Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN TUGAS GAMBAR

GENERAL ARRANGEMENT and SAFETY PLAN KM. KACONG JEBBING 02

RIJALUL RISKIL ULA


4214105018BAB I

PENDAHULUAN
Rencana umum dari sebuah kapal dapat didefinisikan sebagai perancangan di
dalam penentuan atau penandaan dari semua ruangan yang dibutuhkan, ruangan yang
dimaksud seperti ruang muat, ruang mesin dan akomodasi, dalam hal ini disebut
superstructure (bangunan atas). Disamping itu juga direncanakan penempatan
peralatan-peralatan dan letak jalan-jalan dan beberapa sistem serta perlengkapan
lainnya. Dalam pembuatan sebuah kapal meliputi beberapa pekerjaan yang secara
garis besar dibedakan menjadi dua kelompok pengerjaan yakni kelompok pertama
adalah perancangan dan pembangunan badan kapal sedangkan kelompok yang kedua
adalah perancangan dan permesinan kapal.
Pengerjaan atau pembangunan kapal yang terpenting adalah perencanaan untuk
mendapatkan sebuah kapal yang dapat bekerja dengan baik harus diawali dengan
perencanaan yang baik pula. Pengerjaan kelompok pertama meliputi perencanaan
bentuk kapal yang menyangkut kekuatan, tahanan, dan stabilitas kapal. Sedangkan
untuk perencanaan penggerak utama, sistem propulsi, sistem instalasi dan sistem
permesinan kapal merupakan tugas yang berikutnya.
Dalam perencanaan Rencana Umum terdapat beberapa hal yang perlu dijadikan
pertimbangan yaitu :
Ruang merupakan sumber pendapatan, sehingga diusahakan kamar mesin
sekecil mungkin agar didapat volume ruang muat yang lebih besar.
Pengaturan sistem yang secanggih dan seoptimal mungkin agar
mempermudah dalam pengoperasian, pemeliharaan, perbaikan, pemakaian
ruangan yang kecil dan mengefisiensi waktu pada saat kapal sedang bongkar
muat di pelabuhan.
Penentuan jumlah ABK seefisien dan seefektif mungkin dengan kinerja yang
optimal pada kapal agar kebutuhan ruangan akomodasi dan keperluan lain
dapat ditekan.
Dalam pemilihan Mesin Bongkar Muat dilakukan dengan mempertimbangkan
bahwa semakin lama kapal sandar di pelabuhan bongkar muat, maka semakin
besar biaya yang dikeluarkan untuk keperluan tambat kapal.
Pemilihan Ruang Akomodasi dan ruangan lain termasuk kamar mesin
dilakukan dengan seefisien dan seefektif mungkin dengan hasil yang optimal.
Rencana umum adalah suatu proses yang berangsurangsur disusun dan ini dari
percobaan, penelitian, dan masukan dari data-data kapal yang sudah ada
(pembanding). Informasi yang mendukung pembuatan rencana umum :
1.
Penentuan besarnya volume ruang muat, tipe dan jenis muatan yang
dimuat.
2.
Metode dari sistem bongkar muat.
3.
Volume ruangan untuk ruangan kamar mesin yang ditentukan dari tipe
mesin dan dimensi mesin.
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...................................................................................................................i
DAFTAR TABEL..........................................................................................................ii
BAB I.............................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................1
BAB II...........................................................................................................................3

LAPORAN TUGAS GAMBAR


GENERAL ARRANGEMENT and SAFETY PLAN KM. KACONG JEBBING 02

RIJALUL RISKIL ULA


4214105018BAB I

PENDAHULUAN
Rencana umum dari sebuah kapal dapat didefinisikan sebagai perancangan di
dalam penentuan atau penandaan dari semua ruangan yang dibutuhkan, ruangan yang
dimaksud seperti ruang muat, ruang mesin dan akomodasi, dalam hal ini disebut
superstructure (bangunan atas). Disamping itu juga direncanakan penempatan
peralatan-peralatan dan letak jalan-jalan dan beberapa sistem serta perlengkapan
lainnya. Dalam pembuatan sebuah kapal meliputi beberapa pekerjaan yang secara
garis besar dibedakan menjadi dua kelompok pengerjaan yakni kelompok pertama
adalah perancangan dan pembangunan badan kapal sedangkan kelompok yang kedua
adalah perancangan dan permesinan kapal.
Pengerjaan atau pembangunan kapal yang terpenting adalah perencanaan untuk
mendapatkan sebuah kapal yang dapat bekerja dengan baik harus diawali dengan
perencanaan yang baik pula. Pengerjaan kelompok pertama meliputi perencanaan
bentuk kapal yang menyangkut kekuatan, tahanan, dan stabilitas kapal. Sedangkan
untuk perencanaan penggerak utama, sistem propulsi, sistem instalasi dan sistem
permesinan kapal merupakan tugas yang berikutnya.
Dalam perencanaan Rencana Umum terdapat beberapa hal yang perlu dijadikan
pertimbangan yaitu :
Ruang merupakan sumber pendapatan, sehingga diusahakan kamar mesin
sekecil mungkin agar didapat volume ruang muat yang lebih besar.
Pengaturan sistem yang secanggih dan seoptimal mungkin agar
mempermudah dalam pengoperasian, pemeliharaan, perbaikan, pemakaian
ruangan yang kecil dan mengefisiensi waktu pada saat kapal sedang bongkar
muat di pelabuhan.
Penentuan jumlah ABK seefisien dan seefektif mungkin dengan kinerja yang
optimal pada kapal agar kebutuhan ruangan akomodasi dan keperluan lain
dapat ditekan.
Dalam pemilihan Mesin Bongkar Muat dilakukan dengan mempertimbangkan
bahwa semakin lama kapal sandar di pelabuhan bongkar muat, maka semakin
besar biaya yang dikeluarkan untuk keperluan tambat kapal.
Pemilihan Ruang Akomodasi dan ruangan lain termasuk kamar mesin
dilakukan dengan seefisien dan seefektif mungkin dengan hasil yang optimal.
Rencana umum adalah suatu proses yang berangsurangsur disusun dan ini dari
percobaan, penelitian, dan masukan dari data-data kapal yang sudah ada
(pembanding). Informasi yang mendukung pembuatan rencana umum :
1.
Penentuan besarnya volume ruang muat, tipe dan jenis muatan yang
dimuat.
2.
Metode dari sistem bongkar muat.
3.
Volume ruangan untuk ruangan kamar mesin yang ditentukan dari tipe
mesin
dan dimensi
mesin.
DATA UKURAN
UTAMA
KAPAL..............................................................................3
BAB III..........................................................................................................................4
PERHITUNGAN TAHANAN KAPAL DAN PEMILIHAN ENGINE........................4
3.1

PERHITUNGAN TAHANAN........................................................................4

3.1.1

Viscous Resistance (Rf)...........................................................................4

3.1.2

Appendages Resistance..........................................................................5

3.1.3

Wave Making Resisitance ( Rw )............................................................6

3.1.4

Model Ship Correlation Allowance (CA).................................................7

LAPORAN TUGAS GAMBAR


GENERAL ARRANGEMENT and SAFETY PLAN KM. KACONG JEBBING 02

RIJALUL RISKIL ULA


4214105018BAB I

PENDAHULUAN
Rencana umum dari sebuah kapal dapat didefinisikan sebagai perancangan di
dalam penentuan atau penandaan dari semua ruangan yang dibutuhkan, ruangan yang
dimaksud seperti ruang muat, ruang mesin dan akomodasi, dalam hal ini disebut
superstructure (bangunan atas). Disamping itu juga direncanakan penempatan
peralatan-peralatan dan letak jalan-jalan dan beberapa sistem serta perlengkapan
lainnya. Dalam pembuatan sebuah kapal meliputi beberapa pekerjaan yang secara
garis besar dibedakan menjadi dua kelompok pengerjaan yakni kelompok pertama
adalah perancangan dan pembangunan badan kapal sedangkan kelompok yang kedua
adalah perancangan dan permesinan kapal.
Pengerjaan atau pembangunan kapal yang terpenting adalah perencanaan untuk
mendapatkan sebuah kapal yang dapat bekerja dengan baik harus diawali dengan
perencanaan yang baik pula. Pengerjaan kelompok pertama meliputi perencanaan
bentuk kapal yang menyangkut kekuatan, tahanan, dan stabilitas kapal. Sedangkan
untuk perencanaan penggerak utama, sistem propulsi, sistem instalasi dan sistem
permesinan kapal merupakan tugas yang berikutnya.
Dalam perencanaan Rencana Umum terdapat beberapa hal yang perlu dijadikan
pertimbangan yaitu :
Ruang merupakan sumber pendapatan, sehingga diusahakan kamar mesin
sekecil mungkin agar didapat volume ruang muat yang lebih besar.
Pengaturan sistem yang secanggih dan seoptimal mungkin agar
mempermudah dalam pengoperasian, pemeliharaan, perbaikan, pemakaian
ruangan yang kecil dan mengefisiensi waktu pada saat kapal sedang bongkar
muat di pelabuhan.
Penentuan jumlah ABK seefisien dan seefektif mungkin dengan kinerja yang
optimal pada kapal agar kebutuhan ruangan akomodasi dan keperluan lain
dapat ditekan.
Dalam pemilihan Mesin Bongkar Muat dilakukan dengan mempertimbangkan
bahwa semakin lama kapal sandar di pelabuhan bongkar muat, maka semakin
besar biaya yang dikeluarkan untuk keperluan tambat kapal.
Pemilihan Ruang Akomodasi dan ruangan lain termasuk kamar mesin
dilakukan dengan seefisien dan seefektif mungkin dengan hasil yang optimal.
Rencana umum adalah suatu proses yang berangsurangsur disusun dan ini dari
percobaan, penelitian, dan masukan dari data-data kapal yang sudah ada
(pembanding). Informasi yang mendukung pembuatan rencana umum :
1.
Penentuan besarnya volume ruang muat, tipe dan jenis muatan yang
dimuat.
2.
Metode dari sistem bongkar muat.
3.
Volume ruangan untuk ruangan kamar mesin yang ditentukan dari tipe
mesin dan
dimensi
mesin.
3.1.5
Tahanan
Total
(Rt)...................................................................................7
3.2

PEMILIHAN MOTOR INDUK.....................................................................9

3.2.1

Thrust Horse Power (THP)......................................................................9

3.2.2

Trust Horse Power...................................................................................9

3.2.3

Delivery horse power (PD)....................................................................10

3.2.4

Shaft Horse Power (SHP)......................................................................10

3.2.5

Brake Horse Power (BHP)....................................................................10

3.2.6

Motor Induk...........................................................................................11

LAPORAN TUGAS GAMBAR


GENERAL ARRANGEMENT and SAFETY PLAN KM. KACONG JEBBING 02

RIJALUL RISKIL ULA


4214105018BAB I

PENDAHULUAN
Rencana umum dari sebuah kapal dapat didefinisikan sebagai perancangan di
dalam penentuan atau penandaan dari semua ruangan yang dibutuhkan, ruangan yang
dimaksud seperti ruang muat, ruang mesin dan akomodasi, dalam hal ini disebut
superstructure (bangunan atas). Disamping itu juga direncanakan penempatan
peralatan-peralatan dan letak jalan-jalan dan beberapa sistem serta perlengkapan
lainnya. Dalam pembuatan sebuah kapal meliputi beberapa pekerjaan yang secara
garis besar dibedakan menjadi dua kelompok pengerjaan yakni kelompok pertama
adalah perancangan dan pembangunan badan kapal sedangkan kelompok yang kedua
adalah perancangan dan permesinan kapal.
Pengerjaan atau pembangunan kapal yang terpenting adalah perencanaan untuk
mendapatkan sebuah kapal yang dapat bekerja dengan baik harus diawali dengan
perencanaan yang baik pula. Pengerjaan kelompok pertama meliputi perencanaan
bentuk kapal yang menyangkut kekuatan, tahanan, dan stabilitas kapal. Sedangkan
untuk perencanaan penggerak utama, sistem propulsi, sistem instalasi dan sistem
permesinan kapal merupakan tugas yang berikutnya.
Dalam perencanaan Rencana Umum terdapat beberapa hal yang perlu dijadikan
pertimbangan yaitu :
Ruang merupakan sumber pendapatan, sehingga diusahakan kamar mesin
sekecil mungkin agar didapat volume ruang muat yang lebih besar.
Pengaturan sistem yang secanggih dan seoptimal mungkin agar
mempermudah dalam pengoperasian, pemeliharaan, perbaikan, pemakaian
ruangan yang kecil dan mengefisiensi waktu pada saat kapal sedang bongkar
muat di pelabuhan.
Penentuan jumlah ABK seefisien dan seefektif mungkin dengan kinerja yang
optimal pada kapal agar kebutuhan ruangan akomodasi dan keperluan lain
dapat ditekan.
Dalam pemilihan Mesin Bongkar Muat dilakukan dengan mempertimbangkan
bahwa semakin lama kapal sandar di pelabuhan bongkar muat, maka semakin
besar biaya yang dikeluarkan untuk keperluan tambat kapal.
Pemilihan Ruang Akomodasi dan ruangan lain termasuk kamar mesin
dilakukan dengan seefisien dan seefektif mungkin dengan hasil yang optimal.
Rencana umum adalah suatu proses yang berangsurangsur disusun dan ini dari
percobaan, penelitian, dan masukan dari data-data kapal yang sudah ada
(pembanding). Informasi yang mendukung pembuatan rencana umum :
1.
Penentuan besarnya volume ruang muat, tipe dan jenis muatan yang
dimuat.
2.
Metode dari sistem bongkar muat.
3.
Volume ruangan untuk ruangan kamar mesin yang ditentukan dari tipe
mesin dan dimensi mesin.
BAB IV........................................................................................................................13
GROSS TONNAGE DAN CONSUMABLE..............................................................13
4.1

SUSUNAN ABK..........................................................................................13

BAB IV........................................................................................................................14
PERHITUNGAN JARAK GADING DAN SEKAT...................................................14
5.1

Jarak Gading (Frame Spacing (ao))...............................................................14

5.2

Dasar ganda (Double bottom).......................................................................14

5.3

Pembagian Sekat Kedap Air.........................................................................14

LAPORAN TUGAS GAMBAR


GENERAL ARRANGEMENT and SAFETY PLAN KM. KACONG JEBBING 02

RIJALUL RISKIL ULA


4214105018BAB I

PENDAHULUAN
Rencana umum dari sebuah kapal dapat didefinisikan sebagai perancangan di
dalam penentuan atau penandaan dari semua ruangan yang dibutuhkan, ruangan yang
dimaksud seperti ruang muat, ruang mesin dan akomodasi, dalam hal ini disebut
superstructure (bangunan atas). Disamping itu juga direncanakan penempatan
peralatan-peralatan dan letak jalan-jalan dan beberapa sistem serta perlengkapan
lainnya. Dalam pembuatan sebuah kapal meliputi beberapa pekerjaan yang secara
garis besar dibedakan menjadi dua kelompok pengerjaan yakni kelompok pertama
adalah perancangan dan pembangunan badan kapal sedangkan kelompok yang kedua
adalah perancangan dan permesinan kapal.
Pengerjaan atau pembangunan kapal yang terpenting adalah perencanaan untuk
mendapatkan sebuah kapal yang dapat bekerja dengan baik harus diawali dengan
perencanaan yang baik pula. Pengerjaan kelompok pertama meliputi perencanaan
bentuk kapal yang menyangkut kekuatan, tahanan, dan stabilitas kapal. Sedangkan
untuk perencanaan penggerak utama, sistem propulsi, sistem instalasi dan sistem
permesinan kapal merupakan tugas yang berikutnya.
Dalam perencanaan Rencana Umum terdapat beberapa hal yang perlu dijadikan
pertimbangan yaitu :
Ruang merupakan sumber pendapatan, sehingga diusahakan kamar mesin
sekecil mungkin agar didapat volume ruang muat yang lebih besar.
Pengaturan sistem yang secanggih dan seoptimal mungkin agar
mempermudah dalam pengoperasian, pemeliharaan, perbaikan, pemakaian
ruangan yang kecil dan mengefisiensi waktu pada saat kapal sedang bongkar
muat di pelabuhan.
Penentuan jumlah ABK seefisien dan seefektif mungkin dengan kinerja yang
optimal pada kapal agar kebutuhan ruangan akomodasi dan keperluan lain
dapat ditekan.
Dalam pemilihan Mesin Bongkar Muat dilakukan dengan mempertimbangkan
bahwa semakin lama kapal sandar di pelabuhan bongkar muat, maka semakin
besar biaya yang dikeluarkan untuk keperluan tambat kapal.
Pemilihan Ruang Akomodasi dan ruangan lain termasuk kamar mesin
dilakukan dengan seefisien dan seefektif mungkin dengan hasil yang optimal.
Rencana umum adalah suatu proses yang berangsurangsur disusun dan ini dari
percobaan, penelitian, dan masukan dari data-data kapal yang sudah ada
(pembanding). Informasi yang mendukung pembuatan rencana umum :
1.
Penentuan besarnya volume ruang muat, tipe dan jenis muatan yang
dimuat.
2.
Metode dari sistem bongkar muat.
3.
Volume ruangan untuk ruangan kamar mesin yang ditentukan dari tipe
mesin dan dimensi mesin.

LAPORAN TUGAS GAMBAR


GENERAL ARRANGEMENT and SAFETY PLAN KM. KACONG JEBBING 02

RIJALUL RISKIL ULA


4214105018BAB I

PENDAHULUAN
Rencana umum dari sebuah kapal dapat didefinisikan sebagai perancangan di
dalam penentuan atau penandaan dari semua ruangan yang dibutuhkan, ruangan yang
dimaksud seperti ruang muat, ruang mesin dan akomodasi, dalam hal ini disebut
superstructure (bangunan atas). Disamping itu juga direncanakan penempatan
peralatan-peralatan dan letak jalan-jalan dan beberapa sistem serta perlengkapan
lainnya. Dalam pembuatan sebuah kapal meliputi beberapa pekerjaan yang secara
garis besar dibedakan menjadi dua kelompok pengerjaan yakni kelompok pertama
adalah perancangan dan pembangunan badan kapal sedangkan kelompok yang kedua
adalah perancangan dan permesinan kapal.
Pengerjaan atau pembangunan kapal yang terpenting adalah perencanaan untuk
mendapatkan sebuah kapal yang dapat bekerja dengan baik harus diawali dengan
perencanaan yang baik pula. Pengerjaan kelompok pertama meliputi perencanaan
bentuk kapal yang menyangkut kekuatan, tahanan, dan stabilitas kapal. Sedangkan
untuk perencanaan penggerak utama, sistem propulsi, sistem instalasi dan sistem
permesinan kapal merupakan tugas yang berikutnya.
Dalam perencanaan Rencana Umum terdapat beberapa hal yang perlu dijadikan
pertimbangan yaitu :
Ruang merupakan sumber pendapatan, sehingga diusahakan kamar mesin
sekecil mungkin agar didapat volume ruang muat yang lebih besar.
Pengaturan sistem yang secanggih dan seoptimal mungkin agar
mempermudah dalam pengoperasian, pemeliharaan, perbaikan, pemakaian
ruangan yang kecil dan mengefisiensi waktu pada saat kapal sedang bongkar
muat di pelabuhan.
Penentuan jumlah ABK seefisien dan seefektif mungkin dengan kinerja yang
optimal pada kapal agar kebutuhan ruangan akomodasi dan keperluan lain
dapat ditekan.
Dalam pemilihan Mesin Bongkar Muat dilakukan dengan mempertimbangkan
bahwa semakin lama kapal sandar di pelabuhan bongkar muat, maka semakin
besar biaya yang dikeluarkan untuk keperluan tambat kapal.
Pemilihan Ruang Akomodasi dan ruangan lain termasuk kamar mesin
dilakukan dengan seefisien dan seefektif mungkin dengan hasil yang optimal.
Rencana umum adalah suatu proses yang berangsurangsur disusun dan ini dari
percobaan, penelitian, dan masukan dari data-data kapal yang sudah ada
(pembanding). Informasi yang mendukung pembuatan rencana umum :
1.
Penentuan besarnya volume ruang muat, tipe dan jenis muatan yang
dimuat.
2.
Metode dari sistem bongkar muat.
3.
Volume ruangan untuk ruangan kamar mesin yang ditentukan dari tipe
mesin dan dimensi DAFTAR
mesin.
TABEL
Tabel 3.2.1 Approximate i + k2 values..........................................................................6
Tabel 5.3.1 Jumlah watertight transvers bulkheads.....................................................15

Anda mungkin juga menyukai