Anda di halaman 1dari 15

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1

Latar belakang
Jantung merupakan salah satu organ vital yang sangat berpengaruh terhadap

kehidupan manusia.Banyak seseorang yang meninggal dalam jangka waktu pendek


karena penyakit jantung,salah satunya adalah VSD{Ventrikel Septal Defect}.Oleh
karena itu ,dalam makalah ini kami membahas tentang VSD agar yang bertujuan agar
pembaca dapat mengetahui dan mencegah penyakit tersebut.
1.2

Rumusan masalah:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Apakah yang dimaksud VSD?


Apa penyebab dari VSD?
Apa saja tanda dan gejala dari VSD?
Bagaimana patofisiologi pada VSD?
Apa pemeriksaan diagnostik yang bisa digunakan?
Bagaimana penatalaksanaan pada VSD?
Apa pengkajian yang mungkin muncul pada VSD?
Apa diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada VSD?
Bagaimana intervensinya?

1.3 Tujuan Penulisan makalah


1.3.1 Tujuan umum
Setelah dilakukan pembelajaran dengan tugas kelompok,diharapkan
mahasiswa mampu memahami mengenai askep VSD
1.3.2 Tujuan khusus
Setelah dilakukan pembelajaran dengan tugas kelompok,diharapkan
mahasiswa mampu memahami tentang:
1. Definisi VSD
2. Etiologi
3. Tanda dan gejala
4. Patofisiologi
5. Pemeriksaan diagnostik
6. Penatalaksanaan
7. Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada VSD
8. Intervensi

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi

Defek septum ventricular (VSD) adalah suatu keadaan abnormal yaitu adanya
pembukaan antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan.(Rita &Suriadi, 2001).

VSD adalah adanya hubungan (lubang) abnormal pada sekat yang memisahkan
ventrikel kanan dan ventrikel kiri. (Heni dkk, 2001).

VSD adalah kelainan jantung berupa tidak sempurnanya penutupan dinding


pemisah antara kedua ventrikel sehingga darah dari ventrikel kiri ke kanan, dan
sebaliknya. Umumnya congenital dan merupakan kelainan jantung bawaan yang
paling umum ditemukan (Junadi, 1982)
2.2 Etiologi
Penyebab terjadinya penyakit jantung bawaan belum dapat diketahui secara pasti, tetapi
ada beberapa factor yang diduga mempunyai pengaruh pada peningkatan angka
kejadian PJB yaitu :
1. Faktor prenatal
Ibu menderita penyakit infeksi : Rubela
Ibu alkoholisme
Umur ibu lebih dari 40 tahun
Ibu menderita penyakit DM yang memerlukan insulin
Ibu meminum obat-obatan penenang
2. Faktor genetic
Anak yang lahir sebelumnya menderita PJB
Ayah/ibu menderita PJB
Kelainan kromosom misalnya sindrom down
Lahir dengan kelainan bawaan yang lain

2.3 Tanda dan Gejala


Tergantung pada besar kecilnya defek (lubang).
1. Tanda khas adalah mur-mur pansistolik keras dan kasar, umumnya paling jelas
terdengar pada tepi kiri bawah sternum.
2. Beban yang terlalu berat dari ventrikel kanan menyebabkan hipertrofi dan
pembesaran jantung yang nyata.
3. Dengan meningkatnya resistensi vascular paru, sering terdapat dispneu dan infeksi
paru.
4. Mungkin terdapat tanda-tanda sianosis
5. Pertumbuhan terganggu
6. Kesulitan makan

2.4 Patofisiologi
Defek septum ventricular ditandai dengan adanya hubungan septal yang
memungkinkan darah mengalir langsung antar ventrikel, biasanya dari kiri ke kanan.
Diameter defek ini bervariasi dari 0,5 3,0 cm. Perubahan fisiologi yang terjadi dapat
dijelaskan sebagai berikut:
1. Tekanan lebih tinggi pada ventrikel kiri dan meningklatkan aliran darah kaya oksigen
melalui defek tersebut ke ventrikel kanan.
2. Volume darah yang meningkat dipompa ke dalam paru, yang akhirnya dipenuhi
darah, dan dapat menyebabkan naiknya tahanan vascular pulmoner.
3. Jika tahanan pulmoner ini besar, tekanan ventrikel kanan meningkat, menyebabkan
piarau terbalik, mengalirkan darah miskin oksigen dari ventrikel kanan ke kiri,
menyebabkan sianosis.
Keseriusan gangguan ini tergantung pada ukuran dan derajat hipertensi pulmoner. Jika
anak asimptomatik, tidak diperlukan pengobatan; tetapi jika timbul gagal jantung
kronik atau anak beresiko mengalami perubahan vascular paru atau menunjukkan
adanya pirau yang hebat diindikasikan untuk penutupan defek tersebut. Resiko bedah
kira-kira 3% dan usia ideal untuk pembedahan adalah 3 sampai 5 tahun.

2.5 Pemeriksaan Diagnostik


5

1. Kateterisasi jantung menunjukkan adanya hubungan abnormal antar ventrikel


2. EKG dan foto thoraks menunjukkan adanya hipertrofi ventrikel kiri
3. Hitung darah lengkap untuk uji prabedah rutin
4. Uji masa protombin (PT) dan masa tromboplastin parsial (PTT) yang dialkukan
sebelum pembedahan dapat mengungkapkan kecenderungan perdarahan (biasanya
normal)

2.6 Penatalaksanaan Medis


Atasi gizi, infeksi dan kegagalan jantung. Pada kasus dengan defek kecil (1-5mm) dan
perkembangan baik tidak memerlukan operasi.
Pembedahan dengan kasus defek sedang/besar, menutup defek dengan dijahit melalui
cardiopulmonary bypass.
Non-pembedahan, menutup defek dengan alat melalui kateterisasi jantung.
Obat-obat vasopresor atau vasodilator :
1. Dopamin (intropin) ; memiliki efek inotropik positif pada miokard, menyebabkan
peningkatan curah jantung dan peningkatan tekanan sistolik serta tekanan nadi, sedikit
sekali atau tidak ada efeknya pada tekanan diastolic, digunakan untuk mengobati
gangguan hemodinamika yang disebabkan bedah jantung terbuka.
2. Isoproterenol (isuprel) ; memiliki efek inotropik positif pada miokard, menyebabkan
peningkatan curah jantung dan kerja jantung, menurunkan tekanan diastolic dan
tekanan rata-rata sambil meningkatkan tekanan sistolik.

2.7 Pengkajian
1. Riwayat keperawatan : respon fisiologis terhadap defek (sianosis, aktifitas terbatas)
2. Kaji adanya tanda-tanda gagal jantung : nafas cepat, sesak nafas, retraksi, bunyi
jantung tambahan (mur-mur), edema tungkai, hepatomegali.
3. Kaji adanya tanda hypoxia kronis : clubbing finger
4. Kaji pola makan, pertambahan berat badan.

2.8 Diagnosa Keperawatan Yang Mungkin Muncul


1. Penurunan curah jantung b.d malformasi jantung
2. Gangguan pertukaran gas b.d kongesti pulmonal
3. Tidak toleransi terhadap aktifitas b.d ketidakseimbangan antara pemakaian
oksigen oleh tubuh dan suplai oksigen ke sel
4. Perubahan pertumbuhan dan perkembangan b.d tidak adekuatnya suplai oksigen
dan zat nutrisi ke jaringan
5. Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh b.d kelelahan
6. pada saat makan dan meningkatnya kebutuhan kalori.
Resiko infeksi b.d menurunnya status kesehatan
7. Perubahan peran orang tua b.d hospitalisasi anak, kekwatiran terhadap penyakit
anak.

2.9.

Intervensi

1. Penurunan curah jantung b.d malformasi jantung


Tujuan : Curah jantung membaik
Kriteia hasil : adanya tanda-tanda membaiknya curah jantung
Intervensi :
Observasi kualitas dan kekuatan denyut jantung, nadi perifer, warna dan kehangatan
kulit.
Tegakkan derajat sianosis (membrane mukosa, clubbing)
Monitor tanda-tanda CHF (gelisah, takikardi, tachipnea, sesak, lelah saat minum
susu, periorbital edema, oliguria dan hepatomegali.
Kolaborasi untuk pemberian obat (diuretic, untuk menurunkan afterload) sesuai
indikasi
7

2. Gangguan pertukaran gas b.d kongesti pulmonal


Tujuan : Pertukaran gas membaik
Kriteria hasil : tidak adanya tanda-tanda resistensi pembuluh paru
Intervensi :
Monitor kualitas dan irama pernafasan
Atur posisi anak dengan posisi fowler
Hindari anak dari orang yang terinfeksi
Berikan istirahat yang cukup
Berikan oksigen sesuai indikasi

3. Tidak toleransi terhadap aktifitas b.d ketidakseimbangan antara pemakaian oksigen


oleh tubuh dan suplai oksigen ke sel.
Tujuan : Aktifitas klien terpenuhi
Kriteria hasil : Anak berpartisipasi dalam aktifitas sesuai kemampuanya
Intervensi :
Ijinkan anak sering istirahat dan hindarkan gangguan saat tidur
Anjurkan untuk melakukan permainan dan aktifitas ringan
Bantu anak untuk memilih aktifitas yang sesuai dengan usia, kondisi dan kemampuan
anak
Berikan periode istirahat setelah melakukan aktifitas
Hindarkan suhu lingkungan terlalu panas atau dingin
Hindarkan hal-hal yang menyebabkan ketakutan /kecemasan anak
4. Perubahan pertumbuhan dan perkembangan b.d tidak adekuatnya suplai oksigen
dan zat nutrisi ke jaringan
Tujuan : Tidak terjadi perubahan pertumbuhan dan perkembangan
Criteria hasil : Pertumbuhan anak sesuai kurva pertumbuhan BB dan TB.
Intervensi :
Sediakan didit yang seimbang, tinggi zat nutrisi untuk mencapai pertumbuhan yang

adekuat.
Monitor TB dan BB
Libatkan keluarga dalam pemberian nutrisi kepada anak

5. Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh b.d kelelahan pada saat makan
dan meningkatnya kebutuhan kalori.
Tujuan : kebutuhan nutrisi terpenuhi
Kriteria hasil : Anak mempertahankan intake makanan dan minuman
Intervensi :
Timbang BB setiap hari dengan timbangan yang sama
Catat intake dan out put secara benar
Berikan makanan dengan porsi kecil sering
Berikan minum yang banyak

6. Resiko infeksi b.d menurunnya status kesehatan


Tujuan : tidak terjadi infeksi
Kriteria hasil : tidak ada tanda-tanda infeksi
Intervensi :
Monitor tanda tanda vital
Hindari kontak dengan individu yang terinfeksi
Berikan istirahat yang adekuat
Berikan kebutuhan nutrisi yang optimal

7. Perubahan peran orang tua b.d hospitalisasi anak, kekwatiran terhadap penyakit
anak.
Tujuan : Tidak terjadi perubahan peran orang tua
Kriteria hasil ;
- orang tua mengekspresikan perasaannya
9

- Orang tua yakin memiliki peranan penting dalam keberhasilan pengobatan.


Intervensi :
Motivasi orang tua ntuk mengekspresikan perasaannya sehubungan dengan anaknya
Diskusikan dengan orang tua tentang rencana pengobatan
Berikan informasi yang jelas dan akurat
Libatkan orang tua dalam perawatan anak selama di rumah sakit
Motivasi keluarga untuk melibatkan anggota keluarga lain dalam perawatan anak.

10

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
VSD yaitu kelainan jantung bawaan berupa lubang pada septum interventrikel, lubang
tersebut dapat hanya satu atau lebih yang terjadi akibat kegagalan fungsi septum
interventrikel semasa janin dalam kandungan, sehingga darah bias mengalir dari
ventrikel kiri ke kanan maupun sebaliknya
TANDA DAN GEJALA

Tergantung pada besar kecilnya defek (lubang).


Tanda khas adalah mur-mur pansistolik keras dan kasar, umumnya paling jelas
terdengar pada tepi kiri bawah sternum.

11

DAFTAR PUSTAKA

1. Betz, Cecily L, Buku Saku Keperawatan pediatric, Ed3. Jakarta, EGC. 2002
2. Heni R dkk, Buku Ajar Keperawatan Kardiovaskular, Jakarta, Pusat kesehatan
Jantung dan Pembuluh darah nasional Harapan Kita 2001.
3. Junadi dkk, Kapita SElekta kedokteran, Ed2, Media Aesculapius, FKUI, 1982
4. Suriadi & Rita Y, Asuhan keperawatan Pada Anak, Ed1. Jakarta, Sagung Seto, 2001
5. Samsjuhidayat & Wim de Jong, Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi Revisi, Jakarta, EGC,
1997. WWW.GOOGLE.COM

12

MAKALAH
ASKEP
VENTRIKEL SEPTAL
DEFECT(VSD)
Dosen pembimbing: lasman,s.kep,ners

Disusun oleh:
Nama: herlin
Prodi: s1 keperawatan tingkat 1 a
Nim: 01.12.023
13

TAHUN AKADEMIK 2013/2013


KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa, yang
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ASKEP PENYAKIT JANTUNG BAWAAN VSD.
Disadari ataupun tidak disadari bahwa makalah ini banyak terdapat kelebihan
dan kekurangan. Oleh karena itu untuk menyempurnakan makalah ini, sangat
diharapkan saran dan pendapat para pembaca, terutama pada penggunaan makalah ini
dalam rangka mendukung pelaksanaan perkuliahan.
Demikian kami ucapkan terima kasih kepada Dosen yang telah memberikan
perhatiaan untuk kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ASKEP PENYAKIT
JANTUNG BAWAAN VSD ini bermanfaat bagi mahasiswa khususnya dalam
pendidikan kesehatan.

Tulungagung, 3 April 2013

Penyusun

14

DAFTAR ISI

JUDUL
............i
KATA PENGANTAR
iii
DAFTAR ISI
.iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
...1
1.2 Permasalahan
.1
1.3 Tujuan Penulisan Makalah
..1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi VSD
2.2 Etiologi
2.3 Tanda dan Gejala
2.4 Patofisiologi
2.5 Pemeriksaan Diagnostik
2.6 Penatalaksanaan

....3
3
4
.................4
............4
.5

2.7. Pengkajian

..............5

2.8. Diagnosa keperawatan

.........................................................................5

2.9 Intervensi

...........................................................................6

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan

..9

DAFTAR PUSTAKA

15

Anda mungkin juga menyukai