Anda di halaman 1dari 5

PR dr arifianto SpA

Prissilma Tania
Jonardi
1102010221
1. Mengapa pada DBD sering terjadi hepatomegali?

Jawab:
Virus dengue masuk kedalam tubuh melalui gigitan nyamuk aedes aegypti. Virus tersebut
akan masuk kedalam pembuluh darah ( Viremia ) yang selanjutnya akan melekat pada
bagian tubuh Jurnal Virus Overlay Protein Binding Assay (VOPBA) Reveals Serotype
Specific Heterogeneity of Dengue Virus Binding Proteins on HepG2 Human Liver Cells
melaporkan bahwa terdapat membran protein pada sel HepG2 yang dapat menjadi media
perlekatan bagi virus dengue serotipe DEN-2, DEN-3, DEN-4,. Virus yang melekat pada
permukaan trombosit akan mengakibatkan terjadinya kompleks imun pada permukaan
trombosit hingga trombosit menjadi rusak. Hal ini akan mengakibatkan trombositopenia
atau jumlah trombosit berkurang yang berujung pada perdarahan. hepar kerja berlebihan
hepar untuk mendestruksi trombosit dan untuk menghasilkan albumin. Selain itu, sel-sel
hepar terutama sel Kupffer mengalami banyak kerusakan akibat infeksi virus dengue.
sehingga ini menjadi salah satu alasan mengapa pada penderita dengan infeksi virus
dengue cenderung mengalami hepatomegali.
Sumber : Abdoerrachman MH. 2002. Demam : Patogenesis dan Pengobatan. In:
Soedarmo dkk (ed).Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak, Infeksi dan Penyakit Tropis Edisi
Pertama. Jakarta: IDAI, pp: 27-51.
Kresno SB. 2001. Respons Imun terhadap Infeksi Virus. In: Imunologi Diagnosis dan
Prosedur Laboratorium. Jakarta : FK UI, pp: 178-181.
Luheshi GN, Gardner JD, Rushforth DA, Luodon SA, Rothwell NJ. 2000. Leptin actions
on food intake and body temperature are mediated by IL-1. Neurobiology Journal, pp:
7047-52.
Nainggolan L, Chen K, Pohan HT, Suhendro. 2006. Demam Berdarah Dengue. In: In:
Sudoyo dkk (ed). Buku Ajar Ilmu Peyakit Dalam Jilid III Edisi IV. Jakarta: FKUI, pp:
1731-1736.
Soedarmo PS. 2002. Infeksi Virus Dengue. In: Soedarmo dkk (ed). Buku Ajar Ilmu
Kesehatan Anak, Infeksi dan Penyakit Tropis Edisi Pertama. Jakarta: IDAI, pp: 176-209.

2.

a. Makula
Perubahan warna kulit yang tegas dengan ukuran dan bentuk bervariasi tanpa disertai
perubahan konsistensi dan permukaannya. Makula berukuran < 1 cm, jika > 1 cm.

b. Papula
Penonjolan kulit yang solid dengan diameter < 1 cm dan bagian terbesarnya berada diatas
permukaan kulit.

c. purpura
Perubahan warna kulit menjadi kemerahan yang terjadi karena perdarahan
di dalam kulit

Berdasarkan diameter :

a. Petechie

b. Echymosis : > 1 cm

: < 1 cm

Ekimosis (memar)
Ekimosis adalah bercak perdarahan yang kecil, lebih lebar dari petekie, pada kulit atau
selaput lendir, membentuk bercak biru atau ungu yang rat, bulat atau irregular.
Ekimosis adalah tanda memar atau tanda biru kehitaman, merupakan daerah makula besar
akibat ekstravasasi darah ke dalam jaringan subkutan dan kulit. Perdarahan yang baru berwarna
biru kehitaman dan berubah warna menjadi hijau kecoklatan dan menjadi kuning bila mengalami
resolusi. Walaupun ekimosis sering ditemukan pada trauma, tetapi ekimosis yang luas dapat
menggambarkan kelainan trombosit atau gangguan pembekuan.

Ptekie
Petekie adalah bintik merah keunguan kecil dan bulat sempurna yang tidak menonjol
akibat perdarahan intradermal atau submukosa.
Petekie merupakan lesi perdarahan keunguan, mendtar 1 sampai 4 mm, bulat, tidak
memucat, berdarah, dan dapat bergabung menjadi lesi yang lebih besar yang dinamakan purpura.
Dapat ditemukan pada membran mukosa dan kulit, khususnya di daerah yang bebas atau daerah
tertekan. Petekie umumnya menggambarkan kelainan trombosit.
Sumber : ocw.usu.ac.id/course/download/...system/dms146_slide_ruam_kulit.pdf

Anda mungkin juga menyukai