d. Lobus oksipitalis
Mengandung korteks penglihatan primer, menerima informasi penglihatan dan
menyadari sensasi warna.
Salah satu ciri khas otak mengendalikan sensorik dan motorik yaitu bahwa setiap
hemisfer otak terutama mengurus sisi tubuh kontra lateral. ( Prince, Sylvia
Anderson, 1995 :922-923)
3. Fisiologi Otak
Sistem karotis terutama melayani hemisfer otak dan sistem vertebrabasilaris
terutama memberi darah bagi batang otak, serebelum dan bagian posterior
hemisfer. Aliran darah di otak (ADO) dipengaruhi terutama oleh 3 faktor. Dua yang
paling penting adalah tekanan untuk memompa darah dari sistem arteri kapiler ke
sistem vena dan tahanan (perifer) pembuluh darah otak. Faktor ketiga adalah faktor
darah sendiri yaitu viskositas dan koagulobilitasnya (kemampuan untuk membeku).
Dari faktor pertama, yang penting adalah tekanan darah sistemik (faktor jantung,
darah, pembuluh darah dan lain-lain) dan faktor kemampuan khusus pembuluh
darah otak (arteriol) untuk menguncup bila tekanan darah sistemik naik dan
berdilatasi bila tekanan darah sistemik menurun. Daya akomodasi sistem arteriol
otak ini disebut daya otoregulasi pembuluh darah otak yang berfungsi normal bila
tekanan sistolik antara 50 150 mmHg.
Faktor darah, selain viskositas darah dan daya membekunya, juga diantaranya
seperti kadar/tekanan parsial CO2 dan O2 berpengaruh terhadap diameter arteriol.
Kadar/tekanan parsial CO2 yang naik, PO2 yang turun, serta suasana jaringan yang
asam ( pH rendah ), menyebabkan vasodilatasi, sebaiknya bila tekanan parsial CO2
turun, PO2 naik, atau suasana pH tinggi, maka terjadi vasokontriksi.
Viskositas/kekentalan darah yang tinggi mengurangi ADO. Sedangkan koagulobilitas
yang besar juga memudahkan terjadinya trombosis dan aliran darah lambat, akibat
ADO yang menurun. .( Harsono, 1996 : 82-83).
Diposkan oleh Iwan Setiawan di 14.37 Tidak ada komentar: Link ke posting ini
SENIN, 14 DESEMBER 2009
Saraf Kranialis
Saraf kranialis terdiri dari 12 pasang yaitu :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Nervus Facialis : cabang motorik saraf ini mempersarafi otot wajah. Saraf ini
juga berfungsi menghantarkan rasa pengecapan dari lidah 2/3 depan, selain
itu juga mempersarafi kelenjar ludah sublingalis
8.
9.
10.
Nervus Vagus : Bagian motorik dari nervus X ini menuju otot-otot palatum
mole dan pharyng. Cabang para simpatik mempersarafi alat-alat viscera dada
dan abdomen
11.
12.
Saraf Spinalis
Saraf Spinalis terdiri dari 31 pasang saraf yang tersusun secara simetris masing-masing berasal dari medula
spinalis melalui 2 buah radiks: radiks sensorik (dorsalis) dan motorik (ventralis). Saraf-saraf ini dibagi
secara topografis menjadi 8 pasang saraf cervical (C 1-8), 12 torakal (T 1-12), 5 lumbal (L 1-5), 5 sacral
(S 1-5) dan satu coccygeus (C). Neuron-neuron yang menyalurkan hantaran motorik pada bagian
perjalanan terakhir yaitu di kornu anterior medula spinalis menuju sel-sel otot skeletal dinamakan Lower
Motoneuron. Lower Motoneuron menyusun inti-inti radiks ventralis saraf spinalis.
Diposkan oleh Iwan Setiawan di 23.44 Tidak ada komentar: Link ke posting ini
SELASA, 24 NOVEMBER 2009
OTAK (serebri)
Otak merupakan bagian depan dari sistem saraf pusat yang mengalami perubahan
dan pembesaran. Bagian ini dilindungi oleh 3 selaput otak yang disebut meningen
(duramater, arachnoid, dan piamater) dan berada di dalam rongga tengkorak.
Bagian-bagian otak:
Hemisferium serebri
Kedua hemisferium serebri, yang membentuk bagian otak yang terbesar, dipisahkan
oleh fisura longitudinalisserebri yang dalam. Permukaan hemisferium serebri terdapat
alur-alur atau parit-parit yang dikenal sebagai fissura dan sulcus. Bagian otak yang
terletak di antara alur-alur ini dinamakan konvolusi atau gyrus. Fissura lateralis serebri
(fissura Sylvii) memisahkan lobus temporalis dari lobus frontalis.
Bagian-bagian serebri yang utama:
1.
Lobus Frontalis : Di sini terletak pusat pengatur gerakan di bawah sadar dari
otot-otot rangka pada sisi tubuh berlawanan, dan impuls saraf berjalan
sepanjang akson sel saraf dalam traktus (jaras) kortikobulbaris dan
kortikospinalis menuju nuklei nervus serebrospinalis. Lesi iritatif pada daerah
tersebut dapat menyebabkan kejang, yang dimulai dengan kejang fokal dan
kemudian meluas meliputi kelompok otot besar, gangguan kesadaran dan
kelemahan atau paralisis konvulsi. Lesi destruktif pada daerah tersebut akan
menghasilkan paresis kontralateral pada otot yang sesuai.
2.
Lobus Parietalis : Pada girus post sentralis terletak korteks proyeksi sensorik
primer untuk penerimaan sensasi umum yang berasal dari radiatio thalamika
dan membawa sensibilitas dari kulit, otot, sendi serta tendo pada sisi tubuh
berlawanan.
3.
Lobus Occipitalis : Pada lobus ini terletak korteks reseptif visual (penglihatan)
4.
5.
Insula : Insula ini terbenam di dalam fissura lateralis serebri dan dapat
diperlihatkan dengan memisahkan tepi fissura sebelah atas bawah.
6.
DIENSEFALON
Bagian ini mencakup thalamus dengan korpus genikulatum, epitalamus, subthalamus
dan hipotalamus. Thalamus merupakan struktur penentu bagi persepsi bebrapa tipe
sensasi. Hipotalamus yang terletak di sebelah ventral thalamus dan membentuk lantai
serta dinding inferior lateral dari ventrikel III. Kerusakan pada regio hipotalamus dapat
menghasilkan berbagai macam gejala termasuk Diabetes Insipidus, Obesitas, Distrofi
sexual, Somnolen, Kehilangan nafsu sex dan kehilangan pengendalian temperatur.
MESENSEFALON
Merupakan bagian otak yang pendek dan terletak diantara pons dan hemisferium
serebri. di sisi terletak nukleus saraf kranialis okulomotorius (n.III) dan troklearis (n.IV)
yang berperan dalam gerakan bola mata.
PONS
Terletak di sebelah ventral serebelum dan anterior medula. Pada pons ini terletak inti
dari saraf kranialis trigeminus (n.V), abdusens (n.VI), fasialis (n.VII), dan vestibulariskoklearis (n.VIII). Lesi di daerah batang otak dapat menyebabkan gejala yang dapat
dihubungkan dengan terlibatnya lintasan motorik dan sensorik yang melewati lesi
tersebut, terutama dengan terlibatnya nuklei saraf kranialis yang berada dalam daerah
lesi.
MEDULA OBLONGATA
Merupakan bagian batang otak yang berbentuk pyramid diantara medula spinalis dan
pons. Pada medula oblongata terletak nukleus saraf kranialis glossofaringeus (n.IX),
vagus (n.X), assesorius (n.XI), dan hipoglossus (n.XII)
SEREBELUM
Terletak pada fossa posterior tengkorak di belakang pons dan medulla, dipisahkan
dengan serebrum yang berada dibagian superior oleh perluasan duramater yaitu
tentorium serebeli. Fungsi serebelum ini antara lain mempertahankan posisi tubuh
mengendalikan otot-otot antigravitasi dari tubuh, dan mengerem pada gerakan di
bawah kemauan, terutama gerakan yang memerlukan pengawasan dan penghentian
serta gerakan halus dari tangan.
SISTEM VENTRIKEL
Di dalam substansia otak terdapat suatu sistem komunikasi yang terdiri atas 4 buah
rongga (ventrikel) yang terisi cairan serebrospinalis.
SISTEM PEREDARAN DARAH
Pada dasarnya sistem peredaran darah arteri ke otak terdiri 2 golongan yaitu: sepasang
peredaran darah karotis pada bagian depan dan vertebrobasilaris pada bagian
belakang . Arteria karotis ini masuk ke dalam rongga tengkorak melalui kanalis
karotikus dan kemudian bercabang menjadi arteria serebri media dan arteria serebri
anterior. Arteria vertebralis cabang dari arteria subclavia memasuki otak melalui
foramen magnum, di bagian dorsal batang otak menyatu menjadi arteria basilaris dan
kemudian berakhir menjadi dua arteri serebri posterior. Pada dasar otak cabang-cabang
dari keduanya membentuk anastomosis (hubungan) yang disebut Circulus Willisi. Pada
peredaran darah balik (vena), aliran darah vena akan bermuara ke dalam sinus-sinus
duramater, sinus merupakan saluran pembuluh darah yang terdapat di dalam struktur
duramater. dalam keadaan fisiologik jumlah darah yang mengalir ke otak ialah 50-60 ml
per 100 gram otak permenit. Jadi untuk berat otak dewasa 1200-1400 gram diperlukan
aliran darah 700-840 ml/menit
Diposkan oleh Iwan Setiawan di 16.59 Tidak ada komentar: Link ke posting ini
Diposkan oleh Iwan Setiawan di 22.25 Tidak ada komentar: Link ke posting ini