Anda di halaman 1dari 28

UNIVERSITAS

NEGERI JAKARTA

Pertemuan 12
MESIN KALOR

Dr. I Made Astra, M.A


Jurusan Fisika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Learning Outcomes
Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa
akan mampu :
Menjelaskan konsep temperatur, kalor, perpindahan
kalor, dan hukum-hukum termodinamika (C2)

03/20/15

2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id

| 2

Outline Materi
Temperatur dan termometer
Kalor, kapasitas kalor, kalori-metri, azas Black,
dan perubahan fasa
Gas Ideal dan hukum termodinamika, mesin
Carnot
Model perpindahan kalor

03/20/15

2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id

| 3

PEPINDAHAN PANAS

Hukum dasar tentang kalor:


Kalor akan mengalir dari sistem yang suhunya tinggi
ke sistem yang suhunya lebih rendah hingga terjadi
keseimbangan thermal.
Cara kalor perpindah tergantung pada medium
yang dilewati.
1. Cara Konduksi
:
Perpindahan kalor dimana tidak terjadi gerakan
molekul medium perantara. Kalor dipindahkan
karena vibrasi molekul dan menumbuk molekul
tetangga.
03/20/15

2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id

| 4

Perpindahan model ini terjadi pada medium


padat.
T2
T1
Q
A
L
Batang yang berpenampang A, panjang L dan
kedua ujungnya diberi suhu T1 dan T2, maka arus
panas akan mengalir sebesar:

dQ
dT
H
k A
dt
dx
k = konduktivitas panas bahan (J/s m K)
03/20/15

2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id

| 5

untuk batang yang homogen:


k A (T1 T2 )
J/s atau Watt
H
L
Dua batang yang disambung seri:
H L1 L 2
(T2 T1 ) ( )
A k1 k 2

03/20/15

2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id

| 6

Aliran panas radial:

R1,T1

R2,T2

03/20/15

2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id

| 7

Arus panas H yang mengalir dari permukaan R1 ke


R2 adalah:
2kL(T T )

03/20/15

R2
ln( )
R1

2. Cara Konveksi :
Adalah perpindahan kalor dimana molekul
medium perantaranya yang berpindah sambil
membawa kalornya (perhatikan air yang
dipanasi)
Arus panas H yang mengalir dalam fluida
yang beda suhunya T adalah:
2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id

| 8

H= h A T
h= koefisien konveksi
A=luas penampang
3. Radiasi :
Perpindahan kalor melalui pancaran radiasi.
tidak perlu medium (vacum)
jika ada medium harus transparan (udara, air,
kaca..)

03/20/15

2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id

| 9

Laju pancaran energi dari permukaan yang


suhunya T (kelvin) adalah:
R = e T4 (W/m2)
= konstanta Boltzmann = 5,67x10-8 (W/m2 K4)
e = faktor emisivitas permukaan ==> (0<e<1)
Pancaran energi netto jika dua buah permukaan
saling berhadapan:
R = e (T14 T24)

03/20/15

2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id

| 10

TERMODINAMIKA

1. Gas Ideal.
n
M
V, P
T

n
M
M
V
T
P

: Jumlah mol
: berat molekul
: massa gas = n M
: volume
: suhu
: tekanan

Sifat-sifat gas ideal pada suatu sistem dengan


volume V, suhu T dan tekanan P yang terdapat n
mol gas ideal, antara lain:
03/20/15

2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id

| 11

Pada suhu konstan, tekan gas bebanding


terbalik dengan volumenya. (Hk. Boyle)
Pada tekanan tetap, volume gas berbanding
lurus dengan suhunya. (Hk. Gay Lussac)
Gabungan dari kedua hasil tesebut
diperoleh:

PV
kons tan
T

(Hk. Boyle Gay Lussac)


Diperoleh juga bahwa PV sebanding dengan jumlah
T
gas di dalam sistem, sehingga:

03/20/15

2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id

| 12

PV
nR
T

atau

PV nRT

dimana R disebut sebagai konstanta gas umum.


R = 8,314 J/mol oK = 1,986 kal/mol oK
2. KERJA DAN HUKUM I TERMODINAMIKA
dx
nP
A
03/20/15

2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id

| 13

Perhatikan sistem piston seperti gambar di atas, jika


tekan gas P mengakibatkan piston bergeser sejauh
dx, maka kerja yang dilakukan sistem terhadap
piston adalah:
dW = F dx
= P A dx karena A dx adalah
volume, maka
= P dV
jika volume berubah dari V1 ke V2, maka kerja total
yang dilakukan adalah:
03/20/15

2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id

| 14

V2

W P dV
V1

jika ditampilkan dalam diagram P-V akan tampak


bahwa kerja adalah luasan yang diarsir
P
P1

P2

2
V1

03/20/15

V2

Kerj
a

2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id

| 15

Ilustrasi berikut menunjukkan bahwa kerja suatu


sistem bergantung pada Proses dijalaninya.
P
P1

P
P1

1
2

P2
V1

V2

P
P1

1
2

P2
V1

V2

1
2

P2
V1

V2

Seiring dengan hukum keseimbangan energi,


sistem termodinamika yang berubah dari keadaan
AWAL ke keadaan AKHIR selalu :
melakukan kerja W dengan menyerap kalor Q, atau
menerima kerja W dengan melepas kalor Q.
03/20/15

2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id

| 16

Tetapi selalu diperoleh bahwa:


Kalor yang diterima Q tidak sama dengan kerja W
yang dilakukan, atau sebaliknya kerja yang dilepas
tidak sama dengan kerja yang diterima
Selisih (Q-W) selalu konstan dan dinamakan
PERUBAHAN ENERGI DALAM (u)
Atau:
Kalor yang diterima = kerja + perubahan energi
dalam.
dQ = dW + dU
03/20/15

2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id

| 17

Pers. Ini dikenal sebagai Hukum I Termodinamika.


Catatan:
W bertanda + jika sistem melakukan kerja
Q bertanda + jika sistem menyerap panas
+Q

+W
U2-U1 > 0

03/20/15

-Q

-W
U2-U1 < 0

2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id

| 18

Jenis-jenis proses perubahan sistem


Proses Isobarik (tekanan tetap):
Adalah proses perubahan sistem pada tekanan tetap
V2
V2

W P dV P dV P V2 V1
V1

V1

Proses isovolume (volume tetap):


Adalah proses perubahan sistem pada volume tetap
V2

W P dV 0 ( dV 0)

03/20/15

V1

2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id

| 19

Proses Isotermal (suhu tetap):


Adalah proses perubahan sistem pada suhu tetap.
V2

W P dV
V1

karena

nRT
P
V
V2

dV
V2
W nRT
nRT ln
V1
V1 V
untuk T konstan, maka PV juga = konstan,
sehingga:
03/20/15

2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id

| 20

P1 V1 =P2 V2
V2 / V1= P1/P2
P1
W nRT ln
P2
Pada T konstan berarti dU=0, sehingga
dQ = dW khusus pada suhu konstan, semua
kalor yang diterima diubah menjadi kerja, atau
sebaliknya.

03/20/15

2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id

| 21

Proses adiabatic
Proses dimana tidak terjadi perukaran kalor
antara sistem dengan lingkungan (dQ = 0)
Persamaan yang berlaku pada proses ini antara
lain:

PV kons tan
TV 1 kons tan
1

T P

kons tan

= Cp/Cv dan disebut sebagai tetapan MAYER


03/20/15

2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id

| 22

kerja yang dilakukan pada proses ini:


1
W
(P2 V2 P1V1 )
(1 )
a
nR
tau
W
(T2 T1 )
(1 )
PROSES REVERSIBLE (Dapat balik)
Jika suatu sistem menjalani proses dari kondisi awal
ke kondisi akhir, kemudian kembali ke kondisi semula
dengan total kerjanya =nol, dan kalor neto yang
berpindah juga =0, maka sistem tersebut menjalani
proses yang reversible.
03/20/15

2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id

| 23

Pada kenyataannya proses reversible tidak pernah


ada, tetapi terdapat suatu proses yang mendekati
reversible, yaitu suklus CARNOT (mesin CARNOT),
yaitu satu siklus balak-balik yang terdiri atas 2
proses adiabatic dan 2 proses isotermal.
P

P2
P4
P3

proses 1-2 dan 3 4 : isotermal


proses 2-3 dan 4 1 : adiabatik

P1

Q1
2
4

3
Q2

03/20/15

V1 V4 V2 V3

T1 > T2
T2

2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id

| 24

Perhitungan Kerja dan Kalor:


1.Proses isotermal 1-2 (dT=0, Q=W)
Volume mengembang (dV>0), maka W >0
sehingga Q>0, yang berarti kalor Q1 diserap
sistem.
2.Proses adiabatik 2-3
Karena adiabatic maka Q=0, volume bertambah
(sistem mengembang) suhu turun.
Dari dU=Q-W, maka W= - dU, sistem melakukan
kerja tanpa memindah kalor.
03/20/15

2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id

| 25

3.Proses isotermal 3-4


Volume sistem mengecil pada suhu tetap (dT=0),
sehingga dU=0 dan Q=W.
Volume mengecil, dV<0, maka W juga <0 berarti
sistem menerima kerja.
Karena Q=W, maka Q<0, berarti system
mengeluarkan kalor Q2.
4.Proses adiabatic 4-1
Sistem kembali ditekan dari V4 ke V1, dV<0 berarti
sistem menerima kerja. Proses adiabatic Q=0 dan
suhu naik dari T2 ke T1, berarti dU>0 dan dU = W
Sistem menerima kerja tanpa memindahkan kalor.
03/20/15

2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id

| 26

Jika ditinjau satu proses lengkap, maka dapat kita


peroleh:
Kalor digunakan sistem dQ = Q1 Q2
Karena satu siklus penuh, maka dU=0, sehingga
dU = 0 = dQ dW
dW = dQ = Q1 Q2
Hasil siklustersebut adalah: Kalor (dQ) diubah menjadi kerja
(dW).

03/20/15

2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id

| 27

Terima Kasih

03/20/15

2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id


|

28

Anda mungkin juga menyukai