas pelayanan

tidak

terhadap

berpengaruh

variabel

kepuasan

pelanggan,

signifikansi untuk kualitas produk sebesar 0,138> 0,05


kualitas produk

secara parsial

kepuasan pelanggan,

secara parsial
nilai

artinya variabel

tidak berpengaruh terhadap variabel

Sedangkan t Hitung dari output tersebut untuk

kualitas pelayanan sebesar - 1.005

<

2.052artinya variabel kualitas

pelayanan secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel kepuasan


pelanggan.

Untuk kualitas produk

sebesar 1.530

variabel kualitas produk secara parsial

<

2.052

artinya

tidak berpengaruh terhadap

variabel kepuasan pelanggan.

DAFTAR PUSTAKA

Agusyana, Yus, 2011, Olah Data Skripsi dan Penelitian dengan SPSS 19,
Jakarta, Elex Media Komputindo
Duwi Priyatno, 2010, Teknik Mudah dan Cepat Melakukan Penelitian dengan
SPSS dan Tanya jawab Ujian Pendadaran, Yogyakarta, Gava Media
Lucky Lukman, SE.MM | Pengolahan Data Penelitian menggunakan
SPSS

48

Duwi Priyatno, 2009, SPSS untuk Analisis Korelasi, Regresi, dan Multivariate,
Yogyakarta, Gava Media

Komputer, Wahana, 2010, Mudah Belajar Statistik SPSS 18, Semarang,


Penerbit Andi

Sambas Ali Muhidin & Maman Abdurahman, 2011, Analisis Korelasi, Regresi
dan Jalur dalam Penelitian, Pustaa Setia, Bandung.

Singgih Santoso, 2014, Statistik Multivariat konsep dan Aplikasi dengan


SPSS, Elex media Computindo, Jakarta.

Sugiyono, Prof. Dr, 2012, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RD,
Bandung, Alfabeta

V. Wiratna Sujarweni, 2014, SPSS untuk Penelitian, Pustaka Baru Press,


Yogyakarta

Lucky Lukman, SE.MM | Pengolahan Data Penelitian menggunakan


SPSS

49

Anda mungkin juga menyukai