Anda di halaman 1dari 4

I.1.

Latar Belakang
Pengenalan alat merupakan langkah pertama sebelum kita melakukan
percobaan atau penelitian . Selain mengenal nama alat-alat tersebut kita juga
harus mengenal fungsi alat-alat tersebut. Kebanyakan para praktikan belum
mengetahui benar apa fungsi dari alat-alat yang ada di laboratorium,
walaupun mereka telah mengenal bentuk dan nama-nama alat tersebut.
Dalam penggunaan alat dan dalam membaca skala, jika terjadi kesalahan
maka akan mempengaruhi keberhasilan yang akan kita dalam praktikum kita.
Selain itu juga dapat berrpengaruh terhadap keselamatan praktikan (Ginting,
2010).

Ginting,

Tjurmi. 2010.

Pengenalan

Alat

(Online)

http://

all4chemistry.blogspot.com /2010/02/ pengenalan-alat-laboratorium.html. Di


akses pada tanggal 17 April 2012.Dengan mengenal alat, kita dapat
mengetahui fungsi masing-masing bagian dari alat tersebut serta cara
pengoprasian

atau

penggunaan

alat-alat

yang

akan

digunakan

dalam

percobaan atau penelitian yang dilakukan. Dan dengan kita mengetahui akan
fungsi

dan

cara

penggunaan

alat-alat

yang

akan

digunakan

dapat

memperlancar jalannya suatu percobaan atau penelitian. Sehingga dengan


berbekal pengetahuan pemahaman akan fungsi dan cara kerja dari alat yang
digunakan kita dapat memperoleh hasil suatu percobaan atau penelitian yang
maksimal.

Oleh karena itu, maka perlu diadakan praktikum ini yaitu agar dapat memberikan
pemahaman kepada kita mengenai alat-alat yang sering digunakan pada praktikum
mikrobiologi.
I.2.

Tujuan
Tujuan dari percobaan ini adalah:
1. Mengenal berbagai jenis alat standar didalam Laboratorium
2. Mengetahui nama fungsi dan prinsip kerja dari setiap alat

HASIL DAN PEMBAHASAN


2.1

Pembahasan
Mikroskop pertama kali ditemukan oleh Antony Van Leuwenhoek (1632-1723)
yang berkebangsaan Belanda, dengan mikroskop yang masing-masing terdiri
atas lensa tunggal hasil gosokan rumah yang ditanam dalam kerangka
kuningan dan perak. Kekuatan perbesaran tertinggi yang dapat dicapainya
hanyalah 200-300 kali, mikroskop ini sedikit sekali persamaannya dengan
mikroskop cahaya majemuk yang ada sekarang (Purba, 1999).
Mikroskop pada prinsipnya adalah alat pembesar yang terdiri dari dua lensa
cembung yaitu sebagai lensa objektif (dekat dengan mata) dan lensa okuler
(dekat dengan benda). Baik objektif maupun okuler dirancang untuk
perbesaran yang berbeda. Lensa objektif biasanya dipasang pada roda
berputar,yang disebut gagang putar (Volk, 1984).
Purba, M dan kawan-kawan. 1999. Kimia. Erlangga. Jakarta.
Volk dan Wheeler. 1984. Mikrobiologi Dasar Edisi Kelima Jilid I. Erlangga.
Jakarta.
Water destilator
fungsinya untuk melakukan penyulingan atau istilahnya adalah destilasi
berfungsi untuk membuat air yang murni (mendestilasi air mineral agar
menjadi air yang murni) melalui proses penguapan dan pengembunan.
KOMPONEN ALAT Tombol ON/OFF Berfungsi untuk menyambung dan
memutuskan arus listrik dari supply ke heater dan lampu indicator,Lampu
Indikator Jika alat mendapat supply dari PLN maka lampu indicator akan
menyala, Heater Berfungsi sebagai komponen yang dapat merubah energi
listrik menjadi energi panas HAL-HAL DASAR YANG HARUS DIKETAHUI
Apabila arus listrik yang besar dialirkan melalui penampang penghantar
dengan 0 yang sangat kecil, maka penghantar tersebut menjadi panas karena
benturan electron yang sangat cepat dan terpusat pada penampang
penghantar kecil, hal ini akan mengakibatkan panasnya menghantar.
Thermocouple Komponen ini berfungsi sebagai sensor panas dan untuk
menghentikan pemanasan (mematikan heater) jika suhu sudah terlalu tinggi
dan memulai pemanasan kembali jika suhu sudah mulai turun.Oleh karena itu
thermocouple biasanya langsung ditempel pada sumber panas. Thermocouple
dianalogikan sebagai suatu saklar Normally Close yang apabila terkena panas
akan menjadi open, energi panas akan menekan kontaktor sehingga saklar
terbuka. Selain Thermocouple tersebut ada beberapa hal yang juga harus kita
ketahui, yaitu : Water destilasi digunakan untuk menghasilkan atau membuat
air yang steril (murni) melalui proses penguapan dan pengembunan yang
mana air steril yang telah dihasilkan digunakan untuk kegiatan laboratorium

dan penelitian. Alat ini menggunakan elemen basah, untuk menjaga agar alat
ini tidak cepat rusak maka sebelum digunakan dan dioperasikan pastikan
bahwa heater sudah terendam dengan air. Untuk menghasilkan air yang steril
(murni) yang baik hendaknya pemakai (user) menutup tutup tabung agar uap
tidak keluar dan sediakan tempat untuk menampung apabila air steril sudah
keluar.
PRINSIP KERJA
Water destilasi dibuat dengan mengubah energi listrik menjadi energi panas
dengan media elemen pemanas (heater), setelah air dimasukkan melalui pipa
kedalam tabung sampai batas maksimalnya maka air akan mendidih dan
menguap.Uap-uap air tadi dibuat sedemikian rupa sehingga tidak menempel
ditutup alat ini melainkan di penampungan,dengan memanfatatkan air yang
suhunya masih rendah pada masukkan yang dilewatkan melaui outlet masuk
menuju tempat air menguap kemudian masuk ke penampung air untuk
dididihkan. Cara ini menggunakan prinsip pengembunan karena terjadi
perbedaan suhu didalam pipa kapiler (lebih rendah) dengan dinding luar pipa
kapiler (lebih tinggi) sehingga uap-uap air yang telah mendidih tadi menempel
pada
dinding
pipa
kapiler
yang
kemudian
ditampung
ditempat
penampungan,yang kemudian thermocouple berfungsi untuk menghentikan
pemanasan (mematikan heater) jika suhu sudah terlalu tinggi dan memulai
pemanasan kembali jika suhu sudah mulai turun. Air yang diuapkan adalah
partikel-partikel air atau H20 yang menghasilkan air murni (steril) yang baik.
Hot plate stirrer dan Stirrer bar
Hot plate stirrer dan Stirrer bar (magnetic stirrer) berfungsi untuk
menghomogenkan suatu larutan dengan pengadukan. Pelat (plate) yang
terdapat dalam alat ini dapat dipanaskan sehingga mampu mempercepat
proses homogenisasi. Pengadukan dengan bantuan batang magnet Hot plate
dan magnetic stirrer seri SBS-100 dari SBS misalnya mampu
menghomogenkan sampai 10 L, dengan kecepatan sangat lambat sampai
1600 rpm dan dapat dipanaskan sampai 425oC.
Magnetic Stirrer Hot Plate
Magnetic stirrer hot plate ini digunakan untuk memanaskan sekaligus
mengaduk spesimen didalam larutan NaCl. Magnetic stirrer hot plate
yang digunakan adalah Wisestir MSH-20D
Fungsi :
Untuk memanaskan sekaligus sebagai media agar. Listrik 220 Volt. Panas dan
pengaturan kecepatan pengadukan dapat diatur.
Bahan :
Metal atau logam.
Tombol:
-Pengatur on/of

Orbital shaker
Fungsi :
Untuk menumbuhkan bakteri atau organisme lainnya
Bahan :
Metal, Stainless steel
Tombol :
Tombol urut dari kiri
-pengatur on/of
-pengatur temperatur
-Set
-Press to set
-Load
-Fault
-Safety thermostat
Spektrofotometer
Fungsi:
Untuk menghasilkan sinar dari spektrum dengan panjang gelombang tertentu
dan fotometernya adalah alat pengukur intensitas cahaya yang di transmisikan
atau yang di absorpsi.
Tombol:
-Pengatur on/of
Hot plate

Anda mungkin juga menyukai