Anda di halaman 1dari 23

HAK-HAK DAN KEWAJIBAN

DASAR/ASASI MANUSIA
DALAM PANCASILA
Oleh:
MAHIFAL, SH., MH.
Buku Pegangan:
PANCASILA dan UUD 1945 dalam Paradigma Reformasi
Oleh: H. Subandi Al Marsudi, SH., MH.

ISTILAH DAN PENGERTIAN HAK-HAK


ASASI MANUSIA
Perancis:

Droit de Ihome = hak manusia

Inggris:

Human right = hak-hak kemanusiaan/hak-hak asasi

manusia

Belanda:

Mensen rechten = hak-hak kemanusiaan/hak-hak asasi


manusia

ISTILAH DAN PENGERTIAN HAK-HAK


ASASI MANUSIA (lanjutan)
Darji Darmodiharjo:

Hak-hak asasi manusia adalah hak-hak dasar atau hak-hak pokok yang
dibawa manusia sejak lahir sebagai anugerah Tuhan YME

Hak-hak asasi ini menjadi dasar daripada hak-hak dan kewajibankewajiban yang lainnya

Padmo Wahjono:

Hak-hak asasi adalah hak yang memungkinkan orang hidup berdasarkan


suatu harkat dan martabat tertentu (beradab)

Ketetapan MPR-RI No.XVII/MPR/1998 tentang HAM (lampiran naskah

HAK pada Angka I huruf D butir 1):

Hak asasi manusia adalah hak sebagai anugerah Tuhan YME yang melekat
pada diri manusia bersifat kodrati, universal dan abadi, berkaitan dengan
harkat dan martabat manusia

UU No.39/1999 tentang HAM (pasal 1 angka 1):

Hak asasi manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat
dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan YME dan merupakan
anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh
Negara, hukum, Pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta
perlindungan harkat dan martabat manusia

PERBEDAAN ATAS MACAM DAN


JENIS HAK-HAK ASASI
Pengertian HAM dibedakan dari segi subyeknya:

Hak-hak asasi individu (Sri Soemantri : hak-hak asasi


manusia klasik/de klassieke grondrechten)

Adalah hak-hak asasi manusia yang timbul dari eksistensi manusia.


Hak-hak ini antara lain seperti hak untuk berapat dan berkumpul,
menyatakan pendapat secara lisan maupun tulisan, dan hak untuk
menganut agama tertentu

Hak-hak asasi kolektif atau sosial (Sri Soemantri : hak-hak


asasi manusia sosial/de sociale grondrechten)

Adalah hak-hak yang berhubungan dengan kebutuhan manusia, baik


yang bersifat lahiriah maupun rohaniah. Hak ini terkait dengan hak
manusia/warga negara untuk hidup bahagia dalam masyarakat dan
negara

PERBEDAAN ATAS MACAM DAN


JENIS HAK-HAK ASASI (lanjutan)

Pengertian HAM dibedakan dari segi obyek dan kepentingannya /


penggolongan HAM berdasarkan jenisnya:

Hak-hak asasi pribadi atau personal rights seperti kebebasan menyatakan pendapat,
kebebasan memeluk agama, kebebasan bergerak dan sebagainya

Hak-hak asasi ekonomi atau property rights seperti hak untuk memiliki sesuatu,
membeli dan menjual serta memanfaatkannya

Hak-hak asasi untuk mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan
pemerintahan atau yang biasa disebut rights of legal equality

Hak-hak asasi politik atau political rights, yaitu hak untuk ikut serta dalam
pemerintahan, seperti hak pilih (memilih dan dipilih dalam pemilihan umum), hak
mendirikan partai politik, organisasi kemasyarakatan dan sebagainya

Hak-hak asasi sosial dan kebudayaan atau social and culture rights, seperti hak untuk
memilih pendidikan dan mengembangkan kebudayaan and sebagainya

Hak-hak asasi untuk mendapatkan perlakuan tata cara peradilan dan perlindungan
atau procedural rights, seperti hak untuk mendapatkan perlindungan dalam hal
terjadi penangkapan, penggeladahan, penahanan, peradilan dan sebagainya

Hak-hak asasi untuk membangun atau rights to develop, yaitu hak-hak asasi bagi
suatu negara/komunitas untuk membangun negaranya tanpa campur tangan negara
asing

PERBEDAAN ATAS MACAM DAN


JENIS HAK-HAK ASASI (lanjutan)

Hubungan antara Negara Demokrasi, Negara Hukum dan Hak-hak Asasi Manusia:
Negara demokrasi mengakui hak asasi

Negara demokrasi menampilkan sosok Negara Hukum

Negara hukum (Rechtsstaat) umumnya dirumuskan sebagai Negara Hukum Demokrasi


Pasal 1 ayat (3) UUD 1945 :
Negara Indonesia adalah negara hukum

Setiap negara demokrasi memberikan kebebasan dalam penyaluran aspirasi rakyat

Hak fundamental berdasarkan konstitusi


Di dalam UUD 1945 dirinci dalam:
Hak dan kewajiban warga negara
Hak dan kewajiban penduduk
Hak dan kewajiban penyelenggara negara

Kemerdekaan berserikat,
Kemerdekaan berkumpul,
Kemerdekaan mengeluarkan pikiran dengan lisan, tulisan dan sebagainya diatur dengan
undang-undang

Setiap negara demokrasi menggariskan tata cara menggerakkan negara yang


demokratis sifatnya

Setiap pengertian HAM yang dibedakan dari segi obyek dan kepentingannya /
penggolongan HAM berdasarkan jenisnya dihormati dan diakui oleh Negara Demokrasi
dan Negara Hukum, sehingga jika sebuah negara menganut faham negara demokrasi
dan atau negara hukum, maka negara tersebut pasti akan menghormati dan
menjunjung tinggi hak-hak asasi manusia (HAM)

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN


HAK-HAK ASASI MANUSIA
HAM di belahan dunia Barat

Inggris memberikan corak HAM di belahan dunia Barat


dan mewarnai perkembangan HAM sampai ke Amerika
Serikat

Inggris melahirkan sosok HAM bernama John Locke

HAM di belahan dunia Timur

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN


HAK-HAK ASASI MANUSIA (lanjutan)

Sejarah Perkembangan HAM di Inggris (Eropa Barat):

1199-1216 memerintah raja John Lackland yang dikenal sangat sewenangwenang

Muncul pertentangan akibat gaya kepemimpinan raja, sehingga melahirkan


PIAGAM MAGNA CHARTA (1215) yang mencerminkan kemenangan kaum
bangsawan atas raja

Piagam MAGNA CHARTA (1215) memuat

Raja tidak boleh bertindak sewenang-wenang

Tindakan raja dalam hal-hal tertentu harus mendapat persetujuan para bangsawan

Magna Charta menjadi benih lahirnya peradilan menurut hukum : due process
of law and fair trial.

Sengketa kaum bangsawan asli Inggris diselesaikan menurut Hukum Adat dikenal
sebagai Common Law

The Great Charter of Liberties (1297)

Petition of rights (1628)

Habeas Corpus Act (1697)

Tahun 1689, terjadi revolusi besar THE GLORIUS REVOLUTION, melahirkan Bill of
Rights dan menyebabkan kerajaan Inggris beralih ke arah pemerintahan parlementer

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN


HAK-HAK ASASI MANUSIA (lanjutan)

Pengaruh INGGRIS terhadap AMERIKA SERIKAT (USA)

Setelah terjadi REVOLUSI INGGRIS (1689)

Tanggal 4 Juli 1776 di USA lahir Declaration of Independence, berkat pengaruh ahli
pikir kenegeraan terkemuka Inggris, JOHN LOCKE tentang

Hak untuk hidup (life rights)

Hak kemerdekaan (liberty rights)

Hak milik (property rights)

Pengaruh INGGRIS terhadap PERANCIS

Setelah terjadi REVOLUSI INGGRIS (1689)

Tanggal 17 Juli 1789 di Perancis lahir Assemble Nationale (Dewan Nasional) sebagai
perwakilan rakyat Perancis yang mengubah struktur Perancis dari Feodalistis
menjadi Demokratis
Tanggal 27 Agustus 1789 di Perancis lahir Declaration des Droits delHomme et du
Citoyen (Pernyataan hak-hak manusia dan warga negara, sebagai pengaruh pemikiran
Rousseau dan menjadi dasar pemikiran aliran Liberalisme abad 19 di Eropa

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN


HAK-HAK ASASI MANUSIA (lanjutan)
Declaration des Droits delHomme et du Citoyen :

Pasal 1 :

Manusia dilahirkan bebas dan mempunyai hak yang sama.


Perbedaan dalam masyarakat hanya didasarkan atas
kepentingan umum

Pasal 2 :

hak-hak ini ialah kemerdekaan, milik, keamanan, dan


menentang terhadap penindasan

Pasal 3 :

Rakyat adalah sumber dari segala kedaulatan

Pasal 4 :

Yang dimaksudkan dengan kemerdekaan ialah boleh bertindak


sesukanya asal jangan merugikan orang lain

Pasal 17 :

Hak atas milik adalah suci dan tidak boleh dilanggar

Tujuan Revolusi Perancis dikumpulkan dalam semboyannya:

Kemerdekaan (Liberte)

Kesamarataan (Egalite)

Persaudaraan (Fraternite)

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN


HAK-HAK ASASI MANUSIA (lanjutan)
Tahun 1941, USA di bawah Presiden Franklin Delano Rosevelt,

menyatakan 4 (empat) hal di muka kongresnya (The Four


Freedoms):

Kebebasan untuk berbicara dan menyatakan pendapat (freedom of


speech)

Kebebasan beragama (freedom of religion)

Kebebasan dari ketakutan (freedom from fear)

Kebebasan dari kekurangan/kemelaratan (freedom from want)

Tahun 1946, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) membentuk

Komisi Hak-Hak Asasi Manusia

Sidang PBB 10 Desember 1948 menghasilkan deklarasi yang diterima


secara bulat oleh seluruh anggota PBB

Nama Deklarasi PBB : Universal Declaration of Human Rights


(Pernyataan sedunia tentang Hak-hak Asasi Manusia (HAM))

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN


HAK-HAK ASASI MANUSIA (lanjutan)
Sejarah Perkembangan HAM di Indonesia

Kerajaan Sriwijaya (Abad VII Abad IX) = Kerajaan MARITIM

Terpelihara dan terbinanya kehidupan spiritual, ekonomi, dan politik

Perlindungan terhadap nelayan dari perompak

Pengembangan bidang politik (hubungan internasional dengan Cina dan Nalanda


India)

Kerajaan Majapahit (Abad XII Abad XVI) = Kerajaan MARITIM

Keagamaan:

Kerukunan antar pemeluk agama yang berlainan

Kebudayaan/kesusateraan:

Tulisan Empu Prapanca tentang Negara Kertagama

Tulisan Empu Tantular tentang Sutasoma yang berisi tentang Bhineka Tunggal Ika

Hubungan Internasional:

Persahabatan dengan negara-negara tetangga, seperti Burma, Kamboja, dll dengan


semboyan Mitreka Satata

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN


HAK-HAK ASASI MANUSIA (lanjutan)

Sejarah Perkembangan HAM di Indonesia

Munculnya Penjajah Asing

Portugis, Spanyol, Belanda, Inggris dan Jepang


Kehidupan bangsa Indonesia mulai mengalami penindasan dan penderitaan
sebagai bangsa terjajah

Perlawanan-perlawanan Fisik di Tanah Air

Sultan Agung (Mataram 1645)

Sultan Agung Tirtayasa dan Kiai Tapa (Banten sekitar 1650)

Sultan Hasanudin (Makasar 1660)

Untung Suropati dan Trunojoyo (Jawa Timur 1670)

Ibn. Iskandar (Minangkabau 1680) dan Imam Bonjol (Minaukabau 1822-1830)

Badaruddin (Palembang sekitar 1817)

Jelantik (Bali 1850)

Pangeran Antasari (Kalimantan 1870)

Anak Agung Made (Lombok sekitar 1895)

Iskandar Muda (Aceh 1635) serta Teuku Umar, Teuku Cik di Tiro dan Cut Nya
Din (Aceh 1873 1904)
SiSingamangaraja (Batak 1900)

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN


HAK-HAK ASASI MANUSIA (lanjutan)

Sejarah Perkembangan HAM di Indonesia

Munculnya Pergerakan-Pergerakan Perlawanan Non Fisik

Pendidikan dan Sosial dipelopori Budi Utomo (20 Mei 1908 = Awal
Kebangkitan Nasional)
H.O.S. Tjokroaminoto (Pendiri Syarekat Islam 1911)
Douwes Dekker, Soewardi Soerjaningrat (Ki Hadjar Dewantoro) dan Tjipto
Mangunkusumo (Pendiri dan Tokoh Indische Partij 1912)
Tanggal 28 Oktober 1928 (Sumpah Pemuda) dipelopori Muh.Yamin,
Kuntjoro Purbopranoto, Wongsonegoro, dll:
Satu Tanah Air
Satu Bangsa
Satu Bahasa

Tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia memproklamasikan diri menjadi bangsa


yang merdeka, bersatu dan berdaulat

Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia.


Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain
diselenggarakan dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkatsingkatnya.
Jakarta 17 Agustus 1945, Atas nama bangsa Indonesia, Soekarno-Hatta.

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN


HAK-HAK ASASI MANUSIA (lanjutan)
Sejarah Perkembangan HAM di Indonesia Pasca Kemerdekaan

INDONESIA

Tanggal 18 Agustus 1945 disahkannya UUD Republik Indonesia


(UUD 1945)

Terwujudnya perangkat hukum negara


Terwujudnya perangkat hukum sebagai jaminan hak-hak asasi
dasar/asasi manusia Indonesia dan kewajiban-kewajiban yang bersifat
dasar/asasi
Pembukaan UUD 1945 memuat hak-hak asasi yang bersifat umum (Hak
Bangsa) dan tidak bersifat individu

UUD 1945:

Alinea Pembukaan UUD 1945


bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa

Batang Tubuh
Pasal 27 ayat (1) dan (2), Pasal 28, Pasal 29 ayat (1), Pasal 30 ayat (1),
Pasal 31 dan Pasal 34

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN


HAK-HAK ASASI MANUSIA (lanjutan)
Sejarah Perkembangan HAM di Indonesia Pasca Kemerdekaan

INDONESIA

Pergantian Konstitusi Negara Indonesia

Konstitusi RIS (1949)

UUDS (1950)

Dirancang oleh Soepomo dengan mencontoh Piagam PBB tentang HAM yang
berisikan 30 pasal (The Universal Declaration of Human Rights 1948)

Konferensi Asia Afrika (KAA 1955)

Dasasila Bandung

Dekrit Presiden RI tanggal 5 Juli 1959 dalam Kepres RI No.50/1959, LNRI


No.75/1959

Pemberlakuan kembali UUD 1945 dan UUDS 1950 tidak berlaku lagi

Pasal pertama memuat pengakuan terhadap hak-hak asasi manusia

Hak-hak asasi yang berlaku ialah yang terdapat dalam UUD 1945

Tahun 1959 1965 terjadi penyimpangan terhadap Pancasila dan UUD


1945 oleh ORDE LAMA

Adanya paham NASAKOM

Munculnya pemberontakan G-30 S/PKI

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN


HAK-HAK ASASI MANUSIA (lanjutan)

Sejarah Perkembangan HAM di Indonesia Pasca Kemerdekaan INDONESIA

ORDE BARU sebagai Koreksi total terhadap ORDE LAMA

Paham HAM dituangkan dalam beberapa Undang-Undang

UU No.14/1970 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman

UU No.8/1981 tentang KUHAP

UU No.5/1986 tentang Peradilan Administrasi Negara

UU No.2/1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional

UU No.7/1989 tentang Peradilan Agama

Pembentukan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (KOMNASHAM) melalui Keppres RI


No.50/1993 tanggal 7 Juni 1993
Tujuan KOMNASHAM:

Membantu pengembangan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan HAM sesuai dengan
Pancasila dan UUD 1945

Meningkatkan perlindungan HAM guna mendukung terwujudnya pembangunan nasional

Kegiatan KOMNASHAM:

Menyebarluaskan wawasan nasional dan internasional mengenai HAM

Mengkaji instrumen PBB tentang HAM

Memantau dan menyelidiki pelaksanaan HAM

Mengadakan kerjasama regional dan internasional dalam rangka memajukan dan


melindungi HAM

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN


HAK-HAK ASASI MANUSIA (lanjutan)
Sejarah Perkembangan HAM di Indonesia Pasca

Kemerdekaan INDONESIA

ORDE REFORMASI

Undang-Undang No.9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan


Menyampaikan Pendapat di Muka Umum
Disahkan tanggal 26 Oktober 1998
Dimuat dalam LNRI No.181 Tahun 1998

Ketetapan MPR-RI No.XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi


Manusia
Undang-Undang No.39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi
Manusia
Disahkan tanggal 23 September 1999
Dimuat dalam LNRI No.165 Tahun 1999

PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA


DALAM NEGARA PANCASILA
HAM dalam Negara Pancasila

HAM dipandang penting dengan menempatkan manusia sesuai dengan


Kodrat, Harkat dan Martabatnya

Kodrat Manusia
Keseluruhan sifat-sifat asli, kemampuan-kemampuan atau bakat-bakat
alami, kekuasaan, bekal dan disposisi yang melekat pada
keberadaan/eksistensi manusia baik sebagai makhluk pribadi maupun
sebagai makhluk sosial ciptaan Tuhan YME

Harkat Manusia
Nilai manusia sebagai makhluk Tuhan yang memiliki kemampuankemampuan cipta, rasa dan karsa, kebebasan, hak-hak serta kewajibankewajiban asasi

Martabat Manusia
Kedudukan luhur manusia sebagai makhluk Tuhan lainnya di dunia, karena
manusia adalah makhluk yang berakal budi, sehingga manusia mempunyai
martabat tinggi

Derajat Manusia
Kodrat tingkat kedudukan atau martabat manusia sebagai ciptaan Tuhan
yang memiliki bakat, kodrat, kebebasan, hak-hak dan kewajibankewajiban asasi

PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA


DALAM NEGARA PANCASILA (lanjutan)
Ketetapan MPR-RI No.XVII/MPR/1998 sangat penting dan

strategis:

Mengandung Amanat Penugasan kepada:

Lembaga-lembaga Tinggi Negara dan seluruh Aparatur Pemerintah


Untuk menghormati, menegakkan dan menyebarluaskan
pemahaman mengenai HAM kepada seluruh masyarakat

Presiden RI and DPR-RI


Untuk meratifikasi berbagai instrumen PBB tentang HAM,
sepanjang tidak bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945

KOMNASHAM yang ditetapkan dengan Undang-Undang


Untuk melaksanakan penyuluhan, pengkajian, pemantauan,
penelitian dan mediasi tentang HAM

Memuat susunan sistematika naskah HAM

Pandangan dan Sikap Bangsa Indonesia terhadap Hak Asasi Manusia

Piagam Hak Asasi Manusia

PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA


DALAM NEGARA PANCASILA (lanjutan)
Susunan Sistematika Naskah Hak Asasi Manusia
Pandangan dan Sikap Bangsa Indonesia terhadap Hak Asasi Manusia
Pendahuluan
Landasan
Sejarah, Pendekatan dan Substansi
Pemahaman HAM bagi Bangsa Indonesia
Piagam Hak Asasi Manusia
Pembukaan, terdiri atas 7 alinea
Batang Tubuh, terdiri atas 10 bab dan 44 pasal

Bab I
Bab II
Bab III
Bab IV
Bab V
Bab VI
Bab VII
Bab VIII
Bab IX
Bab X

: Hak Untuk Hidup


: Hak Berkeluarga dan Melanjutkan Keturunan
: Hak Mengembangkan Diri
: Hak Keadilan
: Hak Kemerdekaan
: Hak Atas Kebebasan Informasi
: Hak Keamanan
: Hak Kesejahteraan
: Kewajiban
: Perlindungan dan Pemajuan

(Pasal 1)
(Pasal 2)
(Pasal 3 s/d 6)
(Pasal 7 s/d 12)
(Pasal 13 s/d 19)
(Pasal 20 s/d 21)
(Pasal 22 s/d 26)
(Pasal 27 s/d 33)
(Pasal 34 s/d 36)
(Pasal 37 s/d 44)

PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA


DALAM NEGARA PANCASILA (lanjutan)

Undang-Undang No.39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia

Terdiri dari 11 bab dan terperinci dalam 106 pasal

Bab I

: Ketentuan Umum

(Pasal 1)

Bab II

: Asas-asas Dasar

(Pasal 2 s/d 8)

Bab III

: HAM dan Kebebasan Dasar Manusia

(Pasal 9 s/d 66)

Bab IV

: Kewajiban Dasar Manusia

(Pasal 67 s/d 70)

Bab V

: Kewajiban dan Tanggung Jawab Pemerintah

(Pasal 71 s/d 72)

Bab VI

: Pembatasan dan Larangan

(Pasal 73 s/d 74)

Bab VII

: Komisi Nasional HAM

(Pasal 75 s/d 99)

Bab VIII

: Partisipasi Masyarakat

(Pasal 100 s/d 103)

Bab IX

: Pengadilan HAM

(Pasal 104)

Bab X

: Ketentuan Peralihan

(Pasal 105)

Bab XI

: Ketentuan Penutup

(Pasal 106)

Perubahan Kedua UUD-RI Tahun 1945, tanggal 18 Agustus 2000

Mencantumkan ketentuan HAM dalam Bab XA

Judul : Hak Asasi Manusia

Pasal 28A s/d 28J

Selamat Siang .

Anda mungkin juga menyukai