yang
ada
landasan
yang
berfungsi
sebagai
bahan
dasar
dan
BAB II
KEGIATAN PROBINMAMA TEUB
PK2 TEUB
KRIDA TEUB
Pendataan
Pendampingan
Wajib Lapor
Pasal 7
BAB III
PENYELENGGARA PROBINMABA TEUB
pengawasan
PROBINMABA
TEUB
diselenggarakan
oleh
Panitia
tindakan
kekerasan
fisik
dan
menggunakan
kata
yang
BAB IV
PANITIA PELAKSANA PROBINMABA TEUB
Pasal 12
Steering Committe (SC) minimal terdiri dari 1 perwakilan tiga angkatan termuda
dan terdiri dari 1 koordinator SC. Mekanisme pemilihan koordinator SC
ditentukan oleh musyawarah mufakat internal SC dengan syarat koordinator SC
adalah anggota aktif HME FTUB.
Panpel
PROBINMABA
TEUB
adalah
menerjemahkan
konsep
BAB V
PANITIA PENGAWAS PROBINMABA TEUB
Pasal 17
Panwas PROBINMABA TEUB adalah Pengurus HME FTUB dengan Departemen
Internal EME sebagai koordinator.
Pasal 18
Wewenang dari Panwas PROBINMABA TEUB adalah melakukan pengawasan dan
evaluasi baik konsep maupun kesiapan panitia terhadap pelaksanaan kegiatan
PROBINMABA TEUB
Pasal 19
Hak Panwas PROBINMABA TEUB:
1. Meminta
penjelasan
dari
Panpel
PROBINMABA
TEUB
terkait
dengan
BAB VI
PESERTA PROBINMABA TEUB
Pasal 21
Peserta PROBINMABA TEUB adalah Mahasiswa baru Jurusan Teknik Elektro UB
yang diterima melalui jalur yang ditetapkan oleh Universitas Brawijaya kecuali
mahasiswa SAP
Pasal 22
1. Peserta PROBINMABA TEUB mempunyai hak dan kewajiban yang harus
dihormati semua pihak
2. Hak dan kewajiban peserta diatur dalam ketentuan tersendiri oleh panitia
PROBINMABA TEUB dengan berlandaskan UU PROBINMABA TEUB
Pasal 23
Mekanisme bagi peserta PROBINMABA TEUB yang menderita sakit atau ijin untuk
tidak mengikuti kegiatan diatur tersendiri dalam peraturan panitia PROBINMABA
TEUB
BAB VII
SANKSI
Pasal 24
Peserta dan Panitia Pelaksana kegiatan PROBINMABA TEUB yang tidak mematuhi
ketentuan yang telah diatur dalam undang-undang ini dan peraturan lain tentang
kegiatan PROBINMABA TEUB yang sah berdasarkan ketentuan hukum dan atau
segala penyimpangan dari rencana kegiatan ataupun proposal yang telah
disetujui akan dikenakan sanksi berupa sanksi administratif, akademik, maupun
BAB IX
PENUTUP
Pasal 25
Ketentuan-ketentuan yang belum diatur dalam undang-undang ini akan diatur
tersendiri, sepanjang esensinya tidak menyimpang dari undang-undang ini.
Pasal 26
Ketentuan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan disesuaikan apabila
terdapat ketidaksesuaian dengan peraturan-peraturan di atasnya serta untuk
dilaksanakan sebaik-baiknya.