Anda di halaman 1dari 7

Vaginal bleeding

Seorang dokter umum sedang bertugas di UGD RS. Ketika seorang perempun mud
dibawa ke RS oleh teman kosnya. Pasien mengalami vaginal bleeding terlihat sangat
kesakitan. Dokter melakukan pemeriksaan dan menduga bahwa kemungkinan pasien
mengalami abortus inkomplit atau mencoba melakukan abortus provokatus. Dokter
segera melakukan dilatasi dn curratage. Setelah itu dokter member instruksi pada bidan
menanyakan kesediaan benar-benar baik.
Step 1

Vaginal bleeding :

perdarahan vagina yang abnormal dengan waktu atau

jumlah yang tidak sesuai diluar siklus mens (40-60cc) disebabkan oleh organik atau

disfungsional terjadi pada antepartum dan postpartum


Abortus inkomplit : abortus dengan sebagian jaringan masih tersisa (desidua dan
plasenta). Biasanya perdarahan sedikit sampai banyak. Biasa terjadi pada usia

kehamilan <20 minggu usia kehamilan <500g


Abortus provokatus : abortus yg disengaja. Dengan menggunakan alat atau tidak,

ntuk mengakhiri kehamilan bisa bersifat terapeutik atau kriminais.


Dilatasi : terbukanya kanalis servikalis
Curettage : prosedur yang digunakan untuk mengeluarkan hasil konsepsi dan uterus.
Pembersihan daerah permukaan yang terkena penyakit dengan alat curret.

Step 2
1. apa penyebab vaginal bleeding
2. macam macam abortus ?
3. mengapa dilakukan tindakan kuretase dan dilatasi ?
4. apakah tindakan tersebut memerlukan informed consent ?
5. meminta izin secara tidak langsung apakah suatu tindakan yang benar ?
6. apakah tanda-tanda dan mekanisme abortus ?
7. bagaimana pendekatan klinis pada pasien abortus ?

8. bagaimana penatalaksanaan pada kasus vaginal bleeding ?


9. bagaimana cara, dampak (komplikasi) daritindakan kuretase ?

Step 3
1. penyebab Vaginal Bleeding
a. penyakit saluran reproduksi

Kondisi terkait kehamilan : usia kandungan <20 minggu memungkinkan


perdarahan disebabkan oleh abortus, kehamilan ektopik, dan mola
hidatidosa. Sedangkan , kehamilan >20 minggu bisa disebabkan oleh

plasenta previa atau solution plasenta.


Lesi uterus
Lesi serviks
Iatrogenic

b. penyakit sistemik

Diskrasia darah

Hipotiroidisme

Sirosis

2. macam-macam abortus
(a). Abortus spontan :

Abortus imminens

Abortus insipiens : hasil konsepsi masih di dalam cavum uteri

Abortus incomplete

Abortus complete

Abortus infeksiosa

Missed abortion : janin mati

(b). Abortus provokatus :

Criminalis

Medicinalis

(c). Abortus tidak aman : upaya untuk terminal usia kehamilan muda dapat
membahayakan jiwa pasien
(d). Abortus septic : disertai dengan infeksi berat hingga peembuluh darah
3. indikasi : abortus inkomplet

Penghentian perdarahan

Mengeluarkan sisa-sisa yang masih melekat

4. perlu, karena diatur pada UU NO.23 TH 1992


PASAL 15

Dua dokter yang berkompetensi dan professional dalam instansi yang resmi(tertulis).

Meminta persetujuan ibu, suami dan keluarga.

Kehamilan yang mengancam ibu atau janin.

Saranaa yang memadai.

5. tidak. Berkaitan dengan nomor 4


6. tanda-tanda abortus

Pelebaran mulut rahim

Kontraksi rahim

Perdarahan uterus

Keluarnya hasil konsepsi

Vaginal bleeding
Mekanisme abortus

7. pendekatan klinis
A. Anamnesis

Kehamilan (riwayat)

Perdarahan

Menstruasi

Kontrasepsi

Obat-obatan

Keganasan

Riwayat penyakit dahulu (bayi premature, keguguran)

Riwayat

penyakit

keluarga

(DM,

hipotiroidisme)
B. Pemeriksaan Fisik

KU : kesadaran, keadaan umum

VS : Tensi Nadi Respirasi Suhu

Inspeksi : anemis, secret, perdarahan

Palpasi

C. Pemeriksaan Penunjang

Step 4

Pemeriksaan darah lengkap

HcG

USG

hipertensi,

toxoplasmosis,

Step 5

1. Toxoplasmosis
2. Tabel abortus
3. UU abortus
4. Tatalaksana vaginal bleeding
5. Cara, dampak (komplikasi) curretage

Anda mungkin juga menyukai