Anda di halaman 1dari 11

CBR TEST

Disetujui:

(CALIFORNIA BEARING RATIO TEST)

TUJUAN
Untuk menentukan angka CBR.
RUANG LINGKUP
Melakukan pengujian untuk menentukan angka CBR.
DASAR TEORI
Yang dimaksud dengan angka CBR yaitu: perbandingan antara kwalitas tanah yang kita
selidiki dengan suatu angka standard dari suatu sub base, sub grade, dan base dari
Pavements.
wet =

w =

dry
E =

berat tanah dalam mold


volume tanah

berat air
berat tanah kering

Ws
(kg/cm3)
V

100%

wet
(kg/cm3)
w = dalam desimal
1+ w
Tinggi jatuh hammer berat hammer jml jatuh
kg/cm3
1/5 Volume
=

Jumlah air yang harus ditambahkan = (x - 5000) mL


W2+100
x = 5000 (
) gram
W1+100
W2 = Kadar air optimum (dari Compaction).
W1 = Kadar air tanah kering udara.

A
100%
1000
B
CBR 0,2 =
100%
1500
CBR 0,1 =

Kegunaan dari CBR Test:


1. Untuk mengetahui kekuatan tanah dasar.
2. Untuk menentukan tebal lapisan perkerasan.

C.B.R.
No.

General
Rating

Uses

Classification
System Unified

AASHTO

0-3

Very Poor

Subgrade

OH,CH,MH,OL

A5,A6,A7

3-7

Poor to
Fair

Subgrade

OH,CH,MH,OL

A4,A5,A6,A7

7 - 20

Fair

Subbase

OL,CL,ML,SC,
SM,SP

A2,A4,A6,A7

Good

Base
Subbase

GM,GE,SW,SM,
SP,GP

A1b,A2-5,A3,
A2,A2-6

Excellent

Base

GW,GM

A1a,A2-4,A3

20 - 50
> 50

(Grafik dari buku Engineering Properties of Soils and Their Measurement karangan: Joseph
E. Bowles hal. 191).
PERALATAN YANG DIGUNAKAN
1.
2.

Alat CBR Test.


Mold D () = 6"; H = 6".

3.
4.
5.

Hammer 10 lbs; H = 18".


Spacer dish H = 2".
Surcharge load = 2 5 lbs.

6.
7.
8.
9.
10.

Timbangan ketelitian 0,01 gram; 1 gram.


Oven, desicator, olie, kwas.
Pisau, dongkrak, saringan no. 4.
Kertas pori, stopwatch.
Tripot, swell plate, bak air.

TATA CARA PRAKTIKUM

1.
2.
3.
4.

Persiapkan contoh tanah kering udara sebanyak 5 kg yang lolos saringan no. 4.
Cari kadar air tanah kering udara.
Tambahkan air sehingga didapat tanah dengan kadar air sebesar W optimum.
Simpan tanah dalam kantong plastik selama 24 jam.

5.
6.

Timbang dan ukur dimensi mold, ukur tinggi spacer dish, hitung volume mold.
Letakkan spacer dish, kertas pori, dan mold pada pelat landasan, beri olie pada bagian
dalam mold.
Masukkan tanah ke dalam mold, banyaknya dengan perkiraan tiap akhir penumbukan
tingginya bertambah 1/5 bagian.
Lakukan penumbukan sebanyak 10, 25, dan 56 kali sampai 5 lapis, untuk lapis ke-5
pasang collar dan usahakan tinggi tanah lebih sedikit max. 6 mm.
Lepaskan mold, dish, dan collar dari pelat dasar, ratakan permukaan, bila ada lubanglubang kecil pada permukaan isi lubang-lubang itu dengan tanah berbutir halus.
Timbang mold + tanah untuk mencari wet.

7.

8.
9.

UNSOAKED/TANPA PERENDAMAN
10. Mold dibalik dan diletakkan pada pelat landasan yang telah diberi kertas pori, kemudian
pada bagian atas letakkan kertas pori dan Surcharge Load.
11. Letakkan Mold di atas mesin/alat C.B.R. dan semua penunjukan diatur ke angka nol.
12. Lakukan pembacaan dial dengan kecepatan putaran 0,05 inch/menit sampai penetrasi
sebesar 0,5 inch (10 menit).
13. Keluarkan contoh tanah dan potong tanah menjadi 3 bagian kemudian cari kadar air
untuk masing-masing bagian.
SOAKED/DENGAN PERENDAMAN
14. Cari kadar air dari tanah sisa yang belum dipadatkan.
15. Mold dibalik dan diletakkan di atas kertas pori pada plat landasan, kemudian letakkan
Swell Plate dan surcharge load (2 5 lbs), pasang dial pada penunjukan nol.
16. Rendam mold di dalam bak air, sehingga air dapat meresap melalui bagian atas dan
bawah dari contoh tanah.
17. Lakukan pembacaan pada 0,1,2,4,8,12,24,36,48,72, dan 96 jam. Bila pembacaan pada
saat 48 jam didapati harga pembacaan pengembangan yang konstan untuk 24 jam
terakhir, maka perendaman boleh dihentikan.

18. Pada akhir perendaman angkat contoh tanah dari bak dan biarkan 15 menit untuk
pengaliran air dari mold, hapuslah bintik-bintik air pada permukaan mold dan sample.
19. Lepaskan mold dari landasan, timbang mold + tanah setelah itu pasang kembali mold
pada landasan.
20. Lakukan no. 10 s/d 13.
21. Buat perhitungan dengan gambar grafik hubungan antara:
Penetrasi vs. beban/load, tentukan C.B.R. 0,1; C.B.R. 0,2 ambil yang terbesar.
d dan kadar air, serta d vs. C.B.R.
-

Tentukan C.B.R. design 95% d max.

Ambil kesimpulan dari grafik.

N.B.
Grafik hubungan antara d dan w digunakan grafik yang diperoleh dari percobaan
Compaction; seharusnya tidak boleh karena percobaan CBR dan Compaction menggunakan
daya pemadatan yang berbeda.

CONTOH PERHITUNGAN CALIFORNIA BEARING RATIO TEST (CBR)


Project
Location Of Project
Description Of Soil
Tested By

Date Of Testing

: Praktikum Mekanika Tanah


: Laboratorium Mekanika Tanah, UNTAR
: Clay, coklat kemerahan.
: Darwis Richarlim (325130107)
Cynthia Hindrawan (325130078)
Dennis Diony Nisius (325130127)
: 20 Januari 2015

DATA
Mold dimension diameter (d)
Height of soil (Hs)
Volume of soil (Vs)

= 15.4233 cm
= 17.6833 cm
= 1/4 d2 Hs
= 1/4 15.42332 17.6833
= 3303.7548 cm3

1. WATER CONTENT DETERMINATION


Perhitungan tanah 5 kg
DATA
Moisture can no.
Weight of can + wet soil (A)
Weight of can + dry soil (B)
Weight of can (C)

=
=
=
=

10
47.6 gram
44 gram
9.5 gram

PERHITUNGAN:
Weight of water (Ww)

= A- B
= 47.6 44
= 3.6 gram

Weight of dry soil (Ws)

=B-C
= 44 9.5
= 34.5 gram

Water content (w %)

Ww
100%
Ws
= 3.6 / 34.5 100%

= 10.4348 %
PERHITUNGAN LAPISAN BAWAH
DATA
Moisture can no.
Weight of can + wet soil (A)
Weight of can + dry soil (B)
Weight of can (C)

=
=
=
=

11
41.7 gram
34.8 gram
10.1 gram

PERHITUNGAN:
Weight of water (Ww)

= A- B
= 41.7 34.8
= 6.9 gram

Weight of dry soil (Ws)

=B-C
= 34.8 10.1
= 24.7 gram

Water content (w %)

Ww
100%
Ws
= 6.9 / 24.7 100%

= 27.9352 %

Water content atau kadar air sebelum pemadatan adalah: W1= 10.4348 %
Water content atau kadar air sesudah dipadatkan:
Lapisan I (top)
= 27.68873 %
Lapisan II (middle)
= 28.6738 %
Lapisan III (bottom)
= 27.9352 %
Average water content atau kadar air rata-rata sesudah dipadatkan:
W% = 28.0988 %

2. DENSITY DETERMINATION
DATA
Assumed water content (W2)
= 30 %
(berdasarkan W optimum dari percobaan Compaction)
Water content (W%)
= 28.0988 %
Weight of soil + mold (D)
= 8566 gram
Weight of mold (E)
= 4466 gram

PERHITUNGAN
Weight of soil in mold (F)

=D-E
= 8566 - 4466
= 4100 gram

Wet density (wet)

= F : Vs
= 4100 : 2340.9685
= 1.7514 gram/cm3

Dry density (dry)

= wet : (1 + W)
= 1.7514 : (1 + 0.280988)
= 1.3672 gram/cm3

PERHITUNGAN ENERGI

RUMUS:
Energi =

h N W
1/5 Volume

di mana:
h = Tinggi jatuh hammer
N = Jumlah jatuh / Jumlah tumbukan
W = Berat hammer
V = Volume tanah

= 18 inch = 45.72 cm
= 35 tumbukan
= 10 lbs. = 4.5359 kg
= 3303.7548 cm3

Energi = (45.72 40 4.5359)/ (1/5 3303.7548)


= 12.5543 kg/cm2

PERHITUNGAN CBR %
Berdasarkan grafik penetrasi vs. load didapat:
Penetrasi
(inch)

Top Load
(psi)

Bottom Load
(psi)

0.1 (A)

410

425

0.2 (B)

590

615

CBR Top %
A
100%
1000
= (410 / 1000) x 100 %
= 41 %

CBR 0.1

CBR 0.2

B
100 %
1500

= (590 / 1500) x 100 %


= 39.3333 %
CBR Top %

= CBR 0.1 = 41%

CBR Bottom %
A
100%
1000
= (425 / 1000) x 100%
= 42.5 %

CBR 0.1

CBR 0.2

B
100 %
1500

= (615 / 1500) x 100 %


= 41 %
CBR Bottom % = CBR 0.2 = 42.5 %
PERHITUNGAN JUMLAH AIR YANG DITAMBAHKAN
Penambahan air
X= (

= (X - berat sample) gram

W2 + 100
) berat sample
W1 + 100

di mana:
Berat sample
W2 = Assumed water content
W1 = Sample of soil water content
X

(gram)

= 5000 gram
= 30 %
= 10.4348 %

= ((30 + 100) / (10.4348 + 100)) x 5000


= 5885.8258 gram

Penambahan air

= 5885.8258 - 5000
= 885.8258 ml

FAKTOR KESALAHAN
1. Tidak konstannya tinggi hammer pada saat penumbukan.
2. Ketidaktelitian praktikan saat pengukuran dimensi mold.
3. Penjatuhan hammer yang tidak tegak lurus.
4. Pemutaran alat CBR yang tidak konstan karena dilakukan secara manual.
5. Ketidaktelitian praktikan saat menjatuhkan hammer tidak secara jatuh bebas.
6. Ketidak telitian praktikan dalam pemberian air ke tanah, sehingga pencampuran airnya
tidak merata.
7. Ketidak telitian praktikan dalam pembacaan angka load dial, sehingga terjadi selang
waktu.
8. Kesalahan pada penumbukan yang terpaku pada satu titik sehingga pemadatan pada tanah
tidak sepenuhnya merata.

KESIMPULAN
1. Dari hasil percobaan, didapatkan kadar air top = 27.6873%, middle = 28.6738%,
bottom = 27.9352% dan rata-rata sebesar 28.0985%.
2. Nilai CBR top dari percobaan adalah sebesar 41% dan nilai CBR bottom adalah 42.5%
3. Dari hasil percobaan didapat didapat dry sebesar 1.3672 gram/cm3dan wet 1.7514
gram/cm3.
4. Penambahan air pada tanah uji sebanyak 750 ml.
5. Semakin besar nilai penetration CBR maka semakin besar nilai piston load dial
readingnya.
6. Semakin banyaknya tumbukan maka semakin besar energi yang dihasilkan.
7. Dari perhitungan dapat disimpulkan bahwa wet semakin besar maka dry akan semakin
besar.
8. Energi yang dihasilkan dari percobaan ini sebesar 12.5543 kg/cm2.

DATA GROUP:
Kel

dry

W%

CBR Top %

CBR Bottom %

14,4068

1,3763

32,34

7,8125

10,6556

21,35033

1,33825

36,6956

4,6

4,233

22,4972

1,4166

32,3933

17

15,33

16,0127

1,3527

34,3792

9,1667

10,8333

20,1137

1,3891

32,8043

13,333

12,7533

Anda mungkin juga menyukai