Contoh Laporan Kasus 2
Contoh Laporan Kasus 2
( - ) Malaria
( - ) Cacar air
( - ) Disentri
( - ) Burut (hernia)
( - ) Difteri
( - ) Hepatitis
( - ) Penyakit prostat
( - ) Batu rejan
( - ) Tifus abdominalis
( - ) Wasir
( - ) Campak
( - ) Skrofula
( - ) Diabetes
( - ) Influensa
( - ) Sifilis
( - ) Alergi
( - ) Tonsilitis
( - ) Gonore
( - ) Tumor
( - ) Korea
( - ) Hipertensi
( - ) Penyakit pembuluh
( - ) Ulkus ventrikuli
( - ) Perdarahan otak
( - ) Pneumonia
( - ) Ulkus duodeni
( - ) Psikosis
( - ) Pleuritis
( - ) Gastritis
( - ) Neurosis
( - ) Tuberkulosis
( - ) Batu empedu
( - ) Lain-lain:( - ) Operasi
( - ) Kecelakaan
1 | Page
Riwayat Keluarga
Hubungan
Umur (tahun) Jenis kelamin
Kakek
Nenek
Ayah
Ibu
Adakah kerabat yang menderita:
Penyakit
Alergi
Asma
Tuberculosis
Arthritis
Rematisme
Hipertensi
Jantung
Ginjal
Lambung
Ya
Tidak
Keadaan kesehatan
Meninggal
Meninggal
Meninggal
Meninggal
Penyebab meninggal
Sakit tua
Sakit tua
Hipertensi
Kanker tiroid
Hubungan
Ayah
Kulit
Kepala
trauma sebelumnya
Mata
: Pasien tidak memakai kaca mata dan tidak ada keluhan gangguan
Berat badan
Berat badan rata-rata : 50 kg
2 | Page
Berat tertinggi
: 52 kg
( )
Turun ( )
RIWAYAT HIDUP
Riwayat kelahiran
Tempat lahir : Di rumah sakit bersalin
Ditolong oleh : Dokter
Riwayat imunisasi
Pasien pernah mendapatkan imunisasi hepatitis, campak, DPT, BCG dan polio.
Riwayat makanan
Frekuensi
Jumlah
Variasi
( ) SLTP
( ) SLTA
( ) Akademi ( ) Universitas
(+) SMU
( ) Kursus
( ) Tidak sekolah
Kesulitan
Keuangan
: Tidak ada
Pekerjaan
: Tidak ada
Keluarga
: Tidak ada
PEMERIKSAAN JASMANI
3 | Page
Pemeriksaan umum
Keadaan umum
Kesadaran
: compos mentis
Tinggi badan
: 155 cm
Berat badan
: 50 kg
Tekanan darah
: 130/80 mmHg
Nadi
: 102x/menit
Suhu
: 37,0 oC
Pernapasan
: 20x/menit
Keadaan gizi
: baik
Sianosis
: tidak ada
Udema umum
: tidak ada
Habitus
: atletikus
Cara berjalan
: normal
Mobilisasi
: aktif
Aspek kejiwaan
Tingkah laku : wajar
Alam perasaan: biasa, tidak sedih atau cemas
Proses fikir
Kulit
membesar
Kepala
udema
Mata
refleks cahaya positif, tidak ada eksoftalmos, tidak ada tremor kelopak mata
Telinga
: Tidak ada sekret
Mulut
: Faring tidak hiperemis, Tonsil tenang T1-T1, Bibir tidak
2 jari, konsistensi kenyal, batas tegas, nyeri pada penekanan, tidak ada bruit pada
Paru-paru
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Jantung
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Anggota gerak
o Lengan
Otot
Sendi
: Tidak nyeri
Gerakan
: Aktif
Kekuatan
: +5 / +5
Lain-lain
: Tidak ada
Otot
Sendi
Gerakan
: Aktif
Kekuatan
: +5 / +5
Edema
:-/-
Refleks
Refleks Tendon
Bisep
Trisep
Patela
Achiles
Kremaster
Refleks Patologis
Kanan
Kiri
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Tidak dilakukan
Negatif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Tidak dilakukan
Negatif
LABORATORIUM
Pemeriksaan fungsi tiroid
TSH
T4
142,77 ng/L
(50-113 ng/L)
6 | Page
Perempuan 44 tahun datang dengan keluhan benjolan di leher kanan sejak 2 minggu lalu.
Benjolan terasa nyeri yang menjalar ke telinga, panas dan gatal. Leher terasa mengganjal.
Terdapat demam, lemah badan dan nyeri saat menelan. Pemeriksaan fisik didapatkan tekanan
darah 130/80 mmHg, nadi 102x/menit, teraba benjolan berupa nodul, ukuran 2 jari,
konsistensi kenyal, batas tegas, nyeri pada penekanan pada kelenjar tiroid kanan.
Pemeriksaan laboratorium didapatkan TSH <0,10 mIU/L dan T4 142,77 ng/L. pemeriksaan
EKG didapatkan sinus ritme, HR 106x/menit, LAD, QRS < 0,12s, PR interval normal, T
waves normal, LVH/RVH/BBB (-). Pemeriksaan biopsy (FNAB) suspek tiroiditis de
Quervain, jinak.
DAFTAR MASALAH
1. Tiroiditis subakut
PENGKAJIAN MASALAH DAN RENCANA TATALAKSANA
1. Tiroiditis subakut
Dipikirkan tiroiditis berdasarkan adanya keluhan benjolan di leher kanan disertai nyeri
yang menjalar ke telinga, panas dan gatal. Terdapat juga keluhan demam dan lemah
badan. Pasien merasa nyeri saat menelan. Tidak ada suara serak, cemas, jantung berdebar,
perubahan pada BAB dan perubahan berat badan serta nafsu makan. Ibu pasien
meninggal kerna menderita kanker tiroid tahap lanjut dalam pengobatan kemoterapi. Pada
pemeriksaan fisik ditemukan benjolan pada leher kanan berupa nodul, berukuran 2 jari,
dengan konsistensi kenyal, berbatas tegas dan nyeri tekan (+), bruit (-). Tekanan darah
130/80 mmHg, nadi 102x/menit. Tidak didapatkan kelainan mata eksoftalmos dan tremor
pada tangan. Pada pemeriksaan EKG didapatkan sinus takikardia. Dari hasil laboratorium
ditemukan penurunan kadar TSH dan peningkatan kadar hormone tiroksin (T4) yang
kemungkinan juga disebabkan kelainan hipertiroid. Untuk menyingkirkan kemungkinan
kanker, dilakukan pemeriksaan biopsy (FNAB) yang mana hasilnya sesuai dengan
penyakit tiroiditis subakut (tiroiditis de Quervain). Kemungkinan tiroiditis yang
disebabkan oleh obat (amiodaron, interferon) dapat disingkirkan kerna tidak ada riwayat
penggunaan obat-obatan.
Rencana diagnostic: Pemeriksaan darah lengkap (haemoglobin, hematokrit, leukosit,
trombosit), laju endap darah, pemeriksaan ulang fungsi tiroid
Rencana pengobatan:
-
Propanolol 2x10mg PO
7 | Page
Aspirin 3x500mg PO
Rencana edukasi:
-
PROGNOSIS
- Ad vitam
: dubia ad bonam
- Ad functionam
: dubia ad bonam
- Ad sanationam
: dubia ad bonam
8 | Page