Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Suatu ukuran yang dipakai untuk menilai baik buruknya pelayanan suatu negara ialah
angka kematian. Hingga kini angka kematian bayi dan ibu di Indonesia masih tergolong
tinggi, bahkan menempati urutan pertama di ASEAN. Menurut Survey Demografi dan
Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, angka kematian ibu yaitu 307/100.000 kelahiran
hidup. Sedangkan angka kematian bayi baru lahir sebesar 45/1000 kelahiran hidup, dan
kematian bayi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain : infeksi, asfiksia neonatorum,
trauma kelahiran, cacat bawaan, penyakit yang berhubungan dengan prematuritas dan
dismaturitas, imaturitas dan lain-lain.
Penelitian telah menunjukkan bahwa lebih dari 50% kematian bayi terjadi dalam periode
neonatal yaitu dalam bulan pertama kehidupan. Oleh karena itu penangananan yang sesuai
prosedur (cepat dan tepat sangat mendukung guna menekan angka kematian bayi.
Manajemen yang baik pada waktu masih dalam kandungan, selama persalinan segera setelah
bayi lahir dan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya akan menghasilkan
bayi yang sehat.
Keadaan bayi sangat tergantung pada pertumbuhan janin didalam uterus, kualitas dan
pengawasan antenatal, penyakit-penyakit ibu waktu penanganan persalinan, pemenuhan gizi
pada waktu hamil. Kelainan bayi juga bisa juga terjadi beberapa saat sesudah selesainya
persalinan yang dianggap normal, maka seorang bidan harus mengetahui dengan segera
timbulnya perubahan-perubahan pada bayi dan bila perlu memberikan pertolongan pertama
seperti menghentikan perdarahan, membersihkan jalan nafas, memberikan oksigen dan
melakukan pernafasan buatan sampai bayi tersebut mendapat perawatan yang memiliki
perlengkapan yang lengkap serta perawatan yang baik, sehingga asuhan Kebidanan pada
bayi perlu dilakukan secara komprehensive.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
1.2.1.1 Setelah melakukan asuhan kebidanan Pada By. Ny K Usia 0 hari Dengan
Bayi Baru Lahir Normal di RS. Lawang Medika, diharapkan mahasiswa

dapat melaksanakan asuhan kebidanan menurut 7 langkah Varney dengan


1.2.2

menggunakan pendekatan standar kebidanan secara komprehensif.


Tujuan khusus
1.2.2.1 Mahasiswa mampu melakukan pengkajian Pada By. Ny K Usia 0 hari
Dengan Bayi Baru Lahir Normal di RS. Lawang Medika
1.2.2.2 Mahasiswa dapat mengidentifikasi diagnosa dan masalah yang muncul dari
hasil pengkajian pada By. Ny K Usia 0 hari Dengan Bayi Baru Lahir
Normal di RS. Lawang Medika
1.2.2.3 Mahasiswa dapat mengantisipasi masalah potensial yang timbul dari masalah
atau diagnosa pada Pada By. Ny K Usia 0 hari Dengan Bayi Baru Lahir
Normal di RS. Lawang Medika
1.2.2.4 Mahasiswa dapat mengidentifikasi kebutuhan segera Pada By. Ny K Usia 0
hari Dengan Bayi Baru Lahir Normal di RS. Lawang Medika
1.2.2.5 Mahasiswa mampu mengembangkan rencana pada masalah yang muncul
sesuai dengan rasional rencana tindakan yang ilmiah.
1.2.2.6 Mahasiswa dapat mengevaluasi semua tindakan yang sudah dilakukan.

1.3 Manfaat
1. bagi penulis
dapat meningkatkan ilmu pengetahuan yang didapat selama perkuliahan dalam
penanganan kasus bayi baru lahir normal
2. bagi lahan praktek
sebagai bahan masukan untuk mengantisipasi dan mempersiapkan diri dalam melakukan
penatalaksanaan awal yang muncul pada kasus bayi baru lahir normal
3. bagi pendidikan
sebagai sumber bacaan dan sebagai kajian sehingga mahasiswa dapat meningkatkan
wawasan dalam melaksanakan kasus bayi baru lahir normal
1.4 Sistematika Penulisan
BAB 1 PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang, tujuan, manfaat dan sistematika penulisan
BAB II TINJAUAN TEORI
Isi berupa cakupan teori, konsep-konsep yang dimiliki relevansi dengan asuhan keebidanan
yang diberikan beserta konse teori manajemen kebidanan sesuai dengan kasus bayi baru
lahir normal
BAB III TINJAUAN KASUS
Berisi tentang pengkajian data, identifikasi diagnose dan masalah, identifikasi masalah
potensial, identifikasi kebutuhan segera, intervensi, implementasi, evaluasi dan catatan
perkembangan
BAB IV PEMBAHASAN
Pembahasan merupakan analisa dari penulis mengenai perbedaan yang terjadi pada tinjauan
teori dengan tinjauan kasus
BAB V PENUTUP
Berisi kesimpulan dan saran
DAFTAR PUSTAKA

BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Konsep Bayi Baru Lahir
2.1.1 Pengertian

Menurut M. Sholeh Kosim, (2007) Bayi baru lahir normal adalah berat lahir
antara 2500 4000 gram, cukup bulan, lahir langsung menangis, dan tidak ada
kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat.
Asuhan segera pada bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada bayi
tersebut selama bayi pertamanya setelah kelahiran. Sebagian besar bayi yang baru
lahir akan menunjukkan usaha pernafasan spontan dengan sedikit bantuan atau
gangguan ( Sarwono, 2005).
2.1.2 Ciri- Ciri Bayi Baru Lahir Normal
Bayi normal dalam waktu 30 detik akan menangis dan bernafas spontan.
BBL

: 2500 - 4000 gram

Panjang badan

: 48 - 52 cm

Lingkar Kepala

: 33 - 35 cm

Denyut jantung

: Normal antara 100 - 160x/menit

Frekwensi nafas : Antara 30 - 60x/menit, tanpa retraksi dada dan tanpa suara
merintih pada fase ekspirasi
Kulit

: Kemerahan dan licin karena sub kutan cukup terbentuk dan lipat
verniks kaseosol

Rambut

: Lanugo tidak terlihat, rambut kepala biasanya telah sempurna

Kuku

: Panjang dan lurus

Genetalia

: Genetalia wanita labia mayora sudah menutupi labia minora


Genetalia pria testis sudah turun

Gerakan ekstremitas bayi harus secara spontan dan simetris dan simetris disertai
gerakan sendi perut.
Bayi normal biasanya BAB cair antara 6 8x/hari
4

Suhu axiler

: 36,5oC - 37oC
( Maternal neonatal, 2003 :36)

2.1.3 Penanganan Segera BBL


Menurut JNPK-KR/POGI, APN, (2007) asuhan segera, aman dan bersih
untuk bayi baru lahir ialah :
1. Pencegahan Infeksi
a. Cuci tangan dengan seksama sebelum dan setelah bersentuhan dengan bayi
b. Pakai sarung tangan bersih pada saat menangani bayi yang belum dimandikan
c. Pastikan semua peralatan dan bahan yang digunakan, terutama klem, gunting,
penghisap lendir DeLee dan benang tali pusat telah didesinfeksi tingkat tinggi
atau steril.
d. Pastikan semua pakaian, handuk, selimut dan kain yang digunakan untuk bayi,
sudah dalam keadaan bersih. Demikin pula dengan timbangan, pita pengukur,
termometer, stetoskop.
2. Melakukan penilaian
a. Apakah bayi menangis kuat dan/atau bernafas tanpa kesulitan
b. Apakah bayi bergerak dengan aktif atau lemas
c. Jika bayi tidak bernapas atau bernapas megap megap atau lemah maka segera
lakukan tindakan resusitasi bayi baru lahir.
3. Mekanisme kehilangan panas
a. Evaporasi
Penguapan cairan ketuban pada permukaan tubuh oleh panas tubuh bayi sendiri
karena setelah lahir, tubuh bayi tidak segera dikeringkan.
b. Konduksi
Kehilangan panas tubuh melalui kontak langsung antara tubuh bayi dengan
permukaan yang dingin, co/ meja, tempat tidur, timbangan yang temperaturnya
lebih rendah dari tubuh bayi akan menyerap panas tubuh bayi bila bayi
diletakkan di atas benda benda tersebut
c. Konveksi
Kehilangan panas tubuh terjadi saat bayi terpapar udara sekitar yang lebih
dingin, co/ ruangan yang dingin, adanya aliran udara dari kipas angin,
hembusan udara melalui ventilasi, atau pendingin ruangan.
d. Radiasi
Kehilangan panas yang terjadi karena bayi ditempatkan di dekat benda benda
yang mempunyai suhu tubuh lebih rendah dari suhu tubuh bayi, karena benda
5

benda tersebut menyerap radiasi panas tubuh bayi (walaupun tidak bersentuhan
secara langsung)
4. Mencegah kehilangan panas
Cegah terjadinya kehilangan panas melalui upaya berikut :
a. Keringkan bayi dengan seksama
Mengeringkan dengan cara menyeka tubuh bayi, juga merupakan rangsangan
taktil untuk membantu bayi memulai pernapasannya.
b. Selimuti bayi dengan selimut atau kain bersih dan hangat
Ganti handuk atau kain yang telah basah oleh cairan ketuban dengan selimut
atau kain yang baru (hanngat, bersih, dan kering)
c. Selimuti bagian kepala bayi
Bagian kepala bayi memiliki luas permukaan yg relative luas dan bayi akan
dengan cepat kehilangan panas jika bagian tersebut tidak tertutup.
d. Anjurkan ibu untuk memeluk dan menyusui bayinya
Pelukan ibu pada tubuh bayi dapat menjaga kehangatan tubuh dan mencegah
kehilangan panas. Sebaiknya pemberian ASI harus dimulai dalam waktu satu
(1) jam pertama kelahiran
e. Jangan segera menimbang atau memandikan bayi baru lahir
Karena bayi baru lahir cepat dan mudah kehilangan panas tubuhnya, sebelum
melakukan penimbangan, terlebih dahulu selimuti bayi dengan kain atau
selimut bersih dan kering. Berat badan bayi dapat dinilai dari selisih berat bayi
pada saat berpakaian/diselimuti dikurangi dengan berat pakaian/selimut. Bayi
sebaiknya dimandikan sedikitnya enam jam setelah lahir.
2.1.4

Perubahan yang terjadi pada bayi baru lahir


1. Perubahan Metabolisme Karbohidrat
Dalam 2 jam setelah lahir terjadi penurunan kadar gula darah. Untuk
menambah energi dan jam-jam pertama diambil dari hasil metabolisme asam
lemak. Karena sesuatu hal perubahan glukosa menjadi glikogen meningkat atau
adanya gangguan pada metabolisme asam lemak yang tidak dapat memenuhi
kebutuhan

neonatus,

maka

kemungkinan

besar

bayi

akan

menderita

hipoglikemia.
Koreksi penurunan gula darah dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu:
a. Melalui penggunaan ASI
b. Melalui penggunaan glikogen
c. Melakukan pembuatan glukosa dari sumber lemak (glukoneogenesis)
2. Perubahan Suhu Tubuh

Suhu normal pada bayi yaitu 36,5oC - 37oC ketika bayi baru lahir berada
pada suhu lingkungan yang lebih rendah daripada suhu rahim Ibu.
3. Perubahan Pernafasan
Pernafasan pertama pada bayi normal dalam waktu 30 detik, sesudah
kelahiran. Tekanan rongga dada bayi pada waktu melalui jalan lahir pervaginam
mengakibatkan bahwa paru-paru yang ada pada janin normal cukup bulan
mengandung 80 - 100 menit/cairan. Kehilangan 1/3 cairan ini sesudah bayi lahir
cairan yang hilang diganti dengan udara paru-paru berkembang sehingga rongga
dada kembali pada bentuk semula.
4. Perubahan Sirkulasi
Dengan berkembangnya paru-paru oksigen didalam alveoli meningkat,
sebaliknya

tekanan

karbondioksida

menurun.

Hal

ini

mengakibatkan

menurunnya resistensi pembuluh-pembuluh darah paru sehingga aliran darah ke


alat tersebut meningkat. Ini menyebabkan darah dari arteri pulmonalis mengalir
ke paru-paru dan ductus arteriovus menutup. Dengan menciutnya arteri dan vena
umbilikalis dan kemudian dipotongnya tali pusat, aliran darah dari plasenta
melalui vena kava inferior dan foramen ovale ke atrium kiri berhenti. Sirkulasi
janin sekarang berubah menjadi sirkulasi bayi yang hidup di luar rahim Ibu
(JHPIEGO, 2003)
2.2 Konsep Manajemen Kebidanan
1. PENGKAJIAN
Dilakukan dengan mengumpulkan semua data baik subyektif maupun data
obyektif disertai hari/ tanggal dan jam pada saat dilakukan pengkajian, tanggal masuk
rumah sakit, jam masuk rumah sakit.
a. Data Subyektif
1. Biodata Bayi
Nama Bayi

: Untuk mengetahui identitas bayi bahwa bayi tersebut adalah


benar-benar anak dari orang tuanya.

Jenis Kelamin : Untuk perbedaan jeni/gerder


Tanggal lahir

: Untuk mengetahui umur bayi


7

Anak ke berapa : Untuk mengetahui bayi tersebut anak keberapa


2. Bidata Orang tua
Nama Ayah/Ibu

: Untuk mengenal, memanggil, dan menghindari terjadinya


kekeliruan ( Christina, 1993 : 41)

Umur Ibu

: Untuk mengetahui keadaan Ibu terutama pada persalinan


pertama

Suku

: Untuk mengetahui adat istiadat yang dianut


dan Penghasilan

Pekerjaan Ayah/Ibu

: Untuk mengetahui status ekonomi dan aktivitas (Ibu) serta


sosial ekonomi penderita agar nasehat kita nanti sesuai.

Pendidikan

: Untuk mengetahui status pengetahuan orang tua.

Agama

: Ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan pengaruhnya


terhadap

kebiasaan

kesehatan

pasien/klien.

Dengan

diketahuinya agama pasien, akan memudahkan bidan


melakukan pendekatan didalam melaksanakan asuhan
kebidanan (Depkes RI. 1995 : 14)
Alamat

: Untuk mengetahui tempat tinggal klien berada, dapat


menilai apakah lingkungan cukup aman bagi bayi.

3. Keluhan Utama
Apa yang dikeluhkan Ibu tentang keadaan bayinya
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ditanyakan mengenai latar belakang keluarga terutama
8

a. Anggota keluarga yang mempunyai penyakit tertentu terutama penyakit


menular seperti TBC, hepatitis
b. Penyakit keluarga yang diturunkan seperti kencing

manis, kelainan

pembekuan darah, jiwa, asma


c. Riwayat kehamilan kembar, faktor yang meningkatkan kemungkinan hamil
kembar adalah faktor ras, keturunan, umur wanita dan paritas. Oleh karena itu
apabila ada yang pernah melahirkan atau hamil dengan anak kembar harus
diwaspadai karena hal ini bisa menurun pada Ibu.
(Manuaba, 2000 : 2005)
5. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas sekarang
a. Kehamilan
Ditanyakan pada Ibu ini kehamilan beberapa, keluhan Ibu pada saat hamil ini,
periksa kemana dan sudah beberapa kali periksa, mendapat obat apa saja
setelah periksa.
b. Persalinan
Ditanyakan pada Ibu melahirkan dimana, ditolong siapa, bagaimana caranya
serta penyulit yang dialami sewaktu Ibu melahirkan, kemudian ditanyakan
tentang jenis kelamin, berat badan, panjang badan bayi yang dilahirkan.
c. Nifas
Ditanyakan pada Ibu mengeluarkan darah yang bagaimana, seberapa banyak,
kontraksi uterus baik atau tidak (bila kontraksi baik, uterus bulat dan
mengeras). ASI sudah keluar apa belum, ada luka jahitan atau tidak.
6. Neonatal
Ditanyakan pada Ibu tentang jenis kelamin, berat badan, panjang badan bayi
yang dilahirkan.
7. Pola kebiasaan sehari-hari
Untuk mengetahui bagaimana pola nutrisi Ibu, eliminasi, istirahat, aktivitas
personal hygiene.
8. Riwayat Psikologi dan Budaya
a. Psikologi
Bagaimana respon Ibu dan keluarga terhadap kelahiran anaknya
9

b. Sosial
Apakah hubungan Ibu dengan suami keluarga serta petugas kesehatan baik
atau tidak
c. Budaya
Untuk mengetahui tradisi yang dianut keluarga yang merugikan termasuk
pantang makan, minum jamu dan kebiasaan berobat jika sakit.
d. Data Spiritual
Untuk mengetahui bagaimana sikap Ibu terhadap agama yang diyakininya.
b. Data Obyektif
1.
Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum

: baik/cukup/lemah

Kesadaran

: composmentis/koma

Tanda-tanda Vital :

2.

Pernafasan

: normal (30 - 40 x / menit)

Suhu

: normal (36 - 37oC)

Nadi

: normal (120 - 160 x/menit)

Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
-

Kepala

: Simetris, tidak ada benjolan abnormal, rambut hitam


menyebar merata.

Wajah

: Simetris, tidak pucat, dan tidak kuning

Mata

: Simetris, sklera tidak kuning, konjungtiva tidak anemis

Hidung

: Simetris, tidak ada polip, tidak ada pernafasan cuping


hidung

Mulut

: Mukosa bibir lembab, tidak ada labioschisis, tidak ada


labiopalatoschisis, lidah bersih

Telinga

: Simetris, tidak ada serumen.


10

.-

Leher

: Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan pembesaran


limfe.

Dada

: Simetris, gerak nafas teratur.

Perut

: tidak ada benjolan abnormal.

Ekstremitas
Atas

: Simetris, tidak terdapat polydaktil maupun syndaktil

Bawah

: Simetris, tidak terdapat polydaktil maupun syndaktil

Reflek

: +/+

Integumen

: Bersih, turgor baik

Genetalia

: Bersih, testis sudah turun ke scrotum

Anus

: Bersih, tidak terdapat atresia ani dan tidak ada atresia


ani.

b. Palpasi
-

Kepala

: Tidak teraba benjolan abnormal.

Leher

: Tidak terabapembesaran kelenjar tyroid, tidak teraba


pembesaran kelenjar limfe, dan tidak teraba pembesaran
vena jugularis.

- Perut

: Tidak teraba benjolan abnormal, tidak terana pembesaran


hepar.

- Ekstremitas

Atas

: Tidak teraba adanya retensi air (tidak edema).

Bawah

: Tidak teraba adanya retensi air (tidak edema).

- Integumen

: Bersih, turgor baik

c. Auskultasi
- Dada

: COR : Nadi teratur 100x / menit

- Perut

: Terdengar bising usus 12x / menit

d. Perkusi
- Abdomen

II.

: Tidak kembung

IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH


Dx : By. Ny. umur hari dengan bayi baru lahir normal
11

DS

: ibu mengatakan bayinya lahir secara Normal, dengan selamat, langsung


menangis pada tanggal 11-09-2013 jenis kelamin perempuan

Do :

III.

1. Keadaan umum
: baik
2. TTV :
a. N
:120- 160X/ menit
b. S
: 36.5- 37,5 C
c. RR
: 30-60x/ menit
d. BBL
: 2500- 4000gram
e. PB
: 48- 52cm
f. LILA
: 12- 14 cm
g. LD
: 32- 35cm
h. LK
: 33- 35cm
i. Reflek
:
Reflek morro
: +/+
Reflek rooting
: +/+
Reflek sucking
: +/+
Reflek tonic neck
: +/+
Reflek swallowing : +/+
Reflek babynsky
: +/+
ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL
- Hipotermi
Ds : bayi tampak pucat
Do : TTV :
a. N
:126x/ menit
b. S
: 35 C
c. RR
: 37x/ menit
Ekstremitas tampak biru

IV.

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA


Keringkan dan hangatkan bayi

V.

INTERVENSI
Tanggal

Jam

Tempat

:
12

Tujuan

: dilakukan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir selama 1X24 Jam
supaya bayi dalam keadaan baik dan sehat

Kriteria hasil

:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.

Tanda-tanda vital dalam batas normal


Suhu 36,5 C 37,5 C
RR 40-60 X/ menit
Nadi 120-160X/ menit
BBL 2500-4000gram
PB 45-53cm
Tidak terjadi hipotermi
Tidak terjadi hipoglikemia
Tidak terjadi asfiksia
Tidak terjadi adanya tanda-tanda infeksi

Intervensi :
1. Informasikan kepada keluarga tentang hasil pemeriksaan
R/ keluarga dapat mengetahui keadaan dari bayinya
2. Pertahankan suhu tubuh bayi
R/ agar tidak terjadi hipotermi
3. Rawat bayi dengan teknik aseptic dan antiseptic
R/ agar tidak terjadi infeksi
4. berikan Imunisasi HB 0
R/ Memberikan kekebalan terhadap virus hepatitis B
5. Observasi keadaan bayi sesering mungkin
R/ bayi baru lahir masih sangat rentan
6. Penuhi kebutuhan nutrisi bayi
R/ mencegah terjadinya hipoglikemia
VI.

IMPLEMENTASI
Dilakukan sesuai dengan intervensi dan kondisi bayi

VII.

EVALUASI
Tanggal

Jam

Tempat

Evaluasi
S :O :
13

1. Keadaan umum

: Baik

2. TTV

:
0
a. S : 37 C

b. N : 132x/mnt
c. P : 43x/ mnt
d. BB: 3100 gram
e. PB : 51 cm
Mata
: konjungtiva merah muda, sclera putih
Hidung
: tidak ada pernapasan cupping hidung
Abdomen : tali pusat terbungkus kassa steril kering
A:
By. Ny. . Usia Dengan Bayi Baru Lahir Normal
P:
1. Observasi Keadaan bayi
2. Anjurkan ibu untuk menyusi bayinya dengan Asi Ekslusif
3. Anjurkan ibu untuk menjaga kehangatan bayi

BAB III
TINJAUAN KASUS

I.

PENGKAJIAN DATA
Tanggal
: 11 September 2013
Jam
: 15.45 WIB
Tempat
: Ruang Bayi RS. Lawang Medika
A. DATA SUBJEKTIF
1. Biodata
a. Bayi
Nama
: By. Ny K
Usia
: 0 hari
Jenis kelamin : perempuan
Anak ke
:1
b. Orang tua
Nama ibu
: Ny K
Umur
: 20 tahun
Agama
: Islam
Pendidikan
: SMA

Nama Ayah
Umur
Agama
Pendidikan
14

: Tn T
: 22 tahun
: Islam
: SMA

Pekerjaan
Penghasilan
Alamat

: IRT
:: Singosari

Pekerjaan
Penghasilan
Alamat

: Swasta
:: Singosari

c. Riwayat Perinatal
Ibu mengatakan selama hamil periksa ke bidan 8x
d. Riwayat Neonatal
Ibu mengataka anak pertamanya lahir pada tanggal 11-09-2013 Jam 14.15 di
RS.Lawang Medika secara normal jenis kelamin perempuan, BBL 3100
gram, PB 51cm
e. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak sedang atau tidak pernah menderita
penyakit menular seperti ( penyakit kuning, batuk >2 minggu, penyakit
kelamin ) penyakit menahun seperti ( sesak nafas, jantung ) penyakit menurun
seperti ( kencing manis, darah tinggi ) dan tida ada keturunan kembar
f. Riwayat Psikososial dan budaya
Ibu mengatakan senang dengan kelahiran anak pertamanya, hubungan ibu
dengan suami, keluarga dan tetangganya baik
B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum
Keadaan umum : baik
Tangisan
: kuat
Warna kulit
: merah muda
Gerakan
: aktif
b. Antropometri
BBL
: 3100gram
PB
: 51 cm
LILA
: 12,5cm
LD
: 34cm
LK
: 32cm
SOB
: 32cm
FO
: 34cm
MO
: 35cm
c. Tanda-tanda vital
N
:145X/ menit
S
: 36.8 C
RR
: 47X/ menit
2. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
g. Kepala
: Rambut hitam
h. Wajah
: tidak pucat, tidak oedema
15

i. Mata
j. Hidung
k.
l.
m.
n.
o.
p.
q.

: simetris, seclera, tidak ikterus


: tidak ada pernafasan cuping hidung, tidak ada
secret
Telinga
: simetris, bersih
Mulut
: bersih, tidak ada labiopalatoskisis, tidak ada
labioskisis
Leher
: tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada
bendungan vena jugularis
Dada dan payudara : simetris, tidak ada tarikan dinding dada
Abdomen
: tidak ada perdarahan tali pusat, tali pusat
dibungkus kassa kering dan bersih, tidak ada
bayangan pembuluh darah
Genetalia
: labia mayora sudah menutupi labia minora, bayi
sudah BAK
Anus
: bayi masih belum BAB

b. Palpasi
a. Kepala
: tidak ada benjolan abnormal
b. Wajah
: tidak oedema
c. Mata
: konjungtiva merah muda
d. Hidung
: tidak ada polip
e. Leher
: tidak ada pembesaran vena jugularis
f. Payudara
: tidak ada benjolan abnormal
g. Abdomen
: tidak ada benjolan abnormal, tidak nyeri tekan
h. Ekstremitas :
Atas
: simetris, tidak oedema, tidak varises
Bawah
: simetris, tidak oedema, tidak varises

II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH


DX

: By. Ny K usia 0 hari dengan bayi baru lahir normal

DS

: ibu mengatakan bayinya lahir secara Normal dengan selamat pada tanggal 1109-2013 jenis kelamin perempuan, BBL 3100gram PB 51cm

DO

:
1. Keadaan umum
: baik
2. TTV
:
N
:145X/ menit
S
: 36.8 C
RR
: 47X/ menit
BBL
: 3100 gram
16

PB
LILA
LD
LK
Reflek
Reflek morro
Reflek rooting
Reflek sucking
Reflek tonic neck
Reflek swallowing
Reflek babynsky

: 51cm
: 12,5cm
: 34cm
: 32cm
:
: +/+
: +/+
: +/+
: +/+
: +/+
: +/+

III. ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL


IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
-

V. INTERVENSI
Tanggal

: 11-09-2013

Jam

: 11.00 WIB

Tempat

: Ruang Bayi RS.Lawang Medika

Tujuan

: dilakukan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir selama 1X24 Jam supaya bayi
dalam keadaan baik dan sehat

Kriteria hasil

:
k.
l.
m.
n.
o.
p.
q.
r.

Tanda-tanda vital dalam batas normal


Suhu 36,5 C 37,5 C
RR 40-60 X/ menit
Nadi 120-160X/ menit
BBL 2500-4000gram
PB 45-53cm
Tidak terjadi hipotermi
Tidak terjadi hipoglikemia
17

s. Tidak terjadi asfiksia


t. Tidak terjadi adanya tanda-tanda infeksi
Intervensi :
7. Informasikan kepada keluarga tentang hasil pemeriksaan
R/ keluarga dapat mengetahui keadaan dari bayinya
8. Pertahankan suhu tubuh bayi
R/ agar tidak terjadi hipotermi
9. Rawat bayi dengan teknik aseptic dan antiseptic
R/ agar tidak terjadi infeksi
10. berikan Imunisasi HB 0
R/ Memberikan kekebalan terhadap virus hepatitis B
11. Observasi keadaan bayi sesering mungkin
R/ bayi baru lahir masih sangat rentan
12. Penuhi kebutuhan nutrisi bayi
R/ mencegah terjadinya hipoglikemia

VI. IMPLEMENTASI
Tanggal

: 11-09-2013

Jam

: 11.15 WIB

Tempat

: Ruang Bayi RS.Lawang Medika

Implementasi

1. Menginformasikan kepada keluarga tentang hasil dari pemeriksaan


2. Merawat bayi diruang yang hangat dan bayi dibungkus dengan gedong
3. Merawat bayi dengan teknik antiseptic dan aseptic dengan cara mencuci tangan sebelum
dan sesudah merawat bayi
4. Memberikan bayi imunisasi hepatitis B pada 1/3 paha kiri bagian luar
5. Mengobservasi keadaan bayi sesering mungkin
6. Memfasilitasi bayi dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu dengan meminta ibu agar
mulai menyusui bayinya
VII. EVALUASI
Tanggal

: 11-09-2013

Jam

: 17.15 WIB

Tempat

: Ruang Bayi RS.Lawang Medika

Evaluasi
S :18

O :
1. Keadaan umum

: Baik

2. TTV

S
N
P
BB
PB
Mata
Hidung
Abdomen

0
: 37 C

: 132x/mnt
: 43x/ mnt
: 3100 gram
: 51 cm
: konjungtiva merah muda, sclera putih
: tidak ada pernapasan cupping hidung
: tali pusat terbungkus kassa steril kering

A:
By. Ny. K Usia 6 Jam Dengan Bayi Baru Lahir Normal
P:
4. Observasi Keadaan bayi
5. Anjurkan ibu untuk menyusi bayinya dengan Asi Ekslusif
6. Anjurkan ibu untuk menjaga kehangatan bayi

19

CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal

: 12 September 2013

Jam

: 14.30 WIB

Tempat: RS. Lawang Medika


S : - Ibu mengatakan sudah memberikan Asi kepada bayinya
- Ibu mengatakan bayinya telah BAB
O :
Keadaan umum : Baik
TTV :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.

S
N
RR
BB
PB
Ubun-ubun
Mata
Hidung
Mulut
Dada
Abdomen
Genetalia
Anus

: 37,2 C
: 128X/menit
: 42X/menit
: 3100gram
: 51cm
: tidak cekung, tidak cembung
: konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterus
: tidak ada pernapasan cuping hidung
: bersih, tidak muntah
: tidak ada tarikan dinding dada
: tali pusat terbungkus kassa steril bersih dan kering
: bayi sudah BAK
: bayi sudah BAB

A:
By. Ny.K Usia 1 Hari dengan Bayi Baru Lahir Normal
P:
1. Menganjurkan ibu tetap menjaga kehangatan bayi
2. Menganjurkan ibu menjaga kebersihan bayi
20

3. Manjurkan ibu memberi ASI eksklusif secara ondemand


4. Manjurkan ibu melakukan perawatan tali pusat dengan kassa steril bersih dan kering
tanpa bethadin dan alcohol
5. Manjurkan ibu merawat bayi dengan teknik aseptic dan antiseptic
6. Memberikan KIE tentang cara menyusi yang benar :
a. Posisikan ibu duduk dengan santai dan kaki tidak boleh menggantung
b. Bokong bayi ditopang dengan tangan ibu, kepala bayi diletakkan didekat lengkupan
siku
c. Mulut bayi berada didepan putting ibu dengan keadaan terbuka lebar
d. Areola mamae sebagian besar masuk kedalam mulut bayi
e. Pipi tidak boleh kempot dan tidak boleh terdengar suara/decak, hanya boleh
terdengar suara menelan
f. Bibir bayi terlipat keluar

BAB IV
PEMBAHASAN

21

Asuhan segera pada bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada bayi tersebut
selama bayi pertamanya setelah kelahiran. Sebagian besar bayi yang baru lahir akan
menunjukkan usaha pernafasan spontan dengan sedikit bantuan atau gangguan ( Sarwono, 2005).
Banyak perubahan yang di alami oleh bayi saat masih di dalam kandungan dan setelah lahir.
Masa ini merupakan masa yang masih sangat rentan oleh karena itu bayi baru lahir harus terus
diperhatikan dan di observasi keadaannya.
Pada pengkajian data objektif bayi baru lahir dikatakan normal apabila tidak terdapat
kelainan pada bayi yaitu diantaranya BB : 2500 - 4000 gram, panjang badan : 48 - 52 cm, lingkar
kepala : 33 - 35 cm, denyut jantung : 100 - 160x/menit, frekwensi nafas :

30

60x/menit.

Sedangkan pada kasus By. Ny K semuanya ditemukan dalam keadaan normal. Sehingga dari
data tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak ada kesenjangan antara teori dengan kasus.
Secara teori untuk menegakkan diagnosa bayi dalam keadaan normal, apabila hasil
pemeriksaan bayi dalam keadaan baik. Dan pada kasus bayi dalam keadaan baik dan tidak
ditemukan adanya kelainan. Sehingga tidak ada kesenjangan antara teori dengan kasus.
Pada antisipasi masalah potensial tidak ada sehingga identifikasi kebutuhan segera juga
tidak ada, semikian juga pada kasus. Sehingga tidak ada kesenjangan antara teori dengan kasus.
Intervensi dan implementasi pada teori dilakukan juga pada kasus. Dan setelah dilakukan
implementasi maka di lakukan evaluasi. Demikian halnya pada kasus. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa tidak ada kesenjangan antara teori dengan kasus.

BAB V
PENUTUP
22

5.1 Kesimpulan
Menurut M. Sholeh Kosim, (2007) Bayi baru lahir normal adalah berat lahir antara
2500 4000 gram, cukup bulan, lahir langsung menangis, dan tidak ada kelainan congenital
(cacat bawaan) yang berat.
Bayi baru lahir akan mengalami banyak perubahan antara lain Perubahan
Metabolisme Karbohidrat, perubahan suhu tubuh, perubahan pernafasan dan perubahan
sirkulasi. Oleh sebab itu pada bayi baru lahir harus sesering mungkin do observasi.
Kesimpulan yang didapat dari hasil pemeriksaan adalah normal. Kemudian pemeriksa
menyusun rencana tindakan sesuai dengan hasil pemeriksaan, kemudian melakukan
rencana tindakan tersebut, mengevaluasi penerimaan ibu tentang tindakan yang telah
dilakukan tadi.
5.2 Saran
1. Untuk petugas kesehatan
1). Tindakan septik dan aseptik harus mempertahankan dan ditingkatkan dalam
melakukan setiap tindakan pada bayi, untuk mengurangi resiko terjadinya infeksi pada
bayi.
2). Berikan asuhan perawatan tali pusat sesuai dengan teori yakni menggunakan kasa
alkohol untuk membersihkan tali pusat dan membungkus tali pusat dengan kasa kering
yang steril.
3). Anjurkan pada ibu untuk memberikan ASI segera setelah bayi lahir, bukan
memberikan PASI untuk mencegah terjadinya bingung putting dan bendungan ASI.

23

2.

Untuk ibu
1. Anjurkan untuk memberikan ASI secara dini sangat penting, karena ASI mengandung
zat gizi yang optimal dan sesuai dengan kebutuhan bayi. Jelaskan pula bahwa hisapan
bayi menimbulkan rangsangan terhadap pengeluaran ASI dan proses involusi uterus.
2. Anjurkan pada ibu untuk menjaga kebersihan bayi dengan mengganti popok bila
BAK / BAB.
3. Anjurkan pada ibu untuk segera membawa bayi ke fasilitas kesehatan terdekat bila
ditemui masalah.pada bayi.

24

DAFTAR PUSTAKA
Prawiroharjo, Sarwono. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka. Sarwono
Prawiroharjo

Safudin, Abdul Bachri. 2002. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : Yayasan
Bina Pustaka. Sarwono Prawiroharjo.

Manuaba, Gde Ida Bagus. 1998. Ilmu Kebidanan Penyakit kandungan dan Keluarga Berencana.
Jakarta : EGC

Dep. Kes. RI. 2007. Asuhan Persalinan Normal. Jakarta : Depkes RI.

Ulliyah Musrifatul. 2006. Praktek Klinik Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika

JHPIEGO. 2003. Asuhan Bayi Baru Lahir : Jakarta. Pusdiknas WHO- JHPIEGO.

25

Anda mungkin juga menyukai