EGC; Jakarta
Suriadi & Rita. (2005). Asuhan Keperawatan pada Anak. Sagung Seto;
Jakarta
Umur pasien :
Diagnosa Medik
Tgl
Diagnosa Keperawatan
Resiko
penyebaran
infeksi
berhubungan
dengan:
Organisme virulen
Pertahanan
primer
yang tidak adekuat,
penurunan fungsi cilia
sehingga sekresi stasis.
kurang pengetahuan
tentang
penyebaran
penyakit.
Tujuan
Tindakan Keperawatan
Ke
t
Umur pasien :
Diagnosa Medik
Tgl
Diagnosa Keperawatan
Tujuan
Tindakan Keperawatan
Ke
t
Resiko/gangguan ketidak
seimbangan
nutrisi
kurang dari kebutuhan
tubuh
berhubungan
dengan intake tidak
adekuat
Data Subjektif :
Pasien mengatakan
mual
Pasien mengatakan
tidak nafsu makan
Pasien mengatakan
susah makan
Data Objektif :
Bising usus.x/mnt
Mukosa mulut kering
Vomitus .cc
Porsi
makan
:
..porsi
Hb ., Albumin..
Konjungtiva
dan
selaput lendir pucat
Terdapat bercak
bercak merah pada
mukosa mulut.
Setelah
dilakukan
tindakan keperawatan
selama ....X 24 jam
kebutuhan
nutrisi
pasien terpenuhi.
Kriteria Hasil :
BB meningkat
Mual berkurang /
hilang
Tidak ada muntah
Pasien
menghabiskan
makan 1 porsi
Nafsu
makan
meningkat
Pasien
menyebutkan
manfaat nutrisi
Pasien
mengungkapkan
kesediaan
mematuhi diit
Tidak ada tanda
tanda malnutrisi
Nilai Hb, Protein
dalam batas normal
Umur pasien :
Diagnosa Medik
Tgl
Diagnosa Keperawatan
Resiko/gangguan
ketidakseimbangan
cairan : kurang dari
kebutuhan
tubuh
berhubungan dengan out
put berlebihan
Data Subjektif :
Pasien
mengeluh
haus
Pasien
mengeluh
lemas
Pasien
mengeluh
mencret .x/hr
Pasien muntah
x/hr
Data Objektif :
TDmmttg,
N..
x/mnt, S.. 0 C, RR
x/mnt
Turgor kulit jelek
Perubahan produksi
urinecc/ 24 jam
Penurunan pengisian
vena
(
capillary
refill )
Volume dan tekanan
nadi menurun
Bibir kering
Mata cekung
Akral dingin
Tujuan
Setelah
dilakukan
tindakan keperawatan
selama ....X 24 jam
kebutuhan
nutrisi
pasien terpenuhi.
Kriteria Hasil :
Turgor baik
Produksi urine
cc/jam <0,5 1
cc/kg BB/jam
Kulit lembab
TTV dalam batas
normal
Mukosa
mulut
lembab
Cairan masuk dan
keluar seimbang
Tidak haus\Hb, Ht,
dbn
Tindakan Keperawatan
Observasi
penyebab
kekurangan
cairan
:
muntah,diare,
kesulitan
menelan, kekurangan darah
aktif,
diuretic,
depresi,
kelelahan
Observasi TNSR
Observasi tanda tanda
dehidrasi
(turgor
kulit,
kelembaban,
membran
mukosa)
Monitor pemasukan dan
pengeluaran cairan.
Catat dan ukur jumlah dan
jenis cairan masuk dan
keluar per shiff
Timbang BB setiap hari
Pertahankan bedrest selama
fase akut
Ajarkan tentang masukan
cairan yang adekuat, tanda
serta cara mengatasi kurang
cairan
Kolaborasi :
o Pemberian
cairan
parenteral sesuai indikasi
o Pemberian obat sesuai
indikasi
o Observasi
kadar
elektronik, Hb,Ht
Ket
Nama pasien :
Umur pasien :
Diagnosa Medik
Tgl
Diagnosa Keperawatan
Tujuan
Nyeri(akut)
Setelah
dilakukan
berhubungan dengan tindakan keperawatan
adanya insisi bedah
selama ....X 24 jam
nyeri hilang.
Kriteria Hasil :
Melaporkan hilang
atau terkontrol.
Tampak
rileks,
mampu tidur atau
istirahat
dengan
tepat
Mendiskripsikan
cara
manajemen
nyeri
Mendiskripsikan
terapi
non
farmakologi untuk
mengontrol nyeri
TTV dalam batas
normal
Tindakan Keperawatan
Ke
t
Nama pasien :
Umur pasien :
Diagnosa Medik
Tgl
Diagnosa Keperawatan
Tujuan
Tindakan Keperawatan
Setelah
dilakukan
tindakan keperawatan
selama ....X 24 jam
nyeri hilang.
Kaji
sputum
terhadap
warna,
kekentalan
dan
jumlah.
Auskultasi bunya nafas tiap
1 2 jam terhadap mengi,
krekels atau ronchi.
Kaji pernafasan, perhatikan
kualitas dan kecepatan.
Atur
posisi
senyaman
mungkin dengan :
- Meninggikan
bagian
kepala tempat tidur 60 90 .
- Sokong punggung dengan
bantal.
- Berikan oxygen aliran
rendah
dengan
nasal
Kriteria Hasil :
perbaikan
bunyi
nafas
kecepatan
dan
kedalaman nafas
normal
tidak ada dyspnoe
tidak ada sianosis
kadar gas darah
dalam
rentang
normal.
kateter.
Ke
t
Nama pasien :
Umur pasien :
Diagnosa Medik
Tgl
Diagnosa Keperawatan
Tujuan
Pasien
siap
Pasien
menjalani operasi
mengatakan
mampu
takut
untuk Pasien
menjalani
mengungkapkan
operasi
perasaannya
mengenai
Data obyektif
pengalaman
Pasien
tampak
pembedahan
tegang, ketakutan
Mengidentifikasi
Pasien
cara yang sehat
menunjukkan
dalam berhadapan
perhatian
thd
dengan
prosedur
operasi.
perubahan , rasa
Tampak
asantai,
Tindakan Keperawatan
Kaji tingkat kecemasan pasien
Dorong
pasien
untuk
mengungkapkan
perasaannya,
dengarkan
dengan
penuh
perjatian
Validasi sumber cemas. Berikan
informasi tentang prosedur
Libatkan
keluarga
untuk
memberikan dukungan moral
Berikan
informasi
tentang
pentingnya
partisipasi
aktif,
rutinita pre-operasi,lingkungan,
petugas dan perawatan postoperasi
Diskusika prosedur intra operasi
Jelaskan pentingnya aktivitas
progresif pasca operasi, termasuk
ambulasi dini dan perawatan diri
Kolaborasi
Ke
t
takut
akan
akibatnya
tenang,
dapat
beristirahat dengan
cukup
Berpartisipasi aktif
dalam
prosedur
perawatan/
pengobatan
Nama pasien :
Umur pasien :
Diagnosa Medik
Tgl
Diagnosa Keperawatan
Tujuan
Tindakan Keperawatan
Ke
t
Sesak
Retraksi
Sianosis
SaO2.. %
Rr x/mnt
N .x/mnt
Sesak (- )
Ronchi (-)
Whezing (-)
Monitor saturasi O2
Monitor hasil Analisa gas
Darah
Kolaborasi :
Beri O2 sesuai dengan
program dokter
Nama pasien :
Umur pasien :
Diagnosa Medik
Tgl
Diagnosa Keperawatan
Tujuan
Setelah
berhubungan
tindakan
keadaan
fisiologis
dengan
atau
selama
Tindakan Keperawatan
dilakukan
keperawaan
....x
24
Mandiri :
Kaji
jam
resiko
terjadinya
hiperbilirubinemia seperti :
lahir.
dan
memiliki
coombs
Data Subyektif :
Ke
t
resiko
hiperbilirubi nemia.
Tipe
faktor,
test,
hasil
prematur,
Kriteria hasil :
Data Obrektif :
Joundice ( warna
kuning pada kulit,
Joundice ( - )
Warna
urine
normal
Minum kuat
Muntah ( - )
Kaji
tanda
dan
gejala
hiperbilirubinemia :
-
Jaundice
pada
(warna
kulit,
kuning
sklera
dan
mukosa).
-
Letargi,
tremor,
minum
dan
malas
ketiadaan
refleks moro.
-
Muntah,
kekakuan
iritabilitas,
otot
dan
opistotonus.
Evaluasi tanda-tanda fisik,
hasil
test
laboratorium