Anda di halaman 1dari 10

KLT (KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS)

1.Tujuan :
1. Mengetahui pemakaian kromatografi lapisan tipis untuk pemisahan
komponen komponen dalam senyawa atau campuran.
2. Mencari harga Rf dari beberapa komponen pada system fasa diam dan
fasa gerak.
3. Untuk mengetahui fasa gerak (eluen) yang cocok dan bagus untuk
memisahkan komponen komponen dalam suatu senyawa ataw
campuran.

I.

Teori Dasar
Kromatografi adalah suatu metoda pemisahan campuran senyawa atau

komponen berdasarkan perbedaan distribusi senyawa atau komponen tersebut


antara dua fasa, yaitu fasa gerak (eluen) dan fasa diam (adsorben).
Kromatografi lapisan tipis dikembangkan oleh Egon Stahl dengan
menempelkan absorbern pada lempengan gelas, sehingga merupakan lapisan.
Selain plat kaca juga digunakan plat alumina.
Distribusi fasa atau perpindahan molekul suatu komponen dari fasa yang
bergerak menuju fasa diam yang

dilaluinya

merupakan suatu proses

kesetimbangan.
Ada 2 macam distribusi fasa, yaitu :
1. Distribusi fasa partisi, yaitu distribusi fasa yang terjadi karena perbedaan
kelarutan komponen-komponen dalam pelarur-pelarut yang tidak saling
melarut.
2. Distribusi fasa adsorpsi, yaitu distribusi fasa yang terjadi karena adanya
perbedaan daya adsorpsi komponen pada fasa padat,
Kromatografi lapisan tipis bekerja berdasarkan pada distribusi fasa adsorpsi
cair padat. Sebagai fasa padat atau absorbennya berupa lapisan tipis bubur

alumina , silica gel yang menempel pada permukaan selembar lempengan kaca
atau lempengan alumina.
Sedangkan sebagai fasa gerak atau eluen yang digunakan untuk membawa
zat yang diperiksa bergerak melalui fasa padat. Eluen KLT ini berupa cairan yang
mengelusi campuran komponen atau senyawa dari ujung yang satu ke ujung yang
lain,yaitu dari bagian bawah plat ke bagian atas plat.
Larutan pekat senyawa yang diperiksa ditotolkan pada permukaan lapisan
tipis bubur silika gel atau alumina pada sauatu garis yang sejajar. Lapisan tipis
yang telah ditotolkan larutan pekat dari zat yang diperiksa dimasukkan ke dalam
botol kromatografi yang telah berisi eluen. Komponen yang lebih kuat diserap
oleh adsorben akan lebih lambat naiknya dan komponen yang kurang diserap oleh
adsorben akan lebih cepat naiknya pada plat. Sehingga pada plat akan terdapat
komponen-komponen yang tersusun sepanjang plat.
Untuk mengidentifikasi komponen yang satu dengan yang lainnya dapat
digunakan factor retensi Rf ( Reterdation factor = factor perintang lambatan )
Rf = Jarak yang ditempuh komponen (hk)
Jarak yang ditempuh eluen (he)
-------ihj
he
hk

Bilangan Rf
Kelincahan suatu senyawa dalam mengembang tertentu disebut dengan
bilangan Rf

dan menurut teori Rf merupakan ciri senyawa tersebut yang

terulangkan.

Bilangan Rf didefenisikan sebagai jarak yang ditempuh oleh

senyawa dibagi dengan jarak yang ditempuh oleh garis depan pengembang
(diukur dari garis awal ). Karena itu, bilangan Rf hanya kira-kira saja terulangkan
dibeberapa laboratorium dan karena alasan tersebut, adanya korelasi nyata dengan

bilangan Rf harus dianggap sebagai petujuk identifikasi saja sebelum kedua


senyawa tadi dikromatografi berdampingan pada kertas yang sama.

II.

Prosedur Kerja :
Alat-alat yang digunakan :
o Gelas piala 250 mL
o Mistar & Alat tulis
o Pipa kapiler
o Pipet takar 10 mL
o Kaca arloji
Bahan-bahan yang digunakan :
o Metilen Red
o Rhodamin B
o Metilen Blue
o Asam asetat 0,1 N
o Metanol p.a
o Butanol p.a
Cara kerja :
1. Lapisan plat alumina diukur 1 cm dari bagian bawah.
2. Disiapkan eluen I dan eluen II yaitu campuran dari :
Eluen
I
II

Etil asetat
1
4

Propanol
2
2

As.asetat
4
1

3. Ditotolkan zat warna kelapisan tipis dengan 3 totolan yaitu :

Ket:

Eluen
I
I
A AB B
A Metilen blue

II
A AB B

B Rhodamin B
AB metilen blue & rhodamin B
Dicelupkan ke dalam gelas piala yang telah berisi eluen, hindari
noda jangan sampai terendam.
4. Diperhatikan kenaiakan eluen setelah beberapa saat.
5. Setelah eluen berhenti, lapisan tipis dikeringkan dan diukur hk dan he.

6. Kemudian dicari harga Rf nya.

III. Pengamatan :
Dari praktikum yang telah kami lakukan dapat diamati sebagai berikut :
Untuk totolan A,AC & C

Eluen I

Eluen II

Warna A : Biru

Warna AC : Merah

Warna C1:Biru

Warna C1 : Biru

Warna C2 :Merah

Warna C2 : Biru

Warna B:Merah

Warna B

IV. Hasil dan Perhitungan

: Merah

Hasil yang didapat adalah :


Untuk totolan A,AC & C
Eluen I :
hk A = 0,3 cm
hk C1 = 0,3 cm
hk C2 = 4,4cm
hk B

= 4,4 cm

hf

= 6,2 cm

Rf = Jarak yang ditempuh komponen (hk)


Jarak yang ditempuh eluen (hf)

Rf noda A = hkA
hf

Rf noda C2 = hkC2
hf

= 0,3 cm
6,2 cm

= 0,3 cm
6,2 cm

= 4,4 cm
6,2 cm

= 0,0483

= 0,0483

= 0,7096

Rf noda B = hkB
hf
= 4,4 cm
6,2
=0,7096

Eluen II :

Rf noda C1 = hkC1
hf

hk A = 1,7 cm
hk C1 = 1,4 cm
hk C2 = 4,4cm
hk B

= 4,4 cm

hf

= 5,2 cm

Rf = Jarak yang ditempuh komponen (hk)


Jarak yang ditempuh eluen (hf)

Rf noda A = hkA
hf

Rf noda C1 = hkC1
hf

Rf noda C2 = hkC2
hf

= 1,7 cm
5,2 cm

= 1,4 cm
5,2 cm

= 4,4 cm
5,2 cm

= 0,3269

= 0,2692

= 0,8461

Rf noda B = hkB
hf
= 4,4 cm
5,2
= 0,8461

V.

Kesimpulan
Dari praktikum yang kami lakukan yang berjudul Kromatografi Lapisan

Tipis didapatkan hasil Rf sebagai berikut :


Rf untuk noda A,AC & C
Eluen 1:Rf noda A =0,0483
Rf noda C1 =0,0483
Rf noda C 2 =0,7096
Rf noda B

=0,7096

Eluen 2: Rf noda A =0,3269


Rf noda C1 =0,2692
Rf noda C 2 =0,8461
Rf noda B

=0,8461

Dari kedua macam eluen dapat diamati bahwa eluen 11 lebih cepat menyerap
kelapisan fasa diam dan pemisahan komponennya lebih bagus dan baik
dibandingkan dengan eluen I, karena perbedaan komposisi dari masing masing
eluen, yaitu:
Eluen I : - Etil Asetat = 1 mL
- Propanol

= 2 mL

- as. asetat

= 4 mL

Eluen II : - Etil Asetat

= 4 mL

- Propanol

= 2 mL

- as.asetat

= 1 mL

Daftar Pustaka
Darmawangsa. Z. A. 1986. Penuntun Paraktikum Analisis Instrumen.
(dasar-dasar dan Penggunaan). CV Graguna Jakarta. Jakarta.
S.M. Kophlior. 1984. Konsep Dasar Kimia Analitik. Universitas Indonesia.
Jakarta.
Dujaatma ph. D. Kimia Universitas. Jilid II Erlangga. Jakarta

LAPORAN PRAKTIKUM
ANALISIS INSTRUMEN II
KLT
(KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS)

DISUSUN OLEH :
Asmaul Husna
1220099

Anggota: kel 1C.1


FEBRI HARDIANSAH
EDO BAYU OKTAVIO

AKADEMI TEKNOLOGI INDUSTRI PADANG

2014

Anda mungkin juga menyukai

  • Sang Pemimpi
    Sang Pemimpi
    Dokumen5 halaman
    Sang Pemimpi
    DhesiieShiieCweggcuexx
    Belum ada peringkat
  • Sang Pemimpi
    Sang Pemimpi
    Dokumen5 halaman
    Sang Pemimpi
    DhesiieShiieCweggcuexx
    Belum ada peringkat
  • Pencemaran Air
    Pencemaran Air
    Dokumen12 halaman
    Pencemaran Air
    DhesiieShiieCweggcuexx
    Belum ada peringkat
  • Pencemaran Air
    Pencemaran Air
    Dokumen14 halaman
    Pencemaran Air
    DhesiieShiieCweggcuexx
    Belum ada peringkat
  • Pencemaran Air
    Pencemaran Air
    Dokumen12 halaman
    Pencemaran Air
    DhesiieShiieCweggcuexx
    Belum ada peringkat
  • 3.KLT Una
    3.KLT Una
    Dokumen10 halaman
    3.KLT Una
    DhesiieShiieCweggcuexx
    Belum ada peringkat
  • Kewirausahaan
    Kewirausahaan
    Dokumen6 halaman
    Kewirausahaan
    DhesiieShiieCweggcuexx
    Belum ada peringkat
  • konduktometerLILA
    konduktometerLILA
    Dokumen6 halaman
    konduktometerLILA
    DhesiieShiieCweggcuexx
    Belum ada peringkat
  • Komitmen Manajemen PT.BAKSO RESAPI
    Komitmen Manajemen PT.BAKSO RESAPI
    Dokumen16 halaman
    Komitmen Manajemen PT.BAKSO RESAPI
    Tika Delano RoseVelt
    Belum ada peringkat