2.1 Definisi
2.1 Definisi
1 Definisi
Menurut WHO (1957) penyakit jantung koroner (PJK) yang disebut juga ischemic heart
disease adalah gangguan jantung baik akut maupun kronik yangdisebabkan oleh penurunan atau
pemutusan aliran darah ke miokardium yang berkaitan dengan gangguan pada arteri koroner.
Lebih dari 90% kasus iskemiamiokardium disebabkan oleh reduksi aliran darah koroner akibat
dari obstruksiaterosklerotik pada arteri koroner .
2.2 Etiologi
Ada beberapa macam faktor resiko PJK namunsecara garis besar dapat dibagi menjadi
dua.Yang pertama adalah faktor resikoyang bisa diubah (modifiable) dan yang kedua faktor
risiko tidak bisa diubah (non-midifiable). Dari kesemua faktor risiko ini ada yang membaginya
atas risikomayor (hipertensi, hiperlipidemia, merokok, obesitas) dan minor (DM, stres,kurang
olahraga, riwayat olahraga, usia, dan jenis kelamin). Faktor-faktor tersebut antara lain :
1. Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi.
a. Genetik (riwayat keluarga)
Laki-laki yang berusia kurang dari 60 tahun dengan riwayat serangan jantung dalam
keluarga, risiko terkena penyakit jantung koroner meningkathingga 5 kali. Dimana insiden infark
miokard pada kakak beradik berhubungansecara bermakna walaupun faktor lain, seperti
hipertensi, hiperlipidema danmerokok telah disingkirkan.
b. Usia
Resiko terserang penyakit jantung koroner akan meningkat dengan bertambahnya usia.
Aterosklerosis jarang terjadi pada masa kanak-kanak, kecuali bila mereka mempunyai sejarah
keluarga hiperlipidemia. Namun aterosklerosissering dijumpai pada usia sekitar 20-30 tahun dan
terjadi hampir pada semuaorang lanjut usia.Sebelum usia 65 tahun risiko serangan jantung dua
kali lipat lebih besar pada laki-laki daripada perempuan, setelah usia 65 tahun risikonya
menjadiseimbang. Hal ini disebabkan karena pada perempuan umumnya risiko serangan jantung
meningkat tajam setelah monopouse.
c. Jenis kelamin
Laki-laki mempunyai kemungkinan terserang penyakit jantung koroner lebih besar
dibandingkan perempuan yang premenopause.Namun, setelah perempuan mengalami
menopause, angka kejadian aterosklerosis samadenganlaki-laki. Pada perempuan terdapat
hormon estrogen yang diyakini dapatmemberikan perlindungan vaskular dari proses
aterosklerosis karena estrogendapat menurunkan konsentrasi LDL-kolesterol dengan
meningkatkan katabolismeLDL, serta dapat meningkatkan konsentrasi HDL-kolesterol.
2. Faktor risiko yang dapat dimodifikasi
a. Hiperlipidemia