Anda di halaman 1dari 2

Resume Gasifikasi Batubara

Gasifikasi adalah proses yang dilakukan pada suhu dan tekanan yang tinggi untuk menghasilkan
campuran gas (gas sintetis) dengan mereaksikan steam, oksigen, dan material yang mengandung
karbon. Produk terdiri dari karbon monoksida, karbon dioksida, hidrogen, metana, dan gas-gas lain,
dalam perbandingan yang tergantung pada reaktan tertentu dan kondisi operasi (temperatur dan
tekanan) yang dilakukan dalam reaktor, dan tahap perlakuan yang dilalui gas-gas tersebut untuk
selanjutnya meninggalkan gasifier. Reaksi batu bara dan arang batu bara dengan udara atau oksigen
untuk menghasilkan panas dan karbon dioksida dapat disebut sebagai gasifikasi, tapi lebih cocok
dikatakan sebagai proses pembakaran.
Dasar reaksi kimia secara umum untuk seluruh gasifikasi batu bara adalah batu bara dan arang batu
bara (1-3) dan reaksi gas (4-5):
Batu bara gas (CO, CO2, H2, CH4) + char ..... (1)
C (arang) + H2O CO + H2 (endotermis) ..... (2)
2C (arang) + 3/2 O2 CO2 + CO (eksotermis) ..... (3)
CO + H2O H2 + CO2 (sedikit eksotermis) ..... (4)
CO + 3H2 CH4 + H2O (eksotermis) ..(5)
Gasifikasi batubara pada dasarnya merupakan suatu proses perubahan menjadi gas yang lebih mudah
terbakar dengan klasifikasi berdasarkan nilai panas (heating value) yaitu low-btu (180-350 Btu/scf),
medium-btu (250-500 Btu/scf), high-btu (950-1000 Btu/scf). Perubahan batubara menjadi gas yang
mudah terbakar terjadi melalui beberapa proses kimia dalam reaktor gasifikasi.
Proses produksi metanol adalah salah satu proses petrokimia yang paling sederhana dengan fasilitas
produksi yang aman dan terpercaya dalam pengoperasiannya. Secara umum, pembuatan metanol
untuk tujuan komersial meliputi 3 tahapan utama, yaitu persiapan gas umpan dengan proses
gasifikasi batu bara, sintesis metanol (proses utama) dan penanganan produk akhir (Schmidt, 2005);
1. Persiapan gas umpan dengan proses gasifikasi batu bara.
Tahap ini meliputi produksi gas hidrogen melalui proses gasifikasi batu bara dengan steam dan
oksigen dari unit pemisah udara (air separation unit), berupa membran yang menggunakan solid
electrodialisis sebagai media difusi oksigen, dengan kemurnian yang sangat tinggi mencapai 95 %.

Pada proses gasifikasi besarnya perbandingan O 2 terhadap batubara (kg/kg) adalah sebesar 0,23 dan
batubara terhadap steam (kg/kg) sebesar 1,175. Reaktor yang digunakan adalah jenis fixed bed
dengan proses lurgi untuk menghasilkan H 2 dalam jumlah yang paling besar. Ukuran partikel
batubara adalah 3- 30 mm dengan subbituminous coal sebagai bahan baku pada temperatur gasifikasi
8000C dan tekanan 13 atm (Swargina, 2006). Besarnya waktu tinggal dalam reaktor gasifikasi adalah
1 jam (Sukandarrumidi, 2006).
Tahapan selanjutnya adalah pemisahan zat-zat pengotor dan racun katalis dari aliran gas hidrogen.
Zat racun katalis berupa karbon monoksida, karbon dioksida, dan hidrogen sulfida (H 2S). Tahapan
purifikasi zat racun katalis tersebut diawali dengan konversi metana oleh steam menjadi karbon
monoksida dan hidrogen yang berlangsung dalam steam methane reformer (SMR). Karbon
monoksida hasil gasifikasi dan konversi metana dalam aliran gas kemudian diubah menjadi hidrogen
dan karbon dioksida dengan menggunakan yang melibatkan steam dan katalis Cu-Zn. Karbon
dioksida dan H2S dalam aliran gas kemudian diumpankan dalam absorber dengan monoetanolamine
20% sebagai absorben, dimana seluruh hidrogen sulfida (H 2S) dalam aliran gas terserap.
2. Proses utama
Gas sintesis yang di hasilkan dari gasifier memiliki kondisi yaitu tekanan 13 atm dan temperatur
8000C (1073 K). Reaksi berlangsung cepat dengan waktu tinggal 10 detik dan konversi 99%
(Indala,2001). Jenis reaktor yang digunakan adalah jenis fixed bed dengan katalis multikomponen.
(Walas, 1988).
3. Penanganan Produk akhir
Gas metanol bersama dengan hidrogen dan nitrogen yang tidak terkonversi dan gas inert didinginkan
sehingga terjadi kondensasi gas metanol menjadi cairan metanol sementara gas yang tidak
terkonversi dan inert masih berada dalam fase gas. Proses ini berlangsung pada temperatur 25 0C.
Metanol cair yang dihasilkan disimpan dalam tangki penyimpanan sebelum didistibusikan atau
digunakan untuk proses selanjutnya. Gas sisa dari reaksi yang sebagian besar merupakan hidrogen
dan nitrogen disimpan dalam tangki penyimpanan dan bisa digunakan sebagai bahan bakar (Walas,
1988).

Anda mungkin juga menyukai