Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN
Perusahaan-perusahaan yang tumbuh dan berkembang baik di bidang
industri, jasa maupun dagang mempunyai tujuan mencapai laba yang optimal,
sehingga mendorong persaingan antar perusahaan. Untuk mencapai laba yang
optimal maka perusahaan harus dapat menekan biaya dan meningkatkan penjualan
atau keduanya dilakukan secara bersamaan. Penetapan harga jual adalah salah satu
yang berperan besar dalam menentukan keberhasilan bisnis, terutama yang
bergerak dibidang penjualan barang atau produk.
Keputusan penentuan harga jual sangat penting, karena selain
mempengaruhi laba yang ingin dicapai perusahaan juga mempengaruhi
kelangsungan hidup perusahaan. Oleh karena itu dalam menentukan harga jual
produk, tidak dapat dilakukan sekali saja tetapi harus selalu di-evaluasi dan
disesuaikan dengan kondisi yang sedang dihadapi perusahaan.
Perusahaan dalam melakukan penentuan dapat dilakukan dengan berbagai
cara, salah satu yang paling banyak dipakai adalah dengan menambahkan
persentase tertentu dari biaya pada semua barang dalam produk. Dalam strategi
penentuan harga jual, pengelola usaha harus membuat tujuan penetapannya
terlebih dahulu. Tujuan penetapan harga jual yang tepat adalah untuk
meningkatkan penjualan, memperbaiki dan mempertahankan market share,
memperhatikan permintaan, dan mengusahakan mengembalikan investasi dengan
pencapaian laba secara maksimal. Perusahaan ingin menetapkan harga jual yang
dapat menutupi sebuah biaya untuk produksi, distribusi, penjualan produk dan
memberikan laba yang wajar bagi usaha dan resikonya. Biaya yang dikeluarkan

oleh perusahaan untuk menghasilkan sejumlah produk di dalam suatu periode


akan dijadikan dasar untuk menetapkan harga jual produk. Besarnya margin yang
diinginkan suatu perusahaan pasti akan selalu berada diatas semua total biayabiaya yang dikeluarkan untuk memproduksi suatu produk.

BAB II
TINJAUAN TEORI
2. 1

Harga Jual
Secara umum harga adalah nilai barang atau jasa yang diungkapkan dalam

satuan rupiah atau satuan uang lainnya. Sedangkan harga jual adalah nilai yang
dibebankan kepada pembeli atau pemakai barang dan jasa. Dalam hal ini harga
jual merupakan suatu yang digunakan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi
dari barang dan jasa serta pelayanannya.
Menurut Aliminsyah dan Padji (2003:301) harga jual adalah harga jual
meliputi biaya yang dikeluarkan untuk produksi dan distribusi, ditambah dengan
jumlah laba yang di inginkan.
Menurut Soemarso SR, (2003:182) ada tiga bentuk penetapan harga jual,
yakni: penetapan harga jual oleh pasar (Market Pricing), penetapan harga jual
oleh pemerintah (Government Controlled Pricing) dan penetapan harga jual yang
dapat dikontrol oleh perusahaan (Administered or Business controlled pricing).
Menurut Mulyadi (2001:78), Pada prinsipnya harga jual harus dapat
menutupi biaya penuh ditambah dengan laba yang wajar. Harga jual sama dengan
biaya produksi ditambah mark up.
Menurut Purba (1996:62), harga jual adalah sejumlah nilai yang ditukar
oleh konsumen dengan manfaat dan memiliki atau menggunakan produk atau jasa
yang nilainya ditetapkan oleh pembeli dan penjual untuk satu harga yang sama
terhadap semua pembeli.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa harga jual adalah sejumlah
biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk memproduksi suatu barangmatau jasa
ditambah dengan persentase laba yang diinginkan perusahaan, karena itu untuk
mencapai laba yang diinginkan oleh perusahaan salah satu cara yang dilakukan

untuk menarik minat konsumen adalah dengan cara menentukan harga yang tepat
untuk produk yang terjual.
2. 2

Peranan Harga

Ada dua Peranan Utama Dalam Proses Pengambilan Keputusan Para Pembeli
1. Peranan Alokasi Dari Harga :
- Fungsi harga dalam membatu para pembeli untuk memutuskan cara
memperoleh manfaat atau utilitas tertinggi yg diharapkan berdasarkan
-

daya beli
Dapat membantu pembeli untuk memutuskan cara mengalokasikan daya

belinya pada berbagai jenis barang dan jasa


Dapat membandingkan harga dari berbagai alternatif yang tersedia
Memutuskan alokasi dana yang dikehendaki

2. Peranan Informasi dari Harga :


Fungsi harga dalam mendidik konsumen mengenai faktor-faktor produk,

seperti kualitas
Membantu pembeli dalam situasi dimana pembeli mengalami kesulitan

2. 3

untuk menilai faktor Produk/ manfaat secara abjektif


Tujuan Penentuan Harga Jual
Menurut Soemarso SR, (2003:184) tujuan pokok penentuan harga jual

yaitu mencapai target penjualan, memaksimumkan laba, meningkatkan penjualan


dan mempertahankan atau memperluas pesan pasar, mengurangi persaingan dan
menstabilkan harga.
2. 4

Keputusan Penetapan Harga Jual


Harga yang ditentukan untuk sebuah produk akan mempengaruhi

pendapatan perusahaan dan pada akhirnya tingkat laba. Perusahaan menentukan


harga jual produknya dengan tiga dasar pertimbangan yaitu biaya produksi, suplai
persediaan dan harga persaingan.
a) Penentuan harga berdasarkan biaya produksi

Pada strategi ini perusahaan menentukan harga untuk sebuah produk dengan
mengestimasi biaya per unit untuk memproduksi produk tersebut dan
menambahkan suatu kenaikkan. Jika metode ini digunakan perusahaan harus
mencatat semua biaya yang melengkapi produksi sebuah produk dan
diupayakan agar harga tersebut dapat menutupi semua biaya tersebut. Bagi
produk atau jasa harga harus cukup rendah agar dapat mencapai volume
tingkat penjualan yang tinggi sehingga biaya produksi mengalami penurunan.
b) Penentuan harga berdasarkan suplai persediaan
Pada umumnya perusahaan cenderung menurunkan harga jika mereka harus
c)

mengurangi persediaan.
Penentuan harga berdasarkan harga pesaing.
Penentuan harga berdasarkan harga pesaing dibagi atas tiga yaitu :
- Penentuan harga penetration, dimana perusahaan menentukan harga yang
lebih rendah dari harga pesaing agar dapat menembus pasar.
- Penentuan harga defensive, dimana perusahaan menurunkan harga produk
untuk mempertahankan pangsa pasarnya.
- Penentuan harga prestige, ditentukan dengan tujuan untuk memberikan
kesan terbaik bagi produk perusahaan.
Diharapkan manajemen perusahaan dapat mengambil keputusan yang

tepat dalam menetapkan harga jual produk atau jasa perusahaan mereka. Melalui
strategi penetapan harga dapat membentuk citra perusahaan, persepsi yang sering
berlaku bahwa harga yang mahal mencerminkan kualitas yang tinggi.
Harga merupakan suatu hal penting, dimana harga merupakan komponen
besar dari kepuasan konsumen. Nilai produk adalah apa yang dirasakan
konsumen, jadi pembeli menetapkan nilai produk dari produk. Dari sudut pandang
produsen, harga tentu saja mempunyai peranan yang sangat penting, dimana harga
ditentukan oleh berapa besar pendapatan yang ingin mereka peroleh. Banyaknya

jumlah produk sangat dipengaruhi oleh harga jual produk yang dijual baik bagi
produsen maupun konsumen.
Sedangkan harga jual adalah nilai yang dibebankan kepada pembeli atau
pamakai barang atau jasa. Dalam hal ini harga jual merupakan suatu yang dapat
digunakan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang atau jasa serta
pelayanannya. Adapun tujuan pokok penentuan harga jual adalah mencapai target
penjualan, memaksimumkan laba, meningkatkan penjualan dan mempertahankan
atau memperluas pangsa pasar, dan menstabilkan harga.
Penetapan harga akan meliputi keputusan hal-hal berikut (Drs. Soemarso
SR, 2003:185):
a Menetapkan harga dasar (basic price), yaitu menetapkan tingkat harga (price
level) termasuk adaptasinya terhadap perubahan-perubahan siklus yang
b

mungkin terjadi.
Menetapkan hubungan harga antara produk dalam satu product line (product-

line pricing)
Menetapkan struktur potongan harga. Metode Penentuan Harga Jual Secara
garis besar metode penentuan harga dapat dikelompokkan menjadi empat
kategori utama (Fandy Tjiptono, 2007 : 157) yaitu :
1. Metode penentuan harga berbasis permintaan. Ada tujuh metode penentuan
harga yang termasuk dalam metode penentuan harga berbasis permintaan,
yaitu: skimming pricing, Penetration pricing, Prestige pricing, Price
lining, Odd-even pricing, Demand backward pricing, Bundle pricing.
2. Metode penentuan harga berbasis biaya. Ada metode ini ada empat jenis
yang termasuk ke dalam metode penentuan harga berbasis biaya, yaitu :
Standard markup pricing, Cost plus percentage of cost pricing, Cost plus
fixed fee pricing, Experience curve pricing.

3. Metode penentuan harga berbasis laba. Ada metode tiga jenis metode yang
termasuk dalam metode penentuan harga berbasis laba, yaitu : Target
profit pricing, Target return on sales pricing, Target return on investment
pricing.
4. Metode penentuan harga berbasis persaingan. Ada empat macam metode
penentuan harga pesaingan.
2. 5

Laba
Menurut Zaki Baridwan (2004:120), Laba adalah kenaikan modal (aktiva

bersih) yang berasal dari transaksi sampingan atau yang terjadi dari suatu badan
usaha. Dan dari semua transaksi atau kejadian lain yang mempengaruhi badan
usaha selama satu periode kecuali yang timbul dalam pendapatan (Revenue) atau
investasi pemilik. Menurut Soemarso S.R (2003:190) Laba adalah selisih lebih
pendapatan atas biayabiaya yang terjadi sehubungan dengan kegiatan usaha, untuk
memperoleh pendapatan tersebut selama periode tertentu. Menurut Kotler
(2007:45), Laba adalah pendapatan (revenue) dikurangi biaya-biaya (cost).
2. 6

Peranan Laba dalam Perusahaan


Menurut M. Nafarin (2007:166) peranan laba dalam perusahaan adalah

sebagai berikut:
1. Menerapkan laba sebagai tujuan perusahaan yang paling utama untuk setiap
usaha dan sebagai dasar untuk menekan tingkat biaya, sehingga dapat
memaksimalkan laba penjualan karena dengan meminimalkan biaya produksi
2.

maka laba yang maksimal akan tercapai.


Sebagai kompensasi dari dan yang ditanamkan perusahaan maupun oleh
pihak investor untuk melakukan kegiatan perusahaan baik dibidang produksi
ataupun penjualan.

3.

Laba yang diterima dalam periode atau tahun sebelumnya dikembalikan


dalam bentuk dana usaha yang digunakan perusahaan untuk mengembangkan
perusahaan menuju kearah kemajuan yang dapat bersaing dengan perusahaan

4.

lain.
Laba digunakan sebagai jaminan sosial untuk para karyawan yang
mendukung kegiatan kerjanya, agar mereka bekerja dengan tenang karena
kesejahteraan mereka telah dijamin oleh perusahaan dan mereka

5.

membalasnya dengan produktifitas kerja.


Merupakan salah satu daya tarik untuk para investor baru untuk menanamkan
modalnya kedalam perusahaan yang digunakan untuk mengembangkan
perusahaan agar lebih maju dan lebih bersaing. Jadi, dapat disimpulkan
bahwa laba selain sebagai tujuan utama perusahaan juga bisa digunakan
sebagai alat daya tarik para investor lain atau pihak ketiga untuk menanamkan
modalnya pada perusahaan. Selain sebagai daya tarik, laba juga digunakan
sebagai alat mengefesienkan kegiatan usaha yang akan dijalankan.

2. 7

Perencanaan Laba
Perencanaan laba menurut Mulyadi (2003:448) adalah Merupakan proses

pembuatan rencana kerja untuk jangka waktu satu tahun, yang dinyatakan dalam
satuan moneter dan satuan kuantitatif yang lain. Suatu anggaran laba dapat
digunakan untuk hal-hal berikut ini:
1. Untuk perusahaan secara keseluruhan
a. Alokasi sumber daya dalam mencapai sasaran menurut anggaran
b. Perencanaan dan pengkoordinasian kegiatan perusahaan
c. Tanggung jawab dari setiap manajer serta konstribusinya terhadap
2.

perusahaan
Digunakan manajer puncak
a. Penilaian alat prestasi keuangan untuk tahun yang akan dating
b. Merencanakan dan mengkoordinasikan seluruh aktifitas perusahaan
c. Berperan serta dalam perencanaan divisi

d. Pengendalian terhadap kegiatan divisi Perencanaan atau anggaran laba


menyajikan tingkat agregat laba yang diharapkan suatu perusahaan.
Perencanaan laba yang baik dan cermat tidak mudah karena teknologi
berkembang dengan cepat dan faktor sosial, ekonomi, dan politikberpengaruh
kuat dalam dunia usaha
2. 8

Penetapan Sasaran Laba yang Optimal


Tiga prosedur yang dapat digunakan dalam menetapkan sasaran laba,

yaitu:
1. Metode Apriori, dimana sasaran laba yang diinginkan ditetapkan terlebih
dahulu sebelum proses perencanaan. Mula-mula pihak manajemen merinci
tingkat hasil pengembalian yang akan direalisasikan dalam jangka waktu
2.

panjang dengan menggunakan wahana perencanaan.


Metode a posteriori, dimana sasaran laba ditetapkan sesudah perencanaan dan

3.

sasaran tersebut merupakan hasil perencanaan itu sendiri.


Metode Pragmati, dimana pihak manajemen menggunakan standar laba
tertentu yang telah diuji secara empiris dan didukung oleh pengalaman.
Dalam menetapkan sasaran laba, pihak manajemen harus

mempertimbangkan faktorfaktor berikut:


1. Laba Rugi yang dialami dari volume penjualan
2. Volume penjualan yang harus dipakai untuk menutup seluruh biaya-biaya
yang terpakai dan untuk menghasilkan laba yang memadai agar dapat
membayar deviden bagi saham preferen dan saham biasa dan untuk menahan
3.
4.
5.
6.

sisa laba yang cukup untuk memenuhi kebutuhan perusahaan di masa depan.
Titik Impas (break event point).
Volume penjualan yang dapat dihasilkan untuk kapasitas operasi saat ini
Kapasitas opersi yang diperlukan untuk mencapai sasaran laba
Hasil pengembalian (return) atas modal yang digunakan

BAB III
HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN

3.1

Informasi Tentang Bisnis Yang Dilaksanakan


Perusahaan pengusaha bergerak di bidang perdagangan yang menjual

berbagai aneka pakaian serta fashion yang pastinya uptdate dan cocok dengan
selera masyarakat Malang, khususnya untuk kaum remaja.
Sebelum pengusaha menjalankan perusahaan yang pengusaha rencanakan
ini, maka pengusaha harus mempunyai modal usaha. Untuk merencanakan
pemasaran, perusahaan pengusaha akan mempromosikan dan mendistribusikan
produk pengusaha melalui pasar tradisional maupun pasar modern yang mudah
terjangkau oleh para pembeli/konsumen.
Adapun maksud dan tujuan pengusaha mendirikan perusahaan ini yaitu:
1. Berperan aktif dalam bidang bisnis dan kewirausahaan,
2. Menyediakan kebutuhan fahion bagi masyarakat, supaya lebih mudah
3. Mengurangi tingkat pengangguran,
4. Menjalin persahabatan antara pelanggan, dan
5. Mendapatkan keuntungan atau laba.
3.2

Latar Belakang
Dengan semakin berkembangnya dan semakin tingginya kebutuhan

masyarakat terhadap pelayanan yang berhubungan dengan kebutuhan fashion,


maka pengusaha berinisiatif untuk membuka suatu usaha distro yang up to date
dan mengerti akan kebutuhan masyarakat.
Daerah sekitar Perumahan ini sangat tepat untuk membuka usaha distro,
karena hingga saat ini sangat sedikit sekali atau boleh dikatakan belum ada tempat
yang memberi pelayanan kebutuhan fashion di sekitar.
Santos Blancos didirikan untuk mempelopori kecintaan generasi muda
dalam bidang fashion yang up to date tanpa melupakan corak & ciri khas
Indonesia.

3.3
Visi

Visi dan Misi


: Mitra dan solusi bagi masyarakat dengan memberikan pelayanan atas

kebutuhan dalam hal fashion yang up to date untuk memberikan warna dan gaya
dalam kehidupan.
Misi : Memberikan dan menerapkan pelayanan yang baik dan berkualitas demi
kepuasaan pelanggan.
Motto : Lead your life, get the shirt!
3.4

Konsep Promosi
Membuat sebuah display di pintu gerbang perumahan dan mengandalkan

informasi dari pelanggan ke pelanggan serta menyediakan brosur promosi.


Selain itu, pengusaha juga membuat advertisement secara online di
internet agar bisa dijangkau masyarakat luas dengan cara melakukan transaksi
atau pun bisnis online. Dengan cara ini pengusaha optimis Santos Blancos distro
akan lebih mudah dan cepat dikenal oleh masyarakat.
3.5
Target Pelanggan
Target pelanggan Distro ini adalah anak muda atau abg yang sedang
terpengaruh oleh fashion- fashion yang uptodate. Mereka adalah pengguna bajubaju distro yang memiliki ciri khas tertentu.
3.6

Prespektif Masa Depan Usaha


Dengan terciptanya tempat usaha yang bergerak di bidang perdagangan,

khususnya dalam hal fashion dengan lokasi yang strategis, maka pengusaha yakin
usaha ini akan maju. Karena kebutuhan dan permintaan akan fashion di kalangan
masyarakat terutama sekitar Perumahan Istana Dieng pada saat ini sangat besar.
3.7

Analisis Persaingan
Berdasarkan pemantauan dan hasil survey yang ada bahwa di sekitar

lokasi tempat yang pengusaha dirikan usaha distro ini masih belum terdapat
sebuah tempat belanja pakaian dengan suasana yang nyaman dan kekeluargaan.
3.8

Segmentasi Pasar Yang Akan Dimasuki

Distro Santos Blancos membidik pasar kelas menengah ke bawah, dengan


pemberian harga yang terjangkau dan tidak menyulitkan. Pada prinsipnya
pengusaha akan membuka usaha ini dengan suasana kekeluargaan dan pelayanan
yang baik, sehingga membuat masyarakat merasa puas dengan layanan pengusaha
dan senantiasa kembali ke tempat pengusaha. Karena segmen pasar usaha distro
ini cenderung kemasyarakatan sehingga hal ini dapat memicu persaingan
dengan usaha distro lainnya.
Pada awalnya pemenuhan permintaan pakaian dapat dipenuhi
dari distro ,akan tetapi dengan semakin tinggi populasi rakyat, maka
kemampuan distrountuk memenuhi kebutuhan masyarakat semakin rendah. Hal
ini mendorong pengusaha untuk melakukan pelayanan yang baik dan dapat
memenuhi kebutuhan pelanggan
3.9

Penetapan Harga
Harga yang akan dikenakan adalah harga yang diperkirakan akan

terjangkau oleh masyarakat sekitar. Setelah memperhitungkan dengan cukup


matang, akhirnya pengusaha tetapkan sebagai harga awal berikut adalah tabel
harga jasa produk yang ditawarkan. adapun untuk selanjutnya harga akan
disesuaikan dengan perkembangan selanjutnya.
No.
1
2
3
4
5
6
7
8

Jenis Produk
Kemeja
Kaos
Jeans
Gaun
Kerudung
Rok
Jaket
Aksesoris

Harga
> Rp. 89.000,> Rp. 90.000,> Rp. 180.900,> Rp. 235.800,> Rp. 69.900,> Rp. 109.900,> Rp. 199.900,Rp. 24.500,- s.d Rp. 78.900,-

3.10

Pelaksanaan Distribusi
Distribusi yang dilakukan perusahaan pengusaha yaitu distribusi intensif,

diusahakan sebanyak mungkin agar dapat menjual produk sebanyak-banyaknya


dan lebih mendekati konsumen, sehingga lebih mudah dalam penjualannya dalam
menghasilkan keuntungan yang sebanyak-bantaknya.
3.11

Strategi Promosi Yang Akan Dilakukan


Strategi yang akan pengusaha jalankan pada perusahaan ini antara lain :

1.

Membuat pamflet-pamflet berisi produk-produk baru yang akan ditempel tiap

2.

bulannya.
Melakukan iklan-iklan di dunia internet baik melalui situs jejaring sosial

3.

maupun forum.
Membuat catalog-katalog mengenai fashion yang sedang uptodate di distro

3.12

Sumber-sumber permodalan
Sebagai sumber awal mula pendirian Santos Blancos Distro yaitu dari

pemilik distro sendiri. Sebagai investasinya untuk itu didirikanlah perusahaan


dalam bidang perdagangan
3.13 Neraca Permulaan Perusahaan
Biaya produksi per tahun terdiri dari:
1.
Modal Awal produksi
Renovasi Awal & Desain Interior
Kulakan baju grosir
Biaya Soft Opening dan Promosi awal
Biaya gaji karyawan tahun pertama
Jumlah Modal Produksi
2.

Biaya lain-lain
Listrik
Asuransi
Transportasi
Administrasi
Pajak
Pemeliharaan gedung dan peralatan

Jumlah biaya lain-lain

Rp. 20.000.000,Rp. 600.000.000,Rp. 5.000.000,Rp. 60.000.000 ,- +


Rp. 685.000.000,Rp. 12.000.000,Rp. 11.000.000,Rp. 6.500.000,Rp. 4.500.000,Rp. 2.750.000,Rp. 6.000.000,- +
Rp. 42.750.000,-

Total seluruh biaya produksi (1 + 2)


Jumlah modal produksi
Jumlah biaya lain-lain
Total
3.14

Rp. 710.000.000,Rp. 42.750.000,Rp. 667.250.000

Proyeksi Aliran Kas


Untuk distro pengusaha proyeksi keuntungan kotor adalah 30% dari

penghasilan. Rata-rata untuk distro pengusaha ini, akan mampu menjual sekitar
950 lebih juta pertahun, sehingga jika diambil keuntungan bersih pertahun adalah
sekitar 250 300 juta pertahun.
Sehingga, pada tahun kedua, pengusaha sudah bisa balik modal. Dan tahun
ke 3, 4 dan seterusnya, pengusaha tinggal mengumpulkan untung dan
kemungkinan besar pengusaha gunakan untuk ekspansi ke luar daerah.
3.15

Perencanaan Laba Rugi

INVESTASI
Biaya tetap
1.
Penyusutan gedung dan peralatan
2.
Gaji pegawai
Jumlah

1.
2.
3.
4.
5.

JUMLAH (RP)
Rp. 7.000.000,Rp. 60.000.000,Rp. 67.000.000,-

Biaya variable/ produksi


Kulakan baju grosir
Jumlah

Rp. 600.000.000,Rp. 600.000.000,-

Biaya-biaya lain
Listrik
Asuransi
Transportasi
Administrasi
Pajak
Total Modal produksi
TOTAL MODAL (PENGELUARAN)

Rp. 12.000.000,Rp. 11.000.000,Rp. 6.500.000,Rp. 4.500.000,Rp. 2.750.000,Rp. 36.700.000,Rp. 703.700.000,-

Pendapatan
Penjualan aneka pakaian dan fashion

Rp. 960.000.000,-

TOTAL PENDAPATAN

Rp. 960.000.000,-

PROYEKSI
LABA/RUGI(KEUNTUNGAN)
Total Pendapatan
Total modal / Pengeluaran
TOTAL KEUNTUNGAN BERSIH

Rp. 960.000.000,Rp. 703.700.000,Rp. 256.300.000,-

BAB IV
KESIMPULAN

4.1

Kesimpulan
Dari hasil pembahasan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa target pasar

cukup luas untuk prospek kedepannya cukup menjanjikan. Dengan modal awal
Rp 703.700.000,00 di dapat kan laba sebesar Rp 256.300.000,- per tahunnya. Jadi
semakin besar modal yang kita tanam, maka semakin besar pula laba yang kita
peroleh, dan diiringi dengan keuletan, keteguhan jiwa pantang menyerah dan cara
kerja yang baik.

DAFTAR PUSTAKA

Widyatmini. 1996. Diktat Pengantar Bisnis. Gunadarma : Jakarta.

DH Basu Swastha DR. 1998. Pengantar Bisnis Modern. Liberty : Yogyakarta.

Solihin Ismail. 2006 . Pengantar Bisnis. Prenada Media : Jakarta

Indriantoro, N dan B. Supomo. 1999. Metodologi Penelitian Bisnis untuk


Akuntansidan Bisnis

BPFE. Notohadiprawiro, T. 2006. Metode Penelitian dan Penulisan Ilmiah

Universitas Gajah Mada.Purwanto, E. 2008. Metode Penelitian Remaja

Subiyanto. 1999. Metode Penelitian Akuntansi

Yogyakarta: STIE YKPN.Sugiono. 1999. Metode Penelitian Bisnis

Bandung: Alfabeta.Suryabrata, I. 2000. Langkah-Langkah Penelitian

Anda mungkin juga menyukai