Satu atau lebih individu mengawasi seluruh kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi. Individu tersebut kompeten dalam praktek pencegahan dan
pengendalian infeksi yang diperolehnya melalui pendidikan, pelatihan, pengalaman atau sertifikasi
Maksud dan Tujuan PPI.1
Program pencegahan dan pengendalian infeksi mempunyai pengawasan yang memadai sesuai dengan ukuran rumah sakit, tingkat resiko, kompleksitas
kegiatan dan ruang lingkup program. Satu atau lebih individu, bertugas purna waktu atau paruh waktu, memberikan pengawasan sebagai Bagian dari
tanggung jawab atau Uraian tugas yang ditetapkan. Kualifikasi petugas tergantung dari kegiatan yang mereka kerjakan dan dapat diperoleh melalui :
Pendidikan;
Pelatihan;
Pengalaman;
Sertifikasi atau lisensi
Elemen Penilaian PPI.1
Telusur
Sasaran
Materi
SKO
R
Pembentukan Komite/panitia
PPI, pengorganisasian,
operasional, program kerja,
pelaksanaanya
Kualifikasi ketua dan anggota
komite/panitia PPI
0
5
10
0
5
10
0
5
10
DOKUMEN
Acuan:
Pedoman Managerial Pencegahan
dan Pengendalian Infeksi di RS dan
Fasilitas Kesehatan Lainnya,
Depkes, 2007
Pedoman Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi di RS dan
Fasilitas Kesehatan Lainnya,
Depkes Perdalin JHPIEGO, 2007
Regulasi RS:
SK Komite/panitia PPI
SK IPCN & IPCLN
Program kerja IPCN
Standard PPl.2.
Ada penetapan mekanisme koordinasi untuk seluruh kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi yang melibatkan dokter, perawat
dan tenaga lainnya sesuai ukuran dan kompleksitas rumah sakit.
Maksud dan Tujuan PPI.2
Kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi menjangkau ke dalam setiap bagian dari pelayanan rumah sakit dan melibatkan Individu
di berbagai unit dan pelayanan. (sebagai contoh, unit pelayanan klinis, pemeliharaan sarana, pelayanan makanan/catering, urusan rumah
tangga, laboratorium, farmasi dan pelayanan sterilisasi). Ada penetapan mekanisme untuk melakukan koordinasi seluruh program.
Mekanisme tersebut mungkin merupakan suatu kelompok kerja kecil, komite, satuan tugas atau mekanisme lainnya. Tanggung jawab
termasuk, misalnya menyusun kriteria yang mendefinisikan infeksi terkait pelayanan kesehatan, membuat metode pengumpulan data
(surveillance), menetapkan strategy untuk mengatur pencegahan infeksi dan pengendalian resiko, dan proses pelaporan. Koordinasi termasuk
komunikasi dengan seluruh bagian/unit dari rumah sakit untuk menjamin bahwa program adalah berkelanjutan dan proactive.
Adapun mekanisme yang dipilih oleh rumah sakit untuk melakukan koordinasi program pencegahan dan pengendalian infeksi, dokter dan
perawat terwakili dan dilibatkan bersama para professional pencegahan dan pengendalian infeksi (Infection control professional). Tenaga
lainnya bias termasuk sesuai ukuran dan kompleksitas rumah sakit (misalnya: epidemiologist, pakar pengumpul data, ahli statistic, manager
unit sterilisasi central, microbiologist, farmasi/apoteker, urusan rumah tangga, pelayanan lingkungan atau sarana, supervisor kamar operasi).
Elemen Penilaian PPI.2
Telusur
Sasaran
Materi
DOKUMEN
0
Regulasi RS:
5 Pedoman pengorganisasian
10
Komite/panitia PPI (khususnya
tentang Tata Hubungan Kerja).
0 Pedoman pelayanan/operational
5
Komite/panitia PPl
10
Document:
0 Notulen rapat
5 Bukti dokumentasi lainnya, misalnya
10
Surat menyurat
4. Koordinasi kegiatan
pencegahan dan pengendalian
infeksi melibatkan professional
pencegahan dan pengendalian
infeksi
5. Koordinasi kegiatan
pencegahan dan Pengendalian
infeksi melibatkan urusan
rumah tangga (housekeeping)
6. Koordinasi kegiatan
pencegahan dan pengendalian
Infeksi melibatkan tenaga
lainnya sesuai ukuran dan
kompleksitas Rumah sakit.
Pelaksanaan koordinasi
kegiatan PPl dengan
professional bidang PPl
0
5
10
Pelaksanaan koordinasi
kegiatan PPI dengan pihak
urusan rumah tangga
0
5
10
Pelaksanaan koordinasi
kegiatan PPl dengan
pihak/tenaga lainnya
0
5
10
Standard PPl.3.
Program pencegahan dan pengendalian Infeksi berdasarkan Ilmu pengetahuan terkini, Pedoman praktek yang acceptable sesuai dengan
peraturan dan perundangan yang berlaku, dan standard sanitasi dan kebersihan.
Maksud dan Tujuan PPI3.
Informasi adalah sangat penting dalam program pencegahan dan pengendalian infeksi. Acuan keilmuan terkini dibutuhkan untuk pemahaman
dan penerapan surveillance yang effective. Acuan dapat berasal dari dalam dan luar negeri, seperti WHO mempublikasikan Pedoman Cuci
Tangan (hand hygiene) dan Pedoman lainnya. Pedoman memberikan Informasi tentang praktek pencegahan dan Infeksi terkait dengan
pelayanan klinis dan pelayanan penunjang. Peraturan dan perundang-undangan yang berlaku mendefinisikan element dari program dasar,
response atas outbreak Penyakit Infeksi dan setiap pelaporan yang dipersyaratkan.
Elemen Penilaian PPI.3.
Telusur
Sasaran
DOKUMEN
Materi
0
5
10
Acuan:
Kepmenkes
1204/Menkes/SK/X/2004 tentang
Persyaratan Kesehatan
Lingkungan Rumah Sakit.
Kepmenkes 875/Menkes/SK/VIIl /
2001 tentang Penyusunan Upaya
Pengelolaan Lingkungan dan
Komisi Akreditasi Rumah Sakit
(KARS)
Program PPI dl RS
Standard, PPl.4.
Pimpinan rumah sakit menyediakan sumber daya yang cukup untuk mendukung program pencegahan dan pengendalian infeksi.
Maksud dan Tujuan PPl.4
Program pencegahan dan pengendalian infeksi membutuhkan staff yang cukup untuk mencapai tujuan program dan kebutuhan rumah sakit,
sebagaimana ditetapkan oleh
Badan/mekanisme pengawasan dan disetujui oleh pimpinan rumah sakit.
Sebagai tambahan, program pencegahan dan pengendalian Infeksi membutuhkan sumber daya yang dapat memberikan edukasi kepada semua staff
dan penyediaan, seperti alcohol
Hand rubs untuk hand hygiene. Pimpinan rumah sakit menjamin bahwa program mempunyai sumber daya yang cukup untuk menjalankan
program secara efektif.
System management Informasi adalah sumber penting untuk mendukung penelurusan resiko, angka-angka dan kecenderungan dalam
Infeksi terkait pelayanan kesehatan. Fungsi management informasi mendukung analisis dan interpretasi data serta penyajian temuantemuan. Sebagai tambahan, data dan informasi program pencegahan dan pengendalian infeksi dikelola bersama program management dan
peningkatan mutu rumah sakit.
Telusur
Elemen Penilaian PPl.4.
Sasaran
Materi
Pola ketenagaan
Komite/panitia PPI
Penganggaran program PPI
SKO
R
0
5
10
0
DOKUMEN
Regulasi RS:
Pedoman pengorganisasian
Komite/panitia PPI (Pola
ketenagaan)
Komisi Akreditasi Rumah Sakit
(KARS)
5
10
Dukungan SIRS untuk
program PPI
0
5
10
RKA RS
Adanya SIRS untuk program PPI
(bisa secara
Standard PPl.5.
Rumah Sakit menyusun dan menetapkan program yang komprehensif untuk mengurangi resiko dari infeksi terkait pelayanan kesehatan pa
pasien dan tenaga pelayanan kesehatan.
Telusur
Sasaran
Materi
SK
OR
0
5
10
DOKUMEN
Acuan:
Pedoman Managerial pencegah
dan Pengendalian Infeksi dl R
Komisi Akreditasi Rumah Sakit
(KARS)
0
5
10
0
5
10
0
5
10
0
5
10
0
5
10
0
5
10
PPI
Kepala unit kerja dan
Pelaksana pelayanan
yang terkait dengan
program PPI
Standard PPl 6.
Rumah sakit menggunakan pendekatan berdasar resiko dalam menentukan fokus dari program pencegahan dan pengendalian infeksi di ru
sakit adalah pencegahan, pengendalian dan pengurangan Infeksi terkait pelayanan kesehatan.
a) Saluran Pernafasan, seperti: prosedur dan peralatan terkait dengan Intubasi, dukungan ventilasi mekanis, tracheostomy dan lain
sebagainya.
b) Saluran kencing, seperti: prosedur Invasive dan peralatan terkait dengan Indwelling urinary catheter, system drainase urine dan lain
sebagainya.
c) Peralatan Intravascular invasif, seperti Insersi dan pelayanan catheter vena central, saluran vena periferi dan lain sebagainya.
d) Lokasi operasi, seperti pelayanan dan tipe pembalut luka dan prosedur aseptic terkait.
e) Penyakit dan organisme yang signifikan secara epidemiologis, multi drug resistant organism, virulensi infeksi yang tinggi.
f) Muncul dan pemunculan ulang (emerging atau reemerging) infeksi di masyarakat.
Elemen Penilaian PPI 6.
1. Rumah sakit telah menetapkan
fokus program melalui
pengumpulan data yang ada di
Maksud dan Tujuan a) sampai f)
2. Data yang dikumpulkan a) sampai
f) dievaluasi/dianalisis.
3. Berdasarkan evaluasi/analisis data,
maka diambil tindakan memfokus
atau memfokus ulang program
pencegahan dan pengendalian
infeksi.
4. Rumah sakit melakukan
assessment terhadap resiko paling
sedikit setiap tahun dan hasil
assessment didokumentasikan.
Telusur
Sasaran
Pimpinan RS
Ketua Komite/panitia PPI
Anggota Komite/panitia
PPI
Materi
SKO
R
0
5
10
Analisis data
0
5
10
0
5
10
0
5
10
DOKUMEN
Regulasi RS
Ketentuan surveillance
Document Pelaksanaan
Laporan Komite/panitia PPl
Data surveillance, hasil analisis d
rekomendasi
Tindak lanjut hasil analisis dan
rekomendasi
Hasil assessment resiko infeksi p
setiap unit kerja pelayanan
Standard PPI. 7
Rumah sakit mengidentifikasi prosedur dan proses terkait dengan resiko infeksi dan mengimplementasi strategi untuk menurunkan resiko
infeksi.
Maksud dan Tujuan PPI 7.
Rumah sakit dalam melakukan asesmen dan melayani pasien menggunakan banyak proses yang sederhana maupun yang kompleks,
masing-masing terkait dengan tingkat resiko infeksi untuk pasien dan staf. Maka penting bagi rumah sakit untuk memonitor dan mereview
Komisi Akreditasi Rumah Sakit
(KARS)
proses tersebut, dan sesuai kelayakan, mengimplementasi kebijakan, prosedur, edukasi dan kegiatan lainnya yang diperlukan untuk
menurunkan resiko infeksi.
Telusur
Anggota Komite/panitia
PPI
Materi
SKO
R
0
5
10
0
5
10
0
5
10
DOKUMEN
di klinik endoscopy. Metode pembersihan, disinfeksi dan sterilisasi menjaga standard yang sama dimanapun dilaksanakan di rumah sakit. J
management laundry dan linen yang tepat dapat menghasilkan penurunan kontaminasi dari linen bersih dan resiko infeksi bagi staf akibat
laundry dan linen yang kotor.
Telusur
Sasaran
Pimpinan RS
Ketua Komite/panitia PPI
Anggota Komite/panitia PPI
Kepala unit sterilisasi
Kepala unit linen dan
laundry
Pelaksana unit sterilisasi
Pelaksana unit linen dan
laundry
Pelaksana pelayanan
pengguna alat steril
Materi
Cara pembersihan peralatan
dan metode sterilisasi di RS
0
5
10
0
5
10
Pelaksanaan pembersihan
peralatan, disinfeksi dan
sterilisasi yang dilaksanakan
di luar Unit Sterilisasi
0
5
10
0
5
10
0
5
10
Acuan:
Pedoman lnstalasi Pusat Sterilisa
Rumah Sakit, Depkes, 2009
Pedoman Manajemen Linen di Ru
Sakit, Depkes, 2004
Regulasi RS:
Pedoman dan SPO
pelayanan/operasional Unit
Sterilisasi
Pedoman dan SPO
pelayanan/operasional Unit Lin
dan Laundry
Document:
Hasil monitoring dan evaluasi,
pembersihan dan sterilisasi
Standard PPI 7. 1. 1
Ada kebijakan dan prosedur untuk mengidentifikasi proses pengelolaan perbekalan yang kadaluwarsa dan menetapkan kondisi untuk
penggunaan ulang (reuse) dari alat sekali pakai (single-use) bila peraturan dan perundangan mengijinkan.
Telusur
Sasaran
Materi
SKO
R
Regulasi RS tentang
pengawasan peralatan
kadaluwarsa
0
5
10
Regulasi RS tentang
pengaturan peralatan dan
material yang dilakukan reuse
0
5
10
0
5
10
0
5
Pimpinan RS
Ketua Komite/panitia PPI
Anggota Komite/panitia PPI
Kepala unit sterilisasi
Pelaksana unit sterilisasi
Pelaksana pelayanan
pengguna alat steril
Pelaksana pelayanan yang
menggunakan peralatan
re-use
DOKUMEN
Regulasi RS:
Kebijakan dan SPO tentang
pengawasan peralatan
kadaluwarsa.
Kebijakan dan SPO tentang
pemakaian ulang (re-use)
peralatan dan material
regulasi tersebut
10
Telusur
Sasaran
Pimpinan RS
Ketua Komite/panitia PPl
Anggota Komite/panitia
PPl
Kepala unit sanitasi
Pelaksana unit sanitasi
Pelaksana pelayanan
kamar Jenazah
Materi
SKO
R
0
5
10
0
5
10
0
5
10
DOKUMEN
Acuan:
Pedoman Sanitasi Rumah Sakit d
Indonesia, Depkes, 2000
Pedoman penatalaksanaan
pengelolaan limbah padat dan
limbah cair di rumah sakit, De
2006
Standard Kamar Jenazah, Depkes
2OO4
Regulasi RS:
Ketentuan pengelolaan sampah
infeksius dan cairan tubuh
Ketentuan pengelolaan darah da
komponen
Ketentuan pelayanan kamar Jena
Telusur
Sasaran
Materi
. Pimpinan RS
Pelaksanaan pengumpulan
. Ketua Komite/panitia PPI
limbah medis berupa benda
tajam dan jarum
. Anggota Komite/panitia
PPI
. Kepala unit sanitasi
Pelaksanaan pembuangan /
. Pelaksana unit
pemusnahan limbah medis
sanitasi/petugas
berupa benda tajam dan
kebersihan
Jarum
SKO
R
DOKUMEN
0
Acuan:
5 Pedoman Sanitasi Rumah Sakit d
10
Indonesia, Depkes, 2000
Pedoman penatalaksanaan
pengelolaan limbah padat dan
0
limbah cair di rumah sakit, Dep
5
2006
10
Regulasi RS:
Ketentuan pengelolaan limbah R
khususnya untuk benda tajam
jarum
0
5
Komisi Akreditasi Rumah Sakit
(KARS)
10
Telusur
Sasaran
Pimpinan RS
Ketua Komite/panitia PPl
Anggota Komite/panitia
PPI
Kepala unit sanitasi
2. Pengontrolan
Kepala unit gizi/dapur
engineering/Engineering control
diterapkan untuk meminimalisasi Pelaksana unit
sanitasi/petugas
resiko infeksi di area yang tepat
di rumah sakit
kebersihan
Pelaksana pelayanan gizi
RS
1. Sanitasi dapur dan penyiapan
makanan ditangani dengan baik
untuk meminimalisasi resiko
infeksi
Materi
Pelaksanaan sanitasi dapur dan
proses penyiapan makanan
dengan upaya
meminimalkan resiko
kontaminasi/infeksi
Proses pengontrolan terhadap
fasilitas yang digunakan
untuk pengolahan makanan
sehingga dapat mengurangi
resiko kontaminasi/infeksi
SKO
R
0
5
10
0
5
10
DOKUMEN
Acuan:
Pedoman Sanitasi Rumah Sakit
Indonesia, Depkes, 2000
Pedoman Managerial Pencegaha
dan Pengendalian Infeksi di RS
Fasilitas Kesehatan Lainnya,
Depkes, 2007
Pedoman Pencegahan dan
pengendalian Infeksi di RS dan
Fasilitas Kesehatan Lainnya,
Depkes - Perdalin - JHPIEGO, 2
Pedoman Pelayanan Gizi Rumah
Sakit, Depkes 2003
Komisi Akreditasi Rumah Sakit
(KARS)
Regulasi RS:
Ketentuan persiapan makanan
Telusur
Sasaran
Pimpinan RS
Ketua Komite/panitia PPl
Anggota Komite/panitia PPI
Ketua Komite/panitia K3
Kepala unit pemeliharaan
sarana RS
Penanggung jawab sanitasi
RS
Materi
SKO
R
0
5
10
. Pelaksanaan Pemantauan
kualitas udara akibat dampak
renovasi atau pekerjaan
pembangunan, serta kegiatan
sebagai upaya PPI
0
5
10
DOKUMEN
Acuan:
Kepmenkes 1335/Menkes/SK/X/200
tentang Standard Operasional
pengambilan dan Pengukuran Sam
Kualitas Udara Ruangan Rumah
Sakit
Regulasi RS:
. Panduan kriteria resiko akibat dam
renovasi atau pekerjaan
pembangunan (konstruksi) baru
. Penetapan Pemantauan kualitas u
Dokumen:
Hasil pelaksanaan pemantauan kua
udara, akibat dampak renovasi.
PROSEDUR ISOLASI
Standard PPI. 8
Rumah sakit menyediakan penghalang untuk (barrier precaution) dan prosedur isolasi yans melindungi pasien, pengunjung dan staf terhad
penyakit menular dan melindungi dari infeksi pasien yang immunosuppressed, sehingga rentan terhadap infeksi nosocomial.
Maksud dan Tujuan PPI.8
Rumah sakit membuat kebijakan dan prosedur tentang isolasi dan prosedur penghalang (barrier) di rumah sakit. Hal ini berdasarkan cara
penularan penyakit dan mengatur pasien yang mungkin infeksius atau yang immunosuppressed, juga arus masuk pasien dalam jumlah be
dengan infeksi yang menular.
Kewaspadaan airborne adalah perlu untuk mencegah transmisi bahan infeksius yang dapat bertahan di udara dalam waktu yang lama.
Penempatan pasien dengan airborne infeksi yang paling bias adalah di ruangan tekanan negative. Bila struktur bangunan tidak dapat sege
mengadakan ruang tekanan negative, rumah sakit bias mensirkulasi udara melalui system filtrasi HEPA (a high-efficiency particulate air)
dengan paling sedikit 12 kali pertukaran udara per jam.
Kebijakan dan prosedur harus mengatur recana mengenai pasien dengan infeksi airborne dalam jangka waktu singkat ketika ruangan
bertekanan negative, atau system filtrasi HEPA tidak tersedia. Prosedur isolasi juga mengatur untuk proteksi staf dan pengunjung, lingkung
pasien dan pembersihan ruangan selama pasien dirawat dan setelah pasien pulang.
Elemen penilaian PPl.8
Telusur
Sasaran
Materi
Penyelenggaraan perawatan
isolasi
SKO
R
0
5
10
DOKUMEN
Regulasi RS:
Ketentuan tentang perawatan pas
penyakit menular
Komisi Akreditasi Rumah Sakit
(KARS)
Pimpinan keperawatan
direkomendasikan.
2. Kebijakan dan prosedur
Pelaksana keperawatan
mengatur pemisahan antara
pasien dengan penyakit
menular, dari pasien lain yang
berisiko tinggi, yang rentan
karena immunosuppressed atau
sebab lain dan staf.
3. Kebijakan dan prosedur
mengatur bagaimana cara
mengelola pasien dengan
infeksi airborne untuk jangka
waktu pendek ketika ruangan
bertekanan negative tidak
tersedia
0
5
10
0
5
10
0
5
10
0
5
10
Dokumen:
Buktl edukasi staf
0
5
Komisi Akreditasi Rumah Sakit
(KARS)
10
v TEKNIK PENGAMANAN DAN HAND HYGIENE
Standar PPl.9.
Sarung tangan, masker, proteksi mata dan peralatan proteksi lainnya, sabun dan deslnfehan tersedia dan digunakan secara benar bila
diperlukan.
Maksud dan Tujuan PPI 9.
Hand hygiene, teknik barier dan bahan-bahan disinfeksi merupakan instrumen mendasar bagi pencegahan dan pengendalian infeksi yang
benar. Rumah sakit mengidentifikasi situasiasi dimana masker, pelindung mata, gaun atau sarung tangan diperlukan dan melakukan pelatihan
penggunaannya secara tepat dan benar. Sabun, disinfektan dan handuk atau pengering lainnya tersedia di lokasi dimana prosedur cuci tangan
dan disinfektan dipersyaratkan. Pedoman hand hygiene (pedoman penggunaan dinilai di SKP. 5, EP 2) diadopsi oleh rumah sakit dan ditempel
di area yang tepat, dan staf diedukasi untuk prosedur-prosedur yang benar tentang cuci tangan, disinfeksi tangan atau disinfeksi permukaan.
Telusur
Sasaran
Pimpinan RS
Ketua Komlte/panitia PPl
Anggota Komite/panitia PPI
Pimpinan keperawatan
Pelaksana keperawatan
Materi
SKO
R
0
5
10
0
5
10
DOKUMEN
Acuan:
PMK 1691/2011 tentang Keselam
Pasien RS
A Guide to the Implementation o
WHO <ulimodel Hand Hyglene
lmprovement Strategy, 2009
Regulasl RS:
0
KebUakan/Panduan/SPO tentang
5
Area yang menggunakan APD
10
Komisi Akreditasi Rumah Sakit
(KARS)
0
5
10
0 Prosedur pemakeian APD
5 Area yant harus cuci tangan,
disinfeksi tangan atau disinfeks
10
permukaan
Prosedur cuci tangan dan disinfe
Rumah Sakit menggunakan lnformasi rlsiko, angka dan kecenderungan untuk menyusun atau memodifikasi proses untuk menurunkan risik
Infeksi terkait pelayanan kesehatan ke level yang serendah mungkin.
Standar PPI 10.4
Rumah sakit membandingkan angka kejadian infeksi rumah sakit, dengan rumah sakit lain melalui perbandingan data dasar/ databases.
Standar PPI 10.5.
Hasil monitoring pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit, secara berkala disampaikan kepada pimpinan dan staf
Standar PPI 10.6.
Rumah sakit melaporkan informasi ke pihak luar, Kementerian Kesehatan atau Dinas Keshatan
Proses pencegahan dan pengendalian infeksi dirancang untuk menurunkan resiko infeki bagi pasien, staf dan orang-orang lainnya. U
mencapai tujuan ini, rumah sakit harus secara proaktif mengidentifikasi dan menelusuri alur resiko, angka dan kecenderungan infeki ru
sakit. Rumah sakit menggunakan informasi indikator untuk meningkatkan kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi dan mengu
angka infeksi yang terkait pelayanan kesehatan ke level yang serendah mungkin. Rumah sakit dapat menggunakan data indik
(measurement data) dan informasi sebaik-baiknya dengan memahami angka dan kecenderungan serupa di rumah sakit lain dan kontr
data ke dalam data dasar terkait infeksi.
Telusur
DOKUMEN
Elemen Penilaian PPl.10.
SKO
Komisi Akreditasi Rumah Sakit
(KARS)
Sasaran
Materi
Pimpinan RS
Program peningkatan mutu RS
Ketua Komite/panitia PPI
dan keselamatan pasien
Ketua Komite/panitia Mutu
terkait dengan PPI
Ketua Komite/panitia
Keselamatan Pasien
Anggota Komite/panitia PPI
Anggota Komite/panitia Mutu
Keselamatan Pasien
0
Acuan:
5 Pedoman Upaya Peningkatan Mu
10
Pelayanan Rumah Sakit, Depke
1994
PMK 1691/2011 tentang Keselam
Pasien RS
Panduan Nasional Keselamatan
0
Pasien Rumah Sakit (Patient
Safety), Depkes 2008
5
10
Regulasi RS:
Program Peningkatan Mutu dan
Keselamatan pasien
Program PPI
SPO monitoring/pengawasan dar
program peningkatan mutu dan
keselamatan pasien.
Telusur
Sasaran
Materi
Pimpinan RS
Keselamatan Pasien
Anggota Komite/panitia PPI
Anggota Komite/panitia Mutu
Keselamatan Pasien
0
5
10
0
5
10
0
5
10