Anda di halaman 1dari 51

Oleh :

Anggie Megawati
Fahmi Khaerul A
Gina Ayu W.
Handi Setiawan
Khaniska Ridha G.
Meiny Eky K.
Siti Holillah
Tatok Sugiarto

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
JURUSAN TEKNIK KIMIA

Furnaceatau juga sering disebut dengantungku


pembakaran
Tungku adalah sebuah peralatan yang digunakan
untuk melelehkan logam untuk pembuatan bagian
mesin (casting) atau untuk memanaskan bahan serta
mengubah bentuknya (misalnya rolling/penggulungan,
penempaan) atau merubah sifat-sifatnya (perlakuan
panas).

Ruangan Refraktori
Terbuat dari bahan isolasi untuk menahan panas pada
suhu operasi yang tinggi.
Persyaratan umum bahan refraktori
1.Tahan terhadap suhu tinggi
2.Tahan terhadap Perubahan suhu yang mendadak
3.Tahan terhadap lelehan terak logam, kaca, gas panas,
dll.
4.Tahan terhadap beban pada kondisi perbaikan
5. Tahan terhadap beban dan gaya abrasi
6. Menghemat panas
7. Memiliki koefisien ekspansi panas yang rendah
8. Tidak boleh mencemari bahan yang bersinggungan

Ruangan Refraktori

Gambar a. Lining refraktori


tungku
busur/ arc

Gambar b. Dinding bagian dalam


refraktori dengan blok burner

Perapian

untuk menyangga atau membawa baja, yang terdiri dari


bahan refraktori yang didukung oleh sebuah bangunan
baja, sebagian darinya didinginkan oleh air.

Burners

Burners yang menggunakan bahan bakar cair atau


gas digunakan untuk menaikan dan menjaga suhu
dalam ruangan. Batubara atau listrik dapat
digunakan
dalam
pemanasan
ulang/reheating
tungku.

Cerobong

Digunakan untuk membuang gas buang


pembakaran dari ruangan

Pintu Pengisian dan


Pengeluaran
untuk pemuatan dan pengeluaran muatan. Peralatan
bongkar muat termasuk roller tables, conveyor, mesin
pemuat dan pendorong tungku

Isolator
Bahan-bahan isolasi sangat mengurangi kehilangan panas yang
melalui dinding. Isolasi dicapai dengan memberikan sebuah
lapisan bahan yang memiliki konduktivitas panas rendah antara
permukaan panas dibagian dalam tungku dan permukaan luar,
jadi menjaga suhu permukaan luar tetap rendah.
Bahan-bahan isolasi dapat dikelompokkan sebagai berikut :
1. Batu bata isolasi
2. Castables isolasi
3. Serat keramik
4. Kalsium silikat
5. Pelapis keramik

Muffle furnace

Salt bath furnace

Lanjutan Macam-Macam
Furnace

Vacuum furnace

Fluidized-bed furnace

Blast Furnace

Blast Furnace (dapur tinggi)

Blastfurnaceadalah tanuryg digunakanuntuk


peleburanuntuk memproduksiindustri logam

Click picture for watch blast furnace 3D animation

Blast Furnace 3D animation

Kehilangan panas dalam tungku meliputi (BEE, 2005 and US DOE,


2004):

Panas dalam
Stok
Gas buang (a)
Kadar air dalam bahan
bakar (b)
Pembukaan dalam tungku
(Radiasi) dan Konveksi (c
,d)
Permukaan/dinding
tungku (Konduksi) (e)

Blast Furnace 3D animation


a

Proses perpindahan panas yang terjadi pada furnace

Conduction

qc

Process Heater
Convection

Radiation

Qc
hc AT
A

qr

Qr
hr AT
A

1. Konveksi
Perpindahan panas yang terjadi antara
permukaan padat dengan fluida yang
mengalir
di
sekitarnya,
dengan
menggunakan media penghantar berupa
fluida (cairan atau gas).

2. Radiasi
Perpindahan panas yang terjadi karena
pancaran atau sinaran atau radiasi gelombang
elektromagnetik, tanpa memerlukan media
perantara.

3. Konduksi
Proses perpindahan panas jika panas
mengalir dari tempat yang suhunya tinggi ke
tempat yang suhunya lebih rendah, dengan
media penghantar panas tetap.

Metoda langsung
Efisiensi termal tungku =

Panas dalam stok


Panas dalam bahan bakar yang dipakai untuk pemanasan stok

Jumlah panas (Q) yang akan dipindahkan ke stok dapat dihitung dengan persamaan ini:
Q = m x Cp (t1 t2)
Dimana,
Q = Besarnya panas stok dalam kKal
m = Berat stok dalam kg
Cp= Panas jenis stok rata-rata dalam kKal /kg oC
t1 = Suhu akhir stok dalam oC
t2 = Suhu stok mula- mula sebelum masuk tungku dalam oC

Lanjutan perhitungan kinerja tungku

Metoda tidak langsung

Efisiensi tungku dapat juga ditentukan melalui metoda tidak langsung, mirip
dengan evaluasi efisiensi boiler. Prinsipnya sederhana yaitu kehilangan panas
dikurangkan dari panas yang dipasok ke tungku

Contoh perhitungan efisiensi tungku

Hitung efisiensi tungku pemanas ulang dengan pembakaran menggunakan minyak dengan
metoda langsung dan tidak langsung menggunakan data dibawah ini.
Suhu operasi
Suhu gas buang keluar setelah pemanas awal

: 1200oC
: 600oC

Suhu ambien

: 40oC

Suhu diluar Furnace

: 200oC

Specific gravity bahan bakar minyak

: 0,92

Pemakaian bahan bakar minyak rata-rata

: 400 liter /jam = 400 x 0,92 =368


kg/jam

Nilai kalor minyak

: 10000 kKal/kg

Persentase O2 rata-rata dalam gas buang

: 12 persen

Lanjutan Contoh perhitungan efisiensi tungku


Udara teoritis yang diperlukan untuk membakar1 kg minyak

: 14 kg

Berat stok

: 6000 kg/jam

Panas jenis bilet


Panjang Furnace
Diameter Furnace
(tebal dinding 0,154 in)
Tebal Isolator
1,77 in
k Steel
k Bata Merah (isolator)
ft oF
(emisivitas)

: 0,12 kKal/kg/0C
: 30 meter
: 8 meter
: 0,045 meter =
: 26,1 Btu/hr ft oF
: 0,1268 Btu/hr
: 0,6

Lanjutan Contoh perhitungan efisiensi tungku


Perhitungan dengan metoda langsung
Panas yang masuk sebesar 400 liter per jam. Specific gravity bahan bakar digunakan untuk merubah
besaran diatas menjadi kg. Oleh karena itu;
: 400 l/jam x 0,92 kg/l = 368 kg/jam
Panas yang masuk dihitung sebagai berikut:
= m x Cp x T
= 6000 kg x 0,12 kKal/kg oC x (1200 40) oC
= 835200 kKal
Efisiensinya adalah
= (panas masuk/panas keluar ) x 100
= [(835200 / (368 x 10000)] x 100 = 22,69 %
Perkiraan kehilangan panas 100% 25% = 75%

Lanjutan Contoh perhitungan efisiensi tungku


Perhitungan dengan metoda tidak langsung

Kehilangan panas yang berbeda dihitung seperti dibawah ini.


a) Kehilangan panas dalam gas buang
Udara berlebih (EA)
= O2 persen/ (21 O2 persen)
= 12 / (21 12)
= 133 %
Massa udara yang dipasokkan
= (1 + EA/100) x Udara teoritis
= (1+ 1,13) x 14
= 32,62 kg/kg bahan bakar minyak

Lanjutan Contoh perhitungan efisiensi tungku


Perhitungan dengan metoda tidak langsung(Lanjutan)

Peralatan Energi Panas: Tungku dan Refraktori

Dimana,
m = berat gas buang (udara + bahan bakar) = 32,62 + 1,0 = 33,62 kg/kg minyak
Cp = panas jenis
T = perbedaan suhu
% Kehilangan panas = {33,62 x 0,24 x (600 40)} x 100 = 45,1 %
10000

Lanjutan Contoh perhitungan efisiensi tungku


Perhitungan dengan metoda tidak langsung(Lanjutan)

b) Kehilangan panas dari kadar air dalam bahan bakar

Dimana,
M = kg kadar air dalam 1 kg bahan bakar minyak
Tfg = Suhu gas buang, 0C
Tamb = Suhu ambien, 0C
GCV = Nilai Kalor Kotor bahan bakar, kKal/kg
% Kehilangan panas = 0,15 x {584 + 0,45 (600 40)} x 100 = 1,36%
10000

Lanjutan Contoh perhitungan efisiensi tungku

c) Kehilangan panas dari bukaan pada tungku (Radiasi)

Qr = h A (T1-T2)
hr =
hr =
hr = 7,0735 W/m2.K
Qr = 7,0375 W/m2.K x 854,08 m2 x (473-373) K
Qr = 601058,8 W

Lanjutan Contoh perhitungan efisiensi tungku

c) Kehilangan panas dari bukaan pada tungku (Radiasi)

q = 601058,8 W

= 2050905,244 Btu/hr

q = 517156,2664 Kkal/jam

% Kehilangan panas =

517156,2664 Kkal/jam
x 100 = 14,05 %
(368 kg/jam) x 10000 Kkal/kg

Lanjutan Contoh perhitungan efisiensi tungku

d) Proses Konveksi pada Furnace

Qc = h A (T1-T2)
hc = 1,32 (

hc = 1,32 (

)1/4

hc = 3,8845 W/m2.K
Qc = 3,8845 W/m2.K x 854,08 m2 x (473-373) K
Qc = 331767,376 W
Qc = 285455,56 kkal/jam
% kehilangan panas = 285455,5619 x 100% = 7,75 %
368 x 10000

Lanjutan Contoh perhitungan efisiensi tungku


e) Kehilangan panas dari permukaan atau dinding tungku (Konduksi)

Q = 128312,8183 BTU/hr =32031,305 kkal


% Kehilangan panas dari dinding tungku =

32031,305 kkal/jam
x 100 = 0,87 %
368 kg/jam x 10000 kkal/kg

Lanjutan Contoh perhitungan efisiensi tungku


e) Kehilangan panas dari perpipaan (Konduksi)

= 9390,39417 BTU/hr = 2367,88 kkal/jam


% Kehilangan panas dari perpipaan =

2367,88 kkal/jam
x 100 = 0,064 %
368 kg/jam x 10000 kkal/kg

Lanjutan Contoh perhitungan efisiensi tungku


Perhitungan dengan metoda tidak langsung(Lanjutan)

Dengan menjumlahkan kehilangan-kehilangan a sampai f memberikan


kehilangan total:
a) Kehilangan gas buang
= 45,1 %
b) Kehilangan dikarenakan kadar air dalam bahan bakar
= 1,36 %
c) Kehilangan dikarenakan bukaan (radiasi)
= 14,05 %
d) konveksi dlm tungku
= 7,75 %
e) Kehilangan melalui permukaan/kulit tungku
= 0,934 %
Total kehilangan
= 69,194 %
Efisiensi tungku dihitung melelui metoda tidak langsung
= 100 69,194 = 30,806 %

1. Pembakaran sempurna dengan udara berlebih yang


minimum
2. Distribusi panas yang benar
3. Operasi pada suhu tungku yang optimum
4. Menurunkan kehilangan panas dari bukaan tungku
5. Mempertahankan jumlah draft tungku yang benar
6. Penggunaan kapasitas yang optimum
7. Pemanfaatan kembali limbah panas gas buang
8. Kehilangan refraktori yang minimum
9. Penggunaan lapisan keramik
10. Pemilihan refraktori yang benar

1. Pembakaran sempurna dengan udara berlebih yang m

Jumlah

panas

yang

hilang

dalam

gas

buang

(kehilangan

cerobong) tergantung pada jumlah udara berlebih. Untuk mencapai


pembakaran bahan bakar yang sempurna dengan jumlah udara yang
minimum,

penting

untuk

mengendalikan

perembesan

udara,

mempertahankan tekanan udara pembakaran, kualitas bahan bakar dan


memantau jumlah udara berlebih. Terlalu banyak udara berlebih akan
menurunkan suhu nyala api, suhu tungku dan laju pemanasan. Udara
berlebih yang terlalu sedikit akan mengakibatkan kenaikan komponen ya
ng tidak terbakar dalam gas-gas buang yang diangkut melalui cerobong
dan hal ini juga mengakibatkan kehilangan kerak yang lebih bnyak

2. Distribusi panas yang benar

Tungku harus dirancang untuk menjamin bahwa pada waktu


tertentu, stok dipanaskan secara merata sampai suhu yang
dikehendaki dengan jumlah bahan bakar yang minimum.

3. Operasi pada suhu tungku yang optimum

Operasi pada suhu yang terlalu tinggi menyebabkan


kehilangan panas, oksidasi berlebihan, de-karbonisasi dan tekanan
pada refraktori. Pengendalian otomatis terhadap suhu tungku lebih
disukai untuk mencegah kesalahan manus ia..

4. Menurunkan kehilangan panas dari bukaan tungku

Panas juga hilang dikarenakan perbedaan tekanan antara


bagian dalam tungku dan lingkungan ambien yang mengakibatkan gas
pembakaran merembes keluar melalui bukaan.

Cara efektif dalam mengurangi kehilangan panas melalui


bukaan tungku adalah dengan membuka pintu tungku lebih jarang
dan untuk jangka waktu yang sesingkat mungkin

5. Mempertahankan jumlah draft tungku yang benar

Jika terdapat tekanan negatif dibagian dalam tungku, udara


dapat merembes melalui retakan dan bukaan dan mempengaruhi
pengendalian perbandingan udara-bahan bakar. Hal ini pada
gilirannya dapat menyebabkan logam tidak mencapai suhu yang
dikehendaki atau suhunya tidak seragam, yang akan mempengaruhi
proses berikutnya seperti penempaan dan penggulungan/
rolling. Pemakaian bahan bakar dan laju peno lakan produk akan
meningkat. Pengujian yang dilakukan terhadap tungku kedap udara
menunjukan perembesan udara mencapai 40 persen. Untuk
menghindari ini, tekanan yang sedikit positif harus dicapai dibagian
dalam tungku.

6. Penggunaan kapasitas yang optimum

Salah satu faktor yang sangat penting yang mempengaruhi


efisiensi tungku adalah bebannya. Hal ini termasuk jumlah bahan yang
ditempatkan dalam tungku, susunan bagian dalam tungku dan waktu
tinggal dibagian dalam tungku.

7. 7. Pemanfaatan kembali limbah panas gas buang

tujuan utamanya harus meminimalkan jumlah limbah panas


yang dihasilkan melalui tindakan konservasi energi. Pemanfaatan
kembali limbah panas harus dipertimbangkan hanya jika konservasi
energi lebih lanjut tidak

8. Kehilangan refraktori yang minimum

Besarnya kehilangan pada dinding tergantung pada:


1.Emisivitas dinding
2. Konduktivitas panas refraktori
3. Ketebalan dinding
Terdapat beberapa cara untuk meminimalkan kehilangan panas melalui
kulit tungku:
1. Pemilihan bahan refraktori yang cocok
2. Penambahan ketebalan dinding
3. Pemasangan batu bata isolasi.

9. Penggunaan lapisan keramik

Pelapis keramik dalam ruang tungku menaikan perpindahan


panas dengan cepat dan efisien, merata dan memperpanjang umur
refraktori.

1o. Pemilihan refraktori

Pemilihan refraktori bertujuan untuk memaksimalkan kinerja


tungku, kiln atau boiler. Pabrik pembuat tungku atau pengguna harus
mempertimbangkan hal-hal berikut dalam pemilihan refraktori:
1. Jenis tungku
2. Jenis muatan logamnya
3. Keberadaan terak/slag
4. Area penggunaan
5. Suhu kerja
6. Tingkat abrasi dan dampaknya
7. Beban struktur tungku
8. Tekanan karena tingginya suhu pada struktur dan fluktuasi suhu
9. Kesesuaian bahan kimia terhadap lingkungan tungku
10. Perpindahan panas dan konservasi bahan bakar

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
JURUSAN TEKNIK KIMIA

Anda mungkin juga menyukai