Berita Terkait
Tweet
More Sharing Services
merupakan kemunduran karena di era tahun 90-an, siswa mengenal perbankan melalui
pendidikan keuangan di sekolah, pungkas wartawan ini.
Sementara, Wahyoe Boediwardhana selaku pengamat perbankan mengatakan, saat ini
pengetahuan pelajar tingkat SMA tentang financial management sangat rendah dibanding
negara tetangga di kawasan Asia Tenggara. Dikatakan oleh Wahyu, pelajar SMA di Indonesia
hanya mamupu maraih diangka 23 persen soal mengelola uang saku, jauh tertinggal dari
Thailand yang mencapai 71 persen.
Seharusnya, kata Wahyu, Pemerintah melalui Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
seharusnya memasukkan mata pelajaran financial management dalam kurikulum pelajaran
SMA. Saat ini, pendidikan keuangan kepada siswa tidak bisa dibebankan kepada sekolah
yang dibebani target pencapaian kurikulum pendidikan nasional.
Penyadaran mereka untuk menabung merupakan tugas bersama, yaitu anggota masyarakat
ataupun lembaga keuangan yang ada seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pungkasnya.
[faf/ted]
PURWOKERTO Guna memberi pengenalan tentang dunia perbankan kepada siswa agar
makin giat menabung, Bank Jateng Cabang Purwokerto menggelar pelatihan perbankan bagi
siswa SMA 2 Purwokerto.
Pemimpin Cabang Bank Jateng Koordinator Purwokerto Sutedjo mengemukakan, edukasi
perbankan untuk mendekatkan direksi Bank Jateng dengan lembaga pendidikan terutama
kepada kalangan siswa. Ini program mengajar yang dicanangkan Bank Jateng Pusat, agar
semua direksi ikut aktif memberi pengajaran tentang dunia perbankan serta mengajak siswa
giat menabung, paparnya. Edukasi perbankan dipandang perlu agar wawasan siswa terkait
dunia perbankan meningkat, serta mengajak para siswa agar mengakses Bank Jateng dalam
menabung. Sebab, Bank Jateng merupakan bank yang berkontribusi banyak dalam
pembangunan di Kabupaten Banyumas. Bank Jateng adalah banknya orang Jawa Tengah,
banknya orangorang Purwokerto. Kami berharap Bank Jateng tetap menjadi primadona dan
diminati masyarakat serta para siswa, ujarnya.
Bank Mini Selain edukasi perbankan, pada kesempatan yang sama Bank Jateng membuka
bank mini di SMA2 Purwokerto. Bank mini ini nanti dilayani oleh para siswa dan didampingi
petugas Bank Jateng pada pukul 14.00- 16.00. Siswa ikut berperan aktif mengajak siswa lain
menabung, ungkapnya.
MENABUNG : Siswa SMA 1 Kendal yang menabung di mobil outlet Bank Jateng berfoto
bersama Kepala Sekolah SMA 1 Kendal, Puji Hastuti dan Kadisidik Kendal Muryono dan
Direktur Bank Jateng Cabang Kendal, Herry Nunggal Supriyadi kemarin. (BUDI
SETYAWAN/RADAR SEMARANG)
SMA Negeri 1 Kaliwungu mengampanyekan gemar menabung kepada para siswanya.
Tujuannya agar, para siswa pandai mengelola uang secara mandiri dan merencakan masa
depannya lebih baik sejak dini. Kegiaatan ayo menabung ini digelar dengan menggandeng
Bank Pembangunan Daerah (BPD) Jateng Cabang Kendal. Ini kebetulan Bank Jateng
mengadakan program Bank Jateg Goes to School. Jadi kami sambut baik agar siswa kami
rajin menabung untuk merencanakan masa depannya, kata Kepala Sekolah SMA 1
Kaliwungu, Puji Hastuti.
Ia menambahkan, kebiasaan menabung harus dibangun sejak usai dini. Dengan begitu, secara
bertahap siswa akan memiliki kesadaran untuk memenejemen pengeluaran dan
pemasukannya uang sendiri. Sehingga saat dewasa sudah mulai terbiasa dan menbanung
uangnya di bank. Kami ingin mengajak agar siswa gemar menabung sejak dini, tambahnya.
Direktur Bank Jateng Kendal, Herry Nunggal Supriyadi mengatakan kerjasama program
Bank Jateng Goes To School ini adalah yang pertama dilakukan di seluruh Jateng oleh Bank
Jateng Cabang Kendal. Sasarannya para siswa agar memahami menejemen perbankan
mereka gemar menabung sejak dini mulai dari sekarang, katanya.
Bank Jateng Kendal membuka tabungan untuk para siswa dengan program TabunganKu.
Yakni program yang diperuntukkan bagi siswa dengan saldo setoran atau saldo minimal
tabungan paling rendah. Siswa bisa membuka tabungan atau melakukan setoran di buku
tabungan hanya dengan uang Rp 10 ribu saja, jelasnya.
Ia mengatakan program kampenye gemar menabung, Bank Jateng Goes To School ini akan
dilaksanakan diberbagai sekolah SMA di Kendal kerja sama dengan Dinas Pendidikan
Kendal. Semua sekolah SMA diKendal, tapi tidak menuntup kemungkinan kami juga akan
lakukan kampanye ke sekolah-sekolah SD dan SMP, tambahnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kendal, Muryono mengaku program Bank Jateng Goes To School
ini sangat tepat dengan program Bupati Kendal Widya Kandi Susanti yang mengusung
Gerakan Kendal Cerdas. Jadi siswa bisa merencanakan masa depannya sejak sekarang,
tambahnya. (bud/fth)