Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Mata Kuliah

: Blok Clinical Study I

Pokok Bahasan

: Tuberculosis

Sasaran

: Keluarga pasien dengan penyakit Tuberculosis

Tempat

: Rumah Pasien

Hari/ Tanggal

: Jumat, 17 Oktober 2014

Alokasi Waktu

: 30 menit

Pertemuan ke

:1

Pengajar

: Nadifatus Susana

1. Tujuan Instruksional
a.
Tujuan Umum : Pada akhir penyuluhan peserta dapat memahami
tentang penyakit tuberculosis dan pencegahannya
b. Tujuan Khusus :
Setelah diberikan penyuluhan peserta dapat :
1. Menyebutkan definisi tuberculosis
2. Menyebutkan penyebab dan faktor resiko tuberculosis
3. Menyebutkan tanda dan gejala tuberculosis
4. Menyebutkan penularan dan pencegahan tuberculosis
2. Sub Pokok Bahasan
Penyakit tuberculosis dan pencegahannya
3. Materi
1. Pengertian penyakit tuberculosis
2. Penyebab dan faktor resiko tuberculosis
3. Tanda dan gejala tuberculosis
4. Penularan dan pencegahan tuberculosis
4. Metode
Ceramah dan tanya jawab.
5. Media
Leaflet
6. Kegiatan Pembelajaran
Tahap

Wakt

Kegiatan Edukator

Kegiatan Peserta

Metode

Media

dan Alat
Bantu

Pendahulu
an

5
menit

1. Edukator
mengucapkan
salam

dan

memperkenalka

1. Peserta

Metode

menjawab salam
2. Peserta

dua

mendengar kan
edukator,

dan

arah
(Tanya

n diri
2. Edukator

menjawab
beberapa

menjelaskan
kontrak

jawab)

pertanyaan

waktu

belajar
3. Edukator

pembuka

dari

edukator sesuai
dengan

memberikan

pengetahuannya

pertanyaan
pembuka terkait
pengetahuan
klien

mengenai

TB
Penyajian
07.05-

20

1.

menit

dan

pencegahannya
Edukator
menjelaskan

07.40
2.

Cerama Leaflet

mendengar kan h

definisi TB
Edukator

edukator
2. Peserta

menjelaskan
penyebab
3.

1. Peserta

mengklarifi kasi
dan

faktor resiko TB
Edukator

jika

ada

yang

tidak dimengerti

menjelaskan
tanda dan gejala
4.

TB
Edukator
menjelaskan
penularan

Penutup
07.40-

1.

menit

07.45

2.

dan

pencegahan TB
Edukator

Metode

memberikan

mengajukan

dua

kesempatan

beberapa

arah

bertanya

pertanyaan

(Tanya

pada edukator.
2. Peserta

jawab,

pada

peserta
Edukator
menyimpul
materi

kan
yang

sudah
3.

1. Peserta

disampaikan
Edukator

mendengar kan
edukator
3. Peserta
menjawab
beberapa

curah
pendap
at)

memberi

pertanyaan

pertanyaan

yang

seputar

materi

yang

baru

4.

dijawab

mengucap
dan

salam

dari

edukator

peserta
Edukator
salam

oleh edukator
4. Peserta
menjawab

disampaikan
untuk

diberikan

kan

penutup
ucapan

terima kasih
7. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi struktur
Peserta hadir di tempat penyuluhan
Kesiapan materi
Kesiapan Satuan Acara Penyuluhan
Kesiapan media : leaflet
Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di rumah klien
Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan sebelumnya
2. Evaluasi proses
Penyuluhan dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan
Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
Suasana penyuluhan tertib
Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan yang diberikan
3.

secara benar
Evaluasi hasil
Peserta mengerti tentang pengertian, penyebab serta faktor resiko tuberculosis,
tanda dan gejala, penularan dan pencegahannya

8. Daftar Pustaka
Brunner & Suddart. 1996. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah edisi 8 volume 2.
Jakarta, EGC.
Corwin, E.J. 2009. Buku Saku Patofisiologi, Edisi 3. Jakarta : EGC
Depkes RI.2008.Pedoman Nasional Penaggulangan Tuberculosis.Edisi 2, Cetakan
Kedua.Jakarta

Materi Penyuluhan
TUBERCULOSIS

1. Definisi
Tuberculosis (TB) merupakan contoh lain infeksi saluran napas bawah.
Penyakit ini disebabkan oleh mikroorganisme Mycobacterium tuberculosis,
yang biasanya ditularkan melalui inhalasi percikan ludah (droplet), dari satu
individu ke individu lainnya dan membentuk kolonisasi di bronkiolus atau
alveolus. Kuman juga dapat masuk ke tubuh melalui saluran cerna, melalui

ingesti susu tercemar yang tidak dipasteurisasi, atau kadang-kadang melalui


lesi kulit. (Elizabeth J. Corwin, 2009).
Tuberculosis (TB) adalah penyakit infeksius yang terutama menyerang
parenkin paru. Tuberculosis dapat juga ditularkan ke bagian tubuh lainnya,
terutama meninges, ginjal, tulang, dan nodus limfe (Brunner dan Suddat,
2003: hal 584).
2. Etiologi dan Faktor Resiko
Penyakit TBC adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh
bakteri Mycobakterium Tuberkulosa. Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat
tahan asam sehingga dikenal juga sebagai Batang Tahan Asam (BTA).
Mycobacterium tidak tahan panas, akan mati pada 6C selama 15-20 menit.
Biakan dapat mati jika terkena sinar matahari lansung selama 2 jam. Dalam
dahak dapat bertahan 20-30 jam. Basil yang berada dalam percikan bahan
dapat bertahan hidup 8-10 hari. Biakan basil ini dalam suhu kamar dapat
hidup 6-8 bulan dan dapat disimpan dalam lemari dengan suhu 20C selama
2 tahun. Adapun faktor resiko tuberculosis yaitu :
a. Faktor Sosial Ekonomi.
Disini sangat erat dengan keadaan rumah, kepadatan hunian,
lingkungan perumahan, lingkungan dan sanitasi tempat bekerja yang
buruk dapat memudahkan penularan TBC. Pendapatan keluarga sangat
erat juga dengan penularan TBC, karena pendapatan yang kecil membuat
orang tidak dapat hidup layak dengan memenuhi syarat-syarat kesehatan.
b. Status Gizi.
Keadaan malnutrisi atau kekurangan kalori, protein, vitamin, zat besi
dan lain- lain, akan mempengaruhi daya tahan tubuh sesorang sehingga
rentan terhadap penyakit termasuk TB-Paru.
c. Jenis Kelamin (Merokok dan konsumsi alkohol)
Penyakit TB-Paru cenderung lebih tinggi pada jenis kelamin laki-laki
dibandingkan perempuan. Pada jenis kelamin laki-laki penyakit ini lebih
tinggi karena merokok tembakau dan minum alkohol sehingga dapat
menurunkan sistem pertahanan tubuh, sehingga lebih mudah terpapar
dengan agent penyebab TB-Paru.
d. Mereka yang kontak dekat dengan seseorang yang mempunyai TB aktif
e. Individu imunosupresif (Termasuk lansia, pasien dengan kanker, mereka
yang dalam terapi kortikosteroid atau mereka yang terinfeksi dengan HIV)

f. Setiap individu dengan gangguan medis yang sudah ada sebelumnya


(misalnya diabetes, gagal ginjal kronis, penyimpangan gizi)
g. Balita tanpa imunisasi BCG
3. Manifestasi Klinik (Tanda dan Gejala)
a. Demam
Bersifat subfebris menyerupai demam influenza,tetapi kadang panas
badan dapat mencapai 40-41 C. Serangan demam pertama dapat sembuh
sebentar tetapi kemudian dapat kambuh kembali. Keadaan ini sangat
dipengaruhi oleh daya tahan tubuh pasien dan berat ringannya infeksi
kuman Tuberculosis yang masuk.
b. Batuk / batuk darah.
Batuk terjadi karena adanya iritasi pada bronkus, sifat batuk dimulai dari
kering (non produktif ) kemudian setelah timbul peradangan menjadi
produktif (menghasilkan sputum). Keadaan yang lanjut adalah berupa
batuk darah
c. Sesak nafas
Pada penyakit yang baru timbul belum dirasakan sesak nafas. Sesak
nafas akan ditemukan pada penyakit yang sudah lanjut, yang infiltrasinya
sudah meliputi paru-paru.
d. Nyeri dada
Nyeri dada timbul bila infiltrasi sudah sampai ke pleura sehingga
menimbulkan pleuritis. Terjadi gesekan kedua pleura sewaktu pasien
menarik atau melepaskan nafasnya.
e. Malaise
Gejala malaise ditemukan berupa intake tidak adekuat, badan makin
kurus, sakit kepala, meriang, nyeri otot, keringat malam, dll. Gejala
malaise ini makin berat dan terjadi hilang timbul secara teratur (Depkes RI,
2008).
f. Tidak nafsu makan
Batuk dengan intensitas sering dapat menyebabkan rasa mual muntah
sehingga dapat menurunkan nafsu makan.
4. Penularan dan Pencegahan Tuberculosis
Terdapat banyak faktor yang dapat menyebabkan penularan penyakit TB
Paru ke anggota keluarga lain,antara lain yaitu (Depkes RI, 2008):
a. Melalui batuk langsung
Penyakit TB dapat menular secara langsung akibat batuk yang dialami
pasien penderita TB. Saat pasien batuk kemungkinan terjadi penyebaran

kuman dan dapat terhisap oleh anggota keluarga yang sehat sehingga
terjadi penularan.
b. Melalui makanan
Makanan dapat menyebabkan penularan penyakit TB. Sisa makanan yang
dimakan penderita TB bila dimakan oleh anggota keluarga yang sehat
dapat ,menyebabkan penularan, selain itu makan secara bersamaan juga
dapat menyebabkan penularan penyakit TB ke anggota keluarga lainnya
c. Melalui pemakaian barang bersama
Pemakaian barang-barang bersama dengan penderita TB terutama alat
makan dapat menyebabkan penularan penyakit TB
d. Melalui dahak penderita TB
Dahak pasien penderita TB yang dibuang sembarangan

dapat

menyebabkan penyebaran kuman TB dan mengakibatkan penularan.


Keluarga dengan anggota keluarga yang terdiagnosa TB harus mengetahui
tindakan yang harus dilakukan untuk mencegah penularan TB, yaitu (Depkes
RI, 2008) :
a. Memisahkan makanan dengan penderita TB
b. Memisahkan alat makan yang dipakai penderita TB
c. Menjauhkan anggota keluarga lain dari penderita TB saat batuk
(mengingatkan penderita untuk menutup mulut saat batuk)
d. Menghindari penularan melalui dahak pasien penderita TB (dahak dibuang
di tempat khusus)
e. Membuka jendela rumah untuk memaksimalkan ventilasi
f. Menjemur kasur pasien TB untuk pencegahan penularan TB dalam
keluarga
g. Mengurangi merokok dan konsumsi alkohol

Anda mungkin juga menyukai