7 Rombongan Iblis
7 Rombongan Iblis
Rombongan 4
Akan datang Iblis merupakan dirinya sebagai rupa yang paling dibenci
oleh orang yang akan mati, seperti musuhnya ketika hidupnya dahulu maka
orang yang di dalam sakaratul maut itu akan menggerakkan dirinya untuk
melakukan sesuatu kepada musuh yang dibencinya itu. Maka sewaktu itulah
maut pun datang dan matilah ia sebagai mati Fasik dan Munafik, dan
nerakalah tempatnya
Rombongan 5
Akan datang Iblis merupakan dirinya dengan rupa sanak-saudara yang
hendak mati itu, seperi ayah ibunya dengan membawa makanan dan minuman,
sedangkan orang yang di dalam sakaratul maut itu sangat mengharapkan
minuman dan makanan lalu dia pun menghulurkan tangannya untuk mengambil
makanan dan minuman yang dibawa oleh si ayah dan si ibu yang dirupai oleh
Iblis, berkata dengan penuh kasih "Wahai anakku inilah saja makanan dan
bekal yang kami bawakan untukmu dan berjanjilah bahwa engkau akan
menurut kami dan menyembah Tuhan yang kami sembah, supaya kita tidak lagi
bercerai dan marilah bersama kami masuk ke dalam syurga. "
Maka dia pun sudi mengikut tawaran itu dengan tanpa berfikir lagi, ketika itu
waktu matinya pun sampai maka matilah dia di dalam keadaan kafir, kekal di
dalam neraka dan terhapuslah semua amal kebajikan semasa hidupnya.
Rombongan 6
Akan datanglah Iblis merupakan dirinya sebagai ulama'-ulama' yang
membawa banyak kitab-kitab, lalu berkata ia: "Wahai muridku, lama sudah
kami menunggu akan dikau, ternyata kamu sedang sakit di sini, karena itu
kami bawakan kepada kamu dokter dan obat untukmu. " Lalu diminumnya obat,
itu maka hilanglah rasa penyakit itu, kemudian penyakit itu datang lagi. Lalu
datang pula Iblis yang menyerupai ulama' dengan berkata: "Kali ini kami
datang kepadamu untuk memberi nasihat agar kamu mati didalam keadaan
baik, tahukah kamu bagaimana hakikat Allah?"
Berkata orang yang sedang dalam sakaratul maut: "Aku tidak tahu. "
Berkata ulama' Iblis: "Ketahuilah, aku ini adalah seorang ulama' yang tinggi
dan hebat, baru saja kembali dari alam ghaib dan telah mendapat syurga yang
tinggi. Cobalah kamu lihat syurga yang telah disediakan untukmu, kalau kamu
hendak mengetahui Zat Allah SWT hendaklah kamu patuh kepada kami. "
Ketika itu orang yang dalam sakaratul maut itu pun memandang ke kanan dan
ke kiri, dan dilihatnya sanak-saudaranya semuanya berada di dalam
kesenangan syurga, (syurga palsu yang dibentangkan oleh Iblis untuk tujuan
menggoda orang yang sedang dalam sakaratul maut). Kemudian orang yang
sedang dalam sakaratul maut itu bertanya kepada ulama' palsu:
"Bagaimanakah Zat Allah?" Iblis merasa gembira apabila jeratnya mengena.
Lalu berkata ulama' palsu: "Tunggu, sebentar lagi dinding dan tirai akan
dibuka kepadamu. "
Ketika tirai dibuka selapis demi selapis tirai yang berwarna warni itu, maka
orang yang dalam sakaratul maut itu pun dapat
melihat satu benda yang sangat besar, seolah-olah lebih besar dari langit dan
bumi.
Berkata Iblis: "Itulah dia Zat Allah yang patut kita sembah. "
Berkata orang yang dalam sakaratul maut: "Wahai guruku, bukankah ini benda
yang benar-benar besar, tetapi benda ini mempunyai enam sisi, yaitu benda
besar ini ada kiri dan kanannya, mempunyai atas dan bawah, mempunyai depan
dan belakang.
Sedangkan Zat Allah tidak menyerupai makhluk, sempurna Maha Suci Dia dari
sebarang sifat kekurangan. Tapi sekarang ini lain pula keadaannya dari yang di
ketahui dahulu. Tapi sekarang yang patut aku sembah ialah benda yang besar
ini. "
Dalam keraguan itu maka Malaikat Maut pun datang dan terus mencabut
nyawanya, maka matilah orang itu di dalam keadaan kafir dan kekal di dalam
neraka dan terhapuslah segala amalan baik selama hidupnya di dunia ini.
Rombongan 7
Rombongan Iblis yang ketujuh ini terdiri dari 72 barisan sebab dari
menjadi 72 barisan ialah karena dia menepati Iktikad Muhammad S.A.W
bahwa umat Muhammad akan terbagi kepada 73 barisan). Satu
barisan/golongan yang benar yaitu ahli sunnah waljamaah, 72 yang lain masuk
ke neraka karena sesat.
Ketahuilah bahwa Iblis itu akan mengacau dan mengganggu anak Adam dengan
72 macam yang setiap satu berlainan di dalam waktu manusia sakaratul maut.
Oleh karena itu hendaklah kita mengajarkan kepada orang yang hamper
meninggal dunia akan talkin Laa Ilaaha Illallah untuk menyelamatkan dirinya
dari gangguan Iblis dan syaitan yang akan berusaha bersungguh-sungguh
menggoda orang yang sedang dalam sakaratul maut.
Disebutkan dalam sebuah hadith yang artinya: "Ajarkan oleh kamu (orangyang
masih hidup) kepada orang yang hampir mati itu: Laa Ilaaha Illallah. "