MEKANIK
MOTOR
LISTRIK
GENERATOR
TRAFO
INVERTER
LISTRIK
MEDAN MAGNET
MEDAN MAGNET MEMILIKI ARAH,
KERAPATAN, DAN INTENSITAS, DINYATAKAN DENGAN:
: FLUKS MAGNET
(WEBER)
B
: KERAPATAN FLUKS MAGNET
H
(WEBER/M2)
B=.H
=
permeabilitas
= O.
r
4 x 10-7
Tergantung
bahan yg di
pakai
RANGKAIAN MAGNET
SEDERHANA
N i=Hl
(m)
: Jumlah Lilitan
: Arus
: Panjang jalur
(Ampere)
= B. A
E=I R
F= R
Dimana, F : GGM (ATurn)
: Fluks (Weber)
I : Arus (Ampere)
R : Reluktansi
R : Resisitansi (Ohm)
Ampere-turn/Weber
STATOR MESIN DC
2.
Tambahan:
PRINSIP KERJA DARI MESIN DC ADALAH SAMA DENGAN
PRINSIP KERJA MESIN AC YANG MEMBEDAKAN HANYALAH
KONSTRUKSINYA, DIMANA PADA MESIN DC TERDAPAT
KOMUTATOR
KONDISI - 1
KONDISI - 2
KONDISI-3
PADA KONDISI INI JANGKAR DI
PUTAR KEMBALI 90 DERAJAT,
SEHINGGA GGL AKAN
KEMBALI TIMBUL DARI a KE b
DAN DARI c KE d, TETAPI
SEKARANG SIKAT ATAS
KONTAK DENGAN SEGMEN f
DAN SIKAT BAWAH DENGAN
SEGMEN e
KESIMPULAN:
WALAUPUN ARUS DALAM
KUMPARAN JANGKAR TELAH DI
BALIK, ARUS SELALU
MENGALIR KELUAR DARI SIKAT
ATAS KE SIKAT BAWAH MELALUI
LAMPU
Contoh soal
Hitung
Vt = Ea Ia Ra Vs
DIMANA:
Ea : GGL PADA JANGKAR (VOLT)
Ia : ARUS JANGKAR (A)
Ra : TAHANAN JANGKAR (OHM)
Vt : TEGANGAN TERMINAL (VOLT)
Vs : DROP TEG. PADA SIKAT (VOLT)
JENIS-JENIS GENERATOR DC
1. GENERATOR PENGUATAN TERPISAH (BEBAS)
a. DENGAN RHEOSTAT TERHUBUNG PARALEL
DENGAN KUMP. MEDAN STATOR
b. DENGAN RHEOSTAT TERHUBUNG SERI DENGAN
KUMPARAN MEDAN STATOR
c. TANPA RHEOSTAT, MENGGUNAKAN SUMBER DC
YANG VARIABEL.
(a)
(b)
b. Generator DC
Shunt.
Persamaan yang
timbul
IL = Ia - Ish
Vt = IL x ZL
Vt = Ea Ia Ra Vs
b. Generator DC Kompon
Panjang
Contoh soal
Sebuah
Sebuah
b. Generator DC Kompon
Pendek
RUMUS TAMBAHAN
DAYA PADA JANGKAR UNTUK SEMUA JENIS
GENERATOR
Pa = Ea x Ia (Watt)
Pout
x 100%
Pin
Pout
x 100%
Pout Pcu Pe
SOAL
SEBUAH GENERATOR SHUNT MEMILIKI
KEMAMPUAN DAYA 24 KW, MEMBERIKAN
TEGANGAN PADA TERMINAL SEBESAR
200 VOLT. JIKA TAHANAN JANGKAR DAN
TAHANAN MEDAN SHUNT BERTURUTTURUT 0,05 OHM DAN 40 OHM,
TENTUKANLAH EFISIENSI
KESELURUHANNYA JIKA RUGI-RUGI
GESEKAN DAN RUGI RUGI BESI SAMA
DENGAN RUGI TEMBAGA PADA
KEADAAN BEBAN PENUH.
JENIS-JENIS MOTOR DC
1. MOTOR DC DENGAN PENGUATAN TERPISAH
a. DENGAN RHEOSTAT TERHUBUNG PARALEL
DENGAN KUMP. MEDAN STATOR
b. DENGAN RHEOSTAT TERHUBUNG SERI DENGAN
KUMPARAN MEDAN STATOR
c. TANPA RHEOSTAT, MENGGUNAKAN SUMBER DC
YANG VARIABEL.
b. Motor DC Shunt.
Persamaan yang
timbul
IL = Ia + Ish
Ea= Vt Ia Ra Vs
Contoh soal-1
Sebuah
Contoh-2
Kemampuan
(N-m)
Menjalankan Motor DC
Ketika motor akan di jalankan, kecepatan dan
tegangan induksi Ea masih sama dengan nol.
Sehingga dari persamaan motor DC:
Ea = C. n.
Ea = Vt Ia Ra - Vs
V t Ea
Ia
Ra
Contoh
Suatu
Latihan juga
Suatu
Karakteristik Motor DC
Karakteristik Motor DC dibagi kedalam
beberapa hubungan:
1.
2.
3.
Ea
n
C.
(Vt I a .Ra )
n
C.
Kontrol Fluksi:
Pengurangan fluksi mengakibatkan kenaikan kecepatan
N. Pada motor Shunt fluksi dapat diatur dengan memasang
rheostat medan shunt, yaitu rheostat yang dipasang seri
dengan medan shunt atau parallel dengan jangkar,
sehingga arus jangkar atau fluksi yang terjadi dapat diatur.
2.
Kontrol Tegangan
Cara ini dikenal dengan sistem Ward-Leonard . Motor yang
dipakai adalah motor penguatan bebas, prinsipnya adalah
sebagai berikut :Penggerak mula biasanya motor induksi
digunakan untuk menggerakan generator G pada suatu
kecepatan konstan. Perubahan tahanan medan RG akan
mengubah tegnagan Vt yang diberikan pada motor. Perubahan
ini mempunyai batas yang cukup lebar. Kadang-kadang
pengaturan Vt ini dibarengi juga dengan pemgaturan fluks
medan motor, yaitu dengan mengatur tahanan medan RM
seperti telah dijelaskan pada bahasan sebelumnya.
Cara ini menghasilkan suatu pengaturan kecepatan yang sangat
halus dan banyak dipakai untuk lift, mesin bubut dan lain-lain.
Satu-satunya kelemahan system ini adalah biaya yang sangat
tinggi akibat penambahan generator dan penggerak mula.
3.
2.
Kontrol Fluksi
Fluksi dapat diatur dengan cara memasang rheostat medan yaitu
tahanan yang dapat diatur, dipasang sejajar dengan tahanan medan.
Perubahan tahanan ini menyebabkan perubahan arus medan seri dan
akibatnya akan merubah kecepatan. Selain itu rheostat juga bisa
dipasang parallel dengan jangkar. (lihat gambar )
Kontrol tegangan (Ward Leonard) sama seperti pada motor DC Shunt.
Pe-reman Motor DC
1)
Pe - reman dinamik
pada pe reman dinamik penghentian motor dapat terjadi jika
tegangan terminal Vt dihilangkan dan diganti oleh tahanan R1. dalam
keadaan ini energi putaran di berikan pada tahanan R1 yang
menyebabkan kecepatan menjadi turun, demikian pula tegangan Ea
pun akan menurun. Sekarang motor berfungsi sebagai generator
tanpa penggerak mula. Untuk menjaga penurunan kopel yang
konstan, R1 harus pula diturunkan. Harga R1 harus pula diturunkan.
Lihat gambar 5-33. Harga R1 dipilih sedemikian rupa, sehingga arus
jangkar tidak terlalu besar (umumnya diambill dua kali harga arus
jangkar pada beban penuh). Harga R1 dapat di hitung dari
persamaan :
Ea = IL R1 + Ia Ra.
2.
Pe reman regeneratif
Pada pe-reman regeneratif, energi yang tersimpan pada putaran
dikembalikan kepada system jala-jala. Cara ini biasanya dipakai pada
kereta api listrik. Ketika kereta api berjalan menurun, kecepatan motor laju
sekali, karenanya Ea > Vt, yang mengakibatkan daya dikembalikan kepada
system jala-jala untuk keperluan lain. Pada saat daya dikembalikan ke jalajala, kecepatan menurun dan proses pe-reman berlangsung pada pe-reman
dinamik.
3.
Pe-reman mendadak
Pe-reman mendadak adalah pe-reman suatu motor dalam waktu yang
sangat singkat dan tiba-tiba, yaitu dengan cara membalik polaritas motor.
Tahanan R2 disisipkan antara titik X dan Y (gambar 5-17). Karena tegangan
jangkar telah terbalik polaritasnya, sehingga arahnya samadengan
tegangan terminal, besarnya R2 pun dapat dihitung dari persamaan:
Ea + Vt = Ia (Ra + R2).
Harga R2 dipilih sedemikian rupa, sehingga
arus jangkar yang mengalir pada saat pe-reman tidak terlampau besar
(umumnya dua kali harga arus pada beban penuh). Selama pe-reman
berlangsung Ea turun, sehingga R2 harus di perkecil untuk menjaga
penurunan kopel yang konstan .