Anda di halaman 1dari 32

ASUHAN

KEPERAWATAN PASIEN
DENGAN HALUSINASI

By: ISMAILINAR

PENGERTIAN
Halusinasi adalah gangguan persepsi panca
indera tanpa adanya rangsangan dari luar
yang dapat meliputi semua sistem
penginderaan dimana terjadi pada saat
kesadaran individu itu penuh / baik (Stuart &
Sundenn, 1998).
Halusinasi adalah persepsi tanpa adanya
rangsangan apapun pada panca indera
seorang pasien yang terjadi dalam keadaan
sadar/terbangun. (Maramis, hal 119)

Jenis Halusinasi

Halusinasi pendengaran (70%)


Halusinasi penglihatan (20%)
Halusinasi penghidu
Halusinasi pengecapan
Halusinasi perabaan
10%
Halusinasi kinestetik
Halusinasi cenestetik


JenisHalusinasi

Karakteristik

Pendengaran

Mendengar suara suara atau kebisingan, paling sering suara orang. Suara berbentu
kebisingan yang kurang jelas sampai kata-kata yang jelas berbicara tentang klien, sampai
ke percakapan lengkap antara dua orang atau lebih tentang orang yang mengalami
halusinasi. Pikiran yang terdengar di mana klien mendengar perkataan bahwa pasien
disuruh untuk melakukan sesuatu kadang-kadang sapat membahayakan.

Penglihatan

Stimulus visual dalam bentuk kilatan cahaya, gambar geometris, gambar karton,
bayangan yang rumit atau kompleks. Bayangan bisa menyenangkan atau menakutkan
seperti melihat monster.

Penghidu

Membaui bau-bauan tertentu seperti bau darah, urin, atau feses, umumnya bau-bauan
yang tidak menyenangkan. Halusinasi penghidu sering akibat stroke, tumor, kejang atau
demensia.

Pengecapan

Merasa mengecap rasa seperti rasa darah, urin atau feses

Perabaan

Mengalami nyeri atau ketidaknyamanan tanpa stimulus yang jelas. Rasa tersetrum listrik
yang datang dari tanah, benda mati, atau orang lain.

Cenesthetic

Merasakan fungsi tubuh seperti aliran darah di vena atau arteri, pencernaan makanan,
atau pembentukan urin.

Kinesthetic

Merasakan pergerakan sementara berdiri tanpa bergerak

PROSES TERJADINYA
HALUSINASI

Halusinasi berkembang melalui empat fase yaitu :


1. Fase Pertama
Klien mengalami stress, cemas, perasaan perpisahan, kesepian yang
memuncak dan tidak dapat diselesaikan. Klien mulai melamun dan
memikirkan hal-hal yang menyenangkan, cara ini hanya menolong
sementara.
2. Fase Kedua
Kecemasan meningkat, melamun dan berfikir sendiri jadi dominan.
Mulai dirasakan ada bisikan yang tidak jelas. Klien tidak ingin orang
lain tahu, dan ia tetap dapat mengontrolnya.
3. Fase Ketiga
Bisikan, suara, isi halusinasi semakin menonjol, menguasai dan
mengontrol klien. Klien menjadi terbiasa dan tidak berdaya terhadap
halusinasinya.
4. Fase Keempat.
Halusinasinya berubah menjadi mengancam, memerintah dan
memarahi klien. Klien menjadi takut, tidak berdaya, hilang kontrol dan
tidak dapat berhubungan secara nyata dengan orang lain dilingkungan.

Tanda dan Gejala


Berbicara sendiri
Pembicaraan kacau, kadang tidak masuk
akal
Tertawa sendiri tanpa sebab
Ketakutan
Ekspresi wajah tegang
Tidak mau mengurus diri
Sikap curiga dan bermusuhan
Menarik diri dan menghindari orang lain

RENTANGRESPONNEUROBIOLOGI

ResponAdaptif

Pikiran logis
Persepsiakurat
Emosi konsisten dengan
pengalaman
Perilaku sesuai
Berhubungan sosial

Distorsi pikiran
Ilusi
Reaksi emosi berlebihan atau
kurang
Perilaku aneh/tidak biasa
Menarik diri

ResponMaladaptif

Gangguan pikir / delusi


Halusinasi
Sulit berespon emosi
Perilaku disorganisasi
Isolasi sosial

Mekanisme Koping:
Regresi
Proyeksi
Menarik diri
Keluarga mengingkari

Proses Keperawatan
Halusinasi
Pengkajian

Implementasi/
evaluasi

Dx Keperawatan

Perencanaan

Isi halusinasi:
Mendengar atau melihat apa?
Suaranya berkata apa?

Pengkajian

Waktu terjadinya halusinasi:


Kapan halusinasi terjadi?

Frekuensi halusinasi:
Seberapa sering halusinasi muncul?
Berapa kali dalam sehari?

Situasi pencetus:
Dalam situasi seperti apa halusinasi muncul?

Respon thd halusinasi:


Bgm perasaan pasien kalau ada halusinasi?
Apa yg dilakukan jika halusinasi muncul?

DIAGNOSA
KEPERAWATAN

Perubahan sensori
persepsi: halusinasi

TUJUAN TINDAKAN
KEPERAWATAN
Untuk pasien:
Pasien mengenali halusinasinya
Pasien dapat mengontrol halusinasi
Pasien mengikuti program
pengobatan secara optimal
Untuk keluarga:
Keluarga dapat merawat di rumah
dan menjadi sistem pendukung yg
efektif

TINDAKAN
KEPERAWATAN
Bina hubungan saling percaya
Bantu pasien mengenali
halusinasi
Latih klien mengendalikan
halusinasi.
Fasilitasi klien menggunakan
obat

Membina Hubungan saling


Percaya
Mengucap salam
Berkenalan dg klien
Buat kontrak asuhan
yang jelas
Dengarkan ungkapan
klien dg empati
Mendengar keluhan
Tdk membantah atau
menyokong
Segera menolong jika
pasien membutuhkan
perawat

Bantu mengenal
halusinasi
Jika klien tdk sedang
mengalami halusinasi:
Diskusikan isi, waktu, frekuensi
Diskusikan hal yg menimbulkan
atau tdk menimbulkan halusinasi

Diskusikan apa yg dilakukan


jika halusinasi timbul
Diskusikan dampak jika klien
menikmati halusinasi
Diskusikan perasaan klien
saat mengalami halusinasi

Melatih klien mengontrol


halusinasi
Identifikasi cara yg dilakukan klien
untuk mengendalikan halusinasi
Diskusikan cara yg digunakan, bila
adaptif berikan pujian
Diskusikan cara mengendalikan
halusinasi

Menghardik halusinasi
Berbincang dg orang lain
Mengatur jadwal aktivitas
Menggunakan obat secara teratur

Menghardik halusinasi
Dilakukan saat
sedang mengalami
halusinasi.
Katakan pada diri
Saya tak mau
dengar/ lihat kamu
Untuk meningkatkan
kendali diri; tidak
mengikuti isi
halusinasi

Tindakan:
Jelaskan cara menghardik
Memperagakan cara
menghardik
Meminta pasien
memperagakan ulang
Memantau penerapan cara
ini

Berbincang dg orang
lain
Dilakukan menjelang
halusinasi muncul
(tanda-tanda awal
halusinasi)
Berbicara dg org lain
memaparkan pada
stimulus eksternal.
Menurunkan fokus
perhatian pada
stimulus internal
(halusinasi)

Mengatur jadwal
aktivitas
Halusinasi terjadi
karena banyak
waktu luang.
Mengatur jadwal
aktivitas;
meminimalisasi
waktu luang
Membuat jadwal
harian, menepati
jadwal.

Tindakan:
Jelaskan pentingnya aktivitas
teratur
Diskusikan aktivitas yang biasa
dilakukan
Melatih pasien melakukan
aktivitas
Menyusun jadwal aktivitas
Memantau pelaksanaan aktivitas

Melatih pasien menggunakan


obat secara teratur
Jelaskan pentingnya
penggunaan obat.
Jelaskan akibat bila tdk
menggunakan obat sesuai
program
Jeaskan akibat putus obat
Jelaskan cara mendapatkan
obat
Jelaskan cara menggunakan
obat

Penkes Keluarga untuk


Merawat Klien Halusinasi
Buat kontrak
Jelaskan:
Apa halusinasi?
Tanda dan gejala
halusinasi
Proses terjadinya
Cara memutus halusinasi
Obat utk klien
Cara merawat di rumah
Waktu kontrol

Psikofarmakoterapi

Anti psikotik:
Chlorpromazine (Promactile, Largactile)
Haloperidol (Haldol, Serenace, Lodomer)
Stelazine
Clozapine (Clozaril)
Risperidone (Risperdal)
Anti parkinson:
Trihexyphenidile
Arthan

Alh
am
du
lilla
hs
ele
sa
i
..

Berikut ini adalah salah satu percakapan yang dapat


dilakukan dengan keluarga saat mendiskusikan tentang
waham yang dialami pasien, cara merawat pasien di rumah,
follow up keteraturan pengobatan, dan lingkungan yang
tepat untuk pasien
dalam menghadapi sikap isteri yang selalu merasa akan
diracuni oleh ibunya, bapak tidak perlu kuatir. Yang harus bapak
perhatikan adalah setiap kali istri bapak berkata seperti itu bapak
dapat menanggapinya dengan: Saya mengerti ibu merasa
bahwa orang tua ibu akan meracuni ibu, tapi sulit bagi saya
untuk mempercayainya karena menurut saya tidak ada orang tua
di dunia ini yang ingin mencelakakan anaknya, bisa kita lanjutkan
pembicaraan yang tadi terputus bu?
Lalu bapak juga harus lebih sering memberikan rasa aman
kepada ibu ya.
Hal-hal ini sebaiknya dilakukan oleh seluruh keluarga yang
berinteraksi dengan ibu
Obat-obatan ibu juga harus diminum setiap hari dan jangan
dihentikan sebelum berkonsultasi dulu dengan dokter

Pak,

Diskusikan dengan keluarga tentang obat pasien (nama obat,


dosis, frekuensi, efek samping, akibat penghentian obat)
Pak, ibu perlu minum obat ini agar pikirannya jadi tenang,
tidurnya juga tenang
Obatnya ada tiga macam pak, yang warnanya oranye
namanya CPZ, yang putih ini namanya THP, dan yang
merah jambu ini namanya HLP semuanya ini harus ibu
minum 3 kali sehari jam 7 pagi, jam 1 siang, dan jam 7
malam.
Bila nanti setelah minum obat mulut ibu terasa kering,
untuk membantu mengatasinya ibu bisa mengisap-isap es
batu.
Bila terasa mata berkunang-kunang, ibu sebaiknya
istirahat dan jangan beraktivitas dulu
Sebelum minum obat ini ibu lihat dulu label di kotak obat
apakah benar nama ibu tertulis disitu, berapa dosis yang
harus diminum, jam berapa saja harus diminum. Baca
juga apakah nama obatnya sudah benar?

Anda mungkin juga menyukai