PENDAHULUAN
1.1 Umum
Dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di berbagai
bidang, termasuk dalam bidang konstruksi, memacu negara-negara berkembang
termasuk Indonesia untuk mengadakan pembangunan sarana prasarana yang
dibutuhkan masyarakat. Hal ini juga mendorong para perencana untuk mendesain
bangunan yang lebih aman dan ekonomis. Di dalam perencanaan desain akan
ditemukan dua bagian utama dari bangunan, yaitu bagian struktur dan nonstruktur.
Bagian struktur ialah bagian bangunan yang ikut memikul beban yaitu meliputi
pondasi, balok, kolom, pelat, dan lain sebagainya. Bagian nonstruktur ialah bagian
bangunan yang tidak ikut memikul baban yang meliputi dinding, plafon, dan lain
sebagainya. Hal tersebut harus didesain sedemikian rupa agar tidak terjadi kegagalan.
Beton adalah material yang kuat dalam kondisi tekan, tetapi lemah dalam
kondisi tarik, karena rendah nya kapasitas tarik tersebut, maka retak lentur terjadi
pada pembebanan yang relatif rendah ( Edward G. Nawy.2001). Pada struktur
dengan bentang yang panjang, struktur beton bertulang biasa tidak cukup menahan
tegangan lentur sehinggga terjadi retak didaerah yang mempunyai tegangan lentur,
geser, atau puntir yang tinggi ( Budiadi, Andri.2008).
Penggunaan beton prategang pada era konstruksi modern ini bukanlah suatu
hal yang baru. Prategang banyak dipakai karena banyak keuntungan yang dapat
diperoleh dibandingkan dengan beton konvensional (beton bertulang biasa).
xii
Universitas Sumatera Utara
xiii
Universitas Sumatera Utara
melalui kabel baja (tendon) yang ditarik atau biasa disebut beton pratekan. Beton
pratekan pertama kali ditemukan oleh Eugene Freyssinet seorang insinyur Perancis.
Ia mengemukakan bahwa untuk mengatasi rangkak, relaksasi dan slip pada jangkar
kawat atau pada kabel maka digunakan beton dan baja yang bermutu tinggi.
Disamping itu ia juga telah menciptakan suatu sistem panjang kawat dan sistem
penarikan yang baik, yang hingga kini masih dipakai dan terkenal dengan system
Freyssinet.
Didalam perancangan suatu struktur ada beberapa hal yang harus diperhatikan.
Diantaranya adalah :
-
Beton prategang (pratekan) adalah beton yang mengalami tegangan internal dengan
besar dan distribusi sedemikian rupa sehingga dapat mengimbangi sampai batas
tertentu tegangan yang terjadi akibat beban eksternal.
Keuntungan Beton Prategang:
1. Seluruh penampang beton prategang menjadi efektif, sedangkan pada beton
bertulang biasa hanya diatas garis netral saja yang efektif.
2. Struktur beton prategang lebih ramping
3. Struktur beton prategang tidak retak akibat beban kerja
4. Lendutan yang lebih kecil
5. Daya tahan terhadap karat lebih baik
xiv
Universitas Sumatera Utara
xv
Universitas Sumatera Utara
prategang akan menurunkan gaya prategang menjadi harga yang lebih rendah,
sehingga beban yang dipikul balok prategang menjadi lebih rendah pula. Selisih
antara gaya prategang akhir dengan gaya prategang awal dinamakan kehilangan
prategang
Jenis-jenis kehilangan gaya pada beton prategang
relaksasi baja
rangkak
susut
slip angker
xvi
Universitas Sumatera Utara
Manfaat
Dari penelitian tugas akhir ini dapat diketahui hal-hal yang harus diperhatikan, pada
saat perencanaan beton prategang sehingga kegagalan struktur bisa diantisipasi.
xvii
Universitas Sumatera Utara
melalui searching internet yang berhubungan dengan pembahasan tugas akhir ini
serta masukan dari dosen pembimbing
xviii
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN
Berisikan kesimpulan-kesimpulan yang diperoleh dari bab-bab sebelumnya serta
memberikan saran-saran yang penting untuk dijadikan masukan dalam tugas akhir
atau penelitian ini
xix
Universitas Sumatera Utara
MULAI
STUDI PUSTAKA
Pemodelan
Sistem Beton
Prategang
ANALISIS GAYA
PRATEGANG
Perpendekan
Relaksasi
Elastis Beton
Tegangan Baja
Slip Angkur
Rangkak
Susut
Hasil Yang
Diperoleh
Kesimpulan
Selesai
xx
Universitas Sumatera Utara