Anda di halaman 1dari 27

KROMATOGRAFI

Tahukah anda ???

Kromatografi itu ???

Pengertian Kromatografi
Kromatografi secara umum.
Teknik
pemisahan

menjadi
Suatu

campuran

Komponen

Kromatografi adalah teknik untuk


memisahkan campuran menjadi
komponennya
dengan bantuan perbedaan sifat fisik
masing-masing komponen.

Jenis-jenis Kromatografi
Berdasarkan Teknik Kerja
yang digunakan, antara lain :

1. Kromatografi Kertas
2.Kromatografi Kolom
3.Kromatografi Lapis Tipis
4.Kromatografi Gas

A. Kromatografi Kertas
Kromatografi kertas adalah kromatografi
yang menggunakan kertas selulosa murni
yang mempunyai afinitas besar terhadap
air atau pelarut polar lainnya.
Kromatografi kertas digunakan untuk
memisahkan campuran dari substansinya
menjadi komponen-komponennya.

Kromatografi Kertas
Prinsip sama dengan KLT
Fase diam adalah air yang didukung oleh pelat
serat selulosa, fase mobil air dicampur
pelarut organik
Lebih banyak digunakan untuk pemisahan
senyawa non polar, karena selulosa (kertas)
bersifat polar
Banyak digunakan untuk pemisahan senyawa
bahan alam
Kekurangan : lebih lama karena panjang
kertas bisa sampai 50 cm.

Prinsip Kerja
Kromatografi Kertas
Pelarut bergerak lambat pada
kertas, komponen-komponen
bergerak pada laju yang berbeda
dan campuran dipisahkan
berdasarkan pada perbedaan
bercak warna.

Cara penggunaan Kromatogarfi


kertas
1. Kertas yang digunakan adalah
Kertas Whatman No.1.
2. Sampel diteteskan pada garis
dasar kromatografi kertas.
3. Kertas digantungkan pada wadah
yang berisi pelarut dan
terjenuhkan oleh uap pelarut.
4. Penjenuhan udara dengan uap,
menghentikan penguapan pelarut
sama halnya dengan pergerakan
pelarut pada kertas.

Gambar Kromatografi
Kertas

B. Kromatografi Kolom
Kromatografi kolom adalah
kromatografi yang menggunakan
kolom sebagai alat untuk
memisahkan komponen-komponen
dalam campuran.

Prinsip Kerja
Kromatografi Kolom
Didasarkan pada absorbsi komponen2
campuran dengan afinitas berbeda terhadap
permukaan fase diam.
Absorben bertindak sebagai fase diam dan
fase geraknya adalah cairan yang mengalir
membawa komponen campuran sepanjang
kolom.
Sampel yang mempunyai afinitas besar
terhadap absorben akan secara selektif
tertahan dan afinitasnya paling kecil akan
mengikuti aliran pelarut.

JENIS KROMATOGRAFI KOLOM


Kromatografi Adsorbsi, komponen yg dipisahkan
scr selektif teradsorbsi pd permukaan adsorben
yg dipakai u/bhn isian kolom.
Kromatografi Partisi, komponen mngalami partisi
antara lapisan cairan tipis pd penyangga padat yg
bertindak sbg fase stasioner & eluen yg bertindak
sbg fase gerak (mobil).
Kromatografi Pertukaran Ion, memisahkan
komponen yg berbentuk ion yg terikat pd penukar
ion sbg fase stasioner scr selektif akan
terlepas/terelusioleh fase mobil.
Kromatografi Filtrasi Gel, kolom diisi dg gel yg
permeabel sbg fase stasioner, dan pemisahan
berlangsung spt proses pengayakan yg didasarkan
pd ukuran molekul dr komponen yg dipisahkan.

KROMATOGRAFI ADSORBSI
Zat padat sbg adsorben / fase stasioner
Alumina & silika gel paling populer
Urutan dr kemampuan adsorbsi bsr ke kcl :
Alumina
Charcoal
Silika gel
Magnesium
Kalium karbonat
Sukrosa
Starch
Selulosa

Zat cair sbg fase mobil


Zat pelarut yg mampu mlakukn elusi terlalu cepat
tdk mampu memisahkan dg baik
Elusi yg terlalu lambat mnyebabkan waktu retensi
yg trlalu lama
Golongan pelarut yg diurutkan dg dasar kenaikan
adsorbilitasnya pd kolom alumina :
Perfluorokarbon
Hidrokarbon jenuh
Hidrokarbon tak jenuh
Halida & eter
Aldehid & keton
Alkohol & thiol
Asam & basa

Kolom kromatografi bekerja berdasarkan skala yang lebih


besar menggunakan material terpadatkan pada sebuah
kolom gelas vertikal.

PENGISIAN & CARA KERJA KOLOM


Pemasukan absorben kedlm kolom.
Kepadatan diseragamkan dg
vibrator/plunger/ dlm bntuk larutan
(slurry) & partikelnya dibiarkan
mngendap.
Fungsi glass wool di atas & dasar kolom
sbg penyangga isian.
Kecepatan elusi dibuat konstan 1
cm/mnt

Penggunaan kolom
u/memisahkan campuran dari dua senyawa
dg membuat larutan jenuh dari campuran
menggunakan pelarut yang lebih disukai
dalam kolom.
Membuka kran penutup untuk membiarkan
pelarut yang sudah berada dalam kolom
mengering sehingga material terpadatkan
rata pada bagian atas
Menambahkan larutan secara hati-hati dari
bagian atas kolom. Kmdn kran dibuka
kembali sehingga senyawa campuran akan
diserap pada bagian atas material
terpadatkan, sehingga akan tampak seperti
gambar brkt ini:

Selanjutnya ditambahkan
pelarut baru melalui bagian
atas kolom & cegah sedapat
mungkin jangan sampai
merusak material
terpadatkan dalam kolom.
Kmdn kran dibuka, supaya
pelarut dapat mengalir
melalui kolom
Pelarut dikumpulkan dalam
satu gelas kimia atau labu
dibawah kolom.
Pelarut mengalir kontinyu,
shg tetap ditambahkan
pelarut baru dari bagian
atas kolom sehingga kolom
tidak pernah kering.

Komponen dalam sampel diadsorbsi dari larutan secara


kuantitatif oleh bahan penyerap berupa pita sempit pada
permukaan atas kolom.
Dengan penambahan pelarut secara terus menerus,
masing-masing komponen akan bergerak turun melalui
kolom dan akan terbentuk pita yang setiap zona berisi
satu macam komponen.
Setiap zona yang keluar kolom dapat ditampung dengan
sempurna sebelum zona yang lain keluar kolom.

Gambar kromatogafi kolom

C. Kromatografi Lapis Tipis


Kromatografi lapis tipis (KLT) adalah cara
pemisahan campuran senyawa menjadi
senyawa murninya dan mengetahui
kuantitasnya yang digunakan.
Kromatografi lapis tipis dapat digunakan
untuk memisahkan senyawa senyawa yang
sifatnya hidrofobik seperti lipida lipida dan
hidrokarbon yang sukar dikerjakan dengan
kromatografi kertas.

Prinsip kerja Kromatografi


Lapis Tipis
KLT menggunakan sebuah lapis tipis silika
atau alumina yang seragam pada sebuah
lempeng gelas atau logam atau plastik yang
keras.
Jel silika (atau alumina) merupakan fase
diam.
Fase gerak merupakan pelarut atau
campuran pelarut yang sesuai.
Pelaksanaan ini biasanya dalam pemisahan
warna yang merupakan gabungan dari
beberapa zat pewarna.

Kromatografi Lapis Tipis


Keuntungan :
Digunakan untuk tujuan analitik
Identifikasi komponen dapat dilakukan
dengan pereaksi warna, fluoresensi atau
pemadaman fluoresensi, radiasi UV
Dapat dilakukan elusi dengan mekanik
(ascending) atau menurun (descending)
atau dengan cara elusi 2 dimensi
Ketepatan penentuan kadar akan lebih
baik karena komponen yang ditentukan
merupakan noda yang tidak bergerak

Kromatografi Lapis Tipis


Identitas komponen dijabarkan
dalam harga Rf (retardation factor)
yang dalam penentuan kualitatif
dibandingkan dengan standar
Untuk tujuan kuantitatif digunakan
KLT preparatif (dikerok lalu senyawa
diisolasi dalam pelarutnya)

Cara Penggunaan
Kromatografi Lapis Tipis
Pada cara penggunaan KLT hampir
sama dengan penggunaan
Kromatografi kertas, hanya saja
pada KLT fase diamnya
menggunakan plat gelas/ logam/
Aluminium foil sedangkan pada
kromatografi kertas menggunakan
kertas saring.

Gambar Kromatografi
Lapis Tipis

Terima Kasih Sampai Jumpa

Anda mungkin juga menyukai