PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Asma pada anak-anak atau orang dewasa biasanya ditandai dengan
serangan sesak napas yang disebut juga bengek, saat penderita kecapaian atau
mungkin sedang istirahat, dan serangannya bisa ringan atau berat. Ada
beberapa pecetus terjadinya asma, seperti hewan, asap, atau serbuk sari.
(Ayres, 2003)
Ada yang mengira asma hanya terjadi pada anak-anak, dan ada
menganggap asma dapat menyerang manusia pada usia berapa saja. Ada yang
menganggapnya sebagai gangguan yang muncul sekali-kali dan hanya
memerlukan perawatan sekedarnya, dan ada pula yang menganggapnya
sebagai masalah yang menetap, perlu diperhatikan dan membutuhkan
perawatan terus menerus. (Ayres, 2003)
Kata asma digunakan sebagai istilah untuk keadaan sesak napas akibat
penyempitan pada pipa bronkial (pembuluh tenggorokan). Banyak faktor
yang berperan dalam mencetuskan asma dan beberapa di antaranya
menyebabkan serangan asma. Sebagai tambahan, faktor ini sangat bervariasi
pada tiap orang. (Ayres, 2003)
Pada tenaga kesehatan, khususnya perawat, perlu adanya pemberan asuhan
keperawatan gadar dan kritis yang baik pada pasien asma. (Ayres, 2003)
Untuk itu dalam makalah ini kami akan memaparkan tentang askep gadar
dan kritis pada pasien asma.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Gawat Darurat yaitu
tentang askep gadar dan kritis pada pasien asma agar mahasiswa/i dapat
memberikan asuhan keperawatan dawat darurat yang tepat dan benar pada
pasien asma.
2. Tujuan Khusus
Untuk mengetahui tentang askep gadar dan kritis pada pasien asma
yang meliputi :
a. Definisi Asma
1
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Asma adalah suatu kondisi dimana jalan udara dalam paru-paru meradang
hingga lebih sensitive terhadap factor khusus (pemicu) yang menyebabkan
jalan udara menyempit hingga aliran udara berkurang dan mengakibatkan
sesak napas dan bunyi napas mengikik. Yang mana asma sangat berbeda
2
antara setiap orang sehingga penangannya pun juga berbeda. Tergantung dari
factor pencetusnya. Pada dasarnya ada tiga proses yang mengarah pada
penyempitan jalan napas dan sesak napas mengikik diantaranya :
1. Lapisan tenganjalan udaramem bengkak
2. Kelenjer lender menghasilkan lebih banyak sekresi (dahak yang harus
dibatukkan untuk membersihkan jalan napas)
3. Otot halus berkontraksi akibat pelepasan bahan-bahan dari sel yang
meradang.
Selama asma, dinding otot jalan napas berkontraksi hingga diameter
bagian dalamnya menyempit. Meningkatnya pengeluaran lendir dan
peradangan dibagian dalam jalan napas mengakibatkan jalan napas menjadi
sempit lagi.
B. Faktor Pemicu Asma menurut Ayres (2003)
1. Olahraga
Olahraga merupakan pemicu paling utama, khususnya pada anakanak. Dan sering menjadi salah satu penyebab dari timbulnya asma.
Masalahnya adalah napas yang terengah-engah sehabis mengeluarkan
banyak
tenaga
sering
dianggap
sebagai
kurang
bugarnya
tubuh
E. Pathway
Cara kerja obat ini dengan mengendurkan otot dalam dinding jalan
napas, sehingga jalan napas terbuka danudara dapat keluar masuk dengan
lebih mudah. Obat ini disebut dengan bronkodilator dan digunakan
dengan cara dihirup. (Ayres, 2003)
2. Obat pencegahan
Cara kerja obat ini adalah dengan mengurangi peradangan pada
jalan napas dan meredakan iritasi. Yang mana obat ini harus digunakan
secara tetap, biasanya dua kali sehari. Tiga jenis obat pencegah asma
menurut Ayres :
a. Steroid hirup
b. Cromoglycate (intal)
Natrium kromoglikat 5 mg.
Indikasi : pengobatan asma bronkial, termasuk pencegahan Exercise
Induced Asthma.
Kontra indikasi : hipersensitif.
Efek samping : dapat terjaid irirtasi ringan tenggorokan, mual, batuk,
dan bronkospasma sementara.
Dosis : dewasa dana anak : dosis awal sehari 4 x 2 inhalansi
(semprot); dosis pemeliharaan, sehari 4 1 inhalansi; dosis tunggal, 2
inhalansi yang diberikan 10 menit sebelum latihan dapat mencegah
bronkospasma. Pada lansia : dosis anjuran sama dengan dosis dewasa.
Terapi kombinasi dengan steroid : memungkinkan untuk mengurangi
atau menghentikan p-penggunaan steroid di bawah pengawasan
dokter; dianjurkan penurunan dosis steroid sebesar 10% per minggu.
Terapi kombinasi dengan brobkodilator : dianjurkan pemberian
bronkodialtor terlebih dahulu.
Kemasan : dus 1 kanister 112 kali inhalansi + 1 plastik mouth Rp.
75.130,- (ISO, 2012)
c. Nedocromil (tilade)
Natrium nedokromil 2 mg/inhalasi (aerosol)
Indikasi : pengobatan asma bronkial derajat ringan sampai sedang.
Kontra indikasi : hipersensitif.
Efek samping : pusing dan mual, batuk dan bronkospasma.
Perhatian : tidak dianjurkan saat serangan bronkospasma akut,
sebaiknya tidak diberikan pada masa kehamilan terutama selama
trisemester pertama, ibu menyusui.
6
gangguan
kardiovaskuler,
suatu
gerakan
olah
raga
dan
kelainan
bronkupulmonari.
Kontra indikasi : tirotoksikosis, stenosis subvalvular, aortik,
takiaritmia.
Efek samping : mulut kering dan kelainan ventrikel.
Dosis : dewasa dan anak di atas 6 tahun, sehari 3x 1-2 sedot/dosis
tunggal.
kemasan : 100/10 ml MDI Rp. 88.990,-; 200/10 ml MDI Rp.
96.580,-; (ISO, 2012)
4) Efomoterol (Foradil oxis)
2. Obat pencegah
a. Beclomethason
Beklometason dipropionat 200 mg/dosis, laktosa monohidrat
secukupnya.
Indikasi : asma yang tidak terkontrol hanya dengan bronkodilator,
tidak terkontrol dengan natrium kromoglikolat sebagai tambahan
bronkodilator, asma bergantung kortikosteroid sistemik atau
hormon adrenokortikotropik (ATCH).
Kontra indikasi : hipersensitif.
Efek samping : penekanan fungsi adrenal dilaporkan terjadi pada
orang dewasa yang menerima lebih dari 1500 mg sehari, pada
beberapa pasien terjadi infeksi mulut kandidiasis pada mulut dan
tenggororkan,
sreak,
batuk
luka
pada
tenggorokan,
juga
dilaporkan.
Kemasan : easyhaler 200 mg/dosis, serbuk inhalasi 200 dosis.
Kemasan starter : 1 perangkat inhalasi dalam dus dan 1 tutup
pelindung. Kemasan user : 1 perangkat inhaler dalam dos. (ISO,
2012)
a) Seri becodine
b) Seri beclazon
c) Seri filair
b. Budesonide (Pulmicort)
Budesonid 0,25 mg; 0,50 mg/ml.
Indikasi : asma bronkus.
8
adanya
yang sesak karena kebutuhan akan oksigen semakin sedikit yang dapat
diperoleh.
Diagnosa keperawatan :
Ketidakefektifan bersihan jalan napas b/d penumpukan sputum
Intervensi :
a. Amankan pasien ke tempat yang aman lokasi yang
luas
dan
sesak napas
berat
sehingga
pasien
tidak
mampu
11
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan sebagai berikut :
Asma adalah suatu kondisi dimana jalan udara dalam paru-paru
meradang hingga lebih sensitive terhadap factor khusus (pemicu) yang
menyebabkan jalan udara menyempit hingga aliran udara berkurang dan
mengakibatkan sesak napas dan bunyi napas mengikik. Faktor Pemicu
Asma : Olahraga, Allergen, Asap, debu dan bau yang menyengat, pilek dan
virus, Emosi dan stress, Cuaca dan polusi. Gejala umum asma : Napas
mengikik, Sesak napas, Batuk, Sesak dada. Obat-obat asma : Obat pelega
sesak napas, Obat pencegahan, Pengobatan darurat. Intervensi : Airway
Management, Energy Management & Anxiety Reduction. KGD :
Pengkajian Klinis, dan ABCDE (Airway, Breathing, Circulation, Disability,
Exposure).
B. SARAN
Dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan baik dari
segi materi maupun pembahasan untuk itu kami mengharapkan masukan
dari pembaca.
Dengan selesainya makalah ini pembaca dapat memahami tentang
askep KGD asma sehingga tenaga kesehatan, perawat pada khususnya dapat
12
memberikan asuhan keperawatan gawat darurat pasien asma yang tepat dan
benar.
13