Anda di halaman 1dari 2

Bab I

Pendahuluan
I. Latar belakang
Kesehatan merupakan hal yang sangat penting untuk dimiliki. Kesehatan adalah keadaan
sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang
untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Kesehatan dipengaruhi oleh berbagai
macam faktor, baik endogen yang berkaitan dengan diri sendiri maupun eksogen yang berasal
dari luar. Faktor endogen misalnya seperti pola hidup sehat dan bersih, daya tahan tubuh,
genetik, dan lain sebagainya, kemudian faktor eksogen seperti asupan nutrisi, ketersediaan
sarana dan prasarana air bersih, tempat tinggal yang layak sesuai rumah sehat, kebersihan
lingkungan, dan lain sebagainya.
Sedangkan menurut Blum, kondisi sehat dipengaruhi oleh faktor perilaku atau gaya hidup
(life style) sebesar 30 %, faktor lingkungan (sosial, ekonomi, politik, budaya) sebesar 45 %,
faktor pelayanan kesehatan (jenis cakupan dan kualitasnya) sebesar 20% dan faktor genetik
(keturunan) sebesar 5 %. Keempat faktor tersebut saling berinteraksi yang mempengaruhi
kesehatan perorangan dan derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, perlu dilakukan
intervesi jika terdapat ketidakseimbangan dari ke empat faktor tersebut, misalnya jika timbul
suatu keadaan atau penyakit yang tidak biasa di suatu wilayah, diperlukan penyelidikan
epidemiologi yang dilakukan oleh puskesmas di wilayah kerjanya.
Dari hal tersebut, puskesmas mempunyai peran penting dan sebagai garda terdepan untuk
menenerima, mengenali, dan melakukan penyelidikan terhadap suatu kasus yang tidak
seharusnya terjadi atau dapat dicegah. Seperti yang dilakukan oleh puskesmas Krui, dimana
terjadi kasus hepatitis A, scabies, demam berdarah, dan sebagainya di pondok al-falah pada
tahun 2012.
Sehingga dilakukan suatu usaha untuk mengatasi masalah tersebut dalam bentuk mini
project, diharapkan dengan adanya intervensi dari puskesmas krui dengan mengoptimalkan
semua sumber daya yang dimiliki oleh pondok pesantren al-falah masalah-masalah yang
tersebut berangsur-angsur akan terselesaikan. Intervensinya dalam bentuk pemanfaatan lahan
untuk ditanami sayur-sayuran, tanaman Toga, pengaturan jadwal untuk membersihkan tempar
tidur, kamar mandi, pengaturan system pembuangan air limbah, dan pemanfaatan serta
perawatan sarana air bersih.

Anda mungkin juga menyukai