Anda di halaman 1dari 37

GANGGUAN-GANGGUAN

NEUROKOGNITIF, BIPOLAR,
DAN DEPRESIF
dr. M. SURYA HUSADA, SpKJ
DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN JIWA
FK USU

I. Gangguan-Gangguan
Neurokognitif

PPDGJ III : Delirium, Demensia, Sindrom amnesik orga

Delirium
Gejala-gejala yang jelas :
gangguan
kesadaran

(kesadaran

yang

berkabut)
gangguan fungsi kognitif
Biasanya juga disertai dengan labilitas
emosional, halusinasi atau ilusi, serta perilaku
yang tidak sesuai, impulsif, irrasional, atau
dengan kekerasan
Pada umumnya bersifat akut dan reversibel,
tapi dapat pula menjadi irreversibel
3

Pada umumnya terjadi saat rawat inap di rumah

sakit
Biasanya berakhir dalam 1 minggu, tetapi
beberapa gejala dapat bertahan bahkan sampai
pasien keluar dari rumah sakit
Dapat terjadi pergantian secara cepat dari
keadaan hiperaktif dan hipoaktif
Keadaan hiperaktif : biasanya berhubungan
dengan efek samping pengobatan dan sindrom
putus zat
Keadaan hipoaktif : Lebih sering pada lanjut usia
Melibatkan disfungsi pada formasio retikularis
dan transmisi asetilkolin
4

Prevalensi

- Tertinggi jumlahnya pada lanjut usia yang menjalani


rawat inap di rumah sakit
Di komunitas secara umum : 1 2 %
Pada lanjut usia (>85 tahun) : 14 %
Pada lanjut usia yang dibawa ke unit gawat
darurat : 10 30 %
Seringkali
mengindikasikan
adanya
suatu
kondisi/penyakit medis umum
Insidensi selama rawat inap di rumah sakit umum 6
56 %
Lanjut usia pasca operasi : 15 53 %
Lanjut usia pada perawatan intensif : 70 87 %
5

Delirium : Perjalanan Penyakit


Kebanyakan

individu
dengan
delirium
akan
mengalami pemulihan yang penuh dengan atau tanpa
pengobatan
Pengenalan dan intervensi dini : memperpendek
durasi dari delirium
Dapat berkembang semakin parah : stupor, koma,
kejang, sampai kematian, terutama jika penyebab
yang mendasari tidak diobati
Sekitar 40 % penderita, terutama yang disebabkan
oleh penyakit2 keganasan dan penyakit medis berat
lainnya, akan mengalami kematian dalam setahun
setelah ditegakkan diagnosis delirium
6

Delirium : Faktor Risiko dan


Prognosis
Lingkungan : risiko delirium meningkat pada

individu yang mengalami hendaya fungsional,


immobilitas, riwayat terjatuh, aktivitas yg
rendah, dan penggunaan zat2 psikoaktif
(terutama alkohol dan antikolinergik)
Genetik dan fisiologikal : demensia dapat
meningkatkan risiko dan komplikasi, individu
yang lebih tua lebih rentan,
pada anak2
berhubungan dengan penyakit2 dengan gejala
utama
demam
dan
beberapa
medikasi
(antikolinergik)
7

Delirium : Kriteria Diagnostik (DSMIV-TR)


A. Gangguan kesadaran (penurunan kesadaran

terhadap
lingkungan
sekitar)
dengan
penurunan kemampuan untuk memusatkan,
mempertahankan,
dan
memindahkan
perhatian
B. Suatu perubahan kognisi (seperti defisit
memori, disorientasi, gangguan berbahasa)
atau berkembangnya gangguan persepsi yg
tidak
lebih
baik
dijelaskan
oleh
adanya/perkiraan adanya demensia
8

Delirium : Kriteria Diagnostik


C. Gangguan tersebut berkembang dalam suatu
periode waktu yang singkat (biasanya
beberapa jam sampai hari) dan cenderung
berfluktuasi dalam perjalanan hariannya
D. Terdapat bukti dari riwayat, pemeriksaan
fisik, atau penemuan laboratorium, bahwa
gangguan
tersebut
diakibatkan
oleh
konsekuensi fisiologis langsung dari suatu
kondisi medis umum / intoksikasi atau
sindrom putus zat
9

Delirium : Diagnosis
Banding
Gangguan2

psikotik dan gangguan mood


dengan ciri psikotik : presentasi gejala yang
khas untuk skizofrenia dan gangguan mood
Gangguan stres akut : paparan terhadap
kejadian traumatik (+)
Demensia : onset yg perlahan dan kesadaran
yg relatif tidak berubah
Malingering
dan
Gangguan
Buatan
:
presentasi gejala yg tidak khas, penyakit
medis umum/riwayat penggunaan zat (-)
10

Delirium :
Penatalaksanaan
Identifikasi dan obati penyebab yang mendasari
Koreksi dan perbaiki : abnormalitas metabolik,

dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit dan gizi


Identifikasi dan jika mungkin hentikan medikasi
penyebab
Perbaiki lingkungan pasien (turunkan stimulasi
lingkungan yg berlebihan)
Agitasi (+) : antipsikotik dosis rendah (cth :
haloperidol 2-5 mg), atau benzodiazepin (cth :
lorazepam 1-2 mg) terutama untuk pasien dengan
risiko kejang
11

Demensia
Defek yang signifikan dalam kognisi dengan

tingkat kesadaran yang stabil


Fungsi
neurokognitif yg dipengaruhi :
orientasi, daya ingat, inteligensia, bahasa,
perhatian, konsentrasi, daya pertimbangan,
pemecahan masalah, dan kemampuan sosial
Dapat disertai dengan perubahan yang jelas
pada kepribadian, afek, dan perilaku
Didiagnosis sesuai dengan etiologi yang
mendasari
12

Demensia : Etiologi
Penyebab tersering : penyakit alzheimer (50-

60% kasus)
Penyakit2 vaskular (cth: arteriosklerosis)
Trauma kapitis
Penyakit huntington
Penyakit parkinson
Infeksi HIV
Penyakit creutzfelt-jacob
Dll
13

Demensia : Epidemiologi
Sekitar 5% penduduk AS diatas 65 tahun :

demensia berat
Sekitar 20% penduduk AS diatas 80 tahun :
demensia berat
Pertambahan usia : faktor risiko terbesar
Seperempat pasien : memiliki penyakit medis
yang dapat diobati

14

Demensia : Kriteria Diagnosis


(Demensia Alzheimer)
A. Perkembangan defisit kognitif multipel yang

dimanifestasikan oleh :
Gangguan memori
Satu atau lebih gangguan kognitif berikut
(afasia, apraksia, agnosia, gangguan fungsi
eksekutif)
B. Defisit kognitif pada kriteria A diatas
menyebabkan gangguan yang signifikan pada
fungsi
sosial
atau
okupasional
dan
memperlihatkan penurunan signifikan dari
fungsi sebelumnya
15

Demensia : diagnosis
(DA)
C. Perjalanan penyakit dikarakteristikkan oleh onset
penurunan kognitif yang bertahap dan berlanjut
D. Defisit kognitif pada kriteria A tidak diakibatkan
oleh hal-hal berikut :
Kondisi
sistem
saraf
pusat
lainnya
yang
menyebabkan defisit progresif pada memori dan
kognisi (cth: penyakit serebrovaskular)
Kondisi sistemik yang diketahui menyebabkan
demensia (cth: hipotiroidisme)
Kondisi yang diinduksi oleh zat
E. Defisit tidak terjadi secara khusus selama suatu
perjalanan delirium
F. Gangguan tidak lebih baik dijelaskan oleh gangguan
aksis I lainnya
16

Demensia :
Penatalaksanaan
Psikologikal : Terapi suportif, terapi kelompok,

dan rujukan pada organisasi untuk keluarga


dari pasien demensia
Farmakologikal :
Cholinesterase
inhibitors
:
donepezil,
rivastigmin, galantamin, dan tacrine
Hindari
golongan
barbiturat
dan
benzodiazepin
Agitasi : antipsikotik dosis rendah
17

Gangguan-Gangguan Depresif

PPDGJ III : episode depresif, ggn depresif berulang, gg

18

Major Depresif Disorder (MDD)


Gejala-gejala yang dialami berlangsung minimal 2

minggu dan memperlihatkan suatu perubahan yang


jelas dari fungsi sebelumnya
Lebih sering pada wanita daripada pria (2:1)
Kejadian pencetus ada pada sekitar seperempat pasien
Dapat sebagai episode tunggal pada seseorang, atau
dapat pula berulang
Prevalensi 1 tahun di AS : sekitar 7% dari populasi
umum
Prevalensi pada kelompok umur 18-29 tahun 3 kali lipat
dari kelompok umur 60 tahun ke atas
19

MDD : Etiologi
A. Faktor biologi :
Neurotransmiter (penurunan aktivitas sistem

serotonin, norepinefrin, dan dopamin)


Neurotrofik dan neuroplastisitas
Irama sirkadian
Neuroendokrin
Kindling
Dll

20

MDD : Etiologi
B. Faktor psikologis :
Teori psikodinamika
Teori perilaku
Teori kognitif
C. Faktor sosial :
Relasi dan dukungan sosial
Etnis dan budaya

21

MDD : Diagnosis (DSM-IVTR)


A. Terdapatnya satu (episode tunggal) / dua atau lebih

(berulang) dari episode depresif mayor


B. Episode depresif mayor tidak lebih baik dijelaskan
sebagai gangguan skizoafektif, dan tidak bertumpang
tindih dengan skizofrenia, gangguan skizofreniform,
gangguan waham, atau gangguan psikotik yang tak
tergolongkan
C. Tidak pernah ada riwayat suatu episode manik,
campuran, atau hipomanik
Catatan : Kriteria eksklusi tidak dipakai jika episode seperti
manik, campuran atau hipomanik terjadi akibat medikasi
atau penggunaan zat, atau efek fisiologis langsung dari
suatu kondisi medis umum
22

MDD : Diagnosis Episode Depresif


Mayor
A. Lima (atau lebih) dari simtom di bawah ini sudah ada

secara
bersama-sama
selama
2
minggu
dan
memperlihatkan perubahan fungsi dari sebelumnya,
minimal terdapat 1 simtom dari (1)mood depresif atau
(2)hilangnya minat atau kesenangan
Catatan : jangan masukkan simtom yang jelas akibat dari
suatu kondisi medis umum, atau waham atau halusinasi
yang tidak sesuai mood
1. Mood depresi hampir setiap hari, yang ditunjukkan oleh
baik laporan subyektif (perasaan sedih, kosong, tak ada
harapan), atau observasi orang lain (terlihat menangis)
Catatan : pada anak-anak atau remaja dapat berupa mood
iritabel
23

2. Secara nyata terdapat penurunan minat atas


seluruh atau hampir seluruh rasa senang pada
aktivitas harian, hampir setiap hari
3. Kehilangan atau peningkatan berat badan yang
nyata tanpa usaha khusus (perubahan 5% atau lebih
dari berat badan dalam 1 bulan terakhir) atau
penurunan atau peningkatan nafsu makan yang
terjadi hampir setiap hari (pada anak-anak kegagalan
mencapai berat badan yang diharapkan)
4. Sulit tidur atau tidur berlebih hampir setiap hari
5. Agitasi atau retardasi psikomotor
6. Kelelahan atau kehilangan energi hampir setiap hari
7. Perasaan tak berdaya atau rasa bersalah yang
berlebihan atau tak sesuai hampir setiap hari
24

8. Penurunan kemampuan untuk berpikir atau konsentrasi,


atau penuh keragu-raguan hampir setiap hari
9. Pikiran berulang tentang kematian (bukan sekedar takut
mati), pikiran berulang tentang ide bunuh diri dengan
atau tanpa rencana yang jelas, atau usaha bunuh diri
atau rencana untuk bunuh diri yang jelas
B. Simtom-simtom tidak memenuhi kriteria untuk suatu
episode campuran
C. Simtom-simtom menyebabkan distres atau hendaya
klinis yang signifikan dalam fungsi sosial, pekerjaan, atau
fungsi penting lainnya
D. Simtom-simtom tidak diakibatkan efek fisiologis
langsung dari kondisi medis umum atau penggunaan zat
E. Simtom-simtom tidak lebih baik dijelaskan sebagai duka
cita
25

MDD : Faktor risiko dan prognosis


Temperamen : neuroticism (afektivitas

negatif)
Lingkungan : pengalaman masa anak yang
buruk, kejadian2 hidup yang stresful
Genetik dan fisiologikal : anggota keluarga
derajat pertama memiliki risiko 2 hingga 4 kali
lipat daripada populasi umum
Adanya gangguan2 psikiatrik mayor lainnya
(cth: gangguan2 ansietas) : meningkatkan
risiko berkembangnya MDD
26

MDD : Diagnosis Banding


Gangguan mood akibat kondisi medis umum
Gangguan
depresi/bipolar
akibat

medikasi/penggunaan zat
Episode campuran
Episode manik dengan mood iritabel
Gangguan
penyesuaian
dengan
depresif
Duka cita

mood

27

MDD : Penatalaksanaan
Farmakologis :

- SSRI (cth: fluoxetin 20-80 mg/hari, sertralin)


SSNRI (cth: duloxetin)
Trisiklik (cth: amitriptylin)
MAOI (cth: moclobemid)
Mirtazapin
Psikologis :
Berorientasi psikoanalitik
Terapi kognitif-perilaku
Terapi interpersonal
Terapi kelompok
28

Gangguan-Gangguan Bipolar

PPDGJ III : gangguan afektif bipolar episode kini hipom

29

Gangguan Bipolar I
Usia rata-rata onset pertama : sekitar 18 tahun
Onset episode manik pada lanjut usia

:
medis

kemungkinan
ada
kondisi
umum/penggunaan zat
Lebih dari 90% individu dengan episode manik
tunggal akan berlanjut dengan episode mood
lainnya
Sekitar 60% episode manik terjadi beberapa saat
sebelum suatu episode depresif mayor
Wanita dan laki-laki sama berisiko (1:1)
Prevalensi 1 tahun di AS : 0,6 %

30

GB I : Faktor Risiko dan Prognosis


Lingkungan

: lebih sering pada negara2


berpenghasilan
tinggi,
individu
dengan
perpisahan atau perceraian
Genetik dan fisiologikal : riwayat keluarga
yang kuat, 10 kali lipat pada anggota keluarga
yg terkena
Bunuh diri : risiko bunuh diri 15 kali lipat
daripada populasi umum

31

GB I, Episode Kini Manik: Diagnosis


(DSM-IV-TR)
A. Akhir-akhir ini dalam suatu episode manik
B. Terdapat sebelumnya suatu riwayat setidak-

tidaknya satu episode depresif mayor,


campuran, atau manik
C. Episode mood pada kriteria A dan B tidak
lebih baik dijelaskan sebagai gangguan
skizoafektif, dan tidak bertumpang tindih
dengan
skizofrenia,
gangguan
skizofreniform, gangguan waham, atau
gangguan psikotik yang tak tergolongkan
32

Episode Manik : diagnosis


A. Suatu periode yang jelas dari mood yang meningkat,

B.
1.
2.
3.
4.
5.

ekspansif, atau iritabel yang abnormal dan menetap


selama sekurangnya 1 minggu
Selama periode gangguan mood, 3 (atau lebih) dari
simtom2 berikut telah menetap dan signifikan :
Harga diri yang meningkat atau rasa kebesaran
Penurunan kebutuhan untuk tidur
Berbicara lebih banyak daripada biasanya atau usaha
untuk terus berbicara
Ide-ide yang beterbangan atau pengalaman subyektif
dari pikiran yang saling berlomba
Distraktibilitas (perhatian yg mudah teralihkan)
33

6. Peningkatan aktivitas yang bertujuan atau agitasi


psikomotor
7. Keterlibatan yang berlebihan dalam aktivitas yang
menyenangkan
yang
memiliki
potensi
tinggi
mengalami konsekuensi yang menyakitkan (belanja
berlebihan, terlibat investasi yang tidak masuk akal)
C. Simtom2 tidak memenuhi kriteria episode campuran
D. Gangguan mood cukup berat menyebabkan
gangguan fungsi sosial, pekerjaan, atau kebutuhan
untuk hospitalisasi karena bahaya mencederai diri
atau orang lain, atau adanya ciri psikotik
E. Simtom2 tidak diakibatkan oleh efek fisiologis
langsung dari suatu penggunaan zat atau dari suatu
kondisi medis umum
34

GB I : Diagnosis Banding
Gangguan depresif mayor
Gangguan
bipolar

akibat

medikasi/penggunaan zat
Gangguan bipolar II
Gangguan kepribadian
Gangguan-gangguan ansietas

35

GB I : Penatalaksanaan
Farmakologis : penstabil mood
Lithium
Carbamazepin
Valproic acid/Divalproex
Olanzapine
Verapamil
Lamotrigine
Psikologis :
Terapi berorientasi psikoanalitik
Terapi kognitif-perilaku
Terapi kelompok
Terapi keluarga
36

TERIMA KASIH

37

Anda mungkin juga menyukai