Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN PENDAHULUAN

ARDS ( ACUTE RESPIRATORY DISTERSS SYINDROM )


A. Definisi
ARDS adalah suatu sindrom gagal napas akut akibat kerusakan sawar
membran kapiler alveoli sehingga menyebabkan edema paru akibat peningkatan
permeabilitas. Hal ini dapat timbul sebagai komplikasi pada berbagai penyakit
interna dan bedah. Harus dibedakan antara ARDS dengan acute lung injury (ALI)
yaitu suatu bentuk ARDS yang lebih ringan. Edema paru biasanya disebabkan
peningkatan tekanan pembuluh kapiler paru (misalnya pada gagal jantung kiri),
tapi edema paru pada ARDS timbul akibat peningkatan permeabilitas kapiler
alveolar.
ARDS adalah suatu keadaan gagal nafas yang ditandai dengan hipoksemia
berat, komplains paru yang buruk dan infitrat difus pada pemeriksaan radiology;
dimana odem paru karena dekompensasio kordis dapat disingkirkan (walaupun
pada kenyataannya sangat sulit menyingkirkan keadaan ini). ARDS dikenal
sebagai manifestasi atau bagian dari suatu inflamasi sistemik seperti SIRS. Karena
definisi ARDS sesungguhnya tidak spesifik. Adanya infiltrate yang bilateral pada
paru dapat pula disebabkan oleh berbagai hal seperti pneumonia, kontusio paru,
trauma dada, aspirasi , kelainan autoimun, inhalasi, perdarahan intrapulmonum,
dan kondisi non pulmonum.
Acute respiratory distress syndrome (ARDS) adalah salah satu penyakit paru
akut yang memerlukan perawatan di Intensive Care Unit (ICU) dan mempunyai
angka kematian yang tinggi yaitu mencapai 60%
Sindrom distress pernapasan (respiratory distress syndrome, ARDS) adalah
suatu penyakit yang ditandai oleh kerusakan luas alveolus dan atau membran

kapiler paru. ARDS selalu terjadi setelah suatu gangguan besar pada sistem paru,
kardiovaskuler, atau tubuh secara luas.
ARDS ( Gagal nafas Akut ) merupakan ketidakmampuan atau kegagalan
sitem pernapasan oksigen dalam darah sehingga pertukaran oksigen terhadap
karbondioksida dalam paru - paru tidak dapat memelihara laju konsumsi oksigen
dan pembentukan karbondioksida dalam sel sel tubuh.sehingga tegangan oksigen
berkurang.
B. Etiologi
ARDS dapat terjadi akibat cedera langsung kapiler paru atau alveolus.
Namun, karena kapiler dan alveolus berhubungan sangat erat, maka destruksi
yang luas pada salah satunya biasanya menyebabkan estraksi yang lain. Hal ini
terjadi akibat pengeluaran enzim-enzim litik oleh sel-sel yang mati, serta reaksi
peradangan yang terjadi setelah cedera dan kematian sel. Contoh-contoh
kondisi yang mempengaruhi kapiler dan alveolus disajikan di bawah ini.
Destruksi kapiler, apabila kerusakan berawal di membran kapiler, maka
akan terjadi pergerakan plasma dan sel darah merah ke ruang interstisium. Hal
ini meningkatkan jarak yang harus ditempuh oleh oksigen dan karbon dioksida
untuk berdifusi, sehingga kecepatan pertukaran gas menurun. Cairan yang
menumpuk di ruang interstisium bergerak ke dalam alveolus, mengencerkan
surfaktan dan meningkatkan tegangan permukaan. Gaya yang diperlukan untuk
mengembangkan alveolus menjadi sangat meningkat. Peningkatan tegangan
permukaan ditambah oleh edema dan pembengkakan ruang interstisium dapat
menyebabkan atelektasis kompresi yang luas.
Destruksi Alveolus apabila alveolus adalah tempat awal terjadinya
kerusakan, maka luas permukaan yang tersedia untuk pertukaran gas berkurang
sehingga kecepatan pertukaran gas juga menurun. Penyebab kerusakan
alveolus antara lain adalah pneumonia, aspirasi, dan inhalasi asap. Toksisitas

oksigen, yang timbul setelah 24-36 jam terapi oksigen tinggi, juga dapat
menjadi penyebab kerusakan membran alveolus melalui pembentukan radikalradikal bebas oksigen.
Tanpa oksigen, jaringan vaskular dan paru mengalami hipoksia sehingga
semakin menyebabkan cedera dan kematian sel. Apabila alveolus dan kapiler
telah rusak, maka reaksi peradangan akan terpacu yang menyebabkan
terjadinya edema dan pembengkakan ruang interstitium serta kerusakan kapiler
dan alveolus di sekitarnya. Dalam 24 jam setelah awitan ARDS, terbentuk
membran hialin di dalam alveolus. Membran ini adalah pengendapan fibrin
putih yang bertambah secara progesif dan semakin mengurangi pertukaran gas.
Akhirnya terjadi fibrosis menyebabkan alveolus lenyap. Ventilasi, respirasi dan
perfusi semuanya terganggu. Angka kematian akibat ARDS adalah sekitar
50%. (Elisabeth J. Cowin, 2001, hal. 420-421)
Selain itu, adapun penyebab lain dari ARDS adalah :
Syok karena berbagai sebab ( terutama hemorragik,pancreatitis acut
hemorragik, sepsis gram negative )
Sepsis tanpa syok, dengan atau tanpa koagulasi intravascular
diseminata (DIC ).
Pneumonia virus yang berat.
Trauma yang berat ( cedera kepala, cedera dada langsung, trauma
pada berbagai organ dengan syok hemorragik, fraktur majemuk
dimana emboli lemak terjadi berkaitan dengan fraktur femur )
Cedera aspirasi / inhalasi ( aspirasi isi lambung, hampir tenggelam,
inhalasi asap, inhalasi gas iritan ).
Toksik O2 overdosis narkotika.
Post perfusi pada pembedahan pintas kardiopulmonar.

Anda mungkin juga menyukai