Anda di halaman 1dari 9

PEMANFAATAN GELOMBANG RADIO SEBAGAI PENCITRA 3D

UNTUK MEMBANTU PROSES PERBAIKAN (REPAIRING)


ALAT-ALAT ELEKTRONIKA
(DETEKTOR KERUSAKAN ELEKTRONIKA)

Oleh:
Kelompok 3

Rahayu Sutarini
Saiful Nidzom
Gigih Bhakti P.

(12050514020)
(12050514028)
(12050514034)

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2015

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Dewasa ini, perkembangan teknologi hampir disemua bidang berkembang
dengan pesat. Termasuk dalam perkembangan ini adalah teknologi komunikasi
utamanya wireless system yang mana membuat perangkat telekomunikasi dapat
dibawa kemana-kemana. Penggunaan wireless system ini didasarkan pada adanya
gelombang radio, yang mana komunikasi data dari perangkat satu ke perangkat
lainnya dikirimkan menggunakan media udara.
Alokasi penggunaan frekuensi telah diatur oleh pemerintah sesuai dengan
Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 29 tahun 2009. Disana
dijelaskan mulai dari alokasi penggunaan frekuensi baik itu untuk dinas, militer
ataupu masyarakat umum. Hal ini, dimaksudkan agar antara perangkat yang satu
dengan perangkat yang laint tidak saling intervensi. Karena sifat frekuensi yang
mampu mengintervensi frekuensi lain yang rentang frekuensinya berdekatan.
Perkembangan penggunaan frekuensi tidak hanya pada area komunikasi
saja. Merujuk pada salah satu sifat frekuensi yaitu dapat gelombang radio
mempunyai sifat dapat dipantulkan, walapun kelelawar mempunyai penglihatan
yang jelak, tetapi kelelawar mampu menangkap mangsanya dan mengetahui
bagaimana daerah sekitarnya sehingga ketia ia terbang tidak menabrak
penghalang di depannya. Hal ini dikarenakan kelelawar mengeluarkan frekuensi
ultrasonic yang mempunyai frekuensi diatas 20.000 Hz baik kearah mangsa
maupun ke sekitar, kemudian pantulan frekuensi ini di terima kembali oleh
kelelawar dan digunakan oleh kelelawar untuk memproyeksikan keadaan di
depannya.
Prinsip kerja kelelawar ini diadaptasi di dunia elektronika, seperti dalam
pembuatan radar, maupun dalam dunia kedokteran yaitu ultrasonografi. Semua
alat-alat tersebut digunakan untuk memproyeksikan baik jarak bahkan
mencitrakan 3D bentuk dari target. Misalkan, saja dalam dunia kedokteran yaitu
ultrasonografi yaitu dengan menggunakan gelombang ultrasonic yang dikeluarkan

oleh alat dokter mampu mengetahui keadaan janin yang ada didalam ibu hamil,
sehingga dapat dideteksi bagaimana keadaan bayi apakah sehat ataukah ada
masalah lainnya. Pada penggunaan radar yang menggunakan prinsip kelelawar
juga untuk memproyeksikan jarak target dari stasiun pemantau atau untuk
memproyeksikan cuaca yang akan terjadi.
Berbantuan komputer, sistem dari pantulan ini mampu di citrakan dalam
3D. Pada radar untuk militer, ultrasonografi hal ini telah dilakukan dengan
menggunakan komputer sebagai prosesor pengolahan data, yaitu panjang
gelombang dan frekuensi yang diterima kembali oleh receiver, kita bisa
menampilkan dalam bentuk 3D. Sehingga dapat dianalisis lebih jauh lagi, tidak
hanya mengetahui jarak nya saja. Seperti, pada radar militer kita bisa mengetahui
bagaimana bentuk pesawat musuh dan bagaimana ia mampu menembus
pertahanan suatu negara, dan bagaimana keadaan janin apakah cacat atau tidak
atau mungkin telah terjadi kegagalan dalam sistem organ janin tersebut, dengan
pencitraan 3D hal ini memungkinkan untuk menganalisis lebih jauh lagi.
Dari aplikasi yang telah dijabarkan diatas, dengan merujuk pada salah satu
dari sifat gelombang radio yaitu dapat dipantulkan dan pencitraan 3D dengan
menggunakan komputer, kami akan membuat sebuah alat yang bisa digunakan
untuk mendeteksi kerusakan alat-alat elektronika. Selama ini, teknisi-teknisi
elektronika dalam memperbaiki suatu barang harus dilakukan secara manual.
Dalam hal ini, para teknisi harus mengetahui titik kerusakan dalam blok diagram
suatu sistem dan dari perkiraan tersebut dilakukan pengecekan pada titik-titik
rangkaian yang diduga penyebab kerusakan. Hal ini dilakukan dengan melakukan
pengecekan tegangan dan arus maupun pengecekan komponen. Hal inilah yang
menyebabkan kadang perbaikan alat-alat elektronika membutuhkan waktu yang
cukup lama. Blok diagram dan blok rangkaian dalam suatu alat elektronika, terdiri
dari blok-blok khusus yang mewakili suatu fungsi elektronik dalam alat tersebut.
Untuk pemula, dalam pengkonversian blok diagram menjadi sebuah rangkaian
hardware dalam alat akan sangat sulit. Apalagi jika tidak mengetahui alat yang
akan diperbaiki secara detail.
Pengecekan akan sulit, apalagi sekarang alat-alat elektronika mempunyai
bentuk yang semakin kecil. Hal ini dilakukan oleh produsen dengan pendasaran:

(1) inovasi dalam desain kemasan, dengan bentuk yang kecil dan efisien
memudahkan barang untuk dibawa atau dikemas dalam kemasan yang rapi, untuk
tujuan ini komponen SMD digunakan, (2) memperkecil biaya produksi, dengan
penekanan pada PCB yang mana berlayer-layer (lebih dari satu layer)
memungkinkan membuat alat yang lebar menjadi kecil sehingga desain menjadi
kecil, (3) efisien dan efektifitas, desain alat yang kecil, penggunaan daya kecil dan
biaya produksi yang ditekan namun mempunyai kualitas yang tinggi pula.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah dijabarkan tersebut diatas, terdapat
beberapa rumusan masalah.
1. Bagaimana membuat alat dengan memanfaatkan sifat gelombang radio
yang dapat menembus benda dan dapat dipantulkan untuk membantu
proses perbaikan alat-alat elektronika?
2. Bagaimana spesifikasi dari alat tersebut?
3. Bagaimana blok diagram dari alat tersebut?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui cara membuat alat yang dapat digunakan untuk
membantu

para teknisi

dalam melakukan perbaikan alat-alat

elektronika.
2. Untuk mengetahui spesifikasi alat yang dapat digunakan untuk
membantu teknisi dalam melakukan perbaikan alat-alat elektronika.
3. Untuk mengetahui blok diagram dari alat tersebut.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Fungsi
Alat ini mempunyai fungsi yaitu membantu teknisi-teknisi dalam
perbaikan alat-alat elektronika.

B. Prinsip Kerja
Alat in bekerja berdasarkan prinsip sifat gelombang radio yaitu dapat
dipantulkan dan dapat menembus benda dengan frekuensi dan panjang gelombang
tertentu. Alat ini akan menembakkan gelombang radio dengan frekuensi dan
panjang gelombang radio yang bervariasi agar mampu menembus alat-alat
elektronika. Setelah itu, dari pantulan dan dari penembusan oleh gelombang radio
ini di tangkap oleh receiver dan diolah oleh komputer.
Komputer disini berperan untuk mengolah data dan membuat ciitra 3D.
setelah terbentuk hasil dari citra 3D maka teknisi tidak perlu lagi mengecek secara
manual titik per titik melainkan cukup melakukan simulasi dengan menggunakan
komputer. Dengan memperkirakan dimana letak kegagalan sistem dengan cara
simulasi pada komputer, sehingga teknisi tidak perlu lagi membongkar nya
terlebih dahulu. Setelah diketahu, titik kerusakan baru teknisi melakukan
pembongkaran alat dan segera melakukan perbaikan pada titik kerusakan entah itu
mengganti komponen yang rusak maupun mengganti keseluruhan modul blok
diagram. Tentunya, dengan berbantuan analisis komputer kerusakan akan dapat
ditemukan dengan cepat dan akurat dan hal ini tidak membutuhkan banyak waktu.

C. Spesifikasi
Detektor ini akan mempunyai spesifikasi sebagai berikut:
1. Alat yang akan diperbaiki mempunyai daya rendah
Alat yang dideteksi mempunyai daya rendah, hal ini dikarenakan untuk
mempermudah dalam proses analisis komputer dan mempercepat
dalam menemukan titik kegagalan sistem. Dengan daya rendah,
sehingga mempermudah dalam melakukan proses perhitungan.

2. Alat yang dideteksi tidak menggunakan komponen SMD


Jika alat yang dideteksi tidak menggunakan komponen SMD akan jauh
lebih mudah dideteksi. Hal ini dikarenakan alat ini bekerja dengan
prinsip pencitraan 3D di bantu dengan menggunakan komputer untuk
simulasi. Jika alat yang akan dideteksi menggunakan komponen SMD
maka akan kesulitan dalam pencitraan 3D dikarenakan bentuk
komponen yang hampir sama yaitu berbentuk kotak dan kecil. Deteksi
komponen SMD memungkinkan asalah telah ada data base dari alat
atau blok diagaram yang telah dimasukkan sebagai database dari
software yang digunakan. Jika hal ini dilakukan maka memungkinkan
untuk mendeteksi alat yang menggunakan komponen SMD.
3. Alat yang dideteksi hanya menggunakan PCB Double Layer
Kita tahu bahwa alat-alat elektronika sekarang mempunyai desain yang
kecil yang mana PCB yang digunakan lebih dari single layer. Sama
halnya dengan komputer, yang mana PCB yang digunakan adalah
empat layer. Untuk mempermudah dalam pencitraan karena jalur PCB
harus dideteksi maka disini alat ini hanya akan dibatasi mampu
mendeteksi alat yang hanya menggunakan PCB Double Layer saja.
4. Alat ini mampu menghasilkan frekuensi dan panjang gelombang
yang bervariasi antara 0-1 GHz.
Pada tingkat frekuensi dan panjang gelombang tertentu saja gelombang
radio dapat dipantulkan dan menembus benda tertentu. Karena alat
mempunyai prinsip kerja seperti itu, maka alat ini harus mampu
mengeluarkan frekuensi dan panjang gelombang tertentu pula. Tidak
konstan. Hal ini dikarenakan perbedaan bahan yang digunakan baik
dalam komponen maupun dalam chasing nya. Dengan variasi
frekuensi dan pangjang gelombang tertentu maka dapat dipastikan isi
dari alat yang akan dideteksi dapat dicitrakan secara sempurna.

5. Receiver mampu menerima variasi frekuensi dan panjang


gelombang.
Karena alat mempunyai prinsip kerja menggunakan variasi frekuensi
dan panjang gelombang tertentu maka receiver pun juga harus mampu
menangkap frekuensi dan panjang gelombang yang dipancarkan
transmitter.

D. Blok Diagram
Blok diagram dari alat ini adalah sebagai berikut:

1. Blok transmitter
Blok rangkaian

yang mempunyai fungsi yaitu memancarkan

gelombang radio dengan frekuensi dan panjang gelombang yang


bervariasi, yiatu 0-1 GHz.

2. Blok Receiver
Blok rangkaian yang mempunyai fungsi sebagai penerima frekuensi
yang dipancarkan baik itu hasil dari pantulan maupun ketika frekuensi
menembus suatu alat.

3. Blok Analisis Komputer


Dari hasil pantulan tersebut kemudian dianalisis dengan menggunakan
komputer untuk dicari persamaan dengan database dan dicitrakan
dalam

bentuk

3D.

sekarang

hampir

semua

teknologi

telah

menggunakan komputer sebagai otak prosesor utama. Dan setelah itu


dapat disimulasikan sehingga dapat diketahui titik kegagalan suatu
sistem.

4. Repairing
Segera setelah titik kegagalan diketahui maka dapat segera dilakukan
perbaikan.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dengan

menggunakan

alat

ini

yang

mempunyai

prinsip

kerja

menggunakan gelombang radio dengan variasi frekuensi dan panjang


gelombang memungkinkan untuk melakukan analisis citra 3D dengan
bantuan komputer. Untuk teknologi sekarang perkembangan software dan
image prosesing berkembang pesat, hampir semua proses menggunakan
komputer dan sensor telah tergantikan dengan image processing. Untuk itu
alat ini akan sangat mungkin diciptakan di masa depan sehingga seorang
dapat melakukan perbaikan alat-alat elektronikanya sendiri.

B. Saran
Masih diperlukan pemikiran mengenai bagaimana membedakan antara
komponen yang satu dengan komponen yang lain. Disini kami berpikir
untuk dapat melakukan hal tersebut dapat dilakukan dengan perbandingan
database. Tentu saja, untuk perkembangan lebih jauh user dapat
menambahkan database sendiri untuk alat-alat yang sering diperbaiknya.

Anda mungkin juga menyukai