108 Perumpamaan Dhamma
108 Perumpamaan Dhamma
Dhamma
Oleh
Ajahn Chah
Vidysen Production
Vihra Vidyloka
Jl. Kenari Gg. Tanjung I No. 231
Telp. 0274 542 919
Yogyakarta 55165
Cetakan Pertama, Februari 2012
iii
iv
vi
Oktober, 2007
vii
viii
ix
xi
Sebuah pistol menembakkan anak-anaknya pelurunyake luar. Sedangkan kita menembakkan peluru kita ke
arah dalam, ke hati kita. Ketika anak-anak kita baik,
kita memasukkannya ke dalam hati. Ketika mereka
nakal, kita juga memasukkannya ke dalam hati. Mereka
adalah akibat dari hubungan kamma, anak-anak kita.
Mereka ada yang baik, ada yang buruk, tetapi baik yang
baik ataupun yang buruk kesemuanya adalah anak-anak
kita yang sama.
Kita sebagai
11
12
Kita hidup seperti seekor ayam yang tidak tahu apa yang
sedang terjadi. Di pagi hari, ayam akan membawa anakanaknya keluar untuk mengais mencari makanan. Pada
malam hari, mereka kembali untuk tidur di kandang.
Keesokan paginya, mereka akan keluar untuk mencari
makanan lagi. Si pemilik akan menaburkan beras untuk
mereka makan setiap hari, tetapi ayam-ayam tersebut
tidak mengetahui mengapa si pemilik memberi mereka
makan. Si ayam dan sang pemilik berpikir dalam cara
yang berbeda.
Pemilik berpikir, Berapa berat ayam ini? Si ayam,
pikirannya, terpikat pada makanan. Ketika sang pemilik
mengangkatnya untuk ditimbang, ia berpikir sang
pemilik sedang menunjukkan kasih sayang.
Kita juga, tidak mengetahui apa yang sedang terjadi:
darimana kita berasal, berapa tahun lagi kita akan
hidup, kemana kita akan pergi, siapa yang akan
mengantar kita ke sana. Kita tidak mengetahui ini
semua sama sekali.
Raja kematian adalah seperti sang pemilik ayam. Kita
tidak mengetahui kapan dia akan menangkap kita,
karena kita terpikat terpikat pada penglihatan, suara,
penciuman, rasa, sensasi indra peraba, dan buah-buah
pikiran. Kita tidak sadar bahwa kita semakin bertambah
tua. Kita tidak punya kesadaran untuk merasa cukup.
108 Perumpamaan Dhamma
13
14
15
16
17
18
19
20
21
23
24
25
26
27
28
29
31
32
33
34
35
37
39
40
41
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
65
66
67
68
69
70
71
73
74
75
76
77
78
79
80
81
sesuatu, sepenuhnya.
Membangun sebuah pagar berarti membangun perhatian
penuh dan selalu tetap sadar. Jika kita melakukan hal
ini, maka Dhamma tidak akan kemana-mana. Ia akan
berada tepat disini. Baik dan buruk, Dhamma yang
harus kita lihat dan harus kita ketahui, akan muncul
tepat disini.
83
85
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
dan tubuh menyebar keluar seperti sebuah jaring. Objekobjek indera seperti serangga. Segera ketika sebuah
penglihatan datang ke mata, atau sebuah suara datang
ke telinga, sebuah aroma ke hidung, sebuah rasa ke
lidah, atau sebuah sensasi sentuhan ke tubuh, pikiran
yang akan mengetahuinya. Segala sesuatu bergetar
menuju ke pikiran. Hanya dengan ini saja cukup untuk
menyebabkan timbulnya sebuah pemahaman.
124
125
127
128
129
130
131
132
133
134
135
136
137
LEMBAR SPONSORSHIP
Dana Dhamma adalah dana yang tertinggi
Sang Buddha
Jika Anda berniat untuk menyebarkan Dhamma, yang
merupakan dana yang tertinggi, dengan cara menyokong
biaya percetakan dan pengiriman buku-buku dana (free
distribution), guntinglah halaman ini dan isi dengan
keterangan jelas halaman berikut, kirimkan kembali kepada
kami. Dana Anda bisa dikirimkan ke :