Medan (ANTARA News) - Pakar hukum pidana Universitas Sumatera Utara (USU) Dr
Pedastaren Tarigan,SH, mengatakan para koruptor yang telah merugikan keuangan negara, sudah
sepantasnya dijatuhi hukuman mati, sehingga dapat membuat efek jera.
"Ganjaran hukuman mati itu, merupakan langkah yang dinilai paling tepat diterapkan bagi
koruptor yang ada di negeri ini," katanya di Medan, Jumat.
Sebab, menurut dia, tanpa diterapkannya hukuman mati terhadap koruptor di negeri tercinta ini,
pelaku kejahatan atau "pencoleng" harta dan kekayaan negara itu akan terus berkembang
semakin subur dan tidak akan pernah berhenti.
"Jadi, perlu adanya ketegasan dalam menerapkan hukuman mati terhadap koruptor yang telah
menghancurkan sendi-sendi kehidupan perekonomian negara," kata Kepala Laboratorium
Fakultas Hukum USU itu.
Dia mengatakan, penerapan hukuman mati itu juga diatur dalam ketentuan hukum di Indonesia,
namun sampai saat ini tidak pernah dilaksanakan terhadap koruptor yang nyata-nyata telah
merugikan keuangan negara.
Oleh karena itu, katanya, pemerintah juga perlu mengkaji ulang Undang-Undang yang
menerapkan hukuman mati tersebut.
"Selama ini, pelaku yang terbukti korupsi itu, hanya dijatuhi hukuman lima tahun penjara.Ini
dinilai terlalu ringan, dan tidak membuat efek jera terhadap mereka yang telah memperkaya diri
sendiri atau dengan sengaja menyalahgunakan keuangan negara," kata staf pengajar di Fakultas
Hukum USU itu.
Selanjutnya Pedastaren mengatakan, dengan penerapan hukuman mati terhadap koruptor itu,
diyakini dapat membuat rasa takut atau kehilangan nyali korup, serta mereka tidak akan
mengulangi lagi kejahatan tersebut.
Penerapan hukuman mati itu, juga salah satu solusi untuk menyelamatkan keuangan negara dari
koruptor yang juga sebagai musuh negara.
"Perlunya penerapan hukuman mati bagi koruptor itu, untuk terciptanya penegakan hukum tegas
dan benar, sehingga minat untuk melakukan penyimpangan keuangan negara semakin
berkurang," ujarnya.
Ketika ditanya mengenai wacana hukuman minimal lima tahun penjara bagi koruptor, Pedastaren
mengatakan, dirinya kurang sependapat, hal ini terlalu ringan dan tidak akan membuat efek jera
terhadap koruptor itu.
Hukuman lima tahun terhadap pelaku koruptor tersebut, jelas membuat senang bagi mereka yang
melanggar hukum tersebut.
Karena, menurut Pedastaren, koruptor yang menjalani hukuman di Lembaga Pemasyarakatan
(Lapas) itu, juga akan memperoleh remisi atau pengurangan hukuman. Koruptor tersebut juga
tidak akan penuh menjalani hukuman di Lapas.
"Pemerintah juga perlu ketegasan mengenai penerapan hukuman terhadap koruptor itu, yakni
apakah hukuman 20 tahun penjara, hukuman seumur hidup atau hukuman mati," kata Pedastaren.
(ANT)
Setelah saya menjelaskan kepada anda apa itu korupsi dan koruptor pasti anda mengetahui dan
paham dengan hal itu karena di media televisi ataupun media lain sudah di perlihatkan bahwa
korupsi di indonesia sudah menjadi budaya yang tidak mengenal tingkatan jabatan maupun
profesi dari pimpinan hingga bawahan.dan dari kasus-kasus korupsi telah banyak terjadi dan di
beritakan kepada kita para pelaku korupsi yang dinyatakan sebagai tersangka atau yang kita
sebut koruptor dalam hasil keputusan pengadilan dalam rata rata kasus korupsi selama ini,
pelaku hanya dijatuhi hukuman dua hingga lima tahun penjara.Ini menurut saya dan mungkin
anda juga dinilai terlalu ringan, dan tidak membuat efek jera terhadap mereka yang telah
memperkaya diri sendiri atau dengan sengaja menyalah gunakan keuangan negara yang
jumlahnya pun dinilai sangat merugikan negara.
Kemudian karena hukuman lima tahun penjara tadi yang diberikan kepada para koruptor itu yang
sebagaiamana menurut pendapat anda dan saya, munculah beberapa pendapat dari para pakar
untuk memberikan hukman mati bagi para koruptor yang terbukti sebagai tersangka kasus
korupsi, yang menurut saya hukuman itu sudah pantas diberikan kepada para koruptor karena
memberikan efek jera , sehingga dengan hukuman tadi dapat membuat rasa takut atau kehilangan
nyali korup, serta mereka tidak akan mengulangi lagi kejahatan tersebut
Apabila anda semua mendukung usulan saya bahwa koruptor harus diberi hukuman mati ,maka
marilah kita bersama-bersama membuat dukungan kepada pemerintah untuk menerapkan
hukuman tersebut bagi para koruptor, karena saya tahu pemerintah sudah membuat undang
undang mengenai hukuman tersebut namun belum diterapkan dengan semesetinya karena belum
adanya ketegasan dari pemerintah dan karena kurangnya dukungan dari masyarkat , kemudian
masyarakta sudah tahu koruptor telah menghancurkan sendi-sendi kehidupan perekonomian
negara dan juga dengan diterapkannya hukuman mati semestinya bagi para koruptor maka minat
untuk melakukan penyimpangan keuangan negara semakin berkurang.oleh karena itu sekali lagi
mari kita dukung pemerintah agar menerapkan hukuman mati untuk koruptor dilaksanakan
secepatnya dan sedini mungkin.
if everyone thought like that, corruption will not occur in the community, specifically in
Indonesia
I think enough for my speech, I apologize if there are many mistakes in my speech and last
thanks for your attention . . . Wassalamualaikum Wr.Wb.