STRATEGI
PEMBELAJARAN
INDEX
Proposal Penelitian
Oleh :
Yuni Kurniati
Nomor Induk Mahasiswa 2012 122 041
Program Studi Pendidikan Fisika
Jurusan Pendidikan MIPA
Selama ini siswa terkesan masih belajar secara individual dan masih
kurang terjalin hubungan kerja sama antar siswa sehingga siswa yang memiliki
kemampuan akademik tinggi terkesan lebih memahami pelajaran dan siswa yang
memiliki akademik rendah akan tertinggal. Faktor lain yang menyebabkan
rendahnya hasil belajar ini disebabkan pembelajaran masih menitikberatkan guru
sebagai peran utama dalam pembelajaran. Upaya yang dapat dilakukan guru untuk
membuat siswa tertarik pada pelajaran fisika diantaranya pada pemilihan strategi
pembelajaran yang sesuai sehingga siswa dapat meningkatkan hasil belajarnya.
Belajar adalah masalah yang aktual dan dihadapi oleh setiap orang, hampir
semua kecakapan, keterampilan, pengetahuan, kebiasaan, kegemaran dan sikap
manusia terbentuk, dimodifikasi dan berkembang karena belajar dapat terjadi
dimana-mana : dirumah, kantor, lapangan, lembaga pendidikan formal dan
lembaga pendidikan non formal lainnya.
Pembelajaran adalah setiap kegiatan yang dirancang untuk membantu
seseorang mempelajari suatu kemampuan dan atau nilai yang baru (Syaiful sagala,
2011:61). Hal ini berarti dalam pembelajaran selain dapat menyelesaikan materi,
guru harus mampu menanamkan atau dapat membuat siswa mengerti dan
memahami materi yang disampaikan.
Strategi pembelajaran adalah operator-operator kognitif yang terdiri dari
proses-proses yang secara langsung terlibat dalam menyelesaikan suatu tugas
(belajar). Strategi-strategi tersebut merupakan strategi-strategi yang digunakan
siswa untuk memecahkan masalah belajar tertentu. Untuk menyelesaikan tugastugas belajar siswa memerlukan keterlibatan dalam proses-proses berfikir dan
perilaku, membaca sepintas lalu, meringkas dan membuat catatan, di samping itu
juga memonitor jalan berfikir diri sendiri agar mempermudah mempercepat, lebih
mudah memahami secara langsung dalam menyelesaikan tugas-tugas belajar
(Trianto,2009:140). Tujuan strategi pembelajaran adalah mengajarkan siswa untuk
belajar atas kemauan dan kemampuan diri sendiri, untuk menyelesaikan masalah
belajar tertentu yang dihadapi, untuk memotivasi agar belajar lebih efektif
(Trianto,2009: 142).
Salah satu Strategi Pembelajaran yang diterapkan dalam mata pelajaran
fisika adalah Strategi pemebelajaran Index Card Match dan KWL. KWL
merupakan kepanjangan dari Know yang berarti mengetahui, Want yang berarti
ingin, dan Learn yang berarti belajar. Jadi strategi KWL merupakan suatu strategi
yang dapat membuat anak berfikir tentang apa yang diketahui suatu topik, dan apa
yang ingin diketahui tentang topik (B. Uno Hamzah dan Nurdin Mohamad,
2011:108). Sedangkan Index Card Match merupakan suatu strategi pembelajaran
yang mengajak siswa untuk belajar aktif dan bertujuan agar siswa mempunyai
jiwa kemandirian dalam belajar serta menumbuhkan daya kreatifitas.
Sesuai dengan uraian diatas maka peneliti mengadakan penelitian dengan
judul Perbandingan Strategi Pembelajaran Index Card Match dan KWL
pada Materi Kalor di Kelas X SMAN 6 Prabumulih.
1.2 Pembatasan Masalah dan Rumusan Masalah Penelitian
1.2.1 Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini agar pemasalahan tidak terlalu luas dan menyimpang
dari sasaran sebenarnya, maka pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Perbandingan dalam penelitian ini adalah dilihat dari hasil belajar siswa
yang diajarkan dengan Strategi Pembelajaran KWL yaitu memberikan
kepada siswa tujuan membaca dan memberikan suatu peran aktif siswa
sebelum, saat dan sesudah membaca.
2. Sedangkan Strategi Index Card Match merupakan strategi pengulangan
(peninjauan kembali) materi, sehingga siswa dapat mengingat kembali
materi yang telah dipelajarinya.
3. Hasil belajar pada penelitian ini adalah nilai yang diperoleh siswa pada
mata pelajaran fisika siswa pada materi kalor yang didapat dari hasil tes
tertulis setelah kedua strategi pembelajaran diterapkan.
4. Dalam penelitian ini peneliti mengambil materi kalor.
5. Siswa dalam penelitian ini adalah siswa kelas X semester genap di SMAN
6 Prabumulih tahun ajaran 2014/2015.
1.2.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka yang menjadi permasalahan dalam
lebih kuat atau melemah. Kedinamisan ini dipengaruhi oleh kondisi yang ada
dalam diri siswa dan yang ada diluar diri siswa yang tentu pula ada pengaruhnya
terhadap kegiatan belajar siswa.
2.3 Hasil Belajar Fisika
Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku didalam diri siswa yang dapat
diamati dan diukur dalam bentuk perubahan-perubahan pengetahuan, sikap dan
keterampilan. Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah ia
menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2005: 111). Pengukuran hasil belajar
umumnya
dilakukan
pengukuran
dengan
menggunakan
test,
observasi.
2.4 Pembelajaran
Pendidikan menitikberatkan pada pembentukan dan pengembangan
kepribadian. Latihan menitikberatkan ini pada pembentukan keterampilan,
sedangkan pengajaran merupakan proses pengajaran yang terarah pada tujuan
yang drencanakan.
Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur
manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling
mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Dalam proses pendidikan dinamisasi perubahan selalu menjadi tujuan.
Demikian juga dalam proses pembelajaran, tentu juga mengiginkan keberhasilan
terhadap subjek didik. Keberhasilan yang dimaksud adalah nilai atau hasil belajar
siswa, khususnya dalam pelajaran fisika.
2.5 Strategi Pembelajaran
2.5.1 Pengertian Strategi Pembelajaran
Secara umum strategi mempunyai pengertian suatu garis-garis besar
haluan bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan.
Dihubungkan dengan belajar mengajar, strategi biasa diartikan sebagai pola-pola
umum kegiatan guru dan anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar
untuk mencapai tujuan yang telah digariskan (Trianto, 2009:139).
Strategi pembelajaran merupakan cara yang diplih dan digunakan
seseorang pengajar untuk menyampaikan materi pembelajaran sehingga akan
memudahkan peserta didik menerima dan memahami materi pembelajaran, yang
pada akhirnya tujuan pembelajaran dapat dikuasainya diakhir kegiatan.
Perlunya penggunaan suatu strategi dalam kegiatan pembelajaran, karena
untuk mempermudah mencapai hasil yang optimal. Tanpa strategi yang jelas
proses pembelajaran tidak akan terarah sehingga tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan sulit tercapai secara optimal, dengan kata lain pembelajaran
pembelajaran tidak dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Strategi
pembelajaran sangat berguna baik bagi peserta didik maupun pendidik. Bagi
pendidik, strategi pembelajaran dapat dijadikan pedoman dan acuan bertindak
yang ideal dalam pelaksanaan pembelajaran. Bagi peserta didik, penggunaan
strategi pembelajaran dapat mempermudah proses belajar peserta didik di dalam
kelas dan agar peserta didik lebih tertarik dengan adanya berbagai macam strategi
pembelajaran yang dipakai pendidik.
2.6 Strategi Pembelajaran Index Card Match
Silberman (2006: 250) menyatakan Index Card Match adalah salah satu
teknik instruksional dari belajar aktif yang termasuk dalam berbagai reviewing
strategis (strategi pengulangan).
Model Index Card Match ini berhubungan dengan cara-cara untuk
mengingat kembali apa yang telah mereka pelajari dan menguji pengetahuan serta
kemampuan mereka saat ini dengan teknik mencari pasangan kartu yang
merupakan jawaban atau soal sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik
dalam suasana menyenangkan.
Biasanya guru dalam kegiatan belajar mengajar memberikan banyak
informasi kepada siswa agar materi atau pun topik dalam program pembelajaran
dapat terselesaikan tepat waktu, namun guru terkadang lupa bahwa tujuan
pembelajaran bukan hanya materi yang selesai tepat waktu tetapi sejauh mana
materi telah disampaikan dapat diingat oleh siswa. Karena itu dalam kegiatan
pembelajaran perlu diadakan peninjauan ulang atau review untuk mengetahui
apakah materi yang disampaikan dapat dipahami oleh siswa. Hal ini sesuai dengan
yang dikemukakan Silberman (2006: 249) salah satu cara yang pasti untuk
membuat
pembelajaran
tetap
melekat
dalam
pikiran
adalah
dengan
mengalokasikan waktu untuk meninjau kembali apa yang telah dipelajari. Materi
yang telah dibahas oleh siswa cenderung lima kali lebih melekat di dalam pikiran
ketimbang materi yang tidak. Kurniawati (2009) juga mengatakan bahwa :
Strategi pembelajaran Index Card Match merupakan suatu strategi yang
8
2.6.1
menggunakan Index Card Match akan lebih aktif dan bergairah dalam belajar. Hal
yang sama terjadi pada indikator bentuk pembelajaran, Index Card Match dalam
penggunaannya menunjukkan interaksi banyak arah antara guru dengan siswa,
siswa dengan guru dan siswa dengan siswa dalam kadar yang intensif serta
suasana kelas yang harmonis. Suprijono dalam bukunya Cooperative
Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM menguraikan langkah-langkah
teknik Index Card Match . Langkah-langkah tersebut yaitu sebagai
berikut:
1) Guru membuat potongan-potongan kartu sebanyak jumlah siswa yang
ada di dalam kelas.
2) Guru membagi potongan kartu-kartu tersebut menjadi dua bagian yang
sama.
3) Pada separuh bagian potongan kartu-kartu, guru menuliskan pertanyaan
tentang materi yang akan dipelajari. Setiap kartu berisi satu pertanyaan.
4) Pada separuh kartu yang lain, guru menuliskan jawaban dari
pertanyaan-pertanyaan yang telah dibuat.
10
11
Strategi KWL memberikan kepada siswa tujuan membaca dan memberikan suatu
peran aktif, sebelum dan sesudah membaca.
Strategi KWL melibatkan tiga tahap dasar yang menuntun siswa, dalam
memberikan suatu jalan tentang apa yang ingin mereka ketahui, menentukan apa
yang mereka sendiri ketahui, dan mengingat kembali tentang apa yang telah
mereka pelajari, yaitu
Tahap 1 : Know (K), peserta didik memberikan pendapat tentang apa saja
telah mereka ketahui tentang materi yang akan diajarkan.
Tahap 2 : Want I want to learn (W), peserta didik mengajukan pertanyaan
tentang apa yang ingin mereka ketahui/pelajari sehubungan dengan materi
yang akan diajarkan.
Tahap 3 : What I have learned (L), terjadi setelah membaca. Peserta didik
mengaitkan pengetahuan yang telah dipelajari dengan apa yang dibaca dan
menentukan apa yang telah diperoleh dari pembacanya (B. Uno Hamzah
dan Nurdin Mohamad, 2011:108).
2.7.2
2.7.3
12
Menurut
Sujak
(2011:10)
langkah-langkah
pelaksanaan
strategi
Menyimpulkan materi,
13
2.
Refleksi kegiatan.
Kelebihan Strategi pembelajaran KWL adalah memampukan siswa untuk
tentang
topik
serta
memperkuatkan
kemampuan
terbukti melalui data yang terkumpul. Dari pengertian diatas, maka hipotesis dari
penelitian ini adalah : Ada perbandingan antara strategi pembelajaran Index Card
Match dan strategi pembelajaran KWL terhadap hasil belajar fisika siswa kelas X
di SMAN 6 Prabumulih tahun ajaran 2014/2015.
2.10
1
)).
2
Prosedur Penelitian
3.1 Variabel Penelitian
Variabel penelitian didefinisikan sebagai objek penelitian, atau apa yang
menjadi titik perhatian dalam suatu penelitian (Arikunto,2010:161). Sesuai
dengan pengertiannya maka variabel yang menjadi titik perhatian dalam penelitian
ini adalah :
X1 Y1
X2 Y2
Dengan :
15
Variabel Terikat (Y1) yaitu : Hasil belajar fisika siswa yang menggunakan Strategi
pembelajaran Index Card Match di kelas X SMAN 6 Prabumulih.
Variabel Terikat (Y2) yaitu : Hasil belajar fisika siswa yang menggunakan Strategi
pembelajaran KWL di kelas X SMAN 6 Prabumulih.
3.2 Definisi Operasional Variabel
Definisi Operasional Variabel merupakan pengertian dari variabel-variabel
yang akan diteliti dalam suatu penelitian. Agar peneliti ini jelas dan terarah maka
variabel dalam penelitian ini dapat didefinisikan sebagai berikut :
1. Pada penelitian ini peneliti menggunakan dua jenis strategi pembelajaran
yaitu Strategi pembelajaran Index Card Match dan Strategi pembelajaran
KWL.
2. Hasil belajar menggunakan Strategi pembelajaran Index Card Match
merupakan hasil yang diperoleh siswa pada kelas kontrol.
3. Sedangkan hasil belajar kelas eksperimen adalah hasil belajar fisika siswa
setelah di terapkan Strategi pembelajaran KWL.
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2010:173).
Berdasarkan pengertian tersebut maka yang menjadi objek dalam penelitian secara
keseluruhan adalah seluruh siswa kelas X SMAN 6 Prabumulih tahun ajaran
2014/2015 yang terdiri dari 6 kelas dengan jumlah siswa 192 orang.
16
Tabel I
POPULASI PENELITIAN
No
Kelas
Jenis kelamin
Jumlah siswa
Laki-laki
Perempuan
X.1
12
20
32
X.2
14
20
34
X.3
11
19
30
X.4
20
12
32
X.5
11
19
30
X.6
17
17
34
85
107
192
Jumlah
17
SAMPEL PENELITIAN
Kelas
Jumlah Siswa
Perlakuan
1.
X.4
32
Kelas Kontrol
2.
X.5
30
Kelas eksperimen
Jumlah
62
Ujian
Ujian adalah serangkaian pertanyaan atau latihan atau alat lain yang
18
kevalidan atau kesashian suatu instrumen. Suatu instrumen dapat dikatakan valid
apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dengan kata lain dapat
mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat (Arkunto, 2010:211).
Untuk menguji tingkat validitas instrumen, peneliti harus mencobakan
instrumen tersebut kepada sasaran penelitian (objek penelitian). Apabila data yang
di dapat dari uji coba sesuai dengan yang ditentukan maka instrumen tersebut
sudah baik (Arikunto, 2010:212).
Untuk menguji instrumen penelitian, menggunakan uji validitas apabila
mempunyai dukungan besar terhadap skor total. Untuk mengukur validitas butir
kuisioner dengan menggunakan rumus korelasi product moment dikemukakan
oleh pearson, yaitu sebagai berikut :
X
rxy =
{N X 2
N XY ( X)( Y )
Dengan :
rxy
= Koefisien kolerasi
N
= Jumlah sampel
19
X
= Jumlah skor total X
Y
= Jumlah skor total Y
Kriteria : Apabila rxy > rtabel, maka butir soal valid.
3.6.2
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena
istrumen tersebut cukup baik. Untuk mencari reliabilitas digunakan rumus Alpha,
dimana rumus ini digunakan untuk mencari reliabilitas instruct men yang skornya
bukan satu atau nol, misalnya angket atau soal bentuk uraian (Arikunto,
2010:239).
Rumus Alpha :
r11 =
Keterangan :
r11 : Reliabilitas Instrumen
k
: Jumlah Item
St : Jumlah varians skor tiap-tiap item
St : Varian total
Adapun kriteria pemberian interpretasi terhadap koefisien reliabilitas tes
(r11) yaitu r110,361 berarti tes yang sedang diuji reliailitasnya dinyatakan
telah memiliki relabilitas yang tinggi.
Uji Normalitas
20
Uji normalitas ini sangat penting sebagai bahan pertimbangan yang akan
digunakan untuk menguji normalitas data apakah data tersebut terdistribusi
normal digunakan uji kemencengan kurva atau disebut juga rumus koefisien
pearson yang ditulis sebagai berikut :
XM o
S
Km =
Keterangan :
KM = Kemencengan kurva
= Nilai hasil kurva
X
MO = Modus
S = Simpangan baku
3.7.2
Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk membuktikan kesamaan varians dua
kelompok yang membentuk sampel tersebut, yang berasal dari populasi yang
sama.
Pengujian homogenitas sampel dalam penelitian ini menggunakan uji F :
Varians terbesar
(Sudjana, 2005:249)
Varians terkecil
Tolak Ho jika F K - (V1-V2) dengan F (V1-V2) didapat dari daftar
Fhitung =
t=
dengan : S2 =
1
1
+
n1 n 2
2
2
+ n22
Dimana :
21
DAFTAR PUSTAKA
22
Satuan Pendidikan
: SMAN 6 Prabumulih
Mata Pelajaran
: Fisika
Kelas / Semester
: X / Genap
Alokasi Watu
: 2 x 45 menit
Pertemuan
:1
Standar Kompetensi
4. Menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai
perubahan energi.
23
Kompetensi Dasar
4.1 Menganalisis cara perpindahan kalor.
Indikator
1. Peserta didik mampu menjelaskan sifat termometrik zat.
2. Peserta didik mampu menganalisis pengaruh kalor terhadap perubahan
suhu benda.
3. Menerapkan rumus-rumus untuk menentukan besarnya kalor ke dalam
soal.
A. Tujuan Pembelajaran
Dalam Strategi Pembelajaran Index Card Match peserta didik mampu :
1. Menjelaskan sifat termometrik zat.
2. Menjelaskan pengaruh kalor terhadap perubahan suhu benda.
3. Menerapkan kalor jenis suatu zat dan kapasitas kalor.
Karakter siswa yang diharapkan ;
1. Disiplin (disipline)
2. Rasa hormat dan perhatian (respect)
3. Tekun (diligence)
4. Tanggung Jawab (responsibility)
5. Ketelitian (carefulness)
B.
24
Metode
D. Langkah-Langkah Pembelajaran
Tahapan
Kegiatan
Kegiatan awal
Kegiatan Inti
(Explorasi)
1. Menyampaikan kepada siswa topik atau materi
yang akan dipelajari dalam pertemuan ini.
2. Memberikan kertas kepada masing-masing siswa
tentang materi kalor dan menyuruhnya untuk
membaca materi tersebut.
3. Mempersilahkan siswa untuk bertanya apabila
mendapatkan materi yang dikertas yang kurang
dipahami.
(Elaborasi)
1.
2.
3.
jawaban.
Meminta siswa untuk mencari dan menemukan
4.
5.
( Konfirmasi )
1. Mengakhiri proses dengan memberikan penguatan
Kegiatan akhir
E. Sumber / Alat
Sumber
F. Penilaian
Indikator
pencapaian
kompetensi
Teknik
Bentuk
penilaian
instrumen
26
Instrumen / soal
Menjelaskan sifat
Tes
termometrik zat
tertulis
Menjelaskan pengaruh
kalor terhadap
perubahan suhu benda
Tes isian
Tes
tertulis
Tes isian
mempengaruhi besarnya
kalor terhadap perubahan
suhu benda ?
Berapakah kalor yang
diperlukan untuk
Menghitung
Tes
perubahan kalor
tertulis
Tes isian
memanaskan 2 Kg besi
yang kalor jenisnya 460
J/Kg oC, dari suhu 15 oC
sampai 100 oC ?
Untuk menaikkan suhu
1000 gram tembaga dari 10
Menghitung kalor
Tes
tertulis
Tes isian
C menjadi 110 oC
Menentukan kapasitas
Tes
kalor
tertulis
Tes isian
Teknik Penilaian
: Tes tertulis
Teknik instrument
: Soal uraian
Soal instrument
: Terlampir
Penilaian akhir
27
Palembang,
Guru Mata Pelajaran
Peneliti
Yusmalina, S.Pd
Yuni Kurniati
NIP. 197611102003122005
NIM. 2012122041
Mengetahui
Kepala SMA Negeri 6 Prabumulih
28
2014
Satuan Pendidikan
: SMAN 6 Prabumulih
Mata Pelajaran
: Fisika
Kelas / Semester
: X / Genap
Alokasi Watu
: 2 x 45 menit
Pertemuan
:2
Standar Kompetensi
4. Menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai
perubahan energi.
Kompetensi Dasar
4.2 Menganalisis cara perpindahan kalor
Indikator
1. Peserta didik mampu menjelaskan sifat termometrik zat.
29
A. Tujuan Pembelajaran
Dalam Strategi Pembelajaran KWL (Know-Want-Learn) peserta didik
mampu:
1. Menjelaskan sifat termometrik zat.
2. Menjelaskan pengaruh kalor terhadap perubahan suhu benda.
3. Menerapkan kalor jenis suatu zat dan kapasitas kalor.
Metode
30
D. Langkah-langkah pembelajaran
Tahapan
Kegiatan awal
Kegiatan
1. Motivasi dan Apersepsi :
- Sebutkan skala termometer ?
Jawab : Skala termometer yaitu Celsius, Fahrenheit, Kelvin dan
Reamur
2. Prasyarat pengetahuan :
- Apakah yang dimaksud koefisien muai volum ?
Jawab : Koefisien muai volum adalah perbandingan pertambahan
volum terhadap volum awal benda ( V0 ) terhadap per satuan
waktu.
3. Prasyarat eksperimen :
-
Kegiatan inti
(Learn).
1. Siswa dibimbing oleh guru dalam menyimpulkan materi yang telah
dipelajari.
2. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan memberikan tugas
kepada peserta didik untuk mempelajari materi selanjutnya.
E. Sumber/Alat/Bahan
-
Sumber
Alat/Bahan
F. Penilaian
Indikator
pencapaian
kompetensi
Teknik
Bentuk
penilaian
instrumen
Menjelaskan sifat
Tes
termometrik zat
tertulis
Tes isian
Tes isian
tertulis
Instrumen / soal
suhu benda ?
Berapakah kalor yang
diperlukan untuk
Menghitung
Tes
perubahan kalor
tertulis
Tes isian
memanaskan 2 Kg besi
yang kalor jenisnya 460
J/Kg oC, dari suhu 15 oC
sampai 100 oC ?
Untuk menaikkan suhu
Menghitung kalor
Tes
tertulis
C menjadi 110 oC
Menentukan kapasitas
Tes
kalor
tertulis
Teknik penilaian
: tes tertulis
Bentuk instrument
: soal uraian
Soal instrument
: terlampir
Penilaian akhir
Palembang,
Peneliti
33
x 100
2014
Yusmalina, S.Pd
NIP. 197611102003122005
Yuni Kurniati
NIM. 2012122041
Mengetahui
Kepala SMA Negeri 6 Prabumulih
Satuan Pendidikan
: SMAN 6 Prabumulih
34
Mata Pelajaran
: Fisika
Kelas / Semester
: X / Genap
Alokasi Watu
: 2 x 45 menit
Pertemuan
:3
Standar Kompetensi
4. Menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai
perubahan energi.
Kompetensi Dasar
4.2 Menganalisis cara perpindahan kalor
Indikator
1. Menganalisis perubahan wujud zat dan karakteristiknya serta memberikan
contohnya dalam kehidupan sehari-hari.
2. Menganalisis faktor-faktor yang dapat mempercepat penguapan.
3. Menerapkan rumus energi kalor ke dalam soal.
A. Tujuan Pembelajaran
Dalam Strategi Pembelajaran Index Card Match peserta didik mampu :
1. Menjelaskan sifat termometrik zat.
2. Menjelaskan pengaruh kalor terhadap perubahan suhu benda.
35
B.
Metode
D. Langkah-Langkah Pembelajaran
Tahapan
Kegiatan
36
Kegiatan awal
Kegiatan Inti
( Explorasi )
1. Menyampaikan kepada siswa topik atau materi
yang akan dipelajari dalam pertemuan ini.
2. Memberikan kertas kepada masing-masing siswa
tentang materi kalor dan menyuruhnya untuk
membaca materi tersebut.
3. Mempersilahkan siswa untuk bertanya apabila
mendapatkan materi yang dikertas yang kurang
dipahami.
( Elaborasi )
1. Memberikan potongan-potongan kertas sebanyak
siswa yang ada dalam kelas.
2. Menjelaskan kepada siswa bahwa ini adalah
aktifitas yang dilakukan berpasangan atau strategi
Index card match. Separuh siswa akan
mendapatkan soal dan separuhnya jawaban.
3. Pada tiap-tiap separuh kertas yang diberikan
kepada siswa berbeda terdiri dari pertanyaan dan
jawaban.
4. Meminta siswa untuk mencari dan menemukan
kelompoknya, meminta siswa untuk tidak
memberi tahu materi apa yang didapatnya kepada
teman yang lain.
5. Setelah siswa mendapat pasangannya suruh
mereka membaca dengan keras tentang soal
materi yang ada padanya dan meminta
37
pembelajaran.
5. Memberikan tugas mandiri untuk mendalami materi
ajar.
E. Sumber / Alat
-
Sumber
buku-buku
referensi yang relevan, Lembar Kerja Siswa (LKS).
-
F. Penilaian
Indikator
pencapaian
Kompetensi
Menyebutkan dan
Teknik
Penilaian
Bentuk
instrumen
Tes tertulis
Tes isian
menjelaskan
Instrumen/soal
Sebutkan dan jelaskan macammacam perubahan wujud zat,
38
macam-macam
perubahan wujud
zat dan
zat tersebut ?
katakteristiknya
serta memberikan
contoh.
Tes tertulis
Tes isian
Menyebutkan
mempercepat penguapan ?
faktor-faktor yang
dapat
mempengaruhi
Tes
Tes isian
Berapakah kalor yang
tertulis
penguapan.
Menentukan
energi kalor pada
Tes isian
Tes tertulis
kalor uap
Menentukan
kalor lebur
336.000 J/kg ?
Teknik penilaian
: tes tertulis
Bentuk instrument
: soal uraian
Soal instrument
: terlampir
Penilaian akhir
Palembang,
Guru Mata Pelajaran
Peneliti
39
x 100
2014
Yusmalina, S.Pd
Yuni Kurniati
NIP. 197611102003122005
NIM. 2012122041
Mengetahui,
Kepala SMA Negeri 6 Prabumulih
Satuan Pendidikan
: SMAN 6 Prabumulih
Mata Pelajaran
: Fisika
Kelas / Semester
: X / Genap
Alokasi Watu
: 2 x 45 menit
Pertemuan
:4
40
Standar Kompetensi
4. Menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai
perubahan energi.
Kompetensi Dasar
4.2 Menganalisis cara perpindahan kalor
Indikator
1. Menganalisis perubahan wujud zat dan karakteristiknya serta memberikan
contohnya dalam kehidupan sehari-hari.
2. Menganalisis faktor-faktor yang dapat mempercepat penguapan.
3. Menerapkan rumus energi kalor ke dalam soal.
A. Tujuan Pembelajaran
Dalam Strategi Pembelajaran KWL (Know-Want-Learn) peserta didik mampu
:
41
B.
D. Langkah-langkah pembelajaran
Tahapan
Kegiatan
Kegiatan
akhir
(11 Menit)
dibahas (Learn).
- Siswa dibimbing oleh guru dalam menyimpulkan materi
yang telah dipelajari.
-
E. Sumber/Alat/Bahan
-
Sumber
Alat/Bahan
Indikator
pencapaian
Kompetensi
Teknik
penilaian
Menyebutkan dan
Tes
menjelaskan
tertulis
Bentuk
instrumen
Tes isian
Instrumen/soal
Sebutkan dan jelaskan
macamcam perubahan wujud
macam-macam
perubahan wujud
zat dan
katakteristiknya
serta memberikan
contoh.
Tes isian
Tes
tertulis
Menyebutkan
mempengaruhi proses
faktor-faktor yang
dapat
mempengaruhi
mempercepat penguapan ?
Tes isian
Tes
tertulis
penguapan.
Tes isian
Menentukan
energi kalor pada
kalor uap
Tes
tertulis
diperlukan 10 kg es untuk
Menentukan
kalor lebur
336.000 J/kg ?
Teknik penilaian
: tes tertulis
Bentuk instrument
: soal uraian
Soal instrument
: terlampir
Penilaian akhir
44
x 100
Palembang,
Guru Mata Pelajaran
Peneliti
Yusmalina, S.Pd
Yuni Kurniati
NIP. 197611102003122005
NIM. 2012122041
Mengetahui
Kepala SMA Negeri 6 Prabumulih
45
2014
1. Tujuan Percobaan
Mengetahui konversi satuan suhu dari brbagai skala dan
mengetahui kenaikan titik didih.
2. Alat dan Bahan
1) Beaker gelas
2) Gelas ukur
3) Pemanas
4) Termometer
5) Stopwatch
6) Aquadest
3. Langkah Kerja
1).
Dengan
volume
tertentu,
sampel
diukur
dengan
46
Perlakuan
Kelompok
an
an
akhir
Waktu
10 menit
II dan V
10 menit
15 menit
5 menit
IV
an
an
awal
15 menit
5 menit
Dipanask
Didingink
Suhu
5 menit
Dipanask
Didingink
Suhu
10 menit
15 menit
5 menit
III dan VI
10 menit
15 menit
4. Berikan Kesimpulan !
47
Good
Luck
Kunci Jawaban
Hasil yang diperoleh dari praktikum ini adalah :
No
Perlakuan
Dipanaskan
Didinginkan
Dipanaskan
Didinginkan
Kelompo
Suhu
Suhu
awal
290C
akhir
650C
5 menit
290C
900C
10 menit
290C
290C
950C
270C
15 menit
5 menit
290C
260C
10 menit
290C
28,50C
23,50C
42,50C
15 menit
5 menit
28,50C
520C
10 menit
28,50C
290C
920C
240C
15 menit
5 menit
290C
220C
10 menit
290C
200C
15 menit
II dan V
IV
III dan VI
48
Waktu
KESIMPULAN :
Dari hasil praktikum yang telah kita lakukan dapat diambil
kesimpulan yaitu sebagai berikut :
1. Suhu adalah besaran yang menyatakan derajat panas suatu
benda
2. Penggunaan termometer berfungsi untuk mengukur suhu
larutan pada percobaan ini.
3. Dalam termometer terdapat 2 jenis zat yang digunakan, yaitu
raksa dan alkohol.
4. Skala yang terdapat pada suhu ada 3, yaitu Celcius,
Fahrenheit, dan Kelvin, dalam Skala Internasional yang digunakan
yaitu Kelvin ( K).
5. Pengukuran suhu aquadest di lakukan sebanyak tiga kali, hal
tersebut di tujukan untuk mengetahui kenaikan dan penuruna
suhu yang terjadi setiap waktu yang telah ditentukan.
6. Sebelum di panaskan atau didinginkan, suhu awal aquadest
diukur terlebih dahulu agar
kenaikan
dan
penurunan
suhu
setelah
di
panaskan
tersebut
dan
dapat
penetapan
dan
pemberhentian
waktu
49
stopwatch
dan kesalahan
2 batang lilin
Korek api
1 batang es batu
50
besi/aluminium
-
ganggang/tutup)
-
1 lembar kertas
Tissue
Kresek sampah
3. Langkah Kerja
1) Mengisi bejana kaca dengan bongkahan es yang telah
dihancurkan.
2 menit
Kenaikan
Suhu pada
o
1.
ke 1
1
suhu
termometer
2.
51
Keterangan
3.
4.
5.
5
4. Pertanyaan
1.
Berikan kesimpulannya !
GOOD
LUCK
Kunci Jawaban
52
2 menit
Kenaikan
Suhu pada
ke 1
suhu
termometer
1.
00C
00C
2.
330C
400C
Keterangan
Es melebur (dari
padat ke cair)
Proses pencairan
kemudian mulai
memanas.
Suhu air
3.
430C
830C
4.
140C
970C
5.
30C
1000C
meningkat, keluar
gelombang air.
Timbu suara air
mendidih
Titik didih air
maksimum
Jawaban Pertanyaan :
1. Memang
benar
perubahan
wujud
es
menjadi
cair
53
1000C.
-
SILABUS PEMBELAJARAN
Sekolah
: SMAN 6 Prabumulih
Kelas
:X
Mata Pelajaran
: Fisika
Semester
: Genap
Kompetensi
Materi
Kegiatan
Dasar
Pokok
Pembelajaran
4.2
Kalor
Penilaian
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Menganalisis
melalui referensi
kan sifat
cara
tentang pengertian
termometrik zat
perpindahan
sifat termometrik
dala kehidupan
kalor
zat.
sehari-hari
- Melakukan
- Menganalisis
percobaan untuk
perubahan
menentukan
54
Teknik
Tes
Bentuk
Instrumen
Tes Isian
Tertulis
Tes
Tertulis
Tes Isian
jel
perubahan wujud
karakteristiknya
zat yang
serta
dipengaruhi kalor
memberikan
contohnya
sa
dalam
kehidupan
sehari-hari
- Menentukan
- Menghitung
Tes
Tes Uraian
besarnya
perubahan kalor
Tertulis
perubahan kalor
dan
dip
dan menentukan
menentukan
kapasitas kalor
kapasitas kalor
46
- Melakukan
- Menganalisis
penerapan
perpindahan
perpindahan kalor
kalor secara
dalam kehidupan
konduksi,
sehari-hari.
konveksi dan
radiasi.
Tes
Tes Isian
Tertulis
Mengetahui,
Palembang,
2014