Rafinasi!
Senin, 23 Desember 2013 - 15:57 wib |
Hendra Kusuma - Okezone
Ekonomi
Gula rafinasi dinilai gula yang tak layak konsumsi oleh kalangan rumah tangga.
Harga gula rafinasi yang lebih murah dibandingkan gula yang diproduksi dalam
negeri berbahan baku tebu ini telah merambah pasar tradisional.
Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), Ismed Hasan Putro,
mengatakan gula rafinasi itu sebenarnya gula yang hanya dikonsumsi untuk
kalangan industri.
"Jangan berikan keluarga anda gula rafinasi, karena itu berbahaya karena gula
itu untuk industri makanan minuman, jadi perlu ada pengolahan lagi kalau mau
dikonsumsi, " kata Ismed saat berbincang dengan wartawan di Kantornya,
Jakarta, Senin (23/12/2013)
Tidak hanya itu gula rafinasi memiliki kandungan diabetes yang sangat tinggi
jika dibandingkan gula hasil produksi dari tumbuhan tebu. Yang menjadi daya
tarik masyarakat untuk mengkonsumsi gula rafinasi selain harganya yang murah
juga memiliki warna yang putih bersih.
"Kalau langsung dicampuri ke dalam teh, potensi diabetesnya tinggi sekali,
jangan mengkonsumsi gula dari putihnya saja," tegasnya.
Ismed juga menekankan gula yang lebih berwarna kecoklatan justru yang lebih
asli dan lebih sehat bagi kondisi tubuh tanpa harus ada risiko tersendiri.
Saat ini gula rafinasi telah tercatat sebanyak 7 juta ton setiap tahunnya yang
dikonsumsi masyarakat, baik itu untuk konsumsi industri maupun untuk
konsumsi pribadi.
Dengan semakin maraknya peredaran gula rafinasi di pasar ritel tersebut
mengakibatkan harga gula yang berbahan baku dari tebu turut jatuh padahal
gula itu yang lebih layak konsumsi.(Yas/Ahm)
Kristal sukrosa
Molasses
Publik di Indonesia umumnya tidak membedakan gula pasir, namun belakangan ini banyak dimuat
di media cetak maupun media eletronik nama Gula Kristal Putih dan Gula Kristal Rafinasi. Hal ini
timbul dari kebijakan pemerintah yang membedakan gula pasir berdasar penggunaan bahan
bakunya. Kebijakan tersebut menyatakan bahwa Gula Kristal Putih atau GKP adalah gula pasir yang
diproduksi oleh pabrik-pabrik gula lokal yang menggunakan tebu sebagai bahan baku sedangkan
Gula Kristal Rafinasi atau GKR adalah gula pasir yang diproduksi oleh pabrik-pabrik gula lokal yang
menggunakan Gula Mentah atau Raw Sugar sebagai bahan bakunya.