Anda di halaman 1dari 3

Ikhlas

Assalamualaikum sob! Selamat datang di blog


topikidea.blogspot.com, Ahlan Wasahlan. Membahas masalah
ikhlas nich sob, penting gak sich ikhlas itu menurut sobat? Ya
penting lah, Kenapa? Nah kali saya akan membahas tentang
ikhlas nich sob. Jika ada salah kata, maafin ya sob hehe dan
semoga tulisan ini menjadi kenangan yang terindah dalam hidup
saya dan semoga bermanfaat buat sobat sekaligus buat nasehat
terutama buat si penulis nich saya sendiri, karena yang paling
dekat dengan mulut dan tangan saya adalah telinga dan mata
saya. Langsung ke topik aja sob.
Sobat pasti sering nich dengar kata ikhlas. Sobat pasti sudah
gak asing lagi dengar kata ini. Ikhlas nich berasal dari kata
kholas. Nah dapet mufrodat baru nich, Kholas itu artinya sudah.
Sudah makan? Kholas, sudah ngaji hari ini?kholas.
Kenapa
ngelantur mbahas kholas hehehe, kembali ke Topik. Ikhlas secara
khusus nich adalah melakukan amal perbuatan syariat yang
ditujukan hanya murni kepada Allah SWT tanpa ada rasa pamrih
dan riya. Loh, kenapa amal syariat? Gini sob, Jika perbuatan
tersebut ikhlas tidak menempati kebenaran maka gak akan
diterima amal perbuatan tersebut oleh Allah sebagai amal
perbuatan syariat. Contoh nich sob, pernah gak sob denger
pernyataan Saya ikhlas kok mencuri, saya ikhlas kok menjadi
pelacur wah itu gimana sob? Diterima sebagai amal perbuatan
syariat gak sob? Gak kan. Padahal dia sudah ikhlas, kembali ke
definisi ikhlas lagi sob, bahwa ikhlas itu ditujukan hanya murni
kepada Allah SWT.
Sudah tahu arti ikhlas kan. Nah sudah tahu makna ikhlas,
sekarang diddun nya ikhlas. Yaitu riya, riya adalah melakukan
amal perbuatan yang tidak ikhlas dan hanya agar dilihat orang
lain dan mendapatkan pujian dari orang lain. Dari Mahmud bin

Labid, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,


Sesungguhnya yang paling kukhawatirkan akan menimpa
kalian adalah syirik ashgor. Para sahabat bertanya, Apa
itu
syirik
ashgor,
wahai
Rasulullah?
Beliau
bersabda, (Syirik ashgor adalah) riya. Allah Taala
berkata pada mereka yang berbuat riya pada hari kiamat
ketika manusia mendapat balasan atas amalan mereka:
Pergilah kalian pada orang yang kalian tujukan perbuatan
riya di dunia. Lalu lihatlah apakah kalian mendapatkan
balasan dari mereka? (HR. Ahmad 5: 429. Syaikh Syuaib
Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih).
Dalam melakukan amal perbuatan nich dilihat dari tiga waktu.
Yang pertama itu, ketika akan melakukan amal perbuatan
tersebut. Misalnya nich,Bro, gue besok mau sodaqoh 1 juta, loe
gimana? Ini bahaya sob, belum melakukan sudah riya, agar
orang muji sob terus dipandang sebagai dermawa. Tapi itu juga
tergantung niat sob, niatnya untuk menyemangati agar
temannya bisa sodaqoh, tapi menurut ane sob cara ini kurang
etis. Yang kedua nich sob, saat ngerjakan amal tersebut sob.
Misalnya nich sob, ketika sodaqoh sobat omongin ke orang
banyak pakai speaker kalau perlu haha. Dan yang ketiga nich
sob, setelah melakukan amal tersebut. Misalnya nich sob,Wah
gue ngantuk banget bro, jam dua gue tahajud Wah, nich bahaya
sob. Riya tuh hanya mendapat pujian dari orang tapi pahala gak
dapet, rugi kan sob. Contoh kocak lagi nich sob,Eh, si Haji (Nama
disamarkan) riya tuh, belagu emang nyumbang 500 rb aja
disebutin namanya, yang benar tuh si Hamba Allah tuh
nyumbang dirahasiakan namanya, Ngomong-ngomong si Hamba
Allah itu gue lo? Hahahaha gak nyadar dirinya riya. Tapi sob, itu
juga tergantung niat sob, sekali lagi niat. IngatInnamall amalu
binniyat. Kita gak boleh menjudge orang tersebut melakukan
riya apa enggak, itu urusan dia dengan Allah. Kita gak boleh
suudzon pada orang tersebut, jika kita ngomongin orang kita rugi
juga, nich juga bahaya.

Suka dengan matematika gak sob? Saya sich gak begitu suka
juga gak begitu gak suka hehehe. Analogi nich sob ye:
1 : 5 = 0.2 , 1 : 2 = 0.5

, 1 : 1 = 1 dan 1 : 0 = tak hingga.

Meski ada perbedaan nilai yang dibagi dengan nol itu ada yang
tak terdefinisi dan ada yang tak hingga, hanya masalah
perbedaan konsep bagaimana memandang nilai nol sebagai
bilangan real atau bukan. Apa sich makna dari contoh pembagian
itu. Jika kita menganalisisnya jika pembagi semakin besar maka
nila yang keluar akan semakin kecil, begitupun sebaliknya jika
pembaginya sangat kecil limit nol maka nilainya tak hingga. Nah,
dari ikhlas dan riya nich sob. Jika kita memberi satu
mengharapkan dua, maka hasil yang akan kita dapatkan
setengah. Jika kita memberi satu mengharapkan satu hasilnya
adalah satu. Jika kita memberi satu gak mengharapkan
imbalan(ikhlas) maka hasilnya tak hingga sob.
Jika kita
mengharapkan pujian aje maka makan tuh pujian, pahala gak
dapet rugi kan sob.
Life is your choice, you choose good or bad, up to you. From
me, apabila ada salah kata atau salah ketik, maafin ye hehehe.
Kholas cukup disini, Haha masih inget mufrodat kholas kan?.
Semoga bermanfaat bagi pembaca terhormat kususnya si penulis
dalam menjalani hidupnya. Ihdinassirotol mustaqim. Akhirul
kalam Wassalamualaikum.

Anda mungkin juga menyukai