Kelompok:
1. Efdy Susilo
(11111100079)
(11111100080)
3. Sapto Pandugo
(11111100091)
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur ke hadirat Allah SWT, karena atas rahmat serta hidayah-Nya maka Makalah
ini dapat terselesaikan. Makalah ini disusun guna melengkapi nilai kompetensi akhir semester.
Dalam kesempatan ini, perkenanankan penulis menyampaikan terima kasih kepada :
Bpk. Sigit Handoko, M.Hum selaku Pembimbing yang telah memberikan arahan dan seluruh
pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan Makalah ini
Dalam penyusunan makalah ini tentu masih terdapat banyak kekurangan dan kekeliruan baik
dari segi teknik penulisan maupun isi Makalah. Oleh sebab itu kritik dan saran yang positif
serta konstruktif sebagai penyempurnaan makalah ini. Terlepas dari semua kekurangan yang
ada penulis berharap semoga makalah ini dapat berguna bagi Penulis pribadi maupun para
pembaca sekalian.
Wassalamualaikum wr.wb
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
1.2 TUJUAN
Tujuan utama dalam penulisan makalah ini diharapkan bisa menghidupkan kembali jiwa
bangsa ini yang sesuai dengan Pancasila .
1.3 MANFAAT
Manfaat dari Penyusunan dan pembuatan makalah sangatlah banyak terutama bisa
memberi pengetahuan dan pemahaman tentang bagaimana pribadi yang sebenarnya dari
bangsa yang berlandaskan Pancasila. Manfaat lain yang penulis dapatkan adalah penulis
menjadi lebih dalam memaknai kehidupan yang sebenarnya sebagai warga negara
berlandaskan Pancasila.
BAB II
PEMBAHASAN TENTANG MAKNA SILA KE-5 PANCASILA
2.1 PANCASILA
Nama ini terdiri dari dua kata yang diambil bahasa Sansekerta dalam kitab
negarakertagama yang ditulis oleh Empu Parapanca yaitu: paca berarti lima dan la
berarti prinsip atau asas, maka dari itu pancasila disebutdengan lima asas/prinsip dasar.
Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia, sekaligus merupakan rumusan dan
pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.
selama masa perumusan pada tahun 1945 telah beberapa kali mengalami perubahan
kandungan dan urutan, hingga pada tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila,
kemudian pada tanggal 1 Oktober ditetapkan sebagai Hari Kesaktian Pancasila .
Panca Sila oleh Soekarno yang dikemukakan pada tanggal 1 Juni 1945 dalam pidato
spontannya
yang
kemudian
dikenal
dengan
judul
"Lahirnya
Pancasila".
Sukarno
* Warna merah-putih melambangkan warna bendera nasional Indonesia. Merah berarti berani
dan putih berarti suci
* Garis hitam tebal yang melintang di dalam perisai melambangkan wilayah Indonesia yang
dilintasi Garis Khatulistiwa
* Jumlah bulu melambangkan hari proklamasi kemerdekaan Indonesia (17 Agustus 1945),
antara lain:
* Jumlah bulu pada masing- masing sayap berjumlah 17
* Jumlah bulu pada ekor berjumlah 8
* Jumlah bulu di bawah perisai/pangkal ekor berjumlah 19
* Jumlah bulu di leher berjumlah 45
* Pita yg dicengkeram oleh burung garuda bertuliskan semboyan negara Indonesia, yaitu
Bhinneka Tunggal Ika yang berarti berbeda beda, tetapi tetap satu jua.
2.2.1
Sila ke-5 berbunyi Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia memiliki Lambang Padi
dan kapas.
Pada umumnya nilai pancasila digali oleh nilai nilai luhur nenek moyang bangsa Indonesia
termasuk nilai keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia. Karena digali oleh nilai nilai luhur
bangsa Indonesia pancasila mempunyai kekhasan dan kelebihan, sedangkan Prinsip keadilan
yaitu
berisi
keharusan/tuntutan
untuk
bersesuaian
dengan
hakikat
adil
(Sunarjo
Wreksosuharjo,2000:35).
Dengan sila ke lima ini, manusia menyadari hak dan kewajiban yang sama untuk menciptakan
keadilan sosial dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
batin. Istilah adil yaitu menunjukkan bahwa orang harus memberi kepada orang lain apa yang
menjadi haknya dan tahu mana haknya sendiri serta tahu apa kewajibannya kepada orang lain
dan dirinya. Sosial berarti tidak mementingkan diri sendiri saja, tetapi mengutamakan
kepentingan umum, tidak individualistik dan egoistik, tetapi berbuat untuk kepentingan
bersama.
Maka di dalam sila ke-5 tersebut terkandung nilai Keadilan tersebut didasari oleh hakekat
keadilan manusia yaitu keadilan dalam hubungan manusia dengan dirinya sendiri, manusia
dengan manusia lain, manusia dengan masyarakat, bangsa dan negaranya serta hubungan
manusia dengan Tuhannya.oleh karena itu manusia dikatakan pula sebagai makhluk
Monopruralisme
Konsekuensinya nilai-nilai keadilan yang harus terwujud dalam kehidupan bersama adalah
meliputi:
1.
Keadilan Distributif
Aristoteles berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama
diperlukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama diperlukan tidak sama. Keadilan distributif
sendiri yaitu suatu hubungan keadilan antara negara terhadap warganya, dalam arti pihak
negaralah yang wajib memenuhi keadilan dalam bentuk keadilan membagi, dalam bentuk
kesejahteraan, bantuan, subsidi serta kesempatan dalam hidup bersama yang didasrkan atas hak
dan kewajiban.
2.
Yaitu suatu hubungan keadilan antara warga negara terhadap negara dan dalam masalah ini
pihak wargalah yang wajib memenuhi keadilan dalam bentuk mentaati peraturan perundangundangan yang berlaku dalam negara. Plato berpendapat bahwa keadilan dan hukum
merupakan subtansi rohani umum dari masyarakat yang membuat dan menjadi kesatuannya.
Dalam masyarakat yang adil setiap orang menjalankan pekerjaan menurut sifat dasarnya paling
cocok baginya. Pendapat Plato itu disebut keadilan moral, sedangkan untuk yang lainnya
disebut keadilan legal.
3.
Keadilan Komulatif
Yaitu suatu hubungan keadilan antara warga satu dengan yang lainnya secara timbal balik.
Keadilan ini bertujuan untuk memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum. Bagi
Aristoteles pengertian keadilan ini merupakan asan pertalian dan ketertiban dalam masyarakat.
Semua tindakan yang bercorak ujung ekstrem menjadikan ketidak adilan dan akan merusak
atau bahkan menghancurkan pertalian dalam masyarakat.
Nilai-nilai keadilan tersebut haruslah merupakan suatu dasar yang harus diwujudkan dalam
hidup
bersama
kesejahteraan
kenegaraan
untuk
mewujudkan
tujuan
negara
yaitu
mewujudkan
mencerdaskan seluruh warganya. Demikian pula nilai-nilai keadilan tersebut sebagai dasar
dalam
pergaulan
antara
negara
sesama
bangsa
di
dunia
dan
prinsip
ingin
menciptakan ketertiban hidup bersama dalam suatu pergaulan antar bangsa di dunia dengan
berdasarkan suatu prinsip kemerdekaan bagi setiap bangsa, perdamaian abadi serta keadilan
dalam hidup bersama (keadilan bersama).
2.2.2
buruh, pekerja rendahan, nelayan, akibat daya dukung kehidupan makin menurun di
pedesaan dan terpaksa melarikan diri ke kota tanpa modal pendidikan dan keahlian
apa-apa.
2.2.3
Secara garis besar sila ke-5 mengalami masalah atau kekurangan dalam bidang perekonomian
nasional dan kesejahteraan sosial yang tidak merata. Untuk contoh konkrit berdasarkan pasalpasal yang terkait dengan masalah tersebut adalah sebagai berikut:
a) Pasal 33 UUD 1945, tentang kesejahteraan sosial, dimana di ayat 3 disebutkan bahwa
bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan
digunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Berarti seharusnya rakyat
Indonesia dapat menggunakan air secara gratis dan merata tapi ternyata sudah rakyat
harus bayar dan tidak merata terbukti banyak terjadi kekeringan dan kekurangan air
didaerah-daerah terpencil contoh NTB. Mereka harus membuat sumber air sendiri
hingga hal tersebut dijadikan sebagai iklan salah satu perusahaan air minum. Kemudian
kelangkaan minyak dan bahan bakar (bensin) padahal Indonesia kaya akan segala
macam kekayaan alam. Tetapi realitanya bangsa Indonesia harus antri dan membayar
mahal untuk mendapatkan kebutuhan tersebut.
b) Pada Pasal 31 UUD 1945 tentang Pendidikan, juga belum terlaksana dengan baik.
Biaya sekolah setiap tahun semakin meningkat, beasiswa juga disalurkan tidak merata
kadang malah salah orang, dan pendidikan pun mengenal kata diskriminasi karena
penduduk kota saja yang dapat merasakan pendidikan dengan baik sedangkan daerah
daerah tertentu yang sulit dijangkau oleh manusia apalagi teknologi tidak dapat,
merasakan pendidikan itu dengan baik.
2.2.3
Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap
orang lain.
Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal bersifat pemborosan dan gaya hidup
mewah.
Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan
umum.
Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan
kesejahteraan bersama.
Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan
berkeadilan sosial.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pancasila merupakan dasar falsafah Negara Republik Indonesia secara resmi tercantum di
dalam alenia ke-empat Pembukaan Undang-undang Dasar 1945, yang ditetapkan oleh PPKI
tanggal 18 Agustus 1945. Nilai nilai keadilan atau nilai yang tertuang dalam sila ke5 mempunyai Konsekuensi nilai-nilai keadilan yang harus terwujud dalam kehidupan
bersama antara lain keadilan distributif, keadilan legal, keadilan komulatif. Selain itu
pancasila mempunyai beberapa kelebihan dan kelemahan. Kelebihan kelebihan tersebut
terletak pada tujuan utama sila ke-5, sedangkan kelemahannya terletak pada pelaksanaan
yang belum maksimal.
3.2 Saran
Seharusnya pemerintah melaksanakan apa yang menjadi tujuan sila ke-5. Seperti
pada bidang ekonomi, hukum dll.
Dalam pendidikan perlu adanya di tanamkan rasa keadilan bagi seluruh rakyat
Indonesia agar anak- anak bangsa Indonesia memiliki kompetensi yang mumpuni ketika
terjun di kehidupan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
http://yunitayuii.blogspot.com/2010/06/pengertian-dan-sejarah-pancasila.html
http://mathsowhat.blogspot.com/2010/04/pengamalan-pancasila-sila-ke-5.html
http://www.facebook.com/topic.php?uid=157917169167&topic=15430
http://www.google.com/nilai-nilai-dasar-sila-ke-5.html