Anggie Megawati
Fahmi Khaerul A
Gina Ayu W.
Handi Setiawan
Khaniska Ridha G.
Meiny Eky K.
Siti Holillah
Tatok Sugiarto
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
JURUSAN TEKNIK KIMIA
Ruangan Refraktori
Terbuat dari bahan isolasi untuk menahan panas pada
suhu operasi yang tinggi.
Persyaratan umum bahan refraktori
1.Tahan terhadap suhu tinggi
2.Tahan terhadap Perubahan suhu yang mendadak
3.Tahan terhadap lelehan terak logam, kaca, gas panas,
dll.
4.Tahan terhadap beban pada kondisi perbaikan
5. Tahan terhadap beban dan gaya abrasi
6. Menghemat panas
7. Memiliki koefisien ekspansi panas yang rendah
8. Tidak boleh mencemari bahan yang bersinggungan
Ruangan Refraktori
Perapian
Burners
Cerobong
Isolator
Bahan-bahan isolasi sangat mengurangi kehilangan panas yang
melalui dinding. Isolasi dicapai dengan memberikan sebuah
lapisan bahan yang memiliki konduktivitas panas rendah antara
permukaan panas dibagian dalam tungku dan permukaan luar,
jadi menjaga suhu permukaan luar tetap rendah.
Bahan-bahan isolasi dapat dikelompokkan sebagai berikut :
1. Batu bata isolasi
2. Castables isolasi
3. Serat keramik
4. Kalsium silikat
5. Pelapis keramik
Muffle furnace
Lanjutan Macam-Macam
Furnace
Vacuum furnace
Fluidized-bed furnace
Blast Furnace
Panas dalam
Stok
Gas buang (a)
Kadar air dalam bahan
bakar (b)
Pembukaan dalam tungku
(Radiasi) dan Konveksi (c
,d)
Permukaan/dinding
tungku (Konduksi) (e)
Conduction
qc
Process Heater
Convection
Radiation
Qc
hc AT
A
qr
Qr
hr AT
A
1. Konveksi
Perpindahan panas yang terjadi antara
permukaan padat dengan fluida yang
mengalir
di
sekitarnya,
dengan
menggunakan media penghantar berupa
fluida (cairan atau gas).
2. Radiasi
Perpindahan panas yang terjadi karena
pancaran atau sinaran atau radiasi gelombang
elektromagnetik, tanpa memerlukan media
perantara.
3. Konduksi
Proses perpindahan panas jika panas
mengalir dari tempat yang suhunya tinggi ke
tempat yang suhunya lebih rendah, dengan
media penghantar panas tetap.
Metoda langsung
Efisiensi termal tungku =
Jumlah panas (Q) yang akan dipindahkan ke stok dapat dihitung dengan persamaan ini:
Q = m x Cp (t1 t2)
Dimana,
Q = Besarnya panas stok dalam kKal
m = Berat stok dalam kg
Cp= Panas jenis stok rata-rata dalam kKal /kg oC
t1 = Suhu akhir stok dalam oC
t2 = Suhu stok mula- mula sebelum masuk tungku dalam oC
Efisiensi tungku dapat juga ditentukan melalui metoda tidak langsung, mirip
dengan evaluasi efisiensi boiler. Prinsipnya sederhana yaitu kehilangan panas
dikurangkan dari panas yang dipasok ke tungku
Hitung efisiensi tungku pemanas ulang dengan pembakaran menggunakan minyak dengan
metoda langsung dan tidak langsung menggunakan data dibawah ini.
Suhu operasi
Suhu gas buang keluar setelah pemanas awal
: 1200oC
: 600oC
Suhu ambien
: 40oC
: 200oC
: 0,92
: 10000 kKal/kg
: 12 persen
: 14 kg
Berat stok
: 6000 kg/jam
: 0,12 kKal/kg/0C
: 30 meter
: 8 meter
: 0,045 meter =
: 26,1 Btu/hr ft oF
: 0,1268 Btu/hr
: 0,6
Dimana,
m = berat gas buang (udara + bahan bakar) = 32,62 + 1,0 = 33,62 kg/kg minyak
Cp = panas jenis
T = perbedaan suhu
% Kehilangan panas = {33,62 x 0,24 x (600 40)} x 100 = 45,1 %
10000
Dimana,
M = kg kadar air dalam 1 kg bahan bakar minyak
Tfg = Suhu gas buang, 0C
Tamb = Suhu ambien, 0C
GCV = Nilai Kalor Kotor bahan bakar, kKal/kg
% Kehilangan panas = 0,15 x {584 + 0,45 (600 40)} x 100 = 1,36%
10000
Qr = h A (T1-T2)
hr =
hr =
hr = 7,0735 W/m2.K
Qr = 7,0375 W/m2.K x 854,08 m2 x (473-373) K
Qr = 601058,8 W
q = 601058,8 W
= 2050905,244 Btu/hr
q = 517156,2664 Kkal/jam
% Kehilangan panas =
517156,2664 Kkal/jam
x 100 = 14,05 %
(368 kg/jam) x 10000 Kkal/kg
Qc = h A (T1-T2)
hc = 1,32 (
hc = 1,32 (
)1/4
hc = 3,8845 W/m2.K
Qc = 3,8845 W/m2.K x 854,08 m2 x (473-373) K
Qc = 331767,376 W
Qc = 285455,56 kkal/jam
% kehilangan panas = 285455,5619 x 100% = 7,75 %
368 x 10000
32031,305 kkal/jam
x 100 = 0,87 %
368 kg/jam x 10000 kkal/kg
2367,88 kkal/jam
x 100 = 0,064 %
368 kg/jam x 10000 kkal/kg
Jumlah
panas
yang
hilang
dalam
gas
buang
(kehilangan
penting
untuk
mengendalikan
perembesan
udara,
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
JURUSAN TEKNIK KIMIA