Saat ini di Indonesia perusahaan dengan kepemilikan keluarga sedang
mengalami perkembangan pesat. Menurut data yang ada di Bursa Efek Indonesia Mayoritas perusahaan yang terdaftar merupakan perusahaan yang sebagian besar kepemilikannya dimiliki oleh keluarga (Claessens et al, 1999; Kaihatu, 2006; Achmad, 2008; Siregar, 2008; Susanto, 2008; Harahap dan Wardhani, 2012; Hadiprajitno, 2013; Halim, 2013). Perusahaan dengan kepemilikan keluarga adalah ketika anggota keluarga memiliki sebagian besar saham perusahaan dan jabatan atau fungsi yang ada di organisasi perusahaan. Namun ada juga jenis perusahaan dengan kepemilikan keluarga, dimana keluarga tidak terlibat langsung dalam mengelola perusahaan hanya sebagai pemegang saham saja (prinsipal), karena tugas tersebut sudah di serahkan kepada orang yang lebih profesional yaitu manajer (agen).
Sebuah perusahaan memiliki banyak keterkaitan dengan berbagai pihak.
Salah satu kaitannya adalah dalam pengambilan keputusan, banyak pihak yang berkepentingan di dalamnya. tidak hanya seorang manajer sebagai pengelola yang mempunyai kewenangan dalam pengambilan keputusan sebuah perusahaan, namun pemegang saham juga memiliki kendali penting untuk kemajuan perusahaan. apalagi sebuah perusahaan yang memang didirikan dan di miliki oleh keluarga, keterkaitan keluarga pemilik menjadi sengat erat, karena dari awal perusahaan di bentuk, keluarga pemilik lah yang sekaligus menjabat sebagai pengelola didalamya. Sebagian perusahaan di Indonesia Ketika sebagian besar saham dimiliki oleh keluarga, berarti dalam hal ini keluarga sebagai pinsipal dan manajer sebagai pengelola atau agen, suara merekalah yang paling diutamakan ketika dalam pengambilan keputusan. Seringkali kehendak pemegang saham tidak sejalan dengan kepentingan dari manajer selaku pengelola perusahaan. perbedaan kepentingan yang di sebabkan karena pemisahan kepemilikan inilah yang terkadang menimbulkan konflik hubungan antara keluarga pemilik dan manajer (Jensen dan Meckling, 1976).