Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL

RANCANG BANGUN SISTEM KONTRL PENGEMASAN MINUMAN


BOTOL MENGGUNAKAN PLC (PROGRAMMABLE LOGIC
CONTROL)

Oleh:
Bayu Eka Wiyudha
(14632041)

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK
2105

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sedemikian pesat telah
membawa dampak yang cukup besar terhadap kehidupan manusia untuk mempelajari dan
mengembangkan ilmu pengetahuannya. Dalam teknologi elektronika dan komputer,
efektifitas dan efisiensi selalu menjadi acuan agar setiap langkah dalam penggunaan dan
pemanfaatan teknologi diharapkan dapat mencapai hasil optimal baik dalam kualitas
maupun kuantitasnya. Agar dapat mewujudkan hal tersebut, maka diperlukan sebuah alat,
komponen atau sistem yang dapat memproses suatu data dengan cepat dan akurat. Seiring
dengan majunya pola pikir dan sumber daya manusia sehingga benar-benar dapat
mengeluarkan ide dan pikiran kreatifnya untuk menciptakan berbagai macam kebutuhan
manusia yang bertujuan untuk memudahkan kehidupan manusia.
Seiring dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat di berbagai bidang
mendorong kebutuhan suatu sistem yang mempermudah dan meningkatkan efektifitas
dalam berbagai pekerjaan. Dengan teknologi di bidang elektronika dan komputer yang
telah berkembang, maka banyak hal yang dapat dilakukan dengan cepat dan tepat untuk
memenuhi kebutuhan manusia. Salah satu penggunaannya yang tak kalah penting adalah
penerapan sistem kendali berbasis PLC (Programmable Logic Controller) yang mampu
memberikan dampak positif dalam berbagai perangkat listrik dan elektronik di
masyarakat maupun industri. Beberapa pekerjaan yang dahulu dilakukan secara manual
dengan banyak campur tangan tenaga manusia dan pada umumnya memakan waktu yang
relatif lama, sekarang banyak diakuisisi oleh sistem kontrol berbasis elektronik tersebut.
Dahulu pengotrolan mesin di industri dilakukan secara manual menggunakan
pensaklaran, kemudian berkembang menggunakan Kontaktor ataupun Relay, kedua
sistem tersebut menjadi kurang pas jika diterapkan pada rangkaian dengan jangkauan
yang luas dan lebih kompleks, dengan menyusun banyak kontaktor atau relay serta
pengkabelan yang rumit akan menjadikan sistem tidak fleksibel, jika diperlukan
perubahan maka akan sulit dilakukan karena harus merangkai pengkabelan maupun
menambah beberapa komponen/hrdware kontrol. Segi waktu juga harus dipertimbangkan,
karena dengan semakain pendek waktu yang diperlukan untuk proses produksi, maka

akan mendapatkan hasil yang mempunyai kualitas lebih jika dibandingkan dengan proses
produksi yang menggunakan waktu yang lebih lama. Selain jumlah produksi lebih
banyak, biaya pengoperasiannya juga dapat ditekan seminim mingkin serta membutuhkan
tenaga yang lebih sedikit, sehingga proses produksi tersebut memperoleh keuntungan
lebih tinggi.
Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan di atas, untk menunjang proses
otomatisasi agar faktor-faktor produksi tercapai dibutuhkan sistem kontrol. Programmable
Logic Control (PLC) merupakan salah satu kontroler yang umum digunakan. Pada
dasarnya di dalam PLC terdapat beberapa peralatan yang berfungsi sebagai relay, coil,
latching coil, timer, counter, perubahan analog ke digital, perubahan digital ke analog dan
lain sebagainya yang dapat digunakan untuk mengendalikan peralatan dengan bantuan
program yang kita rancang sesuai dengan kehendak kita.
Penggunaan sistem kendali berbasis PLC (Programmable Logic Control) yang
mampu menghasilkan sistem dengan kinerja yang jauh lebih baik dari sistem kontaktor
atau relay manual, selain itu sistem ini juga lebih handal dan fleksibel karena apabila
terjadi perubahan maupun perkembangan, sistem kontrol dapat diubah dengan mudah
melalui memrogram yang menyesuaikan kebutuhan.
Seiring dengan meningkat dan meluasnya proses kendali di industri, maka
berbagai perangkat kendali tersebut dituntu untuk mampu dioperasikan dan dimonitor
secara real time, cepat dan mudah digunakan oleh user serta pendistribusian kendali yang
termanajemen maka dipergunakan Human Machine Interface untuk tampilan penghubung
antara manusia dan mesin serta menangani dan memberikan informasi secara real time.
Proses pengemasan barang untuk berbagai kebutuhan, misalnya industri minuman
botol, untuk melakukan proses pengemasan ke dalam kadus telah disetting sebelumnya
dan dilakukan secara otomatis. Dalam proses ini pada industri minuman yang
dikendalikan oleh PLC dilengkapi dengan Human Machine Interface akan mempermudah
interaksi user dengan mesin, meningkatkan efektifitas produksi, meningkatnya kecepatan
pemrosesan, serta memberikan informasi secara real time dibandingkan jika dilakukan
dengan manual.

BAB II
RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat
ditentukan rumusan masalah yaitu:
1. Bagaimana cara kerja sistem kendali proses pengemasaan minuman botol ke dalam
kardus secara otomatis?
2. Bagaimana alur dan ledder deagram yang disusun untuk mengendalikan proses
pengemasan minuman botol ke dalam kardus secara otomatis menggunakan PLC
OMRON CPM1A?
3. Bagaimana mendesain Human Machine Interace yang sesuai dengan kondisi
perangkat di lapangan.

BAB III
TINJAUAN PUSTAKA

3.1 Pengertian PLC


PLC ( PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER)adalah suatu peralatan
control yang tercipta darihasil perpaduan antara teknologi computer solid state dan
tradisional sequence controller control manual. Secara khusus PLC adalahspecial
purpose yaitu computer yang dirancang khusus untuk mengoperasikan suatu masalah
tertentu yang berhubungan dengan pengontrolan atau pengendali dan masalah kerja
mesin atau proses dalam suatu industri.
Pada dasarnya PLC mempunyai fungsiuntuk menggantikan kerja relay - relay
mekanik dan timer, tetapi karena adanya keunggulan dari peralatan mikroprosesor yang
membangun perangkat keras dari PLC, maka PLC dapat melakukan operasi-operasi
aritmatik, mengkonversikan data analog ke digital atau dari digital ke analog,
membandingkan data dan dapat menyelesaikan masalah-masalah control yang bersifat
kompleks. PLC beroperasi dengan cara memeriksa input dari sebuah proses guna
mengetahui statusnya kemudian sinyal input ini diproses berdasarkan instruksi logika
yang telah diprogram dalam memori. Antarmuka ( interface ) yang terpasang di PLC
memungkinkan PLC dihubungkan secara langsung ke actuator atau transducer tanpa
memerlukan relay.
Untuk menyesuaikan dengan keadaan kerjanya, maka PLC dirancang untuk dapat
beroperasi pada lingkungan industri yang berdebu dan tingkat polusi yang tinggi, dengan
perubahan suhu 0oC sampai 60oC dan kelembaban relative antara 0% sampai 95%.2).
Karena dengan menggunakan PLC banyak keuntungan yang sangat mempengaruhi
proses produksi di perusahaan.
Adapun keuntungan dengan menggunakan PLC adalah :
1. Lebih murah biaya dibandingkan system control yang menggunakan banyak relay
( control manual ).
2. Lebih mudah dalam pemprograman dan dapat dengan mudah diubah rangkaian
sistemnya.
3. Lebih aman , praktis , dan handaldari rangkaian control manual.
4. Mempunyai prinsip seperti computer.
5. Lebih mudah dalam melacak gangguan rangkaian control yang dibuatnya.
3.1.1

Prinsip Kerja PLC

Prinsip kerja dari PLC secara umumadalah menerima sinyal sinyal analog dari
peralatan Input luar yangberupa : saklar, tombol tombol , overload, sensor, dan lain
lain. Sinyal analog ini oleh modul input akan dirubah menjadi sinyal sinyal digital. Pada
sistem yang akan dikontrol mempunyai sinyal sinyal / pulsa dalam tiap input dan
output, baik berupa sinyal analog maupun sinyal digital. Sinyal sinyal digital ini akan
diolah oleh unit pemproses utama yaitu Central Processing Unit ( CPU ), sesuai
dengan perintah program yang telah ditetapkan atau diprogram pada memory.
Selanjutnya CPU akan mengambil keputusan-keputusan yang kemudian akan
Modul Output akan merubah sinyal sinyal digital menjadi sinyal-sinyal analog. Sinyalsinyal analog inilah yang menggerakkan relay-relay atau kontaktor, yang merupakan
peralatan output luar. Peralatan output luar ini yang nantinya akanmenggerakkan mesinmesin atau sistem yang dikontrolnya. dipindahkan ke modul Output masih berupa sinyalsinyal digital.

3.1.2

Perangkat Keras PLC


Pada dasarnya perangkat keras yang dimiliki oleh sebuah PLC adalah sama dan

tidak jauh berbeda dengan perangkat keras yang dimiliki oleh Personal Computer ( PC ).
Akan tetapi memiliki perbedaan dalam pembagian unit unitnya. Dalam perangkat keras
dari PLC ini mempunyai tiga bagian utama dan besar, yaitu :
Bagian Input Output ( I / O ).
Processor .
Programming Devices.
Bagian bagian tersebut mempunyai fungsi dan tugas masing-masing dalam setiap
pengoperasian dari PLC tersebut.

3.1.3

Sistem Penunjang PLC Lainnya


Selain perangkat keras, PLC juga mempunyai perangkat penunjang lainya yang

juga penting dalam sistem pengoperasiannya. Perangkat atau sistem penunjang ini
merupakan bagian terluar dari PLC yang menghubungkan dengan rangkaian ataupun

interkoneksi program yang ada di PLC. Selain itu juga mempunyai bagian Unit Catu
Daya atau Power Supply yang akan menghidupkan untuk sistem operasional PLC
tersebut.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa PLC hampir mempunyai kesamaan
dengan Personal Computer dalam hal perangkat-perangkat yang ada padanya. Sehingga
membuat kita harus lebih faham tentang komputer dulu ( pengoperasiannya ) sebelum kita
menjadi programmer PLC yang sebenarnya.

3.2 Motor DC
Motor DC merupakan jenis motor yang menggunakan tegangan searah sebagai
sumber tenaganya. Dengan memberikan beda tegangan pada kedua terminal tersebut,
motor akan berputar pada satu arah, dan bila polaritas dari tegangan tersebut dibalik
maka arah putaran motor akan terbalik pula. Polaritas dari tegangan yang diberikan pada
dua terminal menentukan arah putaran motor sedangkan besar dari beda tegangan pada
kedua terminal menentukan kecepatan motor.
Motor DC memiliki 2 bagian dasar :
1. Bagian yang tetap/stasioner yang disebut stator. Stator ini menghasilkan medan
magnet, baik yang dibangkitkan dari sebuah koil (elektro magnet) ataupun
magnet permanen.
2. Bagian yang berputar disebut rotor. Rotor ini berupa sebuah koil dimana arus
listrik mengalir.
Gaya elektromagnet pada motor DC timbul saat ada arus yang mengalir pada
penghantar yang berada dalam medan magnet. Medan magnet itu sendiri ditimbulkan
oleh megnet permanen. Garis-garis gaya magnet mengalir diantara dua kutub magnet
dari kutub utara ke kutub selatan. Menurut hukum gaya Lourentz, arus yang mengalir
pada penghantar yang terletak dalam medan magnet akan menimbulkan gaya.
3.3 Conveyor Sistem
Belt Conveyor adalah peralatan yang cukup sederhana yang digunakan untuk
mengangkut unit atau curah dengan kapasitas besar. Alat tersebut terdiri dari sabuk yang
tahan terhadap pengangkutan benda padat. Sabuk yang digunakan pada belt conveyor
ini dapat dibuat dari berbagai jenis bahan. Misalnya dari karet, plastik, kulit ataupun

logam yang tergantung dari jenis dan sifat bahan yang akan diangkut. Untuk mengangkut
bahan -bahan yang panas, sabuk yang digunakan terbuat dari logam yang tahan terhadap
panas.
Fungsi belt conveyor adalah untuk mengangkut berupa unti atau curah dengan
kapasitas yang cukup besar, dan sesuai dengan namanya maka media yang digunakan
berupa ban.
Konstruksi dari belt conveyor adalah :
1.

Konstruksi arah pangangkutan horizontal

2.

Konstruksi arah pengangkutan diagonal atau miring

3.

Konstruksi arah pengangkutan horizontal dan diagonal


Karakteristik dan performance dari belt conveyor yaitu :

Dapat beroperasi secara mendatar maupun miring dengan sudut maksimum

Sampai dengan 18.

Sabuk disanggah oleh plat roller untuk membawa bahan.

Kapasitas tinggi

Serba guna

Dapat beroperasi secara continiue

Kapasitas dapat diatur

Kecepatannya sampai dengan 600 ft/m

Dapat naik turun

Perawatan mudah

Kelemahan - kelemahan dari belt conveyor antara lain :

Jaraknya telah tertentu

Biaya relatif mahal

Sudut inklinasi terbatas

3.4 Pneumatic Sistem


Pneumatics adalah merupakan pengembangan teknologi dengan cara kerja
memanfaatkan udara bertekanan untuk mempengaruhi kerja suatu peralatan mekanikal agar
menghasilkan gerakan maju mundur, naik turun, berputar dan sebagainya. Pneumatic sistem

secara intensif dan luas telah banyak digunakan hampir diseluruh kehidupan yang
berhubungan dengan peralatan yang menghasilkan gerakan-gerakan dengan aplikasi yang
disesuaikan dengan jenis pneumatic serta cara kerja pneumatics.
Sedangkan sebagai Power Pneumatic digunakan compressor yang menghasilkan
udara bertekanan. Besarnya Pneumatic power baik secara tekanan dan kapasitas pneumatic
ditentukan oleh jenis dan kegunaan peralatan mekanik yang dituju. Dipakai actuator udara
bertekanan tersebut melalui sistem pengaturan, filterasi, lubrikasi dan masuk ke dalam katup
katup pengatur atau selenoid dan sebagainya sebagaimana layaknya hidraulic.

BAB IV
TUJUAN PENELITIAN

Atas dasar masalah yang ditulis dalam permusan di atas, maka tujuan penelitian ini:
1. Memahami cara kerja sistem proses pengemasan minuman botol ke dalam kardus
secara otomatis berbasis PLC.
2. Bisa menerapkan pemrograman menggunakan ledder diagram berbasis PLC OMROM
CPM1A untuk mengendalikan proses pengemasan minuman botol ke dalam kardus
secara otomatis.
3. Membuat Human Machine Interface yang sesuai dengan kondisi dan perangkat yang
ada di lapangan.
Rancang bangun kendali proses pengemasan otomastis berbasis PLC terhubung Human
Machine Interface dalam tugas ini, mempunyai beberapa manfaat penelitian, yaitu:
4. Maningkatakan produktifitas, dikarenakan sistem kendali mampu berjalan secara
otomastis.
5. Mempermudah pengguna dalam mengontrol dan mengendalikan proses pengemasan
menggunakan HMI yang mampu mengontrol, memonitor secara realtime perangkat
pengemasan otomatis.

BAB V
METODE PENELITIAN

5.1 Objek Penelitian


Sesuai dengan tujuan yang telah diuraikan maka objek penelitian dalam penyusunan
tugas ini meliputi:
1. Proses pengemasan minuman botol ke dalam kardus.
2. Perangkat dan pemrograman PLC OMRON CPM1A
3. Software Human Machine Interface
4. Kinerja sensor dan aktuator dalam pengendalian pengemasan.
5.2 Lokasi Penelitian
Dalam penyusunan ini dilakukan berbgai penelitian yang akan dilaksanankan di:
1. PT. Sosro
2. Laboratorium Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah Gresik
5.3 Waktu Penelitian
Penelitian akan dilkukan mulai dari tanggal 1 Februari 2015 sampai dengan 31 Maret
2105.
5.4 Metode Pengumpulan Data
Metode penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Observasi
Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, studi dokumentasi di PT.Sosro untuk
diketahui cara kerja dan dikakukan pengembangan pada sistem.

b. Wawancara
Wawancara dilakukan dengan berkomunikasi langsung dengan pihak-pihak terkait
maupun yang ahli dalam hubungannya dengan sistem perancangan.
c. Dokumentasi
Dokumentasi dilakukan dengan menuliskan hasil penelitian ke dalam suatu laporan
yang tersusun jelas berdasarkan data dan hasil pengamatan.
5.5 Analisa Data
Analisa data dilakukan dengan menuliskan dan menganalisis hasil kerja sistem kendali,
dalam hal ini yaitu kinerja sensor dan aktuator dalam proses pengemasan minuman botol
terhadap kondisi yang seharusnya, serta menguji kinerja sistem, keakuratan dan
kecepatannya.

Daftar Pustaka

Nur, Totok. Programmable Logic Control, SMK Negeri 2 Peobolinggo, 2010,


1-8

Wardana, Meri. Prinsip Kerja Motor


DC.<http://www.guntursanjaya.com/2011/11/prinsip-kerja-motor-arus-searahdc.html> [ diakses pada tanggal 6 januari 2015].

Nandini, Atika. Belt Conveyor.< http://domas09.blogspot.com/2013/02/beltconveyor.html> [ diakses pada tanggal 6 januari 2015].

PT. Wiratama Mitra Abadi. Sistem


Pneumatic.<http://wiratamaengineering.wordpress.com/2011/05/23/sistempneumatic/>[ diakses pada tanggal 6 januari 2015].

Anda mungkin juga menyukai