BBL Lamed
BBL Lamed
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Suatu ukuran yang dipakai untuk menilai baik buruknya pelayanan suatu negara ialah
angka kematian. Hingga kini angka kematian bayi dan ibu di Indonesia masih tergolong
tinggi, bahkan menempati urutan pertama di ASEAN. Menurut Survey Demografi dan
Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, angka kematian ibu yaitu 307/100.000 kelahiran
hidup. Sedangkan angka kematian bayi baru lahir sebesar 45/1000 kelahiran hidup, dan
kematian bayi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain : infeksi, asfiksia neonatorum,
trauma kelahiran, cacat bawaan, penyakit yang berhubungan dengan prematuritas dan
dismaturitas, imaturitas dan lain-lain.
Penelitian telah menunjukkan bahwa lebih dari 50% kematian bayi terjadi dalam periode
neonatal yaitu dalam bulan pertama kehidupan. Oleh karena itu penangananan yang sesuai
prosedur (cepat dan tepat sangat mendukung guna menekan angka kematian bayi.
Manajemen yang baik pada waktu masih dalam kandungan, selama persalinan segera setelah
bayi lahir dan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya akan menghasilkan
bayi yang sehat.
Keadaan bayi sangat tergantung pada pertumbuhan janin didalam uterus, kualitas dan
pengawasan antenatal, penyakit-penyakit ibu waktu penanganan persalinan, pemenuhan gizi
pada waktu hamil. Kelainan bayi juga bisa juga terjadi beberapa saat sesudah selesainya
persalinan yang dianggap normal, maka seorang bidan harus mengetahui dengan segera
timbulnya perubahan-perubahan pada bayi dan bila perlu memberikan pertolongan pertama
seperti menghentikan perdarahan, membersihkan jalan nafas, memberikan oksigen dan
melakukan pernafasan buatan sampai bayi tersebut mendapat perawatan yang memiliki
perlengkapan yang lengkap serta perawatan yang baik, sehingga asuhan Kebidanan pada
bayi perlu dilakukan secara komprehensive.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
1.2.1.1 Setelah melakukan asuhan kebidanan Pada By. Ny K Usia 0 hari Dengan
Bayi Baru Lahir Normal di RS. Lawang Medika, diharapkan mahasiswa
1.3 Manfaat
1. bagi penulis
dapat meningkatkan ilmu pengetahuan yang didapat selama perkuliahan dalam
penanganan kasus bayi baru lahir normal
2. bagi lahan praktek
sebagai bahan masukan untuk mengantisipasi dan mempersiapkan diri dalam melakukan
penatalaksanaan awal yang muncul pada kasus bayi baru lahir normal
3. bagi pendidikan
sebagai sumber bacaan dan sebagai kajian sehingga mahasiswa dapat meningkatkan
wawasan dalam melaksanakan kasus bayi baru lahir normal
1.4 Sistematika Penulisan
BAB 1 PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang, tujuan, manfaat dan sistematika penulisan
BAB II TINJAUAN TEORI
Isi berupa cakupan teori, konsep-konsep yang dimiliki relevansi dengan asuhan keebidanan
yang diberikan beserta konse teori manajemen kebidanan sesuai dengan kasus bayi baru
lahir normal
BAB III TINJAUAN KASUS
Berisi tentang pengkajian data, identifikasi diagnose dan masalah, identifikasi masalah
potensial, identifikasi kebutuhan segera, intervensi, implementasi, evaluasi dan catatan
perkembangan
BAB IV PEMBAHASAN
Pembahasan merupakan analisa dari penulis mengenai perbedaan yang terjadi pada tinjauan
teori dengan tinjauan kasus
BAB V PENUTUP
Berisi kesimpulan dan saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Konsep Bayi Baru Lahir
2.1.1 Pengertian
Menurut M. Sholeh Kosim, (2007) Bayi baru lahir normal adalah berat lahir
antara 2500 4000 gram, cukup bulan, lahir langsung menangis, dan tidak ada
kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat.
Asuhan segera pada bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada bayi
tersebut selama bayi pertamanya setelah kelahiran. Sebagian besar bayi yang baru
lahir akan menunjukkan usaha pernafasan spontan dengan sedikit bantuan atau
gangguan ( Sarwono, 2005).
2.1.2 Ciri- Ciri Bayi Baru Lahir Normal
Bayi normal dalam waktu 30 detik akan menangis dan bernafas spontan.
BBL
Panjang badan
: 48 - 52 cm
Lingkar Kepala
: 33 - 35 cm
Denyut jantung
Frekwensi nafas : Antara 30 - 60x/menit, tanpa retraksi dada dan tanpa suara
merintih pada fase ekspirasi
Kulit
: Kemerahan dan licin karena sub kutan cukup terbentuk dan lipat
verniks kaseosol
Rambut
Kuku
Genetalia
Gerakan ekstremitas bayi harus secara spontan dan simetris dan simetris disertai
gerakan sendi perut.
Bayi normal biasanya BAB cair antara 6 8x/hari
4
Suhu axiler
: 36,5oC - 37oC
( Maternal neonatal, 2003 :36)
benda tersebut menyerap radiasi panas tubuh bayi (walaupun tidak bersentuhan
secara langsung)
4. Mencegah kehilangan panas
Cegah terjadinya kehilangan panas melalui upaya berikut :
a. Keringkan bayi dengan seksama
Mengeringkan dengan cara menyeka tubuh bayi, juga merupakan rangsangan
taktil untuk membantu bayi memulai pernapasannya.
b. Selimuti bayi dengan selimut atau kain bersih dan hangat
Ganti handuk atau kain yang telah basah oleh cairan ketuban dengan selimut
atau kain yang baru (hanngat, bersih, dan kering)
c. Selimuti bagian kepala bayi
Bagian kepala bayi memiliki luas permukaan yg relative luas dan bayi akan
dengan cepat kehilangan panas jika bagian tersebut tidak tertutup.
d. Anjurkan ibu untuk memeluk dan menyusui bayinya
Pelukan ibu pada tubuh bayi dapat menjaga kehangatan tubuh dan mencegah
kehilangan panas. Sebaiknya pemberian ASI harus dimulai dalam waktu satu
(1) jam pertama kelahiran
e. Jangan segera menimbang atau memandikan bayi baru lahir
Karena bayi baru lahir cepat dan mudah kehilangan panas tubuhnya, sebelum
melakukan penimbangan, terlebih dahulu selimuti bayi dengan kain atau
selimut bersih dan kering. Berat badan bayi dapat dinilai dari selisih berat bayi
pada saat berpakaian/diselimuti dikurangi dengan berat pakaian/selimut. Bayi
sebaiknya dimandikan sedikitnya enam jam setelah lahir.
2.1.4
neonatus,
maka
kemungkinan
besar
bayi
akan
menderita
hipoglikemia.
Koreksi penurunan gula darah dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu:
a. Melalui penggunaan ASI
b. Melalui penggunaan glikogen
c. Melakukan pembuatan glukosa dari sumber lemak (glukoneogenesis)
2. Perubahan Suhu Tubuh
Suhu normal pada bayi yaitu 36,5oC - 37oC ketika bayi baru lahir berada
pada suhu lingkungan yang lebih rendah daripada suhu rahim Ibu.
3. Perubahan Pernafasan
Pernafasan pertama pada bayi normal dalam waktu 30 detik, sesudah
kelahiran. Tekanan rongga dada bayi pada waktu melalui jalan lahir pervaginam
mengakibatkan bahwa paru-paru yang ada pada janin normal cukup bulan
mengandung 80 - 100 menit/cairan. Kehilangan 1/3 cairan ini sesudah bayi lahir
cairan yang hilang diganti dengan udara paru-paru berkembang sehingga rongga
dada kembali pada bentuk semula.
4. Perubahan Sirkulasi
Dengan berkembangnya paru-paru oksigen didalam alveoli meningkat,
sebaliknya
tekanan
karbondioksida
menurun.
Hal
ini
mengakibatkan
Umur Ibu
Suku
Pekerjaan Ayah/Ibu
Pendidikan
Agama
kebiasaan
kesehatan
pasien/klien.
Dengan
3. Keluhan Utama
Apa yang dikeluhkan Ibu tentang keadaan bayinya
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ditanyakan mengenai latar belakang keluarga terutama
8
manis, kelainan
b. Sosial
Apakah hubungan Ibu dengan suami keluarga serta petugas kesehatan baik
atau tidak
c. Budaya
Untuk mengetahui tradisi yang dianut keluarga yang merugikan termasuk
pantang makan, minum jamu dan kebiasaan berobat jika sakit.
d. Data Spiritual
Untuk mengetahui bagaimana sikap Ibu terhadap agama yang diyakininya.
b. Data Obyektif
1.
Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum
: baik/cukup/lemah
Kesadaran
: composmentis/koma
Tanda-tanda Vital :
2.
Pernafasan
Suhu
Nadi
Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
-
Kepala
Wajah
Mata
Hidung
Mulut
Telinga
.-
Leher
Dada
Perut
Ekstremitas
Atas
Bawah
Reflek
: +/+
Integumen
Genetalia
Anus
b. Palpasi
-
Kepala
Leher
- Perut
- Ekstremitas
Atas
Bawah
- Integumen
c. Auskultasi
- Dada
- Perut
d. Perkusi
- Abdomen
II.
: Tidak kembung
DS
Do :
III.
1. Keadaan umum
: baik
2. TTV :
a. N
:120- 160X/ menit
b. S
: 36.5- 37,5 C
c. RR
: 30-60x/ menit
d. BBL
: 2500- 4000gram
e. PB
: 48- 52cm
f. LILA
: 12- 14 cm
g. LD
: 32- 35cm
h. LK
: 33- 35cm
i. Reflek
:
Reflek morro
: +/+
Reflek rooting
: +/+
Reflek sucking
: +/+
Reflek tonic neck
: +/+
Reflek swallowing : +/+
Reflek babynsky
: +/+
ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL
- Hipotermi
Ds : bayi tampak pucat
Do : TTV :
a. N
:126x/ menit
b. S
: 35 C
c. RR
: 37x/ menit
Ekstremitas tampak biru
IV.
V.
INTERVENSI
Tanggal
Jam
Tempat
:
12
Tujuan
: dilakukan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir selama 1X24 Jam
supaya bayi dalam keadaan baik dan sehat
Kriteria hasil
:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
Intervensi :
1. Informasikan kepada keluarga tentang hasil pemeriksaan
R/ keluarga dapat mengetahui keadaan dari bayinya
2. Pertahankan suhu tubuh bayi
R/ agar tidak terjadi hipotermi
3. Rawat bayi dengan teknik aseptic dan antiseptic
R/ agar tidak terjadi infeksi
4. berikan Imunisasi HB 0
R/ Memberikan kekebalan terhadap virus hepatitis B
5. Observasi keadaan bayi sesering mungkin
R/ bayi baru lahir masih sangat rentan
6. Penuhi kebutuhan nutrisi bayi
R/ mencegah terjadinya hipoglikemia
VI.
IMPLEMENTASI
Dilakukan sesuai dengan intervensi dan kondisi bayi
VII.
EVALUASI
Tanggal
Jam
Tempat
Evaluasi
S :O :
13
1. Keadaan umum
: Baik
2. TTV
:
0
a. S : 37 C
b. N : 132x/mnt
c. P : 43x/ mnt
d. BB: 3100 gram
e. PB : 51 cm
Mata
: konjungtiva merah muda, sclera putih
Hidung
: tidak ada pernapasan cupping hidung
Abdomen : tali pusat terbungkus kassa steril kering
A:
By. Ny. . Usia Dengan Bayi Baru Lahir Normal
P:
1. Observasi Keadaan bayi
2. Anjurkan ibu untuk menyusi bayinya dengan Asi Ekslusif
3. Anjurkan ibu untuk menjaga kehangatan bayi
BAB III
TINJAUAN KASUS
I.
PENGKAJIAN DATA
Tanggal
: 11 September 2013
Jam
: 15.45 WIB
Tempat
: Ruang Bayi RS. Lawang Medika
A. DATA SUBJEKTIF
1. Biodata
a. Bayi
Nama
: By. Ny K
Usia
: 0 hari
Jenis kelamin : perempuan
Anak ke
:1
b. Orang tua
Nama ibu
: Ny K
Umur
: 20 tahun
Agama
: Islam
Pendidikan
: SMA
Nama Ayah
Umur
Agama
Pendidikan
14
: Tn T
: 22 tahun
: Islam
: SMA
Pekerjaan
Penghasilan
Alamat
: IRT
:: Singosari
Pekerjaan
Penghasilan
Alamat
: Swasta
:: Singosari
c. Riwayat Perinatal
Ibu mengatakan selama hamil periksa ke bidan 8x
d. Riwayat Neonatal
Ibu mengataka anak pertamanya lahir pada tanggal 11-09-2013 Jam 14.15 di
RS.Lawang Medika secara normal jenis kelamin perempuan, BBL 3100
gram, PB 51cm
e. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak sedang atau tidak pernah menderita
penyakit menular seperti ( penyakit kuning, batuk >2 minggu, penyakit
kelamin ) penyakit menahun seperti ( sesak nafas, jantung ) penyakit menurun
seperti ( kencing manis, darah tinggi ) dan tida ada keturunan kembar
f. Riwayat Psikososial dan budaya
Ibu mengatakan senang dengan kelahiran anak pertamanya, hubungan ibu
dengan suami, keluarga dan tetangganya baik
B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum
Keadaan umum : baik
Tangisan
: kuat
Warna kulit
: merah muda
Gerakan
: aktif
b. Antropometri
BBL
: 3100gram
PB
: 51 cm
LILA
: 12,5cm
LD
: 34cm
LK
: 32cm
SOB
: 32cm
FO
: 34cm
MO
: 35cm
c. Tanda-tanda vital
N
:145X/ menit
S
: 36.8 C
RR
: 47X/ menit
2. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
g. Kepala
: Rambut hitam
h. Wajah
: tidak pucat, tidak oedema
15
i. Mata
j. Hidung
k.
l.
m.
n.
o.
p.
q.
b. Palpasi
a. Kepala
: tidak ada benjolan abnormal
b. Wajah
: tidak oedema
c. Mata
: konjungtiva merah muda
d. Hidung
: tidak ada polip
e. Leher
: tidak ada pembesaran vena jugularis
f. Payudara
: tidak ada benjolan abnormal
g. Abdomen
: tidak ada benjolan abnormal, tidak nyeri tekan
h. Ekstremitas :
Atas
: simetris, tidak oedema, tidak varises
Bawah
: simetris, tidak oedema, tidak varises
DS
: ibu mengatakan bayinya lahir secara Normal dengan selamat pada tanggal 1109-2013 jenis kelamin perempuan, BBL 3100gram PB 51cm
DO
:
1. Keadaan umum
: baik
2. TTV
:
N
:145X/ menit
S
: 36.8 C
RR
: 47X/ menit
BBL
: 3100 gram
16
PB
LILA
LD
LK
Reflek
Reflek morro
Reflek rooting
Reflek sucking
Reflek tonic neck
Reflek swallowing
Reflek babynsky
: 51cm
: 12,5cm
: 34cm
: 32cm
:
: +/+
: +/+
: +/+
: +/+
: +/+
: +/+
V. INTERVENSI
Tanggal
: 11-09-2013
Jam
: 11.00 WIB
Tempat
Tujuan
: dilakukan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir selama 1X24 Jam supaya bayi
dalam keadaan baik dan sehat
Kriteria hasil
:
k.
l.
m.
n.
o.
p.
q.
r.
VI. IMPLEMENTASI
Tanggal
: 11-09-2013
Jam
: 11.15 WIB
Tempat
Implementasi
: 11-09-2013
Jam
: 17.15 WIB
Tempat
Evaluasi
S :18
O :
1. Keadaan umum
: Baik
2. TTV
S
N
P
BB
PB
Mata
Hidung
Abdomen
0
: 37 C
: 132x/mnt
: 43x/ mnt
: 3100 gram
: 51 cm
: konjungtiva merah muda, sclera putih
: tidak ada pernapasan cupping hidung
: tali pusat terbungkus kassa steril kering
A:
By. Ny. K Usia 6 Jam Dengan Bayi Baru Lahir Normal
P:
4. Observasi Keadaan bayi
5. Anjurkan ibu untuk menyusi bayinya dengan Asi Ekslusif
6. Anjurkan ibu untuk menjaga kehangatan bayi
19
CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal
: 12 September 2013
Jam
: 14.30 WIB
S
N
RR
BB
PB
Ubun-ubun
Mata
Hidung
Mulut
Dada
Abdomen
Genetalia
Anus
: 37,2 C
: 128X/menit
: 42X/menit
: 3100gram
: 51cm
: tidak cekung, tidak cembung
: konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterus
: tidak ada pernapasan cuping hidung
: bersih, tidak muntah
: tidak ada tarikan dinding dada
: tali pusat terbungkus kassa steril bersih dan kering
: bayi sudah BAK
: bayi sudah BAB
A:
By. Ny.K Usia 1 Hari dengan Bayi Baru Lahir Normal
P:
1. Menganjurkan ibu tetap menjaga kehangatan bayi
2. Menganjurkan ibu menjaga kebersihan bayi
20
BAB IV
PEMBAHASAN
21
Asuhan segera pada bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada bayi tersebut
selama bayi pertamanya setelah kelahiran. Sebagian besar bayi yang baru lahir akan
menunjukkan usaha pernafasan spontan dengan sedikit bantuan atau gangguan ( Sarwono, 2005).
Banyak perubahan yang di alami oleh bayi saat masih di dalam kandungan dan setelah lahir.
Masa ini merupakan masa yang masih sangat rentan oleh karena itu bayi baru lahir harus terus
diperhatikan dan di observasi keadaannya.
Pada pengkajian data objektif bayi baru lahir dikatakan normal apabila tidak terdapat
kelainan pada bayi yaitu diantaranya BB : 2500 - 4000 gram, panjang badan : 48 - 52 cm, lingkar
kepala : 33 - 35 cm, denyut jantung : 100 - 160x/menit, frekwensi nafas :
30
60x/menit.
Sedangkan pada kasus By. Ny K semuanya ditemukan dalam keadaan normal. Sehingga dari
data tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak ada kesenjangan antara teori dengan kasus.
Secara teori untuk menegakkan diagnosa bayi dalam keadaan normal, apabila hasil
pemeriksaan bayi dalam keadaan baik. Dan pada kasus bayi dalam keadaan baik dan tidak
ditemukan adanya kelainan. Sehingga tidak ada kesenjangan antara teori dengan kasus.
Pada antisipasi masalah potensial tidak ada sehingga identifikasi kebutuhan segera juga
tidak ada, semikian juga pada kasus. Sehingga tidak ada kesenjangan antara teori dengan kasus.
Intervensi dan implementasi pada teori dilakukan juga pada kasus. Dan setelah dilakukan
implementasi maka di lakukan evaluasi. Demikian halnya pada kasus. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa tidak ada kesenjangan antara teori dengan kasus.
BAB V
PENUTUP
22
5.1 Kesimpulan
Menurut M. Sholeh Kosim, (2007) Bayi baru lahir normal adalah berat lahir antara
2500 4000 gram, cukup bulan, lahir langsung menangis, dan tidak ada kelainan congenital
(cacat bawaan) yang berat.
Bayi baru lahir akan mengalami banyak perubahan antara lain Perubahan
Metabolisme Karbohidrat, perubahan suhu tubuh, perubahan pernafasan dan perubahan
sirkulasi. Oleh sebab itu pada bayi baru lahir harus sesering mungkin do observasi.
Kesimpulan yang didapat dari hasil pemeriksaan adalah normal. Kemudian pemeriksa
menyusun rencana tindakan sesuai dengan hasil pemeriksaan, kemudian melakukan
rencana tindakan tersebut, mengevaluasi penerimaan ibu tentang tindakan yang telah
dilakukan tadi.
5.2 Saran
1. Untuk petugas kesehatan
1). Tindakan septik dan aseptik harus mempertahankan dan ditingkatkan dalam
melakukan setiap tindakan pada bayi, untuk mengurangi resiko terjadinya infeksi pada
bayi.
2). Berikan asuhan perawatan tali pusat sesuai dengan teori yakni menggunakan kasa
alkohol untuk membersihkan tali pusat dan membungkus tali pusat dengan kasa kering
yang steril.
3). Anjurkan pada ibu untuk memberikan ASI segera setelah bayi lahir, bukan
memberikan PASI untuk mencegah terjadinya bingung putting dan bendungan ASI.
23
2.
Untuk ibu
1. Anjurkan untuk memberikan ASI secara dini sangat penting, karena ASI mengandung
zat gizi yang optimal dan sesuai dengan kebutuhan bayi. Jelaskan pula bahwa hisapan
bayi menimbulkan rangsangan terhadap pengeluaran ASI dan proses involusi uterus.
2. Anjurkan pada ibu untuk menjaga kebersihan bayi dengan mengganti popok bila
BAK / BAB.
3. Anjurkan pada ibu untuk segera membawa bayi ke fasilitas kesehatan terdekat bila
ditemui masalah.pada bayi.
24
DAFTAR PUSTAKA
Prawiroharjo, Sarwono. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka. Sarwono
Prawiroharjo
Safudin, Abdul Bachri. 2002. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : Yayasan
Bina Pustaka. Sarwono Prawiroharjo.
Manuaba, Gde Ida Bagus. 1998. Ilmu Kebidanan Penyakit kandungan dan Keluarga Berencana.
Jakarta : EGC
Dep. Kes. RI. 2007. Asuhan Persalinan Normal. Jakarta : Depkes RI.
JHPIEGO. 2003. Asuhan Bayi Baru Lahir : Jakarta. Pusdiknas WHO- JHPIEGO.
25