Supply Chan
Supply Chan
SKRIPSI
DEPARTEMEN AGRIBISNIS
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2009
RINGKASAN
PURBASARI INDAH LESTARI. Kajian Supply Chain Management: Analisis
Relationship Management antara Peternakan Pamulihan Farm dengan
Pemasok dan Pelanggannya. Skripsi. Departemen Agribisni, Fakultas Ekonomi
dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor (Di bawah bimbingan YANTI
NURAENI MUFLIKH).
Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki potensi tinggi pada
sektor pertanian. Pertanian secara luas mencakup perkebunan, kehutanan,
peternakan, dan perikanan. Saat ini, peternakan telah menyumbang produk
domestik negara terbesar setelah sektor industri dan perdagangan yaitu sekitar
15,38 persen (Badan Pusat Statistik 2005). Kebutuhan terhadap hasil produk
peternakan semakin meningkat dengan semakin meningkatnya kebutuhan
masyarakat terhadap sumber protein hewani. Salah satu sumber protein hewani
yang sangat digemari adalah telur ayam ras. Menurut Badan Pusat Statistik
(2007) permintaan telur ayam ras di Indonesia yaitu sekitar 5-7 kg perkapita
pertahun, sedangkan ketersediaanya hanya sekitar 5-5,6 kg perkapita pertahun.
Permintaan telur ayam ras yang masih belum terpenuhi tersebut merupakan
peluang bagi para peternak atau produsen telur ayam ras untuk bersaing dan
memperluas usahanya. Pamulihan Farm merupakan salah satu peternakan ayam
ras petelur yang juga harus bersaing dengan peternakan lainnya untuk
mendapatkan produk yang berkualitas, kuantitas yang tepat, kondisi yang tepat,
waktu yang tepat dengan harga bersaing. Salah satu strategi bisnis yang dapat
dilakukan oleh Pamulihan Farm yaitu supply chain management dengan
mengkoordinasikan seluruh kegiatan dari hulu hingga ke hilir. Tetapi, untuk
melakukan suatu supply chain management yang efektif maka Pamulihan Farm
harus mampu memiliki relationship marketing yang baik dengan mitra bisnisnya
yaitu pemasok dan pelanggannya. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini
adalah (1) Mengidentifikasi dan menganalisis relationship marketing yang terjadi
antara peternakan Pamulihan Farm dengan pemasok dan pelanggannya, (2)
Mengidentifikasi dan menganalisis penerapan supply chain management pada
peternakan Pamulihan Farm.
Penelitian ini dilaksanakan di peternakan ayam ras petelur Pamulihan
Farm dan para mitra bisnisnya. Peternakan ini terletak di Desa Pamulihan,
Kecamatan Cipicung, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Penelitian ini
dilaksanakan selama bulan Maret hingga pertengahan April. Respoden dalam
penelitian ini adalah Pamulihan Farm, delapan pemasok utama sarana produksi
ternak (PT. Sumber Multivita (SM), PT. Multibredder Adirama Indonesia
(MBAI), PT. Indovetraco Makmur Abadi (IMA), PT. Surya Hidup Satwa (SHS),
PT. Swadeshi Candrasentosa (SCS), PT. Charoen Pokphand (CP), PT. Missauri
(MIS), PT. Gold Coin (GC) dan Sembilan pelanggan (Surya Mart, Sukanta
Market, Alfamart, Agen Pasar Cilimus, Pasar Cikijing, Pasar Talaga, Pasar Ciawi
Gebang, Pasar Baru Kuningan dan Pasar Kepuh) Pamulihan Farm. Penelitian ini
menggunakan analisis deskripstif kualitatif yang disertai dengan kuantitatif yang
menggunakan penghitungan skala Likert. Analisis penerapan supply chain
SKRIPSI
DEPARTEMEN AGRIBISNIS
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2009
Judul Skripsi
Nama
NIM
H34052335
Disetujui,
Pembimbing
Diketahui
Ketua Departemen Agribisnis
Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor
Tanggal Lulus :
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul Kajian Supply
Chain Management: Analisis Relationship Marketing antara Peternakan
Pamulihan Farm dengan Pemasok dan Pelanggannya adalah karya sendiri dan
belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan manapun. Sumber
informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak
diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
bentuk daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini.
RIWAYAT HIDUP
Purbasari Indah Lestari, lahir pada tanggal 8 Februari 1987 di
Tasikmalaya, Jawa Barat. Penulis adalah anak terakhir dari dua belas bersaudara
dari pasangan Ogi Zaenal Chotob dan Eti Hendrati, Alm. Jenjang pendidikan
penulis diantaranya menamatkan sekolah dasar di SDN Citapen II Tasikmalaya,
kemudian melanjutkan ke SLTP Negeri II Tasikmalaya dan lulus pada tahun 2002
yang dilanjutkan ke SMU Negeri I Tasikmalaya dan lulus pada tahun 2005.
Pada tahun 2005 penulis melanjutkan pendidikannya ke perguruan
tinggi, Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui Undangan Seleksi Masuk IPB
(USMI) dan diterima sebagai mahasiswa Program Studi Agribisnis pada Fakultas
Ekonomi dan Manajemen. Selama menjadi mahasiswa, penulis aktif di berbagai
kegiatan di Institut Pertanian Bogor. Penulis pernah menjadi pemenang kedua
English Debating Se-Jawa Barat pada tahun 2004. Selain itu, penulis sering
menjadi moderator pada berbagai acara English Debate yang pernah dilaksanalan
oleh Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen.
Penulis juga pernah menjadi finalis Program Kreativitas mahasiswa
sebanyak tiga kali pada tahun 2007 dan 2008. Bidang yang diikuti yaitu bidang
kewirausahaan dan pengabdian masyarakat, Penulis juga aktif dalam olahraga
basket dengan pernah menjuarai pertandingan Fakultas Ekonomi dan Manajemen
tahun 2009 dan beberapa kejuaraan lainnya. Penulis sangat aktif pada berbagai
kepantiaan dan seeing diberi kepercayaan menjadi ketua acara tersebut seperti
halnya ketua acara Banking Goes To Campus tahun 2008, dan acara perpisahan
D3 IPB tahun 2007. Penulis juga sering diberi kepercayaan menjadi pengisi acara
dan juga pembawa acara pada berbagai seminar seperti halnya seminar Banking
Goet To Campus tahun 2009 dan seminar Pujanggan tahun 2007-2008. Penulis
juga pernah menjuarai perlombaan menyanyi tingkat provinsi. Penulis juga adalah
pemenang mojang berbakat se-kota Tasikmalaya dalam ajang Mojang-Jajaka pada
tahun 2003.
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kepada Allah SWT sang Maha Pencipta, Maha Pengasih dan
Maha Penyayang. Berkat Rahmat dan Ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul Kajian Supply Chain Management: Analisis Relationship
Marketing
antara
Peternakan
Pamulihan
Farm
dengan
Pemasok
dan
Pelanggannya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis
relationship marketing Pamulihan Farm dengan pemasok dan pelanggannya
sebagai pondasi penting dalam pelaksanaan supply chain management. Selain itu,
penelitian ini juga bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis penerapan
supply chain management Pamulihan Farm saat ini. Penelitian ini merupakan
salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Ekonomi, Departemen
Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.
Namun demikian, sangat disadari bahwa dalam skripsi ini masih terdapat
kekurangan karena keterbatasan dan kendala yang dihadapi.
Bogor, 23 Juli 2009
Purbasari Indah Lestari
Yanti Muflikh, Sp, M. Agribus yang selama penyusunan makalah ini telah
menjadi dosen pembimbing dengan kesabaran, bimbingan dan arahannya.
Serta kepada seluruh dosen dan staf Departemen Agribisnis.
2.
Dosen penguji utama yaitu Dr. Ir. Rita Nurmalina, MS dan Dosen penguji
departemen yaitu Febriantina Dewi, SE, MM, MSc.
3.
Ayah (Ogi Zaenal Chotob) yang selama ini selalu memberikan kasih sayang,
doa, kekuatan, semangat dan perlindungan kepada penulis. Juga kepada Ibu
(Eti Hendrati,Alm) yang semasa hidup beliau adalah sosok ibu yang
sempurna bagi penulis. Terima kasih yang teramat dalam kepada ibu penulis
atas kasih sayang, pelukan, doa, semangat dan kekuatan yang telah diberikan
kepada penulis semasa hidup beliau.
4.
5.
6.
Peternakan Pamulihan Farm dan juga para mitra bisnisnya sebagai objek
penelitian. Terima kasih atas sharing informasi dan pengalaman yang
diberikan kepada penulis selama penulis melakukan penelitian.
7.
Sahabat-sahabat penulis Tiara S, Ayu, Rina, Amel, Cila, Hepi, Gito, Yusda
dan sahabat-sahabat di pondok iwan
9.
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL ...............................................................................
DAFTAR GAMBAR ...........................................................................
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................
I
PENDAHULUAN ...................................................................
1.1. Latar Belakang ...................................................................
1.2. Perumusan Masalah ...........................................................
1.3. Tujuan Penelitian ...............................................................
1.4. Kegunaan Penelitian ...........................................................
1.4. Ruang Lingkup Penelitian ..................................................
Halaman
xiii
xv
xvi
1
1
6
7
7
8
II
9
9
10
10
11
11
11
12
12
12
13
14
15
III
18
18
19
19
22
40
40
1V
23
22
28
33
33
34
36
37
40
40
41
43
46
48
49
49
49
50
52
52
62
VI
69
70
70
70
74
77
80
83
86
88
91
96
98
103
108
113
116
118
121
125
127
132
132
134
138
139
140
141
VII
143
143
144
146
150
DAFTAR TABEL
Nomor
Halaman
1
Rata-rata Konsumsi Kalori dan Protein
Perkapita Sehari Menurut Jenis Makanan 2006-2007 ..........
2
2.
Konsumsi Hasil Ternak Perkapita Pertahun Produk
Peternakan Tahun 2006-2007 ...............................................
3
3.
Perkembangan Populasi Ternak di Indonesia 2006-2007 ....
4
4.
Perkembangan Volume Impor Ternak dan Hasil Ternak
Tahun 2003-2007 ..................................................................
5
5.
Prestasi Beberapa Jenis Bibit Ayam Petelur ........................
14
16
6.
Penelitian Terdahulu Supply Chain Management ................
7.
Indikator Kualitatif Masing-masing Variabel Kepercayaan
dan Komitmen ......................................................................
43
8.
Supplier Sarana Produksi Utama Pamulihan Farm ..............
49
9.
Kategori Supplier Pamulihan Farm Berdasarkan Lama
Bekerjasamanya ....................................................................
54
10. Alasan Bekerja sama antara Supplier dengan Pamulihan
Farm Berdasarkan Lama kerja sama 2009 ...........................
56
11. Bentuk Keluhan Berdasarkan Jenis Produk yang Disupply
ke Pamulihan Farm ................................................................
57
12. Benefit yang dirasakan oleh Supplier Pamulihan Farm
Berdasarkan Lama Kerjasama antara Supplier dengan
Pamulihan Farm pada Tahun 2009 .......................................
59
13. Benefit yang dirasakan oleh Supplier Pamulihan Farm
Berdasarkan Produk yang Disupply ke Pamulihan Farm
Pada Tahun 2009 ..................................................................
60
14. Benefit yang dirasakan Pamulihan Farm ..............................
61
15. Penilaian Supplier Terhadap Pamulihan Farm ......................
62
16. Pelanggan Utama Telur Ayam Ras Berdasarkan Jenis
Pasar .....................................................................................
63
17. Jenis Pasar Pelanggan Pamulihan Farm Berdasarkan
Lama Bekerjasamanya ..........................................................
64
18. Alokasi Penjualan Telur Ayam Ras Pamulihan Farm ...........
65
19. Kepuasan Bekerjasama Para Pelanggan Pamulihan Farm
Berdasarkan Jenis Pasar 2009 ...............................................
66
20. Kepuasan Bekerjasama Para Pelanggan Pamulihan Farm
Berdasarkan Lama Bekerjasamany 2009 ..............................
66
21. Keluhan Pelanggan Pamulihan Farm ...................................
67
22. Nilai Variabel Kepercayaan dan Komitmen Pelanggan
Pamulihan Farm ....................................................................
70
23.
24.
25.
26.
27.
28.
95
96
134
136
143
xiv
DAFTAR GAMBAR
Nomor
1
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
Halaman
Rangkaian Supply Chain Management...................................
Tahapan Perkembangan Hubungan Kemitraan Bisnis .........
Model Relationship Marketing Morgan dan Hunt ...............
Kerangka Pemikiran Operasional .........................................
Susunan Organisasi Pamulihan Farm ...................................
Alasan Pelanggan Memilih Pamulihan Farm sebagai
Supplier .................................................................................
Nilai Kepercayaan dan Komitmen PT. MIS .........................
Nilai Kepercayaan dan Komitmen PT. IMA ........................
Nilai Skala Likert Kepercayaan dan Komitmen PT. SCS .....
Nilai Skala Likert Kepercayaan dan Komitmen PT. MBAI ..
Nilai Skala Likert Kepercayaan dan Komitmen PT. CP ......
Nilai Skala Likert Kepercayaan dan Komitmen PT. SHS ....
Nilai Skala Likert Kepercayaan dan Komitmen PT. GD ......
Nilai Skala Likert Kepercayaan dan Komitmen PT. SM ......
Nilai Skala Likert Kepercayaan dan Komitmen
Pasar Cilimus .......................................................................
Nilai Skala Likert Kepercayaan dan Komitmen
Pasar Cikijing .......................................................................
Nilai Skala Likert Kepercayaan dan Komitmen Pasar Talaga
Nilai Skala Likert Kepercayaan dan Komitmen Pasar Kepuh
Nilai Skala Likert Kepercayaan dan Komitmen
Pasar Ciawi Gebang .............................................................
Nilai Skala Likert Kepercayaan dan Komitmen
Pasar Baru Kuningan ............................................................
Nilai Skala Likert Kepercayaan dan Komitmen Alfamart ....
Nilai Skala Likert Kepercayaan dan Komitmen
Sukanta Market .....................................................................
Nilai Skala Likert Kepercayaan dan Komitmen Surya Mart .
Aliran Pemasaran Telur Ayam Ras Pamulihan Farm ...........
20
27
30
39
51
64
73
76
80
82
85
88
90
93
102
107
112
115
118
121
124
127
130
133
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor
1
2.
3.
Halaman
Kuesioner Kepada Para Pelanggan Pamulihan Farm ............
Kuesioner Kepada Para Pemasok Pamulihan Farm .............
Kuesioner Kepada Pamulihan Farm .....................................
150
155
160
xvi
I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki banyak sumber daya
alam
potensial
untuk
Pembangunan subsektor
dikembangkan
terutama
pada
sektor
pertanian.
pertanian yang berperan menyediakan pangan hewani berupa daging, susu, dan
telur yang mengandung zat gizi yang dibutuhkan masyarakat. Pembangunan
subsektor peternakan memiliki tujuan jangka panjang untuk meningkatkan
pendapatan peternak, meningkatkan penyediaan ternak dan hasil ternak untuk
memenuhi permintaan dalam negeri dan internasional, meningkatkan ketersediaan
lapangan pekerjaan dan kesempatan usaha yang produktif dari subsektor
peternakan, meningkatkan devisa dari ekspor ternak dan hasil ternak, memelihara
kelestarian sumberdaya peternakan untuk pembangunan yang berkelanjutan
(Ditjennak 2002). Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2005,
subsektor peternakan merupakan salah satu sektor yang berperan dalam
menghasilkan Produk Domestik Bruto (PDB) negara yaitu sekitar 31.672,5 milyar
pada tahun 2004 dan mengalami peningkatan pada tahun 2005 dengan PDB
sebesar 32.581,2 milyar. Sektor peternakan berada pada urutan ke tiga yang
menyumbang PDB negara (15,83persen) setelah sektor industri (26,08 persen) dan
sektor perdagangan (15,95 persen).
Seiring dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk dari tahun ke
tahun, kebutuhan terhadap hasil ternak semakin meningkat. Hal ini berkaitan erat
dengan semakin meningkatnya kesadaran kebutuhan pangan yang sehat dan
bergizi. Oleh karena itu, masyarakat semakin menyadari perlunya pemenuhan
kebutuhan protein terutama protein hewani. Telur ayam ras adalah salah satu
sumber pangan protein hewani yang populer dan sangat diminati oleh masyarakat.
Hampir seluruh kalangan masyarakat dapat mengkonsumsi telur ayam ras untuk
memenuhi kebutuhan protein hewani. Hal ini dikarenakan ayam ras relatif murah
dan mudah diperoleh serta dapat memenuhi kebutuhan gizi yang diharapkan.
Tabel 1 menunjukkan bahwa rata-rata konsumsi telur ayam ras per kapita
per hari pada tahun 2006 adalah 1,52 gram dan terus mengalami peningkatan pada
tahun 2007 sebesar 1,84 gram. Rata-rata peningkatan konsumsi telur ayam ras
Kalori (gr)
2006
18,91
10,12
6,76
9,17
3,22
15,77
34,07
43,87
2007
22,87
12,87
12,10
16,07
4,17
18,66
31,16
49,97
Protein (gr)
2006
1,52
0,25
0,33
0,50
0,19
2,15
2,86
1,20
2007
1,84
0,31
0,58
0,87
0,25
2,54
2,61
1,36
Komoditi
TELUR
Telur Ayam Ras
Telur Ayam Buras
Telur Itik
Telur Puyuh
Telur Lainnya
Telur Asin
SUSU
Susu Segar
Susu Cair Pabrik
Susu Kental Manis
Susu Bubuk
Susu Bubuk Bayi
Keju
Hasil Lain dari Susu
DAGING
Daging Segar
Daging Diawetkan
Lainnya
Tahun
2006
5,66
5,06
0,25
0,19
0,03
0,01
0,012
10,47
0,16
0,14
1,10
5,16
3,90
0,00
0,01
4,13
3,81
0,01
0,31
2007
6,78
6,09
0,26
0,34
0,09
0,00
0,00
3,13
0,18
0,17
1,40
1,34
0,00
0,01
0,03
5,13
4,87
0,08
0,18
Ketersediaan ayam ras petelur sebagai salah satu sumber protein yang
banyak diminati oleh masyarakat masih dapat dikatakan belum optimal. Saat ini,
ketersediaan telur per kapita pertahun adalah sekitar 5 kilogram pada tahun 2006
dan 5,6 kilogram pada tahun 2007 (Badan Pusat Statistik, 2008). Jumlah tersebut
sangat berbeda tipis dengan kebutuhan konsumsi telur perkapita pertahun yang
jumlahnya sekitar 5-7 kilogram. Selain itu, penyediaan protein perkapita perhari
pun masih sangat rendah yaitu sekitar 1,53 gram pada tahun 2006 dan 1,78 gram
pada tahun 2007. Penyediaan protein tersebut belum optimal bila dibandingkan
dengan kebutuhan protein yang dibutuhkan oleh masyarakat per kapita pertahun.
Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa saat ini, ketersediaan telur sebagai salah
satu makanan berprotein yang dibutuhkan masyarakat masih belum optimal.
3
volume telur impor semakin meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2003,
volume impor telur adalah sebanyak 68,7 ton dan terus meningkat hingga
mencapai 1.156,9 ton pada tahun 2007. Hal ini menunjukkan bahwa ketersediaan
telur di Indonesia belum dapat memenuhi permintaan masyarakat.
Tabel 3. Perkembangan Populasi Ternak di Indonesia Tahun 2004-2008
No.
I
1
2
3
4
5
6
Jenis/Spesies
UNGGAS
Ayam Buras
Ayam Ras Petelur
Ayam Ras Pedaging
Itik
Puyuh
Merpati
2004
2005
276.989
93.416
778.970
32.573
-
278.954
84.790
811.189
32.405
-
Tahun
2006
291.085
100.202
797.527
32.481
-
2007
272.251
111.489
891.659
35.867
6.640,1
162,5
2008
290.803
116.474
1.075.885
36.931
8.542,2
175,6
Ketersediaan telur ayam ras yang masih sangat kurang merupakan sebuah
peluang untuk peternakan ayam ras petelur di Indonesia dalam mengembangkan
pasar mereka. Peluang pasar yang masih sangat besar juga merupakan peluang
persaingan yang besar bagi produsen telur ayam ras, baik dengan produk sejenis
maupun dengan telur impor. Untuk menciptakan keunggulan bersaing
(competetitve advantages), peternakan ayam ras petelur harus dapat meningkatkan
kemampuan manajemen produksi, distribusi dan pemasaran. Keunggulan bersaing
tercermin melalui tercapainya kepuasan konsumen (costumer satisfaction) yaitu
terpenuhinya kebutuhan produk dengan kualitas dan kuantitas yang tepat, harga
yang sesuai, lokasi dan kondisi yang tepat.
Propinsi Jawa Barat merupakan daerah dengan populasi ayam ras petelur
terbesar setelah Jawa Timur dan DKI Jakarta. Menurut Rahmat Setiasi, Kepala
Dinas Peternakan Jawa Barat (2008), subsektor peternakan di Jawa Barat pada
tahun 2003 hingga 2007 diperkirakan mengalami pertumbuhan sekitar 5,12 persen
yang ditandai dengan peningkatan realisasi produksi daging, susu, dan telur.
produksi telur meningkat dari 120.205 ton pada tahun 2003 menjadi 167.282 ton
pada tahun 20071.
Tabel 4. Perkembangan Volume Impor Ternak dan Hasil Ternak Tahun 20032007
No
A
B
C
D
E
F
Jenis Komoditi
Daging
Sapi
Domba
Babi
Unggas
Hati Sapi
Hati/jeroan
Produk Susu
Mentega
Keju
Telur Konsumsi
Yogurt
2003
47.952,4
10.671,4
475,5
442,1
546,0
35.778,5
38,9
117.318,1
44.418,5
7.198,0
68,7
134,7
2004
500.250,4
11.772,0
519,7
179,6
1.313,9
36.277,2
188,0
165.411,5
59.100,2
11.302,8
245,1
172,0
Tahun (Ton)
2005
64.315,2
21.484,5
829,6
3.279,2
3.978,4
34.436,4
307,1
173.084,4
60.175,6
9.882,7
707,0
169,4
2006
70.626,3
25.949,2
711,8
3.918,6
3.468,4
36.107,7
470,6
188.128,4
73.420,0
10.612,3
943,9
713,3
2007
89.133,0
41.043,0
570,9
2.609,7
4.675,2
40.203,4
30,8
198.126,8
9.924,0
13.959,5
1.156,9
1.481,6
baik lokal maupun impor. Salah satu pendekatan strategi keunggulan bersaing
adalah Supply Chain Management.
1.2. Rumusan Permasalahan
Untuk dapat mengembangkan bisnis ini dan bersaing unggul dalam
persaingan yang ada dengan produsen produk sejenis, maka Pemulihan Farm
harus mampu mengkoordinasikan seluruh kegiatan perusahaan pada bagian hulu
(upstream) dalam menyediakan bahan-bahan baku atau input hingga pada bagian
hilir (downstream) dalam proses distribusi dan pemasaran produk. Supply chain
management
adalah
serangkaian
mengintegasikan pemasok,
pendekatan
yang
diterapkan
untuk
tempat
Pamulihan
hubungannya
dengan
Farm
masih
pelanggan
merasakan
maupun
banyak
pemasoknya
keluhan
seperti
terhadap
halnya
2.
3.
Bagi Perusahaan, hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan
dan pertimbangan dalam menjalankan operasional perusahaan, menjaga
hubungan kerjasama dengan pemasok dan pelanggannya dan merencanakan
strategi perusahaan ke depan untuk meningkatkan keunggulan bersaing.
2.
3.
Bagi penulis, sebagai salah satu syarat kelulusan sebagai sarjana ekonomi dan
untuk menerapkan ilmu-ilmu yang diperoleh selama kuliah.
7
dengan
Sedangkan
pelanggan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pelangan yang berhubungan
secara langsung dengan pihak Pamulihan Farm dan biasanya menjual kembali
produk yang dibeli kepada konsumen akhir.
II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Asal Usul Ayam Ras Petelur ( Gallus Sp)
Ayam petelur adalah ayam-ayam betina dewasa yang dipelihara khusus
untuk diambil telurnya. Asal mula ayam unggas berasal dari ayam hutan dan itik
liar yang ditangkap dan dipelihara serta dapat bertelur cukup banyak. Dari tahun
ke tahun ayam hutan dari berbagai wilayah di dunia diseleksi secara ketat oleh
para pakar. Arah seleksi ditujukan pada produksi yang banyak, karena ayam hutan
tersebut dapat diambil telur dan dagingnya maka arah dari produksi yang banyak
dalam seleksi tersebut mulai spesifik. Ayam yang terseleksi untuk tujuan produksi
daging dikenal dengan ayam broiler, sedangkan untuk produksi telur dikenal
dengan ayam petelur. Selain itu, seleksi juga diarahkan pada warna kulit telur
hingga kemudian dikenal dengan ayam petelur putih dan ayam petelur cokelat.
Persilangan dan seleksi itu dilakukan cukup lama sehingga menghasilkan ayam
petelur yang dikenal saat ini. Dalam setiap kali persilangan, sifat jelek ayam yang
disilangkan dibuang dan sifat baiknya dipertahankan (terus dimurnikan). Inilah
yang kemudian dikenal dengan jenis ayam petelur unggul3.
Memasuki periode 1940-an, masyarakat mulai mengenal ayam lain selain
ayam liar dan mulai membedakan antara ayam orang Belanda (Bangsa Belanda
saat itu menjajah Indonesia) dengan ayam liar di Indonesia. Ayam liar tersebut
kemudian dinamakan ayam lokal yang disebut ayam kampung karena keberadaan
ayam itu adalah di pedesaan. Sementara ayam orang Belanda disebut dengan
ayam luar negeri yang kemudian lebih dikenal dengan sebutan ayam negeri yang
pada saat itu masih merupakan ayam negeri galur murni.
Ayam yang pertama masuk dan mulai diternakkan pada periode ini adalah
ayam ras petelur white leghorn yang kurus dan sulit dicari. Pada tahun 1990-1n
mulai berkembang peternakan ayam broiler yang khusus pedaging dan juga
peternakan ayam jenis dwiguna atau ayam raa cokelat. Pada saat itulah,
masyarakat mulai menyadari bahwa ayam ras mempunyai klasifikasi sebagai
petelur handal dan pedaging yang enak. Mulai terjadi pula persaingan tajam antara
telur dan daging ayam ras dengan telur dan daging ayam kampung. Ayam
3
kampung mampu bertelur dan dagingnya dapat dimakan, tetapi tidak dapat
diklasifikasikan sebagai ayam dwiguna secara komersial-unggul. Penyebabnya,
dasar genetis antara ayam kampung dan ayam ras petelur dwiguna tersebut
berbeda. Kemampuan genetis tersebut yang membedakan produksi kedua ayam
ini (Rasyaf 2008).
2.2. Sentra Peternakan
Menurut Johari (2005), sentra peternakan ayam ras petelur di Indonesia
saat ini telah berkembang dan tersebar di beberapa daerah terutama di daerah
Pulau Jawa dan Sumatera. Selain itu, peternakan ayam telah banyak berkembang
di negara-negara lain.
2.3. Jenis Ayam Ras Petelur
Menurut Rasyaf (2008) ayam petelur terdiri dari dua jenis, yaitu ayam
petelur tipe ringan dan ayam petelur tipe medium. Ayam petelur tipe ringan
sering disebut dengan ayam petelur putih. Ayam tipe ini memiliki bentuk badan
yang ramping atau cenderung kurus dan mungil. Ayam ini memiliki warna bulu
putih bersih dan berjengger merah. Ayam tipe ini sebenarnya berasal dari galur
murni White Leghorn. Ayam dengan galur murni ini sulit dicari, tetapi ayam
petelur ringan komersial banyak dijual di Indonesia dengan berbagai macam
nama. Setiap pembibit ayam petelur di Indonesia hampir dipastikan memiliki dan
menjual ayam petelur ringan komersial ini. Ayam ini mampu bertelur lebih dari
260 telur per tahun hen house. Ayam tipe ini memang khusus diciptakan untuk
bertelur saja sehingga semua kemampuan dirinya diarahkan pada kemampuan
bertelur. Oleh karena itu, kemampuan produksi dagingnya sedikit. Ayam petelur
ini sangat sensitif terhadap cuaca panas dan keributan, dan ayam ini sangat mudah
terkejut sehingga akan mengganggu produksi telur.
Ayam petelur tipe medium disebut juga sebagai tipe ayam petelur medium.
Tubuh ayam ini tidak kurus, tetapi juga tidak terlihat gemuk. Beratnya masih
berada diantara berat ayam petelur ringan dan ayam broiler. Telur yang
dihasilkannya cukup banyak dan juga dapat menghasilkan daging yang banyak.
Oleh Karena itu, tipe ini disebut pula ayam tipe dwiguna. Ayam ini disebut
sebagai ayam tipe cokelat karena warnanya yang cokelat. Di pasaran, telur cokelat
10
lebih disukai daripada telur putih. Warna telur cokelat lebih menarik walaupun
kandungan gizi dan rasanya relatif sama dengan telua warna putih.
2.4. Management Budi Daya Ayam Ras Petelur
Untuk memulai sebuah usaha peternakan ayam ras petelur, terlebih dahulu
pelaku usaha harus memahami beberapa hal utama mengenai manajemen budi
daya ayam ras petelur komersial ini sehingga menghasilkan produksi yang tinggi
dan keuntungan yang maksimal. Menurut Rasyaf (2008), terdapat beberapa hal
yang harus diperhatikan dalam manajemen budi daya ayam ras petelur, seperti
sistem perkandangan, peralatan, hama penyakit dan lain sebagainya.
2.4.1. Sistem Perkandangan
Kandang atau perkandangan merupakan salah satu persiapan yang harus
benar-benar diperhatikan. Sebab, kandang merupakan tempat ayam berdiam dan
berproduksi. Oleh karena itu, pembangunan kandang harus dilakukan dengan
sangat baik dan sesuai dengan ternak yang akan dikembangkan.
2.4.1.1. Mencari Lokasi yang Ideal
Lokasi yang dipilih harus merupakan perpaduan antara tempat yang cocok
untuk kehidupan ayam petelur, harga tanah relatif murah, serta mudah dijangkau
alat transportasi dan komunikasi (Johari 2005).
Jika jenis kandang mudah menyerap air, sumber air yang tersedia relatif bersih
dan tidak tercemar kuman penyakit. Oleh karen itu, ayam tidak mudah terserang
penyakit. Tanah yang sulit menyerap air seperti tanah lempung sebaiknya
dihindari untuk lokasi kandang.
Hal lain yang harus diperhatikan adalah kelembapan ideal untuk ayam
sekitar 50-70 persen. Kelembapan ini penting untuk diperhatikan karena akan
berpengaruh terhadap perkembangan bulu ayam. Lingkungan dengan kelembapan
rendah akan menyebabkan perkembangan dan mutu bulu ayam petelur menjadi
jelek. Sebaliknya, kelembapan tinggi akan menyebabkan masalah seperti kasus
ammonia tinggi yang diikuti dengan gangguan fungsi pernapasan.
2.4.1.2. Tipe Kandang yang Dipilih
Lahan seluas 1 Hektar atau 10.000 m2, idealnya bisa digunakan untuk
populasi ayam sebanyak 20.000-25.000 ekor. Kandang pembesaran yang ideal
berukuran panjang 40 meter dan lebar lima meter. Kandang yang tidak terlalu
lebar sangat berguna untuk kebutuhan ayam, terutama untuk kenyamanannya.
Kandang tipe postal seluas 200 m2 (40x5meter) cukup optimal untuk memelihara
pullet sebanyak 1.600 ekor hingga berumur 112 hari. Sementara itu, kandang
baterai yang berukuran sama dapat digunakan untuk populasi pullet sekitar 2.500
ekor (lebih hemat tempat 15 %) (Johari 2005).
2.4.1.3. Posisi Kandang
Kandang untuk beternak ayam ras petelur diusahakan di setiap sisinya
mendapatkan
intensitas
cahaya
sesuai
dengan
yang
dibutuhkan
untuk
Litter harus dalam keadaan kering, maka tidak ada atap yang bocor dan air
hujan tidak ada yang masuk meskipun angin kencang. Tebal litter setinggi 10 cm,
bahan litter berasal dari campuran kulit padi/sekam dengan sedikit kapur dan
pasir secukupnya, atau hasil serutan kayu dengan panjang antara 3-5 cm untuk
pengganti kulit padi/sekam.
Penyediaan tempat bertelur berfungsi agar mudah mengambil telur dan
kulit telur tidak kotor. Tempat ini dapat dibuat dari kotak berukuran 30 x 35 x 45
cm yang cukup untuk 4-5 ekor ayam. Dasar tempat bertelur dibuat miring dari
kawat hingga telur langsung ke luar sarang setelah bertelur dan dibuat ukuran
yang lebih besar dari besar telur pada dasar sarang.
Tempat bertengger berguna untuk tempat istirahat/tidur, dibuat dekat
dinding dan diusahakan kotoran jatuh ke lantai yang mudah dibersihkan dari luar.
Tempat bertengger dibuat tertutup agar terhindar dari angin dan letaknya lebih
rendah dari tempat tidur.
Tempat makan dan minum harus tersedia cukup, bahannya dari bambu,
alumunium atau apa saja yang kuat dan tidak bocor juga tidak berkarat. Tempat
grit dibuat dari kotak khusus (Johari 2005).
2.4.3. Pembibitan
Pembibitan merupakan hal penting sebagai awal pemeliharaan. Bibit ayam
petelur yang dipilih akan sangat menentukan tingkat produksi, kualitas dan
kuantitas telur. Ayam petelur ini memiliki beberapa tipe dasar yaitu tipe ringan
(telur putih) dan tipe medium (telur cokelat). Oleh karena itu, tahapan pembibitan
ini harus dilakukan dengan sangat teliti dan sesuai dengan prosedur yang ada
untuk menghasilkan produksi yang diharapkan dari ayam petelur yang dipilih
(Kartasudjana 2002).
Setiap bibit diarahkan dan disesuaikan dengan tujuan tertentu. Jenis bibit
yang produksi telurnya tidak terlalu tinggi, tetapi relatif tahan terhadap penyakit
selama masa bertelur. Selain itu, terdapat pula bibit yang produksi telurnya
memang tinggi, tetapi tidak tahan terhadap ancaman dan penyakit sehingga
banyak yang mati dalam masa bertelur. Kemudian, ada bibit yang diarahkan untuk
memperoleh konversi ransum yang tinggi dan ada pula yang diarahkan untuk
13
memperbesar daya tahan penyakit dalam masa awal. Berikut ini adalah beberapa
nama jenis bibit ayam dan kemampuannya produksinya.
Tabel 5. Prestasi Beberapa Jenis Bibit Ayam Petelur
Nama Bibit
Warna Bulu
Tipe
Produksi Telur
(Hen House)
Babcock
Dekalb XI-Link
Hixes White
H & W nick
Hubbarb Leghorn
Putih
Putih
Putih
Putih
Putih
Ringan
Ringan
Ringan
Ringan
Ringan
270
255-280
288
272
260
Konversi
Ransum
(kg/dosin telur)
1,82
1,8-2,0
1,89
,7-1,9
1,8-1,86
Penyakit Coccidiocis
sering disebut penyakit berak darah dan biasanya menimbulkan kematian yang
tinggi. Penyakit ini disebabkan oleh protozoa genus Eimeria. Gejala anak ayam
yang terserang penyakit ini seperti terlihat lesu, sayap terlihat tergantung ke
bawah, bulu agak berdiri dan tidak mengkilat, pucat dan angka kematian sangat
tinggi pada ayam umur 6-10 hari. Pencegahan yang dapat dilakukan untuk
mengatasi penyakit ini dengan menjaga sanitasi kandang selama masa
pemeliharaan anak ayam. Untuk mengobati atau meminimalisasi dampak dari
penyakit ini adalah dengan memberikan coccidiostat dari umur satu dari sampai
umur tiga bulan.
Penyakit Pullorum disebabkan oleh bakteri Salmonella pullorum yang
menyerang ayam pada berbagai umur. Penyakit ini sering disebut berak kapur.
14
Gejala-gejala penyakit ayam yang terjangkit penyakit ini seperti anak ayam mati
pada umur satu hari sampai tiga minggu, puncak kematian terjadi pada hari ke-10
setelah menetas. Selain itu, anak ayam menunduk di bawah alat pemanas dan
mata agak tertutup dan sayap terkulai serta mencret berwarna putih berbusa yang
melekat di sekitar anus. Untuk mencegah penyakit tersebut, maka induk perlu
diperiksa darahnya dan tidak membeli anak yang induknya terkena penyakit ini.
Pengobatan yang bisa dilakukan yaitu dengan memberikan sulfaquinoxaline,
nitrofurazolidone, dan sebagainya.
Penyakit ND disebabkan oleh virus paramyxo, dan menyerang ayam pada
berbagai umur. Penyakit ini sering disebut tetelo, cekak, dan toun. Penyakit ND
tidak bisa diobati, hanya bisa dicegah melalui vaksinasi. Gejala-gejala yang
tampak pada ayam yang terserang penyakit ini adalah kehilangan nafsu makan,
sesak nafas, ngorok, bersin, produksi telur turun, jika penyakit sudah akut ditandai
dengan tortikolis (leher berputar), dan angka kematian bisa mencapai 60-80%.
2.5. Penelitian Terdahulu
Penelitian tentang supply chain management pernah dilakukan oleh
Noviyanty
(2005).
Penelitian
ini
menghasilkan
asumsi
bahwa
untuk
aktivitas penanganan susu segar yang dilakukan oleh koperasi sebelum di jual ke
pasar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian yang bersifat
deskriptif dan kuantitatif yang disajikan dalam tabulasi.
Usman (2007) melakukan penelitian mengenai analisis supply chain
management yang dimulai dari pemasok dan aktivitas pabrik. Penelitian ini
menggunakan metode deskriptif yang menggambarkan seluruh jaringan supply
chain management yang ada di perusahaan terkait.
Tabel 6. Penelitian Terdahulu Mengenai Supply Chain Management
Peneliti Terdahulu
Aini (2005)
Topik Penelitian
Analisis sistem Pasokan
sayuran
Metode Analisis
Analisis deskriptif dan
analisis Margin
Pemasaran
Noviyanty (2005)
Analytic Hierarky
Process ( AHP)
Ardiansyah (2005)
Supply Chain
Management bagi hulu
susu pasteurisasi
Analisis Deskriptif
Usman (2007)
Supply chain
management di PT.
Industri Milk Industri
and Trading (pengadaan
bahan baku,putaran
inventory,jaringan)
Analisis Deskriptif
Hasil penelitian
Alokasi biaya
terbesar dalam
pengadaan barang
dan distribusi adalah
pembelian bahan
baku yang dilakukan
secara kredit dan
tunai serta
transportasi.
Efisiensi SCM dapat
tercapai melalui
kerjasama dengan
perusahaan hilir dan
hulu yang lebih
terkendali dan
terstruktur
Manajemen rantai
persediaan barang
bagian hulu meliputi
siklus yang berjalan
dalam sistem jaringan
organisasi
Mengkaji jaringan
supply chain bagian
hulu, manufaktur, dan
distributor.
objek dan metode. Penelitian ini tidak menganalisis kinerja supply chain
management secara keseluruhan tetapi difokuskan pada analisis mengenai
hubungan perusahaan dengan supplier dan pelanggannya serta bagaimana
pengaruh hubungan tersebut terhadap penerapan supply chain management di
perusahaan tersebut. Resume mengenai penelitian terdahulu disajikan di dalam
Tabel 6.
17
usaha dalam proses yang berbeda dan menghasilkan nilai dalam bentuk barang
dan jasa di tangan pelanggan akhir4.
Menurut Dunne (2001), Supply Chain Management bukan hanya
merupakan sebuah sistem manajemen logistik saja karena sistem efisiensi logistik
merupakan salah satu bagian dari supply chain management secara keseluruhan.
SCM juga memperhatikan bagaimana sebuah perusahaan menciptakan nilai dan
keunggulan dalam persaingan.
Gambar 1 menunjukkan rangkaian supply chain management pada
perusahaan manufaktur menurut Chopra dan Mein5dl (2001). Pada Gambar 1
dapat dilihat bahwa terdapat empat organisasi yang berperan dalam aktivitas
supply chain management. Pemasok atau supplier berperan untuk menyediakan
bahan baku untuk proses produksi yang kemudian pabrik (manufacture) akan
mengubah atau memproduksi barang setengah jadi menjadi barang atau jasa yang
siap untuk dipasarkan. Distributor berperan dalam proses penyaluran barang yang
tepat waktu sesuai dengan permintaan retail dalam menyediakan produk jadi yang
diminta oleh konsumen. Retail adalah organisasi yang berhubungan langsung
dengan customer. Pihak retailer harus mampu memberikan pelayanan yang baik
kepada konsumen dalam arti menyediakan produk yang dibutuhkan konsumen
pada kuantitas yang tepat, waktu yang tepat, serta kualitas dan harga yang tepat
sehingga konsumen merasa puas atas pembeliannya
supplier
Manufacture
Distributor
Retailer
r
Customer
supplier
Manufacture
Distributor
r
Retailer
Customer
supplier
Manufacture
Distirbutor
Retailer
Customer
20
21
para pemasok, pelanggan, penyalur dan mitra bisnis lainnya untuk membina
hubungan jangka panjang.
3.2.2. Dimensi Supply Chain Management
Menurut Tunggal (2008) Supply Chain Management terdiri dari tiga
elemen yang saling terikat satu sama lain, yaitu:
1.
2.
3.
Product Flow: Aliran barang dari hulu ke hilir contohnya bahan baku yang
dikirim dari supplier ke pabrik, setelah produksi selesai dikirim ke distributor,
pengecer, kemudian sampai ke tangan pemakai atau konsumen akhir
2.
Finansial Flow: Aliran uang atau sejenisnya yang mengalir dari hulu ke hilir
3.
Information Flow: Informasi yang bisa terjadi dari hulu ke hilir atau
sebaliknya.
4.
5.
22
strategi yang dibangun untuk menjaga sebuah hubungan jangka panjang yang
menguntungkan dengan pelanggan7.
Hubungan pemasaran bukan hanya sekedar memberikan perhatian
terhadap transaksi yang sedang berlangsung, melainkan juga memberi perhatian
terhadap hubungan transaksi di masa depan. Dengan demikian proses pemasaran
tidak berakhir setelah terjadinya aktivitas transaksi jual beli produk (Mc Kenna
1991)8. Menurut Dunne (2001), dari perspektif pembeli atau pelanggan, hubungan
yang terjadi dengan supplier memungkinkan perusahaan untuk menjamin sumber
daya yang berharga dan teknologi. Sedangkan bagi supplier, relationship yang
terjadi memungkinkan mereka untuk meningkatkan kepuasan dan loyalitas
konsumen, serta kualitas dan profitabiltas mereka sebagai hasil dari performance
yang lebih baik.
Menurut Chan (2003) relationship marketing merupakan suatu sistem
pemasaran yang semakin diminati oleh para pemasar, karena pemasar mulai
menyadari bahwa komunikasi pemasaran yang dijalankan satu arah dan ditujukan
ke semua orang sudah tidak lagi memadai karena adanya ekspektasi konsumen
yang semakin tinggi dari waktu ke waktu.
Relationship marketing menurut Berry (1995) diartikan sebagai menarik,
memelihara, dan meningkatkan hubungan dengan pelanggan. Dalam definisi
tersebut, yang terpenting adalah menarik pelanggan baru (konsumen atau
supplier) dipandang sebagai langkah antara dalam proses pemasaran.
Sedangkan menguatkan hubungan merupakan proses merubah konsumen yang
kurang terikat menjadi loyal dan melayani pelanggan sebagai klien dengan
pertimbangan penting bagi pemasaran. Satu hal yang sangat penting bagi
perusahaan adalah membina hubungan yang baik dengan para pelanggan,
pegawai, pemasok, distributor karena hubungan tersebut akan menentukan nilai
masa depan perusahaan yang bersangkutan. Relationship marketing yang efektif
akan menghasilkan keluaran yang positif berupa persentase konsumen yang puas
2009]
8
24
dan lebih tinggi karena adanya komunikasi yang efektif dan loyalitas konsumen
yang lebih besar9.
Dalam supply chain management terdapat enam prinsip dasar kunci dalam
pengusahaan rantai pasokan yang optimal (Collins & Dunt 2002). Enam prinsip
tersebut adalah sebagai berikut:
1.
mungkin
untuk
25
ditambah oleh setiap partner (Collins dan Dunne 2001). Penciptaan nilai akan
dapat dilakukan apabila terdapat kemampuan untuk berinovasi dan co-inovation
diantara partner-partner yang terlibat. Co-inovation adalah kesuksesan ketika
terdapat visi yang sejalan, struktur dan proses persaingan yang baik, keuntungan
untuk seluruhnya, serta adanya kepercayaan dan komitmen.
3.
pelaksanaan sistem manajemen mutu yang baik merupakan sesuatu hal yang
sangat penting. Menurut Collins dan Dunne (2001), perusahaan harus memahami
produk yang dibutuhkan oleh konsumen akhir. Menurut Forker et al (1997) dan
Sila et al (2006), kualitas atau mutu merupakan faktor yang sangat penting dalam
proses penambahan nilai produksi dan distribusi produk dalam supply chain dapat
dilakukan dengan biaya minimal jika digunakan cara yang tepat.
Love et al. (2003) menyatakan bahwa dalam penambahan nilai,
pembangunan manajemen mutu adalah salah satu bagian dalam supply chain
management dan memungkinkan anggota dalam rantai untuk lebih proaktif dalam
keluhan konsumen. Viane dan Verbeke (1998) berpendapat bahwa semua
partisipan dalam rantai pasokan harus sadar terhadap pentingnya kerjasama untuk
mendapatkan kembali kepercayaan konsumen dan mendapatkan ketahanan
keunggulan bersaing melalui penyaluran atau distribusi yang baik, keadaan yang
baik dan kualitas produk yang tinggi.
4.
5.
kepada mitra bisnisnya. Hubungan yang lebih dari kooperatif yaitu hubungan
yang bersifat koordinatif dimana dalam hubungan ini aliran informasi yang ada
dalam rantai semakin berkembang dan terbuka. Selain hubungan kooperatif dan
koordinatif, hubungan yang paling ideal dan puncak dari hubungan yang ada
adalah hubungan yang bersifat kolaboratif. Dalam hubungan ini mitra-mitra bisnis
bersama-sama merencakan visi dan misi ke depan, informasi yang sangat terbuka
dan mengikutsertakan semua partner dalam perencanaan bisnis ke depan.
3.3.2. Kepercayaan dan Komitmen
Strategi distribusi merupakan salah satu bidang dalam strategi pemasaran
yang ditujukan untuk meningkatkan penjualan dan pangsa pasar. Strategi
distribusi ini dilakukan untuk menunjang laju perusahaan yang berkelanjutan.
Untuk memperkuat kemampuan bersaing (competitive advantage), kebijakan
tentang saluran distribusi dapat dijadikan langkah sebagai salah satu bagian dari
pemasaran. Morgan dan Hunt (1994) mengemukakan teorinya tentang hubungan
pemasaran (relationship marketing). Hubungan pemasaran merupakan suatu
konsep
yang
menekankan
tentang
pentingnyan
memelihara
hubungan
28
membuktikan
bahwa
kepercayaan
akan
mengurangi
keinginan
untuk
2.
Resource
content.
Pihak-pihak
yang
terlibat
bersedia
membangun
b.
c.
10
30
2.
Relationship Benefits
Relationship Benefit berhubungan dengan kemampuan perusahaan untuk
Shared Value
Nilai-nilai merupakan hal mendasar untuk mengembangkan kepercayaan.
Communication
Komunikasi yang terbuka dan teratur baik formal maupun informal akan
meluruskan
harapan,
memecahkan
persoalan,
dan
mengurangi
tingkat
11
12
Ibid, halaman 29
Ibid, halaman 29
31
tinggi
sikap
opportunistic
behaviour
suatu
hubungan
maka
33
kunci dari keseluruhan supply chain management. Quinn (1999) yang dikutip oleh
Shi dan Doll (2001) mengemukakan bahwa tujuan suatu hubungan mengalami
pergeseran dari sekedar untuk mendapatkan komponen atau bahan baku hingga
bertujuan pada peningkatan keahlian dan knowledge transfer14.
Krawejski dan Ritzman (2004) berpendapat bahwa terdapat dua orientasi
hubungan dalam hubungan suatu perusahaan dengan pemasoknya, yaitu:
a.
Competitive Orientation
Organisasi bersaing dalam hubungan perusahaan dengan pemasok
Cooperative Orientation
Dalam orientasi ini, pemasok dan pembeli menganggap masing-masing
14
15
[14 Februari
34
pilihan produk atau layanan yang sesuai dengan permintaan pelanggan (Kotler
2003).
Customer relationship management memiliki perbedaan dengan konsep
pemasaran umum (mass marketing). Konsep pemasaran adalah bagaimana
memasarkan produk secara masal kepada konsumen dalam skala yang homogen
dan tersegmentasi. Sedangkan customer relationship management menekankan
pada pendekatan untuk membangun portofolio melalui jalinan bisnis yang
terbentuk dengan pelanggan melalui interaksi, memberdayakan hubungan yang
telah terjalin, pembentukan jaringan, dan meningkatkan komunikasi dalam rangka
menumbuhkan
loyalitas
mengintegrasikan
konsumen.
penjualan,
Customer
pemasaran,
dan
relationship
strategi
management
pelayanan
untuk
2.
16
35
3.
Mempertahankan
pelanggan
(retain).
Tahap
ini
merupakan
usaha
pemasaran
mencakup
dua
komponen,
yaitu
keuntungan
teori membahas mengenai penerimaan nilai sebagai timbal balik dari kontribusi
nilai tambah yang diberikan setiap anggota dalam satu supply chain. Oleh karena
itu, proporsi penambahan dan penerimaan nilai dari setiap anggota dapat
diidentifikasi melalui pendekatan margin pemasaran.
Rumus Margin Keuntungan : Harga Jual Harga Pokok Produksi (HPP)
: HPP = Biaya Total Produksi
Rumus Margin Penjualan
kepuasan konsumen yang unggul dalam persaingan saat ini, maka Pamulihan
Farm harus memiliki relationship marketing yang baik dengan para mitranya. Hal
tersebut dianalisis dengan menggunakan konsep Trust and Commitment dari
Morgan-Hunt (1994). Konsep tersebut akan menganalisis lima variabel yang
mempengaruhi kepercayaan dan komitmen tersebut. Lima variabel tersebut adalah
termination cost, relationship benefit, shared value, communication, dan
opportunistic behaviour.
Analisis mengenai relationship marketing tersebut akan berdampak pada
analisis penerapan supply chain management di Pamulihan Farm. Analisis
mengenai penerapan supply chain management tersebut menggunakan konsep The
Six Key Principles Of Supply Chain Management. Konsep tersebut menganalisis
penerapan supply chain management berdasarkan enam kunci supply chain yaitu
fokus terhadap pelanggan, menciptakan dan menyebarkan nilai tambah untuk
pelanggan dan konsumen, menciptakan sistem manajemen mutu yang efektif dan
efisien, membangun sistem komunikasi yang terbuka, manajemen logistik yang
efisien serta menciptakan hubungan yang baik dengan para mitranya.
38
Pentingnya Prioritas
Kepuasan Konsumen
Kerjasama untuk
mengahadapi persaingan
39
IV METODE PENELITIAN
4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dengan topik supply chain management ini dilakukan di
perusahaan peternakan ayam ras petelur, Pamulihan Farm dan mitra bisnisnya.
Peternakan ini terletak di Desa Pamulihan, Kecamatan Cipicung, Kabupaten
Kuningan, Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja
(purposive) berdasarkan pertimbangan sumber daya yang ada di peternakan
tersebut yang sesuai dengan topik penelitian. Waktu yang digunakan untuk
melaksnakan penelitin ini selama enam bulan mulai dari penyusunan proposal
pada bulan Januari 2009 hingga penyerahan skripsi pada bulan Juni 2009.
4.2. Desain Penelitian
Desain penelitian yang akan digunakan adalah metode kasus atau case
study, yaitu prosedur dan teknik penelitian tentang subyek yang diteliti berupa
individu, lembaga, kelompok atau masyarakat dengan tujuan untuk memperoleh
gambaran secara rinci tentang latar belakang sifat-sifat, serta karakter-karakter
yang khas dari kasus ataupun status dari individu yang kemudian akan dijadikan
sesuatu yang bersifat umum.
Dalam penelitian ini akan dianalisis mengenai relationship marketing dan
penerapan supply chain management berdasarkan teori The Six KeyPrinciples Of
Supply Chain Management di perusahaan peternakan Pamulihan Farm. Hasil dari
penelitian ini merupakan hasil case study yang secara langsung tidak dapat di
simpulkan sama pada setiap perusahaan sejenis lainnya.
4.3. Metode Penentuan Sampel
Penentuan sampel dilakukan berdasarkan metode purposive, dengan
mempertimbangkan faktor pemahaman dari relationship marketing dan penilaian
langsung dari Pamulihan Farm. Sampel dari penelitian ini terdiri dari tiga
kelompok yaitu Pamulihan Farm sebagai sumber data awal, kelompok pelanggan
(customers), dan kelompok pemasok (suppliers). Dalam penentuan sampel,
peternakan Pamulihan Farm secara langsung merupakan bagian dari sampel yang
akan diambil datanya.
2.
Konsumen yang dijadikan sampel adalah 3 (tiga) sampel dari pasar modern
dan 6 (enam) dari pasar tradisional.
menguraikan:
1. Penjelasan tentang gambaran umum perusahaan. Dalam membahas profil
gambaran umum perusahaan, data-data tabulasi dianalisis secara deskriptif
dengan memperhatikan keterkaitan antar data.
Tabel 7. Indikator Kualitatif Masing-masing Variabel Kepercayaan dan
Komitmen
Variabel
Kepercayaan dan
Komitmen
Termination Cost
Benefit
Relationship
Shared Value
Communication
Non Opportunistic
Behaviour
Nilai 1
merupakan nilai terendah, dan nilai 5 merupakan nilai tertinggi. Setiap Variabel
terdiri dari 6 indikator yang besarannya akan diukur berdasarkan skala likert.
Nilai variabel merupakan nilai rata-rata masing-masing indikator, sehingga setiap
nilai maksimal suatu variabel adalah 5. Skala Likert adalah teknik penskalaan
yang menggunakan ukuran ordinal, hanya membuat ranking, tetapi tidak dapat
diketahui berapa kali responden lebih baik atau lebih buruk dari responden
lainnya. Skala ini banyak digunakan karena mudah digunakan, dan mempunyai
reliabilitas lebih tinggi dibandingkan dengan skala Thursone untuk jumlah
indikator yang sama. Skala Likert dapat menunjukkan indikator yang dinyatakan
dalam beberapa respon alternatif.
3. Uraian tentang kecenderungan derajat hubungan (relationship marketing)
Untuk keperluan menganalisis kecenderungan relationship marketing
antara
secara
Spekman (1998).
4. Uraian tentang bagaimana penerapan enam prinsip dasar supply chain
management Collins-Dunne (2002). Penelitian mengenai penerapan prinsip dasar
supply chain management dalam peternakan ini akan dilakukan berdasarkan
analisis deskriptif kualitatif dengan teori The Six Key Principles of supply chain
management oleh Collins-Dunne (2002). Hasil deskripstif kualitatif ini diperoleh
dari dilakukannya wawancara dan pengisian kuesioner kepada pihak Pamulihan
Farm. Keenam prinsip dasar tersebut merupakan tolak ukur keberhasilan supply
chain management. Artinya, supply chain management berjalan secara efektif dan
efisien apabila keenam prinsip dasar tersebut sudah dilaksanakan secara sempurna
oleh setiap partisipan dalam satu supply chain. Keberhasilan dalam menerapkan
44
Nomor
Total
Termination
Cost
Relationship
Benefit
Shared Value
nt
nt
nt
Communicati
on
Nonopportunistic
nt
nt
2. Pelanggan Y
Nomor
Pelanggan
Total
Termination
Cost
Relationship
Benefit
Shared Value
nt
nt
nt
Communicati
on
Nonopportunistic
nt
nt
- Jumlah Pertanyaan = 6
-Skala likert yang digunakan (1-5) = 5
1. Pemasok (SCS)
2. Pelanggan (Alfamart)
TC
RB
SV
nt
nt
Nilai
Akhir
(nt/6)
na1
na2
nt
na3
CM
NOP
nt
na4
nt
na5
Pemasok
Total
Nilai
na/5
Kecendrungan
TC
nt
Nilai
Akhir
na1
RB
nt
na2
SV
nt
na3
CM
nt
na4
NOP
nt
na5
Pemasok
Total
Nilai
na/5
Kecendrungan
46
47
rasnya terutama pada saat hari-hari besar. Saat ini, Pamulihan Farm memiliki
pemasok cadangan telur dari wilayah Jawa Timur. Meskipun dengan pembelian
telur dari Jawa Timur tersebut kurang menguntungkan. Saat ini, Pamulihan Farm
telah memiliki beberapa perusahaan pemasok yang cukup besar dan terjamin
kontinuitasnya. Selain itu, Pamulihan Farm telah memiliki target pasar yang jelas
terutama di wilayah kabupaten Kuningan.
5.2. Visi dan Misi Perusahaan
Visi perusahaan ini adalah meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan
masyarakat melalui kegiatan peternakan Pamulihan Farm dengan tetap menganut
asas kebersamaan dan kekeluargaan.
Dalam mencapai visinya, Pamulihan Farm menerapkan 4 (empat) misi
yang menjadi dasar dalam penyusunan strategi pengembangan usaha, yaitu:
1. Mempererat persaudaraan diantara mitra bisnis dan peternak pekerja yang ada.
2. Membangun rasa kekeluargaan
3. Mengadakan pertemuan dan sharing dengan para peternak dan mitra bisnisnya.
4. Mementingkan kesejahteraan para mitra dan peternak yang bergabung.
Visi dan misi tersebut telah dibuat Pamulihan Farm sejak sekitar tahun
1992. Visi dan misi tersebut tidak tertulis dalam sebuah dokumen tetapi sudah
merupakan visi dan misi yang disepakati dan dijalankan selama ini.
5.3. Lokasi Perusahaan
Peternakan Pamulihan Farm berada di Desa Pamulihan, Kecamatan
Cipicung, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Lokasi ini merupakan salah satu
lokasi yang cocok dikarenakan berdekatan dengan Gunung Ciremai. Pamulihan
Farm memanfaatkan kondisi alam tersebut yang sangat tenang dan jauh dari
perkotaan merupakan salah satu strategi Pamulihan Farm untuk mendapatkan
poduktivitas yang baik dengan mencegah stress pada ayam ras ternaknya. Selain
itu, lokasi yang telah dipilih tersebut merupakan lokasi yang berdekatan dengan
bahan-bahan yang dibutuhkan sehari-hari seperti bahan yang bersumber dari hutan
maupun persawahan.
49
Biro umum, yaitu fungsi manajerial Pamulihan Farm yang berperan untuk
mengontrol seluruh kepala wilayah yang kemudian akan memberikan
informasi kepada manajer utama.
3. Mandor tiap desa, yang berperan untuk mengontrol dan mengatasi masalah
para peternak di masing-masing desa tiap wilayah. Mandor tersebut
bertanggung jawab pada kegiatan keseharian para peternak tersebut. Jika
terdapat masalah, maka mandor harus memberi informasi kepada kepala
wilayah untuk disalurkan kepada biro umum dan pada akhirnya diketahui pula
oleh manajer peternakan.
50
4. Peternak adalah para peternak ayam yang berada pada naungan Pamulihan
Farm. Peran peternak ini adalah memelihara ternak untuk meningkatkan
produktivitas telur dengan bimbingan dari mandor yang ada
Price manager/
Pemilik
Biro Umum
Kepala wilayah
1
Kepala Wilayah
2
Kepala Wilayah
3
Kepala wilayah
4
Mandor Tiap
Desa
Mandor Tiap
Desa
Mandor Tiap
Desa
Mandor Tiap
Desa
Peternak
Peternak
Peternak
Peternak
51
Pamulihan Farm
pemeliharaan ayam rasnya dari tiga perusahaan, yaitu PT. SHS, PT. SCS dan PT.
IMA. Untuk memenuhi kebutuhan obat-obatan dan disinfektan Pamulihan Farm
menerima pasokan dari 3 (tiga) perusahaan yaitu PT.SCS, PT. SHS, PT. SM, dan
PT. IMA. Pamulihan Farm juga menerima pasokan pakan dari dua perusahaan
yaitu PT. CP dan PT. GC. Pamulihan Farm selama ini menerima pasokan pakan
untuk ayam rasnya dari PT. GC sebesar 80 persen dari kebutuhan total dan 20
52
Perusahaan supplier
PT. SCS
PT. SHS
PT. CP
PT. GC
PT. SM
PT. IMA
PT. MIS
PT. MBAI
yang masih sangat baru bekerja sama dengan Pamulihan Farm adalah PT.SCS,
PT. MIS, dan PT. SM. Pergantian supplier yang menjadi pemasok di Pamulihan
Farm biasanya diganti dengan supplier baru lainnya apabila pihak Pamulihan
Farm merasa sangat tidak puas dan dirugikan terutama dalam masalah kualitas
produk dan keterlambatan pengiriman yang justru akan berakibat sangat besar
terhadap laju produksi ayam ras petelur tersebut.
Tabel 9. Kategori Supplier Pamulihan Farm Berdasarkan Lama Bekerjanya
Kategori
A. 3 tahun
B. 4 -6 tahun
C. 6 tahun
Jumlah Responden
(Supplier)
3
3
2
Keterangan
PT. SCS, PT.MIS, PT. SM
PT. GC, PT. IMA, PT. MBAI
PT. SHS, PT CP
merupakan salah satu pelanggan yang kompeten, hal ini seperti diungkapkan salah
satu responden dari PT. SM yang menyatakan bahwa:
...Dari puluhan bahkan ratusan pelanggan perusahaan kami,
ada
beberapa pelanggan yang kami utamakan selama ini dan Pamulihan Farm
adalah salah satunya....
Selain itu, Pamulihan Farm dipandang sebagai perusahaan yang dipercaya
oleh para suppliernya. Tingginya kepercayaan yang diberikan para pemasok
kepada Pamulihan Farm, menyebabkan tidak adanya kontrak kerjasama tertulis
antara Pamulihan Farm dengan para pemasoknya, dan mekanisme ini telah
berlangsung sejak lama.
54
peternakan yang mau untuk melakukan pembayaran secara tunai, tepat waktu dan
karakter pengelola yang dapat dipercaya. Pembayaran secara tunai yang
dimaksudkan adalah sistem pembayaran Pamulihan Farm yang selalu cash dan
tepat waktu. Karakter pengelola yang dapat dipercaya yang dimaksud adalah
keputusan dan kebijakan jual beli Pamulihan Farm yang dapat dipercaya tanap
adanya perubahan yang tiba-tiba sehingga merugikan mitra bisnisnya. Hal
tersebut dapat menjadi indikasi tingginya loyalitas Pamulihan Farm kepada para
suppliernya seperti yang telah diungkapkan oleh salah satu suppliernya dari PT.
SM:
...Pamulihan Farm adalah perusahaan yang memiliki loyalitas tinggi
untuk suppliernya terutama dalam pembayaran...
Bagi pemasok Pamulihan Farm yang telah bekerja sama lebih dari enam
tahun seperti PT. SHS dan PT. CP menyatakan alasan lainnya yang menyebabkan
mereka hingga saat ini nyaman dalam bekerjasama dengan Pamulihan Farm,
alasan tersebut adalah adanya kemudahan dalam berkomunikasi sehingga aliran
informasi yang dibutuhkan sangat relevan dan cukup terbuka. Alasan ini
dibenarkan juga oleh PT. SM dan PT. GC. Kemudahan berkomunikasi yang
dirasakan oleh pemasok tersebut adalah dalam hal yang berkaitan dengan kegiatan
bisnisnya selama ini.
Alasan citra perusahaan yang baik, juga merupakan alasan yang diuraikan
oleh pemasok dalam bekerjasama dengan Pamulihan Farm. Alasan tersebut tidak
disampaikan lagi oleh para supplier yang lebih lama bekerja sama dengan
Pamulihan Farm. Hal tersebut dikarena para supplier yang telah bekerjasama lebih
dari enam tahun sudah sangat tergantung dan merasa bagian dari perusahaan
Pamulihan Farm itu sendiri tanpa melihat kembali citra baik atau buruknya.
55
Persentase
perusahaan
Total
(%)
1. Pembayaran cash
3. Dapat dipercaya
4. Mudah berkomunikasi
100
100
100
50
62
37
37
Dari uraian tersebut dapat dianalisis bahwa semakin lama supplier tersebut
bekerja sama dengan Pamulihan Farm, maka supplier tersebut semakin memiliki
rasa tanggung jawab dan merupakan bagian yang sangat penting dari perusahaan
tersebut. Sehingga, alasan yang mereka uraikan lebih sederhana (simple)
dibandingkan dengan para supplier yang masih baru.
Selama ini Pamulihan Farm memproritaskan kualitas produk dari pemasok
yang dipilihnya. Pamulihan Farm memilih alasan utama kualitas dalam pemilihan
pemasok. Kemudian Pamulihan Farm pun memperhatikan seberapa besar benefit
atau manfaatn yang diperoleh dari pemasok tesebut. Pamulihan Farm telah
memiliki beberapa supplier utama yang merupakan perusahaan besar sehingga
kualitas dan kuantitas produk dapat lebih terjamin.
Pada Tabel 11 dapat dilihat bagaimana posisi masing-masing supplier
menurut Pamulihan Farm yang ditunjukkan dengan bentuk keluhan yang
diberikan Pamulihan Farm selama ini. Tabel 12 tersebut menjelaskan bentukbentuk keluhan yang dirasakan Pamulihan berdasarkan pada pengelompokkan
masing-masing sarana produksi ternak yang dipasok selama ini. Pengelompokkan
tersebut terdiri dari lima jenis sapronak yaitu vaksin, obat-obatan, disinfektan,
pakan, dan DOC. Selama ini Pamulihan Farm tidak menggantungkan kebutuhan
produknya pada satu perusahaan supplier melainkan dengan adanya alternatif
56
pemasok lain. Bentuk keluhan yang selama ini dirasakan oleh Pamulihan Farm
kepada para suppliernya adalah keterlambatan pengiriman, harga yang mahal,
keterbatasan produk dan seringnya pergantian personil wakil suatu perusahaan.
Tabel 11. Bentuk Keluhan Berdasarkan Jenis Produk yang Dipasok ke Pamulihan
Farm
Keterbatasan
Produk
Harga
Mahal
Gonta-Ganti
Personil
1
(PT.SHS)
1
(PT.INDOVET))
Obat-obatan, n=3
1
(PT. SM)
1
(PT.SHS)
1
(PT.INDOVET)
Disinfektan, n=2
1
(PT.SHS)
1
(PT,INDOVET)
1
(PT.POKPHAND)
DOC, n=2
1
(PT.MIS)
1
(PT.MBAI)
Vaksin, n=3
Keterangan :
0
: Tidak ada supplier produk tersebut yang mendapatkan keluhan dari Pamulihan Farm
1
: Terdapat keluhan pada salah satu supplier produk tersebut
dan PT. IMA dengan personilnya yang sering mengalami pergantian. Sedangkan
untuk kelompok supplier dengan produk pakan, Pamulihan Farm mengungkapkan
keluhan mengenai personil atau wakil perusahaan yang dikirim ke Pamulihan
Farm sering mengalami pergantian terutama kepada PT. CP. Kemudian, untuk
kelompok supplier produk Day Old Chicken, keluhan yang diterima dari
Pamulihan Farm adalah mengenai keterbatasan produk DOC sehingga permintaan
terkadang masih belum terpenuhi kepada PT. MIS dan wakil perusahaan yang
sering diganti kepada PT. MBAI.
Dari uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa selama ini Pamulihan Farm
merasakan keluhan kepada semua kelompok supplier dengan beberapa
perusahaan. Terdapat beberapa perusahaan supplier yang sampai saat ini sering
mengalami pergantian personil yaitu PT. CP, PT. MBAI dan PT. SCS. Ketiga
suuplier tersebut mewakili seluruh produk yang dipasok. Perusahaan yang sering
mengalami keterlambatan pengiriman adalah PT. SM.
Hal ini disebabkan pengiriman produk yang dilakukan dengan jasa
pengiriman lain atau paket yang sering tidak sesuai dengan waktu pengiriman
yang disetujui. Harga yang terkadang mahal merupakan bentuk keluhan yang
diungkapkan oleh Pamulihan Farm kepada supplier vaksin yaitu PT. SHS yang
memiliki vaksin impor dan hanya dimiliki oleh perusahaan tersebut sehingga
harga yang ditetapkan cenderung mahal. Pamulihan Farm juga kurang puas
dengan keterbatasan produksi dari PT. MIS yang terkadang tidak dapat memenuhi
permintaan DOC yang ada.
Selama ini pihak pemasok dari Pamulihan Farm merasakan bahwa
Pamulihan Farm merupakan mitra bisnis yang dapat dipercaya dan sangat
konsisten terhadap peraturan yang saling menguntungkan kedua pihak seperti
halnya sistem pembayaran tepat waktu. Para pemasok Pamulihan Farm merasakan
tidak adanya keluhan yang berarti kepada pihak Pamulihan Farm.
Benefit yang dirasakan oleh para supplier selama bekerjasama dengan
Pamulihan Farm adalah; (1) pembayaran yang dilakukan secara tunai; (2)
pembayaran yang tepat waktu; (3) relationship yang dekat; dan (4) share yang
adil. Pembayaran cash adalah sistem pembayaran pada saat produk yang dikirim
58
Pembayara
n Cash
Pembayaran
Tepat Waktu
Relationship
yang Dekat
Persentase
59
Produk yang
Dipasok
Vaksin, n=3
Obat-obatan, n=3
Disinfektan, n=2
Pakan Ayam, n=2
DOC, n=2
berdasarkan
lamanya
waktu
bekerjasama,
sedangkan
Tabel
13
Farm.
Pada Tabel 14 ditunjukkan bahwa keuntungan bagi Pamulihan Farm
adalah adanya prioritas pemenuhan permintaan dibandingkan dengan pelanggan
dari supplier tersebut, berbagai pelayanan konsumen yang baik (costumer
service), dan kekuatan untuk menjamin kontinuitas kerjasama dengan supplier.
Kemudian, supplier pun merasakan benefit lainnya yaitu share dari Pamulihan
Farm yang adil. Share yang dilakukan oleh Pamulihan Farm meliputi pembagian
informasi yang sangat relevan, informasi mengenai jual beli, penetapan harga
yang
telah
disepakati,
dan
kepercayaan
dari
Pamulihan
Farm
untuk
61
SUPPLIER
PT. GC
PT. IMA
PT. SCS
PT. CP
PT.MIS
PT.MBAI
PT.SM
PT.SHS
Grand Total
7
4
4
2
tradisional. Pamulihan Farm memiliki tiga pelanggan di pasar modern yaitu Surya
Mart di Kuningan, Sukanta Market dan Alfamart wilayah tiga Kuningan. Dari
ketiga pelanggan pasar modern tersebut, Alfamart masih merupakan pelanggan
tidak tetap dari Pamulihan Farm. Sedangkan Sukanta Market dan Surya Mart
merupakan pelanggan tetap pamulihan Farm dengan adanya kontrak tertulis.
Pamulihan Farm juga memiliki pelanggan lain dari pasar tradisional yang
juga merupakan target utama dari Pamulihan Farm untuk penjualan telur ayam
rasnya. Pelanggan pasar tradisional terdiri dari enam pasar tradisional yang berada
di sekitar wilayah Kuningan dengan bentuk penjualan telur kepada masing-masing
pedagang besar yang ada di tiap pasar tersebut. Pasar tradisional tersebut adalah
Pasar Ciawi Gebang, Pasar Kepuh, Pasar Baru Kuningan, Pasar Cilimus, Pasar
Cikijing dan Pasar Talaga. Seluruh pelanggan di pasar tradisional tersebut menjadi
pelanggan Pamulihan Farm tanpa ada kontrak tertulis seperti halnya pada pasar
modern.
Tabel 16. Pelanggan Telur Ayam Ras Utama Pamulihan Farm Berdasarkan Jenis
Pasar
Jenis Pasar
Pasar Tradisional
Pasar Modern
Total
Jenis Pelanggan
Pelanggan Tidak tetap
6
2
1
8 (90 persen)
1 (10 persen)
Pelanggan Tetap
Total
6
3
9
Tabel 17. Jenis Pasar Pelanggan Pamulihan Farm Berdasarkan Lama Kerjasama
LAMA KERJASAMA
Jenis Pasar
Grand Total
<= 3 Tahun
4-6 Tahun
Pasar Tradisional
> 6 Tahun
6
Pasar Modern
Grand Total
6
3
Selain itu, enam dari delapan pelanggan Pamulihan Farm memiliki alasan
bahwa mereka memilih Pamulihan Farm kemampuan Pamulihan Farm untuk
64
Pelanggan
Pasar Modern
Surya Mart
Sukanta Market
3,5
3,5
3
B
1
2
3
4
5
6
Alfamart
Pasar Tradisional
Pasar Ciawi Gebang
Pasar Kepuh
Pasar Baru Kuningan
Pasar Cilimus
Pasar Cikijing
Pasar Talaga
4
7,5
2
1,5
1
1
1
1
1,2
5,8
2
1,5
1
0,5
0,4
0,4
Dalam setiap kegiatan jual beli terdapat interaksi antara pihak penjual
dalam hal ini Pamulihan Farm dan pihak pembeli yaitu pasar modern dan pasar
tradisional. Setelah kedua pihak saling berinteraksi, maka akan muncul suatu
persepsi mengenai kepuasan bahkan ketidakpuasan dari kedua pihak. Berdasarkan
Tabel 19 terdapat dua kategori tingkat kepuasan dari para pelanggan Pamulihan
Farm yaitu sangat puas dan cukup puas. Hal tersebut menunjukan bahwa kinerja
65
Pamulihan Farm selama ini dapat dikatakan cukup baik karena tidak ada
pelangganya yang mengkategorikan hingga tingkat tidak puas.
Tabel 19. Kepuasan Bekerjasama untuk Para Pelanggan Pamulihan Farm
Berdasarkan Jenis Pasar Tahun 2009
Jenis Pasar
Grand
Total
Pasar Tradisional
Pasar Modern
Grand Total
77,8
23,2
100
Persentase (%)
<= 3 Tahun
4-6 Tahun
> 6 Tahun
Grand Total
Persentase (%)
77,8
Grand
Total
1
2
1
6
9
23,8
100
66
Keterlambatan
Pembayaran
SUKANTA Market
Piutang yang
Tidak Terbayar
Pasar Cikijing
Pasar Cilimus
Pasar Kepuh
Pasar Talaga
SURYA Market
ALFAMART
yang tersebut. Keluhan atau masalah yang terjadi akan sangat mengganggu
komunikasi
yang
kepercayaan dan hubungan bisnis yang terjadi antara Pamulihan Farm dengan
para mitranya. Lamanya kerjasama para pelanggan dan pemasok Pamulihan Farm
memang memiliki waktu yang berbeda-beda. Tetapi, hal tersebut tidak cukup
mempengaruhi erat atau tidaknya hubungan mereka.
68
Pelanggan
Supplier
Pamulihan
Farm
Termination Cost
Benefit
Relationship
Share
Value
Communication
Non
Opportunistic
PT. MIS
4,33
4,67
3,5
3,33
4,00
Nilai Rata-Rata
Kecenderungan
Relatitionship
marketing
3,97
PT. IMA
4,17
4,83
4,00
3,17
3,83
4,00
PT. SCS
4,17
4,33
4,00
3,33
4,33
4,03
PT. MBAI
4,33
4,50
4,17
3,67
4,17
4,17
PT. CP
4,17
4,67
4,33
4,17
4,50
4,37
PT. SHS
4,17
4,50
4,33
4,33
4,67
4,40
PT. GD
5,00
4,83
4,00
4,67
4,83
4,67
PT. SM
4,83
5,00
4,17
5,00
5,00
4,80
pemesanan kepada PT. MIS ini untuk memenuhi kekurangan DOC dari PT.
MBAI atau pada saat permintaan DOC tersebut mengalami peningkatan dari
biasanya. Kekurangan dari PT. MIS yang dirasakan oleh Pamulihan Farm
adalah kapasitas produksinya yang masih kurang memenuhi kebutuhan
pesanan Pamulihan Farm.
70
71
meprioritaskan pelanggan yang lain. Menurut Pamulihan Farm selama ini PT.
MIS belum mampu memenuhi seluruh permintaan DOC dari Pamulihan Farm.
Sehingga sampai saat ini Pamulihan Farm hanya mempercayakan sebagian
kecil dari pasokan DOC-nya kepada PT. MIS. Selain itu, PT. MIS dan
Pamulihan Farm belum memiliki ikatan kerjasama yang kuat selama ini. Hal
ini berpengaruh pada pemahaman keinginan dan kebutuhan masing-masing
pihak. Seperti halnya pemenuhan permintaan yang belum dapat diprioritaskan
oleh PT. MIS. Kurangnya saling memahami nilai-nilai tersebut berkaitan
dengan masih rendahnya shared value yang dimiliki oleh PT. MIS. Hal ini
diungkapkan oleh wakil dari PT. MIS bahwa :
Selama ini kami memang kadang-kadang belum bisa memenuhi
permintaan dari Pamulihan Farm. Hal ini dikarenakan kami pun harus
memenuhi permintaan pelanggan utama kami
Pasokan DOC pada Pamulihan Farm dilakukan apabila terdapat
penambahan mitra peternak yang akan membeli ayam pulet untuk produksi
telur ayam ras tersebut. Oleh karena itu, pasokan DOC tersebut tidak dilakukan
dengan tempo yang tetap seperti misalkan pemberian vaksin dan pakan. Hal
tersebut mempengaruhi komunikasi yang dilakukan antara PT. MIS dan
Pamulihan Farm selama ini. Pamulihan Farm tentu lebih sering berkomunikasi
dengan supplier yang lebih berpengaruh dan lebih sering melakukan transaksi
jual beli dengan pihaknya. Dengan demikian, PT. MIS yang saat ini masih
memegang sebagian kecil pasokan DOC memiliki nilai komunikasi rendah
dibandingkan dengan supplier DOC lainnya. Hal ini diungkapkan oleh wakil
dari PT. MIS:
Kami memang berkomunikasi dengan Pamulihan Farm, tetapi tidak
sering karena memang transaksinya pun tidak rutin dan Pamulihan Farm
punya supplier DOC lain selain perusahaan kami.
Selama ini, Pamulihan Farm masih mempertahankan PT. MIS sebagai
supplier DOC karena tingginya sifat non-opportunistic dari supplier tersebut.
PT. MIS mudah untuk diajak bekerja sama ketika terjadi suatu masalah pada
transaksi
jual
beli
DOC
tersebut
tanpa
mementingkan kepentingan
72
Farm.
Sehingga
Pamulihan
Farm
dengan
mudah
dapat
PT. MIS saat ini belum mampu memberikan kepuasan yang tinggi kepada
Pamulihan Farm dikarenakan keterbatasan kapasitas produksi DOC-nya.
Sehingga ketergantungan diantara kedua perusahaan ini masih rendah
dibandingkan dengan supplier lainnya. Tingkat ketergantungan yang rendah
antara Pamulihan Farm dengan PT. MIS berpengaruh pada tingkat interak yang
hanya sampai level kooperatif dan belum ada ikatan yang kuat di dalamnya.
6.1.1.2. PT. IMA
PT. IMA adalah salah satu supplier produk obat-obatan, vaksin dan
disinfektan di Pamulihan Farm. Perusahaan ini telah bekerja sama selama 4
tahun sebagai supplier di Pamulihan Farm. Selama ini, produk yang
diutamakan oleh PT. IMA adalah produk vaksin. Pamulihan Farm memilih PT.
IMA sebagai supplier utama yang memasok produk vaksin meskipun
Pamulihan Farm memiliki alternatif pemasok lainnya yang juga berpotensi. PT.
IMA merupakan supplier tetap Pamulihan Farm yang bekerja sama tanpa ada
ikatan kerjasama yang tertulis. Pengiriman pasokan tersebut dilakukan
berdasarkan pemesanan dari Pamulihan Farm berdasarkan kondisi dan umur
ayam yang ada. Pamulihan Farm memiliki dokter spesialis hewan yang akan
mengontrol kebutuhan vaksin untuk ayam rasnya.
PT.IMA memiliki termination cost yang tinggi. Hal ini dikarenakan PT.
IMA merupakan supplier vaksin yang memasok lebih dari 50 persen kebutuhan
vaksin di Pamulihan Farm. Saling ketergantungan antara Pamulihan Farm dan
PT. IMA cukup besar dikarenakan produk pasokan PT.IMA yang sangat
penting bagi kelangsungan produksi telur ayam ras tersebut.
Besarnya pasokan PT. IMA kepada Pamulihan Farm berkaitan erat
dengan tingginya benefit relationship yang dirasakan oleh PT. IMA. PT. IMA
mendapatkan benefit yang tinggi sebanding dengan pasokan produk vaksin ke
Pamulihan Farm. Selain itu, pihak Pamulihan Farm pun merasakan adanya
benefit dengan adanya PT. IMA tersebut dikarenakan PT. IMA memberikan
pelayanan yang cukup memuaskan kepada Pamulihan Farm.
Selain itu, PT.IMA memiliki nilai shared value yang cukup tinggi. Hal
ini dikarenakan selama ini PT. IMA telah memahami keinginan dari Pamulihan
Farm baik kualitas maupun kuantitasnya. PT. IMA pun telah memiliki nilai visi
74
yang sama sehingga mudah untuk bekerjasama dengan Pamulihan Farm yaitu
untuk memuaskan pelanggan dan memperluas pasar di Kuningan khususnya.
Menurut PT. IMA Pamulihan Farm merupakan pelanggan potensial yang
menguntungkan. Upaya PT. IMA dalam mempertahankan Pamulihan Farm
sebagai pelanggan yang loyal salah satunya adalah dengan cara pemberian
program pendampingan dokter spesialis hewan yang bekerja untuk Pamulihan
Farm.
Pamulihan Farm, sehingga jika ada yang terindikasi sakit, dokter tersebut dapat
melakukan upaya pencegahan dengan cepat. Selain itu dokter hewan tersebut
dapat memberikan informasi kepada perusahaannya perihal kinerja vaksin,
obat-obatan dan disinvektan yang selama ini dipasok ke Pamulihan Farm.
Dengan adanya hubungan seperti ini PT.IMA akan senantiasa berupaya untuk
memberikan produk yang membuat kondisi ternak terpelihara dengan baik.
Upaya ini akan membuat Pamulihan Farm menjadi pelanggan yang loyal bagi
PT. IMA. Dampak bagi Pamulihan Farm dengan adanya program
pendampingan dokter hewan ini adalah semakin kecilnya risiko kematian
ternak, sehingga kerugian usaha dapat diminimalisasi, dan daya saing pun
semakin meningkat. Hal ini menunjukan adanya shared value yang tinggi dari
PT. IMA untuk memahami kebutuhan pelanggan dengan lebih cepat dan tepat.
Meskipun PT.IMA merupakan supplier utama vaksin di Pamulihan
Farm tetapi hal tersebut tidak menjamin terciptanya suatu hubungan yang baik
dan erat. Kelima variabel kepercayaan dan komitmen dapat dijadikan petunjuk
sejauh mana relationship marketing yang ada diantara penjual dan pembeli.
PT. IMA memiliki nilai komunikasi dan non-opportunistic yang rendah
dibandingkan dengan supplier lainnya. Nilai variabel komunikasi yang masih
rendah pada PT. IMA disebabkan oleh sering terjadinya pergantian personil
perusahaan yang dikirim ke Pamulihan Farm sebagai wakil public relation. Hal
tersebut
merupakan
suatu
gangguan
bagi
Pamulihan
Farm
dalam
75
Saya tidak suka dengan adanya gonta-ganti orang yang jadi wakil
perusahaan pemasok saya. Hal tersebut membuat saya sulit mengenal orang
tersebut dan sulit membicarakan segala sesuatunya jika kita tidak percaya
orang tersebut. Untuk percaya terhadap orang lain, setidaknya kita harus
kenal dia. Kalau diganti-ganti terus bagaimana bisa percaya .
Selain itu, PT. IMA masih memiliki nilai opportunistic yang tinggi
kepada Pamulihan Farm. Hal ini terjadi karena adanya kekuatan dari pihak PT.
IMA sebagai supplier utama vaksin untuk menekan Pamulihan Farm. Hal
tersebut merupakan hambatan bagi Pamulihan Farm untuk membangun suatu
hubungan yang lebih erat dari hanya sebatas hubungan dagang biasa. PT. IMA
terkadang melakukan kebijakan yang merugikan Pamulihan Farm secara tibatiba misalnya saja perubahan harga yang drastis atau keterlambatan pengiriman
dengan alasan yang tidak relevan. Dengan demikian Pamulihan Farm saat ini
masih menggunakan beberapa cadangan supplier obat-obatan, vaksin dan
disinfektan untuk menangani masalah-masalah yang tidak terduga.
76
dan Pamulihan Farm masih terdapat nilai komunikasi yang sangat rendah
dibandingkan dengan supplier lainnya. Hal ini dikarenakan seringnya
pergantian wakil perusahaan yang dikirim ke Pamulihan Farm. Meskipun
variabel-variabel kepercayaan dan komitmen yang lainnya sudah cukup tinggi,
tetapi komunikasi yang terjalin diantara mereka masih sangat minim. Oleh
karena itu, kerjasama atau hubungan yang terjalin diantara mereka selama ini
hanya sebatas transaksi jual beli.
6.1.1.3. PT. SCS
PT. SCS merupakan supplier terbaru Pamulihan Farm yang hingga saat
ini telah bekerja sama selama 5 bulan.
77
sangat rendah dengan kurangnya kontribusi PT. SCS kepada Pamulihan Farm
selama ini. Pamulihan Farm dapat dengan mudah mengganti PT. SCS dengan
supplier dari perusahaan lainnya karena saat ini Pamulihan Farm memiliki
beberapa alternatif supplier. Begitu pula dengan PT. SCS yang tentu memiliki
ketergantungan yang rendah kepada Pamulihan Farm. Hal ini dikarenakan PT.
SCS tidak mendapatkan banyak keuntungan untuk perusahaannya dan pasti
akan mencari pelanggan utama untuk perusahaannya selain Pamulihan Farm.
Hal ini diungkapkan oleh pemilik Pamulihan Farm:
Kami mencari banyak supplier untuk alternative jika terjadi suatu
masalah pada supplier yang lainnya, contohnya saja PT. SCS. Kami punya
perusahaan supplier utama tapi juga punya PT. SCS sebagai alternative atau
pasokan dengan jumlah kecil saja .
Dengan rendahnya termination cost tersebut, maka PT. SCS akan
mencari pelanggan lain yang akan menjadikannya supplier utama sehingga
perusahaan
tersebut
mendapatkan
relationship
benefit
yang
tinggi
78
tidak bisa
kerjasama
tersebut,
sehingga
PT.SCS
akan
berusaha
untuk
79
Termination Cost
4.90
4.70
4.50
4.30
Nonopportunistic
Behaviour
4.17
4.10
3.90
4.33
4.33
3.70
3.50
3.30
Relationship
Banefit
3.10
3.33
4.00
Communication
Shared Value
ketergantungan yang tinggi. PT. MBAI merupakan supplier yang penting bagi
Pamulihan Farm saat ini karena supplier tersebut memasok sebagian besar
DOC yang dibutuhkan oleh Pamulihan Farm selama ini. Sebaliknya, PT.
MBAI menganggap Pamulihan Farm sebagai pelanggan yang prospektif dan
harus dipertahankan karena mereka mendapatkan banyak keuntungan dari
Pamulihan Farm. Dengan besarnya jumlah produk yang dipasok maka benefit
finansial yang didapatkan oleh PT. MBAI akan semakin besar. Benefit yang
dirasakan Pamulihan Farm dengan adanya kerjasama ini adalah adanya
jaminan kontinuitas DOC dari PT. MBAI untuk kebutuhan Pamulihan Farm.
Selain itu, PT. MBAI juga memiliki nilai yang cukup tinggi pada variabel
shared value, karena kedua pihak tersebut telah cukup saling memahami
keinginan sehingga dapat merasakan adanya kepuasan dan dapat saling
mengutungkan. Dengan waktu bekerja sama yang cukup lama, PT. MBAI
setidaknya telah memahami karakter dari Pamulihan Farm, target konsumen
dan spesifikasi yang diinginkan oleh Pamulihan Farm. PT. MBAI menjamin
adanya kontinuitas DOC dari perusahaanya tersebut berdasarkan kesepakatan
dengan Pamulihan Farm. Dengan demikian PT. MBAI dan Pamulihan Farm
telah memiliki kesepakatan nilai dalam bekerja sama untuk saling memuaskan.
Hal ini diungkapkan oleh wakil dari PT. MBAI, bahwa:
...kami telah menyepakati bahwa akan memprioritaskan kebutuhan
DOC Pamulihan Farmagar selalu terpenuhi...
Saat ini, PT. MBAI pun memiliki nilai non-opportunistic yang tinggi.
Hal ini menunjukan bahwa PT. MBAI merupakan perusahaan yang sangat
mudah bekerjasama dan tidak mementingkan keuntungan perusahaannya saja,
melainkan keuntungan bersama. Hal ini terlihat dari tidak adanya kesewenangwenangan harga yang ditetapkan oleh supplier ini meskipun Pamulihan Farm
sudah cukup tergantung dengan perusahaannya. Selain itu, PT. MBAI pun
merasa cocok bekerjasama dengan Pamulihan Farm selama ini meskipun tanpa
ada ikatan atau kontrak tertulis. Hal ini diungkapkan oleh wakil dari PT.
MBAI:
81
kerjasama yang lebih kuat daripada supplier produk sejenisnya denga adanya
kesepakatan meskipun tidak tertulis. Pamulihan Farm menganggap PT. MBAI
sebagai supplier yang penting meskipun terdapat alternatif supplier lainnya.
Tabel 22 menunjukkan bahwa PT. MBAI memiliki nilai total kepercayaan dan
komitmen 4,17. Nilai tersebut lebih besar dibandingkan dengan supplier DOC
lainnya.
6.1.1.5. PT. CP
PT. CP merupakan salah satu supplier pakan ternak
ayam ras di
83
pembayaran yang selalu cash dan tepat waktu dari pihak Pamulihan Farm.
Benefit yang dirasakan oleh PT. CP selama ini dapat dikatakan cukup tinggi.
meskipun jumlah pasokan pakannya hanya 20 persen, tetapi kebutuhan pakan
ternak Pamulihan Farm merupakan kebutuhan yang terus-menerus dan rutin.
Lain halnya dengan kebutuhan DOC yang tidak memiliki tempo atau rutinitas.
Dengan demikian PT. CP merupakan salah satu supplier yang dianggap
penting selama ini. Hal ini diungkapkan oleh pemilik dari Pamulihan Farm:
...Meskipun PT. CP ini istilahnya adalah cadangan, tetapi
keberadaannya harus dipertahankan untuk mengatasi masalah harga atau
kekurangan pasokan...
Dilihat dari variabel communication, nilai PT.CP memiliki nilai yang
cukup tinggi. Hal ini disebabkan karena pengaruh perbedaan dari produk yang
dipasok ke Pamulihan Farm. Bagaimanapun nilai bisnis penjualan pakan akan
lebih besar dibandingkan dengan nilai bisnis penjualan vaksin, obat-obatan dan
disinfektan.
sebesar 71 persen, sedangkan kontribusi biaya vaksin hanya sekitar 5,4 persen.
Karena nilai bisnisnya lebih besar, maka penting bagi perusahaan untuk
menjalin dan mengembangkan komunikasi yang lebih baik.
,,,saya percaya dengan komitmen dari PT. CP untuk bekerja sama dan
memberikan pelayanan yang baik kepada kami walaupun dia bukan supplier
utama kami, tapi kami menganggapnya penting
Salah satu alasan Pamulihan Farm mempertahankan kerjasama dengan
PT. CP ini adalah bahwa selama ini PT. CP sangat mudah diajak untuk
berdiskusi tanpa mementingkan kepentingan perusahaannya saja. Hal ini
biasanya dilakukan dengan adanya pertemuan baik formal maupun informal.
PT. CP tidak mengambil kesempatan untuk mempermainkan harga jual pakan
ketika Pamulihan Farm membutuhkan pasokan pakan dari PT. CP tersebut
karena adanya kekurangan dari supplier utama. Hal inilah yang membuat
Pamulihan Farm tidak dengan mudah menggantikan PT. CP dengan supplier
dari perusahaan lainnya.
Gambar 11. Nilai Skala Likert Kepercayaan dan Komitmen PT. Charoen
Pokphand
Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa PT. CP telah
memiliki nilai variabel kepercayaan dan komitmen yang cukup tinggi. Pada
Gambar 11 dapat dilihat bahwa dari kelima variabel kepercayaan dan
komitmen tersebut, PT. CP memiliki nilai tertinggi pada variabel relationship
benefit dan non-opportunistic behaviour. Hal ini dikarenakan PT. CP
merasakan benefit yang sangat tinggi saat bekerjasama dengan Pamulihan
Farm sehingga mereka bertahan hingga 13 tahun yang berpengaruh terhadap
85
tingginya nilai shared value dari PT. CP. Meskipun pada kenyataanya PT. CP
memiliki nilai termination cost. Hal tersebut dikarenakan besarnya jumlah
pasokan dari PT. CP. Selain itu, PT. CP pun memiliki nilai komunikasi yang
cukup baik dengan pentingnya produk yang mereka pasok.
Interakasi antara ke lima variabel kepercayaan dan komitmen pada PT.
CP menunujukan adanya hubungan yang sudah bersifat koordinatif. Hal ini
lebih dikarenakan oleh pentingnya produk yang dipasok oleh PT. CP sehingga
Pamulihan Farm menganggap penting supplier tersebut.
6.1.1.6. PT. SHS
PT. SHS merupakan salah satu supplier obat-obatan, vaksin dan
disinfektan di Pamulihan Farm. PT. SHS ini telah bekerja sama selama 12
tahun dengan Pamulihan Farm. Vaksin yang dipasok oleh PT. SHS merupakan
vaksin impor yang langka dijual oleh supplier vaksin lainnya. Vaksin ini
merupakan vaksin khusus untuk suatu penyakit yang bernama Gumboro.
Pamulihan Farm bekerja sama dengan supplier ini untuk mencegah ayam
ternaknya terkena penyakit tersebut. PT. SHS dan Pamulihan Farm bekerja
tanpa danya ikatan kontrak yang tertulis.
PT. SHS pemasok utama untuk vaksin Gumboro tersebut. Hal ini
dikarenakan supplier vaksin lainnya tidak memiliki persediaan produk tersebut.
PT. SHS adalah supplier satu-satunya di Indonesia yang memiliki vaksin impor
tersebut. Hal ini membuat kedua perusahaan tersebut memiliki termination cost
yang tinggi. Pamulihan Farm tentu memiliki ketergantungan yang sangat kuat
terhadap PT. SHS ini. Selain itu, PT. SHS mendapatkan banyak benefit dari
Pamulihan Farm. Dengan besarnya pasokan vaksin yang dikirim ke Pamulihan
Farm, maka PT. SHS mendapatkan banyak keuntungan dari penjualan tersebut.
Selain itu, PT. SHS merupakan salah satu supplier utama bagi Pamulihan Farm
sehingga PT. SHS mendapatkan pelayanan yang lebih dari Pamulihan Farm.
Pamulihan Farm tidak dapat dengan mudah menggantikan PT. SHS tersebut
dengan supplier vaksin lain, karena PT. SHS memiliki keunggulan pada
spesifikasi produknya.
Meskipun PT. SHS memiliki produk yang sangat penting bagi
Pamulihan Farm. Tetapi, selama ini PT. SHS tidak menekan Pamulihan farm
86
Kelima
variabel
kepercayaan
dan
komitmen
tersebut
87
Gambar 12. Nilai Kepercayaan dan Komitmen PT. Surya Hidup Satwa
6.1.1.7. PT. GC
PT. GC merupakan salah satu supplier produk pakan bagi Pamulihan
Farm. Mereka telah bekerjasama selama 6 tahun. PT. GC merupakan sumber
pasokan utama pakan yang selama ini memasok sekitar 80 persen kebutuhan
pakan di Pamulihan Farm. Meskipun PT. GC baru bekerjasama dengan
Pamulihan Farm selama 6 tahun, tetapi Pamulihan Farm telah menyerahkan
sebagian besar pasokan pakannya kepada supplier tersebut. meskipun
perusahaan telah memiliki supplier pakan lain.
Selama ini, PT. GC dan Pamulihan Farm memiliki termination cost
yang sangat tinggi. Hal ini dikarenakan PT. GC merupakan supplier produk
yang sangat penting dan menguasai sebagian besar pasokan produk tersebut di
Pamulihan Farm. Dengan adanya peran PT. GC yang sangat besar tersebut,
Pamulihan
Farm
memiliki
ketergantungan
yang
tinggi
untuk
tetap
88
89
90
sebagai pemasok produk yang penting bagi Pamulihan Farm yaitu pakan.
Hubungan yang memiliki termination cost yang tinggi tersebut bersamaan
dengan tingginya komunikasi yang baik selama ini. Mereka sangat terbuka
dalam segala hal termasuk dalam merencanakan kebijakan ke depan. Hal inilah
yang membuat PT. GD memiliki nilai yang tinggi dibandingkan dengan
supplier sejenisnya.
6.1.1.8. PT. SM
PT. Sumber Multivita merupakan salah satu supplier obat-obatan bagi
Pamulihan Farm. Mereka baru bekerja sama selama 3 tahun. Meskipun
demikian, saat ini PT. SM telah memiliki kepercayaan dari Pamulihan Farm
untuk memasok seluruh obat-obatan berupa vitamin kepada PT. SM saja.
Pamulihan Farm dan PT. SM telah memiliki kesepakatan yang kuat untuk
memprioritaskan kebutuhan atau permintaan dari kedua pihak tersebut.
Termination cost pada PT. SM saat ini memiliki nilai tinggi. Hal ini
dikarenakan produk yang dipasok oleh PT. SM merupakan kebutuhan penting
bagi Pamulihan Farm untuk menjaga kesehatan ayam ras petelurnya. Selain itu,
PT. SM memasok seluruh kebutuhan vitamin sehingga Pamulihan Farm sangat
tergantung kepada perusahaan ini dalam hal vitamin ternak. Hal ini
diungkapkan oleh wakil dari PT. SM, bahwa:
Ayam saya di peternakan Pamulihan Farm ini adalah ayam-ayam
sehat, dan ayam sehat jarang butuh obat penyakit tapi justru obat berupa
vitamin untuk menjaga kesehatannya itu, dan saya sudah puas dengan
pemasok dari PT. Sumber Multivita
Selain itu, PT. SM menganggap bahwa Pamulihan Farma adalah
pelanggan utama yang sangat menguntungkan bagi perusahaannya. Hal ini
terkait dengan banyaknya jumlah pasokan vitamin yang dipercayakan kepada
PT. SM. Hal tersebut tentu saja mendatangkan keuntungan yang sangat besar
bagi perusahaannya. Selain itu, sistem pembayaran yang tepat waktu dan cash
membuat Pamulihan Farm mempunyai keunggulan dibandingkan dengan
pelanggan lainnya yang seringkali menunda pembayaran. Hal ini diungkapkan
oleh wakil dari PT. SM, bahwa:
91
Saat ini kami mensupply seluruh kebutuhan vitamin ayam ras untuk
Pamulihan Farm. Kami benar-benar merasakan adanya keuntungan dengan
menjadi supplier Pamulihan Farm.
Selain itu PT. SM juga memberikan layanan sebagai Technical Support
bagi Pamulihan Farm yang berperan dalam memberikan keputusan yang
strategis bagi kemajuan usaha Pamulihan Farm contohnya saja Technical
Suport ini biasanya juga membantu pemasaran bagi Pamulihan Farm. Dengan
adanya hubungan kerjasama seperti ini, masing-masing pihak menilai adanya
relationship benefit yang tinggi. Hal ini mengakibatkan relationship benefit
PT. SM paling tinggi dibanding dengan yang lainnya.
Komunikasi diantara Pamulihan Farm dan PT. SM selama ini relatif
sangat tinggi. Hal ini dikarenakan kekonsistenan dari personil perusahaanya
untuk melakukan hubungan yang lebih dekat dengan Pamulihan Farm. PT. SM
ini sering mengadakan suatu pertemuan infomal dengan Pamulihan Farm
sehingga mereka bisa lebih memahami keinginan masing-masing. Bentuk
pertemuan informal yang mereka lakukan adalah meeting di rumah pemilik
Pamulihan Farm
berpendapat bahwa komunikasi yang mereka jalin selama ini sangat penting
untuk meningkatkan loyalitas Pamulihan Farm kepada perusahaan mereka. Hal
tersebut disampaikan oleh wakil dari PT. SM bahwa:
Selama ini kita sering ada pertemuan-pertemuan bahkan secara
informal sehingga kita bisa mengadakan pendekatan hubungan dengan pihak
Pamulihan Farm khususnya Pak Toto sebagai pemiliknya .
PT. SM memiliki nilai shared value yang tinggi. Hal ini dikarenakan
PT. SM ini telah memiliki kesepakatan dengan Pamulihan Farm untuk
berusaha memenuhi kebutuhan Pamulihan Farm selama ini. PT. SM telah
memahami keinginan dan spesifikasi produk yang dibutuhkan oleh Pamulihan
Farm. PT. SM merupakan supplier yang mudah untuk diajak bekerjasama dan
memilih kebijakan yang menguntungkan kedua pihak. Hal ini diungkapkan
oleh Pamulihan Farm:
...PT. SM sangat fleksibel dan mudah diajak bekerja sama ketika
kami sedang mengalami masalah ...
92
Gambar 14. Nilai Skala Likert Kepercayaan dan Komitmen PT. Sumber
Multivita.
Nilai kelima variabel kepercayaan dan komitmen tersebut menunjukkan
bahwa saat ini PT. SM memiliki relationship marketing yang cenderung sudah
koordinatif dan mengarah pada hubungan kolaboratif. Hal tersebut lebih
disebabkan oleh ketergantungan dari Pamulihan Farm terhadap produk yang
dipasok PT. SM dengan jumlah pasokan yang sangat besar. Selain itu,
keduanya merasakan relationship benefit yang tinggi karena PT. SM pun
mendapatkan banyak keuntungan dari penjualan produknya. Pamulihan Farm
dan PT. SM memiliki hubungan yang paling kuat dibandingkan dengan
supplier lainnya. Komunikasi yang sangat baik diantara mereka meningkatkan
93
aliran informasi diantara mereka sehingga informasi yang ada lebih terbuka
dibandingkan dengan yang lainnya.
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa para pemasok Pamulihan
Farm memiliki tingkat relationship marketing yang berbeda-beda. Hal tersebut
dipengaruhi oleh lima variabel kepercayaan dan komitmen. Dalam uraian dapat
dilihat bahwa masig-masing pemasok memiliki kekuatan dan kekurangan
dalam membangun hubungannya dengan Pamulihan Farm. Meskipun
berdasarkan nilai kepercayaan dan komitmen terdapat beberapa kesamaan
nilai, tetapi hal tersebut tidak dapat disimpulkan bahwa pemasok tersebut
memiliki hubungan yang sama dengan pemasok lainnya.
Hubungan pemasok Pamulihan Farm dipengaruhi oleh lima variabel
yang setiap pemasok memiliki tingkat yang berbeda-beda. Level hubungan
pemasok pada tingkat kooperatif dan koordinatf pun tidak dapat kita simpulkan
sama, melainkan dinilai berdasarkan kekuatan dan kelemahan masing-masing
pemasok mekipun berada pada level relationship
94
Tabel 23. Resume Analisis Relationship Marketing antara Pamulihan Farm dengan Pemasok
No
Pemasok
Termination Cost
Relationship Benefit
PT. MIS
Tinggi (pemasok
40%DOC)
PT. IMA
Tinggi (Tergantung,
pemasok vaksin utama)
PT. SCS
PT. MBAI
PT. CP
PT. SHS
Tinggi (satu-satunya
pemasok vaksin AAKO)
PT. GC
Tinggi (Tergantung,
pemasok 80% pakan)
PT. SM
Shared Value
Communication
Non-Opportunistic
Level Relationship
Rendah (bukan
supplier utama, jenis
produk tidak rutin)
Tinggi (pelayanan
dokter spesialis)
Rendah
(dibandingkan
pemasok vaksin lain)
cukupTinggi (saling
memprioritaskan)
Cukup tinggi
(kerjasama yang
lama)
Tinggi (memahami
target Pamulihan)
Tinggi (memahami
kritetria yang
diinginkan
Pamulihan Farm)
Tinggi (dalam 3
tahun mampu
memuaskan
Pamulihan Farm
Rendah (jarang
pembelian, jenis
produk irregular)
Rendah (pergantian
personil)
Tinggi (kerjasama
tinggi)
kooperatif
Rendah (pemasok
terbesar)
kooperatif
Tinggi (Jarang
pergantian personil)
Tinggi (kerjasama
baik)
kooperatif
Rendah (pergantian
personil)
Tinggi (pemesanan
produk sering dan
rutin)
Tinggi (pertemuan
formal, non-formal)
koordinatif
Tinggi (mudah
bekerjasama)
koordinatif
koordinatif
Tinggi (pertemuan
formal,nonformal)
Tinggi (meskipun
sangat penting, tidak
sewenang-wenang)
koordinatif
Tinggi (rekreasi,
rapat perencanaan,
pertemuan formal,
nonformal)
Tinggi (kebijakan
yang saling
menguntungkan)
koordinatif
95
Pelanggan
Pamulihan
Farm
Termination
Cost
Benefit
Relationshp
Share
Value
Communication
Non
Opportunistic
Nilai RataRata
Kecenderung
an
Relatitionship
marketing
Pasar Cilimus
4,17
3,83
4,17
4,00
4,17
4,07
Pasar Cikijing
4,33
4,50
4,00
3,83
4,00
4,13
Alfamart
4,50
4,17
4,33
3,83
4,00
4,17
Pasar Talaga
4,33
4,17
4,17
4,00
4,17
4,17
Pasar Kepuh
Pasar
Ciawigebang
Sukanta
Market
Pasar
Kuningan
4,67
4,50
4,50
4,00
4,17
4,37
4,67
4,67
4,50
4,17
4,33
4,47
4,50
4,67
4,33
4,33
4,50
4,47
4,67
4,67
4,67
4,50
4,50
4,60
Surya Market
4,83
4,83
4,50
4,83
4,83
4,77
tiap hari sebanyak 2 ton. Sementara itu Pasar Kepuh hanya 1,5 ton per hari, Pasar
Baru Kuningan satu ton per hari, Pasar Cilimus 0,5 ton per hari, sedangkan Pasar
Cikijing dan Pasar Talaga masing-masing sebanyak 0,4 ton per hari.
Pasar modern dan pasar tradisional memerlukan pasokan telur setiap hari
secara kontinu.
merupakan pangan pokok masyarakat yang permintaan tiap harinya relatif tinggi.
Dari pola distribusi telur oleh Pamulihan Farm, ternyata daya serap telur untuk
pasar modern lebih besar dibandingkan dengan daya serap pasar tradisional.
Kebijakan alokasi pasokan Pamulihan Farm yang lebih mengutamakan Pasar
Modern sebagai pasar utama Pamulihan Farm lebih disebabkan karena sistem
pembayaran yang diterapkan pasar modern lebih pasti daripada sistem
pembayaran di pasar tradisional. Selain itu, risiko tunggakkan di pasar modern
tidak ada, sedangkan di pasar tradisional terdapat risiko tunggakan, dan bahkan
terdapat risiko ketidakmampuan bayar pelanggan, hal ini tentunya sangat
merugikan Pamulihan Farm.
Kebijakan alokasi (kuantitas), tidak selamanya sama dengan kebijakan
kualitas. Dilihat dari aspek kualitas, telur memiliki kualitas yang baik dan kurang
baik. Mengingat penanganan di pasar modern lebih baik dibandingkan dengan
pasar tradisional, sebagian besar telur yang terdapat di pasar modern kualitasnya
relatif kurang baik dibandingkan dengan telur di pasar tradisional.
Melalui
penanganan yang baik, resiko telur pecah dapat diminimalisasi. Berbeda dengan
pasar tradisional yang seringkali sembarangan dalam penanganan telur yang
mengakibatkan telur menjadi mudah pecah. Dengan kasus seperti ini, telur-telur
yang mudah pecah sebagian besar dialokasikan ke pasar modern, sedangkan yang
kuat ke pasar tradisional. Adanya persepsi bersih dan aman bagi produk yang
terdapat di pasar modern, mengakibatkan konsumen tidak terlalu melihat
perbedaan kualitas telur ini. Kualitas terlur yang kurang baik dari sisi fisik, dapat
tertutupi dengan citra produk baik dan bersih di pasar modern. Selain itu karena
jumlah yang didistribusikan ke pasar modern relatif besar dibandingkan ke pasar
tradisional.
Alfamart merupakan satu-satunya pelanggan dari pasar modern yang tidak
mengandalkan seluruh pasokan telurnya berasal dari Pamulihan Farm. Proporsi
97
merupakan pasar yang lokasinya relatif jauh dari Pamulihan Farm. Sehingga bagi
pelanggan di Pasar Cilimus, Cikijing dan Talaga lebih efisien mengadakan telur
dari peternakan lain yang jaraknya relatif dekat.
Pamulihan Farm merupakan salah satu peternakan yang produksi telurnya cukup
besar, maka pemenuhan keperluan telur bagi pelanggan di Pasar Cilimus, Cikijing
dan Talaga, tidak hanya berasal dari pasokan peternakan yang jaraknya lebih
dekat, mereka memerlukan pasokan dari Pamulihan Farm dalam rangka
memenuhi kekurangan pasokan telur untuk mengimbangi besarnya permintaan
masyarakat.
Hubungan kerjasama pemasaran yang terjalin selama ini antara Pamulihan
Farm dengan para pelanggannya, memiliki kecenderungan relationship marketing
yang berbeda-beda. Kecenderungan inilah yang bisa menjelaskan interaksi yang
terjadi antara Pamulihan Farm dengan pelanggan. Pamulihan Farm membutuhkan
pelanggan untuk menjual telurnya, dan pelanggan memerlukan Pamulihan Farm
untuk mengamankan pasokan agar mereka bisa menjual kembali ke konsumen
akhir.
kecil jika dibandingkan dengan jumlah telur yang dipasok ke pasar modern.
Kendala jarak merupakan salah satu faktor penyebab relatif kecilnya pasokan telur
dari Pamulihan Farm.
pelanggannya di Pasar Cilimus, sudah dibangun lebih dari enam tahun yang lalu,
dengan demikian hubungan kerjasama diantara keduanya, sudah menempatkan
masing-masing pihak sebagai pemasok dan pelanggan yang tetap.
Jumlah pasokan telur yang dikirim Pamulihan Farm setiap hari ke
pelanggannya di Pasar Cilimus sekitar 0,4 ton per hari hanya memenuhi 40 persen
total telur yang diperlukan pelanggan untuk kegiatan usahanya.
Rata-rata
pelanggan di Pasar Cilimus menjual telur setiap harinya sebanyak satu ton,
dengan demikian sebanyak 0,6 ton kekurangannya di pasok oleh peternakan lain
yang berasal dari daerah Pasawahan dan Mandirancan. Akses kerjasama yang
dibangun oleh pelanggan di Pasar Cilimus ini tidak menggantungkan sepenuhnya
pada Pamulihan Farm, maka tidak mungkin bagi Pamulihan Farm untuk memasok
sepenuhnya kebetuhan pelanggannya, karena pelanggan tersebut juga mempunyai
kerjasama yang sama dengan pemasok lainnya.
merupakan hal yang sulit bagi Pamulihan Farm jika pelanggan tersebut meminta
semua pasokan telurnya berasal dari Pamulihan Farm. Pernyataan pemilik
Pamulihan Farm berikut ini menggambarkan kesanggupan Pamulihan Farm untuk
memasok kebetuhan pelanggannya:
...sebetulnya bagi saya bukan merupakan masalah untuk bisa memasok
kebutuhan para pelanggan saya, saya siap memenuhi permintaan mereka, akan
tetapi merekapun harus benar-benar bisa menjadi pelanggan yang setia terhadap
saya. Meskipun dari kapasitas produksi yang ada saat ini belum memungkinkan
99
untuk memenuhi permintaan besar yang mendadak, akan tetapi jaringan usaha
yang sudah saya bangun, memungkinkan untuk menyediakan telur sesuai
kebutuhan pelanggan saya. Selama ini untuk memenuhi kekurangan pasokan
telur, saya membeli telur dari rekan bisnis saya di Jawa Timur. Telur dari Jawa
Timur relatif murah, akan tetapi karena transportasinya besarnya juga, bagi saya
balik modalpun sudah cukup, yang penting pelanggan saya puas...
Dari pernyataan tersebut, bisa dinilai Pamulihan Farm merupakan
perusahaan yang mempunyai komitmen kuat terhadap pelanggannya.
Bagi
Walaupun demikian
100
atau
keterlambatan
pembayaran
terhadap
Pamulihan
Farm,
mensejajarkan posisinya masing-masing, akan tetapi dalam hal ini posisi tawar
Pamulihan Farm relatif lebih tinggi. Jika pelanggan tidak bisa menjaga
kepercayaan Pamulihan Farm,
lebih komit terhadap pembayaran dan perjanjian. Begitu juga sebaliknya bagi para
supplier.
Gambar tersebut
menunjukkan bahwa kekuatan untuk nilai termination cost, non opportunistic dan
share value adalah sama. Hal ini lebih dikarenakan adanya faktor jarak, proporsi
pasokan dari Pamulihan Farm yang relatif kecil, dan karena adanya prilaku
menunggak oleh pelanggan. Diantara lima variabel kepercayaan dan komitmen,
variabel benefit pelanggan di Pasar Cilimus, memiliki nilai paling rendah.
Berdasarkan penjelasan sebelumnya rendahnya benefit ini disebabkan faktor
proporsi pasokan yang berpengaruh terhadap rendahnya transaksi atau
keuntungan, dan kerugian yang diakibatkan oleh adanya tunggakkan atau
keterlambatan pembayaran, disatu sisi Pamulihan Farm merasa sudah memberikan
berbagai macam pelayanan yang memuaskan seperti jaminan pasokan, jaminan
mutu dan jaminan ketepatan pengiriman. Dengan rendahnya relationship benefit,
maka komunikasi yang terjalin diantara kedua belah pihak tidak sebaik
komunikasi yang dibangun dengan pelanngan lainnya.
102
Termination Cost
Non
Opportunistic
4,90
4,70
4,50
4,30
4,17
Benefit
Relationship
4,10
3,90
4,17
3,70
3,50
3,83
4,00
4,17
Communication
Gambar 15.
Share Value
Dalam
keadaan normal, rata-rata jumlah telur yang dipasok ke Pasar Cikijing sekitar 0,5
ton per hari, sedikit lebih besar daripada yang di pasok ke Pasar Cilimus. Jika
dibandingkan dengan pasokan ke pasar modern, pasokan telur dari Pamulihan
Farm ke Pasar Cikijing masih relatif kecil. Kendala jarak merupakan salah satu
faktor penyebab relatif kecilnya pasokan telur dari Pamulihan Farm.
103
dengan pelanggan di Pasar Cikijing sudah dibangun lebih dari enam tahun yang
lalu. Sehingga hubungan kerjasama diantara keduanya menempatkan masingmasing pihak sebagai pemasok dan pelanggan yang tetap.
Jumlah pasokan telur yang dikirim Pamulihan Farm setiap hari ke
pelanggannya di Pasar Cikijing sekitar 0,5 ton per hari.
memenuhi 50 persen dari total telur yang diperlukan pelanggan untuk kegiatan
usahanya. Rata-rata pelanggan di Pasar Cikijing menjual telur setiap harinya
sebanyak satu ton, dengan demikian sebanyak 0,5 ton kekurangannya di pasok
oleh peternakan lain yang berasal dari daerah Kadugede. Akses kerjasama yang
dibangun oleh pelanggan di Pasar Cikijing ini tidak menggantungkan sepenuhnya
pada Pamulihan Farm, maka tidak mungkin bagi Pamulihan Farm untuk memasok
sepenuhnya kebutuhan pelanggannya, karena pelanggan tersebut juga mempunyai
kerjasama yang sama dengan pemasok lainnya.
merupakan hal yang sulit bagi Pamulihan Farm jika pelanggan tersebut meminta
semua pasokan telurnya berasal dari Pamulihan Farm, seperti yang dilakukan pada
pelanggan di Pasar Cilimus.
Pamulihan Farm merupakan perusahaan yang mempunyai komitmen kuat
terhadap pelanggannya.
memasok telur sesuai dengan permintaan pelanggan secara tepat waktu. Menurut
penilaian pelanggan, Pamulihan Farm merupakan produsen yang mampu untuk
memasok telur dalam jumlah yang relatif besar secara kontinyu. Kemampuan
pasokan telur Pamulihan Farm terlihat dari kemampuannya dalam mengatasi
gejolak peningkatan telur, seperti terjadi pada hari-hari besar.
Pamulihan Farm menilai pasokan untuk pelanggan di Pasar Cikijing masih
relatif kecil, berkisar 0,5 ton per hari.
Selain itu, Pamulihan Farm merasa bahwa salah satu kelemahan yang dimiliki
oleh pelanggan di Pasar Cikijing adalah adanya tunggakan atau keterlambatan
pembayaran, bahkan pernah juga pelanggan di Pasar Cikijing ini tidak bisa
melunasi piutang Pamulihan Farm.
yang terjadi diantara keduanya relatif tidak besar. Pada Tabel 24 terlihat nilai
benefit pelanggan Pasar Cikijing, relatif lebih besar dibandingkan dengan nilai
benefit pelanggan Pasar Cilimus. Faktor yang menyebabkan nilai benefit
pelanggan Pasar Cikijing lebih besar dari pelanggan pasar Cilimus adalah jumlah
pasokan. Jumlah pasokan dari Pamulihan Farm ke pelanggan Pasar Cikijing lebih
besar daripada pelanggan Pasar Cilimus. Dilihat dari skala pasar, Pasar Cikijing
lebih besar daripada pasar Cilimus, sehingga merupakan hal yang wajar jika
pasokan dari Pamulihan Farm ke pasar Cikijing lebih besar dibandingkan dengan
pasokan ke pelanggan Pasar Cilimus.
Dalam rangka mempertahankan dan mengembangkan kerjasama bisnis
antara Pamulihan Farm dengan pelanggan di Pasar Cikijing, kedua belah pihak
sama-sama berusaha untuk membangun komunikasi yang baik, selama ini
komunikasi yang terjalin diantara keduanya sudah cukup baik. Hal ini dapat
dilihat dari lamanya mereka bekerjasama sebagai pemasok dan pelanggan. Akan
tetapi kekuatan intensitas komunikasinya tidak sebesar pelanggan yang
memberikan kontribusi benefit yang besar bagi Pamulihan Farm.
Nilai
komunikasi yang terjadi diantara kedua belah pihak relatif rendah. Berikut ini
disampaikan pernyataan pemilik Pamulihan Farm terkait dengan ketidakmampuan
pelanggan di Pasar Cilimus dalam membayar piutang-piutangnya.
.......selama ini komunikasi saya dengan pelanggan di Pasar Cikijing
cukup baik....biasa saja. Tapi saya pernah mengalami kekecewaan terhadap dia,
karena pernah tidak sanggup membayar telur yang saya pasok. Setelah itu saya
berupaya untuk hati-hati dan sekaligus memberikan peringatan agar kejadiannya
tidak terulang lagi
105
mensejajarkan posisinya masing-masing, akan tetapi dalam hal ini posisi tawar
Pamulihan Farm relatif lebih tinggi. Jika pelanggan tidak bisa menjaga
kepercayaan Pamulihan Farm,
Cilimus, maka nilai termination cost pelanggan di Pasar Cikijing relatif lebih
besar.
membayar, maka Pamulihan Farm akan melihat dan menganalisis faktor penyebab
pelanggannya tidak bisa membayar hutang. Jika ketidakmampuan membayar
lebih disebabkan karena kesalahan pribadi, maka Pamulihan Farm akan
menyelesaikan permasalahan ini secara kekeluargaan, akan tetapi jika karena
106
Termination Cost
Non Opportunistic
4,90
4,70
4,50
4,30
4,33
4,10
4,00
Benefit Relationship
3,90
4,50
3,70
3,50
3,83
4,00
Communication
Gambar 16.
Share Value
Dalam gambar terlihat bahwa kekuatan untuk nilai benefit lebih besar
dibandingkan dengan nilai variabel lainnya. Faktor yang mengakibatkan relatif
tingginya benefit adalah faktor skala pasar yang merupakan daya tarik prosfektif
untuk pengembangan pasar bagi Pamulihan Farm di masa yang akan datang.
Relatif tingginya nilai benefit tidak diiringi dengan relatif tingginya nilai
communication, hal tersebut disebabkan oleh faktor adanya tunggakan dan
pemutihan hutang oleh Pamulihan Farm. Akan tetapi daya tari pasar berpengaruh
terhadap relatif besarnya nilai termination cost pelanggan di Pasar Cikijing. Jika
dibandingkan dengan nilai pelanggan Pasar Cilimus, nilai termination cost
pelanggan di Pasar Cikijing lebih besar. Implikasi dari prilaku tunggakan dan
pemutihan hutang mengakibatkan nilai non opportunistic dan share value
pelanggan Pasar Cikijing relatif lebih kecil jika dibandingkan dengan pelanggan
di Pasar Cilimus.
Nilai lima variabel kepercayaan dan komitmen pelanggan di Pasar
Cikijing, menghasilkan kecenderungan relationship marketing yang terjalin
diantara kedua belah pihak berada dalam tahap kooperatif. Pada tahapan ini
kebutuhan pelanggan hanya sebatas jaminan pasokan, jaminan kualitas dan
ketepatan pengiriman. Dari sisi pemasok, memberikan ketiga layanan tersebut
bukanlah sesuatu yang sulit dilakukan, mengingat jumlah yang dipasok relatif
kecil, sehingga tidak perlu perlakuan khusus untuk melayaninya.
Jika
merupakan pasar yang paling jauh dibandingkan dengan delapan pasar lainnya.
Dalam keadaan normal, rata-rata jumlah telur yang dipasok ke Pasar Talaga
sekitar 0,6 ton per hari. Jika dibandingkan dengan pasokan ke pasar modern,
pasokan telur dari Pamulihan Farm ke Pasar Talaga masih relatif kecil. Kendala
jarak merupakan salah satu faktor penyebab relatif kecilnya pasokan telur dari
Pamulihan Farm. Hubungan kerjasama antara Pamulihan Farm dengan pelanggan
di Pasar Talaga sudah dibangun lebih dari sepuluh tahun yang lalu. Hubungan
kerjasama diantara keduanya, sudah menempatkan masing-masing pihak sebagai
pemasok dan pelanggan yang tetap.
Jumlah pasokan telur yang dikirim Pamulihan Farm setiap hari ke
pelanggannya di Pasar Talaga sekitar 0,5 ton per hari.
sebanyak satu ton, dengan demikian sebanyak 0,5 ton kekurangannya di pasok
oleh peternakan lain. Akses kerjasama yang dibangun oleh pelanggan di Pasar
Talaga ini tidak menggantungkan sepenuhnya pada Pamulihan Farm, maka tidak
mungkin bagi Pamulihan Farm untuk memasok sepenuhnya kebetuhan
pelanggannya, karena pelanggan tersebut juga mempunyai kerjasama yang sama
dengan pemasok lainnya. Walaupun demikian, bukan merupakan hal yang sulit
bagi Pamulihan Farm jika pelanggan tersebut meminta semua pasokan telurnya
berasal dari Pamulihan Farm, seperti yang dilakukan pada pelanggan di Pasar
Cilimus dan Pasar Cikijing.
Pamulihan Farm merupakan perusahaan yang mempunyai komitmen kuat
terhadap pelanggannya. Komitmen tersebut terlihat dari kemampuan dalam
memasok telur sesuai dengan permintaan pelanggan tepat waktu.
Menurut
Pamulihan Farm dengan pelanggannya di Pasar Talaga tidak terlalu besar. Selain
itu, Pamulihan Farm juga mencatat, bahwa salah satu kelemahan yang dimiliki
oleh pelanggan di Pasar Talaga adalah adanya tunggakan atau keterlambatan
pembayaran. Kedua hal ini berdampak terhadap benefit yang terjadi diantara
keduanya relatif tidak besar. Pada Tabel 24 terlihat nilai benefit pelanggan Pasar
Talaga, relatif lebih besar dibandingkan dengan nilai benefit relationship
pelanggan Pasar Cilimus, akan tetapi lebih kecil dibandingkan dengan Pasar
Cikijing. Faktor yang menyebabkan nilai benefit pelanggan Pasar Talaga lebih
besar dari pelanggan pasar Cilimus adalah jumlah pasokan. Jumlah pasokan dari
Pamulihan Farm ke pelanggan Pasar Talaga lebih besar daripada pelanggan Pasar
Cilimus. Adapun yang menyebabkan benefit nya lebih rendah dari Pasar Cikijing
adalah karena faktor jarak. Walaupun pasokannya relatif sama, tetapi karena jarak
Pasar Talaga lebih jauh daripada Pasar Cikijing, mengakibatkan relationship
benefit Pasar Talaga lebih rendah dibandingkan dengan Pasar Cikijing. Hal ini
dikarenakan jarak berpengaruh terhadap biaya transportasi atau pengiriman.
Dilihat dari skala pasar, Pasar Talaga lebih besar daripada pasar Cilimus, sehingga
merupakan hal yang wajar saja, jika pasokan dari Pamulihan Farm ke pasar
Talaga lebih besar dibandingkan dengan pasokan ke pelanggan Pasar Cilimus.
Dalam rangka mempertahankan dan mengembangkan kerjasama bisnis
antara Pamulihan Farm dengan pelanggan di Pasar Talaga, kedua belah pihak
sama-sama berusaha untuk membangun komunikasi yang baik, selama ini
komunikasi yang terjalin diantara keduanya sudah cukup baik. Hal ini terlihat
dari lamanya mereka bekerjasama sebagai pemasok dan pelanggan. Akan tetapi
kekuatan intensitas komunikasinya tidak sebesar pelanggan yang memberikan
kontribusi benefit yang besar bagi Pamulihan Farm.
Nilai variabel
communication pelanggan di Pasar Talaga setara dengan nilai yang sama untuk
pelanggan di Pasar Cilimus, nilai ini masih relatif kecil, akan tetapi jika
dibandingkan dengan Pasar Cikijing, nilai tersebut Pasar Talaga lebih besar.
Relatif kecilnya nilai komunikasi Pasar Talaga disebabkan karena adanya faktor
tunggakan.
diantara kedua belah pihak relatif rendah. Meskipun ada gangguan komunikasi,
110
Jika
tentang besarnya nilai skala likert kepercayaan dan komitmen pelanggan Pasar
Talaga. Pada gambar terlihat bahwa kekuatan untuk nilai termination cost lebih
besar dibandingkan dengan nilai variabel lainnya. Faktor yang mengakibatkan
111
relatif tingginya termination cost adalah faktor skala pasar yang merupakan daya
tarik prosfektif untuk pengembangan pasar bagi Pamulihan Farm di masa yang
akan datang. Relatif tingginya nilai termination cost, tidak diiringi oleh tingginya
benefit relationship, hal tersebut disebabkan oleh adanya faktor jarak yang
mengurangi manfaat besarnya daya tarik pasar.
Mengingat intensitas
permasalahan yang terjadi di Pasar Talaga, relatif sama dengan Pasar Cilimus,
maka nilai-nilai benefit relationship, shared value dan non-opportunistic nya
setara.
Interaksi diantara lima variabel kepercayaan dan komitmen pelanggan di
Pasar Talaga, menghasilkan kecenderungan relationship marketing yang terjalin
diantara kedua belah pihak berada dalam tahap kooperatif. Sama dengan Pasar
Cilimus dan Cikijing.
marketing Pasar Talaga lebih besar daripada Pasar Cilimus dan Cikijing.
Dibandingkan dengan Pasar Cilimus, faktor yang mengakibatkan level
kecenderungan kooperatif Pasar Talaga lebih besar adalah karena daya tarik pasar
yang lebih besar. Sedangkan dibandingkan dengan Pasar Cikijing, faktor yang
mengakibatkan level kecenderungan kooperatifnya lebih besar adalah karena tidak
adanya prilaku tidak bisa membayar hutang-hutang Pamulihan Farm. Keunggulan
Pasar Cikijing adalah jaraknya yang relatif dekat dibandingkan dengan Pasar
Talaga. Akan tetapi Pasar Talaga memiliki daya tarik pasar yang relatif lebih
tinggi dibandingkan dengan Pasar Cikijing.
Termination Cost
Non Opportunistic
4,90
4,70
4,50
4,30
4,33
4,10
4,17
Benefit Relationship
3,90
3,70
4,17
3,50
4,00
4,17
Communication
Share Value
Pamulihan Farm relatif dekat sekitar 15 Km, atau dengan perjalanan sekitar 30
menit. Dalam keadaan normal, rata-rata jumlah telur yang dipasok ke Pasar
Kepuh sekitar 1,5 ton per hari. Jika dibandingkan dengan pasokan ke pasar
modern, pasokan telur dari Pamulihan Farm ke Pasar Kepuh masih relatif kecil.
Akan tetapi jika dibandingkan dengan pasokan untuk pelanggan di Pasar Cilimus,
Cikijing dan Talaga, pasokan untuk pasar Pasar Kepuh paling besar. Hubungan
kerjasama antara Pamulihan Farm dengan pelanggan di Pasar Kepuh sudah
dibangun lebih dari sepuluh tahun. Hubungan kerjasama diantara keduanya, sudah
menempatkan masing-masing pihak sebagai pemasok dan pelanggan yang tetap.
Jumlah pasokan telur yang dikirim Pamulihan Farm setiap hari ke
pelanggannya di Pasar Talaga sekitar 1,5 ton per hari. Berbeda dengan ketiga
pasar yang diuraikan sebelumnya,
komunikasi yang terjalin diantara keduanya sudah cukup baik. Hal ini terlihat
dari lamanya mereka bekerjasama sebagai pemasok dan pelanggan.
Secara
Komunikasi
dilakukan tanpa mengenal waktu khusus, diluar jam kerja pun mereka sering
berkomunikasi, sepanjang ada hal-hal penting yang layak untuk dikomunikasikan.
Adakalanya komunikasi yang sudah terjalin baik, terganggu oleh kejadian yang
menyebabkan kedua belah pihak terlibat dalam konflik. Salah satu kejadian yang
menimbulkan konflik adalah adanya tunggakan dan penundaan pembayaran.
Perilaku ini mencerminkan adanya sikap yang tidak komit terhadap perjanjian
pembayaran.
Adanya
tunggakan
mempengaruhi
nilai
non
opportunistic
merupakan etika bisnis yang penting. Demikian juga dengan ketepatan waktu
pengiriman telur, dan keringanan dalam pembayaran. Semuanya dilakukan dalam
rangka mencapai visi yang telah ditetapkan perusahaan. Walaupun adanya
gangguan dalam berkomunikasi karena adanya tunggakan, share value pelanggan
Pasar Kepuh relatif besar. Faktor yang menyebabkan besarnya share value ini
adalah nilai transaksi yang relatif besar, yang mengakibatkan hubungan bisnis
diantara kedua belah pihak cukup tinggi. Kepentingan bisnis yang tinggi ini
hanya bisa tercapai jika kedua belah pihak sudah sama-sama saling memahami
nilai-nilai bisnis yang dikembangkan oleh kedua belah pihak.
Gambar 18 memberikan ilustrasi tentang besarnya nilai skala likert
kepercayaan dan komitmen pelanggan Pasar Kepuh.
bahwa kekuatan untuk nilai termination cost lebih besar dibandingkan dengan
nilai variabel lainnya. Faktor yang mengakibatkan relatif tingginya termination
cost adalah faktor skala pasar yang merupakan daya tarik prospektif untuk
pengembangan pasar Pamulihan Farm dan faktor jarak yang dekat. Kedua hal
114
mengakibatkan nilai relationship benefit diantara kedua belah pihak relatif tinggi.
Termination Cost
4,90
4,70
4,67
4,30
Non Opportunistic
4,10
4,17
3,90
3,70
4,50
Benefit
Relationship
4,50
3,50
4,00
4,50
Communication
Share Value
sebatas memasok dalam jumlah dan kualitas yang tepat, demikian juga layanan
yang diberikan bukan hanya jaminan waktu pengiriman yang tepat dan keringanan
pembayaran, akan tetapi mereka sudah memasuki tahapan bisnis yang saling
115
jumlah telur yang dipasok ke Pasar Ciawigebang sekitar 2 ton per hari. Pasokan
ke Pasar Ciawigebang merupakan pasokan yang paling besar dibandingkan
dengan pasokan ke pasar tradisional lainnya.
Pemenuhan kebutuhan telur Pasar Ciawigebang, saat ini
didominasi
transaksi yang terjadi relatif besar juga. Dengan demikian Pasar Ciawigebang
merupakan pasar yang potensial dan prospektif untuk pengembangan bisnis
Pamulihan Farm, dan mereka sudah mengembangkan bisnis ini dalam waktu yang
cukup lama. Lamanya umur kerjasama menandakan komunikasi yang dibangun
keduanya sudah terjalin dengan baik. Komunikasi yang baik telah membawa
116
mereka dalam satu keadaan yang saling memahami nilai-nilai bisnis dan karakter
yang dikembangkan sejalan dengan berkembangnya bisnis mereka.
Dari sisi Pamulihan Farm nilai-nilai bisnis penting yang perlu dipahami
oleh para pelanggannya adalah kemampuan membayar tepat waktu atau sesuai
dengan kesepakatan, keterbukaan, dan kejujuran.
Kedua nilai
variabel ini memiliki nilai yang sama. Relatif tingginya relationship benefit
disebabkan faktor besarnya pasokan telur,
menganggap Pamulihan Farm sebagai supplier yang bisa memasok telur sesuai
dengan permintaan pelanggan, baik dari segi jumlah, kualitas maupun harga,
sehingga ketergantungan diantara kedua belah pihak relatif tinggi. Dengan semua
manfaat yang diperoleh Pamulihan Farm dan Pelanggan, membuat mereka satu
sama lain tidak ingin memutuskan kerjasama, sehingga termination cost nya
relatif tinggi.
Nilai lima variabel kepercayaan dan komitmen pelanggan di Pasar
Ciawigebang, menghasilkan kecenderungan relationship marketing yang terjalin
117
Dalam
tahap ini interaksi antara Pamulihan Farm, tidak hanya sebatas dalam memasok
dalam jumlah dan kualitas yang tepat, demikian juga layanan yang diberikan
bukan hanya jaminan waktu pengiriman yang tepat dan keringanan pembayaran,
akan tetapi mereka sudah memasuki tahapan bisnis yang saling ketergantungan.
Ketergantungan bisnis ini disebabkan nilai transaksi diantara kedua belah pihak
sudah relatif besar. Dan mereka berusaha sekuat tenaga untuk mengembangkan
pasar, dan bertahan dalam bisnis dengan kondisi yang menguntungkan. Tingkat
ketergantungan yang tinggi antara Pamulihan Farm dengan Pelanggan di Pasar
Ciawigebang, akan membawa kedua belah pihak untuk saling berkoordinasi
dalam hal tertentu untuk mengembangkan bisnisnya masing-masing.
Termination Cost
4,90
4,67
4,70
4,30
Non Opportunistic
4,10
4,33
3,90
3,70
4,50
Benefit
Relationship
4,67
3,50
4,17
4,50
Communication
Share Value
Pamulihan Farm relatif dekat sekitar 15 km, atau dengan perjalanan sekitar 30
menit. Dalam keadaan normal, rata-rata jumlah telur yang dipasok ke Pasar
Kepuh
modern, pasokan telur dari Pamulihan Farm ke Pasar Baru Kuningan masih relatif
118
kecil. Akan tetapi jika dibandingkan dengan pasokan untuk pelanggan di Pasar
Cilimus, Cikijing dan Talaga, pasokan untuk pasar Pasar Baru Kuningan paling
besar. Hubungan kerjasama antara Pamulihan Farm dengan pelanggan di Pasar
Baru Kuningan sudah dibangun lebih dari sepuluh tahun. Hubungan kerjasama
diantara keduanya, sudah menempatkan masing-masing pihak sebagai pemasok
dan pelanggan yang tetap.
Jumlah pasokan telur yang dikirim Pamulihan Farm setiap hari ke
pelanggannya di Pasar Baru Kuningan sekitar 1 ton per hari. Berbeda dengan
ketiga pasar yang diuraikan sebelumnya, pelanggan di Pasar Baru Kuningan
mengandalkan semua pasokan untuk keperluan usahanya bersumber dari
Pamulihan Farm. Pamulihan Farm menilai pasokan untuk pelanggan di Pasar
baru Kuningan relatif besar, berkisar 1 ton per hari. Relatif besarnya nilai
traksaksi yang terjadi, mengakibatkan tingkat keuntungan yang diperoleh dari
kerjasama antara Pamulihan Farm dengan pelanggannya di Pasar Baru Kuningan,
relatif besar.
Tingginya relationship
disebabkan daya tarik pasar, karena Pasar Baru Kuningan merupakan pasar
potensial di Kuningan yang ramai pengunjung. Selain manfaat yang dirasakan,
Pamulihan Farm juga merasakan adanya keluhan terhadap pelanggan di Pasar
Baru Kuningan. Keluhan tersebut adalah adanya tunggakan atau keterlambatan
pembayaran.
Besarnya nilai transaksi dan relatif dekatnya lokasi pasar, mengakibatkan
nilai termination cost relatif tinggi.
diluar jam kerja pun mereka sering berkomunikasi, sepanjang ada hal-hal penting
yang layak untuk dikomunikasikan. Seperti halnya pasar tradisional pada
119
umumnya, pasar Baru ini pun terkadang mengalami kemacetan pembayaran. Hal
ini merupakan salah satu faktor yang akan membuat komunikasi tidak berjalan
lancar.
Pamulihan Farm sudah berupaya memberikan layanan yang baik kepada
pelanggan di Pasar Baru Kuningan melalui jaminan pasokan. Layanan yang baik
merupakan etika bisnis yang penting. Demikian juga dengan ketepatan waktu
pengiriman telur, dan keringanan dalam pembayaran. Semuanya dilakukan dalam
rangka mencapai visi yang telah ditetapkan perusahaan. Walaupun adanya
gangguan dalam berkomunikasi karena adanya tunggakan, share value pelanggan
Pasar Baru Kuningan relatif besar. Faktor yang menyebabkan besarnya share
value ini adalah nilai transaksi yang relatif besar, yang mengakibatkan hubungan
bisnis diantara kedua belah pihak cukup tinggi. Kepentingan bisnis yang tinggi
ini hanya bisa tercapai jika kedua belah pihak sudah sama-sama saling memahami
nilai-nilai bisnis yang dikembangkan oleh Pamulihan Farm.
Ilustrasi nilai berbagai variabel kepercayaan dan komitmen pelanggan di
Pasar Baru Kuningan terlihat pada Gambar 20. Gambar tersebut memberikan
ilustrasi tentang besarnya nilai skala likert kepercayaan dan komitmen pelanggan
Pasar Baru Kuningan. Dalam gambar dapat dilihat bahwa kekuatan untuk nilai
termination cost, benefit relationship dan shared value sama besar. Faktor yang
mengakibatkan relatif tingginya termination cost adalah faktor skala pasar yang
merupakan daya tarik prosfektif untuk pengembangan pasar Pamulihan Farm dan
faktor jarak yang dekat. Kedua hal tersebut mengakibatkan kedua belah pihak
mempunyai tingkat ketergantungan yang tinggi.
Relatif bersarnya nilai transaksi yang terjadi antara Pamulihan Farm
dengan pelanggan di Pasar Baru Kuningan mengakibatkan relatif besarnya
manfaat yang mereka rasakan. Pamulihan Farm menganggap pelanggan di Pasar
Baru Kuningan merupakan pelanggan yang potensial dan prospektif, dan
pelanggan mengganggap Pamulihan Farm sebagai produsen telur yang bisa
memasok telur dalam jumlah relatif besar dan kontinyu. Hubungan timbal balik
manfaat ini yang mengakibatkan nilai relationship benefit diantara kedua belah
pihak relatif tinggi.
120
Termination Cost
4,90
4,67
4,70
4,50
Non Opportunistic
4,50
4,10
3,90
3,70
3,50
4,30
Benefit Relationship
4,67
4,50
4,67
Communication
Share Value
hari. Dibandingkan dengan pasokan untuk dua pelanggan pasar modern lainnya,
pasokan untuk Alfamart relatif kecil. Saat ini rata-rata kebutuhan telur per hari
untuk memasok ke Alfamart adalah 1,2 ton/hari. Dengan demikian pasokan telur
ke Alfamart dari Pamulihan hanya memenuhi 25 persen. Menurut Alfamart, pada
awalnya Pamulihan Farm merupakan supplier cadangan yang diperlukan ketikan
supplier yang sudah ada sebelumnya tidak bisa memenuhi permintaan Alfamart.
Alfamart merasa tidak aman dalam menyediakan telur untuk keperluan bisnisnya
sebelum melibatkan Pamulihan Farm. Akan tetapi setelah melibatkan Pamulihan
Farm, ketersediaan telur menjadi relatif aman, sehingga permintaan konsumen
dapat terpenuhi.
Dengan
posisinya sebagai pelanggan tidak tetap, terkadang Pamulihan Farm pernah juga
122
Pamulihan Farm lebih disebabkan posisi Pamulihan Farm sebagai pemasok tidak
tetap yang berkontribusi terhadap penyediaan kebutuhan telur Alfamart.
Alfamart membutuhkan partner yang siap kapan saja untuk memenuhi
kebutuhan telur, ketika supplier utamanya mengalami permasalahan. Sebagai
perusahaan yang memiliki jaringan outlet cukup besar, Alfamart seringkali
memperoleh pasokan telur yang tidak sesuai dengan permintaan. Oleh karena itu
diperlukan mitra kuat yang bisa memasok kekurangan Alfamart sesuai kriteria
kuantitas dan kualitas. Dengan demikian posisi Pamulihan Farm merupakan
pemasok sangat penting.
alfamart sebagai supplier tetap, tidaklah mudah. Pemasok tetap harus disetujui
oleh kantor pusat.
Termination Cost
Non Opportunistic
4,90
4,70
4,50
4,50
4,30
4,10
4,00
Benefit Relationship
3,90
3,70
4,17
3,50
3,83
4,33
Communication
Share Value
Nilai dari relationship benefit yang cukup tinggi mengakibatkan satu sama
lain
merasa
saling
ketergantungan/
berkepentingan.
Sukanta
Market
pemasok yang mampu memenuhi standar kualitas pasar modern. Selain nilai-nilai
kualitas, Pamulihan Farm juga dipandang sebagai pemasok yang memiliki
komitmen dalam mengirimkan produk tepat jumlah dan waktu. Dengan demikian
diantara kedua belah pihak sudah terjalin pemahaman nilai-nilai bisnis yang
berkembang pada bisnisnya masing-masing.
Mereka
saling menjaga agar setiap hari tidak ada keluhan yang terjadi.
Termination Cost
4,90
4,70
4,30
Non
Opportunistic
4,10
4,50
3,90
3,70
4,50
Nilai Skala Likert
4,50
4,67
Benefit
Relationship
3,50
4,33
4,33
Communication
Share Value
pelanggan utama, karena memasok hampir 30,76 persen produksi telur Pamulihan
Farm, dan pelanggan yang mampu membayar secara tepat waktu. Berdasarkan
informasi dari kedua belah pihak, tidak ada keluhan yang terjadi diantara mereka
selama hampir 6 tahun bekerjasama.
Gambar 23 merupakan ilustrasi nilai-nilai variabel kepercayaan dan
komitmen Surya Market terhadap Pamulihan Farm. Dari gambar dapat dilihat
bahwa nilai relationship benefit, termination cost, non opportunistic, dan
communication memiliki nilai yang sama dan tertinggi, bahkan jika dibandingkan
dengan nilai pelanggan lainnya.
Tingginya relationship benefit dikarenakan kedua belah pihak merasakan
manfaat baik dalam bentuk ekonomi maupun non ekonomi. Faktor besarnya nilai
transaksi dari pasokan dengan jumlah 4 ton per hari, mengakibatkan keuntungan
yang diperoleh dari bisnis telur ini sangat menarik bagi kedua belah pihak. Selain
itu pelanggan juga merasa nyaman dalam bekerjasama karena Pamulihan Farm
mampu memberikan jaminan pasokan telur sesuai dengan permintaan.
Tingginya relationship benefit, mengakibatkan satu sama lain merasa
saling ketergantungan.
kepada Surya Market karena pelanggan tersebut merupakan pasar yang mampu
menyerap produknya dalam jumlah yang sangat besar.
Dengan adanya
bisnisnya masing-masing.
relatif tinggi.
Termination
Cost
4,83
4,90
4,70
4,50
4,10
4,83
3,90
3,70
4,30
Non
Opportunistic
Benefit
4,83Relationship
3,50
4,83
4,50
Communication
Share Value
berkoordinasi untuk memutuskan berapa banyak produk yang harus dipasok, dan
berapa harga yang disepakati.
Mereka saling
Tabel 25. Resume Analisis Relationship Marketing pada Pelanggan Pamulihan Farm
No
Pemasok
Termination Cost
Relationship Benefit
Ps. Cilimus
Rendah (tidak
tergantung,bukan
prioritas,pasokan rendah)
Ps. Cikijng
Ps. Talaga
Rendah (manfaat PF
rendah, pasokan rendah)
Ps. Kepuh
Tinggi (cukuup
bergantung kepada
Pamulihan Farm )
Tinggi (cukup
memahami
keinginan PF)
Ps. Ciawigebang
Tinggi (memuasakan
Pamulihan Farm)
Tinggi
(menempatkan
sebagai prioritas)
Cukup tinggi
(ketergantungan
membuat
komunikasi lebih
intens, terganggu
masalah tunggakan)
Tinggi (pembelian
besar dan rutin)
Tinggi (jual beli
tinggi dan
tergantung)
Alfamart
Rendah (pasokan PF
rendah, tidak ada ikatan,
peran PF rendah)
Rendah (belum
mempunyai visi
yang sama)
Rendah (bukan
pelanggan tetap,
pembelian rendah)
Tinggi (saling
menguntungkan, manfaat
besar, pasokan PF besar)
Tinggi
(memprioritaskan
mitranya, memiliki
kesamaan visi)
Tinggi (saling
ketergantungan, peran
tinggi, pasokan PF besar)
Tinggi (prioritas
utama, memiliki visi
yang sama)
Tinggi (pertemuan
formal,nonformal,
pembelian rutin dan
tinggi)
Tinggi (rekreasi,
rapat perencanaan,
peertemuan
formal,nonformal)
131
Sukanta Market
Surya Mart
Shared Value
Rendah
(dibandingkan
dengan pelanggan
lain)
Rendah (belum
memuaskan dalam
kerjasama)
Cukup tinggi (lebih
memuasakan
daripada Cilimus
dan Cikijing)
Communication
Non-Opportunistic
Level Relationship
Rendah (jarang
pembelian,)
Rendah (tunggakan,
keterlambatan
pembayaran)
kooperatif
Rendah (jarang
pembelian)
Rendah (tunggakan)
kooperatif
Rendah (pembelian
rendah dan jarang)
Rendah (tunggakan)
kooperatif
koordinatif
Tinggi (tunggakan
berkurang)
koordinatif
Tinggi (ketepatan
membayar)
koordinatif
Rendah (hanya
menggunakan PF
sebagai alternatif,tidak
mau ada ikatan)
Tinggi (kebijakan
tidak sepihak,
mengikutsertakan
dalam perencanaan.
Tinggi (prencanaan
bersama, saling
menjaga kepuasan
mitra)
kooperatif
koordinatif
koordinatif
132
133
Agen (Pedagang
Besar)
Pedagang
Eceran
Retailer
User
User
Pamulihan
Farm
9.844,80. Dari penjualan tersebut Pamulihan Farm sebagai produsen telur tersebut
dan rantai pertama mendapatkan margin pemasaran sebesar Rp.655,20 atau
dengan persentase sekitar 6,66. Kemudian pasar agen sebagai konsumen pertama
menjual kembali produk telur tersebut kepada para pengecer sebagai konsumen
kedua. Agen pasar tersebut memiliki HPP sebesar 10.569,30 yang didalamnya
telah termasuk risiko kerusakan telur yang diterimanya dari Pamulihan Farm
sebesar 0,66 persen. Agen tersebut menjual kepada pengecer dengan harga Rp.
10.800,00 dengan margin pemasaran yang didapatkan oleh agen sebesar Rp. 230,
70 atau 2,16 persen.
Tabel 26. Margin Pemasaran Pamulihan Farm di Pasar Tradisional
Keterangan
Jumlah (Rp)
50.400.000,00
Pakan
230.400.000,00
Tenaga Kerja
6.000.000,00
Kandang
5.000.000,00
291.800.000,00
Total
Penerimaan
Produksi Telur (Resiko 5%)
HPP Pamulihan Farm (Rp/Kg)
Harga Jual ke Agen (Rp/Kg)
Margin Pamulihan Farm (Rp/Kg)
Margin Pamulihan Farm (%)
29.640,00
9.844,80
10.500,00
655,20
6,66
0,66
10.569,30
10.800,00
230,70
2,16
2,00
11.016,00
11.500,00
484,00
4,39
135
dari agen dengan harga Rp.10.569,30. Para pengecer adalah tangan terakhir yang
akan menjual produknya langsung ke tangan konsumen akhir atau pemakai. Para
pengecer tersebut memiliki HPP sekitar Rp. 11.016,00 yang telah masuk
didalamnya risiko kerusakan telur yang diterima dari agen sebesar 2 persen.
Margin yang diterima oleh para pengecer dengan harga jual sebesar Rp.11.500,00
adalah Rp.484,00 atau sekitar 4,39 persen.
Margin yang diterima oleh setiap tingkat rantai pasokan tersebut belum
menggambarkan margin yang sebenarnya. Margin yang diterima oleh Pamulihan
Farm lebih besar daripada margin yang diterima di tingkat lainnya. Hal ini sangat
wajar karena peran Pamulihan Farm yang lebih besar dari yang lainnya. Dalam
margin tersebut Pamulihan Farm harus mengambil biaya pengiriman barang,
biaya gudang dan lain sebagainya. Margin di tingkat agen pun lebih besar
daripada di tingkat pengecer karena lebih banyak risiko yang harus ditanggung
agen pasar tersebut seperti biaya gudang dan sewa kios. Margin pemasaran di
pasar tradisional Pamulihan Farm relatif proporsional dan efisien ditandai dengan
cukup rendahnya margin yang ada di setiap tingkatan rantai pemasaran.
Tabel 27 memberikan gambaran tentang margin pemasaran rantai
tataniaga melalui jalur pasar modern. Rantai pemasaran ini berawal dari
Pamulihan Farm sebagai produsen yang akan disalurkan ke pasar retailer yang
akan langsung diterima oleh konsumen akhir. Pamulihan Farm menjual telur
kepada retailernya seharga Rp.10.300,00 dengan HPP Pamulihan Farm sebesar
Rp. 9884,80. Harga yang ditetapkan Pamulihan Farm untuk pasar modern lebih
murah daripada harga jual kepada pasar tradisional. Hal ini dikarenakan pada
pasar tradisional Pamulihan Farm mengantisipasi risiko/ potensi kerugian lebih
besar dengan adanya tunggakan pembayaran. Margin yang diterima oleh
Pamulihan Farm di pasar modern karena Pamulihan Farm mendapatkan sistem
pembayaran yang tepat waktu dan tunai, pemesanan dalam jumlah besar serta
persaingan yang lebih tinggi untuk memasuki pasar modern. Para supplier telur
lainnya bersaing untuk mendapatkan pelanggan di pasar modern yang jaminan
permintaannya lebih besar dibanding dengan pasar tradisional. Oleh karena itu
Pamulihan Farm menjual dengan harga yang lebih murah ke pasar modern.
Margin yang didapatkan di pasar tradisional yaitu sebesar Rp.455,20 atau 4,6
136
persen. Margin Pamulihan Farm di pasar modern yang lebih kecil tersebut
menunjukkan adanya keuntungan yang lebih besar di pasar tradisional jika tidak
ada resiko tunggakan.
Tabel 27. Margin pemasaran Pamulihan Farm di Pasar Modern
Keterangan
Jumlah (Rp)
Biaya Produksi
Pullet
50.400.000,00
Pakan
230.400.000,00
Tenaga Kerja
6.000.000,00
Kandang
5.000.000,00
291.800.000,00
Total
Penerimaan
Produksi Telur (Resiko 5%)
29.640,00
9.844,80
10.300,00
455,20
4,6
Biaya di Retailer
Resiko Pengiriman Barang (%)
0,66
7,50
11.140,48
11.500,00
359,52
3,5
Dengan demikian, dilihat dari distribusi margin yang ada dalam rantai
supply chain, maka para pedagang tersebut sebenarnya dapat dikatakan telah
melakukan shared value relatif proporsional sesuai dengan kontribusi nilai tambah
masing-masing dan menguntungkan semua pihak termasuk konsumen akhir atau
user. Semakin kecil margin share dalam sebuah rantai pasokan, maka sebenarya
rantai pasokan tersebut cenderung semakin efektif. Meskipun dalam setiap
kilogram telurnya para pedagang tersebut tidak mengambil keuntungan banyak,
tetapi mereka mendapatkan keuntungan dari hasil penjualan dengan kuantitas
yang banyak.
Oleh karena itu, selama ini Pamulihan Farm dapat dikatakan telah berhasil
melakukan manejemen yang baik dan terkontrol sehingga shared value yang
ditetapkan oleh pelanggannya sangat efektif dan menimbulkan kepuasan kepada
konsumen akhir.
6.2.3 Pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu yang Efektif
Untuk memastikan bahwa perusahaan atau produsen menjaga kualitas
pada produknya, maka perusahaan tersebut harus menjamin adanya sistem
manajemen mutu yang baik dan efektif. Untuk mewujudkan hal tersebut, hal
utama yang harus diketahui adalah mengetahui spesifikasi produk yang diinginkan
oleh pelanggan maupun konsumen akhir (Collins dan Dunne 2001).
Pamulihan Farm sebagai produsen produk pangan yang sangat penting
bagi konsumen selayaknya harus mementingkan kualitas yang baik hingga sampai
ke tangan konsumen. Masalah yang biasanya menjadi keluhan pada penjualan
telur ayam ras selama ini adalah sebagai berikut:
1. Telur yang busuk
2. Telur yang pecah diperjalanan
3. Kulit luar telur yang sangat kotor sehingga menyebabkan tampilan luar tidak
menarik lagi.
Untuk mengatasi dan mencegah hal-hal tersebut tidak terjadi, Pamulihan Farm
sebagai produsen telah melakukan beberapa manajemen mutu , yaitu:
a. Mengendalikan atau mengontrol waktu produksi ayam sehingga berproduksi
dengan baik dan berkualitas dengan pemeliharaan yang tepat dan rutin
138
139
142
Selalu memenuhi permintaan pelanggan dengan adanya alternatif sumber telur ayam ras
Memperhatikan kualitas dan kuantitas produknya (produksi dan sistem pengiriman yang baik)
Aliran pemasaran yang efektif baik pemasaran ke pasar tradisional maupun pasar modern
Shared value yang adil di setiap rantai dengan margin yang relatif rendah
Penetapan harga yang tepat pada pelanggan pasar tradisional yang banyak terjadi tunggakan
Komunikasi terbuka
Adanya akses untuk berkomunikasi atau mencari informasi dengan adanya wakil di setiap wilayah atau penanggung
jawa dalam setiap sektor
Sering mengadakan pertemuan formal dan informal dengan mitra bisnisnya
Indikator
Hasil Analisis
Adanya berbagai akses komunikasi langsung dan tidak langsung menciptakan adanya hubungan yang baik dengan
para mitra bisnisnya seperti halnya rekreasi bersama atau pertemuan informal lainnya.
143
Relationship
Marketing
Pamulihan
Farm
dengan
Pemasok
dan
Pelanggannya
a. Pamulihan
Farm
telah
memiliki
hubungan
kerjasama
dengan
144
145
DAFTAR PUSTAKA
149
:
:
:
:
150
No.
Pilihan jawaban
Variabel /Pertanyaan
1
A.
1
2
3
4
5
6
B
1
2
3
4
5
6
C
1
2
3
4
TERMINATION COST
Perusahaan anda secara ekonomi merasa rugi jika
perusahaan anda pindah ke supplier lain.
Pamulihan Farm menawarkan produk yang baik
sehingga anda tidak berminat untuk pindah ke
supplier yang lainnya.
Pamulihan Farm telah memenuhi permintaan
produk yang anda inginkan.
Perpindahan kepada supplier lain akan membuat
anda juga kehilangan partner dan hubungan yang
baik selama ini.
Pamulihan Farm memberikan anda produk yang
unggul baik harga maupun kualitas.
Pamulihan Farm selalu menyediakan permintaan
anda sehingga anda tidak berminat mencari
supplier pengganti.
RELATIONSHIP BENEFIT
Anda atau perusahaan anda merasakan adanya
benefit dengan memilih supplier anda (Pamulihan
Farm) saat ini.
Hubungan perusahaan anda saat ini dapat
dikatakan sangat baik dengan Pamulihan Farm.
Pamulihan Farm memberikan anda keuntungan
baik secara ekonomi maupun non-ekonomi.
Anda merasa aman karena adanya jaminan
ketersediaan sumber daya dari supplier
(Pamulihan Farm).
Selama ini Pamulihan Farm dapat dipercaya dan
diajak kerjasama dalam hal yang berkaitan dengan
jual beli.
Anda merasa nyaman dan puas dengan kinerja
Pamulihan Farm sebagai supplier anda.
SHARED VALUE
Spesifikasi produk yang diinginkan oleh
perusahaan anda telah sesuai dengan produk dari
supplier (Pamulihan Farm).
Pamulihan Farm memberikan nilai tambah pada
produknya baik secara material maupun nonmaterial.
Pamulihan Farm mengetahui dengan jelas
konsumen atau pangsa pasar yang menjadi target
perusahaan anda.
Selama ini Pamulihan Farm dapat memuaskan
konsumen perusahaan anda dengan produknya.
151
5
6
D
1
2
3
4
5
6
E
1
2
3
4
5
6
A. 2 Pertanyaan Terbuka
1.
Apa alasan ada menjadikan Pamulihan Farm sebagai supplier anda saat ini?
152
3.
4.
5.
Apakah Produk yang dijual dari Pamulihan Farm telah sesuai keinginan anda sebagai
pelanggan?apa saja criteria produk yang anda inginkan?
6.
Apakah anda berniat untuk terus bekerja sama dengan Pamulihan Farm dan tidak
menggantinya dengan Supplier lain? Mengapa?
7. Apa saja benefit yang anda rasakan sebagai pelanggan dari Pamulihan Farm?
9. Apakah anda pernah merasa dirugikan baik secara finansial maupun non-finansial?
Jika iya, seperti apakah kerugian yang anda rasakan?
10. Bagaimana hubungan anda selama ini dengan pihak Pamulihan Farm? Apakah anda
punya hubungan khusus selama ini?
11. Bagaimana komunikasi anda selama ini dengan pihak Pamulihan Farm?
153
12. menurut anda, terbuka atau tertutupkah komunikasi yang dibangun selama ini antara
anda dengan pihak Pamulihan Farm? Mengapa?
13. Apakah selama ini anda merasa pernah diperlakukan kurang adil oleh Pamulihan
Farm? Dalam hal apa?
14. Bagaimana anda menilai Pamulihan farm selama ini sebagai supplier anda?
15. Apakah Pamulihan selama ini selalu memberikan informasi kepada anda? Dalam hal
apa sajakah?
154
:
:
:
:
155
No.
Pilihan jawaban
Variabel /Pertanyaan
1
A.
1
4
5
6
B
1
2
3
4
5
6
C
1
TERMINATION COST
Pamulihan Farm merupakan pelanggan yang
sangat prospektif sehingga perusahaan anda tidak
berniat untuk memutuskan pelanggan anda
tersebut dan mencari penggantinya.
Sebagai supplier di perusahaan Pamulihan Farm,
perusahaan anda merasa akan mendapatkan
kerugian baik ekonomi maupun non ekonomi jika
pelanggan anda tersebut mencari supplier lain
Pamulihan Farm sebagai pelanggan dan juga
perusahaan anda telah memiliki sifat saling
ketergantungan sehingga cenderung saling
mempertahankan
Perpindahan kepada supplier lain akan membuat
anda juga kehilangan partner dan hubungan yang
baik selama ini.
Pamulihan Farm memberikan anda nilai yang
sesuai terhadap produk yang anda supply selama
ini
Perusahaan anda selalu berusaha memenuhi
standar produk yang diinginkan oleh pelanggan
untuk mempertahankan hubungan jual beli yang
baik selama ini
RELATIONSHIP BENEFIT
Anda atau perusahaan anda merasakan adanya
benefit dengan memilih Pamulihan Farm sebagai
pelanggan anda saat ini.
Hubungan perusahaan anda saat ini dapat
dikatakan sangat baik dengan pelanggan
(Pamulihan Farm).
Pamulihan Farm memberikan anda keuntungan
baik secara ekonomi maupun non-ekonomi.
Anda merasa aman dan nyaman karena selama ini
Pamulihan Farm selalu tepat waktu dan tidak
merugikan
Selama ini Pamulihan Farm dapat dipercaya dan
diajak kerjasama dalam hal yang berkaitan dengan
jual beli.
Anda merasa nyaman dan puas dengan sikap dan
kebijaksanaan dari Pamulihan Farm.
SHARED VALUE
Spesifikasi produk yang diinginkan oleh
Pamulihan Farm sesuai dengan produk yang telah
ditawarkan
156
2
3
4
5
6
D
1
2
3
4
5
6
E
1
2
3
4
5
6
157
A. 2 Pertanyaan Terbuka
1.
Apa alasan ada menjadikan Pamulihan Farm sebagai pelanggan anda saat ini?
3.
4.
Apakah anda termsuk supplier tetap dari Pamulihan Farm? Kontrak atau tidak?
5.
Apakah anda mengetahui target pasar dari Pamulihan Farm? Apakah Produk yang
anda supply telah memenuhi keinginan pasar Pamulihan Farm?
6. Apakah anda berniat untuk terus bekerja sama dengan Pamulihan Farm? Mengapa?
7. Apa saja benefit yang anda rasakan sebagai supplier dari Pamulihan Farm?
9. Apakah anda pernah merasa dirugikan baik secara finansial maupun non-finansial?
Jika iya, seperti apakah kerugian yang anda rasakan?
158
10. Bagaimana hubungan anda selama ini dengan pihak Pamulihan Farm? Apakah anda
punya hubungan khusus selama ini?
11. Bagaimana komunikasi anda selama ini dengan pihak Pamulihan Farm?
12. menurut anda, terbuka atau tertutupkah komunikasi yang dibangun selama ini antara
anda dengan pihak Pamulihan Farm? Mengapa?
13. Apakah selama ini anda merasa pernah diperlakukan kurang adil oleh Pamulihan
Farm? Dalam hal apa?
14. Bagaimana anda menilai Pamulihan farm selama ini sebagai pelanggan anda?
15. Apakah Pamulihan selama ini selalu memberikan informasi kepada anda? Dalam hal
apa sajakah?
159
Lampiran 3:
Kuesioner
uesioner Penelitian (Efisiensi Supply Chain Management
Management)
Kepada Peternakan Pamulihan Farm
160
5. Selain Produk utama anda, produk apa saja yang anda tawarkan dalam memenuhi
kebutuhan pelanggan atau konsumen anda selama ini?
6. Apakah selama ini anda memperhatikan pola hidup konsumen yang berubah dan
semakin canggih? Hal apa saja yang pernah anda lakukan untuk merespon hal
tersebut?
B. Menciptakan dan Membagi Nilai
1. Selama ini produk apa sajakah yang anda jual di pasaran? Deskripsikan produk
anda tersebut?
2. Bagaimana anda mengolah dan menghasilkan produk tersebut?
3. Bagaimana dengan share margin yang anda terima selama ini? Apakah margin
yang ada dari pemasok hingga ke tangan konsumen sangat jauh berbeda?
4. Bagaimana anda melakukan penetapan harga selama ini?
5. Apakah anda telah menetapkan harga dan pembagian yang adil untuk pelanggan
dan pemasok anda?
C. Mengimplementasikan Sistem Manajemen Mutu yang Efektif
1. Bagaiamana anda menjaga kualitas dari produk yang anda tawarkan?
2. Apakah produk anda telah sesuai standar produk yang ada?
3. Selama ini keluhan apa yang paling sering anda terima dari pelanggan?
4. Sebagai produk yang rentan, bagaimana anda menciptakan keunggulan dibanding
pesaing produk sejenis?
5. Menurut anda apakah sistem manajemen mutu sangat penting?mengapa? dan
bagaimana anda mengimplementasikannya?
D. Membangun Sistem Komunikasi yang Terbuka
1. Bagaimana komunikasi yang anda bangun dengan pemasok dan pelanggan anda?
Tertutup atau terbuka? Dalam hal apa sajakah?
2. Bagaimana cara anda berkomunikasi (media) dengan pemasok dan pelanggan anda
selama ini?
3. Seberapa sering anda berkomunikasi dengan mereka?
4. Dalam berkomunikasi, informasi apa sajakah yang anda bicarakan?
5. Bagaimana anda tahu keluhan dan keinginan dari pelanggan dan pemasok anda
selama ini?
161
162